Template Rancang Modul Perkakas TMC 2023

RANCANG MODUL PERKAKAS
OTOMOTIF
SMK 1 PERGURUAN CIKINI
Disusun Oleh :
- Angga Hero Wiedsaputro. S.Pd
- Ridwan Widyakusuma. S.Pd
JL. ALUR LAUT BLOK NN NO. 1 RT.05 / RW.10

RAWABADAK UTARA, KOJA, RT.5 / RW.10 , RAWABADAK
UTARA, KEC. KOJA, KOTA JAKARTA UTARA.
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan modul ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada rekan – rekan Guru Otomotif
SMK PERGURUAN CIKINI yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan modul ini serta kepada pihak TEKIRO “Mechanic
Competition “ yang telah memberi kesempatan untuk kami untuk berinovasi dan
berkreatifitas dalam memberikan materi materi yang bermanfaat kepada anak didik
kami melalui program yang diadakan.
Modul ini disusun sebagai bahan pembelajaran yang mengarah pengetahuan
tentang perkakas baik Hand Tools, Power Tools , Special Service Tools (SST) dan
juga WorkShop Equipment serta Measurment perbengkelan dalam rangka mendukung
pemahaman anak didik sebagai dasar keahlian baik dalam Mengenal nama bentuk,
cara penggunaan, dan cara perawatannya. Tujuannya adalah agar para anak didik
nantinya mampu dan terampil menggunakan dan merawat perkakas dalam bengkel
otomotif. Oleh karena itu, modul ini dibuat secara rinci berupa gambar, definisi,
fungsi dan bagian-bagian utama perkakas otomotif agar mudah dipelajari untuk siswa
SMK khususnya Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari
itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan modul
ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Jakarta, 28 Februari 2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Hlm
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
DAFTAR TABEL (Jika Ada)..................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR (Jika Ada)………………………………………… v
DAFTAR LAMPIRAN (Jika Ada)……………………………………… vi
ABSTRAK………………………………………………………………… vii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 2
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Materi Pertama………………….............................................................. 15
2.1.1 Sub-Materi Pertama………………………………………………… 15
2.1.2 Sub-Materi Kedua…………………………………………………... 89
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 107
3.2 Saran……………………………………………………………………. 107
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 110
iii
DAFTAR TABEL
Hlm
Flow Chart table ……….…….………………………………………….. 11
Hasil Nilai Pre-Test dan Post-Test ………….………………………….. 13
iv
DAFTAR GAMBAR
Hlm
Gambar 2.1 Mekanik Melakukan pekerjaan………………………………... 5
Gambar 2.2 Klasifikasi Peralatan bengkel………………………………….. 7
Gambar 4.1 Kunci Pas, ring , rachet dll…………………………………….. 18
Gambar 4.2 Kunci Momen,pipa dll………………………………………… 19
Gambar 4.3 Kunci kait, sungkup dll……………………………………....... 20
Gambar 4.4 Kunci schok dll………………………………………………... 21
Gambar 4.5 Macam Palu 1………………………………………………….. 22
Gambar 4.10 Macam tang…………………………………………………... 28
Gambar 4.13 Macam Obeng………………………………………………... 32
Gambar 4.14 Macam Obeng………………………………………………... 33
Gambar 4.15 Penggunaan Obeng…………………………………………… 34
Gambar 4.16 Macam Bor…………………………………………………… 37
Gambar 4.17 Macam mata bor……………………………………………… 38
Gambar 4.20 Kecelakaan kerja saat mengebor……………………………... 41
Gambar 4.21 Gerinda ………………………………………………………. 42
Gambar 4.22 Gerinda duduk ………………………………………………. 43
Gambar 4.23 Air Impact …………………………………………………… 44
v
Gambar 4.24 Jack Stand…………………………………………………….. 47
Gambar 4.25 Dongkrak……………………………………………………... 48
Gambar 4.26 Dongkrak…………………………………………………….. 49
Gambar 4.27 Car Lift Tipe Single Post Car Lift …………………………… 51
Gambar 4.28 Car Lift Tipe Two Post Car Lift ……………………………... 52
Gambar 4.29 Tipe Four Post Car Lift ……………………………………… 52
Gambar 4.30 Tipe Four Post Car Lift ……………………………………… 53
Gambar 4.31 Kran Pengangkat …………………………………………….. 55
Gambar 4.32 Kran Pengangkat……………………………………………... 56
Gambar 4.33 Kompresor……………………………………………………. 57
Gambar 4.34 Kompresor……………………………………………………. 58
Gambar 4.34 Puller ………………………………………………………… 61
Gambar 4.35 puller bearing ……………………………………………….. 62
Gambar 4.36 puller bearing ……………………………………………….. 63
Gambar 4.37 Ragum ……………………………………………………….. 64
Gambar 4.38 Clamp C ……………………………………………………... 65
Gambar 4.39 Ring kompresor pliers……………………………………….. 66
Gambar 4.40 Ring kompresor pliers ……………………………………….. 66
Gambar 4.41 Kompresion tester……………………………………………. 67
Gambar 4.42 Diesel Injector tester ………………………………………… 68
Gambar 4.43 Kunci Filter Oli (Filter Strap Wrench) ……………………… 69
Gambar 4.44 Penekan Pegas Coil (Coil Spring Compressor) …………….. 70
Gambar 4.45 Hidrometer …………………………………………………... 70
Gambar 4.46 Penggaris Baja (Steel Rule) …………………………………. 71
Gambar 4.47 Penggaris gulung (Measuring Tape) ………………………… 72
Gambar 4.48 Busur Derajat (Protractor) …………………………………… 72
Gambar 4.49 Combination Set ……………………………………………... 73
Gambar 4.50 Centre Head……………………………………………........... 74
vi
Gambar 4.51 Outside Calliper ……………………………………………... 74
Gambar 4.52 Inside Calliper……………………………………………....... 75
Gambar 4.53 Depth Gauge……………………………………………......... 75
Gambar 4.55 Valve Spring Tester…………………………………………... 76
Gambar 4.56 Feeler Gauge……………………………………………......... 77
Gambar 4.57 Vernier Calliper……………………………………………..... 78
Gambar 4.58 Outside Micrometer………………………………………….. 81
Gambar 4.59 Dial Indicator……………………………………………........ 84
Gambar 4.60 Dial Bore Gauge…………………………………………….... 86
Gambar 4.61 Katup / valve……………………………………………......... 89
Gambar 4.62 Katup / valve……………………………………………......... 90
Gambar 4.63 Tang pegas katup……………………………………………... 92
Gambar 4.64 Clamp C……………………………………………................ 93
Gambar 4.65 Cara memasang ring piston…………………………………... 95
Gambar 4.66 Alat pembersih cincin torak. ………………………………… 97
Gambar 4.67 Alat pembersih cincin torak………………………………….. 98
Gambar 4.68 Ring kompresi………………………………………………... 99
Gambar 4.69 Ring kompresi……………………………………………....... 100
Gambar 4.70 Pemasangan Ring kompresi………………………………….. 101
Gambar 4.71 Pemasangan Ring kompresi dengan dipukul perlahan……….. 102
vii
DAFTAR LAMPIRAN (JIKA ADA)
Hlm
Gambar 1………….………………………………………………………
Gambar 2………………………………………………………………….
Gambar 3………….………………………………………………………
Dst.
viii
ABSTRAK
Angga Hero Wiedsaputro 1), Ridwan WidyaKusuma 2
1). SMK 1 Perguruan Cikini
E-mail: ridwanwidyakusuma@gmail.com
Penulisan ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian alat yang ada di bengkel
lab Otomotif SMK 1 Perguruan Cikini yang digunakan pada saat kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan fungsi , penggunaan dan perawatannya. Penulisan yang
menyajikan fakta dan menganalisa secara sistematik sehingga mudah dipahami dan
disimpulkan. Dalam hal ini subjek penulisannya adalah siswa – siswi kelas X SMK
Perguruan Cikini. Sedangkan objek yang termasuk dalam penulisan ini adalah alat
dan media praktik yang ada di bengkel 1 dan 2 TKRO (Teknik Kendaaraan Ringan )
SMK Perguruan cikini dengan Mata Pelajaran DTO 1 Dasar Teknik Otomotif 1 yang
meliputi materi Peralatan dan Perlengkapan Bengkel terdiri dari : Alat Tangan (Hand
Tools), Alat Bertenaga (Power Tools), Special Service Tools (SST), Workshop
Equipment dan Alat Ukur, Mesin Kendaraan Ringan (Light Machinery).
Kesimpulan dari penulisan ini untuk mengenal nama , bentuk fungsi dan perawatan
peralatan tangan dan perlengkapan bengkel otomotif memenuhi dengan kebutuhan
praktikum sesuai dengan silabus. Sehingga Siswa – siswi dapat mengenal dan
mengetahui fungsi dan penggunaannya.
Kata kunci : Kesesuaian, Alat, Media, Bengkel MO Perguruan Cikini.
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di dalam era globalisasi seperti sekarang ini, manusia dituntut untuk berfikir
kreatif dan inovatif guna bersaing dalam merebutkan pekerjaan. Berfikir kreatif dan
inovatif dapat berasal dari pemikiran - pemikiran sederhana kemudian dapat
dikembangkan ke inovasi-inovasi yang lebih baik lagi. Sehingga ketrampilan itu yang
harus ditanamkan pada Siswa – siswi SMK ketika lulus mereka berkompeten untuk
menghadapi dunia kerja.
Perkakas atau peralatan adalah komponen yang sangat penting dalam
perbaikan kendaraan otomotif Jika salah satu dari perkakas tadi rusak maka proses
pekerjaan akan terhambat sehingga hasilnya tidak akan sempurna dan bisa saja tidak
terselesaikan. Untuk itu dibutuhkan penjelasan dan pemahaman untuk basic dasar
baik dari bentuk fungsi dan kegunaannya agar siswa tidak salah menyebutkan nama
dan fungsinya. Dari beberapa siswa kelas X dan bahkan siswa kelas XII yang kita
temui bahwa siswa tersebut menyebutkan nama dari peralatan dan perlengkapan
bengkel masih bingung. Contoh : 1. “Maaf tolong bisa ambilkan peralatan Jangka
Sorong ! sedangkan perintah ke 2 “Maaf tolong bisa ambilkan peralatan sigmat ,
vernier Caliper ! dari perintah di atas siswa didik masih bingung baik sigmat , jangka
sorong dan vernier Caliper itu satu peralatan yang memiliki 3 nama yang berbeda.
dan contoh lainnya fungsi dan pengunaan alat tersebut bahwa masih banyak siswa
salah pengunaan dan dari beberapa informasi yang kami dapat saat kunjungan
industry dan monitoring siswa PKL bahwa dari pihak perusahaan mengatakan untuk
siswa PKL hal yang pertama dilakukan membantu mekanik bengkel untuk
mengambil peralatan dan perlengkapan bengkel sehingga anak didik tersebut di
harapkan menguasai terkait peralatan dan perlengkapan bengkel otomotif.
2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, dapat diidentifikasi
beberapa lingkup permasalahan sebagai berikut :
1. Siswa – Siswi masih belum menguasai nama , fungsi dan bentuk alat
perkakas Otomotif.
2. Diperlukan wawasan perawatan setelah menggunakan alat bengkel.
3. Kunci - kunci rusak karena salah pengunaan untuk melakukan service
sehingga menghambat jalannya pekerjaan.
1.3 Batasan
Sesuai dengan latar belakang masalah dan beberapa item identifikasi masalah
tersebut di atas, maka penulis membatasi permasalahan klasifikasi peralatan dan
perlengkapan bengkel berdasarkan nama fungsi kegunaannya serta perawatanya Pada
Bengkel otomotif SMK 1 Perguruan Cikini.
1.4 Tujuan Penulisan

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan Modul ini, yaitu sebagai
berikut :
1. Dapat menyebutkan nama , fungsi dan pengunaan serta perawatan peralatan
bengkel Otomotif.
2. Mengetahui gambar bentuk asli dan klasifikasi peralatan dan perlengkapan
bengkel Otomotif.
3. Menerapkan pengunaan alat praktek dengan baik dan benar.
1.5 Manfaat
Penulisan yang dilakukan diharapkan mengkontribusikan beberapa manfaat
seperti dibawah ini :
3
1. Manfaat Teoritis Penulis ini diharapkan mampu berkontribusi dalam

pengembangan sekolah - sekolah menengah dalam sebuah pembelajaran yang
efektif dalam pembelajaran Dasar Teknik Otomotif 1 Materi Peralatan dan
Perlengkapan Kerja Bengkel.
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Penulis ini mampu meningkatkan kemampuan penulis yang mencakup
metode pembelajaran demonstrasi sehingga nantinya dapat dikontribusikan
kedalam kehidupan sehari hari.
2. Bagi Guru ini memberikan sumber kepada guru terkait peralatan dan
perlengkapan bengkel otomotif yang nantinya dapat diaplikasikan ke dalam
kelas.
3. Bagi Siswa Memudahkan siswa dalam mempelajari materi dasar – dasar
Teknologi Otomotif DTO 1 materi pembelajaran Peralatan dan perlengkapan
Bengkel.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Pendidikan Menengah Kejuruan Menurut PP No. 29 tahun 1990 pasal 1 ayat 3,
pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang
mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis
pekerjaan tertentu. Usaha pemerintah untuk mewujudkan pendidikan nasional secara
merata adalah dengan lebih banyak mendirikan sekolah, baik sekolah umum maupun
sekolah-sekolah kejuruan. Menurut Depdikbud tentang pengembangan SDM melalui
SMK (1998: 9) menerangkan bahwa sekolah kejuruan merupakan pendidikan yang
mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan siswa.
Didirikannya sekolah kejuruan mempunyai tujuan agar lulusannya lebih siap bekerja
dibandingkan dengan lulusan sekolah umum. Dari pernyataan di atas mengandung
makna bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pendidikan
pencetak lulusan yang beroientasi ke dunia kerja atau dunia usaha. SMK dituntut
harus semakin fleksibel guna bisa menyesuaikan diri terhadap perkembangan dunia
industri yang semakin canggih. Maka dari itu SMK harus bisa menyiapkan lulusan
atau calon tenaga kerja yang mempunyai soft skill dan hard skill yang baik
Pendidikan menengah kejuruan adalah sistem pendidikan yang mempersiapkan

seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang
pekerjaan dari bidang pekerjaan lainnya (Rupert Evans, 1971: 1). Pembelajaran di
SMK seharusnya membiasakan siswanya untuk mampu bekerja baik secara individu
maupun secara kelompok. Pendidikan menengah kejuruan menjadi fasilitator dalam
sebuah upaya pencarian bekal untuk memasuki dunia industri. SMK menjadi
jembatan penghubung antara masyarakat dan dunia industri. Hal ini memberikan
timbal balik berupa teratasinya pengangguran yang ada di Indonesia
5
Kualitas sebuah produk yang dihasilkan dalam banyak pengerjaan, kegiatan

dilaksanakan akan ditentukan pula oleh peralatan - peralatan penunjang, baik itu yang
bersifat alat tangan / manual maupun menggunakan sumber tenaga lain misalnya
listrik. Yang dimaksud dengan alat - alat manual seperti alat - alat yang sumber
tenaganya adalah tenaga manusia atau yang disebut Hand Tools. Atau alat tangan
listrik portable atau yang disebut dengan Power Tools . Alat tangan demikian terdiri
dari aneka alat seperti Kunci Pas, Kunci Rachet , obeng, Impact, dan lain-lain
sebagainya. Alat tangan seperti itu menyebabkan jumlah kecelakaan yang besar tetapi
ringan. Namun begitu, bila luka mengalami kehilangan waktu kerja cukup besar.
Diantara faktor-faktor yang menjadi sebab kecelakaan adalah sebagai berikut :
1. Cara pemakaian yang salah pada waktu alat dipergunakan.

2. Ketidak hati-hatian dan salah pakai.
3. Penyimpanan alat yang tidak baik.
Faktor diatas harus diterapkan dengan baik dan benar. Banyak siswa – siswi yang
tidak memperhatikan hal ini, tentu sebagai seorang Guru / Pengajar harus
menyampaikan hal ini.
Gambar 2.1 Mekanik Melakukan pekerjaan

(PPT. PT.ALTRAK 1978)
6
Kelengkapan Alat Praktik
Pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar praktik dilaksanakan, hal utama yang
harus dilakukan adalah mengetahui kebutuhan kelengkapan praktik yang ideal.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 587) kelengkapan berarti kegenapan,
sedangkan alat berarti barang-barang yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu.
Sedangkan yang dimaksud dengan alat di sini adalah alat-alat yang dipakai dalam
melaksanakan praktik kerja bangku. Siswa akan memperoleh keterampilan secara
maksimal dalam proses belajar praktik apabila didukung dengan adanya bengkel
kerja yang memiliki peralatan praktik yang lengkap. Sarana perlengkapan lembaga
pendidikan kejuruan tergantung dari sejumlah besar faktor umum. Oleh karenanya
tidak ada cara pengadaan perlengkapan yang dapat dikatakan ideal. Yang ada
hanyalah sarana 11 kompromi serta penyelesaian yang mendekati wujud ideal
(Helmut Nölker dan Eberhard Schoenfeldt, 1983: 200). Secara keseluruhan standar
sarana dan prasarana pada Permendiknas No. 40 tahun 2008 telah termuat. Hanya
saja standar mengenai spesifikasi perangkat utama belum tersedia secara terperinci.
Alat Perkakas Tangan Dalam melaksanakan suatu pekerjaan (seringkali disebut

praktik) diperlukan peralatan untuk mengerjakannya. Tanpa alat/perkakas hampir
dapat dipastikan bahwa pekerjaan tersebut tidak dapat dilaksanakan mengingat
pentingnya peralatan bagi praktik, maka wajib bagi siswa untuk mengenal nama dan
bentuk penggunaannya yang tepat. Dengan menggunakan alat yang tepat dan dalam
kondisi baik dapat diharapkan hasil pekerjaan yang baik dan lulus dari nilai minimal
KBM. Sebaliknya, kalau salah dalam memilih atau memakai alat salah, tidak
mungkin pekerjaan yang dihasilkan baik. Untuk pekerjaan praktik kerja bangku
diperlukan berbagai jenis alat praktik. Oleh karena itu adanya pengelompokan yang
berdasarkan kepentingan pemakaiannya yaitu dibedakan berdasarkan Klasifikasi
Peralatan dan perlengkapan tangan dalam otomotif sebagai berikut :
7
HANDS TOOLS POWER TOOLS
PERALATAN DAN
PERLENGKAPAN BENGKEL
OTOMOTIF
WORKSHOP EQUIPMENT MEASUREMENT/ ALAT UKUR
SST (SPESIALIS SERVICE TOOLS)
Gambar 2.2 Mengacu materi yang diambil garis pokoknya Pekerjaan Dasar Teknik
Otomotif, Edisi Pertama 2013
Diagram chat diatas Merupakan Klasifikasi terkait Peralatan dan perlengkapan
bengkel otomotif yang sering digunakan terbagi menjadi 5 Bagian. Pengetahuan dan
keterampilan tentang peralatan bengkel otomotif merupakan modal dasar bagi siswa
sebelum melakukan praktik di dalam bengkel. Hal ini untuk menghindari kesalahan
penggunaan sehingga menyebabkan kerusakan pada alat ataupun benda kerja.
(PDTO 1 KELAS X SEMESTER 1)
Pekerjaan mekanik otomotif yang dilakukan di bengkel Otomotif biasanya dikerjakan

dengan menggunakan beberapa peralatan tertentu. Kadang pekerjaan tersebut
8
dikerjakan cukup hanya menggunakan peralatan tangan saja, namun ada juga yang
menggunakan peralatan lainnya baik peralatan tangan maupun peralatan mesin.
Peralatan tangan yang dimaksud adalah segala macam perkakas atau alat yang
digunakan secara manual (tangan) untuk pekerjaan-pekerjaan mekanik di bengkel
Otomotif Secara umum peralatan tangan mempunyai ciri-ciri antara lain :
1. Bentuknya Sederhana
2. Ringan
3. Mudah dibawa (portable)
4. Digunakan secara manual
5. Relatif mudah penggunaannya
Hand tools atau sering disebut juga dengan peralatan tangan merupakan alat-alat
perbengkelan yang cara penggunaanya menggunakan tangan atau tenaga manusia.
Dengan kata lain, pengoperasiannya masih manual tanpa penyedia sumber energi
lain. Jenis hand tools ini sangat banyak macamnya, diantaranya yaitu obeng, kunci
pas, kunci inggris, palu, dan lain sebagainya. (PDTO 1 KELAS X SEMESTER 1)
Power tools adalah peralatan yang dioperasikan dengan menggunakan energi lain,
seperti listrik, angin. Power tools juga sering disebut peralatan tenaga, karena alat-alat
ini tidak akan berfungsi jika tidak terhubung ke sumber tenaga yang digunakan.
Beberapa contoh power tools diantaranya yaitu mesin bor, mesin gerinda,dll . (PDTO
1 KELAS X SEMESTER 1)
Workshop Equipment / Peralatan bengkel atau yang dikenal Workshop Equipment

bukan menjadi alat utama untuk melakukan berbagai jenis perawatan/perbaikan
kendaraan, namun workshop equipment bisa mempermudah suatu pekerjaan bengkel.
Dalam perbaikan kendaraan baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat, sering
9
diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Peralatan

hidrolik yang sering digunakan salah satunya adalah alat pengangkat mobil (car lift).
(PDTO 1 KELAS X SEMESTER 1)
SST adalah kepanjangan dari Special Service Tool yang merupakan peralatan special
yang dibuat untuk membantu menyelesaikan pekerjaan yang berkaitan dengan
perbaikan komponen otomotif. Fungsi peralatan ini tidak dapat digantikan dengan
alat lain untuk mencegah kerusakan semakin parah. Dengan menggunakan SST,
pekerjaan servis kendaraan di bengkel dapat diselesaikan dengan cepat, tepat, dan
efisieen tanpa merusak bagian-bagian yang dikerjakan. Pemilihan SST dalam kerja
servis kendaraan di bengkel sagat ditentukan oleh jenis kendaraan dan model serta
spesifikasi kendaraannya. Jenis pekerjaan yang dimaksudkan adalah pekerjaan
pembongkaran, pekerjaan perakitan, penyetelan, dan sebagainya.
Measuring tool adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu mengetahui nilai
atau jumlah dari suatu besaran. Selain itu, alat ukur juga sudah banyak dipakai untuk
menentukan nilai yang presisi yang terdapat pada sebuah komponen atau benda yang
diukur. (PDTO 1 KELAS X SEMESTER 2)
Hasil Praktik
Hasil praktik sama dengan hasil belajar yang didapatkan oleh siswa. Di dalam
pendidikan, hasil belajar merupakan faktor yang amat penting untuk diperhatikan
oleh setiap guru, karena hasil belajar yang tercapai menunjukan seberapa jauh siswa
sudah menguasai materi dan praktik di bengkel serta mencerminkan pula berhasil
tidaknya guru dalam mengajar. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, maka setiap
proses perlu diadakan evaluasi. Prestasi adalah tingkatan-tingkatan sejauh mana
mahasiswa telah dapat mendapat tujuan yang ditetapkan (Arikunto, 2001: 226). Hasil
belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi),
10
pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat

hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Oemar Hamalik, 2009: 159).
Hasil belajar adalah semua perubahan dibidang kognitif, sensorikmotorik, dan
dinamik-afektif yang mengakibatkan manusia berubah dalam 26 sikap dan tingkah
lakunya. Hasil belajar ini merupakan suatu kemampuan internal (capability) yang
telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu melakukan
sesuatu atau memberikan prestasi tertentu (performance).Jadi dalam hasil praktik
siswa lebih ditekankan pada kerja sensorik-motorik untuk mendapatkan hasil praktik
yang baik.
11
BAB III
METODE PENULISAN
1.1 Tahapan Penulisan
Flow Chart Metode Penulisan
Mulai
Analisa Siswa
Analisa Kompetensi Dasar
Indikator Konsep Indikator
Tujuan Penelitian :
Dapat menyebutkan nama , fungsi dan pengunaan serta perawatan
peralatan bengkel Otomotif.
Mengetahui gambar bentuk asli dan klasifikasi peralatan dan
perlengkapan bengkel Otomotif.
Menerapkan pengunaan alat praktek dengan baik dan benar.
Analisa
Kesimpulan
Selesai
Gambar 3.1 Tabel Flow Chart Metode Penulisan modul yang mengadopsi Model 4-D
(Four-D Model) (Sumber : Ibrahim, 2001)
12
Waktu dan Tempat Penulisan

Kegiatan penulisan ini dilaksanakan dimulai Maret 2023 sampai akhir April 2023
(Semeter Genap 2022 / 2023) Adapun penulisan ini dilaksanakan di Bengkel Jurusan
Teknik Mesin SMK 1 Perguruan Cikini , yang berlokasi di JL. ALUR LAUT BLOK
NN NO. 1 RT.05 / RW.10 RAWABADAK UTARA, KOJA, RT.5 / RW.10 ,
RAWABADAK UTARA, KEC. KOJA, KOTA JAKARTA UTARA.
Metode Pengumpulan Data
Ada dua teknik untuk mengumpulkan data dalam penulisan ini, yaitu dengan
menggunakan lembar Tes hasil belajar dan dokumentasi.
1. Analisis Lembar Tes Tes hasil belajar dianalisis untuk mengetahui tingkat
prestasi belajar siswa dalam ranah kognitif. Hasil tes ini dianalisis
berdasarkan rata - rata nilai 12 siswa sebelum dan sesudah menggunakan
modul kemudian untuk lebih menguatkan analisa, hasil tes dilakukan olah
data maka terdapat perbedaan antara nilai Pre-Test dan Post-Test, demikian
juga sebaliknya. Kriteria nilai hasil Pre-Test dan Post-Test sebagai berikut:
86 – 100 = Sangat Baik
71 – 85 = Baik
56 – 70 = Cukup
2. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-

barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumntasi, penulis
menyelidiki benda- benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan
13
peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2006:

231 ). Dalam memperoleh data atau informasi ada tiga macam sumber, yaitu
tulisan (paper), tempat (place), dan kertas dan orang (people). Dalam
penelitian ini data yang diambil yaitu dari tulisan, yaitu daftar nilai yang ada
dalam raport.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Nilai Pre-Test dan Post-Test Pengambilan data dilakukan pada tanggal 20 – 22
Februari 2023 di kelas teori X MOA dengan mengambil sampel 12 siswa. Tes
dilakukan 2 Tahap, tahap 1 merupakan Pre-Test ( tes dengan kondisi siswa belum
menggunakan modul), bahan soal diambil secara acak dari mata pelajaran DTO 1
yang telah ditempuh siswa dengan jumlah soal sebanyak 10 butir soal. Tahap 2
merupakan Post-Test ( tes dengan kondisi siswa telah selesai menempuh
pembelajaran dengan menggunakan Modul )bahan soal diambil dari masing-masing
kegiatan pembelajaran yang terdapat di dalam Modul dengan jumlah soal sebanyak
20 butir soal Pilihan Ganda dan 5 Essay. Data Hasil Pre-Test dan Post-Test Siswa
Kelas X MOA dapat dilihat pada Tabel 1. di bawah ini.
Tabel 3.2 Hasil Nilai Pre-Test dan Post-Test

14
Dari data nilai hasil Pre-Test dan Post-Test siswa kelas X TKR A, nilai Post-Test
siswa lebih baik dari pada nilai Pre-Test nya, hal ini membuktikan tes kognitif dengan
kondisi siswa setelah menggunakan modul hasilnya lebih baik dari pada siswa belum
menggunakan modul, nilai Post-Test yang didapat siswa pun sudah memenuhi KKM
mata pelajaran Perkakas Tangan yakni sebesar 75, bahkan rata-rata siswa mendapat
nilai lebih itu. Untuk memperkuat hasil pembahasan di atas, data nilai hasil PreTest
dan Post-Test siswa kelas X TKR A Dengan demikian, maka penggunaan modul
dapat dinyatakan berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
15
BAB IV
PEMBAHASAN
2.1 Sub-Materi Pertama
Hand tools atau sering disebut juga dengan peralatan tangan merupakan alat-
alat perbengkelan yang cara penggunaanya menggunakan tangan atau tenaga
manusia. Dengan kata lain, pengoperasiannya masih manual tanpa penyedia sumber
energi lain. Jenis hand tools ini sangat banyak macamnya, diantaranya yaitu obeng,
kunci pas, kunci inggris, palu, dan lain sebagainya. (Pekerjaan Dasar Teknik
Otomotif, Edisi Pertama 2013)
Alat – Alat tangan adalah alat yang digunakan didalam bengkel untuk
membantu melancarkan pekerjaan bengkel misalnya : Kunci – Kunci , Palu tang ,
Obeng , Puler dll. Alat ini digunakan untuk mempermudah pekerjaan bengkel karena
kalau dilakukan dengan tangan manusia biasa saja maka pekerjaan tidak cukup untuk
diselesaikan dengan tangan manusia saja, karena tenaga manusia sangat terbatas ,
oleh karena itu untuk memperbesar tenaga manusia diperlukan alat – alat tersebut.
(Hal. 149. Alat Perkakas Tangan Drs. Daryanto )
Pada bab ini akan dibahas klasifikasi peralatan dan perlengkapan bengkel
otomotif Penjelasan dalam buku ini merupakan penjelasan singkat, tentang nama alat
dalam bahasa Indonesia, fungsi alat, dan dilengkapi dengan gambar, untuk
memudahkan siswa mengingat bentuk alat. Dalam proses pembelajaran disarankan
guru membawa alat aslinya untuk ditujukkan dan diperagakan penggunaan yang
benar.
1. Kunci
Kunci pas dan kunci ring sering di pergunakan dalam teknik bengkel mesin
dan bengkel mobil , di mana kunci tersebut dibuat dari bahan baja vanadium
khrom dan tahanan terhadap kekuatan yang berubah – ubah , permukaan
kunci biasanya dilapisi dengan vernikel atau di krom. Panjang lengan kunci di
16
buat sedemikian rupa sebanding dengan ukuran mur – baut agar supaya dapat
dilakukan pemutaran mur yang cukup keras. (Hal. 164. Alat Perkakas Tangan
Drs. Daryanto )
Ukuran Kunci Pas dan kunci ring biasanya ditentukan terhadap ukuran
dua bidang sejajar dari sebuah mur segi enam dan di nyatakan sebagai ukuran
lebar kunci. (Hal. 164. Alat Perkakas Tangan Drs. Daryanto )
Kunci shock biasanya dibuat berlubang dengan permukaan segi enam atau
segi enam ganda. Kunci Shock yang banyak dipakai mempunyai shock –
shock tersendiri dan bermacam – macam tangkai dengan ukuran dan bentuk
yang berlainan.
Kunci yang dapat disetel ( Kunci Inggris ) mudah untuk dipakai
mengencangkan dan membuka mur yang berbeda – beda ukurannya, akan
tetapi harus disetel lebih dahulu supaya panggulnnya kencang duduk pada
bidang – bidang sisi mur, ukuran kunci ini ditentukan dengan pembukaan
maksimum dari panggul dan panjang tangkainya.
Kekurangan dari kunci yang dapat disetel ialah bahwa panggulnya pada
waktu memutarkan keras agak melengkung sedikit dengan akibat rusaknya
mur, lebih – lebih kalau panggulnya oleh karena beban yang terlalu besar
tidak lagi sejajar duduknya.
Kunci pipa bentuknya sederhana yakni sebuah tabung bundar dari baja yang
tidak berkampuh, kedua ujungnya dibuat segi enam dengan sebuah atau
beberapa lubang – lubang pada luarnya, tegak lurus pada garis tengah dari
gagangnya.
Untuk mur yang berbentuk cakera atau cicin misalnya pada pompa air
dipakai kunci kait, karena kunci ini hanya dipakai untuk satu ukuran dan mur
maka banyak juga digunakan oleh kait universal dimana panggul bawahnya
dapat berputar sehingga kunci ini dapat dipakai untuk mur – mur yang garis
tengahnya antara 40 mm dan 100 mm.
17
Kunci momen untuk dipergunakan untuk membuka pasang tutup torak

pada motor di mana membutuhkan ketelitian , kunci universal untuk
membuka pasang nipel pelumas, untuk melepaskan baut yang patah dan untuk
melepaskan baut yang patah dan untuk pembuatan kembali ulir sekrup yang
rusak. (Hal. 165. Alat Perkakas Tangan Drs. Daryanto )
Seorang mekanik bengkel yang terampil akan memilih kunci – kunci yang
sesuai untuk pekerjaan, menggunakan kunci yang dapat di setel adalah
sebagai pelengkap jika diperlukan saja.
Kunci Magnet atau kunci platina adalah nama kunci pas yang kecil
dimana digunakan untuk menyetel jarak platina dalam distributor dan
regulator , kunci platina ini biasanya terdiri atas satu set dengan ukuran 4 : 7
½ mm atau 3/16 sampai 7/16
Kunci ring disebut juga kunci bersudut banyak dan banyak digunakan
untuk memutar baut atau mur dengan jarak putar yang paling kecil, hal ini
dimungkinkan 12 tempat. Kunci ring ini memberikan pemegang yang baik
terutama pada kepala baut atau mur yang jarang lepas atau slip jika kepala
baut mempunyai sudut yang baik , momen dari kunci dipindahkan kepada
enam sudut dari kepala baut hal ini kunci pas yang hanya menahan pada 2
sudut . Kunci ini adalah sangat penting diperhatikan sewaktu memilih kunci
untuk dipakai karena haruslah sesuai benar dengan kepala baut atau mur yang
akan dibuka atau dikencangkan. (Hal. 165. Alat Perkakas Tangan Drs.
Daryanto )
Kunci kepala silinder untuk mengeraskan baut – baut kepala silinder yang
mempunyai katup di kepala , dari bentuk kunci memungkinkan untuk
mengeraskan ikatan baut yang terdapat dibawah sumbu lengan penekan, tanpa
kunci ini kita akan banyak memerlukan waktu untuk membuka sumbu lengan
penekan, kunci ini dapat diputarkan dengan kunci momen.
18
Gambar Hands Tools yang sering digunakan :
Kunci Rachet
Extension bar
Shok Universal
Joint
Kunci Flexible
BAR
Gambar 4.1 Kunci Pas, ring , rachet dll

(Alat Perkakas Tangan Drs. Daryanto)
19
Gambar 4.2 Kunci Momen,pipa dll

20
Gambar 4.3 Kunci kait, sungkup dll

21
Gambar 4.4 Kunci schok dll

22
2. Palu
Palu adalah alat pemukul yang terbuat dari baja yang dua ujungnya
dikeraskan , ukuran palu pada umumnya antara 4 Ons sampai 3 Pound atau
0,3 Kg sampai 1,4 kg. Bagian dari palu adalah : puncak rumah tangkai dan
muka , muka palu dibuat sedikit bundar supaya pada waktu digunakan benda
kerja yang di palu lebih banyak dikenal pada satu titik. Palu dibuat dari baja
perkakas . bidang muka dan puncak disepuh dan di asah , pada rumah tangkai
dipasanglah tangkai yang digunakan sebagai pemegang palu , tangkai yang
dibuat dari kayu yang terdapat di Amerika, kayu ini berurat memanjang dan
sangat padat sehingga jika tangkai itu patah palunya tidak akan melenting.
Ada berbagai macam martil atau palu yang digunakan untuk pekerjaan plat,
misalnya : palu penyetel untuk memukul tepi – tepi plat logam terutama
mengetok sisi plat untuk melipat, martil penghalus digunakan untuk
meratakan dan mengerjakan sambungan – sambungan , martil pengeling
untuk mengeling, sambungan plat dihaluskan dengan menggunakan martil
penghalus , martil pengeling digunakan untuk membentuk kepala paku
keeling.
Gambar 4.5 Macam Palu 1

23

24

25

26

27
3. Tang (Gegep)
Tang yang mudah dibuat dari besi tuang yang dapat ditempa , tang yang agak
baik terbuat dari baja perkakas , baja yang di campur terutama baja khrom
vanadium , adalah sangat berguna bahwa bagian – bagian dari tang dapat
memutar dengan baik, titik putarnya adalah sebuah pasak kecil atau baut kecil
yang dikeraskan dengan baik yang pada waktu pemakaian biasa tidak menjadi
rusak.
Tang pemotong muka , tang ini untuk memotong macam – macam kawat
baik yang lembek (lemah) maupun yang keras , Karena perbadingan tuas yang
besar , kawat – kawat harus dipotong sedapat mungkin, di tengah – tengah
panggul dan itu dinamakan tang pemotong muka. Tang gas adalah memegang
keras pipa – pipa dan fitting, pada gagangnya sering terdapat obeng dan
pembesarkan lubang. Tang pompa air untuk memasang mur – mur pada
pompa air dingin tetapi juga untuk mur – mur pada bagian dari motor.
Perawatan tang sangat mudah , tang – tang itu sama dengan alat – alat yang
lainnya yaitu harus dilaksanakan pembersihan secara teratur dan permukaan
yang bergerak pada sambungan harus senantiasa diberi pelumas. Tang
biasanya mempunyai sambungan dan mempunyai rahang yang keras untuk
dapat memotong kawat baja yang keras, tang potong diagonal dimaksudkan
untuk memotong pada pembenaran yang bengkok dan boleh juga digunakan
untuk mencabut clip dari mur mahkota.
Tang – tang tempa mempunyai gagang yang panjang untuk melindungi
tangan dari panas sewaktu mengerjakan benda – benda yang panas, seorang
tukang tempa harus mempunyai bermacam – macam tang tempa.
28
Gambar 4.10 Macam tang

29

30

31
4. Obeng (Drei)
Obeng adalah suatu alat yang dipergunakan untuk membuka
( Mengendorkan) dan mengikat baut – baut sekerup pada lubang ulir atau
pada mur – mur pengikat , obeng tersusun dari gagang mata obeng dan daun ,
gagang obeng terbuat dari kayu dan dilengkapi dengan gelang logam sebagai
penguat tempat pemasangan mata obeng. Selain terbuat dari kayu ada juga
yang dibuat dari bahan isolasi seperti bakelit atau plastik da nada juga dari
campuran logam ringan . bentuk mata obeng tediri dari 2 macam, yakni obeng
lurus dan obeng bintang , selain dari macam tersebut obeng dibedakan sesuai
dengan penggunaanya antara lain : obeng untuk pekerjaan yang halus , obeng
untuk pekerjaan yang berat , obeng yang disekat , obeng pukul , obeng kait.
Obeng untuk pekerjaan yang berat , penampang mata obeng dibuat bentuk
segi empat dan atau segi delapan maupun segi enam, hal ini digunakan untuk
perletakan kunci pada mata obeng sehingga dapat menambah momen lebih
besar, obeng pukul (ketok) merupakan obeng untuk pekerjaan berat, bila
gagang obeng ini dipukul pada waktu daun mata obeng diletakan pada kepala
sekerup , mata obeng pukul ini akan berputar ke kiri atau kekanan sesuai
dengan keperluannya. Biasanya mata obennya dapat di ganti – ganti sesuai
dengan baut sekerup yang dikerjakan.
Obeng yang mempunyai sekat ( isolasi) digunakan untuk mengerjakan baut –
baut sekerup yang berbeban aliran listrik, dalam hal ini pekerjaan harus
dihindari dari tegangan listrik yang ada.
Gagang dari obeng ini dibuat dari bahan isolasi dan juga menutup bagian
atas dari mata bor dengan suatu isolasi , obeng kait digunakan bila tak
mempergunakan obeng biasa yang terdiri dari mata obeng dengan dua daun
yang berdiri tegak lurus satu sama lain.
32
Pada waktu menggunakan obeng perhatikanlah hal berikut :
- Pakailah obeng yang dudukannya baik,perhatikanlah supaya

bidang – bidang picak dari daun yang letaknya sejajar satu sama
lain masuk tepat dalam aluran dari sekerup.
- Jangan memakai obeng yang tidak sesuai / terlalu kecil karena

dapat merusak aluran dari sekrup itu, dan merusak mata obengnya
sendiri.
- Jangan memakai obeng yang terlalu besar.
Gambar 4.13 Macam Obeng

33
Gambar 4.14 Macam Obeng

34
Gambar 4.15 Penggunaan Obeng

35
1.2 Tugas
Identifikasi peralatan lain yang ada di bengkel atau dibutuhkan bengkel
otomotif dan belum terdapat dalam buku ini. Identifikasi dapat berupa bentuk
alatnya yang berbeda, fungsinya. Buat dalam bentuk laporan dalam kelompok
dan presentasikan. Sumber dapat dari buku, internet atau ruang alat bengkel.
1.3 Tes Formatif

1. Jelaskan mengapa kunci pas tidak boleh digunakan untuk mengencangkan
atau melepas baut yang masih kencang!
2. Jelaskan kelebihan kunci pas-ring dibandingkan kunci pas!
3. Sedapat mungkin untuk mengendorkan/mengencangkan baut menggunakan
kunci sock. Mengapa demikian?
4. Jelaskan nama alat yang ditnjukkan oleh gambar berikut beserta
kegunaanya !
36
Power tools Yang dimaksud (power tools) peralatan bertenaga adalah peralàtan
yang sumber tenaganya bukan dari tenaga manusia, tetapi tenaga menggunakan
listrik atau tenaga pneumatis (gas). Alat-alat bertenaga atau Power tools seperti
impact, drill, air hammer, dan die grinder digunakan untuk mempercepat
penyelesaian pekerjaan. Butuh waktu lama untuk melakukan pengeboran pada part,
melepas bolt, memperbesar ulir atau memasang part baru. Power t.ools dapat
menghemat banyak waktu apabila digunakan dengan benar dan berbahaya apabila
penggunaannya salah. (Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif, Edisi Pertama 2013).
Di dalam bengkel otomotif ataupun bengkel kerja bangku dikenal ada dua jenis
alat bantu kerja yaitu alat tangan dan alat mesin atau alat bertenaga (hand tools and
machine tools or power tools) kedua alat tersebut dibedakan atas tenaga
penggeraknya yaitu penggerak tenaga manusia dan penggeraknya dibantu mesin.
(Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif, Edisi Pertama 2013).
Power Tools yang sering digunakan

1. Bor adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efesien dan macam –
macam ukuran dari pada bor terbagi dalam berapa jenis diantaranya adalah
satuan inchi , millimeter. Mengebor adalah pekerjaan membuat lubang pada
benda pekerjaan dengan mempergunakan bermacam – macam bor (pada
umumnya bor diputar dengan mesin yang dijalankan oleh arus listrik ) bila
pekerjaan bangku ( dibengkel mesin )akan mengebor dengan teliti, haruslah
berhati – hati karena kemungkinan miring / meleset oleh karena itu bagian
yang akan dibor buatlah titik pusat yang memenuhi syarat dengn petik dan
mata bor yang lebih kecil.
Bor dua alur dipergunakan untuk mengebor logam besi pejal, bor dengan
tangkai lurus biasanya dibuat dari diameter 12 mm, dipergunakan terutama
untuk pekerjaan tangan atau bor – bor pilar kecil dan diikat dengan rahang
yang dapat disetel, cekaman / penjepit bor mempunyai tiga rahang yang dapat
37
menjepit tangkai bor dengan kuat. Tangkai tirus bor dikeluarkan dari mesin
menggunakan baji konis, dibuat dari baja lunak agar tidak merusak.
Gambar 4.16 Macam Bor

38
Gambar 4.17 Macam mata bor

39

40

41
Gambar 4.20 Kecelakaan kerja saat mengebor

42
2. Portable power grinder digunakan di tempat yang tidak memungkinkan untuk

mencekam benda kerja di pedestal grinder. Portable power grinder dipegang
dengan tangan dan dioperasikan di atas bidang yang dikerjakan. Apabila
portable power grinder digunakan untuk menghaluskan suatu permukaan,
kualitas hasilnya tidak akan sama dengan hasil dari gerinda yang
menggunakan mesin Gunakan hanya portable power grinder di tempat
dimana permukaan akhir tidak terlalu penting. Periksalah grinding wheel
apakah ada yang pecah atau retak sebelum digunakan. Apabila ada yang
pecah atau retak, pasanglah grinding wheel baru. Selalu gunakan safety glass
saat menggunakan portable power grinder.
Gambar 4.21 Gerinda

(https://www.dreamstime.com/illustration-what-made-ink-pencil-paper-then-was-
digitalized-angle-grinder-drawing-engraving-line-art-vector-image142725250)
Perawatan :
Jaga kebersihan portable power grinder dari kotoran dan oli. Jangan membiarkan
kotoran masuk ke dalam ventilasi udara. Periksa kabel listrik apakah ada yang
terkelupas dan kerusakan lainnya. Pastikan semua bolt, fitting kencang dan jagalah
43
gerinda tetap dalam kondisi yang baik. Periksa mechanical operation dari control
lever dengan melepaskan plug. Pelumasan yang baik akan memberikan daya pakai
yang lama. Gerinda yang digunakan pada pekerjaan berat harus diinspeksi dan
dilumasi
Grinding Wheel
Abrasive wheel yang dipasang pada gerinda bangku atau pedestal grinder
digunakan untuk pekerjaan penggerindaan di workshop misalnya menajamkan drill,
punch dan chisel. Grinder dapat digunakan untuk membersihkan jika dipasang
bersama wire wheel brush. Grinding wheel dan stone lainnya digunakan pada mesin
valve refacing dan untuk penggerindaan valve seat. Abrasive stone, atau oilstone,
digunakan untuk mengasah, menajamkan dan memperhalus. Disc dan sheet yang
dilapisi dengan abrasive juga digunakan,
Gambar 4.22 Gerinda duduk

Perawatan dalam Penggunaan Portable Electric Power Tool Portable electric power
tool dapat menjadi sumber bahaya baik secara mechanical maupun electrical, kecuali
jika dipelihara dan digunakan dengan benar. Electrical safety dapat dicapai dengan
44
beberapa metode. Salah satunya adalah menanamkan kabel ketiga (ground) ke dalam
tanah. Kabel ini harus dihubungkan ke tool pada pin ground yang merupakan salah
satu dari three pin outlet. Saat plug ini dimasukkan ke pin ground yang benar, maka
casing dari tool itu telah terhubung dengan ground. Hal ini mencegah casing tool
bertegangan, meskipun terjadi hubungan singkat.
3. Portable impact wrench digunakan untuk memengendorkan baut/mur dengan

sangat cepat, sedangkan yang berukuran besar digunakan juga untuk
mengendorkan baut/mur yang sangat kencang.Portable impact wrench
tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk penggunaan yang berbeda.
Dua jenis utama adalah pistol dan tuas. Jenis pistol mirip seperti portable
electric drill yang memiliki tuas kontrol yang sama untuk power supply. Jenis
tuas tidak memiliki handle terpisah dan tool dipegang di sekeliling penutup
motor atau unit penggerak. Jenis tuas mengoperasikan kecepatan alat dan
mengubah arah rotasi. Square drive unit beroperasi seperti socket wrench.
Spline drive unit memungkinkan socket masuk. Penggantian chuck yang cepat
memberikan berbagai macam output. Impact wrench diklasifikasikan
berdasarkan jumlah tegangan yang diperoleh dalam waktu 5 detik, ukuran
drive, kecepatan (rpm), ukuran bolt dan jenis daya (listrik atau udara).
Beberapa impact wrench memiliki perlengkapan yang dapat mengatur torque
agar sesuai dengan fastener yang diputar
Gambar 4.23 Air Impact

45
Perawatan
Jaga kebersihan impact wrench dari kotoran dan oli. Jangan membiarkan
kotoran masuk ke dalam sistem ventilasi udara. Pastikan penutup logam atau
plastik berada dalam kondisi yang baik. Periksa kabel listrik apakah ada yang
terkelupas atau kerusakan lainnya. Periksa operasi mekanis control lever dari
power supply dengan plug dilepaskan. Pelumasan yang baik terhadap impact
wrench akan meningkatkan usia pakai wrench.
2.2 Tugas
Identifikasi peralatan lain yang ada di bengkel atau dibutuhkan bengkel
otomotif dan belum terdapat dalam buku ini. Identifikasi dapat berupa bentuk
alatnya yang berbeda, dan jelaskan fungsinya. Buat dalam bentuk laporan
dalam kelompok dan presentasikan. Sumber dapat dari buku, internet atau
ruang alat bengkel.Lakukan Praktik menggunakan peralatan power tools,
sampai anda dinyatakan kompeten oleh guru
2.3 Tes Formatif
1. Siswa dapat menyebutkan nama-nama power tools 8 nama power tools
yang anda ingat.
2. Jelaskan fungsi dari masing-masing power tools tersebut
3. Jelaskan prosedur penggunaan 4 jenis power tool yang dengan benar dan
urut, beserta keselamatan kerja yang harus dipatuhi.
4. Sebutkan dua keuntungan penggunaan power tool tanpa kabel !
5. Apa yang harus di pertimbangkan saat memilih power tool untuk suatu
pekerjaan.
Workshop equipment dapat didefinisikan sebagai perlengkapan-perlengkapan

yang dipergunakan bengkel dalam hal ini bengkel otomotif. Workshop equipment
bukan peralatan utama untuk melakukan perbaikan tetapi bersifat mempermudah,
misalnya carlift, hydraulic press, dongkrak, jack stand dll.
46
Sebuah bengkel otomotif dengan skala kecil tentunya memiliki perlengkapan yang
lebih sedikit dan sederhana dibandingkan bengkel dengan skala yang lebih besar.
Bisa saja sebuah bengkel sederhana hanya memiliki workshop equipment dongkrak
buaya, sedangkan bengkel dengan skala yang besar memiliki semuanya.
1. Dongkrak adalah alat untuk menaikan suatu benda misalnya untuk
mendongkrak mobil atau kendaraan , untuk menopang suatu benda yang berat
dan lain sebagainya. Dongkrak sangat bermacam – macam bentuk dan
jenisnya antara lain adalah : dongkrak Inggris , dongkrak hidrolis , dongkrak
Ulir , dongkrak roda gigi, dongkrak mekanis , dongkrak ini hanya digunakan
untuk pengangkatan yang berjarak dekat sekitar 50 cm. Beban dari dongkrak
ditempatkan langsung pada ujung batang dongkrak.
Dongkrak semacam ini digunakan untuk mengangkat beban yang berat – berat
misalnya hingga 300 ton cukup dengan gaya yang kecil akan tetapi tinggi
pengangkatan kecil sekitar 15 cm. Dongkrak hidrolis menggunakan minyak
sebagai bahan pokoknya. Gaya angkatnya besar dapat dicapai berdasarkan
hokum pascal. Kelemahan dari dongkrak hidrolis adalah bila menerima
sedikit pembebanan yang lama akan menurun sedikit demi sedikit karena
adanya kebocoran – kebocoran terutama pada dongkrak yang sudah tua, oleh
karena itu kita perlu menjaga jangan sampai ada kebocoran – kebocoran oleh
karena itu packing tabungya harus baik, untuk keperluan peralatan mesin dan
pemasangan pada instalasi bangun karena tempatnya yang sulit maka pompa
hidraulik dengan tabung hidrauliknya dipisahkan.
47
Gambar 4.24 Jack Stand

48
Gambar 4.25 Dongkrak

49
Gambar 4.26 Dongkrak

50
2. Car lift merupakan alat pengangkat kendaraan secara keseluruhan, sedangkan

dongkrak hanya mengangkat bagian tertentu saja. Dengan car lift memberikan
keleluasaan yang lebih besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara
leluasa di bawah kendaraan dalam memperbaiki hampir seluruh komponen
yang ada di bawah kendaraan, karena mekanik dapat berdiri dan berjalan di
bawah kendaraan sehingga perbaikkan lebih mudah dilakukan .Car lift pada
umumnya hanya digunakan oleh bengkel-bengkel besar, karena di samping
harganya cukup mahal juga membutuhkan tempat yang cukup luas. Jika
ditinjau dari media penggeraknya car lift dibedakan menjadi beberapa
macam, yaitu;
a. penggerak mekanik (poros berulir),
b. penggerak hidrolik
c. dan penggerak pneumatic.
Sedangkan jika tinjau dari bentuknya car lift terdiri dari beberapa jenis, yaitu ;
a) single post car lift
b) Two post car lift
c) four post car lift.
51
Tipe Single Post Car Lift

Single post artinya hanya menggunakan satu tiang (kaki). Pada car lift tipe
single post terdapat empat lengan penyangga yang terletak di ujung carlift dan
dapat diatur sedemikian rupa, panjang-pendeknya serta arah lengannya, untuk
menyesuaikan bidang tumpuan pada mobil sehingga mobil dapat terangkat
dengan aman.
Gambar 4.27 Car Lift Tipe Single Post Car Lift
Tipe Two Post Car Lift

Two post artinya bahwa carlift tersebut memiliki dua tiang (kaki). Car lift
jenis two post juga memiliki landasan penyangga kendaraan yang dapat
diatur untuk menyesuaikan dengan bodi/ rangka kendaraan. Car lift tipe ini
cocok untuk perbaikan (servis) engine maupun chasis seperti rem, suspense,
ball joint, tune up dan lain-lain.
52
Gambar 4.28 Car Lift Tipe Two Post Car Lift

Tipe Four Post Car Lift
Four post berarti memiliki empat tiang (kaki). Tipe four post car lift, memiliki
tingkat keamanan yang paling baik karena mobil benar-benar berada di atas
car lift dengan keempat rodanya menapak secara baik. Akan tetapi tidak
cocok untuk perbaikan engine maupun chasis seperti rem, suspense, ball joint
dan lain-lain. Jenis ini paling banyak untuk pekerjaan spooring, walaupun
dapat juga digunakan untuk perbaikan engine yang tidak perlu melepas roda.
Gambar 4.29 Tipe Four Post Car Lift

(https://www.autoweek.com/gear/g36353576/
vehicle-lifts-recommended-by-experts/)
53
Jenis car lift yang fungsinya sama dengan four post adalah jenis scissor car lift
dan double scissor car lift. Jenis ini walaupun konstruksinya berbeda namun
jumlah tumpuan tiangnya (kaki) adalah sama dengan four post, sehingga
dalam pengelompokannya tergolong jenis four post.
Gambar 4.30 Tipe Four Post Car Lift

(Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif, Edisi Pertama 2013)
KEAMANAN PENGOPERASIAN CAR LIFT

Ketika mengoperasikan car lift dilarang ada penumpang atau ada orang di
dalam kendaraan. Pintu kendaraanpun juga harus tertutup rapat atau lebih
aman terkunci. Pastikan car lift memiliki pengunci dan berfungsi dengan baik.
Pengunci perfungsi untuk mengamankan agar car lift tidak turun secara tiba-
tiba apabila terjadi kebocoran hidraulik atau kegagalan lain. Apabila
dilengkapi dengan pengaman tambahan maka gunakan sebagai pengaman
ketika sedang dioperasikan. Apabila peralatan tidak bisa berfungsi dengan
sempurna, maka alat tersebut jangan digunakan. Lakukan terlebih dahulu
perbaikan, termasuk jika alat sudah tidak bisa bekerja cepat seperti biasanya,
mungkin minyak pelumas perlu dicek, atau terdapat kebocoran pada system.
3. Kran Pengangkat
Untuk mengangkat barang dalam arah tegak dengan kapasitas 5 ton , untuk
keperluan pemasangan dan pembongkaran suatu peralatan di bengkel –
54
bengkel pada umumnya dipakai kran pengangkat , bila diperlukan gerakan

mendatar maka kran pengangkat ini digabungkan dengan peralatan lain ,
konstruksi kran harus cukup ringan karena biasanya mudah digantungkan
suatu tempat , konstruksinya harus cukup ringkas dan juga dilengkapi dengan
alat penggantung.
Keran pengangkat yang paling banyak dijumpai di bengkel adalah jenis :
kerek diferensial mempunyai blok yang tetap dan keran ini terdiri dari dua
piringan yang dituang menjadi satu, sebelah bawah terdapat suatu piringan
yang mempunyai garis tengah sebesar garis tengah dari piringan sebelah atas,
kerek planit dengan konstruksi sangat ringkas dilengkapi dengan suatu cakra
rantai dengan rantai tarikan yang dipasangkan dengan satu sumbu dengan
roda – roda gigi setelit.
55
Gambar 4.31 Kran Pengangkat

56
Gambar 4.32 Kran Pengangkat

57
4. Kompresor
Dibengkel kerja kita sering membutuhkan udara tekan untuk bermacam –
macam keperluan misalnya : untuk membersihkan debu kotoran , memompa
udara pada ban, jembatan pengangkat dan lain – lain, sepanjang dinding
bengkel di pasangkan saluran udara tekan dengan sambungan – sambungan
yang diperlukan dilengkapi dengan keran dimana di sambungkan pipa karet
udara.
Sebaiknya pada tiap bangku kerja dihubungkan juga dengan pipa – pipa karet
udara yang digunakan untuk keperluan menyemprot saluran – saluran pada
bagian karburator , saluran minyak pada poros engkol dan lain – lain.
Udara tekan dihasilkan oleh suatu alat pemampat udara yang dinamakan
komperesor yang menghasilkan tekanan udara sampai 10 atmosfir. Agar
supaya tidak terganggu oleh bunyi dari pemampatan udara yang sedang
bekerja maka sebaiknya alat pemampat udara ini ditempatkan dalam suatu
ruangan tersendiri.
Pada instalasi alat pemampat udara ini terdapat suatu sakelar pengatur tekanan
yang bekerjanya memutuskan hubungan listrik pada motor listrik sewaktu
tekanan mencapai maksimum dengan perantaraan suatu membrane yang
dihubungkan dengan saluran tangki tekanan udara.
Gambar 4.33 Kompresor

58
Gambar 4.34 Kompresor

59
3.2 Tugas
Lakukan pengamatan terhadap tiga jenis car lift, identifikasikan bagian-bagian
yang perlu diberi pelumasan secara rutin, dan jenis pelumas apa yang
digunakan ?
3.3 Tes Formatif
1. Sebutkan tiga jenis car lift dan jelaskan penggunaan masing-masing tipe!
2. Jika ditinjau dari media penggeraknya car lift dibedakan menjadi
beberapa macam, sebutkan!
3. Sebutkan bagian-bagian car lift yang perlu dilumsi secara rutin!
4. Jelaskan apa fungsi pengunci car lift!
5. Jelaskan jenis-jenis dongkrak
6. Apa fungsi jack stand?
Special service tool (SST) Alat pembongkar (remover) adalah alat khusus
(SST) yang dipakai untuk melepas atau membongkar komponen seperti
bearing, sil oli (oil seal), bushing, dan sebagainya. Contoh SST pembongkar
adalah bearing remover, puller, bearing separator, dan sebagainya. Sedangkan
replacer adalah alat yang dipakai untuk memasang atau mengganti. Kedua
kategori alat tersebut dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan ukuran
bagian yang akan dikerjakan.
Seorang mekanik akan menggunakan alat-alat tangan (basic hand tools)
pada pekerjaan yang relatif mudah dikerjakan, sedangkan menghadapi
pekerjaan yang sukar, mekanik dapat menggunakan alat-alat khusus yang
disebut special service tool (SST). Dengan menggunakan SST, pekerjaan
60
servis kendaraan di bengkel dapat diselesaikan dengan cepat, tepat, dan

efisieen tanpa merusak bagian-bagian yang dikerjakan. Pemilihan SST dalam
kerja servis kendaraan di bengkel sagat ditentukan oleh jenis kendaraan dan
model serta spesifikasi kendaraannya. Jenis pekerjaan yang dimaksudkan
adalah pekerjaan pembongkaran, pekerjaan perakitan, penyetelan, dan
sebagainya.
5. Puller Bantalan Pilot (Bearing Cup Puller)

Bearing cup puller atau disebut juga pilot bearing puller digunakan untuk
menari bearing dari bagian tengah bearing atau bearing yang terpasang pada
lubang/silinder. Bearing cup puller mirip dengan puller dua jaw namun jaw
pada bearing cup puller ditahan oleh adjusting screw. Jaw menahan di dua
tempat. Jaw dari bearing cup puller dapat bergerak ke luar dan ke dalam
sepanjang rod. Jaw dihubungkan melalui celah pada brace ke bawah ujung
jaw. Brace / cross block, adalah sebuah balok logam dengan dua celah untuk
tempat jaw. Forcing scew menembus bagian tengah cross block. Lubang
pengatur untuk bolt jaw memberikan tiga posisi pengaturan yang berbeda.
Jangkauan puller dapat diubah apabila menggunakan ukuran jaw yang
berbeda. Bearing cup puller digunakan untuk melepaskan part dari lubang dan
di tempat dengan ruang terbatas dimana puller lain tidak dapat digunakan.
Bearing cup puller melepaskan part, yang telah ditekan dalam posisinya.
Puller dipasang setelah jaw diatur sesuai dengan part. Adjusting screw diputar
untuk menahan jaw di tempatnya dan step plate atau centring plate digunakan
sebagai permukaan kontak untuk forcing screw. Putarlah forcing screw
sampai permukaan jaw yang dicengkeram terpasang kuat pada part. Pasang
wrench pada drive unit dan putarlah clockwise. Saat forcing screw diputar,
bearing cup puller akan menarik bearing atau part. Untuk semua aplikasi
puller, gunakan selalu safety glass. Pastikan untuk menggunakan puller
61
dengan jangkauan dan bentangan yang benar. Bentangan yang terlalu kecil
dapat menyebabkan jaw terlepas dari komponen dan menyebabkan kerusakan
pada tool atau komponen atau bahkan menimbulkan kemungkinan terjadinya
cidera terhadap operator. Bentangan harus sama atau lebih besar dibandingkan
dengan ukuran part yang akan ditarik. Jangkauan harus diatur sehingga jaw
dapat mencengkeram dengan pas. Pastikan bahwa jaw berada dalam posisi
yang baik untuk penarikan secara lurus.
Gambar 4.34 Puller

62
Gambar 4.35 puller bearing

63
Gambar 4.36 puller bearing

(Alat Perkakas Tangan Drs. Daryanto
64
Gambar 4.37 Ragum

65
Gambar 4.38 Clamp C

66
6. Tang Ring Torak (Piston Ring Plier)

Tang ring torak adalah alat untuk membantu melepas dan memasang ring
torak. Alat ini digunakan untuk memudahkan pemasangan ring torak,
menghindari kerusakan atau cacat pada torak ataupun ring torak
Gambar 4.39 Ring kompresor pliers

Gambar 4.40 Ring kompresor pliers

(Buku PDTO 1 KELAS SEMESTER 1)
67
7. Pengukur Tekanan kompresi Compression Tester)

Untuk mengukur tekanan kompresi silinder digunakan Compression tester.
Alat ini dibedakan menjadi pengukur tekanan kompresi untuk motor bensin
dan pengukur tekanan kompresi motor diesel. Manometer pada alat ini
berfungsi untuk menunjukkan besar tekanan kompresi silinder ketika
dilakukan pengukuran.
Gambar 4.41 Kompresion tester

Prosedur pengukuran tekanan kompresi adalah sebagai berikut :

- Lepaskan busi dari rumahnya, masukkan ujung slang compression tester pada
rumah busi.
- Starter mesin beberapa saat sampai mesin berputar 200 rpm, lalu baca besar
tekanan kompresi pada manometer
- Tekanan kompresi yang rendah menunjukkan ring piston yang
aus, kebocoran pada packing, dan penyetelan celah katup yang
terlalu renggang.
68
8. Diesel Injector tester

Alat ini berfungsi untuk mengetahui tekanan penyemprotan nozzle, kebocoran
nozzle dan bentuk penyemprotan (pattern).
Gambar 4.42 Diesel Injector tester

9. Kunci Filter Oli (Filter Strap Wrench)

Filter strap wrench terdiri dari base, yang dibuat melengkung untuk
disesuaikan dengan bentuk filter, rotating retaining pin yang terletak di dalam
base dan sabuk nilon berukuran 600 mm x 50 mm. Retaining pin memiliki
sebuah slot dimana ujung sabuk bisa dimasukkan dan mempunyai dua lubang
penggerak berukuran ½ inchi untuk ratchet. Wrench digunakan untuk
melepaskan dan memasang fuel filter dan oil filter jenis spin on. Wrench ini
mampu mengaplikasikan torque tinggi pada filter berukuran besar tanpa
menyebabkan rusak pada tabung filter. Bersihkanlah grease dan oli yang
berlebihan dari filter untuk mencegah agar wrench tidak tergelincir. Jauhkan
69
tangan dari posisi yang dapat mengakibatkan cidera apabila wrench tiba-tiba
slip.
Perawatan
Jagalah kebersihan filter strap wrench, bersihkan dari kotoran dan oli.
Lakukan pemeriksaan secara berkala terhadap strap untuk mengetahui apakah
ada yang sobek atau terdapat bagian-bagian yang lemah dan gantilah filter
strap wrench apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.
Gambar 4.43 Kunci Filter Oli (Filter Strap Wrench)

10. Penekan Pegas Coil (Coil Spring Compressor)

Sesuai namanya alat ini digunakan untuk menekan pegas coil sock absorber.
Penekanan ini akan memperpendek pegas dan menghilangkan gaya tekan
terhadap sock absorber sehingga dapat dilakukan pembongkaran dan
pemasangan sock absorber.
70
Gambar 4.44 Penekan Pegas Coil (Coil Spring Compressor)

11. Hidrometer
Hydrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis elektrolit
dalam aki. Ketika aki digunakan untuk starter, lampu, dan sebagainya, terjadi
reaksi pengosongan atau baterai mengeluarkan arus listrik yang menyebabkan
asam sulfat (H2So4) sedikit demi sedikit berubah menjadi H2O. Akibatnya
berat jenis turun karena konsentrasi elektrolitnya berkurang. Bentuk sebuah
hidrometer lengkap dengan pengukur aero dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Gambar 4.45 Hidrometer

Untuk mengukur berat jenis baterai, masukkan hidrometer ke dalam sel

baterai, lalu hisaplah elektrolit ke dalam tabung gelas hidrometer sampai
pelampung tidak menyentuh tabung gelas. Bacalah hasil berat jenis elektorlit
71
setinggi mata Berat jenis elektrolit yang diijinkan untuk aki antara 1,220 –
1,229. bila aki dalam keadaan isi penuh, berat jenisnya harus 1,26 sampai 1,28
pada suhu 20°C. Jika ditemukan berat jenis elektrolit dari hasil pengukuran
kurang dari 1,220, maka hal yang perlu dilakukan adalah aki perlu diisi atau
di-charge sampai penuh. Namun bila berat jenis aki melebihi batas maksimum
atau di atas 1,290 maka tambahkan air suling untuk menurunkan berat jenis
aki sampai kondisi normal.
Measuring tool yang dimaksud peralatan ukur di dalam bengkel adalah sarana
pengukur yang dilakukan dengan tangan , dimana alat tersebut biasanya memiliki
skala ukur dari tingkat “tidak begitu teliti” sampai skala yang sangat teliti (presisi)”
dengan tingkat ketelitian sampai 0,01 mm dan ada juga peralatan ukur yang tidak
disertai skala pengukuran seperti misalnya : Jangka , Plat Ukur dan lain sebagainya.
penjelasan singkat, tentang satuan metric dan satuan britis, jenis-jenis alat ukur dan
cara pembacaanya dan penggunaannya. Dalam proses pembelajaran guru harus
membawa alat ukur aslinya untuk ditujukkan dan diperagakan penggunaan yang
benar.
Alat-Alat Ukur
1. Penggaris Baja (Steel Rule)
Gambar 4.46 Penggaris Baja (Steel Rule)

(Buku PDTO 1 KELAS SEMESTER II)
Penggaris baja dibuat dari baja tipis,dari bahan baja pegas.Penggaris baja ini
mempunyai skalaa dari 0.5 mm atau 1mm ; ukuran panjang yang tersedia
72
dibengkel – bengkel otomotif dari ukuran 300 mm atau 500 mm. Alat ini
sangat mudah digunakan ,karena langsung dapat dibaca benda kerja yang
diukur, hanya saja saat penggunaan harus diperhatikan arah sinar penerangan.
Catatan : ukuran yang tersedia pada penggaris baja adalah ukuran kombinasi
yaitu ukuran metrik dan ukuran british ( ukuran inggris )
2. Penggaris gulung (Measuring Tape)
Gambar 4.47 Penggaris gulung (Measuring Tape)

Measuring tape yang fleksibel dapat digunakan untuk mengukur jarak di

sekitar sudut-sudut atau bagian-bagian. Kelebihan utama measuring tape
adalah kemampuannya untuk mengukur jarak yang panjang, biasanya sampai
100 inci (30 meter).
3. Busur Derajat (Protractor)
Gambar 4.48 Busur Derajat (Protractor)

73
Protractor memiliki bentuk setengah lingkaran yang dilengkapi dengan

sepotong logam lurus dan tipis berukuran panjang yang dihubungkan pada
setengah lingkaran yang dapat digerak-gerakkan di sekeliling titik putarnya
untuk mengukur suatu sudut. Sebuah mur dapat dikencangkan untuk
menahannya. Tanda-tanda angka pada pinggir dari bagian setengah lingkaran
diguna-kan untuk mengukur sudut-sudut dan unit-unit dalam derajat. Pada
sejumlah protractor, terdapat tanda-tanda angka pada pinggir dari bagian
yang lurus untuk mengukur jarak.
4. Combination Set
Gambar 4.49 Combination Set

Combination set adalah alat pengukur dan pengetes yang bermanfaat.

Alat ini terdiri dari bagian pinggir yang lurus atau blade yang memiliki tanda
angka yang dapat dijepit ke beberapa head yang berbeda.
Pasanglah head yang diperlukan pada blade sebagai berikut:
Masukkan blade ke dalam slot pada head.
Tempatkah lug dari sekrup penjepit (clamping screw) dengan hati-hati ke
dalam recess pada blade.
Masukkan head ke posisi yang diperlukan dan kuncilah di sana dengan
mengencangkan knurled nut.
Protractor memungkinkan blade dipasang pada suatu sudut ke permukaan
yang rata.
74
Gunakan protractor dan blade untuk mempersiapkan atau mengukur

sudutsudut.
5. Centre Head
Centre head dirancang untuk memungkinkan satu bagian pinggir blade
melewati bagian tengah/pusat dari dua permukaan pada sudut 90.
Gambar 4.50 Centre Head

Gunakan centre head dan blade untuk:

Menemukan atau menandai bagian pusat suatu pekerjaan yang berbentuk
lingkaran.
6. Outside Calliper
Calliper luar (outside calliper) digunakan untuk memindahkan pengukuran.
Outside calliper memiliki dua kaki yang dihubungkan pada bagian ujung titik
putar. Kaki-kaki tersebut dibuka sesuai dengan jarak yang harus diukur.
Gambar 4.51 Outside Calliper

75
Beberapa jenis outside calliper memiliki titik putar pegas (spring pivot point)
dan sekrup penyetel (adjustment screw) untuk menempatkan kaki-kaki dalam
posisi yang benar. Kaki-kaki dari outside calliper dibengkokkan ke arah satu
sama lain pada bagian ujung untuk memperoleh pengukuran yang lebih
akurat. Outside calliper terdiri dari berbagai ukuran, tetapi sebagian besar di
antaranya dapat dipegang dengan satu tangan. Outside calliper digunakan
untuk memindahkan pengukuran ke skala pengukuran.
7. Inside Calliper
Inside calliper memiliki dua kaki yang dihubungkan pada bagian ujung untuk
mem-bentuk titik putar. Kedua kaki tersebut digerakkan bersama atau secara
terpisah saat disetel.
Gambar 4.52 Inside Calliper

8. Depth Gauge
Alat pengukur kedalaman (depth gauge) adalah alat pengukur yang dibuat
dari penggaris yang terbuat dari baja (steel rule). Depth gauge digunakan
untuk mengukur : Kedalaman lubang, Kedalaman ceruk (recess) dan slot.
Gambar 4.53 Depth Gauge

76
Depth gauge terdiri dari penggaris baja kecil yang diberi tanda dengan
angkaangka, dipasang dengan rangka geser (sliding frame) yang dapat
dijepitkan di sepanjang penggaris.
9. Valve Spring Tester

Valve spring tester digunakan untuk memeriksa karakteristik elastis pegas.
Skala daya pegas standar memiliki kapasitas maksimum 158 kg (350 lb).
Steering clutch, flywheel clutch, dan pegas katup kontrol hidraulik dapat
diperiksa pada valve spring tester. Pegas cukup diletakkan pada pelat dasar.
Tuas tangan menggerakkan unit pengerak ke bawah pada bagian atas pegas.
Daya pegas diperlihatkan pada dial. Jarak pegas yang telah digerakkan ke
bawah untuk jumlah daya ini harus diukur.
Gambar 4.55 Valve Spring Tester

Pengukuran jarak dan daya digunakan untuk memperoleh daya per unit
panjang. Angka ini diperiksa dengan spesifikasi yang telah ditentukan untuk
pegas. Haruslah berhati-hati saat menggunakan valve spring tester. Alat
77
pelindung mata harus digunakan setiap saat. Apabila pegas tidak diletakkan
dengan benar, pegas dapat terlepas secara tiba-tiba dari pelat ketika pegas
diberikan tekanan. Jangan memindahkan spring tester saat sedang digunakan.
10. Feeler Gauge
Feeler gauge terdiri dari mata pisau (blade) yang terbuat dari baja keras
dengan ketebalan yang berbeda-beda. Feeler gauge ditahan bersama pada satu
ujung dan bergerak di sekeliling titik putar ini. Ada bagian-bagian sisi baja
yang tidak bergerak dan digunakan sebagai perlindungan. Mata pisau (blade)
memiliki bentuk seperti jari-jari tipis yang tidak lebih panjang dari 4 atau 5
inci (10 atau 12.5 cm). Feelergauge berukuran sangat tipis. Alat pengukur ini
memiliki satuan dalam bentuk unit Inggris atau metrik. Ketebalannya
biasanya berkisar antara 0.0015 hingga 0.025 inci (0.00375 hingga 0.0633
cm).
Gambar 4.56 Feeler Gauge

Feeler gauge digunakan untuk meletakkan alat dalam posisi yang benar,
untuk menyesuaikan jarak ketebalan (clearance) peralatan mesin, memeriksa
keausan paga komponen-komponen, dan mengukur alur-alur (groove)
berukuran kecil. Mata misau (blade) dapat digunakan bersama untuk
memperoleh ukuran yang benar. Apabila feelergauge digunakan di antara dua
permukaan, Anda harus memiliki ”feel” yang benar untuk memperoleh
ukuran yang benar. Jangan sekalisekali mendorong mata pisau ke dalam
78
lubang, usahakanlah agar sedapat mungkin selalu menarik mata pisau.

Gunakan feelergauge dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan, khususnya
untuk mata pisau yang berukuran tipis. Jangan meletakkan mata pisau yang
tipis kembali ke dalam housing secara terpisah.
11. Vernier Calliper

Alat ukur ini sering disebut dengan nama Jangka sorong / Vernier caliper /
Sigmat dapat digunakan untuk mengukur ; panjang , ketebalan , diameter
dalam dan luar, dan kedalamam yang sangat akurat. Vernier calliper terdiri
dari penjepit permanen (fixed jaw) dan rangka (frame) atau beam yang di
sepanjang beam tersebut tertera angka-angka skala yang akurat. Penjepit
geser (sliding jaw) yang dipasang dengan skala vernier dapat digerakkan di
sepanjang frame. Gunakan clamping screw untuk memasangnya dekat
dengan penyetelan yang diperlukan.
Gambar 4.57 Vernier Calliper

Vernier calliper terbuat dari penjepit permanen (fixed jaw), beam atau rangka
(frame) yang memiliki skala pengukuran dan sebuah jaw yang dapat
79
digerakkan di sepanjang rangka. Skala vernier bergerak dengan jaw yang

dapat digerakkan. Beberapa vernier calliper memiliki ujung-ujung jaw
pengukur bagian dan ujungujung jaw pengukur bagian luar, sementara yang
lainnya memiliki ujung-ujung jaw yang dapat melakukan keduanya. Model
induk vernier calliper memiliki knurled secrew untuk penyetelan secara halus
setelah penjepit mengenai bagian yang dikerjakan. Kebanyakan model
memiliki lamp screw pada penjepit yang dapat digerakkan untuk memastikan
angka-angka dapat dibaca meskipun saat tidak digunakan. Ukuran-ukuran
biasanya memiliki skala panjang mulai dari 6 hingga 12 inci (15 hingga 30
cm) dan tersedia dalam satuan skala Inggris dan metrik.
Membaca Skala
Skala vernier caliper biasanya dalah pembagian 1 mm dan kadang-kadang
menggunakan inci pada sisi lainnya.
Tingkat ketelitian dari jangka sorong tergantung pada banyaknya pembagian
pada skala vernier-nya. Pembagian ini umumnya sebanyak 10, 50 atau 100
skala. Pembagian 10 skala akan menghasilkan 0,1 cm dibagi 10 = 0,01 cm.
Sehingga jangka sorong itu akan memiliki tingkat ketelitian 0,01 cm.
Dalam aplikasi pemakaian vernier caliper yang perlu diperhatikan selain dari
pemakaian yang tepat, juga pada cara pembacaan skala yang ditunjukan oleh
meter.
Pembacaan Ketelitian Jangka Sorong (mm)
Berikut ini cara menentukan ketelitian dari sebuah vernier caliper atau Jangka
Sorong atau Sketmat.
Jangka Sorong dengan Ketelitian 0,02 mm.
80
Pada gambar diatas terbaca 49 Skala Utama = 50 Skala Nonius

Jadi besarnya 1 skala nonius = 1/50 x 49 Skala Utama = 0,98 Skala Utama
Maka : Ketelitian dari jangka sorong tersebut adalah = 1 – 0,98 = 0,02 mm
Atau : Ketelitian jangka sorong itu adalah : 1 bagian Skala utama itu, dibagi
sebanyak jumlah skala nonius = 1/50 = 0,02 mm.
Jangka Sorong dengan ketelitian 0,05 mm
Pada gambar diatas terbaca 39 Skala Utama = 20 Skala Nonius

Jadi besarnya 1 skala nonius = 1/20 x 39 Skala Utama = 1,95 Skala Utama
Maka : Ketelitian dari jangka sorong tersebut adalah =2 – 1,95 = 0,05 mm
Atau : Ketelitian jangka sorong itu adalah : 1 bagian Skala utama itu, dibagi
sebanyak jumlah skala nonius = 1/20 = 0,05 mm
Contoh:
81
Dari gambar di atas tersebut bisa disimpulkan bahwa kita mendapat angka di
skala utama adalah 31 mm, dan sekala nonius 0.70 mm. Sehingga hasil
pengukuran adalah 31.70 mm.
12. Outside Micrometer
Gambar 4.58 Outside Micrometer

Penggunaan outside micrometer secara teratur diperlukan untuk memperoleh

pengukuran yang baik. Terlalu banyak tekanan pada instrumen saat
penyetelan akan menghasilkan pengukuran yang buruk dan kerusakan pada
alat. “Feel” yang benar untuk tekanan yang benar harus digunakan dengan
sebuah micrometer. Micrometer berukuran besar dan khusus memiliki bentuk
yang berbeda. Setelah anvil diletakkan pada bidang yang akan dikerjakan,
82
kencangkan spindle lock pada frame. Hal ini mencegah gerakan apa pun dari
spindle ketikan pengukuran dibaca diluar skala.
Cara membaca skala pengukuran pada Mikrometer
Micrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,01 mm
Jarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer sleeve adalah 1 mm,
dan jarak tiap strip di bawah garis adalah 0,5 mm. Pada skala thimble
tiap strip nilainya 0,01 mm. Hasil pengukuran pada mikrometer adalah
jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.
Contoh :
Pembacaan skala di atas garis : 2,00 mm
Pembacaan skala di bawah garis : 0,00 mm
Pembacaan pada skala thimble : 0,20 mm
Pembacaan akhir = 2,20 mm.

83
Pembacaan skala di atas garis : 3,00 mm
Pembacaan skala di bawah garis : 0,50 mm
Pembacaan pada skala thimble : 0,33 mm
Pembacaan akhir = 3,83 mm
13. Dial Indicator
Dial indicator memiliki permukaan yang bundar dengan cap screw di bagian
atas, dan titik kontak (contact point) yang mengoperasikan pegas yang
menggerakkanjarum pada dial. Titik kontak bergeser di bagian dalam tabung
(barrel) dengan menggunakan rack. Sebuah gear train dihubungkan pada rack
untuk menggerakkan jarum pada dial. Instrumen mekanik ini terletak di
bagian dalam metal housing dengan penutup kaca pada permukaan dial. Zero
clamp dipasang pada bagian pinggir dial dan clamp ini menempatkan angka
dial pada posisi nol.
84
Gambar 4.59 Dial Indicator

Dial indicator digunakan untuk mengukur dimensi-dimensi dan gerakan-
gerakan kecil, untuk memastikan apakah permukaan yang rata atau bundar
dalam kedaan mulus, dan untuk memastikan apakah permukaan tersebut
sejajar. Dial indicator beroperasi ketika ditekan sedikit pada titik kontak.
Gerakan apa pun yang terjadi pada jarum disebabkan oleh gerakan rack yang
dihubungkan pada gear train dan kemudian pada jarum. Sebelum dial
indicator digunakan, gunakan penggaris atau alat pengukur permukaan
(surface gauge) untuk memasang pekerjaan seakurat mungkin. Pastikan dial
indicator ditahan pada penopang. Gunakan indicator hanya pada permukaan
yang dikerjakan dengan mesin atau permukaan yang halus dan letakkan
indicator dalam posisi sehingga titik kontak akan memperoleh gerakan
langsung.
85
Cara membaca skala pengukuran pada Dial Indikator
- Temukan angka paling rendah pada komponen yang diukur - Setel

dial indicator dengan cara yang sama seperti yang dijelaskan
sebelumnya.
- Amati dan catat angka yang paling rendah (initial setting)
- Tambahkan skala yang terbaca pada bagian dalam luar, misalnya akan
terbaca 1,00+0,00 yang berarti sama dengan 1,00 mm
- Satu strip putaran skala besar nilainya adalah 0,01 mm.
Untuk mengetahui hasil pengukuran, dapat ditentukan dengan

melihat posisi jarum panjang dan jarum pendek. Sebagai contoh
dapat dilihat gambar berikut ini.
86
Posisi jarum panjang sedang menunjukkan garis ke 6, berarti hasil

pembacaannya adalah 6 x 0,01 = 0,06 mm. Sementara jarum pendek
sedang menunjuk garis ke 3, artinya jarum panjang telah berputar 3
kali. Dengan demikian hasil pengukuran tersebut adalah 3 + 0,06 = 3,06
mm.
14. Dial Bore Gauge
Kelompok dial bore gauge memiliki dial gauge yang tertera dalam satuan
Inggris atau metrik, sebuah rod yang dihubungkan ke dial gauge, tip yang
dioperasikan oleh pegas pada ujung rod, dan perlengkapan pada tip.
Perlengkapan digunakan untuk mengukur banyak ukuran lubang. Lubang
yang berulir drat pada tip digunakan untuk menghubungkan perlengkapan.
Panjang perlengkapan berubah ketika ukuran lubang yang akan diukur
berubah.
Gambar 4.60 Dial Bore Gauge

87
Pada bagian pinggir dial digunakan cap screw untuk meletakkan jarum
indikator pada angka nol. Seperangkat master gauge digunakan dengan
kelompok dial bore gauge. Pada umumnya, dial bore gauge digunakan untuk
mengukur valve guide dan ukuranukuran lubang.
Tugas
1. Ambillah vernier caliper, micrometer dan dial indicator serta barang-

barang yang harus diukur.
2. Periksalah keakuratan caliper
3. Periksalah buku kerja Anda, untuk memastikan apakah Anda telah

memahami cara menggunakan caliper.
4. Periksalah komponen-komponen caliper dan, dengan cara

menggesergeser, tempatkan vernier pada posisi yang berbeda dan bacalah
skala tersebut.
5. Bila Anda yakin bahwa anda dapat membaca skala tersebut dan
melakukan pengukuran baik eksternal maupun internal, menghadaplah ke
guru pembimbing untuk di uji
88
Test formatif
89
2.2 Sub-Materi Kedua

Perkakas Tangan dan Cara pemakainnya.
1. Alat pembukaan Katup
Untuk menentukan alat pembuka katup yang bagaimana akan kita pakai,
terlebih dahulu harus diketahui katup motor yang akan dibuka, sesuai dengan
letaknya, katup motor dibedakan dua macam, antara lain katup sisi dan katup
kepala.
Karena kedua macam katup motor mempunyai perlengkapan yang berbeda

dan agar supaya dalam urutan kerja membongkar dan memasang kembali
katup dengan hasil yang betul maka perlu kirannya dipelajari mekanik
tersebut.
Gambar 4.61 Katup / valve

(Drs Salipoen T.S. (1982/1983). PENGETAHUAN BAHAN PERKAKAS
OTOMOTIF)
90
Gambar 4.62 Katup / valve

OTOMOTIF)
91
Kedua macam katup ini mempunyai perlengkapan yang sama antara lain penghantar
katup , pegas katup , pinggan – pegas katup dan baji katup. Selain itu katup sisi
dilengkapi dengan penumbuk – katup , yang memakai langsung pada katup bila ia
diangkat (dibuka oleh suatu bubungan katup (cam).
Penumbuk katup pada katup kepala tidak langsung mengangkat katupnya tetapi
memakai perantaraaan batang penekan ( push rod) dan pengungkit ( roker arm) untuk
kedua macam katup motor tersebut diatas, dipergunakan orang alat pembuka katup :
1. Tang pegas Katup
2. Clamp : C
Tang pegas katup dipergunakan membuka katup sisi tetapi C- clamp digunakan untuk
membuka katup kepala. Untuk membuka katup – katup motor harus dihilangkan
tegangan pingganya dengan terlebih dahulu melepaskan baji – katup yang terletak
ditengah pinggan –pegas – katup. Dengan demikian tang – pegas katup maupun C-
clamp berfungsi sebagai alat penekan pegas katup agar dapat dengan mudah
melepaskan baji – katup terhadap kaitan pinggan pegas katup dan batang katup.
Tang –pegas – katup universal yang digunakan untuk menekan pegas – pegas katup
agar dapat melepas dan memasang pinggan – pegas maupun baji katup.
Waktu ditekan gagang dari tang – pegas – katup ini panggul – panggulnya bergerak
sejajar membuka. Suatu alat penahan pada tiang ini dengan pal, digunakan untuk
mencegah kembali panggul – panggul pada waktu tang dilepas .
92
Jikalau pegas katup telah diangkat/ ditekan , memungkinkan baji katup yang
berbentuk setengah bulat akan jatuh kedalam karter bawah. Hal ini dapat dicegah
dengan menempelkan alat penerima. Cara penggunaan alat penerima baji katup yang
ditempetkan pada panggil tang pegas katup waktu pegasny katup diangkat.
Sewaktu pemasangan kembali katup motor, perlu penempatan yang tepat sekali
semua mekanik katup termasuk penempatan kembali baji – katup. Apabila
penempatan kembali baji – katup sangat sulit dilakukan dengan tangan maka
digunakan tang – pemasang baji – katup.
Gambar 4.63 Tang pegas katup

OTOMOTIF
93
Sebelum baji katup terpasang, terlebih dahulu pegas dan pinggan – pegas harus
terpasang kemudian ditekan memakai tang – katup.
Jika kedua gagang dari tang – pemasang ini ditekan , maka seluruh rahangya akan
membuka . letakkan baji – katup pada rahang , kemudian letakkan sedemikian rupa
pada alur baji – katup yang terdapat diujung batang – katup. Pada waktu panggul –
panggul ditutup dengan pinggan – pegas dengan mempergunakan tang pegas –
katup , sehingga baji – bajinya tidak akan jatuh, tekanlah dengan tangan hingga
lengan dari tang – pemasang baji melepaskan peganggannya terhadap baji – katup
dan dapat mendudukan baji tersebut pada alur tempatnya masing – masing.
Untuk melepaskan dan memasang kembali katup – katup di kepala silinder (overhead
valve ) banyak digunakan alat pelepas katup C- CLAMP.
Gambar 4.64 Clamp C

OTOMOTIF)
94
Agar supaya permukaan yang halus dari kepala silinder tidak tergores oleh benda –
benda tajam. Sebelum melepas katup – katupnya. Sebaiknya pasang lebih dahulu alat
pemegang pada kepala silinder . jika tidak tersedia alat pemegang kepala silinder
tersebut dapat diletakkan miring pada bangku kerja.
Lepaskan katup – katup dari kepala silinder satu persatu dengan cara menekan pegas
katup oleh alat pelepas katup model C. setelah pegas katup tertekan oleh pelepas
katup ini, maka dengan mudah baji katup dengan pegasnya terlepas.
Dengan cara sebaliknya maka katup kepala ini dapat dipasang kembali setelah semua
mekanik katup terpasang pada kedudukannya maka diletakkannya pinggan dan pegas
katup terhadap katupnya menggunakan alat – pelepas-katup model C. sehingga baju
katup dapat terpasang kedalam alurnya pada ujung batang katup. Setelah baji – katup
terpasang, pegas katup dilepaskan secara perlahan – lahan dari tekanan alat pelepas
katup model C.
2. Alat pemasang cincin torak
Cincin torak suatu motor bensin maupun motor diesel dibuat dari besi tuang
perlit dan diperdagangkan dengan bermacam – macam ukuran sesuai dengan
type dan merk motornya. Cincin torak ini mudah sekali patah karena sifat dari
cincin torak yang mudah patah ini , kita tidak boleh sekali – kali
mengembangkannya pada waktu melepas maupun memasangkan ke torak ini
diperlukan suatu alat yang dinamakan tang cincin torak / ring piston pliers.
95
Apabila mata penekan ujung – ujung cincin torak dari tang cincin torak yang terdapat
pada rahangya tang kita tepatkan pada ujung cincin sedemikian rupa kemudian
gagang dari tang ini kita tekan , cincin torak akan mengembang dan terbuka pada
ujungnya . Dengan demikian cincin torak tidak akan patah karena adanya teganggan
yang merata disekeliling cincin.
Hal yang telah diuraikan diatas dapat dilakukan pada cincin (pegas) torak yang akan
dilepas dari dalam alur pada torak maupun memasangnya kembali.
Gambar 4.65 Cara memasang ring piston

OTOMOTIF
96
3. Alat pembersih alur cincin torak
Setelah dilepasnya cincin torak dari alurnya , sangatlah perlu membersihkan

torak maupun alur cincin torak dari arang. Untuk itu terlebih dahulu celupkan
torak beserta batang penggeraknnya ke dalam solven pembersih arang sampai
bersih , kemudian di lap dan dikeringkan kemudian dilakukan pembersihan
sisa – sisa orang yang masih tertinggal didalam alur cincin torak
Jepit batang penggerak dengan catok ( ragum ) kemudian bersihkan arang

yang masih tertinggal didalam alur cincin torak dengan alat pembersih alur
cincin torak.
Pembersih alur cincin torak ini terdiri atas sebuah gagang dengan pisau dari
baja perkakas yang disepuh untuk lebar alur dari 1/8 – 3/8 – 7/32 dan ¼
Dengan menempatkan salah satu pisau , dari alat pembersih ini kedalam alur
cincin torak dan mengkaitkannya dengan gagang alat ini , maka kita gerakan
mengelilingi alur – cincin pada torak tersebut sampai arang yang dalam alur
cincin torak ialah menggunakan patahan cincin torak yang sudah tidak
terpakai.
97
Gambar 4.66 Alat pembersih cincin torak

OTOMOTIF
98
Cara penggunaan menggunakan cincin torak yang sudah patah untuk

digunakan membersihkan arang yang tertinggal didalam alurnya. Dengan
mengikis arang yang ada didalam alur cincin torak memakai ujung cincin
sambil memutar pengisapnya. Hal ini sangat bermanfaat bila tidak ada alat
pembersih alur cincin torak.
Gambar 4.67 Alat pembersih cincin torak

OTOMOTIF
99
4. Ring kompresi
Ring kompresi adalah suatu alat khusus berupa penjepit cincin torak . alat ini
digunakan untuk menekan / menjepit cincin torak ke dalam alurnya agar
supaya toraknya dapat dimasukan ke dalam silinder tanpa merusak pegas –
torak.
Ring kompresi terdiri dari plat baja pegas yang dibiarkan sebagai penekan
cincin torak. Sedangkan pelat baja pegas ini diikat oleh ban – pegas yang
diikatkan untuk mengecilkan keliling ring kompresi ini.
Suatu ring kompresi diperlihatkan dengan type ban tunggal. Pengikat ban
pengikatnya dapat dilakukan dengan obeng. Ring kompresi ini digunakan
untuk motor yang bertenaga kecil atau untuk medan diameter silinder yang
kecil.
Gambar 4.68 Ring kompresi

OTOMOTIF
Suatu ring kompresor dengan menggunakan ban ganda . pelat ring kompresor
ini lebih lebar bila dibandingkan dengan yang disebutkan terdahulu.
Pengikalan ban pengikatnya dilakukan dengan batang bentuk L , yang
100
berpenampang segi – empat . Agar supaya tidak terjadi kembalinya teganggan

dari ring kompresor ini, dilengkapi dengan rachet kompresor macam ini
digunakan untuk kendaraan yang bertenaga besar atau mesin dengan diameter
silinder yang besar.
Gambar 4.69 Ring kompresi

OTOMOTIF)
Sebelum memasukan torak kedalam silinder , perlu dilakukan langkah
langkah :
- Membersihkan torak dan silinder dari kotoran , dan debu
- Lumasi torak dan cincin torak dengan minyak pelumas.
- Alur kedudukan ujungnya cincin torak saling berjauhan (tidak sebaris)

disekeliling torak dan tidak didaerah sisi kerja( perhatikan putaran
motor )
101
- Perbaikan kedudukan torak, celah torak harus berbeda di sebelah

kanan bila didepan motor (pada mesin tegak)
Jepitan torak beserta cincin torak dengan ring kompresor, masukkan torak ini ke
dalam silinder motor dengan memperhatikan tanda – tanda di permukaan atau torak
untuk menunjukkan bagian muka motor yang berupa anak panah tulisan “FRONT”
Begitu pula perhatikan kedudukan poros engkol harus berada di TMB.
Gambar 4.70 Pemasangan Ring kompresi

OTOMOTIF)
Setelah ring kompresor yang menjepit torak ini duduk dilandas permukaan atas
silinder , selanjutnya torak ini dapat kita tekan ke dalam silinder dengan tangan Jika
ternyata agak berat menekan dengan tangan , dapat juga diatasi dengan cara memukul
pakai tangkai palu (kayu) perlahan hingga torak masuk kedalam.
102
Gambar 4.71 Pemasangan Ring kompresi dengan dipukul perlahan

OTOMOTIF)
Tes akhir Materi
Tolong sebutkan nama – nama alat di bawah ini berserta fungsinya !
1 15
103
2 16
3 17
4 18
5 19
104
6 20
7 21
8 22
9 23
105
10 24
11 25
12 26
106
13 27
14 28
107
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan akhir dari proses penulisan modul Perkakas Tangan di SMK
Perguruan Cikini 1 adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan peralatan bengkel Teknik Kendaraan Ringan di SMK
Perguruan Cikini 1 sudah berjalan dengan terstruktur. Perencanaan
peralatan bengkel melibatkan ketua jurusan, kepala bengkel, guru, dan
toolman melalui musyawarah mengenai kebutuhan pembelajaran
berdasarkan kurikulum.
2. Struktur organisasi di bengkel diketuai oleh ketua jurusan yang
membawahi kepala bengkel, guru, dan toolman. Pemilihan personil
organisasi dilakukan oleh kepala sekolah berdasarkan kompetensi.
3. Pelaksanaan yang ada di bengkel Teknik Kendaraan Ringan SMK
Perguruan cikini 1 yaitu penginventarisasian alat dan bahan, penyiapan
bahan, peminjaman alat, dan penggunaan peralatan dilaksanakan yang
belum menggunakan kartu-kartu yang hal ini berfungsi sebagai sumber
data untuk mengevaluasi pelaksanaan yang ada.
4. Pengawasan di bengkel Teknik Kendaraan Ringan SMK Perguruan 1
Cikini berbentuk perawatan atau pemeliharaan dan evaluasi. Pemeliharaan
dilaksanakan oleh setiap setiap selesai praktik dengan membersihkan
peralatan. Evaluasi dilaksanakan setiap akhir tahun atau awal tahun
pelajaran, bisa juga insidental, dan saat rapat jurusan.
5.2 Saran
1. Bagi peneliti berikutnya yang akan mengembangkan diktat
Menggunakan Perkakas Tangan sebaiknya penelitian dilakukan
108
sampai pada tahap uji lapangan operasional, sehingga diketahui

efektifitas penggunaan diktat dalam proses pembelajaran.
2. Bagi peneliti berikutnya yang akan mengembangkan diktat
Menggunakan Perkakas Tangan disarankan dapat mengembangkan
materi lebih lanjut dan menmbahkan gambar-gambar dan tabel-tabel
sesuai dengan materi, sehingga tingkat pemahaman siswa akan
semakin tinggi.
3.2.1 Bagi Industri
a. Saran pertama
Untuk industry menjalin kerjasama dengan sekolah untuk meningkatkan
kompetensi dikarenakan di era kamajuan zaman menuntut kita sebagai
seorang pendidik terus mengembangkan ilmunya di harapkan dengan
adanya kerjasama industry dengan sekolah maka kami sebagai seorang
guru juga mendapatkan pelatihan. Karena kami seorang guru juga masih
harus banyak belajar untuk bisa mendidik anak didik kita. Serta juga bisa
menerapkan hal yang dibutuhkan oleh dunia industry karena masih
banyak sekolah – sekolah masih banyak kekurangan yang harus di bantu
seperti didaerah – daerah tertentu
b. Saran kedua
Pihak sekolah juga bisa mendapatkan bantuan dari industry berupa
peralatan dan perlangkapan bengkel tentunya sehingga hal ini apabila
siswa diajarkan menggunakan alat yang sesuai dengan kebutuhan industry
maka sudah mahir menggunakan peralatan dan perlengkapan tersebut.
3.2.2 Bagi Birokrasi
a. Saran pertama
Untuk birokrasi bisa mendukung kegiatan untuk kemajuan – kemajuan
sekolah serta bisa mensuport penuh untuk kegiatan – kegiatan pelatihan
bidang ilmu serta bisa bekerja sama dan mendata sekolah yang masih
109
memiliki kekurangan tertentu baik dari segi insfrakstruktur dan juga

perlengkapan dan kelengkapan sekolah.
Saran kedua.
Untuk birokasi jangan hanya menginginkan pendidikan yang maju tapi
tidak memiliki solusi ketertinggalan sekolah yang ada jadi harus bisa lebih
memperhatikan khususnya di bidang pendidikan yang ada diindonesia ini.
Agar Indonesia memiliki orang – orang hebat yang lahir orang – orang
cerdas yang terlahir.
110
DAFTAR PUSTAKA
Buku 1 Penulis*)
Drs. Daryanto, K. (1988). ALAT PERKAKAS BENGKEL. Jakarta: BINA AKSARA
JAKARTA Anggota IKAPI BA – 329 – A – 1 -87
Buku 2 Penulis*)
Drs. Kasbollah M.P & Drs Salipoen T.S. (1982/1983). PENGETAHUAN BAHAN
PERKAKAS OTOMOTIF. Jakarta: Direktur Jendral pendidikan dasar dan
menengah.
Buku 3 Penulis*)
Johny Muharam dkk. (2005). Penggunaan Dan Pemeliharaan Peralatan Dan
Perlengkapan Tempat Kerja. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.
Buku 4 Penulis*)
Zevy D. Maran. 2008. Peralatan Bengkel Otomotif. Yogyakarta: Andi Publishe
111
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Lengkap : Ridwan Widyakusuma. S.Pd

Tempat/Tanggal Lahir : Wonogiri , 18 Januari 1993
Asal Sekolah : SMK PERGURUAN 1 CIKINI
Dengan ini menyatakan bahwa “MODUL PERKAKAS OTOMOTIF” yang saya tulis
belum pernah dipublikasikan dan belum pernah diikutsertakan dalam perlombaan
apapun sebelumnya serta tidak mengandung unsur plagiat di dalamnya.
Jika di kemudian hari ditemukan ketidakbenaran informasi, maka saya bersedia

didiskualifikasi ataupun dibatalkan dari status juara jika nanti menjadi juara dalam
perlombaan ini.
Dengan ini saya menyetujui bahwa seluruh materi modul yang didaftarkan akan
menjadi milik PT Altama Surya Anugerah dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Jakarta Utara, 27 April 2023
Yang menyatakan,
Ridwan Widyakusuma
NIK 3674031801930013
112
BIODATA
Anggota 1:
1. Data Umum
Nama/NIK : Ridwan Widyakusuma. S.Pd
Tempat/Tanggal Lahir : Wonogiri, 18 Januari 1993
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Golongan Pangkat :-
Jabatan Fungsional : Staf Pengajar TKR
Fakultas : Teknik Mesin
Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Jakarta
Bidang Keahlian : Otomotif
Bidang Keahlian Lain :-
2. Riwayat Pendidikan
1. SMK : SMK GAJAH MUNGKUR 1 WURYANTORO 2008
Bidang : OTOMOTIF
2. Strata 1 : Universitas Negeri Jakarta 2015
Bidang : Pendidikan Teknik Mesin Otomotif

Template Rancang Modul Perkakas TMC 2023

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Template Rancang Modul Perkakas TMC 2023

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

RANCANG MODUL PERKAKAS

SMK 1 PERGURUAN CIKINI

JL. ALUR LAUT BLOK NN NO. 1 RT.05 / RW.10

Kata kunci : Kesesuaian, Alat, Media, Bengkel MO Perguruan Cikini.

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.4 Tujuan Penulisan

1. Manfaat Teoritis Penulis ini diharapkan mampu berkontribusi dalam

Pendidikan menengah kejuruan adalah sistem pendidikan yang mempersiapkan

Kualitas sebuah produk yang dihasilkan dalam banyak pengerjaan, kegiatan

1. Cara pemakaian yang salah pada waktu alat dipergunakan.

3. Penyimpanan alat yang tidak baik.

Gambar 2.1 Mekanik Melakukan pekerjaan

Kelengkapan Alat Praktik

Alat Perkakas Tangan Dalam melaksanakan suatu pekerjaan (seringkali disebut

HANDS TOOLS POWER TOOLS

WORKSHOP EQUIPMENT MEASUREMENT/ ALAT UKUR

SST (SPESIALIS SERVICE TOOLS)

Pekerjaan mekanik otomotif yang dilakukan di bengkel Otomotif biasanya dikerjakan

Workshop Equipment / Peralatan bengkel atau yang dikenal Workshop Equipment

diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Peralatan

pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat

Analisa Kompetensi Dasar

Indikator Konsep Indikator

Waktu dan Tempat Penulisan

Metode Pengumpulan Data

86 – 100 = Sangat Baik

2. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-

peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2006:

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 3.2 Hasil Nilai Pre-Test dan Post-Test

Kunci momen untuk dipergunakan untuk membuka pasang tutup torak

Gambar Hands Tools yang sering digunakan :

Gambar 4.1 Kunci Pas, ring , rachet dll

Gambar 4.2 Kunci Momen,pipa dll

Gambar 4.3 Kunci kait, sungkup dll

Gambar 4.4 Kunci schok dll

Gambar 4.5 Macam Palu 1

Gambar 4.6 Macam Palu 2

Gambar 4.7 Macam Palu 3

Gambar 4.8 Macam Palu 4

Gambar 4.9 Macam Palu 5

Gambar 4.10 Macam tang

Gambar 4.11 Macam tang

Gambar 4.12 Macam tang

Pada waktu menggunakan obeng perhatikanlah hal berikut :

- Pakailah obeng yang dudukannya baik,perhatikanlah supaya

- Jangan memakai obeng yang tidak sesuai / terlalu kecil karena

- Jangan memakai obeng yang terlalu besar.

Gambar 4.13 Macam Obeng

Gambar 4.14 Macam Obeng

Gambar 4.15 Penggunaan Obeng

1.3 Tes Formatif

Power Tools yang sering digunakan

Gambar 4.16 Macam Bor

Gambar 4.17 Macam mata bor

Gambar 4.18 Macam mata bor

Gambar 4.19 Macam mata bor

Gambar 4.20 Kecelakaan kerja saat mengebor

2. Portable power grinder digunakan di tempat yang tidak memungkinkan untuk

Gambar 4.21 Gerinda

Gambar 4.22 Gerinda duduk

3. Portable impact wrench digunakan untuk memengendorkan baut/mur dengan