Disusun Oleh :
1. Lagian Sinuraya, S.Pd, M.Ed
2. Drs. Khoilid, M.Si
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia yang dilimpahkan kepada penulis Bahan Ajar DIKLAT PROGRAM
UPSKILLING DAN RESKILLING GURU KEJURUAN PADA SMK
BERSTANDAR INDUSTRI DENGAN JUDUL CABINET MAKING TAHUN
2023, dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa Bahan Ajar ini dapat diselesaikan berkat adanya bantuan,
bimbingan, dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
i
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar ……………………………………………….……. i
Daftar Isi ………………….……………..…………………… ii
Daftar Gambar …………….……………………..………………… iv
I. Pendahuluan ……...……………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………...… 1
B. Deskripsi Singkat …………………………………...… 1
C. Tujuan Pembelajaran …………………………………...… 1
1. Capaian Pembelajaran ……………………...……… 1
2. Indikator Capaian Pembelajaran ……………...……… 1
ii
IV. Pembelajaran-3. Finishing Furnitur Kayu …..……….………… 71
A. Indikator Pencapaian Pembelajaran …...………………… 71
B. Uraian Materi ……...……………………………………… 71
1. Jenis-jenis Finishing Furnitur Kayu …………...… 71
2. Aplikasi Finishing Melamin pada Furnitur kayu …...… 76
C. Latihan …………………………………………...… 99
D. Rangkuman …………………………………………...… 99
E. Evaluasi ……...……………………………………… 100
iii
Daftar Gambar
Halaman
iv
Gambar - 1.29. Palu besi ………………………..……………………. 15
Gambar - 1.30. Palu Cakar ….......……………………………………… 16
Gambar - 1.31. Palu Kayu …………………………………………...… 16
Gambar - 1.32. Klem Bingkai …………........................................... 17
Gambar - 1.33. Mesin Bor Tangan ……...……………………………… 17
Gambar - 1.34. Mengebor cara Horizontal …………………………...… 18
Gambar - 1.35. Posisi Mengebor Statis …………………………...… 18
Gambar - 1.36. Jenis Mesin Amplas Portable …………………...… 19
Gambar - 1.37. Posisi Mengamplas …………………………………...… 20
Gambar - 1.38. Mesin Amplas Ban …………………………………...… 20
Gambar - 1.39. Arah Pengamplasan …………………………………...… 21
Gambar - 1.40. Mesin Amplas Dijadikan Stasioner …………………...… 21
Gambar - 1.41. Gergaji Portable …………………………………...… 22
Gambar - 1.42. Memotong Tanpa Pengantar …………………...… 23
Gambar - 1.43. Memotong dengan Pengantar …………………...… 23
Gambar - 1.44. Membelah dengan Pengantar …………………...… 24
Gambar - 1.45. Jigsaw …………………………………………...… 24
Gambar - 1.46. Memotong Lengkung dengan Bantuan Garis …...… 24
Gambar - 1.47. Memotong Lingkaran dengan Bantuan Pengantar …...… 25
Gambar - 1.48. Awal Pengetaman …………………………………...… 25
Gambar - 1.49. Ketam Portable jadi Stasioner …………………...… 26
Gambar - 1.50. Trimer …………………………………………...… 26
Gambar - 1.51. Posisi Awal Memprofil …………………………...… 26
Gambar - 1.52. Pengantar mesin Trimer …………………………...… 27
Gambar - 1.53. Router ……………………………………...……… 27
Gambar - 1.54. Mesin Lamello ……………...……………………… 28
Gambar - 1.55. Melubang Datar ……………...……………………… 28
Gambar - 1.56. Melubang Tegak Lurus …………………………...… 29
Gambar - 1.57. Melubang Miring Sudut 45°…………………………...… 29
Gambar - 1.58. Mesin Bor Duduk …………………………………...… 30
Gambar - 1.59. Mesin Bor Persegi …………………………………...… 31
v
Gambar - 1.60. Bor Horizontal ……...……………………………… 32
Gambar - 1.61. Pneumatik Multi Bor …………...………………… 32
Gambar - 1.62. Mesin Bubut Kayu …………………………………...… 34
Gambar - 1.63. Mesin Amplas sisi Roll Sander / Belt Sander …...… 34
Gambar - 1.64. Mesin Wide Belt Sander (WBS) …………………...… 35
Gambar - 1.65. Arah Pengamplasan Mesin WBS …………………...… 35
Gambar - 1.66. Mesin Gergaji Berlengan …………………………...… 37
Gambar - 1.67. Mesin Gergaji Bundar …………………………...… 38
Gambar - 1.68. Membelah Kayu dengan Tongkat Pendorong …...… 40
Gambar - 1.69. Membelah Kayu dengan Pendorong Datar …………...… 40
Gambar - 1.70. Mengiris Kayu dengan Pengantar Siku …………...… 41
Gambar - 1.71. Mengiris Kayu dengan Pengantar Samping ……………... 41
Gambar - 1.72. Membuat Sponing …………………………………...… 42
Gambar - 1.73. Membuat Purus / Pen …...………………………… 43
Gambar - 1.74. Mesin Gergaji Pita …………………...………………… 43
Gambar - 1.75. Posisi Membelah Tipis …………………………...… 44
Gambar - 1.76. Mesin Frais dengan Pengaman Atas dan Samping …...… 45
Gambar - 1.77. Alat Pengatur Tinggi dan Ketebalan Mata Spindle…...… 46
Gambar - 1.78. Cara Mengetam Papan Lebar …………………...… 46
Gambar - 1.79. Cara Mengetam Papan Pendek ………………...…… 47
Gambar - 1.80. Cara Mengetam Sisi Papan …………………………...… 47
Gambar - 1.81. Pelindung Pisau Ketam Perata …………………...… 48
Gambar - 1.82. Mesin Ketam Penebal …………………………...… 49
Gambar - 1.83. Mesin ketam Double Planer …………………………...… 50
Gambar - 1.84. Mesin Moulder …………………………………...… 50
Gambar - 1.85. Kompresor dengan Instalasi Angin …………………..…. 51
Gambar - 2.1. Dowel ………………………………………………...…… 57
Gambar - 2.2. Skrup Knockdown ………………...…………………… 57
Gambar - 2.3. Mur-baut Knock-down dengan Kunci-L dan Obeng ……... 58
Gambar - 2.4. Penghubung knock-down dengan Obeng ...…………… 58
Gambar - 2.5. Mur-baut Sendi Knock-down …………...………………… 59
vi
Gambar - 2.6. Pintu didalam Dinding Lemari ………...…………… 60
Gambar - 2.7. Pintu Menempel pada Dinding Lemari …………...… 60
Gambar - 2.8. Engsel Ring …………………………………………...… 61
Gambar - 2.9. Engsel Lipat ………………...…………………………… 61
Gambar - 2.10. Engsel Pelat Silinder …………………………...… 62
Gambar - 2.11. Engsel Pasak Silinder ……………………..………. 62
Gambar - 2.12. Engsel Piano …………………………………………...… 62
Gambar - 2.13. Engsel Susuk …………………………………...… 63
Gambar - 2.14. Engsel Sendok ……………...……………………… 63
Gambar - 2.15. Rel Laci dari Kayu ……………...……………………… 64
Gambar - 2.16. Rel Laci dari Plastik dan Logam …………………...… 64
Gambar - 2.17. Kunci Laci …………………………………………...… 64
Gambar - 2.18. Kunci Lemari …………..…………………………. 65
Gambar - 2.19. Kunci Tiang / Batang ……………………………... 66
Gambar - 2.20. Macam-macam Tarikan atau Handle …………...… 67
Gambar - 3.1. Pilihan Warna dan Varian Kegilapan Melamin ……... 73
Gambar - 3.2. Warna Dasar Cat Duko …………...………………… 75
Gambar - 3.3. Lapisan Mika dan Takon …………...………………… 75
Gambar - 3.4. Thinner …………………………………………...… 77
Gambar - 3.5. Wood Filler …………………………………………...… 77
Gambar - 3.6. Wood Stain …………………………………………...… 77
Gambar - 3.7. Hardener Melamin …………………………...………… 78
Gambar - 3.8. Sanding Sealer …………………………………...… 78
Gambar - 3.9. Melamin Lack ……………………………...……… 79
Gambar - 3.10. Perlengkapan Pistol Semprot …………………...… 80
Gambar - 3.11. Bentuk Pacaran …………………...………………… 81
Gambar - 3.12. Bidang Pancaran …………………………...………… 81
Gambar - 3.13. Volume dan Tekanan Angin …………………...… 82
Gambar - 3.14. Pengendalian Bahan yang keluar ……...……………… 82
Gambar - 3.15. Jenis Pancaran …………………………...………… 83
Gambar - 3.16. Jarak Semprot …………………………..…………. 84
vii
Gambar - 3.17. Sudut Semprot …………...………………………… 85
Gambar - 3.18. Latihan Kecepatan Menyemprot …………………...… 86
Gambar - 3.19. Volume Bahan yang Keluar ………...…………………… 86
Gambar - 3.20. Lapisan Tumpang Tindih Semprotan …………...… 87
Gambar - 3.21. Lobang Kecil …..……………………………….… 89
Gambar - 3.22. Lobang Besar …………………………………...… 89
Gambar - 3.23. Cutter Mark ………………………………...…………… 90
Gambar - 3.24. Sisa-sisa Lem …………………………………...… 90
Gambar - 3.25. Bekas Pensil ……………..………………………………. 91
Gambar - 3.26. Penyok …………………………………………...… 92
Gambar - 3.27. Noda Cairan Berminyak …………………………...… 92
Gambar - 3.28. Cacat Kayu Olahan ………………………………...…… 93
Gambar - 3.29. Noda Air …………………………...………………… 94
Gambar - 3.30. Goresan ………………...…………………………… 94
viii
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bahan ajar Cabinet Making ini dikembangkan berdasarkan kompetensi yang
dijabarkan menjadi beberapa indikator, dengan target kompetensi guru program
keahlian Teknik Furnitur. Materi ini dirancang untuk membantu para peserta
diklat untuk memahami subtansi kompetensi Teknik Furnitur secara umum.
B. Deskripsi Singkat
Ruang lingkup materi pada bahan ajar Cabinet Making ini disusun dalam dua
bagian besar, bagian pertama adalah pendahuluan dan bagian kedua adalah materi
bidang Teknik Furnitur Kayu.
Bagian Pendahuluan berisi Latar belakang, Deskripsi singkat, Tujuan
Pembelajaran yang diharapkan dicapai setelah pembelajaran. Bagian
Pembelajaran terdiri dari lima bagian, yaitu bagian Indikator Pencapaian
Kompetensi, Uraian Materi, Latihan yang berada di latihan soal di LMS,
Rangkuman, dan Evaluasi. Latihan dan Evaluasi akan diberikan kunci dan
pembahasan di bagian lampiran bahan belajar mandiri. Bahan belajar mandiri
diakhiri dengan Penutup, Daftar Pustaka dan Lampiran.
Rincian materi pada bahan ajar Cabinet Making terdiri dari : Peralatan
Pekerjaan Furnitur Kayu, Konstruksi dan Aksesoris Furnitur Kayu, serta Finishing
Furnitur Kayu.
C. Tujuan Pembelajaran
1
Pekerjaan Furnitur Kayu
1.2. Menggunakan Peralatan Mesin
Portable Pekerjaan Furnitur Kayu
1.3. 1.3 Menggunakan Peralatan Mesin
Stasioner Pekerjaan Furnitur Kayu
Pembelajaran 2. Konstruksi dan Aksesoris Furnitur Kayu
2.1. Merencanakan furnitur kayu dan
Aksesoris sesuai kebutuhannya
2.2. Membuat furnitur kayu dengan
Aksesoris sesuai kebutuhannya
Pembelajaran 3. Finishing Furnitur Kayu
1.4. 3.1.Menganalisis jenis-jenis finishing
Furnitur kayu
1.5. 3.2.Menerapkan finishing Furnitur kayu
2
II. Pembelajaran-1. Peralatan Pekerjaan Furnitur Kayu
B. Uraian Materi
1. Peralatan Manual
a. Pahat
Pahat lubang digunakan untuk pemahatan lubang, karena pahatnya
tebal jadi tidak mudah patah atau bengkok saat membuat lubang.
3
Gambar- 1.2. Memahat Benda Kerja Kecil/pendek
4
2) Apabila memahat tusuk kayu yang kecil-kecil, maka kayu itu
harus dijepit dengan klem di atas bangku kerja atau ditempatkan
pada klos penahan kayu sehingga kayu pekerjaan tidak akan
bergerak sewaktu diadakan pemahatan.
3) Memahat tusuk yang betul adalah kedua tangan memegang pahat
sehingga bebas dari arah tusukan pahat, dan kayu pekerjaan
diklem dan tetap tidak bergerak.
4) Tidak boleh menyimpan pahat dengan sisi tajam (sisi potong)
menghadap ke atas untuk menghindarkan tangan menyentuh mata
pahat, agar tidak luka.
b. Bor
Bor tangan jenis penggerek digunakan untuk membuat lobang.
Bor engkol dilengkapi dengan batang berulir dan penitik letak lobang
juga berulir digunakan juga untuk membuat lobang.
5
Gambar- 1.7. Bor Tangan Jenis Engkol
c. Gergaji
Gergaji bentang / pita dipergunakan untuk membelah dan atau
memotong kayu. Alat ini juga dapat digunakan untuk membuat bentuk-
bentuk lengkung atau bentuk lingkaran.
6
Gambar-1.10. Gergaji Punggung
7
Gergaji Pembentuk Sudut berfungsi untuk memotong siku atau miring
dengan sudut-sudut tertentu sesuai dengan yang diinginkan.
8
Cara menggunakan gergaji pemotong dan pembelah :
1) Memilih gergaji pemotong atau pembelah yang baik, tajam dan besar
kuakannya disesuaikan dengan kayu akan dipotong atau dibelah.
2) Pasang kayu yang akan dipotong pada bangku kerja dengan
menggunakan klem atau ragum untuk kayu pendek, atau pada 2 buah
kuda-kuda penggergajian bila kayu yang akan dipotong panjang.
3) Letakkan daun gergaji pada sisi sudut kayu dengan sisi gergaji sebelah
kiri tepat pada garis lukisan atau berjarak 1 - 1 mm dari garis lukisan.
4) Pegang daun gergaji dengan tangan kanan dengan telunjuk lurus
disamping pegangan gergaji. Atur kedudukan gigi gergaji terhadap
kayu, untuk memotong membentuk sudut 45° dan untuk membelah
membentuk sudut 60°, dan kedudukan daun gergaji diatur tegak lurus
terhadap kayu.
5) Tarik gergaji beberapa kali dengan bantuan ibu jari sebagai pengantar
pendahuluan untuk mendapatkan takik awal kira-kira 3 mm dalamnya
sehingga gergaji tidak dapat meloncat atau menyimpang dari posisi
yang dikehendaki. Setelah itu gergaji didorong dan ditarik, pada waktu
menarik tidak perlu diberi tekanan.
6) Teknik Penggunakan gergaji pemotong
Pegang ujung kayu yang akan dipotong dengan tangan kiri bilamana
penggergajian hampir selesai. Hal ini untuk mencegah kayu terbelah
atau potong oleh beratnya sendiri.
7) Apabila memotong kayu pendek, tempatkan kayu pekerjaan pada bangku
kerja, seluruh bidang pekerjaan tertahan oleh bangku tersebut.
8) Apabila memotong kayu yang panjang, tempatkan kayu pekerjaan pada
dua buah bangku kerja, sehingga kedudukan kayu tertahan dan stabil.
9
Gambar-1.16. Teknik Memotong Kayu
d. Ketam
Ketam bangku panjang dapat digunakan untuk meratakan dan
meluruskan permukaan kayu agar rata sempurna. Ketam bangku
panjang ini berukuran dari 50 cm - 70 cm panjangnya.
10
Gambar-1.18. Ketam Panjang
11
c) Menyetel posisi sisi tajam pisau ketam sejajar dengan alas
ketam dengan cara menggerakkan tongkat penyetel pisau,
sambil dibidik dari alas ketam.
5) Untuk mendapatkan hasil pengetaman yang lurus dan rata, pada permulaan
dorongan, hidung ketam ditekan ke bawah dengan tangan kanan
mendorong ketam sepanjang permukaan kayu. Pada akhir dorongan,
tangan kiri mengendurkan tekanan ke bawah dan apabila mata ketam
melewati ujung kayu, tangan kiri mengangkat bagian depan ketam
6) Sikap yang tegak sesuai dengan pekerjaan waktu mengetam, kaki kiri ke
muka sedikit sejajar dengan bangku kerja dengan kedudukan kuda-kuda.
12
Gambar-1.22. Posisi Mengetam Tangan
13
Ketam sampan dapat digunakan untuk mengetam bentuk lengkung,
baik cekung maupun cembung.
e. Perusut
Cara Menggunakan Perusut
a) Menyetel perusut ada beberapa cara, yaitu :
• Dengan membaca skala yang ada pada batang perusut.
• Dengan menempatkan pin pada titik yang sudah dibuat di
kayu.
• Khusus untuk perusut ganda yaitu dengan cara menyetel pin-
pin terhadap lebar pahat yang akan dipakai.
b) Memegang perusut yang benar ada dua cara, yaitu :
• Mengapit batang perusut dengan telunjuk dan jari tengah
tangan kanan dengan ibu jari ditekankan pada batang perusut
dengan pin.
14
• Memegang perusut dengan keempat jari tangan kanan berada
diatas badan perusut sedangkan ibu jari ditekankan pada
batang perusut dekat pin.
f. Palu
Cara Menggunakan Palu :
1) Palu besi biasanya digunakan untuk menyetel pisau ketam yang
rumah-rumahnya dibuat dari kayu dan untuk memaku
2) Palu cakar biasanya digunakan untuk memaku. Sewaktu memaku
peganglah paku diantara ibu jari dan jari telunjuk dan tempatkaan
15
paku tersebut ingin pada tempat yang dipaku. Untuk mendapatkan
tenaga yang optimal maka, ujung dari tangkai palu yang harus
dipegang. Palu cakar dapat juga digunakan untuk mencabut paku
g. Klem bingkai
Klem bingkai, digunakan untuk mengepres bagian sudut rangka
ataau bingkai pada pekerjaan pigura atau sambungan menyudut.
16
Gambar-1.32. Klem Bingkai
2. Mesin Portable
a. Bor Portable
Bor tangan listrik digunakan untuk membuat lobang.
17
Gambar-1.34. Mengebor cara Horizontal
Mengebor Vertikal :
Bor tangan listrik dapat dibuat tidak bergerak dengan
mengikatkan pada statif khusus.
Dasar dapat disekrupkan pada bidang atas bangku kerja.
Alat pegang perkakas dapat meluncur sepanjang tongkat
vertikal dan dapat dikaitkan pada setiap ketinggian yang
diinginkan.
Dengan menekan ke bawah pegangannya, pegas akan
terdesak, dan alat pegang perkakas akan diturunkan.
Tegangan pegas cukup untuk mengangkat alat
pegang perkakasnya pada kedudukan awal, jika
pegangannya dilepas
18
sejumlah lobang berdiameter dan kedalaman yang sama. Satu
tangan menekan benda kerja pada dasarnya, sedangkan tangan
yang lain menggerakkan pegangan.
b. Mesin Amplas
Mesin amplas digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu
atau benda kerja lainnya, tersedia dalam bermacam -macam model,
fungsi, bentuk dan kapasitas.
20
Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
Jangan menghidupkan mesin pada saat mesin berada diatas
benda kerja kerena akan terjadi lemparan diwaktu mesin
dihidupkan.
Jepitlah benda kerja pada bangku kerja dengn klem. Peganglah
mesin dengan kedua belah tangan. Lalu hidupkan mesin di atas
benda kerja.
Usahakan arah mesin amplas ban selalu sejajar dengan serat
kayu, agar tidak terjadi goresan.
21
c. Gergaji Portable
Mesin gergaji portable digunakan untuk memotong kayu. Mesin
ini cocok untuk pekerjaaan furnitur kayu, karena multi guna
diantaranya bisa memotong dengan cepat, miring, bevel dan membelah.
Sehingga praktis dipakai untuk pekerjaan yang bermacam – macam
ukuran dan bentuk. Untuk mendapat hasil yang lurus, pergunakanlah
kayu sebagai pengantar yang diklem terhadap benda kerja.
22
Gambar-1.42. Memotong Tanpa Pengantar
2) Teknik Membelah
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membelah kayu
diantaranya sbb :
Letakkan benda kerja yang akan dibelah secara permanen
Pasang penghantar / usahakan sepanjang bangku
Siapkan baji untuk mengganjal bagian kayu yang terbelah
Pada posisi membelah gergaji dapat
dimodifikasikan/dipasang permanen di bangku kerja.
23
Gambar-1.44. Membelah dengan Pengantar
d. Jigsaw
Jigsaw dapat digunakan untuk memotong, membelah, membuat
lengkungan, potong miring, memotong bevel dan membuat lingkaran.
Gambar-1.45. Jigsaw
24
Memotong lingkaran yang diinginkan pada benda kerja dan klem.
Atur pengantar hingga R sama dengan jarak antara daun gergaji
kepada pusat lingkaran. Kerjakanlah memotong garis lingkaran yang
dimulai dari lubang start yang dibor.
e. Ketam
Pada awal pengetaman permuakaan kayu tekanan dititik- beratkan
pada tangan kiri dan tangan kanan hanya mendorong. Pada akhir
atau ujung pengetaman tekanan dititik beratkan pada tangan kanan
dan tangan kiri menahan dan memotong lurus. Untuk menentukan
ketebalan pengetaman dapat distel pisau sama dengan tapak belakang
dan tapak depan dinaikkan atau diturunkan.
Mesin ketam bisa dibuat menjadi stationer dengan alat bantu yang
dibentuk sesuai dengan bentuk mesin ketam dan diletakkan terbalik.
25
Gambar-1.49. Ketam Portable jadi Stasioner
f. Trimer
Trimer adalah sejenis mesin router yang digunakan untuk membuat
profil, alur, sponing. Karena mempunyai bentuk kecil dan ringan,
sehingga mempermudah untuk mengerjakan benda-benda kerja
yang kecil.
Gambar-1.50. Trimer
26
Gunakan pengantar, jika profilnya lurus atau mengalur lurus.
Dengan lengkap pengantar mesin hias digunakan untuk meluruskan
terutama pinggir benda kerja. Mesin dioperasikan dengan
menggunakan pengantar lurus pada sisi (pinggir) sepotong benda
kerja dengan mengatur kedalaman yang diinginkan.
g. Router
Router digunakan untuk membuat panil, profil, sponing dan alur.
Pasangan pisau router ke dalam plat cengkam dan kuncikan mur
erat-erat dengan menggunakan dua buah kunci pas berlawanan arah.
Untuk menyetel kedalaman pisau, meja ditarik dan setelah sesuai
yang diinginkan maka kuncilah supaya tidak berubah setelan.
Pemakaiannya saa dengan trimmer, namun router dapat digunakan
untuk pekerjaan yang lebih besar bentuk profilnya.
Gambar-1.53. Router
27
h. Mesin Lamello.
Jenis mesin ini punya keistimewaan tersendiri, karena harus
menggunakan isian khusus sebagai pengisi lobangnya yang terbuat
dari kayu. Jika lamelo tersebut kena lem akan mengembang
sehingga sambungan akan menjadi kuat dan kokoh.
28
dengan garis tengah mesin lamello. Mesin lamello ditekan ke
bawah dan dimulai dari sisi kiri atau kanan. Jepitlah benda kerja
pada bangku supaya stabil dan jangan lupa memberi klos agar
benda kerja tidak rusak
3. Mesin Stasioner
a. Mesin Bor
Fungsi dari mesin bor adalah untuk melobangi dan mengambil
mata kayu, untuk ditambal dengan kayu yang sejenis atau dipilih
warna dan serat yang sejenis dengan kayu yang ditambal.
29
Gambar – 1.58. Mesin Bor Duduk
30
Gambar -1.59. Mesin Bor Persegi
31
Gambar -1.60. Bor Horizontal
32
4) Putaran mesin bubut pada kecepatan yang sebanding dengan
ukuran kayu pekerjaan dan bentuk potongan yang dibuat.
5) Bila memakai pelat pembawa (face plate), pastikan bahwa
kayu pekerjaan disekrup dengan kuat
6) Periksa semua kayu pekerjaan dan retak-retak, yang mungkin
menjadi pecah waktu dikerjakan.
7) Kedudukan penahan pahat ± 1/8” jaraknya diatas senter dan
kayu pekerjaan. Bilamana diameter kayu pekerjaan lebih
kecil, majukan penahan pahat itu sampai ukuran tersebut tadi.
8) Putarkan kayu pekerjaan dengan tangan sebelum
menghidupkan mesin, untuk melihat bahwa kayu pekerjaan
berputar bebas.
9) Kayu pekerjaan yang panjang dan diameternya kecil, harus
ditahan dengan memasang penahan pembantu untuk
menghindarkan patahnya pekerjaan itu.
10) Lepaskan penahan pahat ketika pekerjaan mengamplas.
11) Periksa semua pemasangan dan telah dikunci dengan balk
sebelum menghidupkan mesin.
12) Pelihara lantai sekeliling mesin tetap bersih dan jauhkan
potongan-potongan kayu.
13) Pakailah selalu kaca mata pengaman, untuk mencegah serbuk
kayu masuk ke mata.
14) Tidak boleh mengerjakan kayu (membubut kayu) yang baru
dilem, biarkan dulu 8 s/d 12 jam supaya Iemnya kering betul.
15) Jangan memegang kayu pekerjaan yang sedang berputar.
17) Jangan berdiri searah dengan putaran pekerjaan, waktu
membubut memakai pelat pembawa.
33
Gambar-1.62. Mesin Bubut Kayu
c. Mesin amplas
Mesin amplas sangat penting dalam pekerjaan finishing furnitur
karena dengan mesin ini permukaan kayu dapat digosok dan
diamplas dengan baik.
Mesin amplas sisi digunakan untuk menggosok kayu pada bagian
sisi / tepi bidang kayu agar didapatkan hasil kayu yang bersih licin
dan rata.
34
Gambar -1.64. Mesin Wide Belt Sander (WBS)
d. Gergaji
35
2) Untuk memotong kayu pergunakanlah daun gergaji pemotong
yang tajam.
3) Sisi kayu yang lurus harus menempel pada pengantar.
4) Jika kayu lengkung akan dipotong, letakkan sisi cekungnya
pada meja atau menempel pada pengantar.
5) Aturlah gergaji sedemikian rupa/tidak terlalu dalam, sehingga
jangan sampai memotong meja.
6) Gunakanlah bangku rol penahan yang sama tinggi dengan
kedudukan meja, jika kayu yang dipotong melebihi meja
7) Kalau dibantu memotong kayu yang panjang itu, orang tersebut
memegang kayu harus rata meja
8) Jika berdirinya sebelah kiri daun gergaji, peganglah kayu
dengan tangan kiri dan menarik daun gergaji dengan tangan
kanan.
9) Jika berdirinya di sebelah kanan daun gergaji, peganglah kayu
dengan tangan kanan dan menarik gergaji dengan tangan kiri.
10) Jika memotong kayu yang harus sama panjang dan banyak,
peganglah bagian kayu yang letaknya antara daun gergaji dan
kayu batas (stop blok).
11) Jika bekerjanya memakai seorang pembantu, maka pembantu
tidak boleh memutar sakelar (menjalankan atau mematikan
mesin).
12) Menarik gergaji dalam operasi harus perlahan-lahan, harus
dapat dirasakan bahwa gergaji itu betul-betul memotong kayu
dengan gerakan yang merata, menarik gergaji terlalu cepat
kemungkinan besar daun gergaji terjepit dan menimbulkan
kecelakaan manusia atau motor mesin.
13) Setelah melakukan operasi, kedudukan gergaji didorong ke
ujung belakang dan dikunci kemudian mesin dimatikan.
14) Pikiran harus selalu dicurahkan pada pekerjaan dan hati-
hatilah dalam mempergunakan mesin.
36
15) Lantai sekeliling mesin gergaji harus bersih dari potongan-
potongan kayu kecil dan kotoran.
16) Janganlah mendekat orang yang sedang bekerja terutama dari
belakang (bisa kaget) atau mengganggunya.
37
9) Pemotongan pertama tepat pada dada purus / pen, selanjutnya kayu
digeser hinggá pekerjaan ini selesai,
10) Apabila posisi purus yang akan dibuat tepat ditengah-tengah
penampang kayu, maka ukuran kedalaman dada kanan-kiri purus
tidak perlu dirobah,
11) Balik kayu benda kerja pada posisi 180° selanjutnya dari ujung
kayu tersebut dilakukan pemotongan kedua dan bergeser sampai
tepat segaris pada dada purus yang telah dilakukan pemotongan
pertama.
12) Bila pemotongan telah selesai, kembalikan daun gergaji pada sisi
semula dan kuncikan joke.
13) Apabila purus dibuat banyak dalam ukuran yang sama, maka perlu
dipasang kayu penahan (stop blok) pada satu sisi ujungnya.
38
Keselamatan kerja menggunakan Mesin gergaji bundar bermeja adalah
:
1) Jika mengganti daun gergaji, matikanlah schakelar utama.
2) Pergunakanlah daun gergaji pembelah untuk membelah kayu
atau untuk memotong kayu pergunakanlah daun gergaji
pemotong.
3) Sisi kayu yang lurus harus menempel pengantar pembelah, atau
pada pengantar pemotong yang terbuat dan kayu lurus.
4) Periksalah apakah kedudukan pengantar pembelah telah baik
dan dikunci sebelum mengadakan pembelahari.
5) Tinggi gigi gergaji dan kayu yang akan dibelah tidak boleh
lebih dan 1/8 ” (± 3 mm).
6) Pemotongan kayu melengkung, letakkan sisi cekung pada meja.
7) Gunakanlah tongkat pendorong jika membelah kayu kecil dari
7,5 cm
8) Jika daun gergaji panas saat membelah dan mulai goyang
berputarnya kayu harus segera diangkat. Mesin jangan
dimatikan, biarkan daun gergaji berputar terus sehingga daun
gergaji dingin dan kembali ke posisi semula.
9) Pembantu hanya sekedar memegang kayu dan tidak boleh
menarik kayu yang sedang dibelah.
10) Tudung pengaman dan pisau belah harus selalu terpasang
11) Jangan memggunakan pengantar belah sebagai stop blok
untuk batas panjang apabila akan memotong kayu untuk
panjang tertentu.
12) Jangan menggergaji sebelum daun gergaji berputar dengan
kecepatan yang normal.
39
Langkah-langkah yang harus dilakukan Membelah Kayu sebagai
berikut :
a) Atur tinggi daun gergaji lebih kurang 3 mm di atas permukaan kayu
pekerjaan.
a) Pasang tudung pengaman dan pisau belah, tudung pengaman diatur
dan berjarak 5 mm di atas kayu pekerjaan.
b) Pasang anti tendangan balik atau papan pegas bila kayu yang
dibelah itu kecil.
c) Atur pengantar di mana jarak antara gigi-giri yang condong ke arah
pengantar merupakan lebar pembelah.
40
b) Ukur besar kayu yang akan diiris, yaitu sama dengan jarak gigi
yang membuka ke pengantar dengan pengantar itu sendiri.
c) Atur tinggi daun gergaji, sesuai dengan irisan yang dikehendaki.
d) Hidupkan mesin, letakkan kayu pekerjaan, sisi tebal menempel
pada meja, sisi lebar merapat pada pengantar.
e) Dorong ke depan kayu pekerjaan pelan-pelan sampai selesai.
41
f) Matikan mesin.
g) Stel penggergajian ke arah lebar sponing dengan yang sama seperti
penggergajian ke arah tebal.
h) Jalankan mesin, coba dulu, bila telah sesuai kerjakan. Dorong ke
muka sampai pembuatan sponing selesai kemudian ambil potongan
sponing agar tidak mengganggu pekerjaan yang lain.
42
j) Atur tinggi gergaji setinggi purus yang akan dibuat, jalankan
mesin.
k) Doronglah kayu dengan posisi berdiri untuk membentuk pipi purus
ke 1.
l) Apabila purus ditengah-tengah, tinggal membalik untuk
membentuk pipi yang ke 2. Jika purus tidak di tengah atur kembali
pengantar untuk pipi yang kedua.
43
Meja dapat di miringkan 00- 450 dengan cara :
1) Buka pengunci daun meja
2) Lepas klos kayu antar pita gergaji
3) Angkat meja bagian ujung, melihat skala kemiringan meja gergaji
4) Tutup pengunci meja
5) Pasang klos kayu antar pita gergaji, gergaji siap digunakan.
Untuk membelah benda kerja yang tipis dengan bentuk lengkung atau tidak
beraturan, terkadang tidak memerlukan pengantar.
44
7) Jika sewaktu daun gergaji berputar, kemudian terdengar suara
klik-klik, matikanlah mesin kemungkinan besar daun gergaji
mulai retak dan akan putus.
8) Apabila daun gergaji putus, maka cepat-cepat matikan mesin.
Janganlah mengambil daun gergaji yang putus itu, sebelum
roda atas dan bawah berhenti.
9) Jangan mulai menggergaji sebelum daun gergaji berputar
dengan kecepatan yang tetap.
h. Ketam
Ketam perata digunakan untuk mengetam atau membersihkan dan
meratakan permukaan satu sisi kayu.
Cara Mengetam papan lebar, yaitu :
1) Letakkan papan pada posisi seperti gambar, bagian yang cekung
dimakankan dulu dengan kecepatan dorong yang sesuai.
2) Lakukan beberapa kali pemakanan sampai pada bagian yang
cekung menjadi rata.
3) Perlu diperhatikan di dalam pemakanan jangan terlalu tebal
sehingga papan tidak terlalu berat pada saat didorong.
46
diketam pendek sekali, harus digunakan alat bantu untuk
mendorong benda kerja.
i. Ketam Penebal
Mesin ketam penebal dapat digunakan untuk mengetam satu sisi dan
mendapatkan ukuran tebal yang sama pada kayu yang diketam.
48
Gambar-1.82. Mesin Ketam Penebal
Mesin ketam doublé planer adalah ketam yang digunakan untuk mengetam
dua sisi sekaligus, karena dilengkapi dengan 2 head pisau bagian atas dan
49
bawah. Double planer akan berfungsi jika dilengkapi dengan blower
sebagai pingisap tatal dan instalasi angin untuk hidroliknya.
Mesin moulder terdiri dari panel pengatur semua fungsi komponen yang
ada pada mesin. Mesin moulder ini terdiri 6 head atau 6 spindle, dimana 4
spindle pada posisi horizontal dan 2 spindle dengan posisi vertical. Spindle
horizontal berfungsi sebagai pengetaman bagian atas dan bawah kayu yang
diketam, sedangkan spindle vertikal berfungsi sebagai pengetaman bagian
50
sisi samping kiri dan kanan. Mesin ketam moulder akan berfungsi, jika
dilengkakapi dengan blower untuk pengisap tatal pengetaman dan
kompresor untuk phenomatic dan hidrolik.
C. Latihan
1. Tuliskan alasan pahat lubang digunakan untuk memahat lubang dan
cara pemakaiannya yang aman !
2. Tuliskan kegunaan bor portable dan cara penggunaanya yang aman !
3. Tuliskan kegunaan mesin gergaji bundar bermeja dan cara
penggunaanya yang aman saat membelah kayu pendek !
D. Rangkuman
1. Peralatan Manual seperti : Pahat lubang digunakan untuk pemahatan
lubang, karena pahatnya tebal jadi tidak mudah patah atau bengkok
saat membuat lobang. Pahat tusuk dapat digunakan sebagai alat untuk
membersihkan lobang dan permukaan yang kecil. Bor tangan jenis
penggerek dan engkol digunakan untuk membuat lobang. Gergaji
dipergunakan untuk membelah dan atau memotong kayu. Ketam
51
digunakan untuk mengupas/melicikan, meratakan dan meluruskan
permukaan kayu agar sempurna.
2. Mesin Portable, peralatan tangan menggunakan tenaga listrik, seperti :
Bor listrik portable dapat digunakan untuk membuat lobang vertikal
ataupun horizontal. Mesin amplas portable digunakan untuk
menghaluskan permukaan kayu. Mesin amplas persegi digunakan
untuk permukaan yang luas. Mesin amplas bujursangkar digunakan
untuk permukaan yang luas. Mesin gergaji portable digunakan
untuk memotong dan membelah kayu. Ketam portable digunakan
untuk mengupas/melicikan, meratakan dan meluruskan permukaan
kayu. Trimer dan router digunakan untuk membuat profil, alur,
sponing. Mesin Lamello khusus untuk membuat lobang lamelo.
3. Mesin Stasioner adalah peralatan yang kedudukannya tetap dan
menggunakan tenaga listrik, seperti : Bor listrik dapat digunakan untuk
membuat lobang vertikal ataupun horizontal. Mesin amplas digunakan
untuk menghaluskan permukaan kayu. Mesin gergaji digunakan
untuk memotong dan membelah kayu. Ketam digunakan untuk
mengupas/melicikan, meratakan dan meluruskan permukaan kayu.
Mesin Frais / Shaper digunakan untuk membuat profil, alur, sponing.
E. Evaluasi
2. Alat yang biasa digunakan untuk membuat lobang dalam hubungan pen
dan lobang adalah …
A. Ketam
52
B. Pahat
C. Gergaji
D. Bor
53
7. Agar diperoleh hasil yang lurus jika membelah kayu dengan mesin gergaji
portable, harus dibantu dengan…
A. Rol.
B. Pengantar
C. Garis.
D. Siku-siku
10. Jika lahar telah goyang/rusak saat mengetam kayu pada mesin thicknes
akan ditandai dengan …
A. Suara bising
B. Kasar
C. Macet
D. Bergetar
54
III. Pembelajaran-2. Konstruksi dan Aksesoris Furnitur Kayu
B. Uraian Materi
56
Gambar-2.1. Dowel
57
berfungsi untuk tempatnya mata obeng sebagai pemegang pada saat
baut dikencangkan atau dikendorkan.
58
Mur dimasukkan dari sisi dalam kayu pertama, lalu baut
dikencangkan dari sisi dalam kayu kedua. Dengan penghubung
Baut Sendi maka antara lantai dengan dinding tegak lurus bisa
dihubungkan
60
Jenis jenis engsel untuk pintu lemari, antara lain :
Engsel Ring terdiri dari pelat pasak yang terpasang pada
dinding lemari dan pelat pintu yang terpasang pada daun pintu.
Engsel ini dilengkapi ring yang berfungsi melancarkan
gerakan engsel. Kedua pelat bisa saling dilepas dan di situ
terdapat lubang sekrup yang digunakan sebagai pengikat
sekrup ke kayu.
Engsel Lipat terdiri dari dua lembar pelat yang tidak bisa
dilepaskan dan dihubungkan oleh poros silinder. Pada kedua
lembar pelat terdapat lubang sekrup yang digunakan sebagai
pengikat sekrup ke kayu. Jenis engsel ini dipasaran ada 2 macam,
yaitu engsel pendek dan engsel panjang dalam meteran.
Engsel Pelat Silinder terdiri dari dua lembar pelat yaitu Bagian
Lubang dan Bagian Pasak yang bisa dilepaskan dan dihubungkan
oleh pasak silinder. Pada kedua lembar pelat terdapat lubang
61
sekrup yang digunakan sebagai pengkait sekrup ke kayu. Pelat
Silinder ini bervariasi bentuknya, ada yang rata/segaris, bertekuk,
bahkan bersudut tegak lurus.
Engsel Pasak Silinder terdiri dari dua batang pasak yaitu Bagian
Lubang dan Bagian Pasak yang bisa dilepaskan dan dihubungkan
oleh pasak silinder yang bisa dilepaskan dan dihubungkan oleh
poros silinder. Setiap bagian berupa pasak berulir yang
dimasukkan ke kayu dengan cara dibor.
62
Engsel Susuk terdiri dari dua pelat susuk yang bisa dilepaskan
dan dihubungkan oleh pasak silinder.
Rel Laci , terdiri dari beberapa jenis yang digunakan untuk lemari,
yaitu rel kayu, plastik dan logam. Biasanya, rel kayu dibuat
sendiri oleh tukang furnitur, sedangkan rel plastik dan logam
63
adalah hasil pabrikan. Biasanya rel kayu ini dipasang dengan lem
dan dipaku pada dinding samping lemari sebelah dalam.
Kunci Furnitur terdiri dari kunci laci dan kunci lemari. Kunci
untuk laci biasanya berukuran kecil dan tipis, sedangkan kunci
lemari biasanya berukuran panjang.
64
Kunci pintu lemari yang dipasang pada pintu harus diupayakan antara
kedua daun pintu tidak terdapat celah yang langsung tembus ke dalam
lemari. Untuk itu bisa dipasang lis kayu masip pada tepi pintu dan atau
dibuat sponing pada keduanya yang saling berlawanan, bisa juga
dipasangkan lis memanjang pada salah satu pintu sehingga tidak ada
celah tembus ke dalam lemari
65
Gambar-2.19. Kunci Tiang / Batang
66
Gambar-2.20. Macam-macam Tarikan atau Handle
C. Latihan
1. Tuliskan dan jelaskan pemakaian material yang digunakan untuk
hubungan konstruksi knockdown furnitur kayu !
2. Tuliskan kegunaan dari 3 macam aksesoris utama yang diperlukan
untuk furnitur kayu !
D. Rangkuman
Konstruksi Furnitur Kayu dengan Hubungan Permanen dimaksudkan
konstruksi hubungan yang tidak dapat dibongkar pasang, artinya
67
konstrusinya tetap, menyatu dan utuh tiap suatu furnitur. Konstruksi
hubungan dibuat sederhana yang diperkuat dengan lem dan atau dipaku.
Konstruksi Furnitur Kayu dengan Hubungan Knock-down ( Bongkar
Pasang ) dapat dibuat dengan hubungan dowel dan diperkuat dengan
skrup dan atau Mur-baut Bongkar Pasang (Knock-down) atau biasa
disebut baut knock- down. Konstruksi ini cocok digunakan sebagai
alternatif konstruksi sebuah furnitur yang relatif besar karena bisa
dibongkar dan dipasang dengan mudah. Dengan demikian untuk
mengangkut / memindahkannya lebih mudah dan aman.
Assesoris Furnitur Kayu seperti Engsel yang digunkan sebagai
penggantung konstruksi hubungan pintu dengan dinding samping lemari.
Rel laci yang digunakan untuk mempermudah/memperlancar tutup/buka
laci lemari. Rel kayu, plastik dan logam. Biasanya, rel kayu dibuat
sendiri oleh tukang furnitur, sedangkan rel plastik dan logam adalah
hasil pabrikan. Kunci Furnitur terdiri dari kunci laci dan kunci lemari.
Kunci untuk laci biasanya berukuran kecil dan tipis, sedangkan kunci
lemari biasanya berukuran panjang. Tarikan atau Handle digunakan
untuk mempermudah membuka / menutup pintu lemari atau membuka/
menutup laci. Berbagai jenis tarikan yang dapat dipakai untuk furnitur,
yaitu tarikan terbenam, timbul, bulat kecil, panjang, dsb.
E. Evaluasi
2. Jenis konstruksi yang paling cocok untuk furnitur berukuran besar dan
dapat dipindahkan adalah ….
68
A. Knockdown
B. Permanen
C. Tanam
D. Semua benar
6. Aksesoris atau alat yang digunakan untuk menggantung pintu pada lemari
konstruksi sistim knockdoun adalah …
A. Handle
B. Engsel
C. Kunci
69
D. Rel
7. Jenis engsel yang terbaik digunakan untuk menggantung pintu pada lemari
konstruksi sistim knockdoun adalah …
A. Lipat
B. Sendok/gelap
C. Ring
D. Silinder
10. Komponen terakhir yang dirakit pada lemari konstruksi sistim knockdoun
adalah …
A. Rangka
B. Pintu
C. Dinding belakang
D. Rak dan laci
70
IV. Pembelajaran-3. Finishing Furnitur Kayu
B. Uraian Materi
1. Jenis-jenis Finishing Furnitur Kayu
Finishing merupakan tahapan pengerjaan terakhir yang sangat
penting dan menentukan dalam pekerjaan furnitur. Pemilihan
bahan finishing yang tepat dan diimbangi dengan cara pengerjaan
yang benar akan menghasilkan furnitur yang bermutu dan bernilai
tinggi. Tujuan finishing adalah untuk memperindah, membuat
awet, melindungi dari kerusakan dan meningkatkan mutu furnitur.
Sistem finishing furnitur kayu terdiri dari teknik reka oles ( kuas
dan semprot ) dengan cairan ( politur, melamin, polyuretyhan,
duko, dsb ) dan teknik lapisan atau laminasi ( takon, mika, HPL,
PVC, paper dan fancy laminated, dsb ) yang tersedia dalam
bebagai tekstur yang menyerupai kayu alami atau bentuk lain
dengan variasi warna.
Beberapa jenis finishing furnitur / perabot kayu dengan teknik reka
oles yang umum terdapat di pasaran, antara lain :
a. Politur
Finishing sistim politur merupakan salah satu jenis reka oles
atau finishing yang telah populer pada pembuatan perabot
kayu, dimana permukaan kayu akan lebih menarik, baik warna
maupun keindahannya, keawetannya memang tinggi tapi daya
kilapnya kurang. Proses pengerjaan atau aplikasi di dalam
finishing politur umumnya dilakukan dengan cara penguasan
dengan kain perca/kaos afval atau dengan kuas jenis yang halus
dan juga lembut.
71
Politur bukan hanya sekedar melapisi dan mengkilapkan
permukaan kayu, melainkan juga memperindah karena
warnanya yang beragam, mulai dari kuning, merah, coklat
hingga hitam. Disamping itu juga mempertajam pola serat
kayu, jika natural serta yang paling penting menjaga kestabilan
dan keawetan kayu dari rayap dan pengaruh cuaca di luar
lingkungannya. Finishing jenis politur ini juga dapat menutup
serat kayu dan bahkan menutupi cacat pada permukaan kayu
jika dilakukan dengan pendempulan atau dilabur. Sehingga
permukaan kayu yang difinishing terlihat rapi dan merata
warnanya.
b. Melamin
Finishing sistim melamin adalah salah satu jenis finishing
dengan teknik semprot yang berbahan baku 2 komponen (2K).
Lapisannya mempunyai ketebalan yang bagus, hingga dapat
menutup serat kayu. Jarak antara serat kayu menjadi rata dan
halus hingga warna kayu asli kelihatan alami bahkan lebih
cemerlang dan hidup jika diaplikasikan dengan natural
melamin.
Beberapa kelebihan dari finishing melamin, antara lain adalah :
1) Warna dapat bervariasi, sesuai woodstain
2) Kegilapan bervariasi, mulai dari doff, semi gloss dan gloss
atau mengkilap.
3) Transparansi yang baik
4) Penampilan yang alami
5) Baik terhadap bahan kimia rumah tangga
6) Fleksibilitas dan ketahanan terhadap goresan atau benturan
yang cukup baik.
7) Sangat sesuai digunakan untuk perabot dan interior atau
bagian dalam ruangan.
72
Kelemahan jenis finishing melamin, antara lain tidak tahan
terhadap cuaca ( panas dan hujan ), oleh sebab itu tidak baik
digunakan untuk furnitur diluar atau taman.
b. Polyurethan ( PU )
Polyurethane adalah salah satu bahan finishing yang terkenal
sebagai bahan pelapis kayu yang paling tahan lama dan mudah
untuk diaplikasikan. Finishing ini umumnya tersedia dalam
formula berbasis minyak atau solvent dan juga air. Perbedaan
kecil dari kedua jenis formula terdapat pada kinerja dan
aplikasi.
Jenis polyurethane water based lebih lingkungan. Karena jenis
ini tidak memiliki kandungan berbahaya seperti logam berat
yang terdapat pada cat solvent.
Sedangkan untuk cat solvent sendiri, memiliki banyak
kandungan toxic. Hal ini terbukti dengan adanya aroma yang
keluar pada saat mengaplikasikan cat pada kayu. Anda harus
73
menggunakan peralatan keamanan untuk pernapasan dan
perlindungan lainnya.
Keunggulan PU menurut PT. Propan Raya ( salah satu
produsen bahan polyurethane ) adalah :
1) Substrate wetting yang bagus, menampilkan grain firing
2) Flow yang baik
3) Keras tapi flexible
4) Tahan gores
5) Daya tahan kimia rumah tangga yang sangat baik ( kopi,
alkohol, kecap, juice, dsb )
6) Daya tahan terhadap air yang baik
7) Cepat kering
8) Mudah dipakai / aplikasikan
9) Ramah lingkungan, artinya bau yang dikeluarkan tidak
seperti melamin
Harga finishing jenis Polyurethan ( PU ) relative lebih tinggi
dibandingkan dengan Melamin, karena bahan ini dijual per
paket artinya hardner dan thinner memang khusus untuk PU,
namun sebanding dengan kualitas hasil finishingnya.
c. Duko
Cat duko merupakan bahan finishing yang terbuat dari
nitrocellulose (NC). Salah satu kelebihannya adalah warna-
warnanya bisa dicampurkan, sehingga bisa menghasilkan
warna baru. Selain itu, bahan kayu yang cacat akan dapat
tertutupi dengan cat duko. Kekurangan finishing dengan duko
adalah akan menutupi tekstur dan struktur asli kayu. Oleh
karena itu, kayu dengan kualitas jelekpun akan terlihat bagus
setelah di cat dengan finishing duko.
74
Gambar-3.2. Warna Dasar Cat Duko
75
2. Aplikasi Finishing Melamin pada Furnitur kayu
a. Peralatan
Mesin Amplas, berbagai jenis mesin amplas dapat
digunakan untuk aplikasi finishing melamin, mulai dari
mesin portable ( mesin tangan ) hingga stasioner.
Scrap atau Kape, digunakan untuk melakukan proses plamir
/ pengisian pori dengan wood filler. Membersihkan
permukaan bidang dan membuang cat yang terkupas
menggores pada permukaan bidang kerja dan sebagainya.
Kuas, yang berkwalitas baik dalam pekerjaan finising
adalah berbulu halus dan lembut, ujung bulunya bercabang
dua atau tiga, serta tidak meninggalkan garis bekas kuas
saat digunakan
Kompressor digunakan untuk menghasilkan angin yang
akan menekan bahan finishing melalui spraygun/ pistol
semprot, sehingga material dapat diarahkan sesuai
kebutuhannya.
Regulator adalah sejenis saringan air atau filter air yang
ada dalam udara dan berfungsi untuk menjaga
kemungkinan penguapan udara dalam tangki kompresor
menjadi cairan. Hal ini untuk menjaga agar air dalam angin
tidak bercampur dengan bahan cairan finishing pada saat
penyemprotan, sehingga hasil penyemprotan bahan
finishing lebih baik
Spraygun atau biasa disebut juga pistol semprot adalah alat
yang digunakan untuk menyemprotkan bahan cairan
finishing .
b. Bahan
1) Thinner adalah bahan cair yang digunakan untuk pengencer
bahan melamin.
76
Gambar - 3.4. Thinner
77
finishing sistim melamin dapat dikontrol, yaitu dengan
menambahkan kedalam sanding sealer atau melamin lack
dengan perbandingan tertentu.
78
Gambar - 3.9 Melamin Lack
79
8) Perlengkapan Pistol Semprot, Perlu diperhatikan akan
kelengkapan atau fasilitas yang dimiliki oleh pistol
semprot, hal ini akan berguna bagi peningkatan kuantitas
maupun kualitas hasil penyemprotan.
Pistol semprot dikatakan mempunyai kelengkapan yang
baik jika memiliki minimal seperti gambar-3.10, pistol
semprot dikatakan mempunyai kelengkapan yang baik bila
memiliki :
80
Gambar - 3.11. Bentuk Pancaran
81
11) Volume dan Tekanan Angin.
82
Pemeriksaan kebersihan pistol semprot, terutama alat percik,
tudung udara, tabung cat, saluran cat (pipa) dan katup pengatur
yang berasal dari Teflon serta tudungnya.
Pemilihan alat percik yang tepat (diameter lubangnya);
Pengaturan tekanan udara yang disesuaikan dengan cara
menyemprot maupun volume bahan yang keluar ;
Penyesuaian baut pengatur volume bahan yang akan
disemprotkan;
Pengaturan katup atur bentuk tekanan, pancaran kipas angin
bulat/lebar, juga posisi pancar tegak atau mendatar;
Pengecangan tiap baut dan pencegahan kebocoran pada
saluran, agar tidak terjadi penyemprotan yang terputus-putus.
83
14) Jarak Semprot
Jarak semprot antara ujung pistol dengan permukaan benda kerja,
umumnya 15-20 cm. Bila jarak semprot terlalu kecil, serta
volume keluaran tidak disesuaikan, akan timbul cat yang meleleh
atau mengalir kebawah. Bila jarak pistol terlalu jauh, partikel cat
menjadi kering sebelum menempel dipermukaan kayu atau benda
kerja, lihat gambar-3.16 :
84
Gambar -3.17. Sudut Semprot
86
18) Lapisan Semprotan Sebelumnya
Metode tumpang lapis ini harus separuh dari bidang pancar yang
disemprotkan sebelumnya. Dengan kata lain, tumpang lapis atau
overlapingnya sebanyak 50%, seperti terlihat pada ilustrasi
gambar -3.20.
87
Menghemat waktu pengerjaan finishing
88
Gambar-3.21. Lobang Kecil
Cutter mark
Secara kasat mata cutter mark ini tidak terlihat dengan jelas.
Cobalah meraba dengan jari-jari anda, maka akan terasa ada
sentuhan-sentuhan kecil pada permukaan kayu. Hal ini karena
kondisi mesin itu sendiri dan sulit dihindari. Cara
mengatasinya yaitu dengan penghalusan seluruh permukaan
kayu dengan ketam halus maupun dengan kertas amplas.
89
Gambar-3.23. Cutter Mark
Sisa-sisa lem
Sisa-sisa lem yang terdapat pada permukaan kayu harus
bebas, karena berakibat jelek pada saat pewarnaan. Cara
mengatasinya, yaitu lunakkan bekas lem dengan meneteskan
air panas diatas bekas lem tersebut, setelah kondisi sedikit
basah, sisa sisa lem akan memutih kemudian lakukan
penyekrapan sampai terangkat habis. Untuk bekas lem jenis
2 (dua) komponen, gunakan removal (larutan sudah jadi)
dengan mengolesi semua permukaan yang ternoda bekas lem
tadi. Kemudian penyekrapan sampai sisa lem terkikis habis,
lalu menghaluskan dengan kertas amplas
Bekas Pensil
Bekas-bekas pensil yang tertinggal pada permukaan kayu.
Cara mengatasinya : Menghapus dengan karet penghapus
seluruh bekas – bekas lukisan kemudian diamplas
90
Gambar-3.25. Bekas Pensil
Penyok
Penyok permukaan kayu akibat benturan benda keras/berat
yang tidak disengaja. Cara mengatasinya yang penyet, yaitu :
Cara 1. Teteskan air panas pada permukaan yang amblas
(penyok), tunggu beberapa menit maka permukaan kayu yang
turun akan terangkat ke atas lalu ratakan dan haluskan dengan
kertas amplas.
Cara 2. Dengan setrika panas.
• Ambilah seterika lalu panaskan .
• Siapkan kain lap bersih lalu lembabkan dengan air.
• Meletakan kain lap yang dilembabkan tadi di atas
permukaan yang rusak .
• Tempelkan seterika yang panas tadi di atas kain yang
diletakan di atas permukaan kayu yang rusak.
• Tunggu beberapa menit dan jangan terlalu lama.
• Bila permukaan masih kurang terangkat, ulangi
kembali seperti urutan di atas.
Cara 3. Dengan spiritus,
• Ambilkan spiritus dan beri beberapa tetes di atas
bagian kayu yang rusak / amblas.
91
• Bakar spiritus tersebut. Hindari permukaan yang
terlalu lama bisa berakibat terbakarnya permukaan
kayu.
• Ulangi hingga permukaan kayu yang rusak terangkat
kembali.
Gambar-3.26. Penyok
92
Blister
Blister umumnya terdapat pada kayu buatan (kayu olahan).
Cara mengatasinya :
Suntikan lem pada bagian yang lepas, lalu klem hingga rapat
atau permukaan yang sudah disuntikan lem digosok –gosok
untuk memberi efek panas sehingga menempel rapat kembali.
Bila lem tidak dapat disuntikan, maka permukaan yang lepas
harus disayat dengan pisau, lalu digantikan dengan lapisan
veneer yang sama kemudian di lem kembali dan ditempelkan
kembali. Beri panas sedikit dengan cara menggosok-gosokan
permukaan yang di lem dengan benda yang tidak merusak
permukaan kayu.
Noda Air
Cara menghilangkan noda air :
Dengan mengampelas kembali sampai noda hilang
Dengan menyeka noda air tersebut dengan busa bersih yang
dicelupkan air bersih.
Dengan membakar spiritus pada daerah noda air.
93
Gambar-3.29. Noda Air
Goresan
Cara menghilangkan goresan, yaitu dengan cara mengamplas
kembali, dimana kertas amplas yang dipakai harus kertas
amplas yang lebih halus.
Gambar-3.30. Goresan
94
ii. Mewarnai dengan Cara Langsung
Kayu disamakan warnanya dengan kayu terasnya, atau dituakan
dengan wood stain. Sebelum pewarnaan kayu muda menjadi teras,
bidang permukaan kayu harus diamplas dahulu dengan amplas
nomor 80 – 180. Setelah warna kayu mentah sama, barulah dapat
dilanjutkan tahap berikutnya.
Untuk pewarnaan dengan cara pengolesan pada permukaan kayu,
digunakan bahan pewarna transparan. Pengaplikasiannya dilakukan
dengan pencelupan, penguasan, pengusapan dengan kain atau kaus
perca. Bila ingin sempurna, dapat digunakan cara semprot, namun
efisiensinya kurang baik. Banyak bahan yang terbuang, sehingga
jauh lebih mahal dari cara lainnya.
96
sangat berbeda. Udara dalam kayu mengalir keluar untuk
menyamakan tekanannya dengan udara luar. Udara yang keluar
mendorong lapisan sanding sealer yang hampir kering sehingga
terbentuk gelembung udara.
Setelah permukaan kering, kemudian diamplas, akan terlihat kawah-
kawah bekas gelembung yang terpotong oleh gosokan kertas
amplas. Cacat seperti ini sulit diperbaiki. Apabila kawah itu tidak
terlalu banyak, dapat dilakukan perbaikan dengan mengisi kawah-
kawah tadi dengan wood filler warnanya telah disamakan dengan
warna kayu aslinya.
Untuk mengatasi hal itu adakan penyemprotan sanding sealer
siang hari atau sore hari. Setelah itu hasilnya dapat diinapkan untuk
mengering semalam, sehingga renyah amplasannya dan tidak timbul
cacat gelembung.
Beberapa perusahaan yang merasa perlu mengantisifasi munculnya
gelembung udara akibat perbedaan suhu, membuat ruang pemanas
untuk menghangati kayu sebelum disemprot sanding sealer .
Pemanasan dilakukan selama 15-30 menit pada suhu 40oC.
Hasil tahapan ini yang terbaik, ialah dilakukan dua kali. Setelah
proses penyemprotan pertama kering dan diamplas, dilakukan
pengotrolan ulang hasilnya. Apabila masih ada pori cacat, amplas
sampai kelihatan kanyunya dan ada cekungan, oleskan filler
sewarna dengan kayunya sebagai dempul. Boleh juga digunakan
dempul polyester, atau wood filler yang dipakai pertama
diperkental. Setelah diamplas rata, ulangi lagi penyemprotan
sanding sealer tipis-tipis saja. Untuk pengamplasan gunakan kertas
amplas nomor 400.
98
menyemprot kembali. Cara lain untuk memperpanjang umur
campuran, yaitu dengan menyimpannya di dalam lingkungan yang
dingin, dalam kulkas misalnya. Keesokan harinya tambahkan
campuran yang baru.
Masih ada hal yang perlu diperhatikan, sebelum dipakai, campuran
harus disaring dahulu. Penyaringan dilakukan dengan kawat ayak
(mesh) yang halus. Atau dapat pula kita gunakan kaus stocking. Alat
itu dapat dipakai secara tetap sebagai alat saring. Agar awet, rendam
di dalam thinner begitu usai dipakai.
C. Latihan
1. Tuliskan 2 jenis system finishing furnitur kayu dan jelaskan kelebihan
dan kekurangannya secara singkat !
2. Tuliskan 5 tahapan proses aplikasi finishing furnitur kayu sistim
melamin dan jelaskan secara singkat !
D. Rangkuman
1. Finishing merupakan tahapan pengerjaan terakhir yang sangat penting
dan menentukan dalam pekerjaan furnitur. Jenis finishing furnitur
kayu terdiri dari teknik reka oles dengan cairan ( politur, melamin,
polyuretyhan, duko, dsb ) dan teknik laminasi ( takon, mika, HPL,
PVC, paper dan fancy laminated, dsb ) yang tersedia dalam bebagai
tekstur yang menyerupai kayu alami atau bentuk lain dengan variasi
warna.
2. Aplikasi Finishing Melamin pada Furnitur kayu akan berhasil baik jika
pemilihan dan pemakaian alat, bahan dan teknik aplikasinya juga baik.
Mengisi filler dengan pisau kape atau sekerap dapat mengisi setiap
pori yang terbuka. Kayu disamakan warnanya dengan kayu terasnya,
atau dituakan dengan wood stain, sehingga memiliki nuansa sama.
Untuk pewarnaan dengan cara pengolesan pada permukaan kayu,
digunakan bahan pewarna transparan. Pengaplikasiannya dilakukan
99
dengan pencelupan, penguasan, pengusapan dengan kain atau kaus
perca. Bila ingin sempurna, dapat digunakan cara semprot, namun
efisiensinya kurang baik. Banyak bahan yang terbuang (overspray)
sehingga jauh lebih mahal dari cara lainnya. Sanding sealer dapat
diaplikasikan dengan dikuaskan atau dengan pistol semprot.
Perbandingan antara sanding sealer dengan pengerasnya adalah 9 : 1.
Kemudian, baru diencerkan dengan thinner sampai kekentalan yang
telah ditetapkan. Penampilan aplikasi melamine ditetapkan dalam
tahapan akhir ini, apakah clear atau kilap, semi , atau dof, tergantung
pada pemilihan jenis melamin.
E. Evaluasi
1. Jika terdapat bekas garis dari pinsil pada media yang akan difinishing,
sebaiknya dibersihkan dengan….
A. Kertas amplas
B. Tip-ex
C. Karet penghapus.
D. Tinner.
3. Jenis finishing yang terbaik untuk furnitur dari bahan kayu tanpa cacat
adalah …
A. Vernis
B. Politur
C. Duko
D. Melamin.
100
4. Salah satu kelebihan finishing melamin adalah…
A. Aplikasi yang mudah.
B. Cocok untuk kayu cacat.
C. Berbagai pilihan warna.
D. Transparansi yang tinggi
5. Jenis bahan penutup pori pada finishing melamin yang sesuai untuk media
plywood adalah …
A. Wood filler.
B. Dempul plastic
C. Efoxi.
D. Debu halus dengan lem
8. Jika terdapat bekas minyak pada media yang akan difinishing, sebaiknya
dibersihkan dengan….
A. Kertas amplas.
B. Tip-ex
C. Karet penghapus
101
D. Tinner.
102
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 12 01
HALAMAN : KETERANGAN :
103
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 12 02
HALAMAN : KETERANGAN :
104
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 12 03
HALAMAN : KETERANGAN :
105
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 12 04
HALAMAN : KETERANGAN :
106
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 4,5 05
HALAMAN : KETERANGAN :
107
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
1 : 12 06
HALAMAN : KETERANGAN :
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 12 07
HALAMAN : KETERANGAN :
109
POTONGAN AA
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 12 08
HALAMAN : KETERANGAN :
110
POTONGAN BB
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
DARING / LURING
1 : 4,5 09
HALAMAN : KETERANGAN :
DETAIL B
111
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 12 10
HALAMAN : KETERANGAN :
112
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 12 11
HALAMAN : KETERANGAN :
113
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 12 12
HALAMAN : KETERANGAN :
114
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 12 13
HALAMAN : KETERANGAN :
115
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 4,5 14
HALAMAN : KETERANGAN :
116
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
1 : 12 15
HALAMAN : KETERANGAN :
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 12 16
HALAMAN : KETERANGAN :
POTONGAN AA 118
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 12 17
HALAMAN : KETERANGAN :
119
POTONGAN BB
DEPARTEMEN : TEKNIK KONSTRUKSI DAN
PROPERTI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK FURNITUR
BBPPMPV BBL MEDAN
JUDUL DIKLAT :
CABINET MAKING
NAMA GAMBAR :
POLA DIKLAT :
DARING / LURING
1 : 4,5 18
120
VI. Penutup
A. Kesimpulan
1. Peralatan Pekerjaan Furnitur yaitu penggunaan Peralatan Manual
yang bersifat tradisional, penggunaan Mesin Portable memakai
tenaga listrik namun alatnya yang bergerak , serta penggunaan
Mesin Stasioner dimana alat tidak biasa dipindahkan atau.
2. Furnitur Kayu dengan Konstruksi dan Aksesoris knockdown
adalah jenis furnitur dengan konstruksi bongkar pasang yang
biasa untuk furnitur yang berukuran besar dan untuk
meringankan transportasi.
3. Finishing merupakan tahapan pengerjaan terakhir yang sangat
penting dan menentukan dalam pekerjaan furnitur. Jenis
finishing furnitur kayu terdiri dari teknik reka oles dengan
cairan ( politur, melamin, polyuretyhan, duka, dsb ) dan teknik
laminasi ( takon, mika, HPL, PVC, paper dan fancy laminated,
dsb ) yang tersedia dalam bebagai tekstur yang menyerupai
kayu alami atau bentuk lain dengan variasi warna.
Salah satu jenis finishing yang masih trend saat ini adalah
Finishing Melamin dan akan berhasil baik jika pemakaian alat
dan bahan, serta teknik aplikasinya sesuai ketentuan.
B. Saran
Materi Kegiatan pembelajaran dalam modul teknik furnitur ini
hanyalah dasar dari Teknik Furnitur, diharapkan agar anda
mempelajari lebih lanjut minimal Modul Guru Pembelajar, paket
Keahlian Teknik Furnitur, Jakarta : Direkorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kepenidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2016
121
Daftar Pustaka
Agus Sunaryo, SH, MBA. “Reka Oles Mebel Kayu”. Semarang: Penerbit
Kanisius, 1997.
122
Lampiran
A. Kunci Latihan
1. Pembelajaran-1. Peralatan Pekerjaan Furnitur Kayu
1. Alasan pahat lubang digunakan untuk memahat lubang karena
pahatnya tebal jadi tidak mudah patah atau bengkok saat membuat
lubang.
Cara pemakaiannya yang aman, sebagai berikut :
a. Posisi benda kerja harus stabil diatas bangku kerja.
a. Jika benda kerja kecil/pendek sebaik¬nya dijepit pada ragum
atau benda kerja diklem diatas bangku kerja.
b. Pahat dipegang dengan tangan kiri pada tangkainya, sedangkan
tangan kanan memegang palu kayu.
c. Ujung pahat diletakkan 1-2 mm dari garis lukisan ujung lubang.
d. Posisi pahat tegak lurus terhadap permukaan benda kerja.
e. Tangkai pahat dipukul dengan pukulan yang mantap namun
tidak terlalu keras, kira-kira ujung pahat masuk kedalam kayu
sedalam 3-5 mm.
f. Buat pemotongan kedua dengan menempatkan ujung pahat
berjarak 5 mm dari hasil pemotongan yang pertama, kedudukan
pahat dibuat agak miring yaitu berkisar 70° - 80° dari
permukaan kayu sedangkan kearah samping tetap tegak lurus.
123
pekerjaannya. Keluarkanlah mata bor dari lobang, ketika motor
masih hidup.
124
biasanya berukuran kecil dan tipis, sedangkan kunci lemari
biasanya berukuran panjang.
127