Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pemerintahan Wajib Yang Tidak Berkaitan Dengan

Pelayanan Dasar

Bidang Urusan : 2.15 Urusan Pemerintahan Bidang Perhubungan

Program : 2.15.03 Program Pengelolaan Pelayaran

Kegiatan : 2.15.03.2.12 Pembangunan, Penerbitan Izin Pembangunan dan

Pengoperasian Pelabuhan Pengumpan lokal

Organisasi : 2.15.0.00.0.00.01.0000 Dinas Perhubungan

Unit : 2.15.0.00.0.00.01.0023 Unit Penyelenggara Pelabuhan Daerah

Paket Kegiatan : Pengawasan Revitalisasi Pelabuhan Pulau Tidung Lanjutan

Tahun Anggaran : 2023

TAHUN ANGGARAN 2023


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Pengawasan Revitalisasi Pelabuhan Pulau Tidung Lanjutan

1. LATAR BELAKANG Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintah dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal
bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/bongkar muat barang yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan/ atau moda
transportasi. Dalam kegiatannya pelabuhan memiliki fungsi diantaranya
fungsi pemerintahan dan fungsi pengusahaan. Untuk melaksanakan fungsi
tersebut maka diperlukan fasilitas-fasilitas penunjang pelabuhan.

Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432 Tahun 2017


tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional, di Kepulauan Seribu sudah
ditetapkan 1 (satu) Pelabuhan Pengumpan Regional, yaitu Pelabuhan
Pulau Pramuka dan terdapat 9 (sembilan) rencana lokasi pelabuhan
dengan hierarki Pelabuhan Pengumpan Lokal, yaitu Pelabuhan Pulau
Sebira, Pelabuhan Pulau Kelapa, Pelabuhan Pulau Harapan, Pelabuhan
Pulau Panggang, Pelabuhan Pulau Untung Jawa, Pelabuhan Pulau Tidung,
Pelabuhan Pulau Lancang, Pelabuhan Pulau Pari dan Pelabuhan Pulau
Payung.

Pemenuhan fasilitas kepelabuhanan yang memenuhi standar pelayanan


penumpang angkutan laut pada Pelabuhan Pulau Tidung akan
dilaksanakan di Tahun Anggaran 2023 yang diawali dengan penyusunan
Detail Engineering Design (DED) di Tahun Anggaran 2021. Dan padaTahun
2023 akan dilaksanakan kegiatan Pengawasan Revitalisasi Pelabuhan
Pulau Tidung Lanjutan.

2. MAKSUD DAN Maksud yang hendak dicapai dari Pengawasan Revitalisasi Pelabuhan
TUJUAN Pulau Tidung Lanjutan ini adalah tersedia jasa konsultansi pengawasan
pembangunan Pelabuhan Pulau Tidung Lanjutan.

Tujuan dari Pengawasan Revitalisasi Pelabuhan Pulau Tidung Lanjutan


adalah terlaksananya pembangunan Pelabuhan Pulau Tidung sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

3. TARGET/SASARAN Sasaran kegiatan Pengawasan Revitalisasi Pelabuhan Pulau Tidung


Lanjutan adalah tersedianya dokumen laporan pendahuluan, laporan
bulanan, dan laporan akhir yang dapat dijadikan acuan bagi para pelaksana
studi pelaksana pembangunan serta para pengambil kebijakan, serta
menjamin kepastian dan pelaksanaan pembangunan pelabuhan yang
terencana, terpadu, tepat sasaran, efisien dan berkesinambungan.

4. LOKASI PEKERJAAN Lokasi kegiatan Pengawasan Revitalisasi Pelabuhan Pulau Tidung


Lanjutan adalah:

No. Pelabuhan Kelurahan Kecamatan


Kepulauan
1. Pelabuhan Pulau Tidung Pulau Tidung
Seribu Selatan
5. SUMBER DANA DAN Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD yang dialokasikan
PERKIRAAN BIAYA melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPA SKPD) Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran
2023 Nomor : 101/DPA/2023 tanggal 2 Januari 2023.

Organisasi : 2.15.0.00.0.00.01.0000 Dinas Perhubungan


Unit : 2.15.0.00.0.00.01.0023 Unit Penyelenggara
Pelabuhan Daerah
Sub kegiatan : 2.15.03.2.12.02 Pembangunan Pelabuhan
Pengumpan Lokal
Paket Pekerjaan : Pengawasan Revitalisasi Pelabuhan Pulau
Tidung Lanjutan
Pagu Anggaran : Rp1.355.243.013
Tahun Anggaran : 2023

6. NAMA ORGANISASI SKPD : Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta


PENGADAAN PA/KPA : Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
BARANG DAN JASA PPK : Didi Kurniawan (NIP 197902122000121002)
Kelompok Kerja : JUKS C UPPBJ Jakarta Utara dan Kepulauan
Seribu
PPTK : Sulistiyono Widodo (NIP 196906041989021001)

7. REFERENSI HUKUM Referensi hukum yang diacu dalam kegiatan Pengawasan Revitalisasi
Pelabuhan Pulau Tidung Lanjutan adalah: (melihat dari dasar hukum)
a. Undang-Undang RI Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Daerah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil;
b. Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2008 tentang Bangunan Gedung;
c. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
d. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja;
e. Undang-undang RI nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;
h. Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2021 tentang Perubahan
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
i. Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2021 tentang Penyelenggara
Bidang Pelayaran;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1
Tahun 2022 tentang Analisa Satuan Harga;
k. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 50 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Pelabuhan Laut;
l. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 53 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 125
Tahun 2018 tentang Pengerukan dan Reklamasi;
m. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129
Tahun 2016 tentang Alur Pelayaran di Laut dan Bangunan;
n. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Remunerasi Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultasi
Konstruksi;
o. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Penyedia;
p. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2010 tentang
Bangunan Gedung;
q. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi;
r. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 135 Tahun 2019 tentang
Pedoman Tata Bangunan;
s. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 118 Tahun 2020 tentang Ijin
Pemanfaatan Ruang;
t. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 57 Tahun 2022 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah;
u. Peraturan Gubernur Derah Khusus Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 3 Tahun 2022 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022;
v. Surat Keputusan Direktorat Jendral Bina Konstruksi Kementrian PUPR
Nomor 12.1/KPTS/DK/2022 tentang Penetapan JabatanKerja dan
Konversi Jabatan Kerja Exsisting serta Jenajnag Kualifikasi Bidang
Jasa Konstruksi;
w. Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Nomor e-
0203 Tahun 2022 Tentang Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) di Lingkungan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Tahun
Anggaran 2023.

8. LINGKUP Kegiatan Pengawasan Revitalisasi Pelabuhan Pulau Tidung Lanjutan


PEKERJAAN, meliputi pengawasan teknis terhadap pelaksanaan kegiatan di lapangan,
KRITERIA yang terdiri atas:
UMUM
PERENCANAA a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
N DAN kuantitas serta laju pencapaian volume;
STANDAR b. Mengawasi pekerja serta produknya, ketepatan waktu dan biaya
TEKNIS pekerjaan konstruksi;
c. Mengisi Buku Harian Lapangan (BHL) yang harus selalu berada
dilapangan, secara lengkap tentang kemajuan pekerjaan
konstruksi setiap hari antara lain: Uraian pekerjaan,
bahan/material yang digunakan, tenaga kerja, peralatan,
deviasi/keterlambatan. Permasalahan dan lain-lain untuk diketahui
Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Daerah;
d. Mengusulkan/mengevaluasi dan membuat rekomendasi teknis
terhadap perubahan-perubahan pekerjaan sepanjang masih
tercantum dalam Surat Perjanjian/Kontrak terhadap perubahan
pekerjaan tersebut dibuat gambar perubahan/pelaksanaan oleh
pelaksanaan sebanyak 2 (dua) set dan diteliti oleh Pengawasan
Teknis;
e. Meneliti dan menandatangani Berita Acara Bobot Pekerjaan yang
diajukan oleh Penyedia Barang/Jasa, selanjutnya Berita Acara
Bobot Pekerjaan tersebut harus disahkan oleh Unit Penyelenggara
Peabuhan Daerah;
f. Membuat laporan bulanan dan akhir bulanan kepada Unit
Penyelenggara Pelabuhan Daerah mengenai pelaksanaan
pekerjaan dan menyampaikan hasil rapat-rapat tentang
deviasi/keterlambatan yang dilakukan oleh Penyedia Barang/Jasa
baik yang sudah diperbaiki maupun yang belum diperbaiki,
perubahan, dan hal-hal yang terjadi di lapangan;
g. Menyelenggarakan rapat-rapat di lapangan/lokasi dan atau di
tempat lain secara berkala; dan
h. Menyusun daftar kekurangan-kekurangan dan cacat-cacat
pekerjaan selama masa pemeliharaan beserta Pengawasan tindak
lanjutnya.

9. KELUARAN DAN Keluaran atau hasil yang diinginkan dari Kegiatan Pengawasan Revitalisasi
LAPORAN KEMAJUAN Pelabuhan Pulau Tidung Lanjutan ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
PEKERJAAN 1. Tercapainya sasaran pekerjaan konstruksi, baik dari segi kualitas, laju
pencapaian volume (progres), dan ketepatan waktu dan biaya;
2. Buku Harian Lapangan (BHL) yang memuat tentang jumlah tenaga kerja/
personil, kondisi lapangan, kondisi bahan, penyimpangan/perubahan,
pekerjaan, dan kemajuan pekerjaan konstruksi di lapangan setiap hari;
3. Membuat gambar perubahan (as build drawing) terhadap perubahan
pekerjaan di lapangan;
4. Laporan Bulanan, Laporan Pendahuluan, Bulanan, dan Akhir;
5. Daftar kekurangan dan cacat pekerjaan selama masa pemeliharaan.

10. PERALATAN, Peralatan, material, personil dan fasilitas untuk mendukung pelaksanaan
MATERIAL, kegiatan ini tidak disiapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
PERSONIL DAN
FASILITAS DARI
PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN

11. JANGKA WAKTU Jangka waktu penyelesaian pekerjaan Pengawasan Revitalisasi Pelabuhan
PENYELESAIAN Pulau Tidung Lanjutan adalah selama 6 (enam) bulan terhitung sejak
PEKERJAAN penandatanganan kontrak.

12. PERSYARATAN Peralatan dan fasilitas untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini
TEKNIS PERALATAN disiapkan oleh Penyedia Jasa Konsultansi disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi lapangan. Adapun persyaratan teknis peralatan minimal yang
disiapkan oleh Penyedia Jasa Konsultansi dapat dilihat pada Tabel 1
berikut ini:
Tabel 1. Persyaratan Teknis Peralatan
Status
No Nama Alat Jumlah
Kepemilikan
1. Laptop 1 unit Milik

2. Printer A4 1 unit Milik

3. Printer A3 1 unit Milik


4. Camera Digital 1 unit Milik
5. Drone 1 unit Milik/Sewa

13. PERSONIL YANG Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan diharuskan menyediakan


DIBUTUHKAN Tenaga Ahli menurut kualifikasi, klasifikasi dan pengalaman sesuai
bidangnya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Tabel 2. Persyaratan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung


Persyaratan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung
yang harus dimiliki oleh konsultan adalah sebagai berikut :
Spesifikasi Tahun
Jumlah Bulan
No. Uraian Sertifikasi Pengal
Pendidikan Personil Kerja
Keahlian aman
Persyaratan Tenaga Ahli
1. Tenaga Ahli S1 Teknik SKA Ahli Madya 10 1 (satu) 6
Madya (Team Sipil Manajemen Tahun Orang
Leader) Konstruksi (601)
Management /MPK.02.002.08
Konstruksi dari Lembaga
Sertifikasi yang
terakreditasi
2. Tenaga Ahli S1 Teknik Memiliki SKA Ahli 6 2 (dua) 6
Muda Sipil Muda Teknik Tahun orang
(Teknik Ahli Dermaga (208)
Dermaga) /SIP.19.001.7
Layanan dari lembaga
Jasa sertifikasi yang
Konsultansi terakreditasi
Konstruksi
3. Tenaga Ahli S1 Teknik Memiliki SKA Ahli 6 1 (satu) 6
Muda Sipil Muda SDA Tahun orang
(Teknik (201)/SIP.10.001.
Sumber Daya 7 dari lembaga
Air) Layanan sertifikasi yang
Jasa terakreditasi
Konsultansi
Konstruksi
4. Tenaga Ahli S1 Umum Memiliki SKA K3 4 1 (satu) 6
Muda Kontruksi Tahun Orang
(Tenaga Ahli (603)/MPK.02.00
K3 Kontruksi) 4.7 dari lembaga
Layanan sertifikasi yang
Jasa terakreditasi
Konsultansi
Konstruksi
5. Tenaga Ahli S1 Arsitek Memiliki SKA Ahli 4 1 (satu) 3
Muda Muda Arsitek Tahun orang
(Teknik Ahli (101)/ARS.01.002
Arsitek) .8 dari lembaga
Layanan sertifikasi yang
Jasa terakreditasi
Konsultansi
Konstruksi
6. Tenaga Ahli S1 Teknik Memiliki SKA Ahli 4 1 (satu) 2
Muda Mesin & Muda Tahun orang
(Teknik Ahli Teknik (301)/MEK.05.00
Mekanikal) Elektro 1.7 dari lembaga
Layanan sertifikasi yang
Jasa terakreditasi
Konsultansi
Konstruksi
Persyaratan Tenaga Pendukung
1. Operator 1 (satu) 6
- - -
Komputer orang
2. Special 1 (satu) 6
3
Technician/ D3/S0 - orang
Tahun
Inspector

Keterangan:
A. Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung melampirkan:
1. Daftar Riwayat Hidup personel/Referensi kerja dari Pejabat
Penandatangan Kontrak;
2. Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan;
3. Pindaian (scan) ijazah asli atau legalisir, NPWP, dan sertifikat
profesional; dan;
Adapun tugas dan tanggung jawab dari tenaga ahli yang terlibat adalah:

1. Ketua Tim/Team Leader


Memiliki kualifikasi minimal S1 Teknik Sipil dengan pengalaman 10
(sepuluh) tahun dalam teknis pengawasan dan struktur Pelabuhan dan
memiliki Surat Keterangn Ahli, dengan tugas sebagai berikut:
a. Membantu tugas-tugas Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan
Daerah dalam menjamin pekerjaan konstruksi sesuai dengan
dokumen kontrak;
b. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan lapangan baik
secara kualitas dan kuantitas pekerjaan;
c. Menelaah gambar dan design yang ada dan memantau
penerapannya;
d. Menelaah dan mengevaluasi program, jadwal dan kemajuan
pekerjaan serta kinerja Penyedia Jasa Konstruksi;
e. Menelaah, mengevaluasi dan merekomendasi persetujuan
terhadap usulan penggunaan bahan, peralatan dan pekerjaan
dari Penyedia Jasa Konstruksi;
f. Membantu Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Pejabat Pembuat
Komitemn (PPK) atas keberatan, permintaan perubahan dan
klaim pekerjaaan yang diajukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
dalam bentuk Justifikasi Teknis;
g. Mengusulkan/evaluasi dan membuat rekomendasi teknis
terhadap perubahan-perubahan pekerjaan sepanjang masih
tercantum dalam Surat Perjanjian/Kontrak terhadap perubahan
pekerjaan tersebut dibuat gambar perubahan/pelaksanaan oleh
pelaksana sebanyak 2 (dua) set dan diteliti oleh Pengawas
Teknis;
h. Meneliti dan menandatangani Berita Acara Bobot Pekerjaan
yang diajukan oleh Penyedia Barang/Jasa, selanjutnya Berita
Acara Bobot Pekerjaan tersebut harus disahkan oleh Unit
Penyelenggara Pelabuhan Daerah;
i. Memeriksa dan menandatangani As Build Drawing semua
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi;
j. Mempersiapkan notulen rapat;
k. Melaporkan untuk KPA/PPK terhadap Critical Path,
mengevaluasi penyebab-penyebab terjadinya keterlambatan dan
memberikan saran tindakan yang harus diambil agar kemajuan
pekerjaan tetap terjaga;
l. Membantu dan membuat rekomendasi tanggal PHO dan FHO
setelah masa jaminan Pemeliharaan serta mempersiapkan
daftar kekurangan dan kerusakan pekerjaan (Defect List) yang
harus diperbaiki.

2. Tenaga Ahli Teknik Dermaga


a. Membantu Team Leader dalam menjamin mutu pekerjaan
Dermaga pada kegiatan konstruksi;
b. Mengawasi pekerjaan struktur dan non struktur pada kegiatan
konstruksi;
c. Membantu Team Leader untuk memberi arahan penyedia Jasa
Konstruksi dalam menyusun Shop Drawing dan As Build
Drawing terkait pekerjaan Dermaga serta bangunan penunjang
Pelabuhan;
d. Memeriksa dan membuat catatan atas peralatan, tenaga kerja
dan bahan yang digunakan, jika pekerjaan tersebut merupakan
pekerjaan tambahan;
e. Melakukan pemantauan secara teratur dan melakukan
monitoring pekerjaan Pelabuhan serta bangunan penunjang;
f. Membantu Team Leader memeriksa laporan kemajuan
pekerjaan (bobot) kontraktor;
g. Memberikan laporan kepada Team Leader jika terjadi kelalaian
dalam pelaksanaan pekerjaan dan melakukan perbaikan-
perbaikan agar pekerjaan Pelabuhan serta bangunan penunjang
dapat direalisasikan sesuai ketentuan dan persyaratan yang
berlaku;
h. Bertanggung jawab terhadap pengendalian kuantitas dan
kualitas pekerjaan pelabuhan serta bangunan penunjang yang
dilakukan;
i. Merinci kuantitas volume pekerjaan bangunan gedung serta
bangunan penunjan
j. gedung sehubungan dengan Mutual Check Nol (MC 0), Contract
Change Order (CCO) dan membuat justifikasi teknis terhadap
Contract Change Order (CCO);
k. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan mempersiapkan laporan
bulanan, laporan akhir dan laporan teknis, hasil pengawasan
dan pengendalian terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan
Pelabuhan dan masalah-masalah yang dialami Penyedia Jasa
Konstruksi.
3. Tenaga Ahli Teknik Sumber Daya Air
a. Membantu Team Leader dalam menjamin pembangunan
pemecah gelombang;
b. Melakukan pengawasan rutin untuk meninjau kemajuan
pekerjaan di lapangan;
c. Mengikuti petunjuk teknis dari Team Leader serta memberikan
Team Leader dan PPK selalu mendapatkan informasi yang
diperlukan sehubungan dengan pekerjaan;
d. Mengawasi dan meneliti semua hasil pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Kontraktor untuk memudahkan PPK dalam
memutuskan penyelesaian yang mendesak dan kebutuhan akan
desain detail teknis;
e. Mengawasi kualitas bahan/material yang dikirim ke lapangan
f. Bertanggung atas laporan kegiatan dari hasil pengawasan;
g. Menyusun disain konseptual prasarana lingkungan;
h. Merumuskan rencana umum pembangunan prasarana
lingkungan;
i. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan mempersiapkan laporan
bulanan, laporan akhir dan laporan teknis, hasil pengawasan
dan pengendalian terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan
pemecag gelombang serta masalah-masalah yang dialami
Penyedia Jasa Konstruksi.

4. Tenaga Ahli K3 Konstruksi


a. Membantu Team Leader dalam menjamin keselamatan dan
kesehatan kerja (K3);
b. Membuat dan menyusun program dan perencanaan
keselamatan kerja proyek konstruksi;
c. Melakukan pengawasan atas penerapan sistem keselamatan
dan kesehatan kerja (K3);
d. Memeriksa dan membuat catatan K3 atas peralatan, tenaga
kerja, dan bahan yang digunakan;
e. Memeriksa pekerjaan sementara atas peralatan dan metode
kerja Penyedia Jasa Konstruksi;
f. Melakukan pemantauan secara ketat atas keselamatan dan
kesehatan kerja kontraktor dan memberi laporan kepada team
leader jika terjadi kelalaian dalam pelaksanaan pekerjaan;
g. Bertanggung jawab terhadap pengendalian keselamatan dan
kesehatan kerja yang dilakukan oleh Inspektor;
h. Memantau pelaksanaan pekerjaan dan mempersiapkan Laporan
Bulanan hasil pengawasan dan pengendalian keselamatan dan
kesehatan kerja serta masalah-masalah yang dialami penyedia
jasa konstruksi.

5. Tenaga Ahli Arsitektur


a. Membantu Team Leader dalam menjamin mutu pekerjaan
Mekanikal pada kegiatan konstruksi;
b. Mengawasi pekerjaan Arsitektur pada kegiatan konstruksi;
c. Membantu Team Leader untuk memberi arahan penyedia Jasa
Konstruksi dalam menyusun Shop Drawing dan As Build
Drawing terkait pekerjaan mekanikal konstruksi;
d. Memeriksa dan membuat catatan atas peralatan, tenaga kerja
dan bahan yang digunakan, jika pekerjaan tersebut merupakan
pekerjaan tambahan;
e. Memeriksa pekerjaan sementara atas peralatan dan metode
kerja Penyedia Jasa Konstruksi;
f. Melakukan pemantauan secara teratur dan melakukan
monitoring pekerjaan Mekanikal Kontraktor;
g. Membantu Team Leader memeriksa laporan kemajuan
pekerjaan (bobot) kontraktor;
h. Menerapkan ketentuan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu
dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan
Lingkungan dalam lingkup pekerjaan;
i. Mengawasi pekerjaan instalasi distribusi tenaga listrik pada
pekerjaan konstruksi;
j. Merinci kuantitas volume pekerjaan Mekanikal sehubungan
dengan Mutual Check Nol (MC 0), Contract Change Order
(CCO) dan membuat Justifikasi teknis terhadap CCO;
k. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan mempersiapkan laporan
bulanan, laporan akhir dan laporan teknis, hasil pengawasan
dan pengendalian terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan
Mekanikal dan Elektrikal serta masalah-masalah yang dialami
Penyedia Jasa Konstruksi.

6. Tenaga Ahli Teknik Mekanikal


a. Membantu Ketua Tim dalam mengkoordinasikan kegiatan
perencanaan sesuai dengan bidang keahlian;
b. Melaporkan kepada Ketua Tim terhadap critical path,
mengevaluasi penyebab-penyebabnya dan memberikan saran
tindakan yang harus diambil agar kemajuan kegiatan berjalan
sesuai waktu dan rencana;
c. Mengendalikan kegiatan perencanaan bangunan agar tepat
mutu, volume dan waktu sesuai ketentuan yang telah ditentukan
dalam KAK dan dokumen kontrak kerja;
d. Melakukan kajian dan perencanaan sesuai dengan bidang
keahlian;
e. Mendukung dan memberi input design mekanikal;
f. Membuat kerangka umum/konsep rencana mekanikal, dan
pengembangan desainnya;
g. Melakukan analisa yang berkenaan dengan perencanaan teknis
mekanikal gedung/bangunan;
h. Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan
data Harga Satuan Bahan dan Upah sesuai bidang keahliannya
(mekanikal);
i. Menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan sesuai bidang
keahliannya (mekanikal);
j. Membuat perhitungan kuantitas pekerjaan bangunan/gedung
sesuai bidang keahliannya (mekanikal);
k. Melakukan tahapan konsultasi dengan Pemberi Tugas dan atau
instansi terkait dengan pekerjaan;
l. Memeriksa, meneliti, mengevaluasi, dan bertanggung jawab
terhadap seluruh produk perencanaan yang dilakukan;
m. Memeriksa dan meneliti keselarasan antar bidang keahlian,
sehingga didapat hasil yang selaras dan akurat;
n. Mengumpulkan dan mengolah data informasi lapangan serta
informasi lain yang diperlukan untuk kemudian diperiksa, diteliti,
dianalisa dan dikembangkan dalam produk perencanaan;
o. Mengikuti rapat koordinasi dan sidang terkait kegiatan
perencanaan;
p. Membantu Ketua Tim dalam menyusun risalah rapat dan
pelaporan sesuai dengan tahapannya.

14. JADWAL TAHAPAN Jadwal tahapan pelaksanaan selama 6 (enam) bulan pada lampiran.
PELAKSANAAN
PEKERJAAN

15. KUALIFIKASI A. Syarat Kualifikasi Administrasi/Legalitas:


PENYEDIA JASA 1. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
menjalankan kegiatan/usaha:
a. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki izin usaha di bidang
jasa konstruksi;
b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha
Menengah serta disyaratkan sub bidang klasifikasi/ layanan
klasifikasi bidang Pengawasan Rekayasa:
subklasifikasi RE203 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik
Sipil Air, atau subklasifikasi RK002, Jasa Rekayasa Pekerjaan
Teknik Sipil Sumber Daya Air.

2. Mempunyai status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil


Konfirmasi Status Wajib Pajak tahun 2021 atau 2022;

3. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada


Kontrak yang dibuktikan dengan:
a. Akta Pendirian Perusahaan dan/atau perubahannya;
b. Surat Kuasa apabila dikuasakan;
c. Bukti bahwa yang diberikan kuasa merupakan pegawai tetap
(apabila dikuasakan); dan
d. Kartu Tanda Penduduk.

4. Menyetujui Pernyataan Pakta Integritas meliputi:


a. Tidak akan melakukan praktik korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme;
b. Akan melaporkan kepada PA/KPA/APIP jika mengetahui terjadinya
praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dalam proses pengadaan
ini;
c. Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan
profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
d. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam huruf a, b, dan c
maka bersedia dikenakan sanksi administratif, dikenakan sanksi
Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara
pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

5. Menyetujui surat pernyataan peserta yang berisi:


a. Yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan;
b. Badan usaha tidak sedang dikenakan sanksi daftar hitam;
c. Yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang
dalam menjalani sanksi daftar hitam lain;
d. Keikutsertaan yang bersangkutan tidak menimbulkan pertentangan
kepentingan;
e. Yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang
dalam menjalani sanksi pidana;
f. Pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai
Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah atau sebagai pegawai
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang sedang mengambil
cuti diluar tanggungan Negara;
g. Pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi yang tercantum
dalam Dokumen Kualifikasi;
h. Data kualifikasi yang diisikan benar, dan jika dikemudian hari
ditemukan bahwa data/dokumen yang disampaikan tidak benar dan
ada pemalsuan maka direktur utama/pimpinan
perusahaan/pimpinan koperasi, atau kepala cabang, dan seluruh
anggota Kemitraan bersedia dikenakan sanksi administratif, sanksi
pencantuman dalam daftar hitam, gugatan secara perdata,
dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Dalam hal Peserta melakukan Kemitraan harus mempunyai perjanjian


Kemitraan;

7. Melampirankan Surat Pernyataan yang berisi:


a. Penyedia tidak menuntut ganti rugi apapun apabila dana tidak
tersedia dalam DPA atau Kegiatan Paket Lelang dibatalkan; dan
b. Bilamana pekerjaan fisik tidak selesai dalam jangka waktu yang
ditentukan, maka konsultan pengawas tetap diwajibkan bekerja
hingga pekerjaan fisik dinyatakan selesai dan segala beban biaya
tidak ditanggung ole APBD.

B. Syarat Kualifikasi Teknis:


1. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan jasa konsultansi
konstruksi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah atau swasta termasuk pengalaman subkontrak;
2. Memiliki pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis berdasarkan
subklasifikasi (RE203/RK002);
3. Memiliki pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis dalam waktu 10
(sepuluh) tahun terakhir;
4. Penyedia dengan kualifikasi usaha kecil yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun dan belum memiliki pengalaman dikecualikan dari ketentuan

Anda mungkin juga menyukai