Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

KEGIATAN
STUDI KELAYAKAN DED & SID
SARANA BANTU NAVIGASI
PELAYARAN
TAHUN ANGGARAN 2019

DINAS PERHUBUNGAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1. Latar Belakang Kecamatan yang hanya memiliki luas wilayah kurang


lebih 89.670 km2 ini terdiri dari 2 (dua) desa yaitu
Desa Liat sebagai ibukota kecamatannya dan Desa
Celagen. Dimana Kecamatan Kepulauan Liat secara
geografis semuanya berbatasan dengan laut luas.
Sebelah barat berbatasan dengan Selat Liat yaitu
selat yang memisahkan Kecamatan Kepulauan Liat
dengan Kecamatan Lepar Liat, sebelah utara
berbatasan dengan Laut Cina Selatan, sebelah timur
berbatasan dengan Selat Gaspar selat yang
memisahkan Pulau Bangka dengan Pulau Belitung
dan sebelah selatannya
berbatasan dengan Laut Jawa.

Kecamatan yang resmi berdiri pada tanggal 12 Juli


2012 yang lalu memiliki jumlah penduduk kurang
lebih 5.416 jiwa dengan 1.262 kepala keluarga ini
mayoritas penduduknya adalah nelayan yaitu hampir
mencapai sembilan puluh persen (90 %) dari total
mata pencaharian penduduk daerah ini terutama
masyarakat Desa Celagen.

Kecamatan Kepulauan Liat merupakan daerah


penghasil ikan terbesar di Kabupaten Bangka
Selatan. Hasil perikanan tangkap sebagian besar
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Pulau
Bangka dan pulau Belitung.

Sejarah Pulau Liat di sektor perkebunan dan


pertanian pada tahun 50an sampai dengan 80an
merupakan daerah penghasil kelapa. Saat ini sektor
pertanian sudah mulai dikembangkan dengan adanya
kawasan persawahan maupun perkebunan rakyat
seperti karet dan lada. Selain itu juga Pulau Liat
merupakan penghasil buah mangga dan pisang.

2. Maksud dan Pekerjaan Kajian Studi Kelayakan Penyusunan Survey


Tujuan Investigation Design (SID) Dan Detail Engineering
Design (DED) Sarana Bantu Navigasi bertujuan
sebagai penandaan bagi bahaya kenavigasian
pelayaran untuk meningkatkan keamanan dan
keselamatan pelayaran guna menunjang kelancaran
transportasi laut dan mencegah terjadinya
kecelakaan

3. Sasaran Dengan adanya kegiatan ini dapat dijabarkan hasil


kajian yang terperinci dan kompleks untuk rencana
Pembangunan Sarana Bantu Navigasi tersebut,
diharapkan :
a. Kajian sasaran hasil survey (SID) titik daerah
yang akan ditentukan untuk lokasi rencana posisi
area koordinat Sarana Bantu Navigasi Pelayaran.
b. Kajian sasaran hasil survey (DED) terhadap
bentuk jenis rambu yang akan dipasang di area
tersebut.
c. Terminimalisirnya resiko kecelakaan pelayaran di
perairan Kecamatan Pulau Pongok dan Pulau
Celagen

4. Lokasi Kegiatan Kegiatan Penyusunan Kajian SID dan DED Sarana


Bantu Navigasi Pelayaran ini berada di wilayah rovinsi
Kepulauan Bangka Belitung

5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD


Pendanaan Tahun Anggaran 2019
Nilai Pekerjaan : Rp. 401.850.000,00 (Empat ratus
satu juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah)

Jangka Waktu Pelaksanaan Studi Kelayakan Pelabuhan


Pulau Lepar ini 6 (Enam) bulan atau 180 (Seratus
delapan puluh) Hari Kalender.

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen :


Organisasi Satuan Kerja : Dinas Perhubungan Kepulauan Bangka
Pejabat Belitung.
Pembuat
Komitmen

Data Penunjang1

7. Referensi a. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang


Hukum Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka
Belitung;
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran;
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
d. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
e. Perpres Nomor 4 Tahun 2015 Perubahan Keempat
Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
f. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010
Tentang Kenavigasian;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010
tentang Perlindungan Lingkungan Maritim;
j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
40 Tahun 1996 tentang Pendaftaran Tanah Hak
Milik, Hak Guna Usaha dan Hak Pakai
k. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 68
Tahun 2011 Tentang Alur Pelayaran di Laut.

1
Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
l. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 745
Tahun 2016 tentang Penetapan Rencana Induk
Pelabuhan Nasional;
m. Pedoman Standar Minimal Biaya Langsung
Personil dan Biaya Langsung Non Personil Untuk
Kegiatan Jasa Konsultansi INKINDO Tahun 2016

8. Lingkup a. Lingkup Kegiatan


Kegiatan Lingkup pekerjaan adalah mencakup pelaksanaan
Survey lokasi meliputi pemetaan dan pengukuran
tanah, Kajian analisis serta jenis bentuk hasil
kajian serta estimasi biaya dalam hasil studi
kajian untuk membangun Sarana Bantu Navigasi
Pelayaran.

b. Pekerjaan Studi yang akan dikaji untuk Sarana


Bantu Navigasi Meliputi :
1. Survey Investigasi ke Lokasi :
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai,
kontraktor diharuskan melakukan survey
lapangan untuk menentukan kembali posisi
koordinat yang tepat dalam bujur dan lintang
dengan berpedoman kepada hasil survey
yang telah dilakukan oleh instansi terkait
yaitu Dinas Perhubungan provinsi Kepulauan
Bangka Belitung beserta instansi terkait
lainnya. Dalam survey lokasi untuk
menentukan posisi pemancangan kontraktor
harus melakukan Pengukuran Tanah
(sounderr) dan mengikuti petunjuk tim teknis
yang ditunjuk oleh pemberi tugas.
- Pekerjaan survey ini juga meliputi
pengamatan cuaca di sekitar lokasi
pekerjaan dan hal-hal lain yang mungkin
dapat mempersulit pekerjaan seperti
menetapkan daerah tempat berlindung
apabila terjadi hal yang membahayakan
tenaga kerja dan mempelajari kondisi medan
di sekitar lokasi pekerjaan.
- Pengadaan Peta Bathimetri
- Hasil survey ini oleh kontraktor harus
disampaikan kepada pemberi tugas secara
tertulis.
2. Survey kajian jenis dan bentuk Jenis rambu
disesuaikan hasil penyesuian Sarana Bantu
Navigasi Pelayaran terkait nilai oprasional yang
akan dilakukan Pembangunan dari perhitungan
rencana dari perhitungan biaya terkait kajian
Apakah Rambu Suar Laut yang harus dilakukan
terkait :
A. KAJIAN HASIL PERHITUNGAN NILAI PEKERJAAN
PONDASI DAN ANJUNGAN
1. Survey penentuan posisi
2. Mobilisasi / Demobilisasi
3. Pembuatan pondasi tiang pancang pipa
baja ASTM / SCH 40 diameter 12 Inci dan
sebanyak 3 (Tiga) titik dengan panjang
total 30 meter/titik.
4. Penyambungan tiang pancang dan
pengaku.
5. Coating tiang pancang dan pengaku
6. Pengisian tiang pancang dengan beton
bertulang 1 : 2 : 3
7. Pembuatan tangga anjungan sesuai
dengan gambar rencana.
8. Pembuatan tombak pengaman dari besi
beton 12 mm yang di lilit kawat duri.
B. KAJIAN JENIS DAN NILAI FISIK PEKERJAAN
PERALATAN SBNP
1. Pengadaan dan pemasangan lampu suar
type flashing 1 (set) lengkap dengan
kabel penghubung dengan sumber tenaga
solar panel (compact).
2. Pengadaan dan pemasangan radar
reflektor jenis trihedral 3 (tiga) buah.
3. Pengadaan dan pemasangan tanda
puncak untuk masing – masing rambu
4. Pengadaan dan pemasangan sistem
penangkal petir dari batangan dan kawat
tembaga 1 (satu) set.
C. KAJIAN BIAYA ANGKUTAN PEKERJAAN
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
1. Karena sifat lokasi pekerjaan ini jauh,
maka kontraktor atas usahanya sendiri
harus melakukan mobilisasi bahan,
peralatan dan tenaga kerja ke lokasi
pembangunan dan demobilisasi peralatan
serta sisa bahan yang tidak dipakai dari
lokasi pekerjaan setelah pekerjaan
dinyatakan selesai.
2. Segala biaya yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini merupakan tanggung jawab
kontraktor.
D. KAJIAN BIAYA UNTUK MEMBANGUN PATOK –
PATOK REFRENSI DAN PENGUKURAN
1. Semua ukuran yang dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan dinyatakan
terhadap muka tanah ± 0,00.
Pemborong harus membuat patok refrensi
terhadap muka tanah dengan persetujuan
dari pemberi tugas.
2. Penentuan patok – patok lainnya harus
dilakukan dengan peralatan water pass
yang sebelumnya harus diperiksakan
untuk mendapatkan persetujuan dari
pemberi tugas terlebih dahulu.

3. Kajian dalam bentuk Pelampung Navigasi Besar


(large navigational buoy / lanby buoy) disingkat lansu
Suar yang dibangun pada sebuah buoy besar dengan
peralatan navigasi dan telemetri. Ditambatkan dengan
menggunakan jangkar namun tidak membunyai mesin
sendiri. Untuk memindahkan Lanby buoy ditarik dengan
tug boat pelabuhan (harbour tugboat). Dalam
operasionalnya Lanby Buoy tidak dijaga petugas disnav.
Diameter Lanby buoy 10 meter sedang buoy biasa
maksimal berdiameter 3 meter dan kapal suar berukuran
panjang 12 meter atau lebih.
Kajian yang di analisis terkait :
A. Jenis Pabrikan dan disesuaikan kualitas nilai
yang akan dipasang;
B. Pengoperasional Kapal untuk mengangkut dan
pemasangan lokasi yang aman dari hasil
kajian dari SID agar mudah dilakukan
pengawasan dan sifatnya bentuk pabrikan
dan tinggal dipasang diikat ketahanan dengan
jangkar sampai ke permukaan bawah laut;
C. Estimasi biaya pengoperasional kapal
angkutan langsung dari Jakarta dan sistim
pasang di lokasi;

9. Keluaran2 Keluaran dari Pekerjaan Masterplan Detail Design


Lokasi dalam Pengembangan Pembangunan Sarana
Bantu Navigasi dari hasil kegiatan SID dan DED
dalam bentuk laporan Kajian :
1. Pendataan Sarana dan Prasarana
tersedia di loaksi terdekat
2. Pendataan dan Kebutuhan area
perencanaan lokasi
3. Membuat sketsa area lokasi dan
perencanaan
4. Pengukuran area lokasi dan Peta
yang sudah dikaji
5. Perencanaan detail untuk pekerjaan
6. Penyiapan dokumen
- Bill of quantity
- Syarat umum dan syarat teknis khusus kontrak
- Survey Investigasi Design Kajian dari lapangan
- Hasil Biaya bangun terkait rambu di area lokasi
7. Mempresentasikan hasil design
8. Membuat dokumentasi hasil survey
baik berupa peta
9. Pembuatan Laporan Presentasi
terdiri dari
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Bulanan
- Laporan Finnal
- Gambar dan Hasil Inventory
10. Peralatan Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna
Material, jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
Personil dan penyedia jasa:
a. Kumpulan Laporan dan data sebagai hasil studi
2
Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.
Fasilitas dari terdahulu serta dokumen multimedia harus
Pejabat dikumpulkan sendiri oleh Penyedia Jasa.
Pembuat b. Akomodasi dan ruang kantor harus disediakan
sendiri oleh penyedia jasa.
Komitmen
c. Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau
pendamping (counterpart), atau project officer
(PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultasi.

11. Peralatan Tidak ada barang-barang yang harus disediakan oleh


dan Material penyedia jasa dengan cara beli atas nama Dinas
dari Penyedia Perhubungan Provinsi Bangka Belitung.
Barang-barang yang harus dilakukan perhitungan
cost operasional terkait dalam biaya aaaaadisediakan
oleh penyedia jasa dengan cara sewa sesuai BOQ (bill
of quantity), antara lain perhitungan rincian untuk :
No Nama Alat Jumlah

1 Crane 1 Unit

2 File Driver + Disel Hammer 1 Unit

3 Ponton Pancang + tugboat 1 Unit

4 Generator Set 1 Unit

5 Mesin Las 1 Unit

6 Concrete Mixer 1 Unit

7 Concrete Vibrator 1 Unit

8 Pompa Air 1 Unit

9 Theodolit 1 Set

10 Waterpass 1 Set

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara


semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan (lihat daftar
RAB).

12. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa Adalah :


Kewenangan a. Merencanakan, mengkoordinasikan dan
penyedia Jasa mengendalikan semua kegiatan dan personil yang
terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan
dapat diselesaikan dengan baik serta mencapai
hasil yang diharapkan.
b. Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan,
baik dalam tahap pengumpulan data, pengolahan
dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan
pekerjaan.
13. Personil memiliki Tenaga Ahli dengan kualifikasi keahlian
dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut
:

Klasifikasi &Kualifikasi
No Jumlah
Tenaga Ahli

1. Ahli Madya Manajemen 1 Orang


Proyek

2. Ahli K3 Tehnik Sipil 1 Orang

3. Ahli Oceonegrafi 1 Orang

4. Ahli Surveyor / Geodesi 1 Orang

memiliki Tenaga Teknis / Terampil dengan


kualifikasi kemampuan sebagai berikut :

Kualifikasi Tenaga
No Jumlah
Terampil

1. SKT Juru Ukur/Teknik Survey 1 Orang


Pemetaan

2. SKT Juru Gambar/Draftmen 1 Orang

3. SKT Operator Mesin 1 Orang


Pemancang / File Hammer

Daftar Personil Inti/tenaga ahli/teknis/terampil minimal


yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan:

1. Site Manager, Pendidikan S1 Teknik


Sipil, Pengalaman Kerja Minimal 5
Tahun, bersertifikat SKA-Ahli Madya
Manajemen Proyek dan sertifikat
dilampirkan;

2. Petugas K3, Pendidikan S1 Teknik Sipil,


Pengalaman Kerja Minimal 3 Tahun,
bersertifikat SKA-Ahli K3 Konstruksi
dan sertifikat dilampirkan;

3. Pelaksana Lapangan, Pendidikan S1


Sipil, Pengalaman Kerja Minimal 2
Tahun, bersertifikat Ahli Madya Sumber
Daya Air dan sertifikat dilampirkan;

4. Surveyor, Pendidikan D3 Sipil,


Pengalaman Kerja Minimal 2 Tahun,
bersertifikat SKT Juru Ukur/Teknik
Survey Pemetaan dan sertifikat
dilampirkan;

5. Administrasi Teknis, Pendidikan D3


Sipil, Pengalaman Kerja Minimal 2
Tahun, bersertifikat SKT Teknisi
Penghitung Kuantitas Sumber Daya Air
dan sertifikat dilampirkan;

6. Juru Gambar, Pendidikan SMU/STM,


Pengalaman Kerja Minimal 2 Tahun,
bersertifikat SKT Juru
Gambar/Draftmen dan sertifikat
dilampirkan;

7. Operator File Hammer, Pendidikan


SMU/STM, Pengalaman Kerja Minimal 2
Tahun, bersertifikat SKT Operator
Mesin Pemancang Tiang/Pile Hammer
dan sertifikat dilampirkan;

8. Logistik, Pendidikan SMU/STM,


Pengalaman Kerja Minimal 2 Tahun.
9. Administrasi & Keuangan, Pendidikan
Minimal D3 Akuntansi, Pengalaman
Kerja minimal 2 Tahun.
- Tanggal Kontrak
14. Jadwal
Tahapan - Tanggal SPMK
Pelaksanaan - Tanggal penyerahan hasil pekerjaan dari penyedia
Kegiatan jasa kepada PPK

15. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini


dalam Negeri harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri berupa
- Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan berisikan :
1. Metode pelaksanaan kegiatan
2. Kegiatan Survey dan
pelaksanaanya
3. Data Primer dan data Sekunder
4. Prinsip Dasar perencanaan teknis
yang digunakan
5. Dokumentasi berupa photo
kegiatan Survey
Laporan ini disampaikan 30 hari kalender
setelah kontrak
Ditanda tangani dan jumlah laporan yang
harus
Diserahkan sebanyak 5 (lima) rangkap dalam
bentuk hard
copy dan 2 (Dua) soft copy dalam Hardisk
Internal .

- Album Gambar
Laporan ini berisikan :
a.Konsep Rancangan
b.Gambar situasi ,Tampak , potongan prepektif
c. Detail album
d. Gambar disampaikan di akhir bulan ke 3
perencanaan.

- Laporan Akhir Detail design


Laporan ini berisi hasil detail design
a.Perhitungan Engineering Estimate
b.Syarat umum dan syarat khusus
c.Spesifikasi Teknis
d.Bill of Quantity
e.Estimasi detail rencana biaya bangun

16. Dan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain


Persyaratan diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa
konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
Kerjasama
dipatuhi (Tidak digunakan)

17. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi


Pengumpulan persyaratan berikut :
data lapangan a. Sebelum memulai kegiatan pekerjaan,
konsultan harus mengadakan konsultasi terlebih
dahulu dengan Pemimpin Proyek, yaitu untuk
mendapatkan konfirmasi mengenai pekerjaan
yang akan ditangani.
b. Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan
informasi umum mengenai kondisi, sehingga dapat
mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan survai di lapangan serta kelengkapan
lainnya.

18. Alih Penyedia jasa/konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen
berikut : data pendukung dan substansi pelaksanaan
pekerjaan

Pangkalpinang, Januari 2019


Pengguna Anggaran
Dinas Perhubungan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

K.A. TAJUDDIN, SH., MH.


Pembina Utama Madya
NIP. 19640324 199011 1 001

Anda mungkin juga menyukai