Anda di halaman 1dari 22

V.1.

MEETODOLOG
GI
V.11.1. Pend
dahuluan
Pelabuhan (p
port) adalah
h daerah pperairan yan
ng terlindung terhadaap gelombaang, yang
dilengkapi deengan fasiliitasfasilitass terminal laut meliputi dermagga, krankran untuk
untuk bongkaar muat barang, gudaang laut (traansito) dan
n tempatteempat penyyimpanan
dim
mana kapal membongkar muat annya, dan
n gudangg
gudang dim
mana baran
ngbarang
dapat disimpaan alam waaktu yang llebih lama selama me
enunggu peengiriman ke
k daerah
tujjuanataupengapalan.Terminali nidilengkapidenganjalankeretaaapi,jalan rayaatau
salluran pelayyaran darat.. Daerah peengaruh pe
elabuhan biisa sangat jjauh dari pelabuhan
p
terrsebut.
Pelabuhan memerlukan
m keadaan yang tenang terhada
ap gangguaan gelombaang, arus
maaupun kom
mbinasi dari arus dan gelombangg, sehingga pada awallnya sebagian besar
pelabuhan beerada di te
epi sungai, teluk ataupun pantai yang secaara alami terlindung
terrhadap gan
ngguan gelo misal : pantai yang berada di be lakang suattu pulau
ombang (m
pulauyangbeerfungsiseb
bagaipemeccahgelomb
bangataubrreakwateraalami).
Perkembangaan sosial ekonomi
e m
menuntut dibangunnya
d a konstrukksi pelabuh
han yang
berkembang pula. Misaal untuk peerdagangan
n sandang, pangan, hhasil produksi suatu
pun untuk keperluan yyang spesiffik sifatnya. Kapal yangg semula sederhana
daerah, maup
dan berukuraan kecil, meningkat
m menjadi kaapal berukkuran besa r dengan teknologi
oderen.Bah
mo hkankemud
dianberkem
mbangpulaakapalkapalkhusus,ssepertikapalbarang
yan
ngbisaberu
upakapalb
barangumu m(generalcargoship)),kapalbaraangcurah,kkapalpeti
kem
mas,kapal pengangku
utgasalam cair(LNGttanker),kap
palpenumpaang,kapalfeerry,kapal
ikan,kapalkeru
uk,kapalperrangdanlainnsebagainyaa.
Pellabuhan tidaaklagiharussberadadiddaerahterlin
ndungsecara
aalami,tetaapibisabera
adadi laut
terrbuka,untukmedapatkanperairanyaangluasdan
ndalam.Sangatsulituntuukmendapa
atkanareal
yan
ng relatif daalam yang berada
b di deekat pantai, terlebih lag
gi jika panta inya merupakan jenis

pantailumpur.Sehinggakapaltankeryangmempunyaidraftyangsangatbesarmerapatjauhdi
lepaspantai.Disampingitu,kebutuhanpemecahgelombanguntukmelindungidaerahperairan
semakinmeningkatpula.Tipepelabuhanjugadisesuaikandenganjenisdanukurankapalkapal
yangmenggunakannya.

V.1.2. ProsesPelaksanaan
Proses pelaksanaan suatu studi Kelayakan secara umum akan meliputi beberapa
tahapanyaitu:
( a ) perencanaandanpersiapan,
(b) pengamatan(pengumpulandata),
(c) pengolahandata,
(d) danpelaporan.
TingkatkesuksesanpelaksanaansuatuStudiKelayakanakansangattergantungdengan
tingkat kesuksesan pelaksanaan setiap tahapan pekerjaannya. Di antara tahapan
tahapan tersebut, tahap perencanaan dan persiapan adalah suatu tahap yang
sangat menentukan, karena kualitasnya akan sangat menentukan kualitas dari tahap
tahap selanjutnya. Oleh karena itu tahapan awal ini perlu dilakukan secara baik,
sistematis,danmenyeluruh:

V.2. PELAKSANAANPEKERJAAN

Untuk Studi Kelayakan pembangunan Pelabuhan Laut Pulau Tambolongan ada


beberapaaspekyangharusdilaksanakan,yaitu:

V.2.1. AspekTeknis
1. PemilihanLokasiPelabuhan
Hinterland, didefinikan sebagai daerah penyangga, yg masih dipengaruhi
pelabuhan.
Kegiatanpelabuhanbanyakdipengaruhiberbagaikegiatanekonomidaerah
penyangga. Potensi daerah penyangga : penduduk dan pertumbuhannya,
industri dan kemungkinan perkembangannya, sumber daya alamnya :
pertanian, kehutanan, batu bara, minyak, semen ; kebutuhan konsumsi
masadepan.
Areal, dapat untuk pengembangan yad, mudah dicapai dengan sistim

transportasiyangada.
Kondisialam,keadaantanahmenentukankonstruksidermaga,kedalaman
perairan, alur pelayaran, kolam pelabuhan, harus dipertimbangkan untuk
keselamatan, keadaan hidrografi : gelombang, pasut dan sedimentasi
mempengaruhikonstruksipemecahgelombangdanelevasidermaga.
Navigasi, untuk keselamatan pelayaran meliputi : alur pelayaran,kolam
pelabuhan,ruanggerakuntukmanuverkapal.
Transportasi, terhubung dengan jaringan transportasi jalan raya, jalan
keretaapidengandaerahhinterlandnya.
2. PersyaratanTeknis:
Standar kapal, untuk menentukan letak dan posisi dennaga pada
kedalamanygmemenuhisyarat.
Hidrografi,menentukanpadatataletakdermaga,perlubangunanmaritim
tambahan/'tidak?.
Manuverkapal,perluruanggerakcukupsesuaidengansyarattekniskapal.
Keadaan tanah, mempengaruhi pemilihan tipe dan bentuk konstruksi
dermaga,maupunfasilitaslainnya.
3. PersyaratanOperasional
Fungsi dermaga, mempengaruhi cara kerja/operasional, contoh dermaga
Cargoberbedadengandennagacurah.
Daerah penunjang dermaga, harus cukup luas untuk fasilitas gudang,
lapanganpenumpukan,peralatanbongkarmuat,jalanpenghubung,dll
Ukuran dennaga, ditentukan oleh: tipe/ukuran kapal, jumlah kunjungan
kapal,kelayakanekonomis.
4. KomponenPelabuhan
A. FasilitasLaut
1. FasilitasPelabuhan
o Strukturpelindung:breakwater,seawalls,bulkheads,groins
o Breakwater,penahangelombang,daritumpukanbatukali,beton,
betonbertulang
o Seawalls,dindingpenahantanah,daribatukali
o Bulkhead,dindingpenahantanah,daribaja
o Groin,dindingpenahantanah,berfungsiuntukmenahangerusan

2. FasilitasSandar/dermaga,sebagaitempatbersandardanmelakukan
aktivitas bongkar muat. Ada beberapa tipe : memanjang (marginal
type),bentukjari(fingertype),terbuka(opentype).
3. Fasilitas Tambatan, berth penambat kapal, tetap tidak melakukan
aktivitasbongkarmuat,terdiridari:
o Anchoragebasin,kolampenjangkaran
o Dolphin,tambatankapalygterletakdiluarbangunandermaga
o Tumingbasin,kolamperputaran,tempatberputarnyakapal
4. FasilitasNavigasi
o ShipChannel,jalankapalyangditandairamburambudanEntrance
channel,jalanmasukpelabuhan
o AlatBantuNavigasi
o Lightbuoy,lampulampupelabuhan,sebagairambupelayaran
o Mercusuar, menara dengan lampu untuk memandu kapal dan
tandaletakpelabuhan.
o Pelampungdenganlampubuoy,sebagairambupelayaran
o Day beacons, rambu tanda terjdnya pendangkalan, bekas kapal
tenggelam
o Harborlight,lampupadapelabuhanberfungsiuntukmemberikan
peneranganpadaalurpelabuhanpadamalamhari
5. FasilitasPemeliharaan
o Shipyards,lapanganpenumpukankapalyangdiperbaiki
o Drydocks,yaitudermagatempatperbaikankapal
B. FasilitasDarat
1. TerminalPelabuhan,terdiridari:fasilitaspenangananpenumpang,
fasilitas pengaturan/ pengoperasian perlengkapan, fasilitas
pelayanan kapal (supplai air/bbm, bengkel, gudang, dll), fasilitas
transportasi(jalandanpelataranparkir).
2. Terminal penumpang, tempat penampungan, pemrosesan dan
penerusankegiatanpenumpangdanbarangkeberbagaijaluryang
ditentukan.
V.2.2. AspekKeselamatan
1. Lakukan audit keselamatan pada rancangan alternatif solusi, dan

implementasikanhasilauditdalamrancangan;
2. Analisisdatakecelakaanuntuksaatsekarang;
3. Buat prakiraan jumlah untuk masingmasing kategori kecelakaan dan
hitungbiayakecelakaanuntukkondisisekarang;
4. Buat prakiraan dari jumlah kecelakaan yang akan terjadi selama umur
rencana.
V.2.3. AspekEkonomi
1. Biayabiayaproyek
a. Hitungbiayabiayaproyektahunpertahunsampaiakhirumurrencana;
b. Buatestimasiuntukkeseluruhanbiayaekonomidariproyek;
c. Buatestimasiuntukkomponenbukanbiayaproyek;
d. Hitungnilaisisakonstruksipadaakhirumurrencana;
e. Hitungownersestimate.
2. Manfaatproyek
a. Hitungmanfaatproyektahunpertahunsampaiakhirumurrencana;
b. Buatestimasiuntukkeseluruhanmanfaatekonomidariproyek;
c. Perhatikankomponenbukanbiayaproyek,yangdiperhitungkansebagai
manfaat.
V.2.4. AspekLainLain
1. Identifikasi aspek lainlain yang non ekonomi, yang dapat mempengaruhi
kelayakandariproyekyangdistudi;
2. Tentukanskalakepentingan,ataudampakpositifdannegatif,darimasing
masingalternatifsolusiterhadapaspeknonekonomi.
V.2.5. KelayakanEkonomi
1. Gunakanspreadsheetatauperangkatlunakkhusus,untukkompilasi
keseluruhandata.
2. Biayadanmanfaatproyekdaritahunketahunsampaiakhirumurrencana;
3. Nyatakankeseluruhanbiayadanmanfaatekonomisebagaitotalperproyek,
atausebagaihargaratarataperkapal;
4. Diskontoseluruhbiayadanmanfaatekonomiketahundasar;
5. Hitungindikatorindikatorkelayakanekonomi,sepertiB/CR,NPV,EIRRdan
FYRR;
6. Lakukananalisiskepekaandalammenghitungindikatorkelayakanekonomi;

7. Buaturutanunggulandankeseluruhanalternatifsolusiatasdasaranalisis
kelayakananalisisekonomi;
8. Buatkesimpulandansaranatasdasarkelayakanekonomi.
V.2.6. PemilihanAlternatifdanRekomendasi
1. Gabungindikatorkelayakanekonomidenganaspeknonekonomiuntuk
analisisterpadu;
2. Analisismultikriteriadapatdipakaisebagaialatbantu;
3. Buatkesimpulandansaranatasdasarkelayakansecaramenyeluruh.

V.3. STUDIKELAYAKANPELABUHAN
V.3.1. Kebutuhanakanpelabuhantimbuluntukmemenuhi:
- Pertimbanganpolitik

- Peningkatankegiatanekonomi,perdagangan

- Pendukungkelancaranproduksiperusahaan/Pabrik

V.3.2. PersyaratanPelabuhan
- Harusadahubunganyangmudahantaratransportasiairdandarat

- Lokasiyangmempunyaidaerahbelakang(daerahpengaruh)suburdengan

populasi
- pendudukcukupbanyak

- Kedalamanairdanlebaraluryangcukup

- Kapalbisamembuangsauhselamamenungguuntukmerapatkedermagaguna

bongkarmuatbarang/mengisibahanbakar.
- Harusmempunyaifasilitasbongkarmuatbarang

- Harusmempunyaifasilitasuntukmereparasikapal

V.3.3. PerlengkapanPelabuhan
- Pemecahgelombang

- Alatpelayaran

- Kolampelabuhan

- Dermaga

- Alatpenambat

- GudangliniIdanlapanganterbuka

- Gedungterminaluntukkeperluanadministrasi

- Fasilitasbahanbakaruntukkapal

- Fasilitaspandukapal,kapaltundadanperlengkapanlainnya

- Peralatanbongkarmuatbarang

- Fasilitaslain

V.3.4. PemilihanLokasiPelabuhan
- Aksesibilitas

- Daerahpengaruh

- Ketersediaanlahan

- Kondisioceanografi

- Fasilitaspendukung

V.3.5. KelayakanPelabuhan
- Biayapembangunandanperawatanbangunanpelabuhantermasukpengerukan

pertamayangharusdilakukan
- Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan endapan di alur dan

kolampelabuhan
- Penghasilan dari pelabuhan untuk dapat mengembalikan biaya investasi yang

telahdikeluarkandanbiayaoperasionaldanpemeliharaanpelabuhan
- Manfaatdaripelabuhantersebutterhadapperkembangandaerahpengaruh


V.4. ANALISAEKONOMIDANFINANSIALKELAYAKANPEMBANGUNANPELABUHANLAUT
RencanapembangunanPelabuhanLautPulauTambolonganKabupatenSlayar,ProvinsiSulawesi
SelatanakanmenambahkapasitaslintasharianpadapenyeberanganlintasPulauSulawesidan
Pulau Selayar. Penambahan kapasitas ini tentu akan diikuti dengan peningkatan biaya
operasionalpelabuhandandisisilainpenerimaanpelabuhandanjasapenyeberanganjugaakan
meningkat. Akibat dan pembahan biaya maupun penerimaan tersebut maka perlu dianalisis
lebih mendalam dan sisi kelayakan baik ekonomi maupun finansial, maka kami secara singkat
menyampaikankonsepanalisiskelayakanekonomi&finansialdandilanjutkandenganestimasi
biayadanmanfaatsertaindikatorkelayakanekonomi&finansial.

V.4.1. KonsepAnalisisKelayakanEkonomi&Finansial
Analisis kelayakan ekonomi dan finansial dalam studi ini dilakukan untuk mengetahui
seberapabesarmanfaatataukeuntunganyangdiperolehjikadibangundandioperasikan
PelabuhanLautPulauTambolongan.Hasilanalisiskelayakaniniakansangatmenentukan
dalampengambilankeputusanapakahrencarapembangunanPelabuhanLauttersebut

akandilaksanakanatautidak.

Terdapatduapertanyaandasaryangperludijawabterlebihdahulusebelummenyusun
daftar komponen biaya dan manfaat setiap alternatif perencanaan yang diajukan dan
melakukananalisiskelayakan,yakni:
1. Apatujuandansetiapalternatifperencanaanyangdiajukan?
2. Bagaimanastatuspembiayaandanalternatifperencanaantersebut?

Pertanyaanpertama,digunakanuntukmenyeleksikomponenutamadanmanfaatsetiap
alternatifperencanaanyangdiajukan. Sebagaicontoh,padakasuspembangunanjalan,
jika evaluasi dilakukan terhadap alternatif untuk membangun ruas jalan baru di suatu
jaringan jalan perkotaan yang ditujukan untuk mengurangi tingkat kemacetan
jaringanjalan, maka komponen utama manfaat dari investasi tersebut adalah
penguranganwaktutempuhdanpenguranganbiayaoperasikendaraan.Sedangkanjika
ruasjalantersebutdibangunsebagaijalurperintisdidaerahterpencil,makakomponen
manfaat yang paling besar adalah pengurangan tingkat harga dan naiknya produksi
barangdanjasadidaerahtersebut.

Pertanyaankedua,digunakanuntukmenyeleksisumbersumberpembiayaandanukuran
tingkat pengembalian yang dihasilkan dan penerapan suatu alternatif perencanaan.
Pihak pemerintah atau swasta, selaku investor, akan memiliki cara pandang yang
berbeda di dalam mengkuantifikasi biaya dan manfaat. Pada Tabel V.1 ditampilkan
secara tabelans ringkasan perbedaan aspekaspek pada pendekatan ekonomi dan
finansial.

TabelV.1.PerbedaanKomponenkomponenPadaPendekatanEkonomidanFinansial

Pemerintahcenderungmenilaisuatuinvestasidalamkerangkaekonomidimanatujuan
utama kebijakan investasi dipakai sebagai alat untuk menyediakan jasa pelayanan bagi
masyarakat. Dalam hal mi komponen biaya dikaji dalam kerangka jumlah sumber daya
(resource)yangharusdikeluarkanolehpemerintahtermasuksubsidi,penggunaanlahan
milik pemerintah, dan kemudahan biaya lainnya. Sedangkan komponen pengembalian
biayadipakaipendekatanmanfaatbaikbagipenggunasistemtransportasi(pengurangan
waktu, biaya operasi kendaraan, dan lainlain), masyarakat (pengurangan tingkat
kecelakaan, bertambahnya aksesibilitas, naiknya kualitas lingkungan, dan lainlain) dan
pemerintah sendiri (naiknya pendapatan dan pajak, pengurangan biaya pemeliharaan
sistem,danlainlain).

Sedangkan, investor swasta memandang bahwa biaya yang dikeluarkannya harus


kembali dalam bentuk nilai uang (dan berbagai kompensasinya). Dalam hal mi
komponen biaya dianggap sebagai jumlah nilai uang yang harus dikeluarkan oleh
pengusaha untuk biaya konstruksi (capital), operasi, dan pemeliharaan sistem yang
dikelolanya.Sedangkankomponenpengembalianbiayadiperolehdanjumlahnilaiuang
yang mereka peroleh dan pengguna fasilitas (tol, angkutan umum, dan lainlain) serta
kompensasilainnya(hakpenggunaanlahan,hakpengusahaandiarealayanan,danlain
lain).

Sesuai dengan sifatnya, maka Pelabuhan Laut Pulau Tambolongan Kabupaten Slayar,
ProvinsiSulawesiSelatanyangdirencanakanharusditinjaukelayakannyadarisisipotensi
pengusahaannya atau dikenal dan sisi finansial (financial feasibility), serta perlu juga
ditinjau dan sisi manfaatnya kepada masyarakat atau lebih dikenal sebagai analisis
ekonomi(economicfeasibility).


V.4.2. SkemaUmum
Perbandingan biaya (cost) dan manfaat/pengembalian (benefit/revenue) merupakan
basis dalam menentukan kelayakan ekonomi dan finansial dan pembangunan dan
pengoperasian fasilitas transportasi, termasuk Pelabuhan Laut VI Pelabuhan Merak &
Bakauheni ini. Perbandingan biaya dan manfaat/pengembalian dilakukan antara dua
kondisi, yakni untuk skenario tanpa adanya pembangunan Pelabuhan Laut (base case
atauwithoutproject)dandenganadanyapengoperasianPelabuhanLautyangmelayani
penyeberangan MerakBakauheni (with project). Skema secara umum pelaksanaan
analisiskelayakanmidilakukansebagaimanadisampaikanpadaGambarV.1.

GambarV.1SkemaUmumProsesAnalisisKelayakan

Dari Gambar V.1 terlihat bahwa proses analisis kelayakan dilakukan dalam 3 tahapan,
yakni (1) proses estimasi biaya ekonomi/finansial (biaya konstruksi, operasi, dan
pemeliharaan).Proses(2)adalahmelakukanestimasimanfaatekonomidanpendapatan
dan tarif Ferry yang dihasilkan dan analisis dengan dan tanpa proyek selama waktu
tinjauan (time honson). Setelah kedua proses tersebut dilakukan, maka selanjutnya
dalam proses (3) dilakukan analisis kelayakan untuk mengeluarkan sejumlah indikator
kelayakan.

Analisis kelayakan Pelabuhan Laut Pulau Tambolongan ini akan ditinjau dengan asumsi
bahwa Pelabuhan Laut ini merupakan satu kesatuan dengan Pelabuhan Laut lain di
Kabupaten Selayar. Pada skenario ini, manfaat diperoleh sebagai akibat dan
beroperasinyaseluruhPelabuhanLautyangada.


V.4.3. IndikatorAnalisisKelayakan
Padaumumnyasetiapkeputusaninvestasididasarkanatascepatataulambatnyatingkat
pengembalian modal/biaya investasi dari jumlah manfaat yang diperhitungkan
sepanjang masa perencanaan. Pengukuran besaran biaya dan manfaat ekonomi perlu
dilakukan untuk setiap alternatif skenario perbaikan (dosomethmg) yang diusulkan
maupun skenario minimum (dominimum). Selanjutnya perlu dilakukan analisis

sensitivitasuntukmemperkirakanpengaruhperubahantingkatbunga,tingkatharga,dan
faktor ekonomi/nonekonomi lainnya yang kemungkinan akan berpengaruh terhadap
kinerjasetiapalternatifperencanaandiwilayahstudi.

Indikator ekonomi baku yang biasa digunakan dalam evaluasi ekonomi antara lain
adalah: Net Prsent Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Benefit Cost Ratio
(BCR). Secara umum semua indikator tersebut akan memberikan suatu besaran yang
membandingkan nilai manfaat dan biaya dan setiap alternatif yang diusulkan, namun
secaraspesifiksetiapindikatortersebutmemilikikarakteristikyangberbedabeda.Pada
umumnyasemuaindikatortersebutperludiperiksauntukmenggambarkansecaralebih
jelaskejadiankejadianekonomiselamamasaperencanaan.

V.4.3.1. NetPrsentValue
Pendekatan NPV mi mencoba menilai kinerja ekonomi dan suatu alternatif
perencanaan dengan memperhitungkan besaranya selisih nilai manfaat dan
nilai biaya dan setiap alternatif, sepanjang masa perencanaan. Selisih nilai
tersebut kemudian diestimasi nilai sekarangnya (tahun dasar proyek) dengan
menurunkan nilainya akibat adanya tingkat bunga (discount rate) yang
diperkirakan akan terjadi sepanjang waktu perencanaan. Indikator NPV mi
mampu menyediakan informasi besarnya selisih (manfaatbiaya) di setiap
tahuntinjauansertabesarannilaiuangnyapadasaatsekarang.

FormulasiumumdanpendekatanNPVadalahsebagaiberikut:

dimana:

Bt : manfaatkotordanproyekpadatahunt

Ct : biayakotordanproyekpadatahunt

n : umurekonomisproyek

i : discountrate

Dalam hal ini selisih nilai manfaat dengan nilai biaya harus positiP' dalam
artian bahwa jumlah manfaat yang diperoleh lebih besar daripada biayanya.

Dengankatalain,bilanilaiNPV>0 makaalternatifperencanaantersebutlayak
secara ekonomis untuk dikerjakan. Dengan demikian, alternatif yang terbaik
adalahalternatifyangmemberikannilaiNPVyangpalingbesar.

V.4.3.2. InternalRateofRetum(IRR)
IRR adalah suatu nilai dan tingkat bunga (discount rate) pada saat nilai
sekarang (prsent value) dan manfaat invetasi sama dengan nilai sekarang
(prsent value) dan biaya investasi, atau besarnya tingkat bunga pada saat di
mananilaiNPV=0.

Nilai mi tidak menunjukkan berapa besar tingkat keuntungan dan investasi


tersebut, tetapi jika nilai IRR > discount rate aktual yang diperkirakan akan
terjadi sepanjang masa perencanaan, maka alternatif tersebut layak untuk
dilaksanakan. Dengan demikian, secara ekonomi alternatif terbaiknya adalah
yangmemberikannilaiIRRyangpalingbesar.

IndikatorIRRmisangatpentingutamanyajikafluktuasitingkatbunga,tingkat
harga, dan faktor ekonomi/nonekonomi lainnya cukup signifikan
mempengaruhioperasisistemtransportasidiwilayahstudi.

V.4.3.3. BeneftCostRatio(BCR)
BCR adalah perbandingan total biaya terhadap total manfaat di setiap tahun
tinjauan, yang dilakukan dengan mengkonversikan nilai tersebut ke tahun
dasar dengan mempertimbangkan besarnya tingkat bunga (discount rate)
3^ang diprediksi akan terjadi. Sesuai dengan definisinya BCR mi berupa
indikator tanpa satuan yang menatakan proporsi atau signifikansi manfaat
terhadapbiayapadasuatuskemainvestasi.

Secara matematis bentuk fungsional dan indikator BCR mi adalah sebagai


berikut:

JikasuatualternatifmenunjukkannilaiBCR>1,makaalternatiftersebutsecara
ekonomis layak untuk dilaksanakan, dan alternatif terbaik adalah yang

memberikan nilai BCR yang paling besar. Indikator BCR mi mirip dengan NPV
dalam merepresetasikan manfaat suatu alternatif perencanaan, di mana NPV
memberikanbesarannilaiuangsedangkanBCRmemberikanbesaranproporsi.
KadangkalanilaiNPVyangbesarbelumtentumemberikannilaiBCRyangjuga
besar,halmitergantungdanbesarnyabiayayangharusdikeluarkan.Indikator
BCR ini secara langsung memberikan ukuran efektifitas biaya (cost
efectiveness)danusulanrencanayangdiajukan.

V.4.4. EstimasiBiaya
Biayabiaya untuk pembangunan pelabuhan laut pulau Tambolongan dihitung menurut
pengelompokkan menjadi biaya investasi, biaya pemeliharaan, biaya jasa
kepelabuhanan,danbiayaoperasional.Berikutiniadalahpenjelasantentangbiayabiaya
tersebut.
V.4.4.1. BiayaInvestasi
Biaya investasi dimaksud disim adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan
Pelabuhan Laut Pulau Tambolongan. Biaya ini dihitung dengan harga satuan seperti
contohpadaTabelV.2.
TabelV.2EstimasiBiayaInvestasidiPelabuhanlautPulauTambolongan

No Komponen Unit Volume Harga Satuan Jumlah

1 Pek. Persiapan, Mob./Dem. Is

2 Timbunan tanah m3

3 Talud m3

4 Perkerasan jalan m

5 Konstruksi trestle m2

6 Konstruksi abutment bh

7 Konstruksi Dudukan MB bh

8 Konstr. Dudukan Hidrolik bh

9 Konstr. Pelindung MB bh

10 Konstr. MB berikut kelengkapannya unit

11 Konst Dudukan & Ruang Kontrol m2

12 Konstruksi mooring dolphin bh

13 Konstruksi breasting dolphin bh

14 Konstruksi catwalk m2

15 Fasilitas penerangan titik


V.4.4.2. BiayaPemeliharaan
Biaya pemeliharaan pada analisis ini diasumsikan merupakan prosentase dan biaya
investasi.Perhitunganbiayapemeliharaansangatditentukanolehvolume/jumlahsarana
& prasarana yang ada dan juga ditentukan oleh faktorfaktor tak terduga di lapangan,
sepertifaktorlingkungan.DanbeberapabestpracticeditempatlaindiIndonesiadan
juga setelah melalui diskusi dengan ahli ekonomi dan ahli terkait lainnya, pada analisis
kelayakan lazim dipakai angka 510% dan biaya investasi sebagai semacam rule of
thumb. Untuk itu pada analisis mi diambil angka tersebut sebagai komponen biaya
pemeliharaan. Berdasar estimasi biaya investasi di atas maka biaya pemeliharaan
diestimasisebesar2,5%xBiayaInvestasi=Milyar/tahun.

SelanjutnyauntukpemeliharaanbiayaPelabuhanLautlainnyadapatmelihatpadahasil
pencatatan di Pelabuhan Laut Kabupaten Selayar. Pada tabel di bawah ini diasumsikan
biayabiayayangdikeluarkanolehASDPpulauTambolongan.


TabelV.3BiayabiayadiPelabuhanPulauTambolongan

Estimasi Biaya-Biaya di Pelabuhan


Expenses, 2009 Milyar Rupiah
- Human Resources
- Port Operation
- Maintenance

Berths

Vessels*
- Depreciation

Berths

Vessels*
- Administration
- Tax

Besaran pengeluaran di atas dapat diambil beberapa informasi bahwa komposisi biaya
operasidanpemeliharaandapatdilihatpadagambardibawahini.Komponenbiayayang
cukup besar berasal dari biaya operasi pelabuhan dan biaya sumber daya manusia.
Besarnyabiayaoperasidansumberdayamanusiarataratadikeduapelabuhantersebut
masingmasingsebesar30%dan60%terhadaptotalpengeluaran.

GambarV.2KomposisiBiayabiaya

Biaya tersebut sebagian untuk menutup pemeliharaan pelabuhan. Melihat besaran


prosentaseini,dapatdlihatbahwaasumsiprosentasebiayapemeliharaansebesar2,5%
diatascukupmendekatikondisilapangan.

Selanjutnya,biayapemeliharaanrutinakandikeluarkanmulaitahunberikutnyadengan
pertimbangan untuk pemeliharaan Pelabuhan Laut. Kemudian setelah pelaksanaan
pembangunan, Pelabuhan Laut pulau Tambolongan diasumsikan sudah mulai bisa
dioperasikan sehingga biaya pemeliharaan akan bertambah. Biaya pemeliharaan
diasumsian akan bertambah setiap tahun sebesar 10% dengan asumsi adanya
peningkatan harga bahanbahan dasar akibat inflasi. Perkiraan biaya pemeliharaan per
tahundapatdigambarkansebagaiberikut.

18 19 20 21 '22 '23 24 .......................................................................................... 43 44 45

C218=miliyarRupiah,meningkat12,5%hinggatahun2018>pemeliharaanPelabuhanLaut

C220=miliyarRupiah,meningkat5%hinggatahun2020>pemeliharaanPelabuhanLaut

GambarV.3EstimasiBiayaPemeliharaan(C2)

V.4.4.3. BiayaOperasional
Biaya operasi pelabuhan dapat didekati dengan perbandingan terhadap biaya
pemeliharaan yang telah berjalan di tahun sebelumnya. Ratarata prosentase per
komponen biaya Pelabuhan dapat diperoleh perbandingan biaya operasional terhadap
biayapemeliharaansebagaiberikut:

BiayaOperasional:BiayaPemeliharaan

atau dengan kata lain biaya operasional pelabuhan akan berada pada kisaran diatas
biaya pemeliharaan. Pendekatan ini sebenarnya cukup riskan mengingat komponen ini
yang paling besar porosentase nya terhadap total pengeluaran pelabuhan. Namun
demikian,denganmelihatperkembangandandatadatahistorismakadiharapkantidak
terlalu jauh selisihnya dengan kondisi aktual. Biaya operasional juga diasumsikan akan
naiksebesar10%/tahundenganpertimbanganinflasi.Gambaranarusbiayaoperasional
dapatdilihatpadagambardibawahini.

18 19 20 21 '22 43 44 45

C318=miliyarRupiah,meningkat12,5%/tahunhinggatahun2018,>pemeliharaanPelabuhanLaut
C320=miliyarRupiah,meningkat5%/tahunhinggatahun2020,>pemeliharaanPelabuhanLaut

GambarV.4EstimasiBiayaOperasional(C3)

V.4.4.4. BiayaSumberDayaManusia
Untuksumberdayamanusia,tiapPelabuhanLautrataratamemerlukansetidaknyanilai
yang sesuai dengan standar pengupahan pekerja Pelabuhan Profesional yang diatur
KementerianPerhubungan.Nilaiinipadakisaranmasihdiatasbiayapemeliharaan.Biaya
SDMuntukmenjalankanpelabuhanlautPulautambolonganditahuntahunmendatang
diperkirakan juga akan mengikuti trend ini dengan asumsi ada kenaikan sebesar 10%
untuk kesejahteraan karyawan per tahunnya. Diagram arus dana untuk biaya mi dapat
dilihatpadagambardibawahini.


1819202122232425 434445

C418=MilyarRupiah,meningkat12,5%/tahunhinggatahun2018,>pemeliharaanPelabuhanLaut
C420=MilyarRupiah,meningkat5%/tahunhinggatahun2020,>pemeliharaanPelabuhanLaut

GambarV.5EstimasiBiayaSumberDayaManusia(C4)

V.4.4.5. BiayaLainlain
Biaya lainlain dimaksud disini meliputi biaya administrasi, biaya depresiasi dan biaya
pajak yang besarnya diasumsikan sebesar 0,62 kali biaya pemeliharaan. Pada tahun
pertama pengoperasian Adapuns secara lengkap diagram arus dana dapat dilihat pada
gambardibawahmi.


181920 212223 2425434445

C518=MiliyarRupiah,meningkat12,5%/tahunhinggatahun2018,>pemeliharaanPelabuhanLaut
C520=MiliyarRupiah,meningkat5%/tahunhinggatahun2020,pemeliharaanPelabuhanLaut

GambarV.6EstimasiBiayaEainlain
V.4.5. EstimasiPenerimaanManfaat
Perhitungan penerimaan (revenue) merupakan pendekatan yang digunakan dalam
evaluasi kelayakan finansial, sedangkan untuk sisi ekonomi umumnya diambil
terminologi manfaat (benefit). Sumber penerimaan yang cukup besar dan operasional
pelabuhanadalahdanpembayarantiketpenyeberanganyangsaatmidikenakanuntuk
penumpang (pejalan kaki) dan kendaraan. Berikut ini adalah estimasi
penerimaan/manfaattersebut.
V.4.6. EstimasiPenerimaan
Penerimaanpelabuhandiambildanpembayarantiketpenumpangdankendaraanyang
menggunakan jasa penyeberangan. Tiket penyeberangan diasumsikan sama dengan
sekarangdanmengalamipeningkatanper5tahunsebesar10%.

Dasardalamperhitunganpenerimaanadalahtarif/kendaraanxjumlahkendaraanyang
menyeberang. Tarif dasar yang digunakan adalah tarif eksistmg yang diperhitungkan
mengalami kenaikan seperti disebutkan di atas. Untuk pergerakan penumpang,

mengingat volume nya yang relatif memerlukan ruang lebih sedikit dibanding dengan
kendaraan namun tetap sebagai salah satu komponen pemasukan, seberapa pun
jumlahnya perlu dihitung untuk menambah nilai kelayakan. Faktor penggerak yang
masih memungkinkan untuk terjadinya pertumbuhan penumpang adalah dan
pertumbuhanpenduduk.

Mempertimbangkan cakupan hinterland pada analisis penyeberangan yang meliputi


Pulau Selayar dan Pulau Tambolongan serta Provinsi Sulawesi Selatan, maka
pertumbuhan jumlah penduduk diambil dan pertumbuhan total di wilayah hinterland
tersebut.

Data prediksi jumlah penumpang di atas selanjutnya dikalikan dengan tarif


penyeberangan penumpang yang berlaku eksisting. Untuk dewasa dan anakanak
dikenakantarifpenyeberangansecaraberurutan.
V.4.7. EstimasiManfaat
Terminologi manfaat umumnya digunakan pada pendekatan kelayakan ekonomi. Pada
kelayakaninimanfaatpengembanganPelabuhanLautPulauTambolongandiasumsikan
tidak hanya diterimaolehpenggunajasapenyeberangan,namunjugaolehmasyarakat
diwilayahhinterland,yaknidisekitarPulauSelayarpadakhususnyadanPulauSulawesi
diwilayahProvinsiSulawesiSelatanpadaumumnya.

Berbeda dengan kajian finansial, pada kajian ekonomi komponen manfaat tidak dapat
dirasakan langsung sebagai suatu uang atau secara moneter terlihat bentuk fisiknya.
Akan tetapi, kajian manfaat ekonomi merupakan kajian global dengan
mempertimbangkanaspekyanglebihluasmencakuptataranhidupmasyarakatluas.
V.4.8. ArusKeluarMasukDana(CashFlow)
Estimasibiayayangsudahdihitungdiatasdapatdituliskembalipadadiagramarusdana
seperti disajikan pada Gambar V.7. Pada gambar tersebut, untuk semua komponen
biaya dan penerimaan sudah termasuk untuk dua sisi Pelabuhan Laut Tambolongan.
Notasinotasipadagambartersebutdapatdijelaskansebagaiberikut:

Cl=biayainvestasi,investasidilakukanmulaitahun2018hingga2020

C2=biayapemeliharaan(maintenance)

C3=biayaoperasi(operation)

C4=biayasumberdayamanusia(humanresource)

C5=biayalainlain(others)

R=penerimaan(revenue,R)darijasapenyeberangan(tiketpenumpangSckendaraan)

Catatan: tidak berskala


GambarV.7DiagramArusDanauntukEvaluasiKelayakanFinansial

V.4.9. EvaluasiKelayakanFinansial
Sesuai dengan estimasi biaya dan manfaat yang disampaikan di atas maka dapat
diturunkan indikator kelayakan finansial, untuk berbagai tingkat suku bunga, jika
pembangunanPelabuhanLautPulauTambolonganakanmemberikannilaiIRRdiangka
13%.AngkaimmasihrelatiflebihtinggidansukubungaBankIndonesiaatauBankDunia
di kisaran 12%. Indikator im menunjukkan bahwa secara finansial pembangunan
PelabuhanLautmulaitahun2018hinggatahun2020memberikankinerjayangbaik.Hal
im disebabkan karena pada tahun ini saja pada saatsaat jam puncak liburan sudah
panjangantriandijalanakses.

Nilai IRR yang cukup baik akan memberikan ilustrasi bahwa penyeberangan Pulau
Tambolongan memegang peranan yang penting sebagai alternatif penghubung Pulau
Sulawesi ke Pulau Tambolongan dan sebaliknya. Untuk mengetahui bagaimana
perubahannyajikaterjadiperubahandikomponenbiayaataumanfaatmakadilakukan
analisissensitivitassepertidijelaskanpadabagianselanjutnya.

V.4.10. AnalisisSensitivitas
Analisisimdilakukanuntukmendapatkanestimasiperubahanindikatorkelayakanakibat
adanya perubahanperubahan di sekitar lingkungan pelabuhan, seperti perubahan
estimasivolume pergerakan kendaraan dan penumpang (sisi penerimaan) dan
perubahankomponenhargahargakonstruksiPelabuhanLaut(sisipengeluaran).

Untukituanalisisdilakukanuntukbeberapakondisisebagaiberikut

Kondisi 1 = komponen biaya+120%

Kondisi 2 = komponen biaya+110%

Kondisi 3 = komponen biaya+100%

Kondisi 4 = komponen biaya+90%

Kondisi 5 = komponen biaya+80%

Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa jika terjadi pembengkakan biaya


konstruksi hingga 20% lebih besar dan yang diperkirakan, nilai IRR masih cukup bagus
beradapadalevelberikutnya.

Secara finansial, bagi operator sarana maupun operator prasarana (pelabuhan) dapat
mengembangkanpelabuhanmengikutitrendpermintaan.
V.4.11. EvaluasiKelayakanEkonomi
Multiplier Effect adalah suatu angka yang memberikan indikasi besarnya perubahan
outputbilaterjadiperubahanpermintaan(demand).Apabilaangkamultipiereffectlebih
besardansatu,makasatusatuanpembahanpermintaanakanmenghasilkanlebihbesar
pembahan pada output. Misalnya apabila besarnya multipier effect adalah 3, maka
peningkatan investasi sebesar Rp. 100, akan menghasilkan peningkatan keuntungan
sebesarRp.300,

MultiplierEffectlebihbesardari1karenapembahaninvestasimemicuperubahanyang
lebihbesarpadatingkatkonsumsi.Olehkarenaitu dapatdisimpulkanbahwa besarnya
Multiplier Effect memiliki ketergantungan terhadap besarnya Marginal Propensity to
Consume (MPC). Jika MPC besar, peningkatan investasi akan menyebabkan pembahan
yang lebih besar terhadap tingkat konsumsi, demikian juga nilai Multiplier Effect akan
menjadibesar.

FormulauntukmenghitungbesarnyaMultiplierEffectadalah:

MultiplierEffect= 1 / ( 1 MPC)

Dimana:

MPC=MarginalPropensitytoConsume

Marginal Propensity to Consume (MPC) atau kecendemngan marginal untuk


mengkonsumsi didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan konsumsi yang timbul

sebagai akibat dan adanya kenaikan pendapatan sebesar satu unit. Dengan kata lain
adalah besarnya porsi kenaikan pendapatan yang digunakan untuk menambah
konsumsi,yangsecaramatematisadpatdimmuskansebagaiberikut:

MPC=AC/AY

Dimana:

AC=pembahankonsumsidisuatudaerahdalamsatuperiode

AYperubahanjumlahpendapatanregionalsuatudaerahdalamsatuperiode

SebagaiContoh:

Berdasarkan data PDRB dan konsumsi (BPS) dan perkiraan biaya konstruksi pelabuhan
yang akan menjadi tambahan bagi nilai konsumsi yang sudah ada, maka dapat
diproyeksikan angka MPC dan Multiplier Effect sebagai contoh bagi Pulau Jawa dan
PulauSumaterasepertiyangtersajipadaTabel5.10.

Tabel 5. 11 Hasil Perhitungan dan Proyeksi Angka Multiplier Effect Pulau Jawa dan
Sumatera
MULTIPLIER
NO TAHUN PDRB KONSUMSI AY AC MPC
EFFECT
1 2007 2.812.667.538 763.473.330
2 2008 3.019.292.085 862.322.756 206.624.547 98.849.426 0,48 1,92
3 2009 3.241.095.711 973.970.546 221.803.626 111.647.790 0,50 2,01
4 2010 3.479.193.504 1.100.073.746 238.097.793 126.103.200 0,53 2,13
5 2011 3.734.782.468 1.242.503.945 255.588.964 142.430.200 0,56 2,26
6 2012 4.009.147.541 1.403.375.056 274.365.073 160.871.110 0,59 2,42
7 2013 4.303.668.057 1.585.074.683 294.520.516 181.699.627 0,62 2,61
8 2014 4.619.824.678 1.790.299.564 316.156.620 205.224.881 0,65 2,85

9 2015 4.959.206.837 2.022.095.591 339.382.159 231.796.027 0,68 3,15

Dan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa nilai multiplier effect setelah dilakukan
Pembangunan Pelabuhan Laut sebagai contoh di Pelabuhan Merak dan Bakauheni ini
cukupbesar,dimanapadatahun2015angkainitelahmencapai3,15(dampakinvestasi
terhadap masyarakat sekitar 3 kali). Angka multiplier effect yang tinggi ini akan
merangsang perkembangan investasi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, sehingga
pertumbuhan ekonomi secara langsung akan meningkat. Apabila perkembangan
investasi diasumsikan berbanding lurus dengan angka multiplier effect ini, maka
percepatan pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera berada pada
kisaran 3 kali lipat dan angka percepatan pertumbuhan ekonomi saat ini khususnya

sektorsektoryangterkaitlangsungdenganadanyapembangunanPelabuhanMerakdan
Bakauhenitersebut.

Anda mungkin juga menyukai