Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PEMAHAMAN TERHADAP TOR

1.1 Latar Belakang


Pelabuhan

memiliki

peran

penting

dalam

berbagai

macam

kepentingan antara lain untuk transportasi air, pengiriman barang dari dalam
maupun luar negri, pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan
suatu sarana untuk perkembangan pembangungan daerah.
Sebagai negara kepulauan, peranan pelabuhan sangat vital dalam
perekonomian Indonesia. Kehadiran pelabuhan berperan besar dalam
menunjang mobilitas barang dan manusia di negeri ini. Pelabuhan menjadi
sarana paling penting untuk menghubungkan antar pulau maupun antar
negara.
Oleh karena itu pembangunan pelabuhan akan sangat di butuhkan di
pulau Nusa Pendina, karena tidak ada alternative lain selain membangun
pelabuhan, guna untuk mengembangkan potensi dari daerah tersebut.
Untuk mendukung pekerjaan Proyek Pemetaan Topografi dan
Bathymetri untuk Perencanaan Pelabuhan di Pulau Nusa Pendina, diperlukan
Proposal Teknis dan Anggaran biaya yang melingkupi teknis awal lokasi
proyek, Metode Pengukuran, Alat yang di gunakan, secara detail dan lengkap
sebagai acuan kerja untuk kontraktor dalam pelaksanaanya.

1.2 Tujuan dan Sasaran


1.2.1 Tujuan
Adapun tujuan dari Proyek Pemetaan Topografi dan
Bathymetri untuk Perencanaan Pelabuhan di Pulau Nusa Pendina
adalah untuk:
1. Mempermudah wisatawan untuk berkunjung ke pulau Nusa
Pendina.
2. Mempermudah mobilisasi perekonomian.
3. Mempermudah pembangunan wilayah Nusa Pendina.

1.2.2 Sasaran
Adapun

sasaran

dari

dibuatnya

perancangan

Proyek

Pemetaan Topografi dan Bathymetri untuk Perencanaan Pelabuhan di


Pulau Nusa Pendina adalah untuk:
1. Tercapainya Pembangunan pelabuhan guna mengembangkan
sarana pariwisata untuk menunjang peningkatan kelancaran arus
mobilisasi perekonomian.
2. perkembangan daerah.
3. kesejahteraan masyarakat Nusa Pendina.

1.3 Lingkup Pekerjaan dan Perencanaan


Lingkup pekerjaan Pemetaan Topografi dan Bathymetri terdiri dari
survey, analisis data, dan penyajian hasil. Adapun pekerjaan-pekerjaan
tersebut antara lain:
1.3.1 Pekerjaan Persiapan
1. Persiapaan kantor di lapangan.
2. Pengumpulan dan review data, informasi, dokumen, dan
peraturan terkait.
3. Penyusunan rencana kerja.
4. Penyusunan Laporan Pendahuluan.

1.3.2 Koordinasi Perencanaan


1. Menyiapkan segala kebutuhan data dan informasi yang terkait
proses perencanaan.
2. Mengkoordinasikan hubungan pekerjaan antara pihak konsultan
dengan pihak pengguna jasa.
3. Pengaturan jadwal pelaksanaan yang telah disepakati.
4. Mengkoordinasikan

waktu

yang

telah

ditetapkan

untuk

percepatan pembangunan.
5. Membuat laporan tahapan kemajuan pekerjaan.

1.3.3 Koordinasi Manajemen


1. Persiapan ruang rapat, ruang studio, dan ruang persentasi.
2. Penyediaan operator dan petugas.
3. Fasilitasi kegiatan rapat/diskusi dan pembahasan secara berkala
serta dalam menerima pihak-pihak yang berkaitan dengan
pekerjaan.
4. Melakukan pemeriksaan pelaksanaan pembangunan sesuai
dengan data-data dokumen.

1.3.4 Lingkup Kegiatan Teknis


1.

Engineering Survey

Survey lokasi, survey pendahuluan untuk mengetahui


kondisi lapangan, dan merencanakan titik-titik kontrol
yang akan diamati GPS.

Survey Topografi adalah suatu metode untuk menentukan


posisi tanda-tanda (features) buatan manusia maupun
alamiah diatas permukaan tanah. Survei topografi juga
digunakan untuk menentukan konfigurasi medan (terrain).

Survey Hidrografi adalah ilmu pengukuran kenampakan


fisik laut, danau sungai dan kaitannya dengan wilayah
pantai, Di dalamnya terdapat juga pengamatan pasang
surut air laut, dan survey bathymetri.

2.

Analisis data.

Pengolahan data pengukuran Topografi.


Dari proses pengamatan titik kontrol dan pengukuran
topografi, hasil yang didapatkan adalah data koordinat
(E,N) dan data ketinggian (Z) dari Chart Datum (CD) yang
di tentukan dari hasil pengamatan pasang surut.

Pengolahan data pasang surut air laut.


Hasil dari pengamatan pasang surut adalah untuk
menentukan posisi permukaan Chart Datum (CD) yang
digunakan

untuk

bidang

referensi

ketinggian

dan
3

kedalaman yang didapat dari hasil pengukuran Topografi


dan Bathymetri.

Pengolahan data pengukuran Bathymetri.


Data yang di dapat dari hasil pengukuran Bathymetri
adalah data koordinat (E,N) dan data kedalaman air laut,
pengolahan data kedalaman bertujuan untuk mendapatkan
data kedalaman sebenarnya, proses yang dilakukan yaitu
dengan memberikan koreksi terhadap data-data ukuran
kedalaman. Proses pengolahan data kedalaman dilakukan
secara digital melalui pembacaan data kedalaman dari
software navigasi yang digabungkan dengan data logger
sebagai system penyimpanan data kedalaman.

3.

Penyajian hasil.
hasil dari pengukuran tersebut diatas adalah peta
bathymetri

yang

digunakan

sebagai

dasar

perencanaan

pelabuhan.

1.4 Keluaran, Hasil, dan Sistem Pelaporan


1.4.1 Indikator Keluaran
Indikator keluaran dari kegiatan Pemetaan Topografi dan
Bathymetri untuk Perencanaan Pelabuhan di Pulau Nusa Pendina
adalah data hasil pengukuran dan peta bathymetri.

1.4.2 Data Penunjang


Data penunjang adalah data yang berkaitan dengan produkproduk kebijakan, produk tenis, dan perencanaan. Data penunjang
yang dimaksud adalah informasi, dokumen, produk rencana, petapeta, peraturan perundangan yang berkaitan dengan produk rencana.

1.4.3 Keluaran yang Diharapkan


Berdasarkan survey akan data teknis dan proses pengolahan
data-data tersebut, konsultan diharapkan dapat memberikan keputusan
teknis dalam proses perencanaan, hal-hal yang harus dibuat oleh
konsultan dalam kegiatan ini adalah:
1.

Laporan

2.

Gambar

3.

Spesifikasi Teknis (RKS)

4.

Perhitungan Volume Pekerjaan (BOQ)

5.

Rencana Anggaran Biaya (RAB)

1.4.4 Kegiatan Pelaporan


Untuk menghasilkan dokumen Detailed Engineering Design
(DED) pada Proyek Pemetaan Topografi dan Bathymetri untuk
Perencanaan Pelabuhan di Pulau Nusa Pendina seperti yang dijelaskan
sebelumnya, konsultan perencana harus melakukan lima kali laporan
kepada owner masing-masing dikerjakan dalam kurun waktu kurang
lebih selama dua bulan. Laporan tersebut adalah:
1.

Laporan teknis dan tanggapan terhadap TOR

2.

Laporan Pendahuluan

3.

Laporan Antara

4.

Laporan Draft Akhir

5.

Laporan Akhir

BAB II
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP TOR

2.1 Tanggapan terhadap KAK


2.1.1 Latar Belakang
Transportasi laut merupakan salah satu pilihan sistem
transportasi yang efektif untuk menghubungkan suatu kawasan
dengan kawasan lain. Untuk daerah Nusa Pendina, dengan di
bangunnya pelabuhan untuk transportasi laut menjadi pilihan utama
dalam melakukan perjalanan karena untuk daerah tersebut yang
termasuk daerah kepulauan. Pengembangan pelabuhan di beberapa
lokasi dirasa perlu untuk memperluas jaringan transportasi untuk
memudahkan masyarakat yang berdomisili ke daerah lain.
Selain itu, pengembangan pelabuhan sangat dibutuhkan untuk
percepatan laju kegiatan ekonomi di daerah tersebut karena
memudahkan akses suatu daerah ke daerah lain. Laju pertumbuhan
ekonomi yang meningkat tentunya akan meningkatkan taraf hidup
masyarakat lokal.
Berdasarkan fakta yang melatarbelakangi Proyek Pemetaan
Topografi dan Bathymetri untuk Perencanaan Pelabuhan di Pulau
Nusa Pendina ini, maka kami sebagai konsultan perencana menyetujui
latar belakang proyek pembangunan ini. Setelah menelaah KAK yang
sudah diberikan kepada konsultan, ada beberapa hal yang harus
diperjelas oleh konsultan dengan dokumen ini agar tidak terjadi
kerancuan dalam perencanaan.

2.1.2 Tujuan dan Sasaran


Secara garis besar, kami sebagai konsultan perencana dalam
proyek ini telah setuju dengan tujuan dan sasaran yang dijelaskan oleh
Pemberi Tugas yang terdapat dalam Kerangka Acuan Kerja atau TOR.

2.1.3 Keluaran, Hasil, dan Sistem Pelaporan


Menurut kami, sistem pelaporan yang dilakukan secara
berprogress dari proposal teknis dan tanggapan terhadap TOR,
laporan pendahuluan, laporan antara, laporan draft akhir, dan lapporan
akhir sudah baik.

2.1.4 Lingkup Pekerjaan dan Perencanaan


Penjabaran mengenai lingkup pekerjaan sudah cukup
menjelaskan tahap-tahap pekerjaan yang harus dilakukan. Sesuai
dengan penjelasan lingkup pekerjaan yang telah tertera pada Kerangka
Acuan Kerja tersebut, maka konsultan perencana dalam melaksanakan
kegiatan dan supervisi pada Proyek Pemetaan Topografi dan
Bathymetri untuk Perencanaan Pelabuhan di Pulau Nusa Pendina ini
akan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang berlaku sekaligus
memenuhi kriteria dan nilai-nilai yang ingin dicapai sesuai permintaan
dari owner.

2.2 Saran terhadap KAK


Kerangka Acuan Kerja yang diberikan owner sudah baik dalam
menjelaskan gambaran umum mengenai Proyek Pemetaan Topografi dan
Bathymetri untuk Perencanaan Pelabuhan di Pulau Nusa Pendina, mulai dari
latar belakang, maksud dan tujuan, masukan dan keluaran, lingkup pekerjaan,
dan kebutuhan tenaga ahli. Namun ada beberapa hal yang perlu dilengkapi
dalam KAK, sehingga penjabaran proyek menjadi lebih jelas dan terarah.

BAB III
METODOLOGI

3.1 Umum
Secara umum, lingkup pekerjaan perencanaan Proyek Pemetaan
Topografi dan Bathymetri untuk Perencanaan Pelabuhan di Pulau Nusa
Pendina adalah menentukan dimensi, dan letak yang sesuai untuk
pembangunan pelabuhan, serta anggaran biaya. Oleh karena itu beberapa
disiplin ilmu terkait dan terintergrasi dalam proyek ini, yaitu survey topografi,
survey hidrografi, dan manajemen konstruksi.
Dalam rangka melaksanakan lingkup kerja yang telah disebutkan di
atas, metodologi yang dilakukan oleh konsultan adalah survey. Secara garis
besar, survey yang dilakukan terdiri dari tiga macam, yaitu survey lokasi,
survey topografi, survey bathymetri dan pengamatan pasang surut air laut.

3.2 Data Penunjang


3.2.1 Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung
oleh konsultan perencana tanpa adanya perantara. Dalam proses
perencanaan proyek ini, tidak terdapat data primer karena data-data
tersebut langsung diberikan oleh owner.
3.2.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan secara tidak
langsung oleh konsultan perencana. Dalam proses perencanaan proyek
ini, data-data sekunder tersebut adalah:
1.

Data N-SPT tanah berdasarkan survey yang sebelumnya


dilakukan oleh owner.

2.

Data gempa di wilayah Nusa Pendina, sesuai dengan SNI


Gempa 2010.

3.

Data angin di wilayah Nusa Pendina.

4.

Data hujan di wilayah Nusa Pendina.

5.

Peta kontur.
8

3.3 Material dan Alat


Adapun material dan alat yang diperlukan selama proses perencanaan
proyek adalah:
3.3.1 Peralatan Survey
1.

DGPS Trimble (Differential Global Positioning System)

2.

Antena Reciever GPS DSM base

3.

Radio PDL dan EDL

4.

Valeport dan Tideguage

5.

Echosounder

6.

Pipa paralon

7.

Accu

8.

Tali secukupnya

9.

GPS geodetik

10. Alat Total Station


11. Waterpass
12. Statif
13. Rambu ukur
14. Prisma
15. Patok
16. Perlengkapan lapangan (Daftar Ukur dan Sket)

3.3.2 Peralatan Administrasi


1.

Komputer/Laptop

2.

Printer

3.

Telepon

3.3.3 Perangkat Lunak


1.

Microsoft office (Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft


Power Point)

2.

AutoCad

3.

Google Earth

4.

HydroPro

3.4 Metode Pengumpulan Data


Seperti yang telah disebutkan di atas, metode pengumpulan data yang
dilakukan adalah survey, yang dibedakan menjadi survey lokasi, survey
topografi, survey bathymetri dan pengamatan pasang surut air laut.

3.4.1 Survey Pendahuluan/Lokasi


Survey Pendahuluan/Lokasi adalah kegiatan pengumpulan
data sekunder untuk dipergunakan dalam pelaksanaan detail survey
dan pengumpulan data lainnya untuk melengkapi data survey dalam
rangka kebutuhan perencanaan. Adapun lingkup pekerjaan survey
Lokasi, yaitu:

Berkoordinasi dengan instansi terkait di daerah dilakukannya


proyek

Mengumpulkan peta topografi

Mengumpulkan data harga satuan untuk upah

Mengumpulkan data curah hujan dari stasiun hujan terdekat

Mengumpulkan data yang berkaitan dengan pembuatan drainase

Menentukan titik-titik sebagai titik referensi penentuan posisi

Mendokumentasikan keadaan lapangan

3.4.2 Survey Topografi


Survey topografi merupakan mengumpulkan data koordinat
dan

ketinggian

permukaan

tanah

sepanjang

lokasi

rencana

pembangunan pelabuhan dalam rangka pembuatan peta topografi.


Adapun lingkup pekerjaan survey topografi terdiri dari pemasangan
patok, pengukuran titik kontrol vertikal dan horizontal, pengukuran
situasi, serta penggambaran peta kontur hasil dari pengukuran.

10

3.4.3 Survey Bathymetri


Bathymetri/pemeruman merupakan bagian terpenting dan
mendasar dari pekerjaan survey hidrografi yang didefinisikan sebagai
pengumpulan data dengan metode penginderaan/rekaman dari
permukaan ke dasar laut yang dibuat berdasarkan hasil sounding
(pengukuran kedalaman) yang dihubungkan dengan hasil pengukuran
elevasi pasang surut, orientasi medan, hasil pengukuran geodetik.
Survei Batimetri dilaksanakan mencakup sepanjang koridor
survey dengan lebar bervariasi. Lajur utama harus dijalankan dengan
interval 100 meter dan lajur silang (cross line) dengan interval 1.000
meter. Kemudian setelah rencana jalur kabel ditetapkan, koridor baru
akan ditetapkan selebar 1.000 meter. Lajur utama dijalankan dengan
interval 50 meter dan lajur silang (cross line) dengan interval 500
meter. Peralatan echosounder digunakan untuk mendapatkan data
kedalaman optimum mencakup seluruh kedalaman dalam area survei.
Fungsi dari survei bathimetri adalah untuk mengetahui kedalaman
dasar laut, untuk mengetahui lokasi aman bagi perencanaan pelabuhan
baru sehingga didapatkan hasil efisien.

3.4.4 Pengamatan pasang surut air laut


Fungsi survey pasut adalah untuk menentukan elevasi muka
air yang akan digunakan untuk merancang dimensi bangunan fasilitas
pelabuhan,

untuk

melengkapi

kebutuhan

penggambaran

peta

bathimetri (kontur kedalaman laut), untuk menentukan pola pasut


selama pengamatan.
Pengamatan pasang surut dilaksanakan dengan tujuan untuk
menentukan Muka Surutan Peta (Chart Datum), Pengamatan pasut di
amati selama minimal 15 hari yang digunakan untuk menentukan
elevasi muka air rencana. Dengan pengamatan selama 15 hari tersebut
telah tercakup satu siklus pasang surut yang meliputi pasang purnama
dan perbani. Pengamatan lebih lama (30 hari atau lebih) akan
memberikan data yang lebih lengkap. Secepatnya setelah pemasangan,

11

tide gauge/staff dilakukan pengikatan secara vertikal dengan metode


levelling (sipat datar) ke titik kontrol di darat yang terdekat, sebelum
pekerjaan survei dilaksanakan dan pada akhir pekerjaan survey
dilakukan.

3.5 Metode Analisis


Setelah proses pengumpulan data dengan serangkaian survey yang
dilakukan oleh konsultan perencana, dimulai dari survey lokasi, survey
topografi, survey bathymetri dan pengamatan pasang surut air laut, seluruh
data tersebut dianalisa dan diolah dalam proses perencanaan proyek. Datadata tersebut diolah dengan bantuan software dan berdasarkan peraturan yang
berlaku.

3.6 Proses Perencanaan dan Perancangan


Proses perencanaan dan perancangan pelabuhan ini dibagi menjadi
lima tahapan besar, yaitu tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data,
analisis data, penyajian hasil, dan tahap akhir. Rangkaian aktivitas ini
didahului oleh pemberian TOR oleh pihak owner. TOR ini akan ditanggapi
oleh konsultan dalam proposal teknis. Jika konsultan berhasil memenangkan
tender, maka pekerjaan yang selanjutnya dilakukan dimulai dari tahap
pendahuluan yang disebutkan di atas.

12

BAB IV
PROGRAM KERJA

Proses perencanaan Proyek Pemetaan Topografi dan Bathymetri untuk


Perencanaan Pelabuhan di Pulau Nusa Pendina dilakukan selama 1 (satu) bulan
kalender. Untuk dapat bekerja dengan koordinasi yang baik, konsultan perencana
membuat program kerja yang terdiri dari daftar pekerjaan yang yang tersusun
sesuai dengan waktu pengerjaannya. Program kerja perencanaan ini terdiri dari
lima tahap, yaitu tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data, analisis data,
penyajian hasil, dan tahap akhir.

4.1 Tahap Pendahuluan


Tahap pendahuluan dimulai dari keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) dari owner. Dalam tahapan ini, dimulai pekerjaan-pekerjaan awal
serta survey pendahuluan/lokasi. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam
tahapan ini adalah:

Administrasi Proyek

Studi Literatur

Mobilisasi Personil

Penyusunan Rencana Kerja

Persiapan Fasilitas di Lapangan

Survey Pendahuluan/Lokasi

Laporan Survey Pendahuluan/Lokasi

4.2 Tahap Pengumpulan Data


Tahap pengumpulan data secara garis besar adalah dilakukannya
survey-survey lapangan, seperti survey hidrografi dan survey topografi.
Selain itu dalam tahapan ini dilakukan pengamatan pasang surut air laut.
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah:

Survey Topografi

Survey Hidrografi

13

Pengamatan Pasang surut air laut

Laporan Hasil Survey Topografi, Hidrografi, dan Pengamatan


Pasang surut air laut.

Kompilasi Data Hasil Survey

4.3.Analisis Data
Data hasil pengukuran topografi :
Dari proses pengamatan titik kontrol dan pengukuran
topografi, hasil yang didapatkan adalah data koordinat (E,N) dan
data ketinggian (Z).
Data hasil pengamatan pasang surut :
Hasil dari pengamatan pasang surut adalah untuk menentukan
posisi Chart Datum (CD) yang digunakan sebagai datum vertikal
untuk pengukuran topografi, dan bathymetri.
Data hasil pengukuran bathymetri :
Dari proses pengukuran bathymetri, hasil yang didapatkan
berupa koordinat (E,N) dan kedalaman air laut dari chart datum
yang di tentukan dari hasil pengamatan pasang surut.

4.4. Penyajian Hasil


hasil dari pengukuran tersebut diatas adalah peta dasar perencanaan
pelabuhan, peta tersebut terdiri dari peta topografi dan peta bathymetri yang
digunakan untuk kepentingan dasar perencanaan konstruksi pelabuhan.

4.5 Tahap Akhir


Dalam tahapan ini, konsultan perencana menyusun laporan akhir dari
hasil perbaikan laporan-laporan yang telah dikerjakan pada tahapan
sebelumnya. Kemudian, laporan akhir ini diserahkan kepada owner.

14

BAB V
JADWAL PELAKSANAAN

Adapun rencana pelaksanaan dan perencanaan dijabarkan dalam barchart


yang tertera di bawah ini.

Tabel 5.1 Bar Chart Jadwal Perencanaan Proyek

15

BAB VI
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN PERSONIL

Dalam proses perencanaan Proyek Pemetaan Topografi dan Bathymetri


untuk Perencanaan Pelabuhan di Pulau Nusa Pendina diperlukan tenaga ahli dan
tenaga pendukung yang berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu. Adapun tenaga
ahli dan tenaga pendukung yang dibutuhkan, jumlah, dan uraian pekerjaannya
akan dijelaskan pada bab ini.

6.1 Struktur Organisasi

Sekertaris
Team Leader
Bendahara

Ahli Topografi

Ahli Hidrografi

Surveyor

Drafter

Tenaga Lokal
Gambar 6.1 Struktur Organisasi Personil

16

6.2 Kualifikasi Tenaga Ahli dan Pendukung


6.2.1 Kualifikasi Tenaga Ahli

Team Leader
Team leader adalah 1 (satu) orang Sarjana Teknik Geodesi dan
Magister Teknik dengan pendidikan minimal S2 yang
berpengalaman selama 12 tahun dalam bidangnya.

Ahli Topografi
Ahli topografi adalah 1 (satu) orang Sarjana Teknik Geodesi
dengan pendidikan minimal S1 yang berpengalaman selama 10
tahun dalam bidang Topografi.

Ahli Hidrografi
Ahli hidrografi adalah 1 (satu) orang Sarjana Teknik Geodesi
dengan pendidikan minimal S1 yang berpengalaman selama 10
tahun dalam bidang Hidrografi.

6.2.2 Kualifikasi Tenaga Pendukung

Surveyor
Surveyor adalah 11 (sebelas) orang dengan kualifikasi
pendidikan sekurang-kurangnya D3 di bidang ilmu Teknik
Geodesi yang memiliki pengalaman kerja selama 5 tahun di
bidang pekerjaan surveyor.

Drafter
Drafter adalah 2 (dua) orang dengan kualifikasi pendidikan
sekurang-kurangnya D3 di bidang Teknik Geodesi yang
memiliki pengalaman kerja selama 5 tahun di bidang pekerjaan
drafter.

Sekretaris
Sekretaris adalah 1 (satu) orang dengan kualifikasi pendidikan
sekurang-kurangnya D3 di bidang ilmu informatika yang
memiliki pengalaman kerja selama 5 tahun di bidang pekerjaan
sekretaris.

17

Bendahara
Bendahara adalah 1 (satu) orang dengan kualifikasi pendidikan
sekurang-kurangnya D3 yang memiliki pengalaman kerja
selama 5 tahun di bidang pekerjaan Keuangan.

Tenaga Lokal
Tenaga lokal adalah 11 (sebelas) orang yaitu warga yang
bersedia membantu proses pelaksanaan proyek.

6.3 Uraian Pekerjaan


6.3.1 Uraian Pekerjaan Tenaga Ahli
1. Uraian Pekerjaan Team Leader

Bertanggung jawab terhadap keseluruhan proses pekerjaan.

Bertanggung jawab atas proses pengendalian tim

Merekrut anggota tim untuk perencanaan proyek

Menyusun struktur organisasi konsultan

Menyiapkan program kerja konsultan

Melakukan komunikasi secara aktif dengan Pemberi Tugas

Berkoordinasi dengan ahli topografi, dan ahli hidrografi

Menjaga kemajuan pekerjaan perencanaan sesuai dengan jadwal


rencana

Melakukan penjelasan teknis dan melakukan pengawasan secara


berkala

Berkoordinasi dengan direksi perusahaan konsultan

2. Uraian Pekerjaan Ahli Topografi

Membantu team leader di bidang Topografi

Membantu team leader dalam proses teknis pemetaan Topografi

Menghadiri rapat-rapat koordinasi pelaksanaan

Memberikan solusi terkait perubahan yang terjadi pada proses


teknis pemetaan Topografi

Menyusun laporan terkait survey Topografi

Bertanggung jawab atas proses kegiatan survey Topografi

18

3. Uraian Pekerjaan Ahli Hidrografi

Membantu team leader di bidang Hidrografi

Membantu team leader dalam proses teknis pemetaan Hidrografi

Menghadiri rapat-rapat koordinasi pelaksanaan

Memberikan solusi terkait perubahan yang terjadi pada proses


teknis pemetaan Hidrografi

Menyusun laporan terkait survey Hidrografi

Bertanggung jawab atas proses kegiatan survey Hidrografi

6.3.2 Uraian Pekerjaan Tenaga Pendukung


1. Uraian Pekerjaan Surveyor

Melakukan survey sesuai bidangnya (surveyor topografi,


surveyor GPS, surveyor Bathymetri, dan Surveyor Pasang surut)

Mengumpulkan data-data penunjang untuk proses perencanaan


proyek

Menganalisa data yang diperoleh dari hasil survey

2. Uraian Pekerjaan Drafter

Mengolah atau menganalisis data-data hasil survey

Mendokumentasikan gambar-gambar kerja tersebut

3. Uraian Pekerjaan Sekretaris

Mendokumentasikan surat masuk

Menyusun surat keluar yang diperlukan dalam administrasi


proyek

Membantu team leader dalam penyusunan laporan akhir

4. Uraian Pekerjaan Bendahara

Bertanggung jawab atas keluarnya uang untuk suatu kegiatan

Memegang seluruh dana yang dialokasikan untuk proses


perencanaan proyek

5. Uraian Pekerjaan Tenaga lokal

Bertanggung jawab membantu proses pekerjaan survey

19

BAB VII
JADWAL PENUGASAN PERSONIL

7.1 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli


No

Personil

Jumlah

Jabatan

Kegiatan

Orang/Bulan

Team Leader

Team Leader

Penuh waktu

Ahli Topografi

Anggota

Penuh waktu

Ahli Hidrografi

Anggota

Paruh waktu

Tabel 7.1 Jumlah Klasifikasi Tenaga Ahli

Tabel 7.2 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

7.2 Jadwal Penugasan Tenaga Pendukung


No

Personil

Jumlah

Jabatan

Kegiatan

Orang/Bulan

Surveyor

11

Anggota

Paruh waktu

Drafter

Anggota

Paruh waktu

Sekretaris

Anggota

Penuh waktu

Bendahara

Anggota

Penuh waktu

Tenaga Lokal

11

Anggota

Penuh waktu

Tabel7.3 Jumlah Klasifikasi Tenaga Pendukung

20

Tabel 7.4 Jadwal Penugasan Tenaga Pendukung

21

BAB VIII
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

8.1 Anggaran dana tenaga ahli :

Tabel 8.5 Anggaran dana tenaga ahli

8.2 Anggaran dana pengamatan titik kontrol :

Tabel 8.2 Anggaran dana pengamatan titik kontrol

Keterangan :

Uang makan untuk 3 kali makan.

1 set alat ukur sama dengan keterangan alat yang di gunakan.

Tenaga lokal bekerja untuk kepentingan transportasi antar titik


kontrol.

22

8.3 Anggaran dana pengukuran topografi :

Tabel 8.3 Anggaran dana pengukuran topografi

Keterangan :

4 surveyor dengan asumsi mampu mengukur 3 ha per hari.

Uang makan untuk 3 kali makan.

1 set alat ukur sama dengan keterangan alat yang di gunakan.

Tenaga lokal bekerja untuk membantu proses pengukuran.

8.4 Anggaran dana pengukuran hidrografi :

Tabel 8.4 Anggaran dana pengukuran hidrografi

23

Keterangan :

Pengukuran 10 hari dengan asumsi mampu mengukur 50 ha per


hari.

Uang makan untuk 3 kali makan.

1 set alat ukur sama dengan keterangan alat yang di gunakan.

Tenaga lokal bekerja untuk mengendarai perahu.

8.5 Anggaran dana untuk pengamatan pasang surut :

Tabel 8.5 Anggaran dana untuk pengamatan pasang surut

Keterangan :

Uang makan untuk 3 kali makan.

1 set alat ukur sama dengan keterangan alat yang di gunakan.

Surveyor begantian mengamati pasang surut setiap 6 jam per hari.

8.6 Anggaran dana drafter :

Tabel 8.6 Anggaran dana drafter

24

Keterangan :

Setiap surveyor menyerahkan data hasil pengukuran atau


pengamatan kepada drafter dan drafter mengolah data tersebut
setiap hari.

Setelah data terkumpul maka penyajian akhir dari hasil


pengolahan data yang di kumpulkan menjadi satu.

8.7 Anggaran dana keseluruhan :

Tabel 8.7 Anggaran dana keseluruhan

25

Anda mungkin juga menyukai