Anda di halaman 1dari 53

BAB III PELAKSANAAN

PRAKTIKUM

3.1

Perhitungan Pengukuran Trivial & Non-Trivial


Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui kira-kira seperti apa nantinya

pada saat kita melakukan pengukuran dengan menghadapi penggunaan 2 alat maupun
lebih. Dengan menekankan pada perhitungan akan menemukan baseline trivial
nantunya apabila kita menggunakan lebih dari 2 alat. Selain itu mengajari kita untuk
menghitung kisaran budget yang diperlukan untuk melakukan pengamatan GPS
tersebut.
3.1.1 Skenario Pengukuran 2 Alat
Berdasarkan scenario 2 alat tersebut diatas, maka dapat di estimasi biaya yang
diperlukan untuk melakukan pengamatan tersebut adalah :
Sewa 2 set GPS dengan merk TOPCON selama 4 hari

: @350.000 x 2 x

4 = 2.800.000
Sewa mobil 2 untuk 4 hari

: @250.000 x 2 x 4 = 2.000.000

Gaji 2 orang asisten selama 4 hari

: @250.000 x 2 x 4 = 2.000.000

Biaya konsumsi dll selama 4 hari untuk 3 orang (2 asisten + 1 Geodet)

@100.000 x 3 x 4 = 1.200.000
Maka total pengeluaran adalah

: Rp. 8.000.000

36

Ha
ri

Se
si

Base

N4_ITN_I

N4_ITN_I

3
4
2

5
6
7

N4_ITN_I
N4_ITN_I
N4_ITN_I
Pindah
BM1 Pindah
ke

Tabel 3.1 Skenario 2 Receiver GPS


Baseline yang
diamati
Waktu
Trivi
Pengamat Pergera
al
Non-Trivial
an
kan
N4_ITN_1 BM1
(8.00) 2 Jam
N4_ITN_1 (10.00) 2
BM2
Jam
N4_ITN_1 (14.00) 2
BM3
Jam
N4_ITN_1 BM4
(8.00) 2 Jam
N4_ITN_1 (10.00) 2
BM5
Jam
1 Jam
(14.00) 2
BM1 BM5
Jam
1 Jam

BM4
BM4 Pindah
ke

BM4 BM5

BM2 BM3

10

BM2
BM2 Pindah
ke

11

BM4

BM4 BM1

8
9

BM4 BM3

BM2 BM1

(8.00) 2 Jam
(10.00) 2
Jam
(14.00) 2
Jam
(8.00) 2 Jam
(14.00) 2
Jam

1 Jam

1 Jam

Waktu
Pengam
Pergera
atan
kan

Rover
BM1 pindah
BM2
BM2 pindah
BM3
BM3 pindah
BM4
BM4 pindah
BM5

ke
2 Jam

1 Jam

2 Jam

1 Jam

2 Jam

1 Jam

2 Jam

1 Jam

ke
ke
ke

BM5

2 Jam

BM5
BM5 pindah ke
BM3

2 Jam

BM3
BM3 pindah ke
BM1

2 Jam

BM1

2 Jam

BM1

2 Jam

2 Jam

2 Jam

1 Jam

1 Jam

3
6

3.1.2

Skenario 3 Alat

Berdasarkan scenario 3 alat seperti pada tabel 3.2, maka dapat di estimasi biaya yang
diperlukan untuk melakukan pengamatan tersebut adalah :
Sewa 3 set GPS dengan merk TOPCON selama 3 hari

: @350.000 x 3 x

3 = 3.150.000
Sewa mobil 3 untuk 3 hari

: @250.000 x 3 x 3 = 2.000.000

Gaji 2 orang asisten selama 4 hari

: @250.000 x 2 x 4 = 2.250.000

Biaya konsumsi dll selama 3 hari untuk 4 orang (3 asisten + 1 Geodet)

@100.000 x 3 x 4 = 1.200.000
Maka total pengeluaran adalah

: Rp. 8.600.000

Dengan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk pengukuran jarring kerangka control
menggunakan pengamatan GPS tersebut, maka kita sebagai seorang geodet dapat
menawarkan kepada client yang ingin melakukan pengukuran dengan harga diatas
atau > Rp. 8.600.000 agar kita tidak mengalami kerugian.

37

Tabel 3.2 Skenario 3 alat


Tabel 3.2 Skenario 3 Receiver GPS
Ha
ri

Ses
i

Baseline Yang Diamati


Base
Trivial

N4_ITN_I

BM1
BM2

N4_ITN_I

BM2
BM3

N4_ITN_I

BM3
BM4

N4_ITN_I
Pindah ke
BM1

N4_ITN_1
BM4

Non-Trivial
N4_ITN_I
BM1
N4_ITN_I
BM2
N4_ITN_I
BM2
N4_ITN_I
BM3
N4_ITN_I
BM3
N4_ITN_I
BM4
N4_ITN_I
BM5

Waktu
Pengama Pergera
tan
kan

BM4
BM5

BM1 BM5

BM2

BM2
BM4

BM2 BM3

BM3
BM2 Pindah ke
BM4
BM3 Pindah ke
BM5

(10.00) 2
Jam

(14.00) 2
Jam

3
8
7

BM2

BM5
BM2

BM2 BM1

1 Jam

2 Jam

1 Jam

2 Jam

1 Jam

BM4
(8.00) 2
Jam
(10.00) 2
Jam

(14.00) 2
Jam

BM3 BM4
3

2 Jam
BM2

BM1 BM4

Waktu
Pengam
Pergera
atan
kan

BM1 Pindah ke
BM3

(8.00) 2
Jam

1 Jam

BM4 BM5
BM1
Pindah ke
BM2

Rover

(8.00) 2
Jam

1 Jam

BM5
BM4
BM5 Pindah ke
BM3
BM4
BM3 Pindah ke
BM1
BM4 Pindah ke
BM5
BM1

2 Jam

2 Jam

1 Jam
2 Jam

3.1.3 Skenario 4 alat


Berdasarkan scenario 4 alat seperti pada tabel 3.3, maka dapat di estimasi
biaya yang diperlukan untuk melakukan pengamatan tersebut adalah :
Sewa 4 set GPS dengan merk TOPCON selama 2 hari

: @350.000 x 4 x

2 = 2.800.000
Sewa mobil 4 untuk 2 hari

: @250.000 x 4 x 2 = 2.000.000

Gaji 4 orang asisten selama 2 hari

: @250.000 x 2 x 4 = 2.000.000

Biaya konsumsi dll selama 2 hari untuk 5 orang (4 asisten + 1 Geodet)

@100.000 x 4 x 2 = 800.000
Maka total pengeluaran adalah

: Rp. 7.600.000

Dengan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk pengukuran jarring kerangka control
menggunakan pengamatan GPS tersebut, maka kita sebagai seorang geodet dapat
menawarkan kepada client yang ingin melakukan pengukuran dengan harga diatas
atau > Rp. 8.600.000 agar kita tidak mengalami kerugian.

39

Tabel 3.3 Skenario 4 Receiver


GPS

Ha
ri

Se
si

Base

N4_ITN_
I

N4_ITN_
I

N4_ITN_
I

4
0
2

N4_ITN_
I

Baseline Yang
Diamati
NonTrivial
Trivial
N4_ITN_I
N4_ITN_I
BM1
BM2
N4_ITN_I
BM1
BM3
BM2
BM2
BM3
N4_ITN_I
N4_ITN_I
BM4
BM1
N4_ITN_I
BM4_BM3
BM3
BM4
BM1
N4_ITN_I
N4_ITN_I
BM3
BM4
N4_ITN_I
BM4
BM2
BM3
BM2
BM3
N4_ITN_I
N4_ITN_I
BM1
BM5
N4_ITN_I
BM5
BM4
BM4
BM4
BM5
BM1
BM1

Waktu
Pengamat Pergera
an
kan

(8.00) 2
Jam

Rover
BM1
BM2 Pindah ke
BM4

Waktu
Pengama Pergera
tan
kan

2 Jam

1 Jam

2 Jam

1 Jam

2 jam

1 Jam

BM3
BM1 Pindah ke
BM2
(10.00) 2
Jam

BM4
BM3
BM2 Pindah ke
BM5

(14.00) 2
Jam

BM4
BM3 Pindah ke
BM1
BM5

(8.00) 2
Jam

BM4
BM1

2 Jam

3.2

Penghitungan Kekuatan Jaringan (Strenght of Figure)


Untuk mengetahui seberapa besar kekuatan jaringan pengukuran kita, perlu

dilakukan perhitungan kekuatan jaringan atau yang lebih sering dikenal dengan
Strenght of Figure. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Sket :

Langkah Perhitungan SOF :

Dari gambar sket diatas kita dapat menentukan parameter dari masing-masing matrik
X, dan L.

41

Matrik X :

Matrik L :

42

Menentukan matrik X
Dari sket diatas, parameter yang ada pada matrik X adalah :

43

Menentukan matrik X
Dari sket diatas, parameter yang ada pada matrik X adalah :

44

Menentukan matrik L
Dari sket diatas, parameter yang ada pada matrik L adalah :

Untuk mendapatkan nilai SOF, rumus yang digunakan adalah : ...(2.1)

45

Untuk nilai matrik

yaitu :

4
6

Untuk Nilai

yaitu :

Untuk Nilai

yaitu :

Dari hasil ,

selanjutnya kita ambil nilai trace lalu kita jumlahkan, dan

hasil yang didapat adalah 6.330, n merupakan jumlah parameter X yaitu 33, u
merupakan jumlah parameter yang dicari yaitu 15, maka dari hasil yang
ditemukan kita sudah bisa menghitung dengan rumus yang sudah ditentukan :

3.3

Tahapan Pelaksanaan Praktikum


Pengukuran GPS dilakukan untuk mendapatkan koordinat dari 5 BM GPS

yang ada di Kawasan Kota Malang, 5 BM GPS diantaranya adalah BM yang baru
dibuat saat Praktikum. Pengukuran GPS menggunakan titik ikat (referensi) titik N-4
yang berada di kampus I Institut Teknologi Nasional Malang.

47

Konfigurasi jaringan yang digunakan adalah metode Radial, Metode


pengamatan posisi yang digunakan adalah metode Diferensial (Relatif),

dengan

menggunakan satu titik ikat yang berada di kampus I Institut Teknologi Nasional
Malang. Jumlah titik yang diamati adalah 6 titik, Karena GPS yang ada berjumlah 2
buah maka sesi pengamatan dilakukan sebanyak 11 kali dengan 8 kali moving.
Baseline yang diamati ada 11 buah. Pada hari pertama pengamatan baseline yang
dilakukan yaitu N-4 Bm1; N-4 Bm2; N-4 Bm3; N-4 Bm4; N-4 Bm5; Bm1
Bm4. Pada hari kedua yaitu Bm1 Bm2; Bm2 Bm3; Bm3 Bm4; Bm4 Bm5;
Bm5 Bm1.
Dengan menggunakan metode survey Rapid Static dan mempertimbangkan
panjang baseline dibawah 5 kilometer serta kondisi lokasi pengamatan, maka lama
pengamatan tiap sesi 20 menit, agar hasil yang didapat optimal. Peralatan yang
digunakan adalah satu set GPS Topcon GR5 yang terdiri dari 1 buah GPS Base dan 1
buah GPS Rover.
a) Reconnainssance
Reconnaissance adalah suatu kegiatan penggunaan GPS navigasi atau
Handheld yang bertujuan untuk memastikan posisi titik jaringan polygon yang
telah direncanakan untuk dipasang patok beton (BM). Sebelumnya koordinat
titik-titik tersebut telah disimpan dalam GPS Handheld,untuk mengetahui
posisi titik tersebut kita dapat menggunakan menu kompas yang ada pada
GPS Handheld.
Langkah-Langkah kerja Reconnaissance sebagai berikut :

Menghidupkan GPS handheld dengan menekan tombol


power.
Mengamati jumlah satelit pada GPS Handheld jika sudah ada 4 satelit
berarti sudah cukup untuk melakukan Reconnaissance.
Untuk mencari titik yang akan di Reconnaissance,masuk kemenu
Way point list. Menekan tombol page sampai pada tampilan Main Menu

48

kemudian list lalu menekan tombol Enter. Selanjutnya mencari titik yang
akan direcon dengan menggunakan kursor.

49

Mengikuti arah kompas yang terdapat pada GPS Handheld untuk mencari
posisi titik yang akan direconnaissance.
Memperhatikan pula jarak yang tertera pada layer GPS, apabila jarak
semakin kecil berarti semakin dekat dengan posisi titik yang akan kita
reconnaissance atau sebaliknya.
Bila titik yang akan reconnaissance telah diketahui posisinya maka titik
tersebut dapat kita reconnaissance.
Jika pada saat direconnaissance terdapat titik yang posisinya terletak di
tengah jalan atau bangunan maka harus dilakukan pergeseran.
Menandai posisi titik yang akan digeser tersebut dengan menekan tombol
MARK lalu mengubah ID dan disave, kemudian menandai titik baru
tersebut dengan patok.
Kegiatan selanjutnya adalah memasang beton pada titik-titik yang telah
direconnaissance di lapangan. (Halid, Laporan Survei Satelit, 2010;2)

50

Gambar 3.1 Dokumentasi menuju titik patok

51

Gambar 3.2 Dokumentasi sekitar titik patok

b) Planning dengan menggunangan software dari Trimble


Selain faktor cuaca (yang dari pengalaman pengaruhnya kecil) dan naungan
yang terdapat antara penerima GPS dan satelit, ada hal lain yang rasanya lebih
penting. Pengamatan dengan GPS yang baik adalah pada saat satelit berada
pada posisi yang secara keseluruhan membentuk jaringan dengan penyebaran
yang merata dan secara geometris baik. Karena satelit GPS mengorbit bumi
dengan cepat, susunan keseluruhan satelit ini juga berubah setiap saat. Untuk
mendapatkan waktu pengamatan yang tepat, kita perlu tahu susunan tersebut
dan secara matematis menghitung waktu yang baik untuk melakukan
pengamatan.
Dengan menggunakan menggunakan GPS Trimble GeoExplorer 2 dan 3.
Dalam paket software yang disertakan, ada satu program bernama Quick Plan.
Pada dasarnya setiap GPS akan terlebih dahulu memperbaharui data sebaran
satelit yang disebut "almanac." "Almanac" ini di GPS Trimble dapat
didownload ke komputer menggunakan software Path Finder office.
"Almanac" berlaku untuk jangka waktu yang singkat karena ada perubahanperubahan kecil lintasan GPS, perubahan ini akan terus menerus diupload ke
satelit, sehingga untuk membuat perencanaan yang baik, gunakan almanac

52

terbaru. Setelah almanac disimpan di komputer, software Quick Plan bisa


menghitungkan saat yang tepat untuk melakukan pengamatan GPS di satu
tempat di muka bumi. Tentunya hasil yang dihitungkan oleh software ini
mengasumsikan kondisi ideal, jadi tidak melihat ke aspek multipath, atau
kendala yang secara lokal kita temui (tutupan kanopi pohon, lembah, dll).
Tampilan dari perhitungan ini secara umum memperlihatkan berapa banyak
satelit yang bisa diamati pada waktu tertentu (rentang waktu pengamatan bisa
kita sesuaikan dengan rencana survey GPS kita) dan berapa PDOP paling
kecil yang kita bisa dapatkan pada waktu tersebut.
Hasil ini cukup efektif di lapangan, karena waktu survey dan istirahat bisa di
sesuaikan sehingga tidak perlu "ngotot" menunggu PDOP yang baik pada satu
saat tertentu jika kita tahu susunan satelit memang sedang tidak dalam posisi
yang menguntungkan. Untuk langkah-langkah penggunaan software-nya
adalah sebagai berikut :
Pada Start Menu windows, temukan dimana folder software Trimble
Planning berada kemudian klik 2x untuk menjalankan programnya.

Gambar 3.3 Langkah menjalankan program trimble planning

53

Gambar 3.4Tampilan awal saat pertama kali trimble planning terbuka

Selanjutnya pada menu bar klik File Station. Dan akan muncul
window pengaturan station tersebut.

Gambar 3.5 Tampilan awal saat pertama kali trimble planning terbuka

Gambar 3.6 Window Station Editor


54

Pada window Station Editor masukkanlah data salah satu titik BM


yang telah diketahui titik koordinatnya. Penulis menggunakan titik
N4_ITN_I yang merupakan Base pada pengamatan GPS ini. Hasilnya
akan seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.7 Pengaturan pada window station editor

Setelah selesai klik Apply kemudian OK.


Untuk melihat hasil klik pada toolbar yaitu : Sky Plot, Visibility, dan
DOPs. Hasilnya adalah :
a) Visibility
Dari titik N4_ITN_I didapat hasil seperti pada gambar 3.5 pada
gambar tersebut terlihat jelas chart yang menjelaskan satelit-satelit
yang terlihat pada jam tertentu dan berapa banyak satelit yang
terlihat pada jam tersebut. Berdasarkan penulis dapat diambil
kesimpulan jam-jam terbaik melakukan pengamatan adalah :
-

Jam 6 pagi dengan jumlah keterlihatan satelit ada 9 satelit yaitu


: G16, G06, G07,G08, G05, G19, G20, G22, G28, dan G18

55

Jam 9 Pagi dengan jumlah keterlihat satelit ada 9 satelit yaitu :


G16, G10, G11, G14, G31, G06, G23, G28, dan G05.

Jam 12 siang dengan jumlah keterlihatan satelit ada 9 satelit


yaitu : G15, G31, G10, G11, G12, G13, G04, G23, dan G12.

Jam 15 sore dengan jumlah keterlihatan satelit ada 8 satelit


yaitu : G15, G31, G32, G07, G08, G13, G21, dan G15.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan waktu pengamatan terbaik


mulai dari jam 6 pagi sampai 4 sore.

Gambar 3.8 Visibilty satelit pada pengamatan tgl 27 Mei 2014

b) Sky Plot
Untuk hasil sky plot pengamatan tgl 27 Mei 2014 diperolehhasil
bahwa posisi satelit pada tanggal tersebut lebih banyak tersebar di
kuadran 90 sampai 270.

56

Gambar 3.9 Sky Plot satelit pada pengamatan tgl 27 Mei 2014

c) DOPs
DOPs merupakan singkatan dari Dilution of Precission Satelite
yang mana terdiri dari 5 yaitu : Geometrical, Position, Vertical,
Horizontal, dan Time. Berdasarkan hasil seperti pada gambar 3.7
maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa pada jam 07:30 pagi,
10:00 pagi, 12:30 siang, 20:50 malam merupakan jam-jam terbaik
untuk melakukan pengamatan. Karena pada jam jam-jam tersebut
nilai dari kelima DOPs berada pada titik yang paling rendah yang
menyatakan bahwa titik tersendah dari chart merupakan nilai
terbaik untuk melakukan pengamatan.

57

Gambar 3.10 All DOPs pada pengamatan tgl 27 Mei 2014

c) Pemasangan Patok
Sebelum pengamatan dilakukan, masing-masing tim melakukan pemasangan patok.
Patok dipasang sesuai dengan planing yang sudah ditentukan. Pemasangan patok ini
dilakukan dengan memperhatikan situasi dilapangan, area ptok yang dipasang
haruslah dalam keadaan terbuka dengan jarak toleransi tidak terhalang pepohonan
dan gedung. Selain itu harus dikondisikan agar nantinya patok tersebut mudah
terlihat dah tidak terhalang oleh apapun. Hal ini selain memudahkan kita dalam
mengenali patok yang telah kita pasang, juga akan membantu kita dalam mendirikan
alat apabila situasi disekitar patok tidak ditutupi oleh apapun.
Berikut foto patok :

Gambar 3.11 Dokumentasi Patok


58

Gambar 3.12 Dokumentasi Patok

Berikut adalah situasi area patok :

Gambar 3.13 Dokumentasi area sekitar patok

Gambar 3.14 Dokumentasi area sekitar patok


59

d) Langkah-langkah yang dilakukan dalam survey GPS adalah :


Persiapan dan pengenalan cara kerja GPS.
Pembagian tim kedalam 22 tim.
Pada hari pertama pengamatan, 12 tim melakukan pengamatan
diantaranya 5 tim mendirikan alat di titik N-4 sebagai Base, dan 5 tim
mendirikan alat di titik Bm1, Bm2, Bm3, Bm4, dan Bm5 sebagai
Rover secara bergantian dan hanya Rover yang bergerak. Setelah itu 1
tim mendirikan alat di titik Bm1 sebagai Base, dan 1 tim lagi
mendirikan alat di titik Bm4 sebagai Rover.
Pada hari kedua pengamatan, 10 tim melakukan pengamatan, dalam
pengamatan ini Base dan Rover berpindah-pindah, jadi 2 tim
melakukan pengamatan di titik Bm1 sebagai Base dan di titik Bm2
sebagai Rover setelah pengamatan selesai dilanjutkan lagi oleh 2 tim
lain untuk mengamati di titik Bm2 sebagai Base dan Bm3 sebagai
Rover. Metode tersebut dilakukan seterusnya pada titik Bm3 Bm4,
Bm4 Bm5, dan yang terakhir Bm5 Bm6 dilakukan oleh masingmasing tim.
Setelah tiap tim tiba di lokasi titik pengamatan, dirikan statif, lakukan
centering dan leveling, pasang GPS, ukur tinggi antenna dan nyalakan
alat secara bersamaan.

60

Pengamatan dilakukan selama 20 menit dan jangan lupa untuk mengisi


formulir pengamatan.
Gambarlah sket lokasi pengamatan, dan foto masing-masing arah pada
patok.
Setelah pengamatan selesai, matikan alat ukur juga secara bersamaan.
Berikut adalah foto-foto masing-masing arah pada penamatan di titik Bm2
sebagai Base.
Foto arah Utara patok :

Gambar 3.15 Dokumentasi arah utara patok

61

Foto arah Selatan patok :

Gambar 3.16 Dokumentasi arah selatan patok

Foto arah Barat patok : Foto arah Timur patok :

Gambar 3.17 Dokumentasi arah timur patok

62

3.4

Pengolahan Data Hasil Pengamatan


Hasil data pengamatan GPS selanjutnya akan diproses menggunakan

software-software seperti Topcon Link v.8.2 dan GeoGenius. Berikut ini lanngkahlangkah pengolahan datanya :
3.4.1

Pengiriman Data AUSPOS


Pada praktikum survey satelit kali ini, data hasil ukuran tidak hanya diolah

menggunakan software yang mendukung untuk mengolah data hasil ukur GPS, tetapi
kita juga bisa mendapat koordinat pasti untuk suatu titik yang bisa dijadikan acuan
dalam pengolahan data menggunakan software tersebut. Hal ini adalah dengan cara
mengirim data salah satu titik kontrol ke website milik pemerintahan Astralia.
Website ini memberikan layanan secara gratis dalam hal pengolahan data hasil GPS.
Berikut ini langkah-langkahnya :
Buka Mozila FireFox

atau Google Chrome

untuk membuka

website AUSPOS
Pada tab jendela FireFox ataupun Chrome yang telah dibuka, masukkan
alamat website seperti pada gambar dibawah ini :

63

Gambar 3.18 Tampilan halaman awal website AUSPOS

Pada saat website tersebut sudah ter-load dengan sempurna, akan terlihat
tampilan seprti dibawah ini :

Gambar 3.19 Pahami ketentuan sebelum mengirim data

Pada box Cheklist yang telah di border merah pada gambar diatas kita harus
memastikan beberapa hal penting yang telah ditetapkan oleh pemilik website
tersebut dalam hal ini adalah pemerintah Australia, yang apabila
diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia artinya akan sebagai berikut :

64

Checklist :
Sebelum mengirimkan berkas GPS RINEX Anda , pastikan:
1.
2.
3.
4.
5.

GPS RINEX File / s berisi lebih dari satu jam (sebaiknya dua) data GPS.
GPS RINEX File / s tidak mengandung data dari hari UT saat ini.
GPS RINEX / file tidak mengandung lebih dari tujuh hari dari data.
GPS RINEX File / s nama tidak mengandung spasi.
Ketika mengirimkan beberapa file, memastikan empat karakter /
angka pertama dari nama file tidak sama.
6. Anda telah menggunakan IGS konvensi penamaan untuk jenis antena.
7. Antena tinggi yang disediakan adalah jarak vertikal dari tanda tanah
untuk Referensi Titik Antenna (ARP).

Gambar 3.20 Isi ketentuan dalam teks Indonesia

Apabila hal-hal yang perlu perhatian khusus sesuai dengan permintaan, maka
selanjutnya kita bisa melakukan submit data dengan cara klik pada link
Submit your data to AUSPOS seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.21 Klik Submit your data to AUSPOS untuk mengirim data

Kemudian akan muncul tampilan submit seperti pada gambar 3.59 Pada
pilihan Number Of RINEX files pilih 1.

65

Gambar 3.22 Untuk number of RINEX pilih 1

Pada Antenna Type isikan sesuai dengan tipe antenna yang kita gunakan pada
saat pengambilan data. Seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.23 Untuk number of RINEX pilih 1

Kemudian pada box Your Email Address masukkan alamat email anda dimana
nanti hasil hitungan dari AUSPOS akan dikirimkan untuk anda.

Gambar 3.24 Masukkan alamat email

66

Pada tombol browse masukkan file yang akan anda upload. Kemudian klik
submit, hasil hitungan akan dikirim ke email yang telah anda masukkan
kurang lebih 1x24jam setelah anda mengirim file.

Gambar 3.25 Masukkan datakemudian klik SUBMIT

3.4.2

Convert Data Menggunakan Topcon Link v.8.2


Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah data RAW dari hasil

pengukuran menggunakan GPS dengan merk Topcon. Data RAW ini harus diubah
terlebih dahulu menjadi data RINEX sehingga bisa di olah selanjutnya menggunakan
software GeoGenius. Berikut langkah-langkahnya :
Klik Start All Program Topcon Topcon Link v.8.2. Seperti pada
gambar dibawah ini :

Gambar 3.26 Langkah awal menjalankan program Topcon Link v.8.2

Gambar 3.27 Tampilan awal program Topcon Link v.8.2


67

Selanjutnya kita harus mengubah GPS Time Zone terlebih dahulu dengan cara

Klik
Configuration.

File

Gambar 3.28 Langkah untuk mengubah time zone

Pada jendela Configuration, klik Time pada pilihan GPS Time Zone Offset
menu dropdown pilihlah (GMT +07:00) Bangkok, Hanoi, Jakarta kemudian
klik OK.

Gambar 3.29 Window configuration untuk mengubah time zone

Untuk melanjutkan proses convert klik File Convert File. Pada jendela
pengaturan Convert File klik Add File.

68

Gambar 3.30 Langkah untuk melakukan convert file

Gambar 3.31 Klik add files untuk menambahkan file yang akan di-convert

Arahkan ke folder tempat penyimpanan file berada. Pada pengolahan data kali
ini, penulis pertama kali akan mengubah file data pengukuran Base dan
memasukkan pada Convert Files untuk melakukan proses mengubah dari
RAW data menjadi data Rinex. Pilihlah semua data dengan ekstensien *tps
pada folder penyimpanan data Base lalu klik Open.

Gambar 3.32 Pilih raw data untuk di-convert


69

Pada saat sudah selesai memasukkan semua data base yang akan di ubah,
tampilan akan kembali menunjukan jendela Convert Files dan semua data
yang dipilih sebelumnya akan muncul pada Source Path, pada pilihan
Channel centang semua pilihannya.

Gambar 3.33 Centang semua oilihan channel

Kemudian pada pilihan Destination Format pilihlah RINEX (*.??O;*.??


G;*.??N) untuk mengubah RAW data menjadi data RINEX yang bisa diolah
software GeoGenius.

Gambar 3.34 Pilih Rinex (*.??O;*.??G;*.??N) pada destination format


70

Perlu diketahui bahwa nantinya akan ada 3 file hasil Convert yaitu file dengan
ekstensien O, G, dan N. File dengan ekstensien O merupakan file dengan data
Observasi didalamnya, sedangkan untuk G dan N merupakan file dengan data
Navigasi didalamnya.
Selanjutnya tentukan dimana kita akan menyinpan hasil convert tersebut pada
pilihan Destination Folder, namailah sesuai dengan data apa yang kita ubah,
misalnya pada laporan ini yang dipilih untuk diubah pertama tadi adalah data
hasil pengukuran Base, maka kami menamai folder tempat menyimpan hasil
convert dengan nama Base. Kemudian klik Convert dan tunggu hingga
proses selesai.

Gambar 3.35 Tentukan destination folder untuk menyimpan data hasil convert

Gambar 3.36 Tampilan apabila proses sukses

71

Lakukan proses yang sama untuk data rover hingga hasilnya akan seperti pada
gambar dibawah ini :

Gambar 3.37 Tampilan hasil convert data base

Gambar 3.38 Tampilan hasil convert data rover

Apabila sudah mendapatkan hasil seperti gambar diatas, maka proses convert file
telah selesai dilakukan, dan proses akan dilanjutkan menggunakan software
GeoGenius.
3.4.3
GeoGenius

Pengolahan

Menggunakan

Software

Setelah data base maupun rover hasil pengukuran GPS selesai di ubah, maka
selanjutnya kita akan mengolah kedua data tersebut menggunakan software
GeoGenius. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Klik Start All Program GeoGenius GeoGenius. Seperti pada gambar
dibawah ini :
72

Gambar 3.39 Langkah untuk menjalankan program GeoGenius

Maka akan muncul tampilan awal saat pertama kali menjalankan software
GeoGenius seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.40 Tampilan program GeoGenius

Pertama, kita harus membuat pilihan untuk system proyeksi untuk data yang
kita miliki karena pada GeoGenius tidak ada. Langkahnya klik Project
System

Gambar 3.41 Pilih system untuk membuat system proyeksi baru


73

Selanjutnya klik Editor pada jendela Select System untuk membuat pilihan
system proyeksi baru.

Gambar 3.42 Pilih Editor pada window Select System

Klik New pada System Editor kemudian isikan nama system proyeksi baru
yang akan kita buat. Pada laporan ini kami menamai dengan Zone 49s.
Kemudian klik OK.

Gambar 3.43 Beri nama baru sesuai dengan system proyeksi yang akan kita buat

Kembali ke System Editor, pada pilihan Projection pilih UTM_WGS


(Southern Hemisphere), pilihan Zone pilih 49E, kemudian untuk Ellipsoid

pilih WGS_84 dan Geoid Model set NONE. Untuk menyimpan


pengaturan klik Save.

74

Gambar 3.44 Pengaturan pada system proyeksi baru yang akan dibuat

Selanjutnya saat kembali lagi pada System Editor pilih system proyeksi Zone
49s yang telah kita buat kemudian klik OK

Gambar 3.45 Pilih Zone 49s yang merupakan system proyeksi baru

Setelah selesai dengan system proyeksi baru kita bisa memulai proses
pengolahan data pengukura GPS. Klik Project Files into Project.

Gambar 3.46 Pilih file into project untuk memulai proses


75

Pada jendela Insert Files into Project, pertama pilihlah data Base
untuk dimasukkan pertama kali dengan hanya memilah file dengan
esktensien *O dan *N, lalu klik Add to Project dan tunggu hingga
proses selesai.

Gambar 3.47 Pilih file dengan ekstensien *O dan *N untuk diolah

Gambar 3.48 Proses insert data

Lakukan hal yang sama untuk data rover seperti pada data base, hingga
hasilnya akan seperti berikut ini :

Gambar 3.49 Tampilan setelah proses insert data selesa


76

Pilih folder yang berisi data hasil proses convert data rover menggunakan
software topconlink blok data yang berpasangan atau meliliki data info denganurutan
RINEX Eph dan RINEX Data add project

Gambar 3.59 Kotak Dialog Insert Files Into Project

Gambar 3.60 Proses Add to Project

Gambar 3.61 Tampilan Data rofer

Hasil insert file data base dan rover

Gambar 3.62 Hasil Insert File Data Base dan Rover pada Software Geogenius
77

Kemudian rename atau ubah nama pada titik tetap yang pada tampilan
berbentuk segitiga dengan nama N4_ITN_I, dengan cara klik Points klik
kanan pada titik tersebut kemudian pilih Properties seperti pada gambar
dibawah :

Gambar 3.50 Klik kanan properties untuk mengubah nama

Pada jendela Property: Point klik Point pada Number ganti namanya
menjadi N4_ITN_I kemudian klik Assign.

Gambar 3.51 Ubah nama pada window Property:Point

Karena pengamatan pada satu titik dilakukan berulang, hal ini menyebabkan
titik-titik tersebut belum menjadi satu atau terletak pada posisi yang berbeda
untuk tiap pengamatan, maka kita perlu menyatukannya dengan cara
menyamakan nama untuk tiap point kemudian lakukan proses merge untuk
menjadikan satu point.

78

Gambar 3.52 Tampilan titik yang belum menyatu

Langkah merge titik-titik tersebut adalah pilih nama salah satu titik
pengamatan pada panel sebelah kiri klik kanan properties pada form
property : point pilih point kemudian ganti nama pada number sesuai
dengan nama pada BM berapa seharusnya titik tersebut. Misalnya pada
gambar dibawah titik dengan nama 560527h_YUIO diubah menjadi BM1.

Gambar 3.53 Samakan semua nama titik tersebut

Lakukan hal yang sama pada semua titik yang seharusnya menjadi BM1
tersebut hingga hasilnya akan seperti dibawah ini :

79

Gambar 3.54 Tampilan setelah namatitik sama

Setelah itu, untuk menjadikan satu titik pada BM1 tersebut lakukanlah
perintah merge terhadap titik-titik BM1 tersebut hingga menjadi satu. Caranya
adalah klik kanan pada titik BM1 yang terdapat pada panel sebelah kiri
kemudian pilih merge.

Gambar 3.55 Lakukan proses merge untuk menyatukan titik-titik tersebut

Akan muncul pilihan titik mana yang akan dilakukan perintah merge, hanya
pilih titik-titik dengan nama yang sama seperti BM1 tersebut kemudian klik
merge. Hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini :

80

Gambar 3.56 Lakukan proses merge pada tiap titik yang telah diberi nama sama

Gambar 3.57 Hasil setelah proses merge pada tiap titik selesai

Lakukan hal yang semua untuk semua BM seperti pada langkah-langkah


diatas mulai dari menyamakan nama tiap titik menjadi BM tertentu
kemudian melakukan proses merge pada titik-titik tersebut hingga semua
titik akan menjadi satu seperti pada gambara dibawah ini :

Gambar 3.58 Hasil setelah proses merge pada semua BM selesai

Selanjutnya kita akan memasukkan nilai koordinat awal yang telah


diketahui sebelumnya pada titik N4_ITN_I. Caranya adalah klik titik
N4_ITN_I pada panel sebelah kiri kemudian klik properties.
81

Gambar 3.59 Klik kanan properties pada N4_ITN_I

Kemudian pada form property : point klik pada National pada


National Grid Coordinate ganti nilai N dan E kemudian selesaikan
dengan klik Assign seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.60 Masukkan koordinat tetap

Setelah itu untuk menyelesaikan prosesnya klik pada salah satu baseline
yang menuju titik N4_ITN_I klik kanan pilih Process. Lakukan hal
yang sama pada semua baseline yang menuju titik N4_ITN_I tersebut

Gambar 3.61 Klik kanan pada salah satu baseline process


82

Gambar 3.62 Tampilan pada saat semua baseline menuju N4_ITN_I selesai di proses

Lakukan pula hal yang sama pada baseline-baseline lainnya, hingga


hasilnya akan seperti pada gambar berikut :

Gambar 3.63 Tampilan pada saat semua baseline selesai di proses

Selanjutnya kita bisa melihat report dari proses apa yang telah kita
lakukan untuk setiap baseline dengan cara klik kanan pada salah satu
baseline kemudian pilih report. Lakukan hal yang sama untuk semua
baseline agar kita bisa melihat report-report untuk semua baseline dan
simpanlah sesuai keinginan. Salah satu hasilnya akan seperti pada gambar
dibawah ini :

83

Gambar 3.64 Langkah untuk menampilkan report

Gambar 3.65 Hasil report salah satu baseline

Terakhir kita akan melakukan proses adjustment pada jaring titik kontrol
tersebut dengan cara klik Adjust pada toolbar settings.

Gambar 3.66 Langkah untuk melakukan adjustment baseline

84

Kemudian akan muncul form Adjustment Settings pada bar Tau Test
Significant Level ubah menjadi 5% kemudian pada bar Parameters
Sigmas Set Confidence Level to ubah menjadi 1,96 OK

Gambar 3.67 Pengaturan untuk adjustment baseline

Gambar 3.68 pengaturan confidence level

Kemudian klik kembali Adjust pada toolbar pilih Adjust (Based).


Hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.69 Klik Adjust (Based) untuk menyelesaikan proses


85

Gambar 3.70 Tampilan sebelum dan sesudah adjustment baseline

Untuk mendapatkan report hasil proses adjustment baseline tersebut klik


kembali pada toolbar Adjust Report simpanlah hasil report tersebut.

Gambar 3.71 Langkah untuk menampilakn report hasil adjustment baseline


86

Gambar 3.72 Tampilan report hasil adjustment baseline

85

Anda mungkin juga menyukai