PRAKTIKUM
3.1
pada saat kita melakukan pengukuran dengan menghadapi penggunaan 2 alat maupun
lebih. Dengan menekankan pada perhitungan akan menemukan baseline trivial
nantunya apabila kita menggunakan lebih dari 2 alat. Selain itu mengajari kita untuk
menghitung kisaran budget yang diperlukan untuk melakukan pengamatan GPS
tersebut.
3.1.1 Skenario Pengukuran 2 Alat
Berdasarkan scenario 2 alat tersebut diatas, maka dapat di estimasi biaya yang
diperlukan untuk melakukan pengamatan tersebut adalah :
Sewa 2 set GPS dengan merk TOPCON selama 4 hari
: @350.000 x 2 x
4 = 2.800.000
Sewa mobil 2 untuk 4 hari
: @250.000 x 2 x 4 = 2.000.000
: @250.000 x 2 x 4 = 2.000.000
@100.000 x 3 x 4 = 1.200.000
Maka total pengeluaran adalah
: Rp. 8.000.000
36
Ha
ri
Se
si
Base
N4_ITN_I
N4_ITN_I
3
4
2
5
6
7
N4_ITN_I
N4_ITN_I
N4_ITN_I
Pindah
BM1 Pindah
ke
BM4
BM4 Pindah
ke
BM4 BM5
BM2 BM3
10
BM2
BM2 Pindah
ke
11
BM4
BM4 BM1
8
9
BM4 BM3
BM2 BM1
(8.00) 2 Jam
(10.00) 2
Jam
(14.00) 2
Jam
(8.00) 2 Jam
(14.00) 2
Jam
1 Jam
1 Jam
Waktu
Pengam
Pergera
atan
kan
Rover
BM1 pindah
BM2
BM2 pindah
BM3
BM3 pindah
BM4
BM4 pindah
BM5
ke
2 Jam
1 Jam
2 Jam
1 Jam
2 Jam
1 Jam
2 Jam
1 Jam
ke
ke
ke
BM5
2 Jam
BM5
BM5 pindah ke
BM3
2 Jam
BM3
BM3 pindah ke
BM1
2 Jam
BM1
2 Jam
BM1
2 Jam
2 Jam
2 Jam
1 Jam
1 Jam
3
6
3.1.2
Skenario 3 Alat
Berdasarkan scenario 3 alat seperti pada tabel 3.2, maka dapat di estimasi biaya yang
diperlukan untuk melakukan pengamatan tersebut adalah :
Sewa 3 set GPS dengan merk TOPCON selama 3 hari
: @350.000 x 3 x
3 = 3.150.000
Sewa mobil 3 untuk 3 hari
: @250.000 x 3 x 3 = 2.000.000
: @250.000 x 2 x 4 = 2.250.000
@100.000 x 3 x 4 = 1.200.000
Maka total pengeluaran adalah
: Rp. 8.600.000
Dengan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk pengukuran jarring kerangka control
menggunakan pengamatan GPS tersebut, maka kita sebagai seorang geodet dapat
menawarkan kepada client yang ingin melakukan pengukuran dengan harga diatas
atau > Rp. 8.600.000 agar kita tidak mengalami kerugian.
37
Ses
i
N4_ITN_I
BM1
BM2
N4_ITN_I
BM2
BM3
N4_ITN_I
BM3
BM4
N4_ITN_I
Pindah ke
BM1
N4_ITN_1
BM4
Non-Trivial
N4_ITN_I
BM1
N4_ITN_I
BM2
N4_ITN_I
BM2
N4_ITN_I
BM3
N4_ITN_I
BM3
N4_ITN_I
BM4
N4_ITN_I
BM5
Waktu
Pengama Pergera
tan
kan
BM4
BM5
BM1 BM5
BM2
BM2
BM4
BM2 BM3
BM3
BM2 Pindah ke
BM4
BM3 Pindah ke
BM5
(10.00) 2
Jam
(14.00) 2
Jam
3
8
7
BM2
BM5
BM2
BM2 BM1
1 Jam
2 Jam
1 Jam
2 Jam
1 Jam
BM4
(8.00) 2
Jam
(10.00) 2
Jam
(14.00) 2
Jam
BM3 BM4
3
2 Jam
BM2
BM1 BM4
Waktu
Pengam
Pergera
atan
kan
BM1 Pindah ke
BM3
(8.00) 2
Jam
1 Jam
BM4 BM5
BM1
Pindah ke
BM2
Rover
(8.00) 2
Jam
1 Jam
BM5
BM4
BM5 Pindah ke
BM3
BM4
BM3 Pindah ke
BM1
BM4 Pindah ke
BM5
BM1
2 Jam
2 Jam
1 Jam
2 Jam
: @350.000 x 4 x
2 = 2.800.000
Sewa mobil 4 untuk 2 hari
: @250.000 x 4 x 2 = 2.000.000
: @250.000 x 2 x 4 = 2.000.000
@100.000 x 4 x 2 = 800.000
Maka total pengeluaran adalah
: Rp. 7.600.000
Dengan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk pengukuran jarring kerangka control
menggunakan pengamatan GPS tersebut, maka kita sebagai seorang geodet dapat
menawarkan kepada client yang ingin melakukan pengukuran dengan harga diatas
atau > Rp. 8.600.000 agar kita tidak mengalami kerugian.
39
Ha
ri
Se
si
Base
N4_ITN_
I
N4_ITN_
I
N4_ITN_
I
4
0
2
N4_ITN_
I
Baseline Yang
Diamati
NonTrivial
Trivial
N4_ITN_I
N4_ITN_I
BM1
BM2
N4_ITN_I
BM1
BM3
BM2
BM2
BM3
N4_ITN_I
N4_ITN_I
BM4
BM1
N4_ITN_I
BM4_BM3
BM3
BM4
BM1
N4_ITN_I
N4_ITN_I
BM3
BM4
N4_ITN_I
BM4
BM2
BM3
BM2
BM3
N4_ITN_I
N4_ITN_I
BM1
BM5
N4_ITN_I
BM5
BM4
BM4
BM4
BM5
BM1
BM1
Waktu
Pengamat Pergera
an
kan
(8.00) 2
Jam
Rover
BM1
BM2 Pindah ke
BM4
Waktu
Pengama Pergera
tan
kan
2 Jam
1 Jam
2 Jam
1 Jam
2 jam
1 Jam
BM3
BM1 Pindah ke
BM2
(10.00) 2
Jam
BM4
BM3
BM2 Pindah ke
BM5
(14.00) 2
Jam
BM4
BM3 Pindah ke
BM1
BM5
(8.00) 2
Jam
BM4
BM1
2 Jam
3.2
dilakukan perhitungan kekuatan jaringan atau yang lebih sering dikenal dengan
Strenght of Figure. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Sket :
Dari gambar sket diatas kita dapat menentukan parameter dari masing-masing matrik
X, dan L.
41
Matrik X :
Matrik L :
42
Menentukan matrik X
Dari sket diatas, parameter yang ada pada matrik X adalah :
43
Menentukan matrik X
Dari sket diatas, parameter yang ada pada matrik X adalah :
44
Menentukan matrik L
Dari sket diatas, parameter yang ada pada matrik L adalah :
45
yaitu :
4
6
Untuk Nilai
yaitu :
Untuk Nilai
yaitu :
Dari hasil ,
hasil yang didapat adalah 6.330, n merupakan jumlah parameter X yaitu 33, u
merupakan jumlah parameter yang dicari yaitu 15, maka dari hasil yang
ditemukan kita sudah bisa menghitung dengan rumus yang sudah ditentukan :
3.3
yang ada di Kawasan Kota Malang, 5 BM GPS diantaranya adalah BM yang baru
dibuat saat Praktikum. Pengukuran GPS menggunakan titik ikat (referensi) titik N-4
yang berada di kampus I Institut Teknologi Nasional Malang.
47
dengan
menggunakan satu titik ikat yang berada di kampus I Institut Teknologi Nasional
Malang. Jumlah titik yang diamati adalah 6 titik, Karena GPS yang ada berjumlah 2
buah maka sesi pengamatan dilakukan sebanyak 11 kali dengan 8 kali moving.
Baseline yang diamati ada 11 buah. Pada hari pertama pengamatan baseline yang
dilakukan yaitu N-4 Bm1; N-4 Bm2; N-4 Bm3; N-4 Bm4; N-4 Bm5; Bm1
Bm4. Pada hari kedua yaitu Bm1 Bm2; Bm2 Bm3; Bm3 Bm4; Bm4 Bm5;
Bm5 Bm1.
Dengan menggunakan metode survey Rapid Static dan mempertimbangkan
panjang baseline dibawah 5 kilometer serta kondisi lokasi pengamatan, maka lama
pengamatan tiap sesi 20 menit, agar hasil yang didapat optimal. Peralatan yang
digunakan adalah satu set GPS Topcon GR5 yang terdiri dari 1 buah GPS Base dan 1
buah GPS Rover.
a) Reconnainssance
Reconnaissance adalah suatu kegiatan penggunaan GPS navigasi atau
Handheld yang bertujuan untuk memastikan posisi titik jaringan polygon yang
telah direncanakan untuk dipasang patok beton (BM). Sebelumnya koordinat
titik-titik tersebut telah disimpan dalam GPS Handheld,untuk mengetahui
posisi titik tersebut kita dapat menggunakan menu kompas yang ada pada
GPS Handheld.
Langkah-Langkah kerja Reconnaissance sebagai berikut :
48
kemudian list lalu menekan tombol Enter. Selanjutnya mencari titik yang
akan direcon dengan menggunakan kursor.
49
Mengikuti arah kompas yang terdapat pada GPS Handheld untuk mencari
posisi titik yang akan direconnaissance.
Memperhatikan pula jarak yang tertera pada layer GPS, apabila jarak
semakin kecil berarti semakin dekat dengan posisi titik yang akan kita
reconnaissance atau sebaliknya.
Bila titik yang akan reconnaissance telah diketahui posisinya maka titik
tersebut dapat kita reconnaissance.
Jika pada saat direconnaissance terdapat titik yang posisinya terletak di
tengah jalan atau bangunan maka harus dilakukan pergeseran.
Menandai posisi titik yang akan digeser tersebut dengan menekan tombol
MARK lalu mengubah ID dan disave, kemudian menandai titik baru
tersebut dengan patok.
Kegiatan selanjutnya adalah memasang beton pada titik-titik yang telah
direconnaissance di lapangan. (Halid, Laporan Survei Satelit, 2010;2)
50
51
52
53
Selanjutnya pada menu bar klik File Station. Dan akan muncul
window pengaturan station tersebut.
Gambar 3.5 Tampilan awal saat pertama kali trimble planning terbuka
55
b) Sky Plot
Untuk hasil sky plot pengamatan tgl 27 Mei 2014 diperolehhasil
bahwa posisi satelit pada tanggal tersebut lebih banyak tersebar di
kuadran 90 sampai 270.
56
Gambar 3.9 Sky Plot satelit pada pengamatan tgl 27 Mei 2014
c) DOPs
DOPs merupakan singkatan dari Dilution of Precission Satelite
yang mana terdiri dari 5 yaitu : Geometrical, Position, Vertical,
Horizontal, dan Time. Berdasarkan hasil seperti pada gambar 3.7
maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa pada jam 07:30 pagi,
10:00 pagi, 12:30 siang, 20:50 malam merupakan jam-jam terbaik
untuk melakukan pengamatan. Karena pada jam jam-jam tersebut
nilai dari kelima DOPs berada pada titik yang paling rendah yang
menyatakan bahwa titik tersendah dari chart merupakan nilai
terbaik untuk melakukan pengamatan.
57
c) Pemasangan Patok
Sebelum pengamatan dilakukan, masing-masing tim melakukan pemasangan patok.
Patok dipasang sesuai dengan planing yang sudah ditentukan. Pemasangan patok ini
dilakukan dengan memperhatikan situasi dilapangan, area ptok yang dipasang
haruslah dalam keadaan terbuka dengan jarak toleransi tidak terhalang pepohonan
dan gedung. Selain itu harus dikondisikan agar nantinya patok tersebut mudah
terlihat dah tidak terhalang oleh apapun. Hal ini selain memudahkan kita dalam
mengenali patok yang telah kita pasang, juga akan membantu kita dalam mendirikan
alat apabila situasi disekitar patok tidak ditutupi oleh apapun.
Berikut foto patok :
60
61
62
3.4
software-software seperti Topcon Link v.8.2 dan GeoGenius. Berikut ini lanngkahlangkah pengolahan datanya :
3.4.1
menggunakan software yang mendukung untuk mengolah data hasil ukur GPS, tetapi
kita juga bisa mendapat koordinat pasti untuk suatu titik yang bisa dijadikan acuan
dalam pengolahan data menggunakan software tersebut. Hal ini adalah dengan cara
mengirim data salah satu titik kontrol ke website milik pemerintahan Astralia.
Website ini memberikan layanan secara gratis dalam hal pengolahan data hasil GPS.
Berikut ini langkah-langkahnya :
Buka Mozila FireFox
untuk membuka
website AUSPOS
Pada tab jendela FireFox ataupun Chrome yang telah dibuka, masukkan
alamat website seperti pada gambar dibawah ini :
63
Pada saat website tersebut sudah ter-load dengan sempurna, akan terlihat
tampilan seprti dibawah ini :
Pada box Cheklist yang telah di border merah pada gambar diatas kita harus
memastikan beberapa hal penting yang telah ditetapkan oleh pemilik website
tersebut dalam hal ini adalah pemerintah Australia, yang apabila
diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia artinya akan sebagai berikut :
64
Checklist :
Sebelum mengirimkan berkas GPS RINEX Anda , pastikan:
1.
2.
3.
4.
5.
GPS RINEX File / s berisi lebih dari satu jam (sebaiknya dua) data GPS.
GPS RINEX File / s tidak mengandung data dari hari UT saat ini.
GPS RINEX / file tidak mengandung lebih dari tujuh hari dari data.
GPS RINEX File / s nama tidak mengandung spasi.
Ketika mengirimkan beberapa file, memastikan empat karakter /
angka pertama dari nama file tidak sama.
6. Anda telah menggunakan IGS konvensi penamaan untuk jenis antena.
7. Antena tinggi yang disediakan adalah jarak vertikal dari tanda tanah
untuk Referensi Titik Antenna (ARP).
Apabila hal-hal yang perlu perhatian khusus sesuai dengan permintaan, maka
selanjutnya kita bisa melakukan submit data dengan cara klik pada link
Submit your data to AUSPOS seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.21 Klik Submit your data to AUSPOS untuk mengirim data
Kemudian akan muncul tampilan submit seperti pada gambar 3.59 Pada
pilihan Number Of RINEX files pilih 1.
65
Pada Antenna Type isikan sesuai dengan tipe antenna yang kita gunakan pada
saat pengambilan data. Seperti pada gambar dibawah ini :
Kemudian pada box Your Email Address masukkan alamat email anda dimana
nanti hasil hitungan dari AUSPOS akan dikirimkan untuk anda.
66
Pada tombol browse masukkan file yang akan anda upload. Kemudian klik
submit, hasil hitungan akan dikirim ke email yang telah anda masukkan
kurang lebih 1x24jam setelah anda mengirim file.
3.4.2
pengukuran menggunakan GPS dengan merk Topcon. Data RAW ini harus diubah
terlebih dahulu menjadi data RINEX sehingga bisa di olah selanjutnya menggunakan
software GeoGenius. Berikut langkah-langkahnya :
Klik Start All Program Topcon Topcon Link v.8.2. Seperti pada
gambar dibawah ini :
Selanjutnya kita harus mengubah GPS Time Zone terlebih dahulu dengan cara
Klik
Configuration.
File
Pada jendela Configuration, klik Time pada pilihan GPS Time Zone Offset
menu dropdown pilihlah (GMT +07:00) Bangkok, Hanoi, Jakarta kemudian
klik OK.
Untuk melanjutkan proses convert klik File Convert File. Pada jendela
pengaturan Convert File klik Add File.
68
Gambar 3.31 Klik add files untuk menambahkan file yang akan di-convert
Arahkan ke folder tempat penyimpanan file berada. Pada pengolahan data kali
ini, penulis pertama kali akan mengubah file data pengukuran Base dan
memasukkan pada Convert Files untuk melakukan proses mengubah dari
RAW data menjadi data Rinex. Pilihlah semua data dengan ekstensien *tps
pada folder penyimpanan data Base lalu klik Open.
Pada saat sudah selesai memasukkan semua data base yang akan di ubah,
tampilan akan kembali menunjukan jendela Convert Files dan semua data
yang dipilih sebelumnya akan muncul pada Source Path, pada pilihan
Channel centang semua pilihannya.
Perlu diketahui bahwa nantinya akan ada 3 file hasil Convert yaitu file dengan
ekstensien O, G, dan N. File dengan ekstensien O merupakan file dengan data
Observasi didalamnya, sedangkan untuk G dan N merupakan file dengan data
Navigasi didalamnya.
Selanjutnya tentukan dimana kita akan menyinpan hasil convert tersebut pada
pilihan Destination Folder, namailah sesuai dengan data apa yang kita ubah,
misalnya pada laporan ini yang dipilih untuk diubah pertama tadi adalah data
hasil pengukuran Base, maka kami menamai folder tempat menyimpan hasil
convert dengan nama Base. Kemudian klik Convert dan tunggu hingga
proses selesai.
Gambar 3.35 Tentukan destination folder untuk menyimpan data hasil convert
71
Lakukan proses yang sama untuk data rover hingga hasilnya akan seperti pada
gambar dibawah ini :
Apabila sudah mendapatkan hasil seperti gambar diatas, maka proses convert file
telah selesai dilakukan, dan proses akan dilanjutkan menggunakan software
GeoGenius.
3.4.3
GeoGenius
Pengolahan
Menggunakan
Software
Setelah data base maupun rover hasil pengukuran GPS selesai di ubah, maka
selanjutnya kita akan mengolah kedua data tersebut menggunakan software
GeoGenius. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Klik Start All Program GeoGenius GeoGenius. Seperti pada gambar
dibawah ini :
72
Maka akan muncul tampilan awal saat pertama kali menjalankan software
GeoGenius seperti pada gambar dibawah ini :
Pertama, kita harus membuat pilihan untuk system proyeksi untuk data yang
kita miliki karena pada GeoGenius tidak ada. Langkahnya klik Project
System
Selanjutnya klik Editor pada jendela Select System untuk membuat pilihan
system proyeksi baru.
Klik New pada System Editor kemudian isikan nama system proyeksi baru
yang akan kita buat. Pada laporan ini kami menamai dengan Zone 49s.
Kemudian klik OK.
Gambar 3.43 Beri nama baru sesuai dengan system proyeksi yang akan kita buat
74
Gambar 3.44 Pengaturan pada system proyeksi baru yang akan dibuat
Selanjutnya saat kembali lagi pada System Editor pilih system proyeksi Zone
49s yang telah kita buat kemudian klik OK
Gambar 3.45 Pilih Zone 49s yang merupakan system proyeksi baru
Setelah selesai dengan system proyeksi baru kita bisa memulai proses
pengolahan data pengukura GPS. Klik Project Files into Project.
Pada jendela Insert Files into Project, pertama pilihlah data Base
untuk dimasukkan pertama kali dengan hanya memilah file dengan
esktensien *O dan *N, lalu klik Add to Project dan tunggu hingga
proses selesai.
Lakukan hal yang sama untuk data rover seperti pada data base, hingga
hasilnya akan seperti berikut ini :
Pilih folder yang berisi data hasil proses convert data rover menggunakan
software topconlink blok data yang berpasangan atau meliliki data info denganurutan
RINEX Eph dan RINEX Data add project
Gambar 3.62 Hasil Insert File Data Base dan Rover pada Software Geogenius
77
Kemudian rename atau ubah nama pada titik tetap yang pada tampilan
berbentuk segitiga dengan nama N4_ITN_I, dengan cara klik Points klik
kanan pada titik tersebut kemudian pilih Properties seperti pada gambar
dibawah :
Pada jendela Property: Point klik Point pada Number ganti namanya
menjadi N4_ITN_I kemudian klik Assign.
Karena pengamatan pada satu titik dilakukan berulang, hal ini menyebabkan
titik-titik tersebut belum menjadi satu atau terletak pada posisi yang berbeda
untuk tiap pengamatan, maka kita perlu menyatukannya dengan cara
menyamakan nama untuk tiap point kemudian lakukan proses merge untuk
menjadikan satu point.
78
Langkah merge titik-titik tersebut adalah pilih nama salah satu titik
pengamatan pada panel sebelah kiri klik kanan properties pada form
property : point pilih point kemudian ganti nama pada number sesuai
dengan nama pada BM berapa seharusnya titik tersebut. Misalnya pada
gambar dibawah titik dengan nama 560527h_YUIO diubah menjadi BM1.
Lakukan hal yang sama pada semua titik yang seharusnya menjadi BM1
tersebut hingga hasilnya akan seperti dibawah ini :
79
Setelah itu, untuk menjadikan satu titik pada BM1 tersebut lakukanlah
perintah merge terhadap titik-titik BM1 tersebut hingga menjadi satu. Caranya
adalah klik kanan pada titik BM1 yang terdapat pada panel sebelah kiri
kemudian pilih merge.
Akan muncul pilihan titik mana yang akan dilakukan perintah merge, hanya
pilih titik-titik dengan nama yang sama seperti BM1 tersebut kemudian klik
merge. Hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini :
80
Gambar 3.56 Lakukan proses merge pada tiap titik yang telah diberi nama sama
Gambar 3.57 Hasil setelah proses merge pada tiap titik selesai
Setelah itu untuk menyelesaikan prosesnya klik pada salah satu baseline
yang menuju titik N4_ITN_I klik kanan pilih Process. Lakukan hal
yang sama pada semua baseline yang menuju titik N4_ITN_I tersebut
Gambar 3.62 Tampilan pada saat semua baseline menuju N4_ITN_I selesai di proses
Selanjutnya kita bisa melihat report dari proses apa yang telah kita
lakukan untuk setiap baseline dengan cara klik kanan pada salah satu
baseline kemudian pilih report. Lakukan hal yang sama untuk semua
baseline agar kita bisa melihat report-report untuk semua baseline dan
simpanlah sesuai keinginan. Salah satu hasilnya akan seperti pada gambar
dibawah ini :
83
Terakhir kita akan melakukan proses adjustment pada jaring titik kontrol
tersebut dengan cara klik Adjust pada toolbar settings.
84
Kemudian akan muncul form Adjustment Settings pada bar Tau Test
Significant Level ubah menjadi 5% kemudian pada bar Parameters
Sigmas Set Confidence Level to ubah menjadi 1,96 OK
85