Anda di halaman 1dari 14

1

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4

I.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 4


I.2. Tujuan.......................................................................................................................... 5

BAB II PELAKSANAAN ......................................................................................................... 6

II.1. Waktu dan Tempat................................................................................................... 6


II.2. Alat dan Bahan ........................................................................................................ 6
II.3. Diagram Alir ............................................................................................................ 7
II.4. Langkah Pengerjaan ................................................................................................ 8

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 9

III.1 Hasil Akuisisi Data .................................................................................................. 9


III.2 Hasil perhitungan Kerangka Kontrol Horisontal (KKH) ...................................... 10

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 11

IV.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 11


IV.2 Saran ...................................................................................................................... 11
IV.3 Kontribusi Praktikan .............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Spesifikasi Teknis JKH orde 4 poligon ............................................................... 5
Gambar 2. Diagram Alir ........................................................................................................ 7

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Survei Kadastral merupakan serangkaian proses yang dilakukan untuk


pendaftaran tanah. Menurut Badan Pertanahan Nasional, pendaftaran tanah merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah yang berkesinambungan dan
teratur untuk pengumpulan, pengolahan, pembukaan, dan penyajian bukti fisik data
yuridis bidang tanah. Untuk memetakan sebuah bidang tanah dapat dilakukan
pengukuran dengan metode terestris, metode fotogrametris, metode ekstraterestris dan
metode yang lainnya (Syaifullah, Ilmu Ukur Tanah 2011). Pengukuran yang dilakukan
dengan metode ekstraterestris dilakukan dengan menggunakan teknologi GPS (Global
Positioning System) yang dikembangkan oleh beberapa negara, sedangkan pengukuran
yang dilakukan dengan metode tersetris dilakukan dengan menggunakan peralatan
seperti Total Station, Water Pass atau Theodolit.

Setelah melakukan pengamatan GNSS pada Titik Dasar Teknik orde 3, maka
selanjutnya melakukan pengukuran pada Titik Dasar Teknik orde 4 berupa poligon
tertutup dimana pada TDT tersebut dilakukan pengukuran KKH untuk membuat
kerangka dasar pemetaan dimana titik satu dengan yang lain secara horizontal.

Pengukuran kerangka kontrol horizontal ini digunakan untuk mendapatkan


koordinat X, Y dimana pada prosesnya dibutuhkan ukuran sudut, jarak, dan juga
azimuth. Sudut diukur menggunakan Total Station , jarak diukur dengan Electronic
Distance Measurement (EDM), sedangkan azimuth diukur pada salah satu sisi poligon.

Sesuai dengan Standar Nasional Indonesia mengenai Jaring Kontrol Horizontal,


terdapat beberapa ketentuan spesifikasi mengenai TDT orde 4 yaitu :

4
Gambar 1. Spesifikasi Teknis JKH orde 4 poligon

I.2. Tujuan

Tujuan dari Praktikum ini adalah:


1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran poligon dengan menggunakan Total
Station untuk TDT orde 4 pada proses pengukuran kadastral.
2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan terhadap hasil pengukuran poligon yang
telah dilaksanakan.
3. Mahasiswa mampu menghitung serta mengetahui koreksi pada polygon tertutup.

5
BAB II
PELAKSANAAN
II.1. Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : Rabu, 6 September 2023
Waktu : 08.30 – 14.00 WIB
Tempat : Gedung DTHV dan DBSMB Sekolah Vokasi Universitas Gadjah
Mada.

II.2. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah:
No. Alat dan Bahan Keterangan Fungsi
1. Total Station Sokkia Set550x Digunakan sebagai alat untuk pengukur jarak dan sudut
untuk poligon.
2. Prisma Standar (2 buah) Digunakan untuk proses pengukuran dengan
menjadikan backsight dan frontsight.
3. Statif (3 buah) Digunakan sebagai alat untuk penyangga berdirinya alat
Total Station dan Prisma Standar.
4. Payung Digunakan untuk melindungi alat dari paparan panas
sinar matahari.
5. Formulir Pengukuran Digunakan sebagai media pencatatan informasi selama
berlangsungnya survei.
6. Bolpoin dan Pensil Digunakan untuk mencatat informasi di lapangan dan
menggambar sketsa lapangan.

6
II.3. Diagram Alir

Gambar 2. Diagram Alir

7
II.4. Langkah Pengerjaan

Langkah-langkah Pengukuran KKH orde 4 sebagai berikut :

a. Persiapan dan pemasangan alat


1. Mempersiapkan dan memastikan alat dan bahan yang diperlukan sudah tersedia dan
siap untuk digunakan.
2. Menuju lokasi pengamatan polygon orde 4, yang berada pada Gedung DTHV dan
DBSMB Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
3. Karena bergantian dengan kelompok lain, dirikan alat total station di BM 3 terlebih
dahulu. Selain itu, dirikan prisma standar di BM 2 dan dan BM BM 4.
4. Mendapatkan sudut horizontal BM 3 dengan membidik BM 2 dan BM 4 secara dua seri
rangkap.
5. Mengukur jarak antar BM dengan EDM dengan 5 kali bacaan.
6. Lakukan Langkah 3 hingga 5 untuk titik selanjutnya.
7. Apabila tiba di titik TDT BM 4 (BM 1), maka ukur azimuth terlebih dahulu.
8. Lakukan pengukuran hingga semua titik BM terukur.

b. Pengumpulan Data.
1. Catat semua bacaan sudut dan jarak yang diperoleh dari pengukuran di formulir KKH
yang sudah disediakan.
2. Buat file Microsoft Excel yang berisi rumus-rumus KKH yang diperlukan.
3. Salin hasil bacaan ke Microsoft Excel yang sudah di buat.
4. Hitung manual juga hasil bacaan data menggunakan kalkulator.
5. Pastikan data memenuhi TOR dibawah ini :
• Tetap mencatat data hasil ukuran
• Perhitungan dilakukan secara manual
• Durasi pekerjaan: 2 pertemuan
• Ketelitian penutup jarak : 1/7500
• Kesalahan penutup sudut: 2*k*√𝑛
• Selisih maksimum antara sudut rerata dengan sudut tunggal sebesar k* √2
6. Apabila hasil pengukuran tidak masuk TOR yang sudah ada, ulangi pengukuran KKH
seperti langkah-langkah di atas.

8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil Akuisisi Data

Pengukuran sudut poligon yang kelompok kami lakukan menggunakan metode


2 sesi pengukuran, yang dimana terdapat 4 total sudut yang kami dapat yaitu 2 sudut
biasa dan 2 sudut luar biasa. Kemudian dari keempat sudut tersebut di hitung jumlah
rata-ratanya untuk mendapatkan sudut terukur yang nantinya akan digunakan untuk
perhitungan Kerangka Kontrol Horisontal (KKH). Fungsi dari metode pengukuran 2
sesi menggunakan alat total station adalah untuk melihat perbedaan dari tiap sesinya
dengan sesi 2 harus diatur 0 set agar perbedaan sudut dapat terlihat, nantinya bacaan
sudut dari sesi 2 digunakan Sebagai pembanding apakah sudut pada sesi pertama tidak
jauh perbedaannya atau jauh perbedaannya. Biasanya, perbedaan bacaaan sudut sesi
pertama dengan bacaan sudut sesi kedua lebih dari 10 detik akan dilakukan pengukuran
ulang. Jika semua bacaan sudut sudah tidak melewati ambang batas, selanjutnya dicek
apakah bacaan sudut tunggal dari tiap sesi berbeda jauh dari sudut reratanya atau tidak.
Toleransi dari perbedaannya ini dihitung dengan k*√2, yang dimana k adalah ketelitian
dari alatnya. Toleransi pada kelompok kami harus di bawah 7 detik untuk setiap
perbedaan sudut tunggal tiap sesinya terhadap sudut reratanya.

9
III.2 Hasil perhitungan Kerangka Kontrol Horisontal (KKH)

Pada hasil perhitungan KKH terdapat kesalahan, yang dimana total dari Dsinα-
nya atau Fx menyentuh hingga 14 meter, sedangkan Dcosα-nya atau Fy menyentuh 0.6
meter. Kesalahan pada Fx yang sangat besar dengan nilai 14 meter membuat Fl dari
perhitungan ini tidak masuk dalam toleransi yaitu hanya 1/32 yang seharusnya lebih
dari 1/7500. Tetapi untuk kesalahan penutup sudutnya berada di nilai 1.75”, yang
dimana syarat toleransi kesalahan penutup sudutnya atau Fs nya 24.49”, artinya
perhitungan sudutnya masih masuk dalam toleransi. Perhitungan ini harus dilakukan
pengukuran ulang untuk mendapatkan jarak yang benar agar Fl nya masuk ke dalam
syarat toleransinya yaitu 1/7500.

10
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
Dari praktikum Pengamatan Titik Dasar Teknik dapat diperoleh kesimpulan bahwa:
1) Proses akuisisi data Kerangka Kontrol Horizontal (KKH) dilakukan dengan
menggunakan metode 2 seri rangkap sehingga diperoleh 2 bacaan biasa dan 2 bacaan
luar biasa.
2) Pada perhitungan KKH, kesalahan penutup sudut (Fs) yang diperoleh telah masuk ke
dalam toleransi yang diminta, akan tetapi masih terdapat kesalahan yang cukup besar
pada total Dsinα (Fx) sehingga menyebabkan hasil dari Fl tidak masuk ke dalam
toleransi.
3) Perlu dilakukan pengukuran ulang untuk mendapatkan jarak yang lebih akurat dan
presisi.

IV.2 Saran
1) Mahasiswa diharapkan mempelajari terlebih dahulu materi yang akan dipraktikkan agar
pelaksanaan survei di lapangan dapat berjalan secara lancar.
2) Mahasiswa diharapkan mengetahui besarnya TOR yang telah ditentukan agar saat
pengukuran, data yang dihasilkan dapat memenuhi TOR tersebut.
3) Melakukan pengecekan alat terlebih dahulu sebelum melakukan pengukuran agar tidak
terjadi kesalahan yang menyebabkan data yang dihasilkan buruk dan harus melakukan
pengukuran ulang.

IV.3 Kontribusi Praktikan


No Nama Deskripsi Persentase
Pengukuran Di lapangan,
Perhitungan KKH, Setting
1 Eurico Aditya Amiludin 20%
Alat, dan pembuatan hasil &
pembahasan laporan
Latar belakang setengah,
2 Rani Alkahvia 20 %
tujuan, lampiran, saran,

11
mendirikan prisma, menulis
data hasil pengataman.
Membuat kesimpulan dan
3 Leonard Eka Satya Nugraha daftar pustaka, setting alat, 20 %
mendirikan prisma.
Pembuatan diagram alir
langkah kerja, Menulis
4 Agistina Chasanah 20 %
Formulir pengamatan dan
pembuatan langkah kerja
Latar belakang, daftar isi
dan gambar, pembuatan
5 Nabila Nihayatuzulfaharista cover, alat dan bahan, 20 %
mendirikan prisma,
konsumsi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah

Panuntun, Hidayat. 2023. Pertemuan 4 - Pengukuran TDT orde 4. Modul, Yogyakarta: TSPD
- Universitas Gadjah Mada.
Syaifullah, Arief. 2011. Ilmu Ukur Tanah. Sleman: BPN RI STPN.
Syaifullah, Arief. n.d. "Modul 6 - POLIGON TERTUTUP." Modul, Sekolah Tinggi Pertanahan
Nasional, Yogyakarta. https://prodi4.stpn.ac.id/.
Syaifullah, Arief, and Kusimiarto. 2014. "Survei Kadastral." Modul, STPN, Yogyakarta.

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai