Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

SUPERVISI PEMBANGUNAN PS PERSAMPAHAN DI TUKAD RANGDA

I. LATAR BELAKANG
Penyediaan Prasarana dan Sarana Persampahan merupakan factor strategis untuk
meningkatkan derajatkesehatan lingkungan ang saat ini menghadapi tantangan
nasional. Pembangunan PS Persampahan sebagai langkah preventif (meningkatkan
derajat kesehatan lingkungan) dan menunjang pertumbuhan ekonomi (Infrastruktur).
Kondisi pelayanan Persampahan untuk Provinsi Bali yang keadaannya tidak jauh
berbeda dengan kondisi nasional maka diperlukan langkah antisipasi untuk jangka
pendek maupun jangka panjang dimana Bali juga bisa memenuhi target MDG tahun
2015 yaitu dengan dialokasikannya kegiatan Persampahan secara bertahap melalui
Dana APBN, APBD dan Partisipasi pihak swasta.
Agar pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan jadwal dan kualitas serta
spesifikasi yang telah ditetapkan didalam kontrak kerja serta, maka diperlukan
kegiatan supervisi antara lain melaksanakan Monitoring dan Evaluasi serta
Pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan Prasarana dan Sarana
yang dibangun tersebut.
Bali merupakan salah satu daerah tujuan Wisata yang telah mendunia, sehingga
sector Pariwisata merupakan unggulan Daerah Bali. Untuk meningkatkan
kedatangan wisatawan baik wisatawan Mancanegara maupun wisatawan
Nusantara, maka kebersihan dan kesehatan lingkungan mutlak diperhatikan.
Dengan mascot Provinsi Bali yang BALI (Bersih Aman Lestari Indah) maka
SAMPAH sebagai salah satu indicator lingkungan kota yang bersih dan sehat perlu
mendapatkan penanganan yang memadai.
Perkembangan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat serta meningkatkan
aktivitas perekonomian berdampak pada permasalahan munculnya penurunan
kualitas lingkungan, antara lain akibat PENANGANAN SAMPAH yang belum
memadai yang apabila tidak disikapi akan berpotensi menurunkan derajat
kesehatan lingkungan dan masyarakat serta berdampak pada penurunan PAD dari
sector Pariwisata.
Konsekuensi dari pertumbuhan masyarakat urban mempunyai dampak dalam
penyediaan prasarana perkotaan dan pusat kegiatan ekonomi seperti pasar,
pertokoan, restoran, dll semakin besar.
Kebiasaan yang relative masih buruk yang dilakukan oleh sebagian masyarakat
yang kurang bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan bersih dan sehat
adalah membuang sampah ke Sungai. Berbagai macam sampah, mulai dari
sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah industri dll, telah dibuang ke sungai.
Pendangkalan sungai akibat sedimentasi dan pembuangan sampah akan
mengakibatkan banjir dan penurunan derajat “kesehatan/kualitas dan estetika
lingkungan”. Sungai merupakan sumber air baku berbagai kepentingan
pembangunan.
Air merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi kelangsungan hidup
dan kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan
mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan
mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan daya guna, hasil guna,
produktivitas, daya dukung, dan daya tampung dari sumber daya air yang pada
akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya alam (natural resources
depletion).
Aspek Bahari sudah terancam akibat ulah sebagian orang yang tidak peduli akan
kebersihan dan kelestarian lingkungan dengan membuang sampah serta kotoran
bahkan limbah yang menimbulkan bau busuk. Pembuangan sampah ke saluran
atau sungai yang akhirnya dibawa aliran sungai dan bermuara ke laut akan
mengancam lingkungan pantai dan merusak terumbu karang, menghambat
pertumbuhan biota laut. Hal tersebut tentu akan menurunkan niat para wisatawan
yang ingin bermain surfing atau water sport serta para penggemar diving
“pemandangan di bawah permukaan laut”. Kondisi ini bila dibiarkan akan
mengancam kelangsungan kelestarian pantai. Mengingat keberadaan pantai sangat
berarti, selain ebagai sumber pangan, kawasan pantai juga dijadikan tempat
rekreasi, serta pendukung utama industri pariwisata.
Akibat penanganan sampah yang tidak memadai, akan merusak Nama Bali sebagai
Daerah tujuan wisata dan pada akhirnaya akan menurunkan PAD dari sector
pariwisata yang merupakan salah satu unggulan Provinsi Bali maupun Indonesia
pada umumnya.
Tukad Rangda adalah sungai yang melintasi Bali Selatan yang merupakan pusat
pariwisata, telah tercemar dan telah dipenuhi oleh berbagai jenis sampah. kondisi
saat ini, bahwa sampah-sampah yang tertahan di sepanjang sungai diusahakan
diangkat dengan tenaga manusia. Hal ini telah terbukti tidak efektif sama sekali
selain tidak manusiawi.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud :
Maksud dari tujuan ini adalah melaksanakan pengawasan, pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan Pembangunan PS Persampahan di Tukad Rangda
serta memberikan masukan baik yang bersifat rutin dan teknis maupun usulan yang
sifatnya menunjang pelaksanaan fisik.
Tujuan :
Adapun tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan
konstruksi fisik / pekerjaan dimaksud yaitu mulai dari aspek asministrasi, aspek
teknis, aspek biaya dan target pelayanan sehingga dicapai hasil kerja yang sesuai
Dokumen Kontrak baik dari segi kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dalam
waktu dan biaya yang telah ditentukan.

III. SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
 Mendapatkan gambaran aktifitas kegiatan fisik, administrasi dan keuangan
 Menghasilkan rekomendasi terhadap evaluasi kegiatan fisik, administrasi dan
biaya selama kontrak fisik berlangsung
 Memberikan arahan-arahan pelaksanaan
 Memberikan saran-saran perbaikan terhadap pengelolaan konstruksi fisik,
administrasi dan biaya.
 Memberikan rekomendasi / usulan pemecahan masalah yang ditemui dalam
pelaksanaan pekerjaan

IV. NAMA DAN ORGANISASI


Satuan Kerja Pengembangan Infrastruktur Persampahan dan Sanitasi Sarbagita

V. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp. 375.000.000,00
(Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah), termasuk PPN, dibiayai APBN Tahun
Anggaran 2008.

VI. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG SERTA


AHLI PENGETAHUAN
Lingkup Kegiatan
Lingkup pekerjaan yang tercakup dalam kerangka acuan ini adalah :
A. Persiapan meliputi, antara lain
 Mengevaluasi, melakukan kajian kawasan objek pembangunan dan
memahami perencanaan teknis trashrack dan Unit pendukung PS
Persampahan lainnya.
 Untuk memberikan hasil pekerjaan yang sesuai dengan kondisi lapangan
dan perkembangan desain yang dilakukan maka konsultan supervise harus
melakukan kajian terhadap data dan analisa yang telah dilakukan
berhubungan dengan pekerjaan terkait.
 Memahami Peraturan Persampahan
 Memahami UU No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
 Menyusun pola pikir dan rencana kerja
 Melaksanakan konsultasi dengan semua stackholder
 Memfasilitasi terciptanya MOU antara PU dan Pemda terkait Pengelolaan
Pasca Konstruksi.

B. Supervisi Konstruksi dan Modifikasi Desain


Konsultan Supervisi akan melaksanakan tugas-tugas supervisi pada
pelaksanaan konstruksi secara keseluruhan dan memberi advis teknis dalam
pelaksanaannya, antara lain meliputi :
 Secara umum lingkup tugas konsultan terdiri dari supervisi konstruksi dan
modifikasi / perbaikan desain. Selain itu konsultan harus memberikan
tanggapan dalam membantu pemilik kegiatan pada Supervisi konstruksi
untuk mendapatkan hasil terbaik.
 Secara spesifik tugas konsultan adalah berupa ASSISTEN TASK CONCEPT
baik untuk pekerjaan supervise konstruksi maupun modifikasi desain. Untuk
itu peranan data dan analisa yang telah dilakukan sangat besar dalam
efisiensi pelaksanaan pekerjaan.
 Bekerjasama dengan Satuan Kerja Pengembangan Infrastruktur dan
Persampahan Sanitasi Sarbagita yang diwakili oleh Assisten Pelaksanaan.
 Mengawasi dan mengontrol kemajuan pekerjaan, kualitas, kuantitas, biaya
konstruksi dan keamanan terhadap konstruksi yang berhubungan dengan
spesifikasi teknis dan gambarnya.
 Bersama-sama dengan Satker PIPS Sarbagita (Assisten Perencanaan /
Assisten Pelaksanaan / Direksi lapangan) dalam memeriksa dan menyetujui
setting out dan ketinggian konstruksi yang diusulkan kontraktor.
 Memeriksa dan mengevaluasi material dan peralatan yang diusulkan oleh
kontraktor
 Meneliti dan mengevaluasi semua usulan rencana kerja, skedul dan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan implementasi kegiatan dari
kontraktor untuk disetujui.
 Menetapkan cara kerja tes bahan konstruksi dan hasil tes yang diserahkan
kontraktor serta melaporkannya pada Satker PIPS Sarbagita.
 Memberikan pengarahan pada perencanaan pengadaan dan kuantitas dari
bahan konstruksi seperti bahan baja, semen, dan bahan lainnya untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
 Berkoordinasi dengan Satker PIPS Sarbagita (Assisten Perencanaan dan
Assisten Pelaksanaan) untuk melakukan inspeksi kepabrik penyalur bahan
konstruksi dan peralatan terkait dengan pekerjaan fabrikasi.
 Mengadakan perbaikan (modifikasi) desain dan penggambaran secara detail
konstruksi apabila terjadi perubahan yang signifikan dan meminta
persetujuan dengan Satker PIPS Sarbagita (Assisten Perencanaan). Secara
spesifik tugas konsultan adalah berupa ASSISTEN TASK CONCEPT baik
untuk pekerjaan supervisi konstruksi maupun modifikasi desain.
 Konsultan supervisi membuat suatu kajian secara menyeluruh kondisi Tukad
Rangda yang ada terutama keberadaannya dalam wilayah kota, sehingga
secara penampakannya dapat memberikan hasil / manfaat dalam
penyehatan lingkungan dan pemanfaatan air bakunya serta menunjang
industri pariwisata.
 Konsultan harus memberikan tanggapan dalam membantu Satker PIPS
Sarbagita pada supervise konstruksi untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Untuk itu peranan data yang dikumpulkan dan analisa yang telah dilakukan
konsultan sangat besar dalam efisiensi pelaksanaan pekerjaan.
 Menyiapkan laporan inspeksi, tes dan aktifitas supervise
 Mengevaluasi dan menyetujui laporan pelaksanaan konstruksi seperti
laporan harian, mingguan dan bulanan.
 Menyiapkan laporan dan melakukan pembahasan sesuai penjelasan dalam
Produk Kegiatan
 Mengevaluasi panduan / system Operasi dan pemeliharaan Sarana dan
Prasarana yang direncanakan dan SOP tiap unit peralatan
 Mengevaluasi Biaya Operasi dan Pemeliharaan serta memberikan
rekomendasi penyempurnaan apabila diperlukan.
 Melaksanakan tugas pengawasan dan evaluasi pelaksanaan serta pelaporan
lainnya yang dibutuhkan oleh Satker PIPS Sarbagita.

Data Teknis Konstruksi


Sebagaimana desain Bantek PS Persampahan Tukad Rangda, maka lingkup
pengawasan itemkonstruksi antara lain :
1. Pekerjaan Persiapan

2. Pekerjaan Civil Work Trashrack

3. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Hidrolik Trashrack

4. Pekerjaan Prasarana Penunjang.

Lokasi Kegiatan
Kegiatan jasa konsultasi ini berada di Tukad Rangda wilayah Kota Denpasar

Data dan Fasilitas Penunjang


1. Penyediaan oleh Satker PIPS Sarbagita

 Staf Pengawas / Pendamping


2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan


peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, antara
lain :
 Fasilitas dan peralatan kerja yang diperlukan
 Kendaraan operasional termasuk pengemudi dan biaya operasional
 Komputer dan alat tulis kantor lainnya
 Kebutuhan lainnya guna memperlancar dan menyukseskan pelaksanaan
pekerjaan ini seperti :
Penawaran Komputer dan Printer harus melampirkan DATA SPESIFIKASI
LENGKAP sesuai barang yang ditawarkan.
 Apabila ada peralatan yang harus dibeli dalam kegiatan ini, maka pada akhir
penugasan, barang atau peralatan yang dibeli tersebut harus diserahkan
kepada Satker PIPS Sarbagita
 Kebutuhan sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan lainnya

Alih Pengetahuan
Penyedia jansa harus mengadakan diskusi / presentasi / pemaparan terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf
Satker PIPS Sarbagita
VII. METODOLOGI
VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
IX. KEBUTUHAN TENAGA
X. KELUARAN
XI. PELAPORAN

Anda mungkin juga menyukai