Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PEKERJAAN JASA KONSULTANSI


PERENCANAAN PEMBANGUNAN/ REHABILITASI PP CIPARAGE

I. PENDAHULUAN
Pembangunan Kelautan dan Perikanan merupakan bagian integral dari
Pembangunan Nasional pada hakekatnya merupakan usaha peningkatan kualitas
sumberdaya manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara
berkelanjutan, yang berlandaskan kepada kemampuan sendiri, dengan
memanfaatkan sumberdaya yang tersedia, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Sektor Kelautan
dan Perikanan merupakan sector potensial yang apabila dikelola secara baik dan
optimal akan mampu memberikan sumbangan dan daya ungkit dalam mengatasi
berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa, seperti penganguran dan
kemiskinan serta peningkatan pendapatan masyarakat. Eksploitasi sumberdaya
ikan di laut melalui kegiatan penangkapan apabila tidak dikelola dengan baik
dapat mengancam kelestarian sumberdaya itu sendiri terutama dengan adanya :
(1) penangkapan yang melebihi daya dukung sumberdaya ikan; (2) Penurunan
kualitas habitat dan keanekaragaman hayati sumberdaya ikan; (3) Terjadinya
tumpang tindih penggunaan perairan dengan kegiatan lainnya akibat belum
tertatanya ruang untuk berbagai kegiatan, dan (4) terjadinya degredasi lingkungan
baik secara alami maupun berbagai dampak dari aktivitas masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas, maka pengembangan perikanan kedepan harus


mampu mendayagunakan potensi yang ada dengan mengatasi berbagai
permasalahannya, sehingga dapat mendorong kegiatan produksi berbasis
ekonomi rakyat, berwawasan lingkungan serta mempercepat pembangunan
ekonomi masyarakat perikanan. Oleh karena itu perencanaan pengembangan
perikanan tangkap harus diformulasikan berdasarkan data dan informasi yang
menandai tentang potensi sumberdaya perikanan dan dukungan sarana

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 1
prasarana yang memadai.

Sebagai langkah nyata dalam pembangunan perikanan tangkap maka diperlukan


penyediaan prasarana pelabuhan perikanan yang layak dan memenuhi standar
pelayanan bagi nelayan dan stakeholder lainnya. Fungsi pelabuhan perikanan
sesuai dengan Undang-Undang Perikanan Nomor 45 Tahun 2009 tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan
ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor PER.08/MEN/2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan, memiliki
fungsi pemerintahan dan pengusahaan, dimana fungsi pemerintahan yaitu untuk
melaksanakan pengaturan, pembinaan, pengendalian, pengawasan, serta
keamanan dan keselamatan operasional kapal perikanan di pelabuhan perikanan.
Adapun Fungsi Pelabuhan Perikanan dalam pemerintahan antara lain :
1. Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan;
2. Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan;
3. Tempat pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan;
4. Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan;
5. Tempat pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumberdaya ikan;
6. Pelaksanaan kesyahbandaran;
7. Tempat pelaksanaan fungsi karantina ikan;
8. Publikasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal
pengawas kapal perikanan;
9. Tempat publikasi hasil penelitian kelautan dan perikanan;
10. Pemantauan wilayah pesisir;
11. Pengendalian lingkungan;
12. Kepabeanan; dan/atau
13. Keimigrasian.
Sedangkan fungsi pengusahaan yaitu untuk melaksanakan pengusahaan
berupa penyediaan dan atau pelayanan jasa kapal perikanan dan jasa terkait di
pelabuhan perikanan antara lain :
1. Pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan;
2. Pelayanan bongkar muat ikan;
3. Pelayanan pengolahan hasil perikanan;
4. Pemasaran dan distribusi ikan;

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 2
5. Pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan perikanan;
6. Pelayanan perbaikan dan pemeliharaan kapal perikanan;
7. Pelayanan logistik dan perbekalan kapal perikanan;
8. Wisata bahari; dan/atau
9. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Untuk terjaminanya fungsi pelabuhan perikanan, maka Jawa Barat sesuai


amanat Gubernur Jawa Barat, berkomitmen mewujudkan nelayan juara lahir dan
batin, maka Jawa Barat menganggarkan perbaikan/rehabilitasi prasarana
pelabuhan, kedepan diharapkan mampu menjalankan fungsi pemerintahan dan
pengusahaan bagi kesejahteraan nelayan di Jawa Barat.
Rehabilitasi/pengembangan pelabuhan perikanan tidak saja diorientasikan untuk
memperoleh manfaat ekonomi yang optimal, tetapi juga bagaimana agar manfaat
ekonomi tersebut benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat dalam
meningkatkan kesejahtraan serta bagaimana agar sumberdaya ikan dan
lingkungannya dapat terjaga/terawasi oleh petugas pelabuhan demi
kelestariannya sehingga tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

A. U m u m
1. Setiap pelaksanaan Pekerjaan konstruksi pembangunan asset milik
negara yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus berdasarkan
perencanaan bangunan yang secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan serta ada pengawasan secara efektif
dilapangan, sehingga rencana teknis yang telah disiapkan dan
dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan kontruksi dapat berlangsung
operasional efektif.
2. Pelaksanaan pengawasan ini harus dilakukan oleh penyedia Pekerjaan
Jasa Konsultansi yang kompeten, dan dilakukan secara penuh
dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan
sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
3. Penyedia Pekerjaan Jasa Konsultansi harus melaksanakan
Pekerjaan Jasa Konsultansi ini secara baik, dari segi biaya, mutu,
dan waktu kegiatan pelaksanaan pengawasan sehingga bangunan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 3
sesuai dengan dokumen perencanaan yang telah dibuat.
4. Kinerja penyedia Pekerjaan Jasa Konsultansi sangat ditentukan oleh
kualitas dan intensitas pengawasan dilapangan, serta yang secara
menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) yang telah disepakati.

B. Maksud, Tujuan, dan Sasaran


Tujuan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP
Ciparageini adalah tersusunnya dokumen perencanaan yang terdiri atas :
1. Dokumen perencanaan Pekerjaan Pembangunan Fasilitas Air (Tawar)
Bersih;
2. Dengan dokumen perencanaan yang baik, maka pekerjaan
pengawasan akan secara efektif dilapangan. Sehingga rencana teknis
yang telah disiapkan dan dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan
kontruksi dapat berlangsung operasional efektif.
3. Sehingga perencanaan tersusun secara baik, dari segi biaya, mutu,
dan waktu kegiatan pelaksanaan konstruksi sehingga bangunan sesuai
dengan dokumen perencanaan yang telah dibuat, sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Jasa Konsultansi, gambar desain teknis
bangunan, Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Bill of Quantity dan
spesifikasi teknis pekerjaan.

Sasaran yang ingin dicapai terkait dengan Jasa Konsultansi


Perencanaan Arsitektur dan Sipil ini adalah tersusunnya dokumen
perencanaan pekerjaan konstruksi prasarana bangunan teknis lingkup UPTD
Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem lokasi Satpel PP Ciparage.

C. Latar Belakang
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian dari
lingkup Sub Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Pelabuhan
Perikanan.
2. Pemegang Mata Anggaran adalah Pemerintah Daerah Pemerintah
Provinsi Jawa Barat.
3. Untuk penyelenggaraan kegiatan dimaksud, Gubernur telah

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 4
membentuk Biro Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi Jawa Barat
serta Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
untuk melaksanakan pengadaan Pekerjaan Jasa Konsultansi ini.
4. Dan kemudian juga PA telah menunjuk Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) Sub Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Pelabuhan
Perikanan.
4. Selain itu, KPA menunjuk Tim Pendukung untuk membantu PPK dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
5. Dasar Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 1999 Tentang
Jasa Konstruksi;
b. Undang-Undang Nomor 45 tahun 2009 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 Tentang Perikanan;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2016 Tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan
Petambak Garam;
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2000
tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi;
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2002
tentang Perkapalan;
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005
tentang Pelaksanaan UU Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan
Peran Masyarakat Jasa Konstruksi;
h. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah;
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
j. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor
0Per.08/Men/2012 , tentang Kepelabuhanan Perikanan;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 5
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016, tentang
Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah;
m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2018, tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2023;
n. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Pedoman Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan;
o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2021 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Pembukuan, Inventarisasi, dan Pelaporan Barang
Milik Daerah;
p. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2022 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2023;
q. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2016 tentang Sistem
dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat;
r. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 118 Tahun 2022 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2023;
s. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 910/Kep.356-BPKAD/2022
tentang Standar Biaya Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
Anggaran 2023;
t. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 900/Kep.1-BPKAD/2023
tanggal 3 Januari 2023 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran,
Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran, Bendahara
Penerimaan Pembantu, Bendahara Pengeluaran Pembantu Pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran
2023;
u. Keputusan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat
Nomor : 92/KU.12.01.03/Sekre tanggal 2 Januari 2023 tentang
Penunjukan Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pengadaan
Barang dan Jasa APBD pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Jawa Barat Tahun Anggaran 2023;
v. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Nomor : 93/KU.12.01.03/Sekre
tanggal 2 Januari 2023 Tentang Penunjukan Pejabat Pelaksana Teknis

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 6
Kegiatan (PPTK) pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Barat Tahun Anggaran 2023; dan
w. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2023
pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat Nomor
3.25.03.1.06.02 Kegiatan Penetapan Lokasi Pembangunan serta
Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Provinsi, Sub Kegiatan Penyediaan
Sarana dan Prasarana Pelabuhan Perikanan;

D. Lingkup dan Lokasi Kegiatan


1. Lingkup Kegiatan adalah Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/
Rehabilitasi PP Ciparage. Konsultansi pengawasan ini masuk ke dalam
subklasifikasi bidang usaha : Jasa Perencanaan Pekerjaan Konstruksi
Sipil.
2. Lokasi pekerjaan adalah di tanah merupakan tanah milik Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/Kota setempat.
3. Lokasi serah terima pekerjaan jasa konsultansi adalah di Kantor Satpel
PP Ciparage Desa Ciparagejaya Kecamatan Tempuran Kabupaten
Karawang

E. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG


Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP
Ciparage APBD Tahun Anggaran 2023 ini diselenggarakan oleh :
SUB Kegiatan : Penyediaan Sarana dan Prasarana Pelabuhan Perikanan
APBD Tahun Anggaran 2023
PA : Ir. Hermansyah, M.S.i.
KPA/PPK : Sudarto, S.Pi, M.Si.
PPTK : Nailil Hana, S.Pi., M.P.
Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa : Nailil Hana, S.Pi., M.P..

II. KEGIATAN JASA KONSULTANSI


A. Lingkup Tugas
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan Jasa

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 7
Konsultansi adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya
Peraturan Menteri KP RI Nomor Per.08/Men/2012 Tentang Kepelabuhan
Perikanan, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. Selain itu juga
mengacu kepada Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya.

B. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan serah terima lapangan dan survey pendahuluan lokasi
pelaksanaan pekerjaan
2. Memeriksa dan mempelajari dokumen masterplan atau dokumen lain
yang ada.
3. Memakai bahan, peralatan dan menggunakan metode pelaksanaan,
serta melaksanakan pekerjaan dengan berprinsip pada ketepatan waktu,
dan efisiensi biaya Pekerjaan Jasa Konsultansi.
4. Melaksanakan Pekerjaan Jasa Konsultansi dengan kualitas, kuantitas,
dan laju pencapaian volume/realisasi fisik yang baik dan tepat.
5. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk mengantisipasi hal-hal
yang mungkin terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
6. Melaksanaan soundir, mensurvey harga-harga bahan
bangunan/upah/biaya pendukung lainnya, membuat Rencana Anggaran
Biaya (RAB), mendesain gambar-gambar, membuat KAK teknis
bangunan, membuat spesifikasi teknis bangunan, meliputi pekerjaan
sebagai berikut :
- Pekerjaan Pemeliharaan Bronjong Satpel PP Dadap Indramayu; dan
- Pekerjaan Pemeliharaan Bengkel Satpel PP Eretan Indramayu
7. Menkonsultasikan kepada tenaga/bantuan/pengelola teknis dari Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat;
8. Mempresentasikan kepada bowheer terkait hasil dokumen perencanaan;
9. Melakukan revisi dokumen perencanaan bila diperlukan;
10. Melaksanakan serah terima pekerjaan; dan
11. Mengajukan permohonan pencairan pekerjaan.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 8
12. Bersama Konsultan Perencana, pekerjaan konstruksi, PPK, dan tim teknis
PPK apabila ada perubahan dalam kontrak.

III. TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA KONSULTANSI


A. Penyedia Pekerjaan Jasa Konsultansi bertanggung jawab secara profesional
atas jasa pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata
‘laku’ profesi yang berlaku.
B. Secara umum tanggung jawab penyedia Pekerjaan Jasa Konsultansi adalah
minimal sebagai berikut :
1. Bangunan konstruksi memiliki jaminan ketahanan minimal 15 tahun;
2. Perencanaan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan
pedoman teknis yang berlaku, dijadikan dasar pembuatan dokumen
Kontrak/Surat Perintah Kerja.
3. Kinerja penyedia Pekerjaan Jasa Konsultansi telah memenuhi standar hasil
pekerjaan yang berlaku.
3. Hasil evaluasi pekerjaan dan dampak yang ditimbulkan.
C. Penanggung jawab profesional penyedia Pekerjaan Jasa Konsultansi saja
sebagai suatu perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional yang
terlibat.

IV. BIAY A
A. Biaya Kegiatan
1. Besarnya biaya Pekerjaan Pekerjaan Jasa Konsultans i
pembangunan kapal ini mengikuti pedoman Keputusan Gubernur
Jawa Barat Nomor 910/Kep.356-BPKAD/2022 tentang Standar Biaya
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2023 yaitu :
a. Biaya pekerjaan akan tercantum dalam Surat Perintah Kerja
(SPK) beserta lampirannya setelah penyedia Pekerjaan Jasa
Konsultansi dipilih/ditetapkan oleh Pejabat Pengadaan Barang
dan Jasa lalu ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat dengan
menandatangani kontrak tersebut.
b. Tidak diperbolehkan pekerjaan tambah kurang yang dituangkan
dalam addendum kontrak, mengingat jenis kontrak adalah lum

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 9
sump.
c. Besarnya biaya pekerjaan merupakan biaya tetap dan pasti (Lump
Sump).
2. Biaya Pekerjaan Pekerjaan Jasa Konsultansi dan tata cara
pembayaran diatur secara kontraktual, meliputi biaya personil dan
biaya non personil serta pajak sesuai aturan yang berlaku.
3. Pembayaran biaya pekerjaan adalah berdasarkan prestasi
kemajuan Pekerjaan Pekerjaan Jasa Konsultansi.

B. Sumber Dana
Sumber dana dari keseluruhan Pekerjaan Pekerjaan Jasa Konsultansi
dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran
2023 pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat Nomor
3.25.03.1.06.02 Sub Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Pelabuhan
Perikanan Tanggal 16 Desember 2022, dengan Pagu Anggaran dan perkiraan
biaya pekerjaan/Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp19.800.000,-
(Sembilan Belas Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah). Dokumen Pelaksanaan
Anggaran dan Perincian HPS sebagaimana terlampir.

V. KELUAR AN
Keluaran yang dihasilkan oleh Penyedia Pekerjaan Jasa Konsultansi berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian
(Kontrak)/Surat Perintah Kerja (SPK), yang minimal hasil review maupun
perencanaan baru yang meliputi :
 Spesifikasi teknis pekerjaan
 Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan
 Rencana Anggaran Biaya (RAB)
 Analisis satuan pekerjaan/bahan/upah
 Bill of Quantity/BOQ
 Gambar Terbangun (As Built Drawings); dan
 Berita Acara Pemeriksaan dan Penyerahan Pekerjaan.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 10
VI. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan Jasa Konsultansi
pada Kerangka Acuan Kerja ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan
sebagai berikut :
A. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari Pekerjaan Pekerjaan Jasa Konsultansi harus
dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang
telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pemberi Tugas.
Konsultansi pengawasan ini masuk ke dalam subklasifikasi bidang usaha :
Jasa Konsultansi Perencanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Sipil.
B. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan Jasa Konsultansi teknis konstruksi
yang obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut
macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar
hasil kerja pengawasan yang berlaku.
C. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan Pekerjaan Jasa Konsultansi konstruksi fisik harus
dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai penyedia
Pekerjaan Jasa Konsultansi yang secara fungsional dapat mendorong
peningkatan kinerja kegiatan.
D. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan dilapangan
harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

E. Persyaratan Administrasi dan Teknis


1. Daftar perusahaan inti minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan :
a. Ahli Arsitektur/Sipil Pipanisasi 1 (satu) orang dengan kriteria persyaratan
memiliki ijasah S1 Sipil dengan pengalaman min. 5 (lima) tahun dalam
pembangunan kantor pemerintahan dengan posisi yang sama yang
dibuktikan dengan referensi dari pemilik pekerjaan sebelumnya.
c. Juru Gambar sebanyak 1 (satu) orang dengan kriteria persyaratan
memiliki ijasah minimal STM/SMK Bangunan.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 11
Untuk Tenaga Ahli harus melampirkan CV, copy ijasah, Surat Pernyataan
Tugas, Sertifikat Keahlian, KTP, NPWP, dan Laporan Pajak Tenaga Ahli

F. Persyaratan Teknis Lainnya


Selain kriteria umum diatas, untuk Pekerjaan Pekerjaan Jasa Konsultansi
berlaku pula ketentuanketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan
yang berlaku, antara lain :
1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan, yaitu
Surat Perjanjian (Kontrak)/Surat Perintah Kerja (SPK) beserta
kelengkapannya, dan ketentuanketentuan sebagai dasar perjanjiannya.
2. Yang termuat dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor :

VII. PROSES PEKERJAAN JASA KONSULTANSI


A. Umum
Penyedia Pekerjaan Jasa Konsultansi dalam menjalankan tugasnya diawasi
oleh Pengelola Kegiatan/Teknis, Konsultan Perencana, dan Pengawas
Fungsional/tim teknis/pendukung lainnya agar fungsi dan tanggung jawab
Penyedia Pekerjaan Jasa Konsultansi dapat terlaksana dengan baik, dan
menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh Pemberi Tugas.

B. Waktu Yang Diperlukan


Penyedia Pekerjaan Jasa Konsultansi dalam menjalankan tugasnya diharapkan
dapat menyelesaikan pekerjaan selama 14 (empat belas) hari kalender.

C. Uraian Tugas Operasional Penyedia Pekerjaan Jasa Konsultansi


Konsultan Perencana harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang
sesuai dengan setiap bagian Pekerjaan Pekerjaan Jasa Konsultansi
pelaksanaan yang dihadapi dilapangan yang secara garis besar adalah
sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
Pekerjaan Pekerjaan Jasa Konsultansi.
b. Menyusun Time Schedule / Bar Chart diperiksa PPTK dan diteruskan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 12
kepada Pengelola Kegiatan untuk mendapat persetujuan.

2. Pekerjaan Teknis di Lapangan


a. Melaksanakan Pekerjaan Pekerjaan Jasa Konsultansi secara
umum, koordinasi dan inspeksi kegiatan kegiatan pembangunan agar
pelaksanaan teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus
sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.
b. Melaksanakan pekerjaan sesuai ukuran, kualitas dan kuantitas dari
bahan atau komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama
pekerjaan pelaksanaan dilapangan atau ditempat kerja lainnya.
c. Dalam pelaksanaan pekerjaan, apabila perlu, Penyedia Pekerjaan
Jasa Konsultansi dapat mengambil tindakan yang tepat dan cepat,
agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu
pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan k ontrak, untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.
e. Memberi petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari
kontrak, dapat langsung disampaikan kepada Pemborong, dengan
pemberitahuan tertulis kapada Pemberi Tugas.
f. Meminta bantuan dan petunjuk kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), maupun pengawas fungsional lainnya,
dalam berbagai hal diantaranya permasalahan dengan
perencanaan pemeliharaan .

3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas, Pengawas Fungsional
di lapangan untuk membahas segala masalah dan persoalan yang
mungkin akan timbul nanti saat masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali dalam
sebulan, dengan Pemberi Tugas dan Pengawas dengan tujuan
untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 13
pelaksanaan, kemudian membuat risalah dan mengirimkan
kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling
lambat 1 minggu kemudian.
c. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila
dianggap mendesak.

5. Dokumen
a. Bersama PPTK menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan
penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan
pembayaran pekerjaan.
b. Menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan dilapangan serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan
pembayaran.
c. Formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara
kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta
formulir - formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen
pembangunan.

VIII. TENAGA AHLI/TERAMPIL


Tenaga ahli /asisten tenaga ahli dengan persyaratan sebagai berikut :
1. Ahli Konstruksi Arsitektur/Sipil 1 (satu) orang dengan kriteria persyaratan
memiliki ijasah S1 Teknik Sipil/Arsitek dengan pengalaman minimal 5
(lima) tahun dalam pembangunan breakwater dan dermaga pelabuhan
laut, dengan posisi yang sama yang dibuktikan dengan referensi dari
pemilik pekerjaan sebelumnya.
2. Juru Gambar sebanyak 1 (satu) orang dengan kriteria persyaratan
memiliki ijasah minimal STM/SMK Bangunan.
Memiliki pengalaman pada pekerjaan perencanaan pembangunan
konstruksi pelabuhan, dengan total bobot penilaian sebesar 100%, terdiri
dari :
a. Pengalaman pada pekerjaan sejenis dengan bobot 20%;
b. Pendekatan dan Metodologi dengan bobot 30%;
c. Tenaga Ahli dengan bobot 50%;

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 14
d. Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, kecuali
Provinsi DKI Jakarta) dengan bobot 5%;
e. Jumlah a), b), c), dan d)sama dengan 100%.

IX. PERALATAN
Penyedia harus mempunyai peralatan sebagai berikut :
a. Peralatan/Fasilitas Kantor
- Komputer, minimal 1 unit
- Printer, minimal 1 unit
- Kamera, minimal 1 unit
- Alat kontrol/ukur kayu (Moisture Content Meter),minimal 1 unit
- suba, minimal 1 unit
b. Peralatan/Fasilitas Mobilisasi
- Mobil operasional, minimal 1 Unit
- Motor operasional, minimal 1 unit

X. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP


Ciparageyang akan dilaksanakan dengan spesifikasi teknis sebagai berikut :
I BIAYA PERSONIL
A. Tenaga Ahli
1. Ahli Arsitektur/Sipil (1 orang x 0,67 bulan) 0,47 OB
II BIAYA NON PERSONIL
A. Biaya Tenaga Pendukung
1 Juru Gambar ( 1 orang x 0,67 bulan) 0,47 OB
2 Administrasi ( 1 orang x 0,67 bulan) 0,47 OB
B. Biaya Kantor
1 ATK Habis Pakai dan Komputer Supplies (1 set) 1,00 Set
2 Biaya Komunikasi 1,00 Ls
C. Biaya Perjalanan
1 Biaya Survey 3 Kali
D. Biaya Operasional Kantor
1 Dokumen Perencanaan (Gambar, Spesifikasi Teknis, 4 Buku
Bill of Quantity, dan RAB)

XI. METODA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA


Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan melalui pemilihan
Penyedia Barang/Jasa dengan metode Pengadaan Langsung melalui
LPSE berdasarkan SIKAP (Sistem Informasi Kinerja Penyedia)

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 15
XII. JADWAL PEMILIHAN PENYEDIA JASA
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah dan perubahannya

XII. SPESIFIKASI TEKNIS, BILL OF QUANTITY (BOQ) , DAFTAR SATUAN


HARGA.
Spesifikasi Teknis, BOQ, Daftar Harga Satuan, dan gambar pekerjaan
sebagaimana terlampir.

XIII. PENUTUP
A Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, Penyedia Pekerjaan Jasa
Konsultansi hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima
dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya Penyedia Pekerjaan
Jasa Konsultansi agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan
Pemberi Tugas
. Ditetapkan : di Indramayu
Tanggal : 5 Juni 2023

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Sub Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pelabuhan Perikanan Tahun Anggaran 2023,

SUDARTO, S.Pi., M.Si.


Pembina
NIP. 19710513 200501 1 006

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 16
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )
PEKERJAAN PEKERJAAN JASA KONSULTANSI

Pekerjaan :
PERENCANAAN PEMBANGUNAN/ REHABILITASI PP CIPARAGE

Lokasi :
KANTOR UPTD PELABUHAN PERIKANAN MUARA CIASEM

HPS :
Rp19.800.000,- (Sembilan Belas Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah)

INDRAMAYU
TAHUN 2023

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan/ Rehabilitasi PP Ciparage 17

Anda mungkin juga menyukai