Anda di halaman 1dari 5

ST.HR.

02 Rev : 00

Terms of Reference Template for Consultant Recruitment

I. Position Information

Job code title : Konsultan Advisor KEMITRAAN Pelaksanaan Kegiatan Review


Penyusunan SID (Survey Investigasi Design) serta DED (Detailed
Engineering Design) Bangunan Pengaman Pantai di Lokasi PIM
Kota Pekalongan Tenaga Ahli Bangunan Pengaman Pantai
Department : SGS
Report to : Team Leader AF Pekalongan
II. Background

Salah satu dampak masif yang dirasakan oleh masyarakat, terutama di daerah pesisir, Kota
Pekalongan adalah (selain seringnya banjir kiriman dari hulu) meningkatnya frekuensi banjir rob
yang menyebabkan genangan permanen di beberapa wilayah pemukiman dan rusaknya sumber mata
pencaharian masyarakat yang mengakibatkan melemahnya kondisi ekonomi masyarakat yang
tentunya juga berimbas pada pendapatan daerah.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sejak tahun 2016 Kemitraan bersama-sama dengan
Pemerintah Kota Pekalongan telah menyusun usulan pengajuan pendanaan melalui Adaptation Fund
(AF) dalam mendukung Pemerintah Kota Pekalongan mengatasi dampak perubahan iklim yang
terjadi di pesisir kota tersebut. Dan telah memperoleh persetujuan dari AFB - Adaptation Fund Board
pada bulan November 2020, dengan judul : Pendekatan 3S (safekeeping – surviving – sustaining),
untuk Membangun Ketahanan Kota Pesisir terhadap Dampak Perubahan Iklim dan Bencana Alam di
Kota Pekalongan.
Dengan pendekatan 3S tersebut, risiko dan dampak iklim yang dihadapi oleh wilayah tersebut, serta
kerugian yang dialami oleh tiap-tiap masyarakat, maka program ini secara khusus akan mengatasi
risiko-risiko banjir pesisir (dan dampak sekundernya seperti hilangnya mata pencaharian, penyakit
kesehatan, dll) di wilayah pesisir Kota Pekalongan yang secara historis memiliki risiko terkait iklim
berupa banjir pesisir dan abrasi pantai. Kota Pekalongan dihuni dihuni oleh 307.097 penduduk (pada
2019), dengan 50,0% (153.319 jiwa) diantaranya adalah perempuan. Wilayah pesisir termasuk dalam
wilayah administrasi Kecamatan Pekalongan Utara. Pekalongan Utara merupakan kecamatan
terbesar di Kota Pekalongan dengan luas wilayah administrasi 14,88 km2 (sekitar 33%) yang dihuni
oleh 82.633 penduduk (pada 2019), jumlah penduduk tertinggi kedua di antara kecamatan-kecamatan
di Kota Pekalongan. (Kota Pekalongan dalam Angka Tahun 2020) .
Salah satu tujuan dari Proyek tersebut adalah merestorasi proteksi alami untuk meningkatkan
resiliensi dari risiko bahaya rob dan banjir, termasuk kerentanan dan keterpaparan, melalui restorasi
ekosistem mangrove dan peningkatan proteksi pesisir, dimana masih terdapat kesenjangan.
(pendekatan aksi 'safekeeping')
Salah satu intervensi yang diusulkan oleh Pemerintah Kota Pekalongan adalah untuk memperpanjang
(extend) parapet yang telah dibangun di wilayah Kelurahan Degayu di sebelah timur Kota
Pekalongan sepanjang 300 m. Usulan tersebut telah dimasukkan dalam skema pendanaan AF dan
secara keseluruhan, usulan yang diajukan oleh Kemitraan pada akhirnya disetujui pada akhir 2020,
4 tahun setelah disusunnya usulan tersebut, dalam skema 3S (safe-keeping, surviving, sustaining)
untuk wilayah pesisir Kota Pekalongan yang terdampak langsung oleh perubahan iklim.
Panjangnya perjalanan proses persetujuan usulan kegiatan oleh AF menyebabkan terjadinya
beberapa perubahan dalam rencana pembangunan Kota Pekalongan, termasuk dalam konteks aksi

1
ST.HR.02 Rev : 00

adaptasi perubahan iklim untuk mengatasi dampak yang terjadi terutama di wilayah pesisir kota
tersebut. Salah satu perubahan yang signifikan yang perlu dilakukan perencanaan ulang adalah
perubahan rencana pembangunan (perpanjangan) parapet di Kelurahan Degayu sepanjang 300 m
yang telah diambil alih oleh BBWS Kementerian PUPR (yang masuk dalam rencana pembangunan
tembok laut Pantai Degayu tanggul proteksi beton 3B sepanjang 1.200 m yangmasuk dalam system
perencanaan Loji Banger MYC 2021-2023).
Menanggapi perkembangan tersebut, karena tidak diperbolehkan penggunaan sumber dana ganda
pada kegiatan yang sama, Kemitraan – sebagai Implementing Entity dari Proyek AF Pekalongan
bersama Bappeda Kota Pekalongan sepakat untuk mengalihkan kegiatan pembangunan bangunan
pelindung pantai di pesisir pantai di lokasi PIM (Pusat Informasi Mangrove) kuranglebih panjang 1,2
km dan sekitar Krematorium berada, mengingat Bappeda telah memiliki komitmen yang kuat untuk
mengembangkan konservasi mangrove di lokasi tersebut. Pada bulan Desember 2020 lalu, telah
ditetapkan kawasan ini (lihat peta terlampir) sebagai kawasan konservasi mangrove dengan Perda
No 9 tahun 2020 tentang perubahan atas peraturan daerah Kota Pekaongan Nomor 30 tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan tahun 2009 – 2029, menetapkan 4 Kelurahan
sebagai kawasan peruntukan lindung – Pengawasan dan pemantauan untuk pelestarian kawasan
ekosistem mangrove yaitu Kelurahan Bandengan, Kandang Panjang, Panjang Baru dan Krapyak.
Namun, walaupun telah dibangun geotube di sepanjang pantai kawasan itu terbukti kurang efektif
menahan gempuran gelombang dan tidak menahan sedimen yang ada, sehingga mengakibatkan
mangrove dan tanaman pantai lainnya (seperti cemara laut) cenderung mati dan lama-kelamaan
hilang. Mengingat kondisi lokasi yang rusak parah akibat gempuran ombak dan kenaikan muka air
laut dan faktor-faktor lainnya tersebut, maka program restorasi mangrove secara umum di kawasan
itu harus diawali dengan pembangunan konstruksi (hard technology) yang dapat melunakkan
besarnya energy gelombang, sekaligus dapat membawa sedimen yang berguna bagi tumbuh suburnya
mangrove.
Dengan demikian dari aspek waktu pelaksananaan, rencana kegiatan tersebut, perlu dilakukan review
perilaku bangunan pantai yang terdapat di pantai Utara Provinsi Jawa-Tengah dalam rangka
mendapatkan pembelajaran dari pengalaman dan pengetahuan yang telah diterapkan selama ini,
untuk selanjutnya dilakukan feasilibity study dan pre design yang disesuaikan untuk kondisi
pesisir/pantai kota Pekalongan, tepatnya di lokasi PIM - Pusat Informasi Mangrove/ Krematorium,
serta melaksanakan kegiatan survey, investigasi dan desain di lokasi tersebut yang berujung pada
menghasilkan Basic Design yang akan mendukung secara baik program konservasi mangrove di
kawasan PIM dan sekitarnya.
Selanjutnya, telah direncanakan akan ada kegiatan Penyusunan Rancangan Bangunan Pelindung
Pantai (DED – Detailed Engineering Design), akan dilakukan secara terpisah, setelah kegiatan
penyusunan SID selesai dan telah diperoleh hasil kegiatan itu (berupa paket bangunan pengaman
pantai yang optimum dilakukan di pesisir/ pantai PIM). Rencana kegiatan ini perlu dibahas bersama
dengan Pemerintah Kota Pekalongan (c.q. Bappeda) dan KEMITRAAN, mempertimbangkan
ketersediaan sumber pendanaan yang ada.
Sebagai informasi tambahan, secara bersamaan dengan penyusunan ToR ini telah dilakukan
undangan kepada calon mitra potensial untuk mengajukan proposal tentang review perilaku
bangunan pantai yang terdapat di pantai Utara Provinsi Jawa-Tengah dan kegiatan penyusunan SID
di lokasi PIM Kota Pekalongan. Namun, mengingat tiadanya sumberdaya yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman khusus tentang kegiatan diatas, termasuk kebutuhan besarnya
sumberdaya (baik manusia maupun pembiayaannya), maka diperlukan konsultan advisor yang
mendampingi dan menjadi advisor KEMITRAAN yang dapat membantu proses penilaian terhadap

2
ST.HR.02 Rev : 00

proposal yang diajukan oleh calon mitra sesuai dengan kelaziman, standar dan peraturan yang ada
serta optimasi anggaran yang tersedia, sehingga dapat diperoleh rencana yang efisien dan efektif.

III. Job Propose

1. Mereview Kerangka Acuan Kegiatan yang disusun oleh KEMITRAAN tentang Penyusunan
Dokumen SID (Survey Investigation Design) di Lokasi PIM Kota Pekalongan, yang akan
menjadi acuan penyusunan Proposal oleh calon mitra kerja
2. Memberikan saran dan masukan kepada PMU Pekalongan dan Direktorat SGS dalam
menyelengarakan proses procurement/penilaian terhadap proposal penyusunan SID (pra
desain) termasuk alokasi pendanaannya oleh calon mitra kerja
3. Mereview proses pekerjaan, diskusi/pembahasan dokumen dan laporan teknis atas pekerjaan
konsultan pra desain
4. Memberikan saran dan masukan kepada PMU Pekalongan dan Direktorat SGS mengenai
konsistensi hasil analisa dengan pemilihan teknologi dalam pendekatan safekeeping
5. Memberikan saran dan masukan kepada kepada PMU Pekalongan dan Direktorat SGS
mengenai DED (Detailed Engineering Design) yang dihasilkan oleh calon mitra kerja.
(Lihat skema)

IV. Principal Accountabilities


Konsultan akan bekerja bersama dengan tim proyek dan Tim Leader dibawah supervisi Program
Direktur SGS

V. Deliverables

1. Dokumen Final Kerangka Acuan Kegiatan tentang Penyusunan Dokumen SID (Survey
Investigation Design) di Lokasi PIM Kota Pekalongan dengan informasi nilai pagu, yang
akan menjadi acuan penyusunan Proposal oleh calon mitra kerja
2. Hasil penilaian proposal calon mitra kerja KEMITRAAN yang masuk dan rekomendasi
calon mitra kerja terpilih
3. Dokumen final proposal calon mitra kerja terpilih (tbc. dengan tim procurement
KEMITRAAN)
4. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi perkembangan pengerjaan SID oleh mitra kerja
terpilih
5. Laporan penilaian konsistensi analisa pemilihan teknologi dalam pendekatan safekeeping
6. Penilaian Proposal Pengerjaan DED yang diajukan oleh calon mitra kerja;, Laporan hasil
pemantauan dan evaluasi pada dokumen akhir Laporan Penyusunan DED diatas.

VI. Impact of Results

Hasil utama berdampak pada keberhasilan dan pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan output
penyususnan dokumen SID yang diharapkan. Secara khusus, hasil utama memiliki pencapaian pada
kualitas dokumen, kesesuaian pelaksanaan tahapan penyusunan dokumen, dan pelaporan dan
pengawasan manajemen terkait dengan pendekatan safekeeping

VII. Time Frame/Skema

3
ST.HR.02 Rev : 00

Januari – Juli 2022 / 7 Bulan (Intermitten), dengan skema waktu sbb :

4
ST.HR.02 Rev : 00

VIII. Qualifications

Pendidikan :
● Pendidikan S2 di bidang Teknik Sipil Perencanaan, Minimal dua ketenagaan ahli Bidang
Teknik Kelautan/Bidang Oseanografi/Bidang Geodesi/BidangHidrologi / dan satu ahli
menyusun cost estimator

Pengalaman :
● Pengalaman kerja: minimal 5 tahun di bidang konsultasi terkait teknik bangunan pantai;
sangat memahami tentang lingkup pekerjaan terkait teknik bangunan pantai dan satuan harga
yang lazim/ sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku
Keahlian
 Menggunakan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman dalam bidang teknik Sipil
Perencanaan/teknik Kelautan/Bidang Oseanografi/Bidang Geodesi/BidangHidrologi dan
cost estimator dalam penyelesaian tugas yang diberikan.

Orientasi Hasil
 Merencanakan dan menghasilkan hasil yang berkualitas untuk memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan

Komunikasi
 Melakukan komunikasi verbal maupun tulisan secara efektif dalam berkoordinasi selama
masa durasi kerjasama dan penyelesaian tugas.

IX. Signatures- Job Description Certification

Name Signature Date

Name Signature Date

Anda mungkin juga menyukai