TAC GROUP
Our Team :
• Henni Debora Walangitan – 2206104462
• Husein Syarif – 2306184975
• Janrivai A Silalahi – 2306185012
• Marizka Sabrina – 2206104481
• Natalina Martha Deborah - 2306292424
BACKGROUND PROJECT
Kota Jakarta Selatan memiliki luas 141,27 km2 dan berbatasan langsung dengan Kota Jakarta Barat,
Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Depok.
TUJUAN
MENINGKATKAN CAKUPAN LAYANAN AIR
BERSIH
Sumber:SDG's
KONDISI EKSISTING
Kebutuhan Air Domestik
Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air
bersih bagi keperluan rumah tangga
1 Direktorat Jenderal Cipta Karya Koordinator perencanaan tingkat pemerintah pusat dan melakukan studi mendalam
untuk SPAM Regional dari mulai perencanaan proyek.
2 Direktorat Jenderal Sumber Daya Alam Regulator dan menyediakan sumber air yang diperlukan.
Notes:
(a)Not operating yet
(b)PT Air Batam Hulu also manage operation and maintenance of the raw water facilities including basin, dam
and
auxiliary buildings as well as raw water transfer pump stations
(c)PT Air Bersih Jakarta will commence its operation by May 2023
(d) The concession of PT Aetra AirJakarta already expire on 31 Jan 2023
REGULASI HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air (“UU 17/2019”);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum (“PP 122/2015”);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sistem Penyediaan Air Minum (“PP 121/2015”);
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (“Permen
PUPR 27/2016”);
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 01/PRT/M/2016 Tahun 2016 tentang Tata Cara Perizinan Pengusahaan Sumber Daya
Air dan Penggunaan Sumber Daya Air (“Permen PUPR 1/2016”);
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian Subsidi dari Pemerintah Daerah kepada Badan Usaha Milik Daerah
Penyelenggara Sistem Penyediaan Air Minum (“Permendagri 70/2016”);
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19/PRT/M/2016 Tahun 2016 tentang Pemberian Dukungan oleh Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah dalam Kerjasama Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (“Permen PUPR 19/2016”); dan
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum yang Mengatur Kualitas Air Minum yang Harus Diproduksi
(“Permenkes 492/2010”).
i. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / BAPPENAS No. 4 Tahun 2010 Tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah
Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur.
j. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Perubahan Bentuk Hukum Perusahaan Daerah Air Minum Daerah
Khusus Ibukota Jakarta (Pam Jaya) Menjadi Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya
k. Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 11 Tahun 1993 Tentang Pelayanan Air Minum Di Wilayah DKI Jakarta.
l. Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Jaringan Utilitas.
KONSEP DESAIN
Nama Project : SPAM Pesanggrahan (Reinforcement +
Extension + Jaringan Transimisi dan Distribusi)
• Sumber Air Baku : Sungai Pesanggarahan, Cirendeu, Tangerang Selatan
• Kapasitas 750 LPS
• Menambah Cakupan layanan sebesar 3 %, (mencakup 60,000
sambungan = 360,000 penduduk)
• Area layanan : 9 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat
Aspek Teknis :
• Bangunan Konstruksi Beton Intake Air Baku kapasitas
hidrolis 825 liter per detik dan bangunan penunjang
lainnya berbahan material beton.
• Pipa Transmisi Air Baku sepanjang kurang lebih 560 meter
dengan metoda pengeboran bawah tanah secara
horisontal (Horizontal Directional Drilling-HDD)
• Instalasi Pengolahan Air dengan kapasitas produksi 750
liter per detik yang mayoritas konstruksi bangunan beton.
Proses pengolahan air minum dengan sumber air baku
yang berasal dari Sungai Pesanggrahan hingga air akan
didistribusikan melalui R1 eksisting ke DCR 5
Komponen Investasi :
Sumber : Pendekatan Nilai Investasi Per SR, Investasi Air Bersih DKI Jakarta. 2018
Sumber : Annual Report Palyja Thn 2017 Dengan pendeketan interpolasi, untuk Produksi Rencana SPAM
Pesanggarahan sebesar 750 Liter/Detik, didapatkan pendekatan
komponen biaya OPEX sebesar Rp. 23,705 M per Tahun
KOMPONEN BIAYA
Komponen Pendapatan :
Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan air, Pendapatan sambungan baru dipengaruhi harga
dipengaruhi oleh besarnya jumlah air terkonsumsi, pasang sambungan baru per sambungan dan jumlah
efektivitas penagihan, dan harga jual air (tarif air penambahan sambungan baru.
minum).
2 Biaya Konstruksi Jaringan Distribusi, untuk kenaikan 3% dengan Artikel Paparan Raperda
60,000 sambungan rumah = Rp. 250,000,000,000
3 Biaya Konstruksi Penurunan NRW Pipa Eksisting, untuk water Artikel Paparan Raperda
saving 700 lps = Rp. 579,960,578,187
Komponen OPEX :
Menggunakan KPBU
(Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha)
VGF
(Viability Gap Fund)
+ (Equity)
70%
(Loan Bank)
70%
(Loan Bank)
KONSEP 1 INVESTASI SPAM (Tanpa VGF)
PORSI EKUITAS 30 %
SEKTOR SWASTA
TAC GROUP
SEKTOR BUMN
Badan Usaha LN
Nama Proyek Lokasi Nama Perusahaan
SPAM Bengkulu Kota Bengkulu
SPAM Karian- Banten
Pembangunan Sarana dan Prasarana Serpong
Kalimantan Barat
Air Baku Sambas
Pembangunan SPAM Regional
Jawa Timur
Pasuruan
Source: https://adhi.co.id/engineering-construction/
Source: https://www.nindyakarya.co.id/news/anak-usaha-nindya-karya-siap-untuk-penuhi-kebutuhan-air-minum-
masyarakat-cilacap
Bekasi, Kalimantan, Jawa
Supply & Installation of Package WTP Timur, Lampung, Sumatera,
Jakarta
Sistem Penyediaan Air Minum Cibodas, Jawa Barat
Pembuatan Intake Air Bersih Bekasi
Pemasangan Pipa Distribusi Air
Jawa Tengah
Minum dan Transmisi
Pemasangan dan Pengadaan Pipa
Kalimantan
Distribusi
Pemasangan Jaringan Pipa Air
Jakarta
Minum
Source: http://www.lepenkencana.com/lepen.php?r=project&lang=id
POTENSIAL LENDER PROYEK
LOAN BANK
Historis Proyek
Historis Proyek
- 7,5 T (Proyek tol Bakauheni Terbang
- 550 M (SPAM Kota Bandar Lampung)
Tinggi)
- 16,1 T (Pembangunan LRT Jabodetabek)
– 12 Kreditur sindikasi
- 818 M (SPAM Umubulan) - Berupa VGF
tiga seri obligasi, yakni: Seri A senilai
Rp1,200 triliun, Seri B senilai Rp4,455 triliun
dan Seri C senilai Rp1,345 triliun.