Outline
Bagian 1 Proses 37
COVER PENYUSUNAN/PEMUTAKHIRAN
Kata Pengantar memberikan penjelasan ringkas atas isi, makna, dan manfaat
penyusunan dan pemutakhiran SSK
Dapat dimulai dengan kalimat : Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota ........ telah berhasil disusun oleh Kelompok Kerja
Permukiman, Perumahan, Air Minum dan Sanitasi (atau nomenklatur lainnya)
Bagian ini juga memuat harapan dan arahan Bupati/Walikota sebagai pemegang
kebijakan tentang pembangunan sanitasi dalam jangka pendek, menengah, dan
panjang.
Perlu disebutkan juga komitmen Bupati/Walikota untuk menjalankan rencana strategis
yang telah disusun di dalam SSK dengan jalan memasukkan/mengintegrasikan hasil dari
SSK dalam proses pemograman dan penganggaran reguler di Pemerintah Daerah.
Kata Pengantar ini ditandatangani oleh Bupati/Walikota.
Hapus seluruh teks ini pada saat Kata Pengantar siap disusun
……….., (tanggal)
Bupati/Walikota
(nama)
Ringkasan Eksekutif
Hapus seluruh teks ini pada saat Ringkasan Eksekutif siap disusun
DAFTAR ISI
Petunjuk Umum:
Bab ini merupakan hasil kegiatan M1-1 “mendapatkan kesamaan persepsi di tingkat
Pokja”.
Bab 2 (dan lampiran terkait) menjelaskan profil sanitasi kabupaten/kota saat ini yang juga
akan digunakan sebagai materi advokasi untuk mendapatkan komitmen Kepala Daerah.
Gunakan Instrumen SSK untuk mengolah data aspek teknis, isikan input dengan data-data
yang diperlukan dan gunakan/copy output hasil analisis untuk mengisi bab ini.
Contoh tabel/peta/gambar diberikan di dalam pedoman ini, yang dapat dilengkapi dengan
penjelasan ringkas untuk masing-masing tabel/peta/gambar dan informasi mengenai sumber
data.
CANTUMKAN dengan jelas rujukan Sumber dan Tahun Data dalam bentuk “foot note” atau ditulis
di bawah tabel.
Sumber:…………………
- Copy-kan tabel Jumlah Penduduk, Jumlah Kelurahan/Desa dan Luas Wilayah per-
Kecamatan yang ada di dalam sheet/lembar kerja “O. BAB II” ke dalam tabel di bawah
ini ini.
Tabel Jumlah Penduduk, Jumlah Kelurahan/Desa dan Luas Wilayah per-Kecamatan
Jumlah Kelurahan/ Jumlah Penduduk (jiwa) Jumlah rumah tangga
Luas Kepadatan
desa
No Kecamatan terbangun terbangun
Perdesaan Perkota Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan
(km2) (jiwa/km2)
an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
- Isikan data /peta lain yang dianggap relevan misalnya peta terkait Rencana Struktur
Ruang dan Peta Pola Ruang dalam RTRW Kabupaten/Kota yang berlaku, seperti contoh
di bawah. Berikan deskripsi singkat yang menjelaskan isi peta.
Sumber:…………………
Peta Rencana pola ruang Kabupaten/Kota
Sumber:…………………
Wilayah Perdesaan
1 Akses aman %
2 Akses Layak %
a akses layak individual %
b akses layak komunal %
c Akses Layak Khusus Perdesaan %
3 Akses Belum Layak %
4 BABS Di Tempat Tertutup %
5 Persentase BABS Di Tempat Terbuka %
Sumber:……
Tambahkan foto sarana pengangkutan yang dimiliki: (contoh di bawah adalah ilustrasi)
IPLT 2 (jika
No Deskripsi Satuan IPLT 1 terdapat lebih dari
1 IPL)
(1) (2) (3) (4)
SPALD-S
1 Sebutkan Nama IPLT IPLT ……
2 Status aset (pilih) Serah terima
aset atau milik
sendiri
Serah terima
operasional
Belum serah
terima
3 Kapasitas IPLT M3/hari ………
4 Tahun pembangunan tahun ………
5 Tahun rehabilitasi tahun ………
Wilayah Cakupan Pelayanan Kelurahan ….,
Kelurahan ….
6 Wilayah layanan terdekat km ………
7 Wilayah layanan terjauh km ………
Tambahkan foto dari sarana pengolahan yang dimiliki (contoh di bawah adalah ilustrasi):
Nama Cakupan Tahun Tahun Kapasit Kapasit Sistem Kondisi Pengelola Pengeceka Status
IPAL WIlayah Pemban Rehabi as as yang bangunan (Dinas/UP n Effluent Aset
Pelayanan gunan litasi Desain Terpak digunak (Baik/Rus TD/ (dilakukan/ti
(Keluraha IPAL ai an ak) masyaraka dak
n ..) (m3/har (m3/har t) dilakukan)
i) i)
IPAL A Serah
terima
asset/
Serah
terima
operasi
nal/
Belum
serah
terima
IPAL B
IPAL C
ANALISIS KEBERFUNGSIAN
SPALD-S
1 Kapasitas penggunaan (utilization capacity) IPLT % 10%
2 Kapasitas penggunaan (utilization capacity) truk % 32%
3 Kapasitas angkut terhadap IPLT (desain) % 60%
4 Kapasitas IPLT terhadap total rumah tangga % 6,5%
5 Kapasitas truk tinja terhadap total rumah tangga % 3,9%
SPALD-T
6 Kapasitas penggunaan IPAL-D Skala Perkotaan % 0,00%
7 Kapasitas penggunaan IPAL-D Skala Permukiman % 0,00%
Kapasitas penggunaan IPAL-D Skala Kawasan
8 Tertentu % 0,00%
Pemerintah Daerah
PENGELOLAAN
• Menyediakan layanan penyedotan
lumpur tinja
• Mengelola IPLT dan atau IPAL
• Melakukan penarikan retribusi
penyedotan lumpur tinja
• Memberikan izin usaha pengelolaan dan
atau penyedotan air limbah domestic
• Melakukan pengecekan kelengkapan
utilitas teknis bangunan (tangki septik,
dan saluran drainase perkotaan) dalam
pengurusan IMB
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
• Mengatur prosedur penyediaan layanan
Air limbah domestik (pengangkutan,
personil, peralatan, dll)
• Melakukan sosialisasi peraturan, dan
pembinaan dalam hal pengelolaan air
limbah domestik
• Memberikan sanksi terhadap
pelanggaran pengelolaan air limbah
Domestik
MONITORING DAN EVALUASI
• Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap capaian target pengelolaan air
limbah domestik skala Kabupaten/Kota
• Melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur
sarana pengelolaan air limbah domestik
• Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap efektivitas layanan air limbah
domestik, dan atau menampung serta
mengelola keluhan atas layanan air
limbah domestik
• Melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap baku mutu air limbah
domestik
b. Kelembagaan Masyarakat
- Bagian ini berisi tabel yang memberikan penjelasan ringkas mengenai pemetaan
kelembagaan masyarakat pengelola sanitasi.
- Gunakan PT-013B mengenai Pemetaan Kelembagaan Masyarakat.
- Isikan sesuai tabel di bawah ini.
Contoh” Format Data Lembaga Pengelola/Kelompok Masyarakat dalam Pengelolaan Air Limbah Tahun 2012
N Fasilitas Nama Bentuk Jumlah Bidang yang Cakupan Sumber Aset Status/
o yang Lembaga/ lembaga/ anggota/ kelola wilayah dana barang Keterangan
dikelola Kelompok dan Kelompok Pengurus operasional dan
tahun dan dasar sumber
pendirian pembentuka pengadaan
n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 IPAL - Rajin Makmur - KSM 20 KK - Perawatan RT.05 RW. Iuran warga Jaringan Tidak aktif/
Komunal ….. - 2016 - Akte dan 07 Kel. perpipaan jaringan tidak
Notaris pemeliharaan Sudi dan terpelihara dan
No..... IPAL Makmur fasilitasi ada kebocoran
Kec. IPAL – pipa jaringan,
Rejoso Dinas tidak ada respon
PUPR dalam mengatasi
masalah dari
pengurus.
2 MCK ++ - Bersih sehat Surat 15 orang - kebutuhan RW.08, RW Iuran warga Infrastruktu Aktif
- 2016 Walikota mandi, cuci, 09, RW 07 r bangunan
No... kakus warga Kel. – Bankeu
Margajaya Provinsi
Kec. Singkil
Keterangan :
kolom 1. diisi nomor
kolom 2. diisi fasilitas yang dikelola
kolom 3. diisi nama kelompok dan tahun pendiriannya
kolom 4. diisi bentuk kelembagaan dan dasar pembentukan
Kolom 5. diisi jumlah anggota kelompok
kolom 6. diisi jenis pengelolaan yang dilakukan kelompok terhadap fasilitas yang ada
kolom 7. diisi cakupan wilayah (Rukun tetangga/rukun warga/dusun, desa/kecamatan)
kolom 8. diisi sumber dana operasional
kolom 9. diisi aset yang ada dan sumber pengadaannya
kolom 10. diisi status (aktif/tidak aktif/situasional) dan beri keterangan penyebab bilamana status lembaga masyarakat tersebut : tidak aktif/ situasional
c. Pemetaan pemangku kepentingan di luar pemerintah daerah
- Berisi penjelasan ringkas mengenai peran serta pemangku kepentingan dalam pengelolaan
air limbah domestik seperti swasta, BUMD/BUMN. Contoh di bawah adalah ilustrasi.
- Gunakan PT-014C mengenai Pemetaan Kelembagaan Non Pemerintah
- Isikan sesuai tabel di bawah ini
BUMDes
Organisasi Massa (Ormas): - Pendayagunaan dana - Pemanfaatan dana ZISWAF
- Baznas ZISWAF untuk pembangunan untuk program air minum dan
air bersih dan sanitasi untuk sanitasi.
masyarakat terutama
masyarakat MBR sesuai
dengan Fatwa MUI
Yayasan (BKM / KSM / LSM / - Mendukung program - Advokasi dan komunikasi
PKK / Koperasi dll): BAZNAS dalam sanitasi menurut tinjauan
- Forum Komunikasi Da’i pendayagunaan dana quran dan hadist
Sanitasi ZISWAF
Tokoh Masyarakat
• Kontribusi (nilai): Apa yang sudah dilakukan dalam mendukung kegiatan terkait sanitasi (air limbah domestik dan
persampahan) kondisi eksisting.
• Legitimasi: Seberapa sahkah para pemangku kepentingan untuk mendapatkan keterlibatan? Tuliskan dasar aturan
dan atau ketentuan yang mengaturnya
• Kesediaan untuk terlibat: seberapa besar keinginan para pemangku kepentingan untuk terlibat? Pokja
menilai dan menentukan berdasarkan pengalaman selama ini tingkat kesediaannya dengan menetukan
apakah; TINGGI, SEDANG atau RENDAH
• Pengaruh: seberapa besar pengaruh yang dimiliki oleh stakeholder? Pokja menilai dan menentukan berdasarkan
pengalaman selama ini tingkat pengaruhnya terhadap kesuksesan program dengan menetukan apakah; TINGGI,
SEDANG atau RENDAH
• Perlunya keterlibatan: apakah merupakan seseorang/lembaga yang dapat menggagalkan atau mendelegitimasi
proses jika mereka tidak termasuk dalam pengelolaan program.
d. Regulasi
- Bagian di bawah ini berisi tabel yang memberikan penjelasan ringkas mengenai
peraturan dan kebijakan pengelolaan yang terkait air limbah domestik yang telah
ada di kabupaten/kota.
- Gunakan PT-012B mengenai Pemetaan Regulasi Daerah – Air Limbah Domestik.
- Isikan sesuai tabel di bawah ini.
Tabel 00. Alat Bantu Pemetaan Regulasi Daerah – Air Limbah Domestik
No
1 Perda Pengelolaan Air Limbah Domestik Ada Tidak Ada
7 Apakah tarif retribusi tentang layanan sedot tinja Ada Belum Ada
dan sambungan instalasi pengolahan air limbah
ada di dalam Perda tentang Tarif dan Retribusi
Jasa Umum
Cakupan layanan
No. Sistem
eksisting (%)
Wilayah Perkotaan
Pengurangan
1 Sampah 0%
Penanganan
2 Sampah 0%
Sampah Tidak
3 Terkelola 0%
Total 0%
Timbulan Sampah
Pengumpulan
Pemrosesan Akhir
TPA 2
No Deskripsi Satuan TPA 1
(1) (2) (3) (4)
N Jenis Lok Kodisi Tahun Tahun Kegiatan Jumla JUmlah Jumla Pengel Stat
o Pengola asi Pengelolaan Pembangu Optimali Pengurang h Sampah h ola us
han (Beroperasi/T nan sasi (jika an Samp yang Samp (KSM/ Aset
idak) dilakuka (Pengompo ah Terolah ah Dinas/
(TPS3R/
n) san/ daur Masuk menjadi Resid UPTD)
Bank
ulang) (ton/h Bahan u
Sampah
ari) Baku/Kom yang
)
pos Dibaw
(ton/hari) a ke
TPA
Peta Cakupan Layanan Sampah Perkotaan
- Peta tersebut memberi informasi mengenai sebaran penggunaan sistem pengelolaan
sampah perkotaan beserta nilai persentase penduduk yang terkait. Deliniasi sistem
layanan sampah perkotaan yang berlaku di Kabupaten/Kota yang dipetakan tidak harus
mengacu pada batas administrasi kelurahan/kecamatan, melainkan disesuaikan dengan
keadaan nyata di lokasi.
- Peta digambarkan di dalam format A3 (skala peta mengacu pada skala peta tata ruang).
Analisis Gap Pencapaian Akses Sampah Perkotaan berdasarkan target RPJMN 2020-2024
- Bagian ini memuat informasi tentang gap akses sampah di wilayah perkotaan
kabupaten/kota tehadap target yang ingin dicapai sampai tahun 2024.
- Copykan tabel hasil analisis pada sheet “O. Gap” Instrumen SSK.
Target RPJMN Target - 2024 (%) Target Jangka Pendek Capaian (%) GAP (%) Terhadap GAP (%) Terhadap Target
No Komponen
2020-2024 Tahun:2018 Target 2024 Jangka Pendek
Provinsi Aceh Kabupaten ACEH UTARA Kabupaten ACEH UTARA
1 Penanganan Sampah Perkotaan 80% 79.0% 70.0% 70.0% #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Pengurangan Sampah Perkotaan 20% 21.0% 30.0% 30.0% #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
b. Kelembagaan Masyarakat
- Bagian ini berisi tabel yang memberikan penjelasan ringkas mengenai pemetaan
kelembagaan masyarakat pengelola sanitasi.
- Gunakan PT-013B mengenai Pemetaan Kelembagaan Masyarakat.
- Lihat contoh tabel pada subbab air limbah domestic
Tabel Data Lembaga Pengelola/kelompok masyarakat dalam pengelolaan
persampahan
d. Regulasi
- Bagian di bawah ini berisi tabel yang memberikan penjelasan ringkas mengenai
peraturan dan kebijakan pengelolaan yang terkait sampah yang telah ada di
kabupaten/kota.
- Gunakan PT-12A mengenai Pemetaan Regulasi Daerah – Persampahan,
- Isikan sesuai tabel di bawah ini.
Tabel kontribusi, keterlibatan dan pengaruh Pemangku Kepentingan di luar Pemerintah Daerah dalam
pengelolaan persampahan
Tabel Kegiatan Komunikasi terkait Promosi Higiene dan Sanitasi (persampahan)
Tabel Media Komunikasi dan Kerjasama terkait pengelolaan Persampahan
2.3.3. Drainase Lingkungan
Minimum informasi yang perlu ditampilkan adalah:
(1) Lokasi genangan dan perkiraan luas genangan pada area terbangun seperti tabel di bawah ini,
Nama lokasi genangan, data lokasi dan luas genangan dapat diperoleh dari data sekunder yang
terdapat di dalam Instrumen SSK atau diambil dari Rencana Induk Drainase. Berikan deskripsi
singkat yang menjelaskan isi tabel
Sumber:…………………
Catatan:
*) Hanya untuk wilayah dengan risiko 4 dan 3
Petunjuk Umum:
Bab ini merupakan hasil kegiatan M1-1 “mendapatkan kesamaan persepsi di tingkat
Pokja.
Gunakan Instrumen SSK untuk mengolah data aspek teknis, isikan input dengan data-
data yang diperlukan dan gunakan/copy output hasil analisis untuk mengisi bab ini.
Bab ini menjelaskan kerangka pengembangan sanitasi yang mencakup minimum informasi: (i) Visi
dan misi Sanitasi, (ii) Tahapan Pengembangan Sanitasi (Sistem dan zonasi), (iii) tujuan dan
sasaran sanitasi, (iv) skenario pencapaian sasaran, dan (v) kemampuan pendanaan sanitasi
daerah.
CANTUMKAN dengan jelas Rujukan Sumber Data dalam bentuk “foot note” atau ditulis di bawah
tabel.
- Berisikan penjelasan singkat mengenai visi misi sanitasi yang telah dimutakhirkan sesuai
dengan RPJMD Kabupaten/kota terbaru. Penomoran peta maupun tabel silahkan
disesuaikan dan dapat berbeda dari nomor di Outline ini.
Tabel yang digunakan untuk semua komponen (Air Limbah Domestik, Sampah
Perkotaan)
Tujuan Sasaran Data dasar
(1) (2) (3)
Tercapainya Akses
Menurunkan angka BABS dari 15% penduduk melakukan
Layak di sektor air
15% menjadi 0% di tahun 2024 BABS
limbah domestik
Sumber:................
Catatan:
(1) Tujuan mengacu pada target yang akan dicapai di tahun n+5
(2) Sasaran mengacu pada Tabel Tahapan Pengembangan di tiap sektor. Pada kolom ini
disebutkan secara spesifik besar persentase sasaran, kondisi apa yang ingin dicapai, dan
sistem penanganan apa yang digunakan.
(3) Data dasar adalah kondisi sanitasi eksisting terkait sasaran yang ingin dicapai
Catatan: Tabel bersumber dari tabel dalam sheet “O.Gap” Instrumen SSK.
Sumber:…………………
Catatan: Data n, n+2 (jangka pendek), dan n+5 (jangka menengah) diambil dari Tabel Tahapan Pengembangan.
Sumber:..................
Petunjuk Umum:
Bab ini menjelaskan mengenai strategi sanitasi yang menyeluruh dengan mempertimbangkan aspek
teknis dan non teknis (kelembagaan, pendanaan, komunikasi, partisipasi masyarakat dan dunia
usaha serta aspek kesetaraan gender dan keberpihakan pada masyakarat miskin).
Minimum informasi yang harus tersedia adalah seperti contoh tabel/peta/gambar yang tercantum
di dalam Pedoman ini. Pokja dapat menambahkan informasi yang relevan dan penting dalam
penyusunan strategi pembangunan sanitasi. Berikan penjelasan ringkas untuk masing-masing
tabel/peta/gambar dan informasi mengenai sumber data.
CANTUMKAN dengan jelas Rujukan Sumber Data dalam bentuk “foot note” atau di tulis di bawah
tabel.
Strategi 1: …….
Penjelasan atas strategi 1, termasuk kaitannya dengan pencapaian sasaran dan tujuan
apa (sesuai Bab 3)
Strategi 2: …..
Penjelasan atas strategi 2, termasuk kaitannya dengan pencapaian sasaran dan tujuan
apa (sesuai Bab 3)
Strategi 1: …….
Penjelasan atas strategi 1, termasuk kaitannya dengan pencapaian sasaran dan tujuan
apa (sesuai Bab 3)
Strategi 2: …..
Penjelasan atas strategi 2, termasuk kaitannya dengan pencapaian sasaran dan tujuan
apa (sesuai Bab 3).
Bab V Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi
Petunjuk Umum:
Pada dasarnya Bab 5 (beserta Lampiran 5) merupakan hasil pembahasan yang diperoleh
saat internalisasi dan eksternalisasi program dan kegiatan setelah dilakukan perbaikan-
perbaikan seperlunya.
Bab ini memberikan informasi detail mengenai program dan kegiatan yang dihasilkan dari matriks
indikatif program dan kegiatan. Lengkapi dengan informasi mengenai: lokasi kegiatan,
kelompok sasaran / penerima manfaat), tahun pelaksanaan, instansi pelaksana, dll. Secara
detail informasi dimasukkan dalam Lampiran 5.
Minimum informasi yang harus tersedia adalah seperti contoh tabel/peta/gambar yang tercantum
di dalam Pedoman ini. Pokja dapat menambahkan informasi yang relevan dan penting dalam
penyusunan strategi pembangunan sanitasi. Berikan penjelasan ringkas untuk masing-masing
tabel/peta/gambar dan informasi mengenai sumber data.
CANTUMKAN dengan jelas Rujukan Sumber Data dalam bentuk “foot note” atau ditulis di bawah
5.1. Ringkasan
Berisi penjelasan singkat mengenai ringkasan kebutuhan investasi pengembangan sanitasi
(air limbah domestik, persampahan) lima (5) tahun kedepan baik berdasarkan sumber
anggaran (APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN dan PHLN).
Jumlah (a)
Sumber:.................
Catatan:
Data tabel ini diambil dari lembar kerja (sheet) “Program Kegiatan All” dari
Lampiran 5.
Perkiraan APBD Murni dan Komitmen pendanaan sanitasi berasal dari Tabel Perkiraan
Besaran Sanitasi Kedepan.
Hasil ini digunakan untuk mengindikasikan sumber-sumber pembiayaan pembangunan
sanitasi untuk 5 tahun kedepan.
Tabel Hasil Perhitungan Funding Gap untuk 5 tahun
Catatan:
Data tabel ini diambil dari lembar kerja (sheet) dari Lampiran 5.
Gunakan PT-007 mengenai Analisa Funding Gap Pendanaan Pembangunan
Sanitasi” untuk melakukan perhitungan tersebut.
Tabel Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun per
Sumber Anggaran
X Rp. 1 Juta
Sumber Tahun Anggaran Total
No.
Anggaran n+1 n+2 n+3 n+4 n+5 Anggaran
A. Pemerintah
1 APBD
Kabupaten/Kota
2 APBD Provinsi
3 APBN
4 DAK
Jumlah A
B. Non-Pemerintah
1 CSR Swasta
2 Masyarakat
Jumlah B
Total (A + B)
Daftar Tunggu
(Kebutuhan - A - B)
Sumber:..................
Catatan:
Data tabel ini diambil dari sheet “Program Kegiatan All” pada Lampiran 5 mengenai hasil
pembahasan program, kegiatan dan indikasi pendanaan per sumber pendanaan.
5.2 Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan Pemerintah
Jumlah
Sumber:.................
Catatan:
Data tabel ini diambil dari Lampiran 5: Hasil pembahasan program, kegiatan dan indikasi
pendanaan sumber pendanaan APBD Kabupaten/Kota.
Jumlah
Sumber:................
Catatan:
Data tabel ini diambil dari Lampiran 5: Hasil pembahasan program, kegiatan dan indikasi
pendanaan sumber pendanaan APBD Provinsi.
Jumlah
Sumber:.................
Catatan:
Data tabel ini diambil dari Lampiran 5: Hasil pembahasan program, kegiatan dan indikasi
pendanaan sumber pendanaan APBN.
Jumlah
Sumber:..................
Catatan:
Data tabel ini diambil dari Lampiran 5: Hasil pembahasan program, kegiatan dan indikasi
pendanaan sumber pendanaan DAK.
5.3 Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan Non Pemerintah
Jumlah
Sumber:
Catatan:
Data tabel ini diambil dari Lampiran 5: Hasil pembahasan program, kegiatan dan indikasi
pendanaan sumber pendanaan Partisipasi Swasta/CSR.
Tabel Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Masyarakat
X Rp. 1 Juta
Tahun Anggaran Total
No. Uraian Kegiatan
n+1 n+2 n+3 n+4 n+5 Anggaran
1 Air Limbah
Domestik
2 Persampahan
Jumlah
Sumber:
Catatan:
Data tabel ini diambil dari Lampiran 5: Hasil pembahasan program, kegiatan dan indikasi
pendanaan sumber pendanaan Partisipasi Masyarakat.
Bab VI Monitoring dan Evaluasi Capaian SSK
Petunjuk Umum:
Bab ini menjelaskan mekanisme pemantauan dan evaluasi kemajuan implementasi SSK 5
(lima) tahun ke depan, yang pelaporannya dilakukan melalui sistem Monev berbasis web:
www.nawasis.org.
Pelaporan pemantauan ini mencakup 3 (tiga) modul yaitu:
- Modul Data Teknis yang memuat informasi capaian akses air limbah domestik dan capaian
akses sampah perkotaan;
- Modul Program dan Pendanaan yang memuat informasi rencana dan pelaksanaan
program/kegiatan yang tertuang dalam SSK dan nilai investasinya serta output dan outcome
masing-masing program/kegiatan;
- Modul Sarana dan Prasarana yang memuat informasi tentang sistem, jenis dan jumlah
infrastruktur eksisting termasuk informasi mengenai keberfungsiannya.
Pokja menyepakati jadwal pelaporan dan jadwal monitoring yang dituangkan dalam tabel
yang disediakan dalam Bab ini.
Gunakan PT -020 Kerangka Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Sanitasi untuk
membantu proses ini.
Secara spesifik, informasi ini perlu dituangkan dalam bentuk tabel (minimum) berikut ini:
Tabel Pelaporan dan Jadwal Monitoring Implementasi SSK Tahun 20……
Rencana Monev Penanggung Jawab Pelaporan
Objek Waktu Penerima
No F Penanggu Pengumpul
Pemantauan Pengolah Pelaksanaan Laporan
Ja e M A M Ju Ju Ag Se O N D ng Jawab Data dan
Data/Pemantau (Dinas/Bad
Utama Dokumentasi
n b ar pr ei n li t pt kt ov es an/Institusi)
Input Capaian
1
Strategis
Input menu
2
investasi
Input menu
3
akses
Input menu
4
infrastruktur
Input menu
5
progres
Pelatihan
6
Nawasis
7 Dst
Sumber:.......................
LAMPIRAN
Lampiran ini berisi hasil kajian yang dilaksanakan dalam penyusunan SSK baik EHRA maupun
Kajian Lainnya serta ringkasan eksekutifnya. Selain itu, lampiran ini juga berisi hasil pembahasan
program, kegiatan dan indikasi pendanaan, deskripsi program/kegiatan, daftar perusahaan CSR
yang potensial, kesiapan implementasi (readiness criteria) dan rencana kerja tahunan.
Metode penentuan target area survei dilakukan berdasarkan kondisi geografi dan demografi
melalui proses yang dinamakan Stratifikasi. Hasil stratifikasi ini juga sekaligus bisa digunakan
sebagai indikasi awal lingkungan berisiko. Kriteria utama penetapan strata tersebut adalah
kepadatan penduduk, angka kemiskinan, daerah/wilayah yang dialiri sungai/kali/saluran
drainase/saluran irigasi, daerah terkena banjir. Jumlah desa/kelurahan yang akan dijadikan objek
kajian ini adalah 30 desa/kelurahan yang terdistribusi dalam 5 (lima) strata yaitu strata 0
sebanyak 2 desa/kelurahan, strata 1 sebanyak 11 desa/kelurahan, strata 2 sebanyak 8
desa/kelurahan, strata 3 sebanyak 8 desa/kelurahan, dan strata 4 sebanyak 1 desa/kelurahan.
Karena di Kabupaten/Kota XXX sampel yang akan dijadikan target survei adalah desa/kelurahan,
maka hasil olah data adalah tidak per strata melainkan per desa/kelurahan.
Di Kabupaten/Kota XXX responden yang digunakan dalam kajian EHRA ini adalah sejumlah 1.200
responden yang telah dilakukan random sampling dan terdistribusi dalam 30 desa/kelurahan
terpilih. Kondisi sampah di Kabupaten/Kota XXX adalah sebanyak 46,8% melakukan pengelolaan
sampah rumah tangga dengan cara dibakar. Sebesar 18,5% rumah tangga melakukan pemilahan
sampah, sedangkan 81,5% rumah tangga tidak melakukan pemilahan sampah.
Jumlah rumahtangga yang memiliki sarana jamban pribadi adalah sebesar 72,9%, dimana
sebanyak 24,2% rumah tangga memiliki saluran akhir pembuangan akhir tinja berupa tangki
septik namun sebanyak 90,3% rumah tangga yang memiliki tangki septik tersebut tidak pernah
mengosongkan tangki septik. Dari 1200 responden, ternyata 676 rumah tangga (56,3%) telah
memiliki Saluran Pengelolaan Air Llimbah (SPAL), namun hanya sebesar 477 SPAL (70,5% yang
berfungsi.
Untuk pengelolaan air bersih rumah tangga, sumber air utama dari 1200 responden adalah
menggunakan air ledeng PDAM dimana penggunaan air ledeng PDAM tersebut tertinggi
adalah untuk memasak sebesar 29,2% (350 rumah tangga). Sementara itu, yang menggunakan air
ledeng PDAM untuk sumber air minum sebesar 27,8% (334 rumah tangga). Untuk praktik Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 5 (lima) waktu penting, sebanyak 82,5% responden melakukannya,
dan sisanya sebesar 17,5% tidak melakukan CTPS. Persentase tertinggi praktek Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS) dilakukan saat sebelum makan yaitu sebesar 78,5%, sementara saat setelah makan
46%, dan saat setelah buang air besar sebanyak 44,8%.
C Pembiayaan
Surplus/Defisit Anggaran
Tabel Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kab/Kota Tahun 20..–20..
Belanja Sanitasi (Rp.)
Rata-rata
No Uraian
n-5 n-4 n-3 n-2 n-1 Pertumbuhan
1 Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 )
1.1 Air Limbah Domestik
1.2 Sampah rumah tangga
1.3 PHBS
2 Jumlah Penduduk
2 Retribusi Sampah
2.a Realisasi retribusi
2.b Potensi retribusi