Anda di halaman 1dari 59

REGULASI PENGELOLAAN LIMBAH B3

FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

PERMEN LHK NO 56 TAHUN 2015

1
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor: P.56/Menlhk-Sekjen/2015
tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
PERUSAHAAN JASA PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS
NO NAMA ALAMAT PERUSAHAAN ALAMAT KEGIATAN
PERUSAHAAN
1. PT. Jasa Medivest Jl. Tubagus Ismail Depan No. 1A Jl. Inter Change Desa Dawuan
Lantai 3 Sekeloa Coblong Kota Bandung Provinsi Jawa Barat Tengah, Kecamatan Cikampek
Kabupaten Karawang
Jawa Barat
Telp/Fax: (0264) 8387712 8387714
2. PT. Tenang Jaya Jalan Raya Badami Desa Margakaya, Teluk Jambe Karawang Jalan Raya Badami Desa Margakaya, Teluk Jambe
Sejahtera Karawang

3. PT. Putra Restu Ibu Jl. Kedungsari, Dusun Kemiri RT 01/01 Desa Lakardowo, Mojokerto, Provinsi Jawa Timur
Abadi Kecamatan Jetis, Kabupaten Telp: 0321-362427
Fax : 0321-362163
4. PT. Pengelola Jalan Jend. Sudirman No. 15 Kelurahan Gunung Bahagia, Gunung Pasir RT. 001, Kuala Samboja, Samboja
Limbah Kutai Kecamatan Balikpapan Selatan, Balikpapan Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Kartanegara Telp/Fax (0542) 733336 / 735283

5. PT. Arah Menara Rajawali Lt. 7-1, Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung Lot. Dusun Menjing RT. 002 RW. 005, Desa Kayu Apak,
Environmental #5.1, Kawasan Mega Kuningan, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah
Indonesia Selatan 12950 Telp. 021-29287150 Fax. 021-
29557228

6. PT. Wastec Komplek Majapahit Permai Blok C, No. 109, Jakarta Jl. Australia II Kawasan Industri Barat Cilegon, Desa
Kotasari, Kecamatan pulo merak, Ckota Cilegon
DAFTAR RUMAH SAKIT YANG TELAH MEMILIKI
IZIN
No. Provinsi Jumlah Rumah Sakit
1 Bali 1 RS Sanglah Denpasar
2 DI Yogyakarta 2 RSUD Yogyakarta, RS Panti Rapih
3 DKI Jakarta 7 RSUD Tarakan, RS MMC, RS Husada, RSUP Persahabatan, RSUD Pasar Rebo, RS UPN
Dr. Cipto Mangunkusumo, RS Depok
4 Jambi 1 RS St. Theresia
5 Jawa Barat 3 RS Sentra Medika Persada, RSUD Cibinong, RS Mitra Plumbon
6 Jawa Tengah 2 RSUD Dr. Moewardi, RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
7 Jawa Timur 18 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, Rs. Katolik St. Vincentius, RS Primastaya Husada Citra,
RS. Santa Maria, RS. Mardi Waluyo, RSUD Dr. Iskak, RS Dr. Soegiri, Rs Muhammadyah,
RSUD Jombang, RSUD dr. Soetomo, RS St. Elisabeth, RS Ibu dan Anak Fatimah, RSUD
Sidoarjo, RS Hardjono, RSUD Lawang
8 Kalimantan Selatan 1 RSUD Ulin
9 Kalimantan Timur 6 RSUD Abdul Wahab Sjahranie, RSUD Sangatta, RS Islam, RS Pertamina, RS Siloam,
RSUD Dr. Kanujoso Jati Wibowo
10 Kepulauan Riau 1 RS Awal Bros
11 Lampung 1 RS Natar Medika
DAFTAR RUMAH SAKIT YANG TELAH MEMILIKI
IZIN

No. Provinsi Jumlah Rumah Sakit


12 Sulawesi Selatan 1 RS Tenriawaru
13 Sulawesi Tengah 1 RSU Anutapura
14 Sumatera Selatan 3 RS. Muhammadiyah, RSUP Dr. M Hoesin, RS Palembang Bari
15 Sumatera Utara 3 RSUD Pirngadi, RSUD Djasamen Saragih, RS Horas Insani
16 Lampung 1 RSUD Dr. H.Abdul Moeloek
Jumlah 52
TUJUAN DAN BATASAN PENGATURAN
 Peraturan Menteri ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi

Penghasil Limbah B3 dari fasilitas pelayanan


kesehatan dalam mengelola Limbah B3 yang dihasilkan.

Sumber: [Pasal 2, PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015]

6
FASYANKES YANG MANA?
 Fasilitas pelayanan kesehatan yang wajib terdaftar di instansi yang
bertanggung jawab di bidang kesehatan.
 Fasilitas pelayanan kesehatan tersebut meliputi:
a. pusat kesehatan masyarakat;
b. klinik pelayanan kesehatan atau sejenis; dan
c. rumah sakit.

Sumber: [Pasal 3, PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015]

7
LIMBAH B3 APA SAJA YANG DIATUR?
 Limbah B3 yang diatur meliputi Limbah:
a. dengan karakteristik infeksius;
b. benda tajam;
c. patologis;
d. bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan;
e. radioaktif;
f. farmasi;
g. sitotoksik;
h. peralatan medis yang memiliki kandungan logam berat tinggi; dan
i. tabung gas atau kontainer bertekanan.
 Ketentuan mengenai Limbah radioaktif sebagaimana dimaksud pada
huruf e diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai
ketenaganukliran.
ketenaganukliran

8
limbah padat yang
NON- dihasilkan dari kegiatan di
LIMBAH PADAT MEDIS rumah sakit di luar medis
RUMAH yang berasal dari dapur,
perkantoran, taman, dan
SAKIT halaman yang dapat
SEGREGASI LIMBAH dimanfaatkan kembali
apabila ada teknologinya

CAIR  limbah infeksius,


GAS MEDIS  imbah patologi,
 limbah benda tajam,
 Limbah farmasi,
 limbah sitotoksis,
semua limbah yang
berbentuk gas yang berasal
dari kegiatan pembakaran
semua air buangan
termasuk tinja yang berasal
 limbah kimiawi,
LB3
 limbah radioaktif,
dari kegiatan rumah sakit  limbah kontainer
di rumah sakit seperti
yang kemungkinan bertekanan, dan
insinerator, dapur,
perlengkapan generator, mengandung  limbah dengan
anastesi, dan pembuatan mikroorganisme, bahan kandungan logam
obat citotoksik kimia beracun dan berat yang tinggi.
radioaktif yang berbahaya
bagi kesehatan
JENIS LIMBAH FASYANKES BERDASARKAN
KARAKTERISTIKNYA

Sumber: KEMENKES
10
PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS [sesuai
PERMEN LHK: P.56/Menlhk-Setjen/2015]
PENGURANGAN
DAN PEMILAHAN LIMBAH B3 MEDIS DIPILAH MENJADI 9 JENIS LIMBAH

PENYIMPANAN LIMBAH B3 MEDIS DAPAT DILAKUKAN


PENYIMPANAN DALAM BANGUNAN RUMAH SAKIT/PUSKESMAS

LIMBAH B3 MEDIS DAPAT DIANGKUT DENGAN


PENGANGKUTAN KENDARAAN RODA 3 DAN KEWENANGANNYA DI DAERAH

PENGOLAHAN DAPAT MENGGUNAKAN AUTOKLAF,


PENGOLAHAN
MICROWAVE, IRADIASI FREKWENSI RADIO

LIMBAH MEDIS: PATOLOGIS DAN BENDA TAJAM (JARUM


PENGUBURAN
SUNTIK, DLL) DAPAT DIKUBURKAN DAN KEWENANGAN DI
DAERAH
PENIMBUNAN LIMBAH B3 ABU INSINERATOR DAPAT DIBUANG KE
SANITARY/CONTROLLED LANDFILL (TPA SAMPAH)
PENGURANGAN
 Menghindari penggunaan material yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun apabila terdapat pilihan yang lain;
 Melakukan tata kelola yang baik (good house keeping) setiap bahan atau
material yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan dan/atau
pencemaran terhadap lingkungan;
 Melakukan pemisahan aliran limbah (waste stream) menurut jenis, kelompok,
dan/atau karakteristik limbah;
 Melakukan tata kelola yang baik pengadaan bahan kimia dan bahan farmasi
untuk menghindari terjadinya penumpukan dan kedaluwarsa; dan
 Melakukan pencegahan dan perawatan berkala terhadap peralatan sesuai
jadwal.

12
CONTOH PENGURANGAN

TERMOMETER MERKURI TERMOMETER DIGITAL

SPYGNOMETER MERKURI SPYGNOMETER DIGITAL


13
JENIS WADAH DAN LABEL LIMBAH MEDIS PADAT
SESUAI KATEGORINYA

MERAH

KUNING

KUNING

UNGU

COKLAT
Sumber: PERMENKES 1204/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 14
SEGREGASI YANG BAIK:
LIMBAH PLASTIK INFEKSIUS

Sumber: KEMENKES 15
CONTOH WADAH LIMBAH MEDIS

16
CONTOH WADAH LIMBAH BENDA
TAJAM

17
CONTOH PENANGANAN LIMBAH MEDIS YANG BENAR

1. Hanya limbah infeksius 2. Limbah harus ditempatkan dalam wadah


yang boleh dimasukkan ke sesuai dengan jenis dan karakteristik limbah
dalam wadah ini – limbah (lihat KEPMENKES 1204/2004). Tarik plastik
terkena darah atau cairan secara perlahan sehingga udara dalam
tubuh – [limbah benda tajam kantong minimum. Jangan mendorong
ditempatkan pada wadah kantong ke bawah atau melobanginya untuk
limbah benda tajam] mengeluarkan udara.
18
CONTOH PENANGANAN LIMBAH MEDIS YANG BENAR

3. Putar ujung atas plastik 4. Gunakan kepang plastik 5. Letakkan penutup wadah
untuk membentuk kepang untuk membentuk ikatan dan tempat pada tempat
tunggal. tunggal. penyimpanan sementara
(atau pada lokasi
Dilarang mengikat dengan
pengumpulan internal).
model “telinga kelinci”.
19
PENGIKATAN KANTONG LIMBAH YANG
SALAH

Beberapa contoh pengikatan kantong limbah yang TIDAK BENAR:


1.Kantong limbah tidak boleh dibiarkan terbuka;
2.Kantong limbah tidak boleh diikat model “kuping anjing”;
3.Kantong limbah tidak boleh diikat dengan selotipe atau sejenis.

20
KAIDAH PENGISIAN LIMBAH DALAM
WADAH ATAU KANTONG

ISI LIMBAH MAKSIMUM ISI LIMBAH DILARANG


¾ KAPASITAS DITEKAN 21
CONTOH CARA BERPAKAIAN
PETUGAS PENGELOLA LIMBAH

22
PENGELOLAAN
LIMBAH BOTOL
INFUS BEKAS

23
Rekaman proses desinfeksi
limbah botol infus bekas
menggunakan alat autoklaf

Contoh limbah botol infus bekas yang


telah dilakukan desinfeksi
Indikator tekanan dalam proses menggunakan alat autoklaf
desinfeksi limbah botol infus 24
bekas menggunakan alat autoklaf
DOKUMENTASI LIMBAH RUMAH
SAKIT

1 2 3

  
4 5 6
25
 
  26
 
  27
PENYIMPANAN LIMBAH B3
Dilakukan dengan cara antara lain:
a. menyimpan Limbah B3 di fasilitas Penyimpanan Limbah B3;
b. menyimpan Limbah B3 menggunakan wadah Limbah B3 sesuai kelompok
Limbah B3;
c. penggunaan warna pada setiap kemasan dan/atau wadah Limbah sesuai
karakteristik Limbah B3; dan
d. pemberian simbol dan label Limbah B3 pada setiap kemasan dan/atau
wadah Limbah B3 sesuai karakteristik Limbah B3.

Sumber: [Pasal 7 ayat (1), PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015]

28
MASA PENYIMPANAN LIMBAH B3
Untuk limbah dengan karakteristik infeksius; benda tajam; dan
patologis; disimpan di tempat Penyimpanan Limbah B3 sebelum
dilakukan Pengangkutan Limbah B3, Pengolahan Limbah B3,
dan/atau Penimbunan Limbah B3 paling lama:
lama
1. 2 (dua) hari, pada temperatur lebih besar dari 0oC (nol derajat celsius); atau
2. 90 (sembilan puluh) hari, pada temperatur sama dengan atau lebih kecil
dari 0oC (nol derajat celsius),
sejak Limbah B3 dihasilkan.

Sumber: [Pasal 8 ayat (2) huruf a, PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015]

29
MASA PENYIMPANAN LIMBAH B3
 Untuk limbah bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan ;
radioaktif; farmasi; sitotoksik; peralatan medis yang memiliki
kandungan logam berat tinggi; dan tabung gas atau kontainer
bertekanan disimpan di tempat Penyimpanan Limbah B3 sebelum
dilakukan Pengangkutan Limbah B3, Pengolahan Limbah B3, dan/atau
Penimbunan Limbah B3 paling lama:lama
• 90 (sembilan puluh) hari, untuk Limbah B3 yang dihasilkan sebesar 50 kg (lima
puluh kilogram) per hari atau lebih; atau
• 180 (seratus delapan puluh) hari, untuk Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50
kg (lima puluh kilogram) per hari untuk Limbah B3 kategori 1,
sejak Limbah B3 dihasilkan.

Sumber: [Pasal 8 ayat (2) huruf b, PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015]

30
FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH
DALAM BANGUNAN UTAMA

Sumber: [Lampiran III, huruf c, Persyaratan Penyimpanan, PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015] 31


CONTOH PENYIMPANAN LIMBAH
MEDIS DALAM RUANGAN

32
CONTOH TEMPAT PENYIMPANAN
SEMENTARA LIMBAH B3

33
PENGUMPULAN LIMBAH PADAT
INFEKSIUS
Pengumpulan limbah
padat infeksius dilakukan
oleh petugas khusus
dengan jadwal
pengambilan limbah
medis pada pagi dan siang
hari, melalui jalur khusus
untuk pengangkutan
limbah padat infeksius

Sumber: KEMENKES 34
PEMILAHAN DAN PENIMBANGAN
Setelah dilakukan
pengambilan sampah medis
kemudian dilakukan
pemilahan limbah medis
infeksius

Pemilahan telah dilakukan,


kemudian dilakukan
penimbangan dan pencatatan
pada formulir pencatatan
limbah padat infeksius
Sumber: KEMENKES 35
36
37
38
39
CONTOH GAMBAR ALAT ANGKUT

PT. EDELWEIS TRANSPORTASI HALWA

Apabila terjadi kecelakaan, hubungi Telp.


(021) 85906527

40
CONTOH GAMBAR
MOBIL ANGKUT RODA 3
Alat angkut ini khusus oleh penghasil
limbah B3 (bukan jasa) untuk
mengangkut dari lokasi penghasil ke:
1.Transfer depo, atau
2.Fasyankes yang dapat mengolah
limbah B3 dalam wilayah provinsi.

Persyaratan teknis:
1.Boks bersifat permanen;
2.Tinggi boks maksimum 900 mm
(terhitung dari sadel pengemudi);
3.Lebar boks maksimum 1000 mm.

Persyaratan administrasi:
- Memiliki sertifikat uji berkala.
41
PENGOLAHAN
PENGOLAHAN TERMAL PENGOLAHAN NONTERMAL
 AUTOKLAF  DISINFEKSI KIMIAWI
 MICROWAVE  PROSES BIOLOGIS
 IRADIASI  ENKAPSULASI
 INSINERATOR  INERTISASI
TEKNOLOGI LAIN SESUAI
PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI.

42
INSINERATOR
[PERSYARATAN TEKNIS]

 Efisiensi pembakaran > 99,95%;


 Temperatur pada ruang bakar utama (primary chamber) minimum
800oC (temperatur operasional);
 Temperatur pada ruang bakar kedua (secondary chamber) minimum
1000oC (temperatur operasional), dengan waktu tinggal minimum 2
(dua) detik;
 Memiliki alat pengendali pencemaran udara (misal: wet scrubber);
 Ketinggian cerobong minimum 14 meter dari permukaan tanah; dan
 Memenuhi baku mutu emisi.
 Pengolahan limbah sitotoksik (genotoksik) pada temperatur > 1200oC.

43
CONTOH GAMBAR MODEL INSINERATOR
DENGAN 2 (DUA) RUANG BAKAR

44
INSINERATOR???

45
PARAMETER EMISI UDARA YANG DIKONTROL DAN BM

49
Rencana Sampling Untuk Uji Emisi
Rumah Sakit

Kondisi Kepdal 03 Tahun 1995 Ulangan


Kosong  1X

Normal (80%)  3X

Normal (100%)  3X
Rencana Sampling Untuk Uji Emisi
Jasa Pengolah Limbah B3
Parameter
Kondisi Kepdal 03 Tahun Emisi dioksin Ulangan
DRE POHCs
1995 dan furan

Kosong √ x x 3x

Normal (80%) √ √ √ 3x

Normal (100%) √ √ √ 3x
AMPUL BEKAS OBAT

CONTOH ABU HASIL PEMBAKARAN


LIMBAH MEDIS DARI INSINERATOR
54
PENGUBURAN
(DEEP BURIAL)
 Lokasi penguburan limbah medis wajib memiliki persetujuan dari BLH kabupaten/kota.
 Fasilitas penguburan limbah medis wajib mendapatkan persetujuan dari BLH kabupaten/kota.
 Limbah medis yang dapat dilakukan pengelolaan dengan cara penguburan yaitu:
 limbah patologis; dan/atau
 limbah benda tajam.
 Persyaratan teknis pengolahan limbah medis dengan cara penguburan dilakukan sebagai berikut:
 lokasi kuburan harus bebas banjir, kedap air dan berjarak sekurang-kurangnya 200 m (lima puluh meter) dari sumur, perumahan,
fasilitas umum, dan kawasan lindung;
 kedalaman kuburan sekurang-kurangnya 2 (dua) meter, diisi dengan limbah medis sebanyak-banyaknya setengah dari jumlah volume
total, dan ditutup dengan kapur dengan ketebalan sekurang-kurangnya 50 cm (lima puluh sentimeter) sebelum ditutup dengan
tanah;
 kuburan harus dilengkapi pagar pengaman;
 apabila dilakukan penambahan limbah kedalam kuburan, tanah dengan ketebalan sekurang-kurangnya 10 cm (sepuluh sentimeter)
ditambahkan pada setiap lapisan limbah;
 penguburan harus dilakukan dalam pengawasan yang ketat; dan
 kuburan wajib dirawat dan dicatat oleh usaha dan/atau kegiatan yang melakukan penguburan.

55
56
57
58
SEMOGA BERMANFAAT
TERIMA KASIH
59

Anda mungkin juga menyukai