Anda di halaman 1dari 145

PERSAMPAHAN

PENGELOLAAN
SAMPAH 2
D R . N U R E N D AH W, D R A, M S
FA K U LTA S K E S E H ATA N M A S YA R A K AT
U N I V E R S I TA S D I P O N E G O R O
PENGELOLAAN SAMPAH

1. Subsistem Organisasi
2. Subsistem Teknis Operasional
3. Subsistem Pembiayaan Retribusi
4. Subsistem Pengaturan
5. Komponen Pera serta Masyarakat
1. SUBSISTEM ORGANISASI
a. Bentuk organisasi
b. Struktur manajemen
c. Struktur organisasi
d. Personalia ( kualitas & kuantitas )
e. Tata laksana kerja
f. Pendidikan dan latihan
2. SUBSISTEM TEKNIS OPERASIONAL

a. Tingkat Pelayanan
b. Daerah pelayanan
c. Subsistem penampungan dan
pengumpulan
d. Subsistem pemindahan
e. Subsistem pengangkutan
f. Subsistem pembuangan akhir
3. SUBSISTEM PEMBIAYAAN RETRIBUSI

a. Sumber pendanaan
b. Struktur pembiayaan
c. Pola retribusi
4. SUBSISTEM PENGATURAN

a. Pembentukan peraturan daerah


b. Perda pembentukan organisasi pengelola
kebersihan
c. Perda ketertiban umm dibidang kebersihan
lingkungan kota
d. Perda pembentukan struktur tarif retribusi.
5. KOMPONEN PERAN SERTA
MASYARAKAT

a. Bentuk partisipasi masyarakat


b. Materi & pembinaan masyarakat di bidang
kebersihan atau penyuluhan
c. Pelaksanaan program penyuluhan
d. Evaluasi & pemeliharaan kondisi
1. KEGIATAN OPERASIONAL
PERSAMPAHAN
Urutan kegiatan:
• Pewadahan sampah (on storage)
• Pengumpulan sampah (collection)
• Pemindahan sampah (transfer)
• Pengangkutan sampah (transportation)
• Pengolahan sampah (intermediate treatment)
• Pembuangan akhir (final disposal)
Skema Kegiatan Operasional Persampahan
sumber sampah

Peng pewadahan
olahan

pengumpulan
Reuse
Pemindahan & pengangkutan

recycle
Pembuangan akhir

Ket.
Aliran utama
Aliran sekunder
Pengumpulan ,
pemilahan dan wadah
sampah

Alat angkut sampah


Muncipal Solid waste management
DUA CARA PENGANGKUTAN SAMPAH
PENGOLAHAN DAN RITASI
Cara Pengolahan
1. Pemadatan (compaction)
mengurangi volume sampah sec mekanis
2. Pembakaran (inceneration)
mengurangi volume sampah secr kimiawi
1. Penghancuran (shredding)
mengurangi volume sampah dg memotong atau
mengiris
composting

Pengolahan sampah dengan cara fermentasi


Composting, produksi listrik dan thermal

Peningkatan harga sampah melalui composting, produksi listrik dan thermal secara mekanis
1. Pemisahan
mendaur ulang material atau bahan untuk
ditingkatkan manfaatnya atau
diubah menjadi produk lain atau energi
1. Pengeringan
pengurangan kadar air unt mengurangi volume
dan berat sampah
1. Pemadatan (compaction)
2. Pengomposan (composting)
Pembuangan akhir (final disposal)
• cara memusnahkan sampah padat dari hasil kegiatan
pengumpulan dan pengangkutan maupun sampah padat
hasil buangan kegiatan pengolahan sampah
Cara
• open dumping
• landfill
a. sistem controlled landfill
b. sistem sanitary landfill
c. sistem improved sanitary landfill
d. sistem semi aerobik sanitary landfill
1. OPEN DUMPING
Sampah dibuang begitu saja di TPA dan dibiarkan
terbuka sampai pada suatu saat TPA penuh dan
pembuangan sampah dipindah ke lokasi lain atau TPA
baru.

2. LANDFILL
Perbaikan cara open dumping dengan
menambahkan lapisan tanah penutup diatas
sampah
1. OPEN DUMPING

sampah dibuang begitu saja di TPA dan


dibiarkan terbuka sampai pada suatu saat TPA
penuh dan pembuangan sampah dipindah ke
lokasi lain atau TPA baru.
2. LANDFILL

Perbaikan cara open dumping dengan menambahkan


lapisan tanah penutup diatas sampah
2A. SISTEM CONTROLLED LANDFILL

Sistem Controlled Landfill dg cara sampah ditimbun,


diratakan dan dipadatkan, pada kurun waktu
tertentu ditutup dgn lapisan tanah untuk
memperkecil pengaruh yang merugikan terhadap
lingkungan.
Bila lokasi pembuangan sampah telah mencapai
akhir usia pakai, seluruh timbunan sampah harus
ditutup dengan lapisan tanah.
2B. SISTEM SANITARY LANDFILL

Sistem sanitary landfill hampir sama dengan sistem controlled


landfill, hanya penutupan tanah dilakukan setiap hari pada
akhir jam operasi.
Dalam sistem ini diperlukan persediaan tanah yang cukup untuk
menutup timbunan sampah.
2C. IMPROVED SANITARY LANDFILL

 Pengembangan dari sistem sanitary landfill yang dilengkapi dengan


instalasi perpipaan sehingga leachate yang timbul dapat dialirkan
ke unit pengolahan.
 Dalam sistem ini juga diperlukan jaringan pipa ventilasi untuk
mengeluarkan gas-gas yang terakumulasi dalam timbunan sampah.
 Pelaksanaan sistem ini diperlukan tenaga ahli untuk memantau
dan mengawasi kegiatan operasi maupun kegiatan seluruh sistem.
 Memberikan dampak negatif yang kecil sekali terhadap lingkungan.
2D. SEMI AEROBIC SANITARY LANDFILL

 Pengembangan sistem improved sanitary landfill.


 Terdapat upaya mempercepat pembusukan sampah dengan
memasukkan oksigen atau udara ke dalam timbunan
sampah.
3 jenis upaya pokok :
 operasi sistem sanitary landfill
 operasi unit pengolahan leachate
 operasi pemompaan udara.
 sangat menguntungkan tapi biaya investasi, pengoperasian,
dan pemeliharaan sangat mahal
Pembuangan akhir
OPEN
DUMPING
Controlled landfill Penutupan tanah: pada
kurun waktu tertentu

LANDFILL
Penutupan tanah: setiap
Sanitary landfill hari pada akhir jam operasi

Improved sanitary landfill Semi aerobic sanitary landfill

• Ada instalasi perpipaan untuk (Pengembangan sistem improved


keluar leachate dan sanitary landfill)
• Ada pemasukan oksigen / udara ke
• Jaringan pipa ventilasi untuk
timbunan untuk mempercepat
keluar gas
pembusukan sampah
Pengumpulan, pemilahan dan recycle sampah
Landfill
PENIMBUNAN SAMPAH DI TPA, LANDFILL
Pembukaan TPA
Land reclamation
1. Aturan mana yang mengharuskan RS menggunakan pihak ketiga (pasal ayat)
2. Mengapa ada pihak ketiga
3. PP 56, UU 101, apa lagi aturan yang digunakan untuk mengatur pengelolaan sampah medis
RS? tambahkan peraturan menyangkut limbah RS yang lebih baru, dan mencabut PP 56dan 101
kah
4. Insinerator apakah yang membedakan boleh tidak bolehnya beroperasi?
5. Apa produk akhir incinerator, masih bisa dimanfaatkankah
6. Berapa suhu incinerator minimal di masa non pandemic dan masa pandemic covid 19
7. Sebutkan jenis lmbah medis dan non medis RS manakah yang paling banyak, mengapa
limbah non medis RS boleh dibuang ke TPA, kemana limbah medis RS dibuang, oleh siapa dan
harus mendapatkan perlakuan apa dulu?
8. Apa beda limbah B3, pathogen, sitotoksis dan medis dari limbah yang ada di RS
9. Berapa jumlah limbah padat RS /orang / TT
10. Berapa jumlah limbah padat domestic/orang /hari?
PERTANYAAN 11-20

11. Berapa jumlah limbah padat medis / orang/ TT?


12. Dari buangan apa saja sumber sampah padat medis di masa pandemic?
13. Bagaimana system pengolahan sampah medis di masa andemic covid 19 di tiap
jenjang fasilitas pelayanan kesehatan
14. Samakah jumlah limbah padat medis di masa pandemic covid dan tidak pandemi?
Mengapa? Jika meningkat berapa meningkatnya?
15. Bagaimana urutan pengelolaan sampah?
16. Pengolahan sampah dan pengelolaan sampah besar mana scoupnya, mengapa?
17. Apa saja jenis pengolahan sampah?
18. Apa saja jenis pembuangan akhir sampah, manakah yang paling sehat?
19. Sebutkan jenis pembuangan sampah akhir di kota anda dan mengapa
20. Kantong plastic untuk sampah dibedakan berdasarkan jenis sampah yang
dibuang,mengapa? Dan apa saja warna yang digunakan?
TUGAS TIAP KELOMPOK

1 11
12
2
1 13 6
3
14
4
5 2 15 7
6 16

7 3 17 8
8 18

9 4 19

10 5 20 9
- MK Persampahan - 2022

PENGELOLAAN SAMPAH

Dr. Nur Endah Wahyuningsih, Dra, MS


FACULTY OF PUBLIC HEALTH
DIPONEGORO UNIVERSITY
DEF. SAMPAH MENURUT APHA

(American Public Health Association, dg modifikasi)


Sesuatu yang tidak digunakan, tak terpakai,
tak disenangi, dibuang, berasal dari kegiatan
manusia, tidak terjadi dengan sendirinya.
Kecuali tubuh manusia

NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2022


MENGAPA ADA SAMPAH
(Hukum thermodinamika II ttg Efisiensi energi)
• Tidak ada efisiensi energi 100%, selalu
terbentuk sampah dan limbah
• Rantai makanan berbentuk piramida

• Semua orang menghasilkan sampah

NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2022


JENIS SAMPAH
• DOMESTIK
• NON DOMESTIK

• ORGANIK
• AN ORGANIK KOTA

• MUDAH MEMBUSUK
• TIDAK MUDAH MEMBUSUK ORGANIK AN ORGANIK
Grafik 1. Jenis Sampah di Kota
Semarang Menurut Sumbernya, 1997

75.27
80
61.94
60
46.93
38.06
% 40 28.34
24.73

20 15.01
9.32

0
Organik Anorganik Jumlah
Domestik Non-Domestik Jumlah

Sumber : TPA Site Selection and Its Andal - Semarang, 1997


BAGAIMANA KOMPOSISI SAMPAH

Berdasarkan karakteristik Fisik

Berdasarkan karakteristik Biologi

Berdasarkan karakteristik Kimia

NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2022


Komposisi sampah berdasarkan karakteristik Fisik
(Untuk menentukan cara pengolahan sampah)

KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH

• GARBAGE • DEAD ANIMAL • CONSTRUCTION


• RUBBISH • HOUSE HOLD WASTE
• ASHES REFUGE • SEWAGE SOLID
• STREET • ABANDON • SAMPAH
SWEEPING VEHICLE KHUSUS

NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2022


Uraian sampah berdasar KARAKTERISTIK FISIK

• GARBAGE
Sampah organik terdiri dari bahan mudah
membusuk, lembab, mengandung sejumlah air
bebas
• RUBBISH
Sampah yang mudah & Tidak mudah terbakar.
Berasa; dari rumah, pusat perdagangan, kantor,
diluar garbage

NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2020


SAMPAH BERDASAR KARAKTERISTIK FISIK

• ASHES
Sisa pembakaran bahan yang mudah terbakar,
dari rumah,akntor, industri
• STREET SWEEPING
Sampah yang berasal dari jalan
• DEAD ANIMAL
Hewan/ Binatang mati (bangkai)
• HOUSE HOLD REFUGE
Sampah pemukiman, campuran rubbish,
garbage & ashes
NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2020
SAMPAH BERDASAR KARAKTERISTIK FISIK
• ABANDON VEHICLE
Bangkai kendaraan: mobil, truck dll
• SAMPAH INDUSTRI
Sampah padat hasil proses pengolahan dari daerah industri
• CONSTRUCTION WASTE
Sampah sisa pembangunan gedung
• SEWAGE SOLID
Umumnya bahan organic. Benda kasar hasil saringan dari
daerah pintu masuk pengolahan air limbah
• SAMPAH KHUSUS
Sampah yang perlu penanganan khusus
NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2020
A. KOMPOSISI SAMPAH BERDASAR KARAKTERISTIK FISIK

1 Organik 60 - 80
2 Kertas 5 - 8
3 Kayu/bamboo 0,5 - 2
4 Tekstil/Kain 0,5 - 2,5
5 Karet/ Kulit imitasi 0,2 - 1,5
6 Plastik 5 - 10
7 Kaca/gelas 1 - 2
8 Logam 1 - 4
9 Lain-lain 0,2 - 1
NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2020
Sebuah solusi yang diusulkan untuk sistem pengelolaan limbah nol di Ho Chi Minh City, Vietnam.
Catatan:
fraksi yang tersisa termasuk sampah yang tidak dapat didaur ulang (sampah padat bernilai kalori
tinggi: popok, karet, dan styrofoam) dan sampah non-organik (porselen, kulit kerang, abu, tanah,
pasir).
SOURCE OF SOLID WASTE (%)

Amount of household waste,


Amount of waste office,
Amount of traditional market waste,
Amount of waste of commercial
centers,
Amount of waste of public facilities,
Amount of regional waste,
Amount of other waste generation
INDONESIA’S SOLID WASTE POTENTIAL AS RESOURCE
Composition MATERIAL
Amount
No (tons) Usage
Type %
1 Compostable organic 57 37,480,198.27 Compost, biogas, heat, electricity

2 Plastic 16 10,520,757.41 Raw material, heat electricity


Source:MoEF Indonesia, 2016-2017

3 Paper 10 6,575,473.38 Raw material


4 Metal 4 2,630,189.35 Raw material
5 Rubber 2 1,315,094.68 Refused Derived Fuel (RDF)
6 Textile 3 1,972,642.01 Raw material
7 Glass 2 1,315,094.68 Raw material
8 Others 6 3,945,284.03 Others
TOTAL 100 65,754,733.81
NATIONAL SOLID WASTE PROFILE
Glasses SOLID WASTE COMPOSITION
Fabric Material 3,5%
1,7% Others 2,4% FOOD WASTE
Rubber 5,5% GARDENING WASTE
Steel 4,3%
PAPER WASTE
Paper 9% PLASTIC WASTE
Plastic 14% Organic 60% STEELSCRAP
FABRIC MATERIAL
RUBBER WASTE
GLASES WASTE
Source: OTHERS
Adipura
Secretariat, CHANGING COMPOSITION:
2013 • DECREASED OFORGANICWASTE : 60% (2013) 57% (2016)
• INCREASED OF PLASTIC WASTE: 14% (2013) 16% (2016)
Trend of Plastic Volume
Pertambahan Waste Production
SampahPlastik
Timbulan
in 22 Big and Metropolitan Cities
SOURCE OF SOLID WASTE (%)
1,400,000,00 di 22 Kota Metropolitan danBesar
1,200,000,00

1,000,000,00

800,000,00

600,000,00

400,000,00
0,00 2011 2014 SHARING INNOVATION
2012 2013 2015
B. KOMPOSISI SAMPAH BERDASAR KARAKTERISTIK KIMIA

• Kandungan karbon (%C, H, O, N, P, K)


• Sisa abu pembakaran
• Nilai energi (bakar)

UKURAN PARTIKEL
• KADAR AIR = (a-b/a x 100) %
•a = berat sampah sebelum dikeringkan
•b = berat sampah setelah dikeringkan

• KEPADATAN = d = berat/volume

NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2022


C. KOMPOSISI SAMPAH BERDASAR KARAKTERISTIK BIOLOGI

KANDUNGAN MIKROBA SAMPAH: BAKTERI, VIRUS & FUNGI


• Bakteri Patogen
• Bakteri penyebab racun
• Bakteri penyebab degradasi
• Indikator pencemar biologik

NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2022


D. LEACHATE & GAS
Hasil dekomposisi anaerob dari sampah,
merupakan cairan yang mengandung zat padat
tersuspensi sangat halus, sebagai hasil
penguraian mikroba

Kandungan dalam Leachate & Gas


• Ca, Mg, Na, K, Fe, Zn, Ni, Chlorida, Sulfat,
Phosphat, CO2, H2O, N2, NH3,
H2S, asam organik & H2

NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2020


JML PRODUKSI SAMPAH
•  60% (60-80%) dari sumber orang (domestik)
•  40% (20-40%) dari sumber lain (non domestik)

• Sumber orang: 2-3 liter/o/hr


• Tergantung pada
• Tingkat Sosial Ekonomi
• Musim
• Budaya, dll

NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2020


BERAPA BANYAK SAMPAH SUATU KOTA ^
r = 1,6% = 0,016
• Jumlah penduduk P2022=1000.000
• Jumlah bahan baku Pt = P0 (1+r)n P0= 2022, Pt= 2027

Pt= 1.082.601,2887
BERAPA BANYAK SAMPAH SUATU KOTA
TUGAS 2: Pt = jumlah penduduk th ke t
Carilah jumlah P0 = jumlah penduduk th ke 0
penduduk di
kota tiap r = penambahan penduduk per tahun
kelompok dan n = selisih tahun Pt - P0
berapa
pertumbuhan
penduduk
pertahunnya HI + MI + LI
NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2022
BERAPA BANYAK SAMPAH SUATU KOTA
KOTA
5.000.000 lt
100%
1.000.000 x 3 liter/o/hr
DOMESTIK NON DOMESTIK
60 - 80% 20 - 40% 2.000.000 lt
3.000.000 lt

Default 60%
Prosen penduduk
HI : High Income
HI + MI + LI
MI : Middle Income
Pt= 1.082.601,2887 x 3 = dom LI : Low Income

Dom = 3.247.803,8661 lt Kota = 5.413.006,4435 lt/hari


Kota = 100/60 x dom Kota = 5.413,006 m3/hari
NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2022
Contoh slide 20
• Jika P0 (2022)= 1.000.000 jiwa
• Timbulan sampah/orang/hari = 3 liter
• Berapa timbulan sampah kota tahun 2022?
• Sampah domestik = P0 x s/o/hr (default =60%)
• 1.000.000 x 3 = 3.000.000 liter (60%)
• Sampah kota = 100/60x3.000.000 = 5.000.000 liter
• Sampah non domestik= 40/60 x 3.000.000 = 2.000.000 liter
Contoh slide 20
• Berapa timbulan sampah kota / hari tahun 2027, P0 2022= 1000.000
• Jawab:
• Dicari jumah penduduk tahun 2027 dengan rumus Pt = P0 (1+r)n
• Dihitung timbulan sampah kota/hari
Pt = P0 (1+r)n
r = 1,6% = 0,016
• Pt = 1.000.000 (1+0.016)^5
• = 1.000.000 x 1,0826012887
• = 1082601,2887
• S = cd P0
• S = 1 1.000.000 = 1.000 jiwa/5 = 200KK
MENGAPA SAMPAH PERLU DIKELOLA
• Mencegah penyakit
• Konservasi sumber alam
• Mencegah gangguan estetika
• Kuantitas dan kualitas sampah terus meningkat

NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2022


PENGELOLAAN SAMPAH

1. Subsistem Organisasi
2. Subsistem Teknis Operasional
3. Subsistem Pembiayaan Retribusi
4. Subsistem Pengaturan
5. Komponen Peran serta Masyarakat
Skema Kegiatan Operasional Persampahan
sumber sampah

Peng pewadahan
olahan

pengumpulan
Reuse
Pemindahan & pengangkutan

recycle
Pembuangan akhir

Ket.
Aliran utama
Aliran sekunder
Subsistem Teknis Operasional

Domestik
Non Domestik Pengolahan

Terpisah A
Tidak terpisah Recycle
1.Pembiayaan Retribusi
Plastik 2.Pengaturan
Reuse
Tong 3.Peran serta Masyarakat
Gerobak
pengumpulan

Incinerating
Pemindahan &
Truck pengangkutan
TPS Compacting

Pembuangan Shredding
TPA
akhir
Solid waste management
Alat angkut sampah
Pertanyaan untuk dijawab di kelas
• Berapa ukuran gerobag sampah
• Selain gerobag, apa alat yang digunakan untuk mengangkut
sampah dari sumbernya?
• Ada berapa jenis truck sampah yang anda ketahui
• Berapa ukuran truck sampah?
• Apa yang dimaksud dengan ritasi?
• Apakah ritasi terkait dengan truck, sopir, bensin, selain itu apa
lagi
• Di lokasi seperti apa gerobag dan truck tossa digunakan,
samakah?
Truck pemadatan sampah
Contoh rute ritasi
Pendekatan cerdas untuk management sampah pada smart city
Sumber: Smart approaches to waste management for post-COVID-19 smart cities in Japan
Sumber: Smart approaches to waste management for post-COVID-19 smart cities in Japan
TIMBULAN SAMPAH
• Untuk menentukan perencanaan & pengoperasian sistem
pengelolaan sampah pada kondisi sekarang & akan datang
• Diperoleh timbulan tiap sumber dan komposisinya untuk
seluruh kota

• Lokasi sampling: Domestik dan Non Domestik


• Minimal jumlah area untuk sampling: 3
• Minimal jumlah sampel: rumus
Timbulan sampah suatu kota penting
diketahui untuk mencari cara palig efektif
dalam mengelolanya

Timbulan sampah suatu kota terdiri sampah


domestic dan sampah non domestic
Timbulan sampah suatu kota
JENIS SAMPAH
• DOMESTIK
• NON DOMESTIK

• ORGANIK
• AN ORGANIK KOTA

• MUDAH MEMBUSUK
• TIDAK MUDAH MEMBUSUK ORGANIK AN ORGANIK
Setiap orang menghasilkan sampah, sehingga
harus dikelola dengan baik agar tidak
menyebabkan masalah bagi manusia
Untuk dapat mengelola dengan baik, pertama
tama kita perlu mengetahui besarnya timbulan
sampah
Timbulan sampah suatu kota penting
diketahui untuk mencari cara palig efektif
dalam mengelolanya
Timbulan sampah suatu kota terdiri sampah
domestic dan sampah non domestic

Memprediksi timbulan sampah suatu kota dapat


diketahui melalui jumlah penduduk kota tersebut dan
menghitung melalui timbulan sampah domestiknya
USA , 2015 Asia , Japan, 2013

Dua contoh jenis municipal solid waste


Tabel 2. Lokasi sumber sampah di kota untuk sampling
dan timbulannya
SUMBER SAMPAH SATUAN PENGUKURAN TIMBULAN

A DOMESTIK (minimal 3)

Pemukiman Elite Jml penduduk Coef x Vol

Pemukiman Sedang Jml rumah Coef x vol

Pemukiman Slum

B NON DOMESTIK (minimal 3)

Pasar campuran buah Luas daerah sampling Coef x vol

Perdagangan , Toko

Areal Terbuka
PENENTUAN JML SAMPLE & CARA SAMPLING
A. DOMESTIK
• S = cd P0
cd = 1 unt kota besar,
dg jumlah penduduk > 1.000.000 jiwa
= 0.5 unt kota sedang & kecil,
dg jumlah penduduk < 1.000.000 jiwa

3 JENIS Pemukiman berdasarkan Kondisi Income:


• High Income
• Midle Income
• Low Income
CARA SAMPLING
• Kantong dibagikan ke 3 jenis pemukiman sample
• Kumpulkan sampah setiap hari selama 1 minggu (minimal)
• Tuang sampah ke kotak sampling. Pada volume kotak sampling 500 lt,
untuk setiap pengisian 20 lt digoyang 3 kali. Pada volume kotak
sampling 40 liter, kotak dijatuhkan 3x dari ketinggian 20 cm  untuk
menyamakan kepadatan volume sampah
• Diukur volume & berat
• Komposisi sampah diambil dari sampah sejumlah 40liter,  dipilah,
masing-masing komponen ditimbang  %
• Kriteria sampah: komponen dicacah sampai homogen.
• Dianalisa kadar air, nilai abu dan nilai kalor
B. NON DOMESTIK (PASAR)
• Lokasi : Tempat pembuangan
sampah di pasar
• Waktu : Setelah pasar tutup

TIMBULAN SAMPAH
• DOMESTIK : 60-80%  60%
• NON DOMESTIK : 20-40%  40%
Semakin tinggi tingkat sosek, semakin banyak
timbulan sampah
DARIMANA SAJA SUMBER SAMPAH
A. Pemukiman (Domestik)
B. Non Pemukiman (Non Domestik): Non Domestik terdiri dari 1-5
1. Pasar & Daerah Komersial (Kantor, Gedung, TTU,
penghancuran gedung
2. Industri & Rumah Sakit
3. Jalan & Taman
4. Daerah Khusus
a) Pertanian – Perkebunan
b) Pertambangan
c) Kehutanan
d) Peternakan - Perikanan
5. Pusat Pengolahan Air Buangan
NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2020
Bacaan dan ringkas

TUGAS 1:
sampah berdasarkan sumbernya,
apa saja kandungan dari sampah tersebut?
Contoh penghitungan timbulan sampah

A. Suatu kota berpenduduk 1.000.000 orang, jika


dianggap tiap orang menghasilkan sampah 3
liter/orang/hari, hitunglah timbulan sampah kota per
hari, per tahun dan sampah diangkut per hari dan per
tahun jika 100% sampah sudah dikelola dengan baik

• Domestik: 60%
• 1000.000x 3lt = 3.000.000 ltr = 3.000m3/hari
BERAPA BANYAK SAMPAH SUATU KOTA
KOTA
100%

DOMESTIK NON DOMESTIK


60 - 80% 20 - 40%

Default 60%
Prosen penduduk
HI : High Income
HI + MI + LI
MI : Middle Income
LI : Low Income

NUR ENDAH W - FKM UNDIP 2020


Besar sampel kota P0=
HITUNGAN SAMPAH 1000.000

• S=cd√p
• 60% = 3000m3
• Kota= 100/60x 3000 = 5000 m3 • S=1 √ 1000.000
• S= 1000jiwa/4 = 250 kk
• S=cd√p • KK= 4 orang
• S=cd √ 90.000 • HI, MI, LI
• S= 0.5 x 300jiwa = 150 jiwa /5 = 30 kk • 30%: 50%: 20%
• KK= 5 orang • HI= 0.3 X250= 75 KK
• HI, MI, LI • MI= 0.5 X 250= 125 KK
• 30, 30, 40 • LI= 0.2 X 250=50 KK
• HI= 0.3 X30= 9 KK
• MI= 0.3 X 30= 9 KK
• LI= 0.4 X 30 = 12 KK
Contoh penghitungan timbulan sampah

B. Suatu kota berpenduduk 1.000.000 orang, jika


dianggap tiap orang menghasilkan sampah 2
liter/orang/hari,
hitunglah timbulan sampah kota per hari, per tahun
dan sampah diangkut per hari dan per tahun jika
100% sampah sudah dikelola semua dengan baik
• 1 tahun = 365 hari
• Sampah diangkut = timbulan sampah dikurangi yang
mengelola sendiri sampahnya
HITUNGAN SAMPAH Besar sampel kota:

• S=cd√p
• domestik=60%=
• 1000.000 X 2 lt = 2.000.000 liter • S=cd √ 4000.000
• 2.000.000ltr/1000= 2000m3 • S= 2000jiwa = 400kk
• Timbulan Kota= 100/60 x 2000 m3 = 3333.3 • KK= 5 orang
m3/hari • HI, MI, LI
• Timbulan Kota/tahun= kota/hari x 365 • 30, 50, 20
• = 3333.3 x 365 =1.216.665,45 m3 • HI= 0.3 X400= 120
• Sampah diangkut/hari = timbulan/hari = • MI= 0.5 X 400= 200
3333,33 m3/hari • LI= 0.2 X400=80
• Sampah diangkut/tahun = timbulan/tahun
• =1.216.665,45 m3
Contoh penghitungan timbulan sampah
C. Suatu kota berpenduduk 4.000.000 orang, jika
dianggap sejumlah 50% penduduk tiap orang
menghasilkan sampah 3 liter/orang/hari, dan sisanya
yang 50% menghasilkan sampah 2 liter/orang/hari,
hitunglah timbulan sampah kota per hari, per tahun
dan sampah diangkut per hari dan per tahun jika
100% sampah sudah dikelola dengan baik.
D. Jika HI:MI:LI= 20:20:60 berapa sampel dibutuhkan
untuk mendapatkan timbulan sampah per orang per
hari, 1 KK = 5 orang), low income 1 liter/orang/hari
S=cd√4.000.000= 2.000 jiwa,
HITUNGAN SAMPAH Besar sampel kota
P0: 4000.000
• Kota= P = 4.000.000 • S=cd√p
• Sampah domestik
• S=cd √ 4000.000
• 50%= 3 lt / o/hr = 3 x0.5 x4000000 =
6000m3 • S= 2000jiwa = 400kk
• 50%= 2l/o/h= 2x 0.5x4000000=4000m3 • KK= 5 orang
• Berapa sampah domestiknya: 10.000m3 • HI, MI, LI
• Timbulan Sampah Kota/ hari= • 20, 20, 60
100/60x10.000=16.666,6m3 • HI= 0.2 X400 KK= 80 KK
• Timbulan Sampah Kota/ tahun=16.666,6m3 • MI= 0.2 X 400 KK= 80 KK
x 365 = 6.083.309 m3 • LI= 0.6 X400 KK=240KK
• Sampah diangkut/ hari = timbulan sampah
kota / hari
• Sampah diangkut/ thn = timbulan / thn
• Jika HI:MI:LI= 20:20:60 berapa
Soal D
sampel dibutuhkan untuk • Sampah domestik = P0x s/o/hr
mendapatkan timbulan sampah per
orang per hari, 1 KK = 5 orang), low • HI= 0,2 x 4.000.000x 3 = 2400m3
income 1 liter/orang/hari, berapa • MI = 0,2 x 4.000.000 x 2 = 1600 m3
timbulan sampah kota /hari • LI = 0,6 x 4.000.000 x 1 = 2400 m3
• Diketahui: HI:MI:LI= 20:20:60 = • Timbulan sampah domestik =
3lt:2lt:1lt 6400m3
• Jawab: • Timbulan sampah kota/hari =

• S=cd √p • 100/60 x 6400= 10.666,667m3

• = 1 √4000.000 = 2000 jiwa = 2000/5 =


400KK
• HI = 0,2 x 400KK = 80KK
• MI = 80KK
• LI = 0,6 x 400KK = 240KK
LATIHAN
Kota A mempunyai jumlah penduduk (P) 8.000.000 jiwa pada tahun
2020. Dengan angka pertumbuhan penduduk (r ) 2,4% per tahun. (
a. Berapakah jumlah sampel yang representatif untuk mengetahui
timbulan sampah kota A? Satu KK = 5 orang, sampah domestik
sebesar 75%
b. Berapa jumlah timbulan sampah per hari pada tahun 2035 jika
diketahui HI : MI : LI dengan perbandingan 20 : 30 : 50 dan produksi
sampah /kapita /hari masing-masing sebesar 3 : 2,8 : 2,4 lt/or/hari
c. Berapakah jumlah sampah per tahun pada tahun 2035 (anggap angka
pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan timbulan sampah tetap).
d. Jika cakupan pelayanan sudah 100%, tetapi ada 25% kelompok LI
mengelola sendiri sampahnya, Berapa jumlah sampah yang harus
diangkut per hari pada tahun 2035.
e. Berapa jumlah sampah yang harus diangkut per tahun pada tahun
2035.
Diketahui:
• Kota A, (P) 8.000.000 jiwa tahun 2020.
• (r ) 2,4% per tahun.
• HI : MI : LI = 20 : 30 : 50 = 3 : 2,8 : 2,4 lt/or/hari
• Domestik 75 %
Ditanyakan
a. Jumlah sampel representatif untuk mengetahui timbulan
sampah kota A?.
b. Jumlah timbulan sampah per hari pada tahun 2035
c. Jumlah sampah per tahun pada tahun 2035 (anggap r
tetap).
d. Jika 25% LI mengelola sendiri sampahnya, Berapa jumlah
sampah yg harus diangkut per hari pada tahun 2035.
e. Berapa jumlah sampah diangkut per tahun, pada 2035
jawab
a. Jumlah sampel representatif untuk mengetahui timbulan sampah
kota A?.

S=cd√p = 1 √8.000.000 = 2828,427jiwa/5 = 565,685 KK = 566KK


HI = 0,2 X 566KK = 113 KK
MI = 0,3 X 566KK = 170 KK
LI = 0,5 X 566KK = 283 KK
a. Jumlah timbulan sampah per hari pada tahun 2035
• Jumlah penduduk tahun 2035= Pt = P0 (1+r)n
• Pt = 8.000.000 (1+0.024)^15
• = 8.000.000 X 1,4272476927 = 11.417.981,5416 Jiwa
• Jumlah timbulan sampah per hari pada tahun 2035
• Jumlah timbulan Sampah domestik/hari
• Dom HI = Pt x %HI x HI/o/hr = Pt x 0,2 x 3=
• 11.417.981,5416 Jiwa x 0,2 x 3 =6.850,788 m3
• Dom MI = Pt x %MI x MI/o/hr = Pt x 0,3 x 2,8 =
• 11.417.981,5416 Jiwa x 0,3 x 2,8 = 9.591,1044m3
• Dom LI = Pt x %LI x LI/o/hr = Pt x 0,5 x 2,4 =
• 11.417.981,5416 Jiwa x 0,5 x 2,4 = 13.701,5778m3
• Jumlah timbulan Sampah domestik/hari = 30.143,47m3

• B. Jumlah timbulan Sampah kota/hari = 100/75 x30.143,47m3


• = 40.191,294 m3/hari

• C. Jumlah timbulan Sampah kota/tahun =40.191,294 m3 x 365 =


14.669.822,188m3/tahun
D. jumlah sampah yg harus diangkut per hari pada tahun 2035.
25% LI = 13.701,5778m3 x 25% = 3.425,39445m3

1.= 40.191,294 m3/hari X 75% (SK X 75%)


2.= 30.143,47m3 (Sdom x 75%)
3.=13.701,5778m3 x 25% (LI x 25%)
4.=40.191,294 m3/hari - 25% LI =
40.191,294 m3 - 3.425,39445m3 = 36.765,8995m3/hari
D. jumlah sampah yg harus diangkut per tahun pada tahun 2035
36.765,8995m3 x 365 =13.419.553,335m3/tahun
LATIHAN
Kota B mempunyai jumlah penduduk (P) 9.000.000 jiwa pada tahun
2022. Dengan angka pertumbuhan penduduk (r ) 1,4% per tahun. (
a. Berapakah jumlah sampel yang representatif untuk mengetahui
timbulan sampah kota B? Satu KK = 4 orang, sampah domestik
sebesar 70%
b. Berapa jumlah timbulan sampah per hari pada tahun 2035 jika
diketahui HI : MI : LI dengan perbandingan 10 : 40 : 50 dan produksi
sampah /kapita /hari masing-masing sebesar 3 : 2,6 : 2,2 lt/or/hari
c. Berapakah jumlah sampah per tahun pada tahun 2035 (anggap angka
pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan timbulan sampah tetap).
d. Jika cakupan pelayanan sudah 100%, tetapi ada 15% kelompok LI
mengelola sendiri sampahnya, Berapa jumlah sampah yang harus
diangkut per hari pada tahun 2035.
e. Berapa jumlah sampah yang harus diangkut per tahun pada tahun
2035.
LATIHAN
Kota C mempunyai jumlah penduduk (P) 9.000 jiwa pada tahun 2021.
Dengan angka pertumbuhan penduduk (r ) 1,7% per tahun. (
a. Berapakah jumlah sampel yang representatif untuk mengetahui
timbulan sampah kota C? Satu KK = 5 orang, sampah domestik
sebesar 65%
b. Berapa jumlah timbulan sampah per hari pada tahun 2035 jika
diketahui HI : MI : LI dengan perbandingan 30 : 30 : 40 dan produksi
sampah /kapita /hari masing-masing sebesar 3 : 2,4 : 2,0 lt/or/hari
c. Berapakah jumlah sampah per tahun pada tahun 2035 (anggap angka
pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan timbulan sampah tetap).
d. Jika cakupan pelayanan sudah 100%, tetapi ada 10% kelompok LI
mengelola sendiri sampahnya, Berapa jumlah sampah yang harus
diangkut per hari pada tahun 2035.
e. Berapa jumlah sampah yang harus diangkut per tahun pada tahun
2035.
LATIHAN
Kota D mempunyai jumlah penduduk (P) 8.000.000 jiwa pada tahun
2020. Dengan angka pertumbuhan penduduk (r ) 2,4% per tahun. (
a. Berapakah jumlah sampel yang representatif untuk mengetahui
timbulan sampah kota A? Satu KK = 5 orang, sampah domestik
sebesar 75%
b. Berapa jumlah timbulan sampah per hari pada tahun 2035 jika
diketahui HI : MI : LI dengan perbandingan 20 : 30 : 50 dan produksi
sampah /kapita /hari masing-masing sebesar 3 : 2,8 : 2,4 lt/or/hari
c. Berapakah jumlah sampah per tahun pada tahun 2035 (anggap angka
pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan timbulan sampah tetap).
d. Jika cakupan pelayanan sudah 100%, tetapi ada 25% kelompok LI
mengelola sendiri sampahnya, Berapa jumlah sampah yang harus
diangkut per hari pada tahun 2035.
e. Berapa jumlah sampah yang harus diangkut per tahun pada tahun
2035.
- MK Persampahan - 2022

SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS

DR. NUR ENDAH WAHYUNINGSIH, DRA, MS

FACULTY OF PUBLIC HEALTH


DIPONEGORO UNIVERSITY
Setiap orang menghasilkan sampah,
sehingga harus dikelola dengan baik agar
tidak menyebabkan masalah bagi
manusia
Untuk dapat mengelola dengan baik,
pertama tama kita perlu mengetahui
besarnya timbulan sampah
Timbulan sampah suatu kota penting
diketahui untuk mencari cara palig efektif
dalam mengelolanya

Timbulan sampah suatu kota terdiri sampah


domestic dan sampah non domestic
Timbulan sampah suatu kota penting
diketahui untuk mencari cara palig efektif
dalam mengelolanya
Timbulan sampah suatu kota terdiri sampah
domestic dan sampah non domestic

Untuk memprediksi timbulan sampah suatu kota


dapat diketahui melalui jumlah penduduk kota tersebut
dan menghitung melalui timbulan sampah
domestiknya
TIMBULAN SAMPAH MEDIS & NON MEDIS FASYANKES
Content

1) Jenis dan jumlah limbah rumah sakit


2) Sumber limbah di RS
3) Wadah limbah
4) Pengelolaan limbah padat
5) Estimasi jumlah limbah yang dikelola
TIMBULAN SAMPAH MEDIS & NON MEDIS FASYANKES
Content

6) Besar masalah pengelolaan limbah


7) Prediksi kasus dan jumlah limbah medis di era new normal
8) Manajemen limbah terkait potensi bahaya dan strategi
pengendalian COVID-19
9) Harapan kepada Organisasi Profesi Kesling dan Sanitarian di
Fasyankes pada Masa Pandemi
Jenis Limbah padat
RSDS, 2017

Sumber: BLH JTG-FKM UNDIP, 2018: Dampak Lingkungan Pengelolaan Limbah B3 Fasyankes Dengan Metoda 3R
Jenis Limbah Fasyankes Berdasarkan Karakteristiknya

Limbah tajam Termometer &


1% tabung rusak
1%

Limbah kimia
& farmasi
3%

Limbah
infeksius & Limbah
patologi domestik
15% 80%

Limbah domestik Limbah infeksius & patologi


Sumber Limbah RSDS
Sumber Penghasil Limbah Tertinggi
di RS dr Sardjito Th. 2017
43 %
100,000.00
90,000.00
80,000.00
70,000.00
60,000.00
50,000.00
40,000.00 9% 8%
30,000.00
20,000.00
10,000.00
0.00

IRNA Instalasi Renal R. OK


Sumber

Sumber: BLH JTG-FKM UNDIP, 2018: Dampak Lingkungan Pengelolaan Limbah B3 Fasyankes Dengan Metoda 3R
Tahapan Penanganan dan Pengolahan
Limbah Medis Padat Fasyankes

Pra Penanganan Penanganan (Handling) Pengolahan(Treatment)

Limbah Covid-19

PEMILAHAN
Identifikasi TitikKritis Infeksi dan
Pemanfaatan Illegal
Klasifikasi PENGANGKUTAN
PENGUMPULAN PEWADAHAN
Komunikasi (OPTION) PIHAK III

(Simbol dan Label) Titik Kritis Infeksi


PENGOLAHAN PIHAK III
- OFFSITE
PENGANG PENYIMPANAN
KUTAN (SEMENTARA) PENGOLAHAN
(INSINERASI/NON
Titik Kritis Infeksi Titik Kritis Infeksidan INSINERASI) -ONSITE
Pemanfaatan Illegal Titik Kritis Infeksi
Sumber: Aspek penting Pengelolaan Limbah Medis di Era Covid-19, Mohammad Nasir, Maret 2020, Kompartemen Mananjemen Penunjang
Apa dan Dimana Limbah Medis Covid-19 (Li-Cov) di Hasilkan di
RS? Jenis Limbah Pasien Covid-19
1. Spesimen
2. Bahan Farmasi bekas
3. Alat kesehatan bekas
4. Kemasan bekas makanan/minuman
5. Alat Pelindung Diri dll

“ Perlakukan semua jenisLimbah Pasien


Covid-19 sebagai limbah medis/B3..” 1. Potensi Infeksi
2. Potensi Pemanfaatan limbah Illegal
Sumber: Aspek penting Pengelolaan Limbah Medis di Era Covid-19, Mohammad Nasir, Maret 2020, Kompartemen Mananjemen Penunjang
Jenis jenis limbah medis padat dan cair
Air Limbah
Limbah B3 padat khusus: Spesifik Covid-
Limbah padat khusus:
• masker bekas, 19:
• masker sekali pakai, • Cairan dari
• sarung tangan bekas,
• sarung tangan bekas, mulut/ hidung
• perban bekas,
• tisu/kain yang • Air kumur
• tisu bekas,
terkontaminasi pasien
• plastik bekas • Air cucian alat
minuman dan kerja
makanan, • Organik • Alat makan dan
• kertas bekas makanan • Anorganik minum pasien
dan minuman, • Air cucian linen
• alat suntik bekas, Air Limbah lain
• set infus bekas,
• APD bekas

Sumber: Pengelolaan limbah B3 padat fasilitas pelayanan kesehatan (spesifik covid-19), Direktorat Kesehatan Lingkungan, Dirjen Kesehatan
Masyarakat, Kemenkes, Maret 2020, Sofwan
Pengelolaan limbah
Pewadahan
Tahap Pengelolaan Limbah B3 Medis Area fasyankes
KONDISI NORMAL PANDEMI COVID-19

pengurangan pewadahan  Perbedaan:


pewadahan
 Pada fase
pemilahan pemilahan disinfeksi
pandemi Ada
Pengangkutan (internal) Pengangkutan (internal) disinfeksi pada
tahap setelah
penyimpanan penyimpanan disinfeksi pemilahan dan
sudah dibungkus
Pengolahan (mandiri) Pengolahan (mandiri)
dan penyimpanan
untuk melindungi
Pengangkutan (eksternal) Pengangkutan (eksternal)
petugas
Pengolahan (pihak 3) pengolahan
penimbunan penguburan penimbunan
Sumber: Pengelolaan limbah B3 padat fasilitas pelayanan kesehatan (spesifik covid-19), Direktorat Kesehatan Lingkungan, Dirjen Kesehatan
Masyarakat, Kemenkes, Maret 2020, Sofwan
Sumber: Pengelolaan Limbah Medis di Era Covid 19, Imran Agus Nurali, Maret 2020, Direktur Kesehatan Lingkungan,
Kemenkes
Estimasi Jumlah Limbah yg Harus Dikelola
Sumber: Asian Development Bank, 2020

Berbasis jumlah pasien terinfeksi dengan


Berbasis jumlah penduduk dengan tiap
tiap pasien dianggap menghasilkan 3.4 penduduk dianggap menghasilkan 2 gr
kg limbah medis/hari limbah medis/hari
Sumber: Pengelolaan Limbah Medis di Era Covid 19, Imran Agus Nurali, Maret 2020, Direktur Kesehatan Lingkungan, Kemenkes
Besar masalah pengelolaan limbah
Isu Utama dalam Penanganan Limbah Infeksius
COVID-19

1.Limbah Infeksius COVID-19 adalah limbah B3


sehingga penanganannya khusus
2.Jumlah limbah medis bertambah kurang lebih 30%
3.Kapasitas pengelolaan limbah medis belum
mengakomodir seluruh limbah medis se Indonesia

Selama wabah COVID-19 di Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok


(RRC), limbah medis infeksius meningkat 600% dari 40 ton per hari
menjadi 240 ton per hari  dengan cepat membanjiri infrastruktur
transportasi dan pembuangan medis yang ada di sekitar rumah sakit.
Jenis pengolah limbah • Beberapa metode
pengolahan limbah
medis yang sudah
ada: proses termal,
proses kimia, teknologi
iradiasi, proses
biologis dan proses
mekanis.
• Insinerator (termal)
masih menjadi metode
yang paling banyak
dipraktikkan saat ini.
Sumber: Pengelolaan limbah B3 padat spesifik COVID-19. Direktorat Kesling, Dirjen Kesmas, Kementrian Kesehatan, Juni 2020
Jenis pengolah limbah

Incinerator
 Belum semua RS memiliki
incinerator  limbah di pihak
ketigakan
 Jika dibangun dan dikelola
dengan baik, insinerator
harus dapat meminimalkan
emisi racun dioxin. masalah
utama dalam pengolahan
limbah dan pengendalian
polusi adalah tentang
manajemen, bukan masalah
tingginya suhu mempengaruhi dihasilkan bottom ash bukan fly ash
teknis
Pengolahan Limbah Medis dgn Insinerator

 Limbah tambahan insinerasi


terkait suhu insinerator: fly
ash, SO2 serta polutan lain
dapat menyebabkan polusi
udara
 Lokasi yang tidak tepat dari
insinerator dapat
menimbulkan risiko yang
signifikan pada penduduk Pembuatan concret block dari sisa abu incinerator
terdekat
Persyaratan Pengolah Limbah Incinerator
#Lokasi #Alat dan Teknis Operasional
DILARANG :
1. Daerah bebas banjir Insinerator DILARANG :
2. Tidak rawan bencana alam atau 1. Efisiensi pembakaran 99,95%
dapat direkayasa dengan 2. temperatur ruang bakar
teknologi 1 ≥ 800 oC ruang bakar
3. Jarak paling dekat 30 m dengan: 2 ≥ 1.000 oC limbah
a. lokasi fasilitas jalan umum, 3. Waktu tinggal ≥ 2 detik radioaktif,
b. jalan tol, daerah permukiman, 4. Memiliki alat pengendali mudah
perdagangan, hotel,restoran, pencemaran udara meledak,
keagamaan, pendidikan 5. Tinggi cerobong ≥ 14 m merkuri
c. Garis pasang naik laut, sungai, 6. Cerobong dilengkapi
daerah pasang surut, kolam, sampling hole, platform
danau,rawa, mata air, sumur
penduduk
d. Daerah cagar alam, hutan
lindung, daerah yg dilindungi
kecuali di dalam kawasan industri

Sumber: Pengelolaan Limbah Medis di Era Covid 19, Imran Agus Nurali, Maret 2020, Direktur Kesehatan Lingkungan, Kemenkes
Faktor yang mempengaruhi Virus dan Bakteri dapat
hidup dekat dengan Permukaan Tanah

 Suhu  Survive lebih lama pada suhu yang


lebih rendah
 Kelembaban tanah  terkait dengan jumlah sinar matahari

 Bahan Organik  Survive lebih lama pada keberadaan


bahan organic
 Tingkat kehilangan  Semakin besar laju evaporasi, semakin
kelembaban cepat laju inaktivasi

 Microflora  Mikroba tertentu memangsa bakteri atau


Antagonis kebalikan antagonis untuk bertahan hidup;
kelangsungan hidup berkurang dengan
adanya mikroorganisme non-enterik
Kelemahan Virus Corona
PANDEMIC COVID-19
1. Mudah hilang dengan pelarut lemak. Pelarut lemak
adalah sabun yang digunakan sehari-hari selama
masih di luar tubuh
2. Dapat dikalahkan dengan antibody yang baik
sebelum masuk ke dalam sel
3. Bisa dibunuh dengan disinfektan (alcohol 60-70%,
hidrigen peroksida 0,5%, atau sodium hipoklorit
0,1% dalam waktu 1 menit)
4. Melemah di suhu panas (virus penyebab SARS
bisa terbunuh pada suhu 56°C
5. Tidak bisa bertahan lama dipermukaan
Kemampuan hidup Corona virus

Sumber: Deviyanti, 2020. Pengamanan aair,snitasi, hygiene, pengelolaan limbah dan pembersihan lingkungan di Fasyanjes untuk penanganan
COVID-19, WHO Indonesia
Jenis-Jenis Disinfektan (Kimia)

1. Klorin : Senyawa klorin yang paling aktif


adalah asam hipoklorit.
2. Iodin : Dua tetes iodine 2% dalam larutan
etanol cukup untuk
mendesinfeksi 1 liter air jernih.
3. Alkohol
4. Amonium Kuartener : Garam ammonium
dengan substitusi gugus alkil pada
beberapa atau keseluruhan atom H dari
ion NH4+nya

http://ik.pom.go.id/v2016/informasi-bahan-berisiko-keracunan
Jenis-Jenis Disinfektan (Kimia)

5. Formaldehida : dikenal juga sebagai


formalin, dengan konsentasi
efektif sekitar 8%
6. Kalium Permanganat : merupakan zat
oksidan kuat namun tidak tepat untuk
disinfeksi air karena menimbulkan
perumabahn rasa, bau, dan warna pada air.
7. Fenol : bahan antibakteri yang cukup kuat
dalam konsentrasi 1-2% dalam air,
umumnya dikenal dengan lisol dan kreolin

http://ik.pom.go.id/v2016/informasi-bahan-berisiko-keracunan
Persyaratan Pembersihan Lingkungan rutin

Permukaan Yang Disentuh Permukaan Tersentuh Minimal


• Gagang pintu, bedralls, • Lantai, langit-langit, dinding,
permukaan meja, sakelar lampu tirai, wastafel
• Harus sering dibersihkan • Mengepel ataupun melap
menggunaan cairan detergen dengan detergen
• Dilap dengan menggunkan • Membersikan dinding dan lantai
tisu/kain yang dibasahi dengan ketika terlihat berdebu dan kotor
detergen • Tirai jendela harus dibersihkan dan
diganti secara teratur

PA N D E M I C COVID-19
Dasar Hukum Limbah medis
 Penanganan COVID-19 merupakan Limbah Bahan Berbahaya Beracun
(“LB3”) yang pengelolaannya dilakukan berdasarkan:

 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; dan
 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.56/MENLHK-SETJEN/2015 Tahun 2015 tentang Tata
Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
 PP 2021
Dasar Hukum Limbah medis
 Penanganan COVID-19 merupakan Limbah Bahan Berbahaya Beracun
(“LB3”) yang pengelolaannya dilakukan berdasarkan:

 Surat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor


S.167/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2020 Tahun 2020 tentang
Pengelolaan Limbah B3 Medis pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Darurat Covid-19 (“Surat MENLHK 167/2020”)
 Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor: SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2020 Tahun 2020
tentang Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan
Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus
Disease (COVID-19) (“SE MENLHK 2/2020”)
Penanganan teknis untuk limbah
medis COVID-19 meliputi:

 Identifikasi, pemilahan dan pewadahan:


 Setiap penghasil limbah wajib melakukan identifikasi untuk
semua limbah yang dihasilkannya.
 Melakukan pemilahan dan pengemasan LB3 berdasarkan
karakter infeksius dan patologis.
 Bahan kimia dan farmasi kedaluarsa, tumpahan atau sisa
kemasan.
Penanganan teknis untuk limbah
medis COVID-19 meliputi:
 Penyimpanan Limbah:
 Penyimpanan dilakukan sesuai karakter dan pengemasan.
 Khusus limbah infeksius disimpan paling lama 2 hari hingga dimusnahkan bila
pada suhu kamar atau 90 hari hingga dimusnahkan bila suhu 0°C.
 Pemusnahan:
 Pemusnahan dengan pembakaran menggunakan incinerator yang
dioperasionalkan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) atau pihak jasa
pengolah limbah medis berizin.
 Incinerator memiliki ruang bakar dengan suhu minimal 800°C.
SE MENLHK 2/2020
tentang Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah
Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus Disease

 Limbah infeksius yang berasal dari fasyankes


 Melakukan penyimpanan dalam kemasan tertutup maksimal 2 hari sejak
dihasilkan;
 Mengangkut dan/atau memusnahkan pada pengolahan LB3 menggunakan
fasilitas incinerator dengan suhu pembakaran minimal 800°C
atau autoclave yang dilengkapi dengan pencacah;
 Residu hasil pembakaran atau cacahan hasil autoclave dikemas dan dilekati
simbol “Beracun” dan label LB3 yang selanjutnya disimpan di tempat
penyimpanan sementara LB3 untuk selanjutnya diserahkan pada pengelola LB3
SE MENLHK 2/2020
tentang Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah
Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus Disease

 Limbah infeksius yang berasal dari rumah tangga ODP


Mengumpulkan limbah infeksius berupa limbah alat pelindung diri,
antara lain, berupa masker, sarung tangan dan baju pelindung diri;
 Mengemas tersendiri dengan menggunakan wadah tertutup;
Mengangkut dan memusnahkan pada pengolahan LB3;
Menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang pengelolaan
limbah infeksius dari masyarakat, sebagai berikut:
SE MENLHK 2/2020
tentang Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah
Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus Disease

 Limbah alat pelindung diri, antara lain, masker, sarung tangan, baju
pelindung diri, dikemas tersendiri dengan menggunakan wadah
tertutup yang bertuliskan “Limbah Infeksius”;
 Petugas dari dinas yang bertanggungjawab di bidang lingkungan
hidup, kebersihan dan kesehatan melakukan pengambilan dari setiap
sumber untuk diangkut ke lokasi pengumpulan yang telah ditentukan
sebelum diserahkan ke pengolah LB3.
 diserahkan ke pengolah LB3.
SE MENLHK 2/2020
tentang Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah
Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus Disease

Sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga


 Seluruh petugas kebersihan atau pengangkut sampah wajib dilengkapi alat
pelindung diri, khususnya masker, sarung tangan dan safety shoes yang setiap
hari harus disucihamakan;
 Dalam upaya mengurangi timbunan sampah masker, masyarakat yang sehat
diimbau untuk menggunakan masker guna ulang yang dapat dicuci setiap
hari;
 Kepada masyarakat yang sehat dan menggunakan masker sekali pakai
harus merobek, memotong atau menggunting masker dan dikemas rapi
sebelum dibuang ke tempat sampah;
 Pemerintah daerah menyiapkan tempat sampah khusus masker di ruang
publik.
Aturan: peserta no ganjil mengerjakan soal no 1, 2, 3 & 4
peserta no genap mengerjakan soal no 5, 6, 7 & 8

1. PP 56, UU 101, apa lagi aturan yang digunakan untuk mengatur pengelolaan
sampah medis RS?
2. Apa beda limbah B3, pathologis, sitotoksis dan medis dari limbah yang ada di
RS, buatlah diagram limbah RS dan banyaknya dalam persen dengan mengacu
pada hasil penelitian di jurnal
3. Berapa jumlah limbah padat medis di RS /orang / TT dalam kg dan liter,
Berapa jumlah limbah padat domestic/orang /hari? Dalam kg dan liter
4. Carilah artikel jurnal tentang pengelolaan sampah dan dievaluasi
Pertanyaan 5, 6, 7, 8

5. Dari buangan apa saja sumber sampah padat medis di masa


pandemic?
6. Bagaimana system pengolahan sampah medis di masa andemic
covid 19 di tiap jenjang asilitas pelayanan kesehatan
7. Apa saja jenis pengolah limbah medis di RS dan apa limbah
yang dapat di olah berdasarkan jenis pengolah limbah tersebut,
mengapa
8. Carilah artikel jurnal tentang pengelolaan sampah medis di era
pandemic covid dan dievaluasi
https://siap.undip.ac.id/a/65e8e

Anda mungkin juga menyukai