Anda di halaman 1dari 7

No.

Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedures (SSOP)
Tanggal Direvisi 3 Juni 2018
SSOP 5. Perolehan Lahan untuk Penanaman Kelapa Sawit Halaman 1 of 7

Penanggung
Hal Detail Referensi
jawab

1. Merujuk ke Dinas Manager • Mendapatkan informasi dan peta tentang lahan di wilayah • Peta situasi
Pertanian desa. • PP RI. Nomor 38
Kehutanan dan Tahun 2007
Badan tentang Pembagian
Perencana Urusan
Pembangunan Pemerintahan
Daerah Antara Pemerintah,
(BAPPEDA), Pemerintah Daerah
Tingkat Provinsi dan
Kabupaten. Pemerintah Daerah
↓ Kabupaten/Kota
2. Survei Lapangan Manager / Asisten/ • Identifikasi lokasi menyangkut hal-hal : • Penetapan dan
Perangkat Desa a. Status Lahan (Hutan Lindung, Hutan Produksi, Hutan pengawasan tata

Peruntukan Lain) ruang dan tata
b. Tanah warga/ masyarakat guna lahan
c. Luas Lokasi perkebunan
d. Batas Wilayah wilayah kabupaten
/kota
3. Permohonan Direktur / Manager • Mengajukan surat permohonan untuk usaha perkebunan
Usaha kelapa sawit kepada kepala desa yang bersangkutan.
Perkebunan ke
Desa

No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedures (SSOP)
Tanggal Direvisi 3 Juni 2018
SSOP 5. Perolehan Lahan untuk Penanaman Kelapa Sawit Halaman 2 of 7

Penanggung
Hal Detail Referensi
jawab
4. Permohonan Manager / Asisten • Identifikasi stakeholder terdampak dan perwakilan masing • Undang-undang
Sosialisasi masing Dasar 1945 tentang
↓ • Mengadakan pertemuan partisipatif terhadap stakeholder Azas Musyawarah
(baik secara personal maupun kelompok masyarakat) dan Mufakat
• Pertemuan yang dilakukan adalah proses negosiasi dengan • Notulen pertemuan
Keputusan Bebas Didahulukan dan Diinformasikan (KBDD/ partisipatif
Free, Prior and Informed Consent (FPIC)
• Semua pertemuan ini harus ada notulensinya dan • KBDD/FPIC
didokumentasikan
5. Pengertian Humas/manager Bebas: mengimplikasikan tidak adanya paksaan, intimidasi • KBDD/FPIC
KBDD/FPIC proyek atau manipulasi

Didahulukan: mengimplikasikan bahwa persetujuan diambil
secara cukup sebelum adanya pengesahan atau awal aktifitas
dan berkaitan dengan persyaratan waktu yang diperlukan
untuk proses konsultasi/konsensus adat

Diinformasikan: mengimplikasikan bahwa informasi diberikan


yang mencakup (setidaknya) aspek-aspek berikut:
a. Sifat, skala/ukuran, kecepatan implementasi, durasi,
reversibilitas dan cakupan proyek yang direncanakan
b. Alasan atau tujuan proyek
c. Lokasi daerah yang akan terkena dampak
d. Sebuah kajian awal terhadap dampak ekonomi, social,
budaya dan lingkungan yang mungkin dihasilkan
termasuk potensi resiko dan manfaat
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedures (SSOP)
Tanggal Direvisi 3 Juni 2018
SSOP 5. Perolehan Lahan untuk Penanaman Kelapa Sawit Halaman 3 of 7

Penanggung
Hal Detail Referensi
jawab
e. Personil yang mungkin terlibat dalam implementasi
proyek
f. Prosedur yang mungkin diperlukan proyek

Persetujuan/Keputusan: konsultasi dan partisipasi adalah


elemen-elemen kunci dari sebuah proses pengambilan
persetujuan. Persetujuan haruslah dilakukan dengan niat baik.
Para pihak yang terlibat harus membangun dialog yang
memungkinkan mereka dapat mengidentifikasi solusi yang
tepat dan dapat dikerjakan dalam kondisi hormat menghormati,
dan partisipasi yang penuh dan setara, dengan waktu yang
cukup untuk mencapai keputusan. Proses ini mungkin
mencakup opsi tidak memberikan persetujuan. Masyarakat
adat dan komunitas local harus mampu berpartisipasi lewat
perwakilan dan institusi adat atau institusi lainnya yang mereka
pilih. Partisipasi perempuan, kaum muda dan anak-anak lebih
disukai jika memungkinkan

6. Prosedur Manager • Lakukan secara partisipatif inventarisasi lahan/hak • Daftar nama


Perhitungan masyarakat dalam izin lokasi antara lain: pemilik lahan
Kompensasi a. luas lahan, dan/atau
Lahan b. tanam tumbuh, inventarisasi lahan
↓ c. peta,
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedures (SSOP)
Tanggal Direvisi 3 Juni 2018
SSOP 5. Perolehan Lahan untuk Penanaman Kelapa Sawit Halaman 4 of 7

Penanggung
Hal Detail Referensi
jawab
d. dokumen legalitas lahan seperti surat garapan, SKT,
SHM • Notulen
• Melalui sosialisasi FPIC/KBDD diminta persetujuan pertemuan dengan
masyarakat dan apa keinginan masyarakat atas kesepakatan masyarakat
bersama.
• Tindak lanjut hasil pertemuan sehingga terjadi kesepakatan • Berita Acara
antara investor dan sosial masyarakat kesepakatan
• Hak-hak masyarakat yang ada dalam ijin lokasi terdapat 3 dengan
pilihan penyelesaian, yakni: masyarakat
a. Dibebaskan dengan ganti rugi
b. Dienclave
c. Diikutkan dalam program kemitraan / Plasma
• Penetapan nilai ganti rugi dapat dilakukan dengan cara:
a. Musyawarah untuk mencapai kesepakatan
b. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
c. Nilai tanam tumbuh mengikut ketetapan Peraturan
Daerah / Panitia Pemeriksaan Lahan.
• Fasilitator pembebasan lahan harus mengikutsertakan:
a. Kepala kampung dan aparat desa
b. Camat
c. Muspika (Camat, Kapolsek, Danramil)
• Dokumen Penyelesaian Ganti Rugi Lahan • Dokumen ganti
a. Berita Acara penyelesaian ganti rugi/pembebasan lahan rugi lahan
dilengkapi peta dan kwitansi tanda terima dan
dokumentasi / foto penerima ganti rugi diketahui oleh
Kepala Kampung dan Camat
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedures (SSOP)
Tanggal Direvisi 3 Juni 2018
SSOP 5. Perolehan Lahan untuk Penanaman Kelapa Sawit Halaman 5 of 7

Penanggung
Hal Detail Referensi
jawab
b. Pernyataan oleh pemilik lahan bahwa permasalahan • Surat Pernyataan
ganti rugi lahan dan atau tanam tumbuh telah
diselesaikan dan tidak ada tuntutan ganti rugi dalam
bentuk apapun dikemudian hari yang diketahui oleh
Kepala Kampung dan Camat
7. Permohonan ke Manager • Mengajukan permohonan usaha perkebunan ke kecamatan
Kecamatan sesuai dengan rekomendasi yang telah disetujui oleh
masyarakat desa
↓ • Dapatkan rekomendasi dari camat
8. Permohonan Izin Direktur / Manager • Mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin lokasi
Lokasi ke Bupati usaha perkebunan ke Bupati/BPPT, jika lokasi terletak di 2
(dua) atau lebih kabupaten harus izin ke Gubernur.
↓ Tahapan- tahapan yang harus ditempuh :
a. Fatwa teknis dari Dinas Pertanian dan Kehutanan.
b. Rekomendasi dari Badan Perencanaan Pembangunan
daerah dan Penanaman Modal (Bappeda PM)
kabupaten tentang kesesuaian Tata Ruang /Tata
Wilayah (RT/RW).
c. Fatwa teknis dari Badan Pertanahan Nasional (BPN)
d. Fatwa teknis Dinas Pertambangan dan Energi.
e. Peninjauan lokasi dari Tim Kesesuaian Lahan/ Panitia B
(TIM 11).
f. Rapat Panitia B.
g. Mendapatkan izin lokasi dari Bupati
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedures (SSOP)
Tanggal Direvisi 3 Juni 2018
SSOP 5. Perolehan Lahan untuk Penanaman Kelapa Sawit Halaman 6 of 7

Penanggung
Hal Detail Referensi
jawab
9. Permohonan Izin Direktur / Manager • Mengajukan permohonan IUP-B ke Bupati/BPPT. Tahapan- 1. IUP- B, jika lokasi
Usaha tahapan yang ditempuh: terletak di 2 (dua)
Perkebunan a. Rekomendasi dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten maka
Kabupaten. IUP-B diajukan ke
(IUP-B)
b. Rekomendasi dari Gubernur. Gubernur.
↓ c. Rekomendasi dari Bappeda PM Tk 1, tentang kesesuaian
Tata Ruang/Tata Wilayah (RT/RW). 2. AMDAL (BLHD
d. AMDAL/ UKL-UPL Kabupaten), jika
▪ >3000 ha AMDAL lokasi terletak di 2
▪ ≤ 3000 ha UKL-UPL. (dua) Kabupaten
• Kesesuaian tata ruang dan tata guna lahan perkebunan maka Amdal
wilayah provinsi BLHD Propinsi
• Penetapan potensi dan pengelolaan lahan perkebunan (TK 1).
wilayah provinsi.
• Pengaturan dan penerapan kawasan perkebunan terpadu
wilayah provinsi
10. Permohonan Direktur / Manager • Pengurusan IPK (Izin Pengelolaan Kayu) ke Dinas Pertanian
Izin Pembukaan Dan Kehutanan.
Lahan • Manajeran Provinsi Sumber Daya Reboisasi (PSDR) dan
Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).

11. Pembukaan Manager • Pelaksanaan pembukaan lahan :
Lahan (Zero a. Peta batas lokasi dan peta kontur
Burning) b. Peta Disain blok
c. Blocking area.
No. Revisi 2
Sustainability Standard Operating Procedures (SSOP)
Tanggal Direvisi 3 Juni 2018
SSOP 5. Perolehan Lahan untuk Penanaman Kelapa Sawit Halaman 7 of 7

Penanggung
Hal Detail Referensi
jawab
↓ d. Pembuatan Jalan.
e. Penumbangan, perumpukan, pancang tanam.
f. Penanaman tanam penutup tanah (Cover crop)
g. Pembuatan lubang tanam
12. Hak Guna Direktur • Permohonan pengajuan HGU baru dan perpanjangan HGU
Usaha (HGU) ke BPN Pusat.
• Tahapan-tahapan yang harus di tempuh:
a. Kadastral (pengukuran dan pemetaan BPN Pusat c.q.
Tingkat Provinsi)
b. Peninjauan lokasi oleh Panitia B (Tim 11).
c. Risalah Rapat Panitia B tentang pemberian HGU.
d. Surat Keputusan HGU
e. Sertifikat HGU

Anda mungkin juga menyukai