Anda di halaman 1dari 46

DASAR K3

PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
Di antara rekor dunia kecelakaan K3
paling parah, korban tewas dalam
kebakaran pabrik menduduki peringkat
persis di bawah bencana alam seperti
gempa bumi dan tsunami....
-ILO-
Contoh Kasus Kebakaran Dunia
Contoh Kasus Kebakaran Indonesia

Kebakaran di Menara BI, Jakarta


8 Desember 1997
15 orang tewas
Kebakaran di Gudang Petasan Kosambi,
Tangerang
26 Okt 2017
49 Tewas, 40 lebih luka-luka
Kebakaran di Pabrik Mancis, Binjai
21 Juni 2019
30 Tewas
Lebih banyak orang tewas dalam
kebakaran akibat menghirup asap dan gas
beracun dibandingkan akibat panasnya
api. Gas beracun juga dapat
menyebabkan hilangnya kesadaran dalam
beberapa menit, maka evakuasi tepat
waktu sangatlah penting.
Bahaya Utama Kebakaran
A. Terbakar api secara langsung
B. Terjebak asap kebakaran
• Kekurangan oksigen
• Menghirup gas beracun
C. Kejatuhan benda akibat runtuhnya
konstruksi
D. Trauma (panik, terperangkap)
Pengaruh Prosentase Kandungan Gas
Terhadap Kondisi Tubuh Manusia
Udara sekitar kadar Oksigen ± 19.5 – 23.5%
Kadar O2 (%) Gejala yang timbul
19 - 15 Penurunan untuk bekerja berat, gangguan konsentrasi
14 – 12 Nafas menjadi cepat dan dangkal, Penurunan kemampuan
menilai
12 – 10 Bibir menjadi membiru
10 – 8 Lemas, muntah, kehilangan kesadaran
8 - dst Bisa koma, meninggal
Efek CO terhadap tubuh manusia

Sumber : PPSDMK Kemenkes


Apakah API...?
Suatu proses kimia yaitu proses
oksidasi cepat yang menghasilkan asap,
panas, cahaya dan berbagai bahan kimia
lainnya.

Apakah KEBAKARAN...?
Api yang tidak dikehendaki dan tidak
dapat dikendalikan dan dapat menimbulkan
kerugian baik harta benda maupun korban
jiwa.
TEORI SEGITIGA API
(Triangle of Fire)

▪ Thermal (Panas)
▪ Chemical (Kimia)
▪ Electrical (Listrik)
▪ Mechanical (Mekanik)
▪ Gas Oksigen

▪ Cair
Terbentuknya ▪ Gas
Api ▪ Padat
TEORI BIDANG EMPAT API
(Tetrahedron of Fire)
- Cooling/Pendinginan
- Smothering/Isolasi
- Starvation/Stop Suplay
- Breaking Chain Reaction
BAHAN BAKAR

COOLING/PENDINGINAN

Memadamkan api dengan air


SMOTHERING/ MENGISOLASI OKSIGEN

BAHAN BAKAR

Menutup drum yang terbakar


STARVATION/
MENSTOP SUPLAY BAHAN BAKAR

BAHAN BAKAR

Menutup kerangan pada


Tangki yang terbakar
BREAKING CHAIN REACTION
BAHAN BAKAR MEMECAHKAN RANTAI REAKSI KIMIA

Memadamkan API dengan APAR


DALAM SUHU NORMAL

Minyak tanah Bensin

Gasoline/bensin pada suhu Ruangan


sudah mengeluarkan Uap yang cukup
untuk terbakar
TITIK NYALA (FLASH POINT)
Suhu terendah dimana suatu zat (bahan bakar), cukup
mengeluarkan uap & menyala (terbakar sekejab) bila
diberi sumber panas yang cukup
Bensin= -43 C Biosolar= 52 C

TITIK BAKAR (FIRE POINT)


Suhu terendah dimana suatu zat (bahan bakar) cukup
untuk mengeluarkan uap dan terbakar (menyala terus
menerus) bila diberi sumber panas.

SUHU PENYALAAN SENDIRI


(AUTO IGNITION TEMPERATURE)
Suhu dimana suatu zat dapat menyala dengan
sendirinya tanpa adanya sumber panas dari luar.
Pengertian ini adalah dimana zat tersebut mendapat
suhu yang tertinggi sehingga dia akan menyala
dengan sendirinya. Contoh
Bensin = 435 C
Kerosine = 228,9C
FLASH OVER
Sebuah proses pengapian yang berjalan secara selaras dan membakar
bahan-bahan yang ada disekitarnya sehingga secara keseluruhan
bagian dari ruang menjadi sangat panas, kemudian menghasilkan asap
yang bersifat panas pada suatu ruang dan ketika titik panas mendekati
± 500 ℃ akan menyebabkan terjadinya kobaran api yang membesar
diarea lain.
FLASH OVER
BACKDRAFT
Situasi yang dapat terjadi ketika produk kebakaran-gas yang
kekurangan oksigen; sehingga pembakaran melambat (karena
kurangnya oksigen) tetapi bahan bakar gas mudah terbakar
(terutama CO) dan asap (terutama hidro-karbon bebas radikal dan
partikel) tetap berada pada suhu di atas titik-api gas bahan bakar.
Jika oksigen kembali diperkenalkan ke dalam api, misalnya dengan
membuka pintu (atau jendela) ke ruangan tertutup, pembakaran
akan restart, sering mengakibatkan efek 'ledakan' sebagai gas
yang dipanaskan oleh pembakaran dan berkembang pesat karena
suhu yang meningkat pesat

Tanda-tanda backdraft :
• Panas Pintu dan pegangannya
• Asap dari celah/bukaan
• Asap masuk kembali melalui bukaan
• Suara mendesis atau raungan
BLEVE
(Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion)

FIREBALL
Peledakan tangki gas cair
yang mendidih akibat
paparan panas

PAPARAN TANKI BAHAN BAKAR


GAS CAIR
PANAS
PRINSIP PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Bahan Bakar, O2 Mencegah


,sumber Energi Penyalaan
Proses
Penyalaan
Pemadaman pada
api timbul tahap dini

Mencegah Api Tumbuh Besar,


Tumbuh & Evakuasi manusia & Barang
menyebar Pengendalian Asap
KONDISI
BAHAYA
Flash Mencegah Penyalaan
Over Serentak

Pembakaran Mencegah perambatan


Penuh api ke lain area

Pendinginan Lanjut,
Surut mencegah Backdraft
diruang tertutup
KLASIFIKASI KEBAKARAN
Sesuai Permenaker No 4/1980
• Tujuan:
– memudahkan pemilihan media pemadam yang tepat
dari berbagal tipe bahan bakar.

• Klasifikasi kebakaran:
– Klas A : Bahan padat non logam (kertas, kayu, plastik)

– Klas B : Bahan cair atau gas mudah terbakar

– Klas C : Instalasi listrik

– Klas D : Bahan logam


Alat Pemadam Api Ringan

Permenakertrans RI No.04 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat


Pemasangan dan Pemeliharan APAR
ALAT PEMADAM API RINGAN
• DAPAT DIOPERASIKAN SATU ORANG
• UNTUK PEMADAMAN MULA KEBAKARAN
• SEBATAS VOLUME API KECIL

HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA


• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT MENGOPERASIKAN
DENGAN BENAR, TIDAK MEMBAHAYAKAN
DIRINYA.
• DILENGKAPI DENGAN PEMBERIAN TANDA
PEMASANGAN.
JENIS MEDIA PEMADAM

JENIS BASAH JENIS KERING


- AIR - DRY POWDER
- BUSA - CO2
WATER

FOAM

POWDER

CO2
PENEMPATAN/PEMASANGAN

Max 125 cm

Max 120cm

Alat pemadam api ringan yang


ditempatkan di alam terkuka harus
dilindungi dengan tutup pengaman.

Min 15cm
kaca aman (safety glass) dengan
tebal maximum 2 mm.
• Penempatan antara alat pemadam api yang
satu dengan lainnya atau kelompok satu
dengan lainnya tidak boleh melebihi 15
meter, kecuali ditetapkan lain oleh pegawai
pengawas atau ahli keselamatan Kerja.
(NFPA = 75 ft)

• Semua tabung alat pemadam api ringan


sebaiknya berwarna merah.
• Dilarang memasang dan
menggunakan alat
pemadam api ringan yang
didapati sudah berlubang-
lubang atau cacat karena
karat.
Pemeliharaan
• Setiap alat pemadam api ringan harus
diperiksa 2 kali dalam setahun, yaitu:
a. pemeriksaan dalam jangka 6 bulan;
b. pemeriksaan dalam jangka 12 bulan;

• Cacat pada alat perlengkapan pemadam


api ringan yang ditemui waktu
pemeriksaan, harus segera diperbaiki
atau alat tersebut segera diganti dengan
yang tidak cacat.
Pemeriksaan
• Berisi atau tidaknya tabung, berkurang atau
tidaknya tekanan dalam tabung, rusak atau
tidaknya segel pengaman
• Bagian-bagian luar dari tabung tidak boleh
cacat termasuk handel dan label harus selalu
dalam keadaan baik
• Mulut pancar tidak boleh tersumbat dan pipa
pancar yang terpasang tidak boleh retak atau
menunjukan tanda-tanda rusak.
• Petunjuk cara-cara pemakaian alat pemadam
api ringan harus dapat dibaca dengan jelas.
JENIS-JENIS APAR
1. Jenis AIR
2. Jenis Busa
3. Tepung Kering
4. Jenis Halon
5. Jenis CO2

KEPRES No.23 tahun 1992:


Mengatur pengurangan dan penghentian pemakaian bahan-bahan merusak
Ozon, maka penggunaan Halon dibatasi dan dihentikan
Jenis Media Pemadam Kebakaran dan
Aplikasinya
Jenis media pemadam kebakaran
Klasifikasi Jenis Kebakaran Tipe Basah Tipe Kering
Air Busa Powder CO2
Kelas A Bahan padat VVV V VV VVV*
Bahan berharga/ penting XX XX VVV
VV**
Kelas B Bahan Cair XXX VVV VV V
Bahan Gas X X VV V
Kelas C Panel Listrik XXX XXX VV** VVV

Kelas D Kalium, Litium, Magnesium XXX XXX khusus XXX

VVV : Sangat Efektif X : Tidak Tepat


VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya

* : Tidak Efisien ** : Kotor / Korosif


Cara Membawa APAR
Cara Mencabut Segel APAR
Cara Memegang Selang APAR
KEGAGALAN APAR

WATER
HALON
POWDER
2

FOAM
Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan


- bocor
Macet/tidak berfungsi
Menggumpal
Salah penempatan - tunda refill
• belum ditunjuk
Petugas
• tidak trampil
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
→ MEANS OF ESCAPE (JALUR EVAKUASI)
PASSIF
→ KOMPARTEMEN (pemisahan ruangan
bahaya tinggi)
→ SMOKE CONTROL (PENGENDALI ASAP)
→ FIRE DAMPER (BAHAN TAHAN API)
→ FIRE RETARDANT (PELAPISAN BAHAN
TAHAN API/Pelambat api)
→ DETEKSI /DETEKTOR(panas, asap, nyala)
AKTIF

→ ALARM (AUDIBEL, VISIBEL)


→ APAR
→ SPRINKLER
→ HYDRAN
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai