Disusun Oleh:
Ismiati
G2A216104
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia terdiri atas unit-unit
kecil yang disebut sel. Selama makhluk itu masih hidup banyak sekali proses atau
perubahan yang terjadi di dalam sel. Aktivitas yang terjadi dalam sel inilah yang
menunjang fungsi organ-organ dalam makhluk hidup itu dan dengan demikian juga
merupakan penunjang terlaksananya fungsi makhluk hidup itu sendiri. Fenomena
kehidupan yang ditandai oleh adanya pertumbuhan dan reproduksi serta hal-hal yang
berkaitan, merupakan ruang lingkup Biologi dan ilmu-ilmu yang relevan, misalnya ilmu
kedokteran atau kesehatan .
Di sisi lain Ilmu kimia adalah suatu ilmu tentang benda-benda serta proses
perubahannya yang ditinjau berdasarkan susunan dan sifat atom-atom atau molekul
yang membentuknya. Jadi Ilmu kimia menitikberatkan pembahasannya pada hubungan
antara struktur kimia benda-benda dengan fungsi dan reaksi-reaksinya dengan benda
lain.Interseksi sudut pandang ilmu kimia dengan biologi merupakan disiplin ilmu yang
meninjau organisme hidup serta proses yang terjadi di dalamnya secara kimia. Disiplin
ilmu tersebut yaitu Biokimia. Biokimia berasal dari kata bio artinya organisme hidup,
sedangkan kimia adalah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
perilaku dari bahan-bahan kimia. Ilmu Kimia juga menitikberatkan terhadap komposisi
bahan dan sifat-sifat yang berhubungan dengan komposisi. Juga mengkonsentrasikan
perbedaan interaksi senyawa satu dengan senyawa lainnya dalam reaksi kimia untuk
membentuk zat- zat baru (Brady dan Humiston, 1986).
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses kimia dalam organisme hidup.
Biokimia mengatur semua organisme hidup dan proses hidup. Dengan mengontrol arus
informasi melalui sinyal biokimia dan aliran energi kimia melalui metabolisme, proses
biokimia menimbulkan fenomena yang tampaknya magis kehidupan. Sebagian besar
berkaitan biokimia dengan struktur dan fungsi komponen seluler seperti protein,
karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya meskipun semakin proses,
bukan molekul individu fokus utama. Selama 40 tahun terakhir biokimia telah menjadi
begitu sukses dalam menjelaskan proses hidup yang sekarang hampir semua bidang
ilmu kehidupan dari botani untuk obat yang terlibat dalam penelitian biokimia. Hari ini
fokus utama biokimia murni adalah memahami bagaimana molekul biologis
menimbulkan proses-proses yang terjadi dalam sel-sel hidup yang pada gilirannya
sangat berhubungan dengan studi dan pemahaman seluruh organisme.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
4. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini metode penulisan yang digunakan adalah metode
kepustakaan, yaitu dalam pengumpulan data serta bahan-bahannya, penulis
mendapatkannya melalu berbagai referensi dari internet maupun buku.
BAB II
PEMBAHASAN
1) Anabolisme
2) Katabolisme
1. Glikogenosis
Pada glikogenosis, sejenis atau sejumlah glikogen yang abnormal diendapkan di dalam
jaringan tubuh, terutama di hati.Gejalanya timbul sebagai akibat dari penimbunan
glikogen atau hasil pemecahan glikogen atau akibat dari ketidakmampuan untuk
menghasilkan glukosa yang diperlukan oleh tubuh. Usia ketika timbulnya gejala dan
beratnya gejala bervariasi, tergantung kepada enzim apa yang tidak ditemukan.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap contoh jaringan
(biasanya otot atau hati), yang menunjukkan adanya enzim yang hilang. Pengobatan
tergantung kepada jenis penyakitnya. Untuk membantu mencegah turunnya kadar gula
darah, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat dalam porsi kecil
sebanyak beberapa kali dalam sehari. Pada beberapa anak yang masih kecil, masalah
ini bisa diatasi dengan memberikan tepung jagung yang tidak dimasak setiap 4-6 jam.
Kadang pada malam hari diberikan larutan karbohidrat melalui selang yang dimasukkan
ke lambung.
Intoleransi Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak
dapat menggunakan fruktosa karena tidak memiliki enzim fosfofruktaldolase. Sebagai
akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang merupakan hasil pemecahan dari fruktosa)
tertimbun di dalam tubuh, menghalangi pembentukan glikogen dan menghalangi
perubahan glikogen menjadi glukosa.
Mencerna fruktosa atau sukrosa (yang dalam tubuh akan diuraikan menjadi fruktosa,
kedua jenis gula ini terkandung dalam gula meja) dalam jumlah yang lebih, bisa
menyebabkan:
hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah) disertai keringat dingin
tremor (gerakan gemetar diluar kesadaran)
linglung
mual
muntah
nyeri perut
kejang (kadang-kadang)
koma.
Jika penderita terus mengkonsumsi fruktosa mengalami kerusakan ginjal dan hati,
menghasilkan penyakit kuning, muntah, pemburukan jiwa, pingsan, dan kematian.
Gejala ronis termasuk tidak mau makan, kegagalan untuk berkembang pesat,
gangguan pencernaan, kegagalan hati, dan kerusakan ginjal.
3. Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus adalah suatu sindrom (kumpulan gejala) yang timbul karena adanya
peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan hormon insulin baik absolute
maupun relatif, dimana penyakit ini merupakan penyakit menahun yang akan diderita
seumur hidup.
Patofisiologisnya, manusia butuh energi yang berasal dari bahan makanan yang
mengandung KH,Protein dan Lemak dan diolah (proses metabolisme). Untuk
memasukkan glukosa ke dalam sel dan diproses sehingga bias digunakan sebagai
energy dibutuhkan hormone insulin. Hormon insulin berfungsi: mengubah glukosa
menjadi glikogen, mengubah glikogen menjadi energi dan sebagai aktifator enzim
glikogen pada sintesa dalam glikogenesis. Beberapa hal yang menyebabkan
produksi/kerja insulin berkurang adalah kemampuan pancreas kurang sejak lahir,
kerusakan pankreas, dan produksi yang berlebihan dari hormon-hormon yang secara
faali mempunyai sifat melawan insulin seperti tiroid dan kortison. Pada penderita
Diabetes Mellitus terjadi kekurangan hormone insulin,yang menyebabkan terjadinya
peningkatan kadar gula darah.
4. Galaktosemia
Galaktosemia adalah kadar glukosa yang tinggi dalam darah, etiologinya disebabkan
oleh kekurangan atau bahkan ketidakpunyaan tubuh terhadap enzim galaktose 1-fosfat
uridil transfarase. Galaktosemia merupakan kelainan bawaan. Yang paling extrim
kelainan galaktosemia terjadi sekitar 1 dari 50.000-70.000 bayi terlahir tanpa enzim
tersebut.
Patofisiologisnya pada awalnya pasien penderita kelainan ini tampak normal secara
fisik, namun setelah beberapa hari maupun beberapa minggu kemudian terlihat
penurunan nafsu makan juga terjadi mual dan muntah, tubuh tampak kuning seperti
hepatitis (jaundice) dan pertumbuhan yang normal seperti anak biasanya terhenti.
Hati membesar, di dalam air kemihnya ditemukan sejumlah besar protein dan asam
amino, terjadi pembengkakan jaringan dan penimbunan cairan dalam tubuh.
Ini akan menjadi bahaya jika pengobatan terlambat diberikan, akibatnya adalah anak
akan memiliki tubuh yang pendek dan mengalami penurunan mental. Banyak yang
menderita katarak. Kebanyakan penyebabnya tidak diketahui.
Diduga suatu galaktosemia jika pada pemeriksaan laboratorium, di dalam air kemih
ditemukan galaktosa dan galaktose 1-fostate. Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan
pemeriksaan darah dan sel-sel hati, yang akan menunjukkan tidak adanya enzim
galaktose 1-fosfat uridil transferase.
Susu dan hasil olahan susu (yang merupakan sumber dari galaktosa) tidak boleh
diberikan kepada anak yang menderita galaktosemia. Demikian juga halnya dengan
beberapa jenis buah-buahan, sayuran dan hasil laut (misalnya rumput laut).
Karena kelainan ini merupakan herediter yang dibawa oleh ibu atau ayahnya, seorang
wanita yang diduga membawa gen untuk penyakit ini sebaiknya tidak mengkonsumsi
galaktose selama kehamilan. Penderita dengan galaktosemia dilarang mengkonsumsi
galaktosa dari karbohidrat seumur hidupnya. Seorang wanita yang diketahui membawa
gen untuk penyakit ini sebaiknya tidak mengkonsumsi galaktosa selama kehamilan.
Jika kadar galaktosanya tinggi, galaktosa dapat melewati plasenta dan sampai ke janin,
menyebabkan katarak. Penderita galaktosemia harus menghindari galaktosa seumur
hidupnya. Jika diobati secara adekuat, tidak akan terjadi keterbelakangan mental.
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana fruktosa dibuang
ke dalam air kemih. Fruktosuria disebabkan oleh kekurangan enzim fruktokinase yang
sifatnya diturunkan. 1 dari 130.000 penduduk menderita fruktosuria. Fruktosuria tidak
menimbulkan gejala, tetapi kadar fruktosa yang tinggi di dalam darah dan air kemih
dapat menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus. Tidak perlu
dilakukan pengobatan khusus.
6. Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang ditandai dengan
ditemukannya gula xylulosa di dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki enzim yang
diperlukan untuk mengolah xylulosa. Pentosuria hampir selalu hanya ditemukan pada
orang Yahudi. Pentosuria tidak menimbulkan masalah kesehatan, tetapi adanya
xylulosa dalam air kemih bisa menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes
mellitus. Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.
Penyakit Gaucher Tipe I, merupakan penyakit dalam bentuk kronis dan paling sering
ditemukan. Penyakit ini menyebabkan pembesaran hati dan limpa, serta kelainan pada
tulang. Hati bisa mengalami gangguan yang berat, sehingga berisiko untuk terjadinya
perdarahan lambung dan esofagus, serta kanker hati. Selain itu juga bisa terjadi
gangguan neurologis.
Penyakit Gaucher Tipe II, terjadi pada masa bayi. Bayi dengan penyakit ini mengalami
pembesaran limpa dan kelainan sistem saraf yang berat. Bayi biasanya meninggal
pada tahun pertama setelah dilahirkan.
Penyakit Gaucher Tipe IIII, bisa dimulai kapan saja pada masa kanak-kanak. Anak-anak
dengan penyakit ini mengalami pembesaran hati dan limpa, kelainan tulang dan
gangguan neurologis progresif lambat. Anak-anak yang dapat bertahan hingga masa
remaja, bisa hidup selama beberapa tahun.
Banyak penderita penyakit Gaucher yang bisa diobati dengan terapi enzim pengganti.
Enzim-enzim diberikan melalui pembuluh darah, biasanya setiap 2 minggu. Terapi
enzim pengganti paling efektif pada penderita yang tidak mengalami komplikasi sistem
saraf.
2. Penyakit Tay-Sachs
Penyakit Tay-Sachs menyebabkan penumpukan gangliosida, yang merupakan produk
metabolisme lemak, di dalam jaringan. Penyakit ini paling sering terjadi pada orang-
orang Yahudi Eropa Timur asli.
Anak dengan penyakit ini memiliki tonus otot yang lemah dan mengalami gangguan
intelektual. Terjadi kekakuan yang diikuti dengan kelumpuhan, demensia, dan kebutaan.
Penyakit Tay-Sachs menyebabkan kematian dini. Anak-anak dengan penyakit Tay-
Sachs biasanya meninggal pada usia 3 atau 4 tahun. Penyakit ini tidak bisa diobati atau
disembuhkan.
3. Penyakit Niemann-Pick
Pada bentuk berat yang sering terjadi (jenis A), anak gagal untuk bertumbuh dengan
baik dan mengalami masalah multiple neurologic. Anak ini biasanya meninggal di usia 3
tahun. Anak dengan penyakit jenis B mengalami pertumbuhan lemak di kulit, daerah
berpigmen gelap, dan pembesaran hati, limpa, dan batang limpa; mereka kemungkinan
lambat secara mental. Anak dengan penyakit jenis C mengalami gejala-gejala di masa
kanak-kanak, dengan serangan dan kerusakan syaraf.
Beberapa bentuk penyakit Niemann-Pick bisa didiagnosa pada janin dengan contoh
chrionic villus atau amniocentesis. Setelah lahir, diagnosa bisa dibuat dengan biopsi
hati (pengangkatan contoh jaringan untuk diteliti di bawah mikroskop). Tidak satupun
jenis pada penyakit Niemann-Pick ini bisa disembuhkan, dan anak cenderung
meninggal karena infeksi atau gangguan progresif pada sistem syaraf pusat.
4. Penyakit Fabry
Pada penyakit Fabry, glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme lemak, menumpuk
pada jaringan. Karena gen tidak sempurna untuk gangguan langka ini dibawa pada
kromosom X, penyakit full-blown terjadi hanya pada pria. Penumpukan glycolipid
menyebabkan pertumbuhan pada kulit yang tidak bersifat kanker (angiokeratomas)
untuk terbentuk di sepanjang bagian bawah tubuh. Kornea menjadi berawan,
mengakibatkan pandangan buruk. Rasa terbakar bisa terjadi pada lengan dan kaki, dan
orang tersebut bisa mengalami peristiwa demam. Orang dengan penyakit fabry segera
mengalami gagal ginjal dan penyakit jantung, meskipun seringkali mereka hidup ke
dalam masa dewasa. Gagal ginjal bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, yang bisa
mengakibatkan stroke.
Gejala biasanya terjadi antara kelahiran dan usia 3 tahun. Anak lebih mungkin
mengalami gejala-gejala jika mereka tidak makan untuk jangka waktu tertentu (yang
menghabiskan sumber energi lainnya) atau yang kebutuhan kalorinya meningkat
karena olahraga atau sedang sakit. Kadar gula di dalam darah menurun secara
signifikan, menyebabkan pusing atau koma. Anak tersebut menjadi lemah dan bisa
mengalami muntah atau serangan. Melebihi jangka waktu yang lama, anak mengalami
penundaan perkembangan mental dan fisik, hati yang bengkak, otot jantung yang
lemah, dan detak jantung yang tidak beraturan. Kematian tiba-tiba bisa terjadi.
6. Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh
yang berlebihan. Suatu keadaan dimana lemak berlebihan ditimbun pada jaringan
subkutis, jaringan retroperitonium dan peritoneum serta komentum. Secara ilmiah,
obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh
tubuh. Ada 3 faktor penyebab obesitas yaitu faktor genetik, faktor lingkungan dan faktor
psikis.
Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh seorang penderita obesitas biasanya adalah
sebagai berikut:
7. Xantomatosis Serebrotendinosa
8. Sitosterolemia
Pada sitosterolemia, lemak dari buah dan sayuran terakumulasi di dalam darah dan
jaringan. Akumulasi lemak menyebabkan terjadinya aterosklerosis, kelainan sel-sel
darah merah, dan xantoma pada tendon. Penderita perlu mengurangi makanan yang
kaya lemak nabati (misalnya minyak sayur) dan mengkonsimsi cholestyramine resin.
9. Penyakit Refsum
Pada penyakit Refsum, asam phytanic, yang merupakan produk metabolisme lemak,
terakumulasi pada jaringan. Akumulasi ini menyebabkan kerusakan saraf dan retina,
spastisitas, serta perubahan pada tulang dan kulit. Penderita perlu menghindari
konsumsi buah dan sayuran hijau yang mengandung klorofil. Plasmaferesis bisa
membantu penderita dengan mengeluarkan asam phytanic dari dalam darah.
Pencegahan
Gejala biasanya muncul pada tiga tahun pertama setelah dilahirkan. Anak-anak
cenderung mengalami gejala jika mereka kekurangan sumber energi (misalnya pergi
untuk waktu yang lama tanpa makanan) atau jika kebutuhan kalori mereka meningkat
karena olahraga atau penyakit. Kadar gula di dalam darah turun secara drastis,
sehingga terjadi gangguan kesadaran atau koma. Anak menjadi lemas, dan bisa
mengalami kejang. Dalam jangka panjang, anak bisa mengalami hambatan dalam
perkembangan fisik dan mental, terjadi pembesaran hati, kelemahan otot jantung,
ketidakteraturan detak jantung, dan bisa terjadi kematian mendadak.
Pengobatan
pemberian glukosa melalui pembuluh darah vena. Untuk jangka panjang, anak-anak
harus sering makan, tidak boleh melewati waktu makan, serta mengkonsumsi makanan
tinggi karbohidrat dan rendah lemak. Pemberian asam amino karnitin tambahan bisa
membantu. Hasil jangka panjang biasanya baik.
2. Obesitas
pencegahan
Jika dulu penyakit ini hanya mengintai pria dewasa lebih tepatnya usia lanjut, sekarang
ini obesitas bisa dengan mudah menyerang para remaja, anak-anak hingga balitas.
Untuk mencegah obesitas dapat melakukan tindakan sebagai berikut :
Sering berolahraga
Makan makanan sehat rendah lemakJaga berat badan sehat anda
Selalu konsisten terhadap perencanaan mengenai gaya hidup sehat anda
sehari-hari
Pengobatan
produk herbal terbaik dari keajaiban kulit buah manggis dan daun sirsak hasil alam
Indonesia untuk kesehatan menyeluruh. Diolah dengan teknologi terkini dan
dikendalikan oleh tangan-tangan terampil dari disiplin ilmu, seperti ilmu gizi, kesehatan
dan teknologi makanan-minuman, sangat tepat menjadi produk herbal pilihan untuk
kesehatan Anda dan keluarga. ACE MAXS adalah produk unggulan dari H2O, karena
mengandung XANTHONE sebuah kandungan antioksidan super yang terdapat dalam
kulit dan daging buah manggis, si ratu eksotik yang terkenal dengan sebutan ratu
segala buah (queen of fruits). Buah yang jujur begitulah sebutan lain dari manggis, dan
H2O menghadirkan untuk Anda dalam kombinasi brilian dengan ekstrak daun sirsak
yang sangat terkenal dengan khasiatnya mengusir kanker dan berbagai penyakit
lainnya.
Bila gejala tersebut muncul lebih awal, obat kenodiol bisa membantu mencegah
perkembangan penyakit, tetapi tidak dapat menyembuhkan kerusakan-kerusakan yang
telah terjadi sebelumnya.
4. Sitosterolemia
Mengurangi asupan makanan yang kaya akan lemak tumbuhan (seperti minyak sayur)
dan mengkonsumsi resin Colestyramine.
Kelainan yang tidak diobati menyebabkan peningkatan risiko kematian, terutama akibat
penyakit jantung koroner. Dengan terapi, kadar kolesterol dapat dinormalkan, dan
xantoma dapat menghilang.
5. Penyakit refsum
6. Difesiensi lemak
Pencegahan :
Mengendalikan penyakit-penyakit infeksi
Memperkecil dampak penyakit-penyakit infeksi terutama diare di wilayah yang
sanitasi lingkungannya belum baik.
Deteksi diri
Memelihara status gizi anak
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses kimia dalam organisme hidup.
7. Produk Biokimia dalam Kehidupan yaitu seperti susu beruang, keju, kecap,
yoghurt dan lain-lain.
Saran
Dengan adanya biokimia, kita dapat mengetahui apa saja makanan yang baik untuk
kesehatan. Sehingga kita menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan salah
satunya adalah menjaga pola hidup yang sehat. Agar dampak terburuk dapat kita
cegah.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, dan Bambang S. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas
XI. Jakarta. Erlangga
Poedjiadi, Anna dan F.M. Titin Supriayanti. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Bandung.
Universsitas Indonesia
https://nadafauzannablog.wordpress.com/2014/05/27/makalah-biokimia-biokimia-
dalam-kehidupan/