Anda di halaman 1dari 11

P ENG

ENGEEM
M BAN GAN
&
PENGORGANISASIAN
MASYARAKAT
KLP 7 A N E K A R A G A M P E N D E K ATA N
PEMBANGUNAN

RAHMADANI JURAIS N U R FA I D A H U S M A N
14120190161 14120190162

NURUL MUTMAINNAH
AKHMAD
14120190165
A. Pengertian Pembangunan
Sebetulnya, perkara yang paling banyak kita rencakan dan kita bicarakan adalah pembangunan
(development). Development adalah proses sosial yang direncanakan atau direkayasa. Development adala
sebuah kata yang intinya juga merupakan perubahan sosial yang direncanakan atau sejenis rekayasa
sosial. Dalam konteks bahasa inggris, kata pembangunan selaras dengan kata “development” yang berasa
dari kata kerja “to develop”, yang artinya menumbuhkan, mengembangkan, meningkatkan, atau mengubah
secara bertahap. Dengan demikian, pembangunan dapatlah diartikan sebagai proses memajukan atau
memperbaiki suatu keadaan melalui berbagai tahap secara terencana dan berkesinambungan (Conyers da
Hills, 1984).
B. Pendekatan Pembangunan
Pembangunan adalah suatu konsep yang berdimensi
luas dan senantiasa berkembang seiring dengan
tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat.
Pembangunan dilihat dari aspek pendekatan-nya kian
beragam. Seperti yang dikatan Neil (1969 : 5),
pembangunan memiliki multi dimensi dalam
pendekatannya.

a. Pendekatan Pertumbuhan Ekonomi


b. Pendekatan Kebutuhan Dasar
c. Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan
d. Pendekatan Pembangunan Sosial
e. Pendekatan Pembangunan Berpusat pada Rakyat
f. Pendekatan Kesejahteraan Sosial
1. Pendekatan
Pertumbuhan Konsep pembangunan pada 1970-an bertumpu pada laju
pertumbuhan GNP (Gross National Product) per kapita yang
cepat. Kenaikan GNP diharapkan akan “menetes ke bawah”

Ekonomi
(trickle down effect) kepada masyarakat luas dalam bentuk
pekerjaan dan kesempatan lainnya. Dengan demikian,
masalah kemiskinan, pengangguran, pemerataan hasil-hasil
pembangunan dapat teratasi dengan sendirinya. Ketika itu,
hampir seluruh konsep pembangunan secara keseluruhan
dilihat sebagai fenomena ekonomi karena banyak negara
dunia ketiga (termasuk Indonesia) dengan konsep yang
bertumpu pada pertumbuhan GNP hasilnya
mencengangkan dunia.
2. Pendekatan Kebutuhan Dasar

Kebutuhan dasar dapat dibagi menjadi tiga kategori:


1. Ada konsumsi bahan-bahan pokok tertentu seperti pangan, sandang,
papan yang dapat dijangkau oleh setiap orang.
2. Ada pelayanan pokok seperti pendidikan, kesehatan, air bersih yang
setiap orang berhak untuk mempunyai akses yang sama.
3. Ada hak untuk berpartisipasi dalam membuat dan melaksanakan program
yang berpengaruh terhadap pengembangan pribadi.
3. Pendekatan Pembangunan
Berkelanjutan

Menurut definisi Komisi Sedunia Lingkungan Hidup dan Pembangunan (World on Environment
and Development, WCED, 1987) sebagaimana dikutip Soemarwoto (2006 : 8-9),
pembangunan berkelanjutan adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Untuk dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan WCED mengharuskan dipenuhinya
syarat:
1. Peningkatan potensi produksi dengan pengelolaan yang ramah lingkungan hidup
2. Menjamin terciptanya kesempatan yang merata dan adil bagi semua orang
4. Pendekatan Pembangunan Sosial

Pembangunan sosial tidak terkait dengan individu, baik dalam bentuk pemberian bantuan
dan pelayanan, penyembuhan ataupun rehabilitasi, melainkan memfokuskan pada
komunitas atau masyarakat serta pada proses dan struktur sosial secara luas. Oleh karena
itu, pembangunan sosial bersifat komprhensif dan universal. Pembangunan sosial bersifat
dinamis, yakni mendorong dan meningkatkan proses pertumbuhan dan perubahan.
Pembangunan sosial berusaha membuat mata rantai antara usaha-usaha pembangunan
sosial dengan ekonomi.

Kategori Makna Pembangunan Sosial


1. Pembangunan sosial sebagai pengadaan pelayanan masyarakat
2. Pembangunan masyarakat sebagai upaya terencana untuk mencapai tujuan sosial yang kompleks dan
bervariasi
3. Pembangunan sosial sebagai upaya terencana untuk meningkatkan kemampuan manusia untuk berbuat.
5. Pendekatan Pembangunan
Berpusat pada Rakyat

Tujuan pembangunan sosial menurut ESCAP (Economic and Social Commision for
Asia and Pasific, Komisi Sosial dan Ekonomi untuk Asia dan Pasifik) pada dasarnya
adalah development of the well being of the poeple (membangun atau mengembangkan
taraf hidup masyarakat). Berdasarkan tujuan tersebut, maka ESCAP melihat
pembangunan sosial sesungguhnya menekankan pada pendekatan pembangunan
berpusat pada rakyat. Dengan demikian, terlihat kesamaan pola gerak antara
pembangunan sosial dengan pembangunan berpusat pada rakyat (BPR), yaitu pada
upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat, dengan memfokuskan pada pemberdayaan
dan pembangunan manusia itu sendiri. (Adi, 2002 : 24).
6. Pendekatan Kesejahteraan Sosial

Sebagaimana dikemukakan James Midgley (1995) dalam Social Development : The Development
Perspective in Social Welfare, kesejahteraan sosial memiliki pengertian yang luas. Menurutnya,
kesejahteraan sosial adalah suatu keadaan manusia yang baik atau sejahtera yang wujudnya apabila
masalah-masalah sosial terkendali (Social problems are managed), apabila kebutuhan-kebutuhan manusia
terpenuhi (human needs are met), dan apabila kesempatan-kesempatan sosial dimaksimalkan (social
opportunities are maximized).

Tiga Pendekatan Kesejahteraan Sosial


Dalam perspektif pekerjaan sosial, Midgley mencatat ada tiga pendekatan yang digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial, yaitu:
1. Filantropi sosial
2. Pekerjaan sosial
3. Administrasi sosial

Anda mungkin juga menyukai