Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

KONSEP PERAN DAN FUNGSI PERAWAT

GAWAT DARURAT

Dosen Pengampu : Ns. Wiyadi, S. Kep., M. Sc

Disusun Oleh :

1. Shofia Maulidya (P07220221042)

2. Syarifah Nadhifah Firza A.A. (P07220221043)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALIMANTAN

TIMUR

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN + PROFESI NERS

2023/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KONSEP
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GAWAT DARURAT” ini dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak Ns.
Wiyadi, S. Kep., M. Sc Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
konsep dasar keselamatan dan kesehatan kerja di berbagai sektor bagi para pembaca dan juga
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Ns. Wiyadi, S. Kep., M. Sc yang telah
memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan sesuai
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangunkan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata, semoga segala informasi dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Samarinda, 23 Juli 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................................................1
D. Manfaat..................................................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................................................... 2
TINJAUAN TEORI...........................................................................................................................................2
A. Pengertian Keperawatan Gawat Darurat................................................................................................2
B. Peran Perawat Dalam Pelayanan Kegawatdaruratan..............................................................................2
C. Fungsi Perawat Dalam Pelayanan Kegawatdaruratan............................................................................3
D. Aspek Legal Etik Penanganan Gawat Darurat.......................................................................................4
BAB III..............................................................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi
kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia
maupun di Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan
kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang.
Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat
menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran pemberi perawatan, pembuat keputusan
klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator, komunikator dan
pendidik
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengertian perawat kegawatdaruratan?
2. Apa saja peran perawat dalam pelayanan kegawatdaruratan?
3. Apa saja fungsi perawat kegawatdaruratan?
4. Apa saja aspek legal etik dalam pelayanan kegawatdaruratan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui/menjelaskan peran dan fungsi perawat
D. Manfaat
1. Untuk Dosen: Sebagai referensi bahan ajar kepada mahasiswa.
2. Untuk Penulis : Menambah wawasan serta pengetahuan tentang asuhan keperawatan dalam
pengaturan diet pasien hipertensi dan stroke.
3. Untuk Mahasiswa : Sebagai bahan referensi tambahan bagi yang membacanya.

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Keperawatan Gawat Darurat


Keperawatan Gawat Darurat adalah suatau bentuk rangkaian
kegiatan praktik keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan oleh
perawat yang kompeten, terlatih dan terdidik untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien yang mengalami kasus gawat darurat baik
yang ada di rungan lainnya.
Keperawatan gawat darurat (Emergency Nursing) merupakan
pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien
dengan injuri akut atau sakit yang mengancam kehidupan. Sebagai
seorang spesialis, perawat gawat darurat menghubungkan pengetahuan
dan keterampilan untuk menangani respon pasien pada resusitasi, syok,
trauma, ketidakstabilan multisistem, keracunan dan kegawatan yang
mengancam jiwa lainnya ( Kristanty, 2009).

B. Peran Perawat Dalam Pelayanan Kegawatdaruratan

Kemampuan yang harus dimiliki perawat kegawatdaruratan


yaitu menguasai basic assement primary survei, mampu menguasai
triage, mampu memberikan asuhan kepetrawatan kegawatdaruratan,
mampu melakukan tindakan keperawatan live saving antara lain
resusitasi dengan atau tanpa alat dan stabilisasi, mampu memahami
terapi definitive, mampu bekerja dalam tim, dan melakukan
pendokumentasian atau pencatatan dan pelaporan (kemenkes 2011,
Nurhidayah, Setyawan 2019).
Peran perawat gawat darurat terdiri dari empat, yaitu:
1. Pelaksana (care giver)
Perawat dapat melakukan pengkajian, menganalisis,
mendiagnosis, merencanakan, mengimplementasikan dan
mengevaluasi asuhan keperawatan gawat darurat dalam situasi
yang tidak terduga dan tidak terkontrol. Perawat melakukan

2
triase dan memprioritaskan pasien. Melakukanm resusitasi serta

mengelola kondisi krisis seperti kasus kekerasan dan


penganiayaan.
2. Pengelolah (manager)
Perawat dapat mengelolah sumber daya keperawatan dalam
upaya meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan keperawatan
gawat darurat.
3. Pendidik (mentor/perceptor)
Perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan, pengajaran
dan atau pembimbingan kepada pasien dan keluarga, perawat
dan peserta didik keperawatan.
4. Peneliti (researcher)
Perawat melakukan penelitian dan melakukan praktik yang
berbasis bukti (evidance-based practice) yaitu menerapkan hasil
penelitian sebagai intervensi dalam mengatasi permasalahan
pasien.
5. Praktik kolaboratif (Collaborative practice)
Berperan untuk membangun kerjasama dan koalisi antar profesi
dan melakukan praktik kolaboratif untuk mendapatkan seta
mengoprimalkan hasil pelayanan yang diberikan.

C. Fungsi Perawat Dalam Pelayanan Kegawatdaruratan

Adapun fungsi perawat dalam pelayanan kegawatdaruratan.


Fungsi pertama adalah fungsi independen, yaitu perawat sebagai
pemberian asuhan. Fungsi kedua adalah fungsi dependen, yaitu fungsi
yang didelegasikan sepenuhnya atau sebagian dari profesi lain yaitu
fuhngsi dimana perawat saat melaksanakan kegiatan perawatan di
intruksikan oleh tenaga kesehatan lain seperti dokter, ahli gizi, dan
analis medis. Fungsi ketiga adalah fungsi kolaboratif, yaitu melakukan
kerjasama saling membantu dalam program kesehatan (Handayani and
sofyannur, 2018, p. 34).

3
D. Aspek Legal Etik Penanganan Gawat Darurat

Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, petugas kesehatan


harus tetap memperhatikan etika. Berikut beberapa prinsip dasar etika
kegawatdaruratan:
6. Beneficience (Berbuat Baik)
Petugas kesehatan memiliki tugas pokok untuk memberi
pelayanan yang terbaik bagi pasien dengan cara mengobati atau
mencegah penyakit atau cedera.
7. Non-Maleficience (Tidak Merugikan)
Petugas kesehatan harus menghindari timbulnya bahaya.
Dengan kata lain, mereka menerapkan prinsip non-maleficience
dengan memaksimalkan pengobatan dan meminimalkan risiko
membahayakan.
8. Otonomi (Autonomi)
Pasien dewasa memiliki hak untuk menerima atau
menolak perawatan kesehatan yang direkomendasikan. Hak ini
didasarkan pada prinsip moral menghormati otonomi pasien dan
dinyatakan dalam doktrin hukum informed consent.
9. Justice (Keadilan)
Petugas kesehatan mnemiliki tugas untuk memberikan
perawatan kepada pasien secara adil tanpa memandang ras,
warna kulit, keyakinan, jenis kelamin, kebangsaan. Dalam
melaksanakan tugas ini, dokter maupun perawat harus membuat
penilaian tentang alokasi sumber daya untuk memaksimalkan
manfaat dan meminimalkan beban.
10. Veracity (Kejujuran)
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif,
dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan
saling percaya. Pasien memiliki otonomi sehingga mereka
berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.

4
11. Fidelity (Menepati Janji)
Tanggung jawab besar seorang perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan, dan meminimalkan penderitaan.
12. Confidentiality (Kerahasiaan)
Informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.
Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca
guna keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan klien.
13. Accountability (Akuntabilitasi)
Akuntabilitasi adalah standar yang pasti bahwa tindakan
seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas
atau tanda terkeceuali.
Dasar hukum pemberian pelayanan kegawatdaruratan diatur dalam
undang-undang sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 38 tentang Keperawatan Tahun 2014
pasal 35 yaitu:
a. Dalam keadaan darurat untuk memberikan pertolongan
petrtama, perawat dapat melakukan tindakan medis dan
pemberian obat sesuai kompotensinya.
b. Pertolongan pertama pada ayat 1 bertujuan untuk
menyelamatkan klien dan mencegah kecacatan lebih
lanjut.
c. Keadaan darurat pada ayat 1 merupakan keadaan
mengancam nyawa atau kecacatan klien.
d. Keadaan darurat sebagaimana dimaksud ayat 1
ditetapkan oleh perawat sesuai hasil evaluasi
berdasarkan keilmuannya.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan Bab II pasal 32

5
(1) Dalam Keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan baik
pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan
kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan
kecacatan terlebih dahulu.

(2) Dalam keadaan darurat fasilitras pelayanan kesehatan baik


pemerintah dan swasta dilarang menolak pasien dan atau
meminta uang muka.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana
Pasal 33 berbunyi “Penyelenggaraan penanggulangan bencana
terdiri dari tiga tahap meliputi: pra bencanan, saat tanggap
darurat dan pasca bencana.
Pasal 34 berbunyi “Penyelenggaraan penanggulangan bencana
pada tahapan prabencanan sebagaimana dimaksud dalam pasal
33 huruf a meliputi: dalam situasi tidak terjadi bencana dan
dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana.
Pasal 44 berbunyi “Penyelenggaraan penanggulangan bencana
pada saat tanggap darurat sebagaimana dimaksud dalam pasal
34 huruf b meliputi: kesiapsiagaan, peringatan dini, dan
mitigaso bencana.
Pasal 48 berbunyi “Penyelenggaraan penanggulangan bencana
pada saat tanggap darurat sebagaimana dimaksud dalam pasal
33 huruf b meliputi: pengkajian secara cepat dan tepat terhadap
lokasi, kerusakan, dan sumber daya, penentuan status keadaan
darurat bencana, penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan terhadap
kelompok rentan, pemulihan dengan segera saran dan
prasarana”
Pasal 57 berbunyi “Penyelenggaraan penanggulangan bencana
pada tahap pascabencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 33
huruf c meliputi: rehabilitasi dan rekontruksi”
6
4. PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
5. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tentang Rumah
Sakit
Pasal 1 berbunyi “Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien
yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan
nyawa dan penvcegahan kecacatan lebih lanjut”
Pasal 29 Ayat 1 butir c berbunyi “Setiap rumah sakit
mempunyai kewajiban memberikan pelayanan gawat darurat
kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya”
6. Undang-Undang Keperawatan pasal 35
(1) Bahwa dalam keadaan darurat untuk memberikan
pertolongan pertama, perawat dapat melakukan tindakan
medis dan pemberian obat sesuai dengan kompotensinya
(2) Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud ayat (1)
bertujuan untuk menyelamatkan nyawa klien dan mencegah
kecacatan lebih lanjut
(3) Menjabarkan lebih lanjut bahwa keadaan darurat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan keadaan
yang mengancam nyawa dan kecacatan klien
(4) Bahwa keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh perawat sesuai dengan hasil evaluasi
berdasarkan keilmuannya

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan gawat darurat (Emergency Nursing) merupakan


pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien
dengan injuri akut atau sakit yang mengancam kehidupan. Kemampuan
yang harus dimiliki perawat kegawatdaruratan yaitu menguasai basic
assement primary survei, mampu menguasai triage, mampu
memberikan asuhan kepetrawatan kegawatdaruratan, mampu
melakukan tindakan keperawatan live saving antara lain resusitasi
dengan atau tanpa alat dan stabilisasi, mampu memahami terapi
definitive, mampu bekerja dalam tim, dan melakukan
pendokumentasian atau pencatatan dan pelaporan (kemenkes 2011,
Nurhidayah, Setyawan 2019).

B. Saran

Rumah sakit harus melakukan rutin pengawasan terhadap tenaga


kesehatan khususnya di rungan gawat darurat dan rumah sakit harus
mematuhi ketentuan dalam peraturan perunda-undangan, yakni
memberikan pertolongan pertama bagi pasien kegawatdaruratan.
Apabila rumah sakit melakukan pelanggaran terhadap peraturan
tersebut, maka rumah sakit harus bertanggung jawab terhadap
pelanggaran yang dilakukan

8
DAFTAR PUSTAKA

Nusdin, S. Kep. Keperawatan Gawat Darurat. Jakad Media Publishing, 2020.

Fikumj.ac.id. 2020. Konsep Peran dan Fungsi Kegawatdaruratan. Diakses pada tanggal 23 Juli
2023 dari http://perpus.fikumj.ac.id/index.php?p=fstream-
pdf&fid=12309&bid=4741#:~:text=Keperawatan%20gawat%20darurat%20adalah%20pelayan
an,dengan%20kebutuhan%20urgen%20dan%20kritis.

Academia.edu. 2020. Konsep Keperawatan Gawat Darurat. Diakses pada tanggal 23 Juli 2023
dari
https://www.academia.edu/42062531/KONSEP_KEPERAWATAN_GAWAT_DARURAT

Karyatulisilmiah.com. 2016. Aspek Legal Kegawatdaruratan. Diakses pada tanggal 23 Juli 2023
dari https://karyatulisilmiah.com/aspek-legal-kegawatdaruratan/.

Journals.umkt.ac.id. 2022. Hubungan Kompetensi Perawat IGD Terhadap Tingkat Kepuasan


Pasien di Ruang IGD RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Diakses pada tanggal 23 Juli
2023 dari
https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/article/download/2755/1217/#:~:text=Kemampuan%
20yang%20harus%20dimiliki%20perawat,mampu%20memahami%20terapi%20definitive%2
C%20mampu

Anda mungkin juga menyukai