Anda di halaman 1dari 80

Poltekkes Kemenkes Palembang

PANDUAN PENYUSUNAN
KARYA TULIS ILMIAH
DENGAN PENDEKATAN
STUDI KASUS

TAHUN AKADEMIK
2021-2022
Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga Buku Panduan Praktis Penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan Pendekatan Studi
Kasus ini dapat diselesaikan. Buku ini merupakan pedoman dalam proses penyusunan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi mahasiswa pendidikanVokasi (Diploma III) Keperawatan
sebagai Laporan tugas akhir (LTA), selain itu buku ini juga digunakan sebagai acuan bagi
dosen pembimbing dalam melaksanakan proses bimbingan penyusunan KTI. Di dalam
buku ini disajikan secara terperinci penentuan masalah studi kasus, tahapan penyusunan
KTI dan disertai contoh-contoh penulisannya. Panduan ini disusun dengan memperhatikan
pedoman penulisan tugas akhir yang dipedomani di Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Palembang.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Diretur Poltekkes kemenkes
palembang, wakil direktur, kasubab ADAK, ketua jurusan, dan Bapak/Ibu Dosen yang
telah banyak membantu dalam penyusunan pedoman KTI ini. Akhir kata, kami berharap
buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya mahasiswa dan dosen
pembimbing. Kami menyadari dalam penyusunan buku ini masih banyak ditemukan
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan masukan untuk penyempurnaan buku ini.

Palembang, Januari 2021

Panitia LTA
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Karya Tulis Ilmiah 1
1.2 Dasar hukum 2
1.3 Deskripsi KKNI 2
1.4 Dasar Pemikiran 3
1.5 Tujuan 3
1.6 Lingkup Karya Tulis Ilmiah 4

BAB II KARYA TULIS ILMIAH 5


2.1 Pengertian Karya Tulis Ilmiah 5
2.2 Model Karya Tulis Ilmiah 5
2.3 Pembimbing Karya Tulis Ilmiah 6
2.4 Penguji Karya Tulis Ilmiah 6

BAB III PROSES PENYUSUNAN KTI 8

BAB IV DESAIN STUDI KASUS 10


4.1 Pengertian Studi Kasus 10
4.2 Tujuan Studi Kasus Deskriptif 10
4.3 Ciri ciri studi kasus deskriptif 10
4.4 Desain studi kasus deskriptif 10
4.5 Metode studi Kasus 11
4.5 Etika Implementasi Studi Kasus 12

BAB V KERANGKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH


5.1 Kerangka Penulisan Karya tulis ilmiah 14
5.2 Penjelasan Isi Karya Tullis Ilmiah 17
5.3 Panduan Penulisan Studi Kasus 29

BAB VI EVALUASI KARYA TULLIS ILMIAH 32


6.1 Kerangka Penulisan Karya tulis Ilmiah 32
6.2 Ujian Sidang 32
6.3 Penilaian Karya tulis Ilmiah 33
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Contoh halaman sampul


Lampiran 2 Contoh Halaman Judul/cover dalam
Lampiran 3 Contoh Pernyataan Keaslian tulisan
Lampiran 4 Contoh Lembar Persetujuan
Lampiran 5 Contoh Lembar Persetujuan
Lampiran 6 Contoh Lembar Konsultasi
Lampiran 7 Contoh Penjelasan Mengikuti Penelitian (PSP)
Lampiran 8 Contoh Lembar Informed Consent
Lampiran 9 Contoh Abstrak
Lampiran 10 Contoh Kata Pengantar
Lampiran 11 Contoh Daftar Isi
Lampiran 12 Contoh Daftar Tabel
Lampiran 13 Contoh Daftar Gamba
Lampiran 14 Contoh Isi
Lampiran 15 Contoh Panduan Penulisan Kutipan dan DaftarPustaka
Lampiran 16 Contoh Penulisan BAB Hasil
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Karya Tulis Ilmiah

Program Pendidikan Diploma III Keperawatan adalah program pendidikan tinggi yang
bertujuan untuk menghasilkan lulusan PerawatVokasi yang memiliki pengetahuan dan
kemampuan atau keterampilan khusus dalam bidang keperawatan, serta mempunyai
sikap etis profesional agar mampu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
secara komprehensif. Hal ini diperoleh melaluipenerapan Kurikulum Pendidikan yang
baik dengan berbagai bentuk pengalaman belajar, di kelas, laboratorium, klinik, dan
lapangan, serta ditunjang dengan sarana dan prasarana belajar yang memadai sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi ( SN Dikti).

Berdasarkan Kurikulum Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia tahun 2018,


yang dikeluarkan oleh Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma III Keperawatan
Indonesia disebutkan bahwa profil lulusan Diploma III Keperawatan Indonesia adalah
sebagai perawat pelaksana asuhan keperawatan pada individu, keluarga, dan
kelompok khusus di tatanan klinik dan komunitas yang memiliki kemampuan dalam
memmenuhi kebutuhan dasar manusia yang meliputi aspek bio, psiko, sosio, kultural,
dan spritual dalam kondisi sehat, sakit serta kegawatdaruratan berdasarkan ilmu dan
teknologi keperawatan dengan memegang teguh kode etik perawat. Untuk mencapai
tujuan tersebut dan merujuk pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
maka lulusan Diploma III Keperawatan diharapkan mampu menyusun laporan tertulis
secara kompreshensif yang dikemas dalam mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah (KTI).

Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah sebuah karya tulis yang disusun oleh mahasiswa
Diploma III Keperawatan dalam rangkaian kegiatan yang terstruktur dengan tujuna
memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menyusun laporan secara
komprehensif sebagai penugasan akhir pendidikan. Dalam pedoman KTI ini secara
khusus akan memaparkan tentang bentuk studi kasus dengan harapan dapat membantu
pembimbing dalam mengarahkan mahasiswa dan membantu mahasiswa dalam
menyusun suatu karya ilmiah sebagai tugas akhir pendidikannya (AIPViKI, 2017).

1
1.2 Dasar Hukum

Adapun sebagai dasar hokum dalam pelaksanaan penulisan karyatulis ilmiah bagi
mahasiswa sebagai berikut :

1. Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia 1945

2. Undan-Undang No 20 Thun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional


3. Undang_undang No 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

4. Undang-Undang No 12 Tahun 2012 Tentang PendidikanTinggi


5. Undang-Undang No 38 tahun 2014 tentang Keperawatan

6. Peraturan Peemerintah Nomor 17 Tahu 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan


7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang StandarNasional Pendidikan
8. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI

9. Permendiknas Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan


Plagiat di Perguruan Tinggi.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
11. Permenristek Dikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
12. Kurikulum Inti Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia tahun 2014.

1.3 Deskripsi KKNI

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah


kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan dan mengintergrasian antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan
kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Berdasarkan KKNI tersebut maka
kualifikasi kompetensi lulusan Diploma III adalah pada level 5 (AIPViKI, 2017).

Adapun deskripsi level 5 KKNI adalah sebagai berikut :


1. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai
dari beragam pilihan yang sudah maupunbelum baku dengan menganalisa data,
2
serta mampu menunjukan kinerja dengan mutu dan kualitas yang terukur.
2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
3. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara
komprehensif.
4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok.

Berdasarkan Deskriptor KKNI tersebut dan sesuai dengan Kurikulum Diploma III
Keperawatan Indonesia, maka Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah struktur
mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa Prodi DIII Keperawatan pada
semester akhir (VI).

1.4 Dasar Pemikiran


1. Standar Kompetensi Perawat Indonesia yang mencakup tiga ranah kompetensi
yaitu Praktik profesional, legal etis dan peka budaya; Pemberian asuhan dan
manajemen Keperawatan; serta Pengembangan kualitas personal dan profesional.
2. Rumusan capaian pembelajaran pada program pendidikan Diploma III
Keperawatan yang menjadi acuan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah sebagai Tugas
Akhir adalah:
1) Menyusun laporan tentang hasil dan proses kerja dengan akurat dan sahih,
mengkomunikasikan secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkannya.
(CP.I.4)
2) Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi. (CP.U.8)

1.5 Tujuan
1.5.1 Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi mahasiswa dan pembimbing dalamproses penyusunan Karya
Tulis Ilmiah dengan pendekatan studi kasus.

1.5.1 Tujuan Khusus


1. Diketahuinya Karya Tulis Ilmiah Prodi DIII Keperawatan
2. Diketahuinya alur penyusunan KTI
3
3. Diketahuinya Metode studi kasus
4. Dipahaminya Proses penulisan KTI
5. Dipahaminya cara evaluasi KTI

1.6 Lingkup Karya Tulis Ilmiah

Mengacu kepada Profil lulusan dan capaian pembelajaran lulusan pendidikan Diploma
III Keperawatan, maka lingkup Karya Tulis Ilmiah adalah asuhan keperawatan baik di
tatanan klinik maupunkeluarga dengan fokus studi pada kasus yang dilaporkan secara
komprehensif atau prosedur keperawatan tertentu sesuai masalah keperawatan.

Oleh karena itu memudahkan dalam pengelompokkan mahasiswa dalam pemilihan


topik untuk membuat asuhan keperawatan, maka mahasiswa dikelompokkan sesuai
peminatan topikpenelitian yang akan diteliti.
Lingkup penelitian keperawatan meliputi :
1. Asuhan Keperawatan Gadar/Kritis.
2. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah
3. Asuhan Keperawatan Maternitas.
4. Asuhan Keperawatan Anak.
5. Asuhan Keperawatan Jiwa.
6. Asuhan Keperawatan keluarga/gerontik.
7. Asuhan keperawatan Dasar dan Dasar Keperawatan

4
BAB II
KARYA TULIS ILMIAH

2.1 Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Terdapat dua makna tentang karya tulis ilmiah, yakni karya tulis dan karya ilmiah.
Karya tulis merupakan salah satu media komunikasi adalah karangan yang
memaparkan hasil pemikiran, hasil pengamatan, atau tinjauan dalam bidang tertentu
yang disusun secara sistematis. Karya tulis juga dapat dikatakan sebagai tulisan atau
karya yang membahas masalh tertentu berdasarkan pengamatan atau pengalaman
secara sistematis dan terarah.
Karya ilmiah atau scientific paper adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah atau etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati
oleh mayarakat keilmuan. Data, simpulan, dan informasi lain yangterkandung dalam
karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuan lain dalam melaksanakan penelitian
atau pengkajian selanjutnya.

Karya tulis ilmiah merupakan karangan yang berisi gagasan yang disajikan dengan
menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung pemasalahan
keilmuan dan materi yang yang dituangkan dalam tulisan berupa gagasan-gagasan,
baik berupa hasil kajian maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk
karya tulis. Gagasan-gagasan ilmiah yang dimaksud merupakan gambaran
perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah, menyajikan fakta
umum yang dapat dibuktikankebenarannya secara ilmiah, serta tulisan dengan kaidah
penulisan danmetodelogi yang benar.

2.2 Model Karya Tulis Ilmiah

Dalam buku ini, yang dimaksud dengan model KTI adalah studi kasus yang
berorientasi pada asuhan keperawatan atau prosedur tindakan keperawatan tertentu
yang dilakukan pada individu dan keluarga pada area/ unit pelayanan berbasis hospital
ataupubn masyarakat/komunitas.

5
Asuhan Keperawatan adalah asuhan keperawatan yang dilakukan terhadap minimal
2 (dua) kasus dengan menggunakan salah satu pendekatan yaitu;
1. Asuhan keperawatan yang dilaksanakan secara komprehensif lebih menekankan
pada implementasi keperawatan dimana bentukpelaporannya lebih memaparkan
secara mendalam pada beberapa prosedur tindakan dari rencana keperawatan.

2. Pendekatan asuhan keperawatan yang dilaksanakan secara komprehensif lebih


menekankan pada salah satu implementasi keperawatan dimana bentuk
pelaporannya lebih memaparkan secara mendalam pada salah satu prosedur
tindakan dari rencana keperawatan.

2.3 Pembimbing Karya Tulis Ilmiah


Pembimbing adalah dosen tetap yang telah ditunjuk untuk menjadi pembimbing selama
pembuatan proposal dan penyusunan laporan KTI, yang bertugas dan bertanggung
jawab sepenuhnya baik dari segi substansi maupun metodelogi penulisan ilmiah.
Persyaratan pembimbing KTI adalah :
a. Dosen tetap Program Studi DIII Keperawatan dan D IV Keperawatan
b. Penyusunan KTI dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen yang memilikin keahlian
dalam bidang Keperawatan.
c. Pembimbing utama adalah dosen yang memiliki keahlian pada bidang
keperawatan yang relevan dengan topik yang dipilih.
d. Pembimbing pendamping adalah dosen yang memiliki keahlian sesuai dengan
keahlian dalam bidang Keperawatan.
e. Pembimbing adalah dosen tetap yang memiliki Jabatan Akademik sekurang-
kurangnya Asisten Ahli dan dengan dasar pendidikan keperawatan.
f. Pembimbing KTI ditetapkan dengan surat keputusan Direktur.

2.4 Penguji Karya Tulis Ilmiah

Penguji KTI adalah dosen tetap yang telah ditunjuk untuk menjadi penguji selama
proses ujian dan revisi laporan KTI yang bertugas dan bertanggung jawab sepenuhnya
baik dari segi substansi maupun metodelogi penulisan ilmiah.

6
Persyaratan Penguji
1. Penguji KTI adalah dosen yang memiliki bidang keahlian sesuaidengan bidang
KTI yang diuji.

2. Penguji KTI terdiri dari 3 (tiga) Orang yang terdiri 1 ketua penguji dan 2 anggota
penguji
3. Penguji ketua adalah pembimbing utama yaitu dosen yang memiliki keahlian
sesuai dengan keahlian dalam bidang Keperawatan.
4. Penguji anggota adalah dosen yang memiliki keahlian dalambidang keperawatan.
5. Penguji KTI ditetapkan dengan surat keputusan Direktur.

7
BAB III
PROSES PENYUSUNAN KTI

3.1 Langkah Pertama (Pengusulan Tema)


1. Mahasiswa mengusulkan Judul/topik penelitian berdasarkan peminatan
mahasiswa untuk mengisi kuota setiap bidang kajian.

2. Ketua Program Studi D3 Keperawatan menetapkan topik/judul, bidang kajian,


dan pembimbing karya tulis ilmiah
3. Mahasiswa mengajukan tema masalah studi kasus dan judul KTI kepada
pembimbing I (satu) dan pembimbing dua (II). Formulir pengajuan judul KTI
terlampir.
3.2 Langkah Kedua (Penyusunan Proposal)
1. Mahasiswa melakukan proses penyusunan poroposal KTI sesuai dengan waktu
yang sudah ditentukan.
2. Proses bimbingan dilakukan pada pembimbing I dan II. Setelah proses bimbingan
dilakukan seminar proposal dan proposal dinyatakan layak untuk diseminarkan
jika telahmendapat persetujuan dari kedua pembimbing.

3.3 Langkah Ketiga (Pelaksanaan Seminar Proposal)


1. Pelaksanaan Seminar proposal KTI dikoordinir oleh Penanggung Jawab (PJ) KTI
Prodi DIII Keperawatan.
2. PJ. KTI dan bagian administrasi akademik menyiapkan sarana prasarana untuk
pelaksanaan seminar proposal.
3. Apabila proposal KTI dinyatakan layak maka dapat dilanjutkan ke tahap
Pelaksanaan Studi kasus.
3.4 Langkah Keempat (Pelaksanaan Studi Kasus)
1. Sebelum pelaksanaan studi kasus, mahasiswa harus mengurus surat ijin
pelaksanaan studi kasus dan ethical clearence (bila diperlukan) sesuai dengan
kebutuhan / permintaan lahan.
2. Mahasiswa dapat melakukan pelaksanaan studi kasus setelah memenuhi syarat-
syarat administratif serta mendapat persetujuan dari kedua pembimbing.
3. Setiap tahapan proses pelaksanaan studi kasus mahasiswa harus melaporkan
kegiatan tersebut dan mendapatkan persetujuan kedua pembimbing. (Formulir
8
terlampir)
4. Minimal 1 (satu) kali selama proses pelaksanaan studi kasus pembimbing
melakukan monitoring dan bimbingan di lahantempat studi kasus.

3.5 Langkah Kelima (Proses Penulisan Laporan KTI)


1. Penulisan laporan KTI dapat dilakukan selama proses pelaksanaan studi kasus di
lahan dan atau setelah pelaksanaan studi kasus.
2. Selama proses penulisan laporan KTI mahasiswa harus melakukan konsultasi
kepada pembimbing I dan pembimbing II.
3. Hasil studi kasus dinyatakan memenuhi syarat untukdiujikan jika telah mendapat
persetujuan oleh pembimbing dan dinyatakan layak untuk dipertahankan di
hadapan penguji.
3.6 Langkah Keenam (Ujian Sidang KTI)
1. Jadwal ujian sidang KTI ditetapkan oleh Ka.Prodi DIII Keperawatan atas usulan
PJ. KTI.
2. Ujian sidang KTI dapat dilaksanakan jika mahasiswa telah memenuhi syarat-
syarat administratif dan akademis.
3. Mahasiswa diuji oleh tigat orang penguji
4. Setelah memperoleh persetujuan waktu pelaksanaan ujian, mahasiswa melapor
kepada penanggung jawab KTI dan Administrasi Akademik untuk menyiapkan
sarana prasarana.
5. Hasil Ujian sidang KTI adalah mahasiswa dinyatakan lulus atau tidak lulus.

6. Jika dinyatakan tidak lulus, maka mahasiwa harus mengulang ujian sidang
KTI.
3.7 Langkah Ketujuh (Perbaikan Laporan KTI)
1. Jika ada revisi mahasiswa diberikan kesempatan memperbaiki KTI selama 1
(satu) minggu.
2. KTI yang sudah diperbaiki dimintakan perstujuan dan pengesahan penguji.
3. Setelah KTI ditanda tangani oleh penguji dan pembimbingmaka dilakukan
penjilidan.

9
BAB IV
DESAIN STUDI KASUS
4.1 Pengertian Studi Kasus

Studi kasus merupakan satu jenis rancangan penelitian yang banyak dilakukan di
berbagai bidang. Studi kasus deskriptif, menurut Danim (2003) adalah studi kasus yang
yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi
atau area populasi tertentu yang bersifat factual. Studi kasus ini juga dimaksudkan
untuk memotret fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi,
sedangkan menurut Stake (1995): Yin (2009) dalam Creswell (2014) dijelaskan bahwa
dalam rancangan studi kasus, peneliti mengembangkan analisis mendalam terhadap
suatu kasus, program, peristiwa, aktivitas, proses, atau satu individu atau lebih. Kasus-
kasus yang diobservasi tersebut dibatai oleh waktu dan aktivitas. Peneliti
mengumpulkan informasi secara lengkapdengan menggunakan prosedur pengumpulan
data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

4.2 Tujuan Studi Kasus Deskriptif


Adapun tujuan studi kasus deskriptif ini adalahmendeskripsikan seperangkat peristiwa
atau kondisi populasi tertentu (Danim,2003).
4.3 Ciri-Ciri Studi kasus Deskriptif
Ciri-ciri dominan studi kasus deskriptif menurut Danim (2003) sebagai berikut :
1. Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat factual
2. Dilakukan secara survei, karena itu studi kasus deskriptif sering disebut sebagai
studi kasus survei.
3. Bersifat mencari informasi faktual & dilakukan secara mendetail
4. Mengindetifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan
praktik-praktik yang sdeang berlangsung.
5. Mendeskripsikan tentang subyek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu
dalam waktu yang bersamaan.

4.4 Desain Studi Kasus Deskriptif


Berbagai buku sumber yang menyebutkan, terdapat berbagai jenis studi kasus
deskriptif. Desain studi kasus deskriptif yang digunakan sebagai referensi AIPViKI
adalah jenis studi kasus deskriptif yang merujuk pada Nursalam (2003), yaitu desain
10
deskriptif studi kasus. Lebih lanjut dalam pedoman ini akan diuraikantentang desain
deskriptif studi kasus.
Studi Kasus
Studi kasus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan rancangan studi kasus yang mencakup pengkajian satu unit kasus
secara intensif, misal satu pasien, keluarga, kelompok, komunitas atau institusi.
Meskipun jumlah subyek cenderung sedikit, namun hasil studi kasus eksploratif
yang diteliti sangat luas (Nursalam, 2003).
2. Unit yang menjadi kasus dilakukan analisis secara mendalam baik dari segi yang
berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi,
kejadian-kejadian khusus yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun
tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atau pemaparan tertentu
(Notoamodjo, 2005).

4.5 Metode Studi Kasus


Adapun metode studi kasus, sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah dan merumuskan latar belakang studi kasus.
2. Merumuskan dan membuat batasan masalah
3. Merumuskan tujuan dan manfaat studi kasus
4. Menghimpun informasi dan teori-teori sebagai dasar menyusun tinjauan pustaka
5. Menentukan desain studi kasus
6. Menentukan subyek studi kasus
7. Menentukan fokus studi dan definisi operasional
8. Menentukan lokasi dan waktu studi kasus
9. Menenukan teknik pengumpulan data
10. Menentukan alat pengumpulan data yang akan digunakan
11. Melaksanakan pengumpulan data
12. Melakukan pengolahan dan analisis data
13. Menarik kesimpulan
14. Menyusun dan mempublikasikan laporan studi kasus.

11
4.6 Etika Implementasi Studi Kasus

Studi kasus ini pada dasarnya tidak menimbulkan resiko bagi klien, namun penulis
tetap perlu sensitif terhadap isu-isu etik dalam menjalankan studi kasus. Creswell
(2014) menjelaskan bahwa interaksi yang terjadi antara peneliti dengan klien selama
proses penelitian dapat menyebabkan terjadinya masalah etika. Permasalahan etika
dalam penelitian terjadi akibat bertemunya dua atau lebih kepentingan yang berbeda
pada saat bersamaan, misalnya kepentinganpeneliti untuk memperoleh hasil penelitian
ilmiah dan penghormatan terhadap hak informan atau pihak-pihak lain yang terkait.

Studi kasus juga tidak memberikan dampak negatif berupa masalah etika karena
sebelum memulai pengumpulan data untuk studi kasus, peneliti telah melakukan
langkah-langkah antisipatif denganmemenuhi beberapa prinsip etika penelitian salah
satunya adalah izin /persetujuan penelitian. Pertimbangan efek dalam penelitian ini
dilaksanakan dengan memenuhi prinsif-prinsif the Five Right of Human Subjects in
Research (Macnee, 2004).

Lima hak tersebut meliputi hak self determinator, hak terhadap privacy dan dignity,
hak terhadap anonymyty dan cofidentiality, hak untuk mendapatkan penanganan yang
adil dan hak terhadap pelindungan dan ketidaknyamanan atau kerugian.
1. Hak untuk self determination, klien memiliki otonomi dan hak untuk membuat
keputusan secara sadar dan dipahami dengan baik, bebas dari paksaan untuk
berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini atau untuk mengundurkan diri dari
penelitian ini.
2. Hak terhadap privacy dan dignity berarti bahwa klien memiliki hak untuk dihargai
tentang apa yang mereka lakukan da apa yang dilakukan terhadap mereka serta
untuk mengontrol kapan danbagaimana informasi tentang mereka dibagi dengan
orang lain. Proses pengumpulan data juga beresiko mengungkap pengalaman klien
yang bersifat sangat rahasia bagi pribadinya, peneliti menginformasikan bahwa
klien juga berhak untuk tidak menjawab pertanyaan wawancara yang mungkin
menimbulkan rasa malu atau tidak ingin diketahui oleh orang lain. Jika klien
merasa tidak nyaman untuk berpartisipasi lebih lanjut, klien diperkenankan untuk
mengundurkan diri dari proses penelitiankapanpun yang ia inginkan. Semua ini
dilakukan peneliti untuk menghormati prinsif privacy dan dignity.
12
3. Hak anonymity dan confidentiality, maka semua informasi yang didapat dari klien
dijaga dengan sedemikian rupa sehingga informasi individual tertentu tidak bisa
langsung dikaitkan dengan klien, dan klien juga harus dijaga kerahasiaan atas
keterlibatannya dalam penelitian ini. Untuk menjamin kerahasiaan
(confidentiality), maka peneliti menyimpan seluruh dokumen hasil pengumpulan
data berupa lembar persetujuan mengikuti penelitian, biodata, kaset rekaman dan
transkrip wawancara dalam tempat khusus yang hanya bisa diakses oleh peneliti
dan dalam menyusun laporan penelitian, peneliti menguraikan data tanpa
mengungkap identitas klien (anonymous).
4. Hak terhadap penanganan yang adil memberikan individu hak yang sama untuk
dipilih atau terlibat dalam penelitian tanpa diskriminasi dan diberikan penanganan
yang sama dengan menghormati seluruh persetujuan yang disepakati, dan untuk
memberikan penanganan terhadap masalah yang muncul selama partisipasi dalam
penelitian. Semua klien mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini dan mendapatkan perlakuan yang sama dari peneliti.

5. Hak untuk mendapatkan perlindungan dari ketidaknyamanan dan kerugian


mengharuskan agar klien dilindungi dan eksploitasi dan peneliti harus menjamin
bahwa semua usaha dilakukan untuk meminimalkan bahaya atau kerugian dari
suatu penelitian, serta memaksimalkan manfaat dari penelitian (Macnee, 2004).
Pada penelitian ini, untuk memenuhi hak-hak tersebut peneliti memberikan
informed consent yang memungkinkan peneliti untuk mengevaluasi kesediaan
klien berpartisipasi dalam penelitian pada berbagai tahap dalam proses penelitian
(Streubert & Carpenter, 2010). Maksud dari informed consent adalah agar klien
dapat membuat keputusan yang dipahami dengan benar berdasarkan inforrmasi
yang tersedia dalam dokumen informed consent (Macnee, 2004). Klien diberikan
penjelasan singkat tentang penelitian yang meliputi tujuan penenlitian, prosedur
penelitian, durasi keterlibatan klien, hak-hak klien dan diharapkan dapat
berpartisipasi dalam penelitin ini.klien yang menyatakan setuju untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini kemudian menandatangani lembar persetujuan.

13
BAB V
KERANGKA PENULISAN KARYA
TULIS ILMIAH

Pada bagian ini akan diuraikan secara rinci hal-hal yang harusdituliskan dalam Karya
Tulis Ilmiah lengkap beserta contohnya.
5.1 Kerangka Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Kerangka penulisan proposal maupun Karya Tulis Ilmiah untuk studi kasus
deskriptif, terdiri dari : 1) Bagian Awal, 2) Bagian Inti dan 3) Bagian Akhir.

5.1.1 Kerangka Penulisan Proposal KTI


5.1.1.1 Bagian Awal
1. Halaman Sampul Depan
2. Halaman Sampul Dalam
3. Halam Bebas Plagiasi
4. Halaman Orisinalitas
5. Halaman Persetujuan
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar
9. Halaman Daftar Lampiran

5.1.1.2 Bagian Inti

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan Studi Kasus
1.4 Manfaat Studi Kasus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Teori Dasar yang relevan (dapat terdiri dari beberapasub bab yang
relevan dengan topik studi kasus)

14
BAB III METODE STUDI KASUS
3.1 Jenis/Desain/Rancangan Studi Kasus
3.2 Kerangka Studi Kasus
3.3 Definisi Istilah
3.4 Subyek Studi Kasus
3.5 Tempat & Waktu Studi Kasus
3.6 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data
3.7 Etika Studi Kasus
3.8 Analisis Data dan Penyajian Data

5.1.1.3 Bagian Akhir


Daftar Pustaka
Lampiran
1. Jadwal Kegiatan
2. Informasi & pernyataan persetujuan (informedconsent)
3. Bukti Proses bimbingan
4. Instrumen Studi Kasus, dst

5.1.2 Kerangka Penulisan KTI ( Pelaporan Hasil Studi Kasus)


5.1.2.1 Bagian Awal
1. Halaman Sampul Depan
2. Halaman Sampul Dalam dan Prasyarat Gelar
3. Halaman Pernyataan Keaslian
4. Halaman Persetujuan
5. Halaman Pengesahan Penguji
6. Halaman Kata Pengantar
7. Halaman Abstrak (Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)
8. Halaman Daftar Isi
9. Halaman Daftar Tabel
10. Halaman Daftar Gambar
11. Halaman Daftar Lampiran
12. Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah

15
5.1.2.2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan Studi Kasus
1.4 Manfaat Studi Kasus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Teori Dasar yang relevan (dapat terdiri atas sub sub babsesuai
dengan topik studi kasus)
BAB III METODE STUDI KASUS
3.1 Jenis/Desain/Rancangan Studi Kasus
3.2 Kerangka Studi Kasus
3.3 Definisi Istilah
3.4 Subyek Studi Kasus
3.5 Tempat & Waktu Studi Kasus
3.6 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data
3.7 Etika Studi Kasus
3.8 Analisis Data dan Penyajian Data

BAB IV HASIL STUDI KASUS

BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
5.2 Keterbatasan Studi Kasus

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan
6.2 Saran

5.1.2.3 Bagian Akhir


Daftar Pustaka
Lampiran
1. Jadwal Kegiatan
2. Surat Izin Studi Kasus
3. Informasi &Pernyataan Persetujuan (informedConsent)
4. Instrumen Studi Kasus
16
5. Data pada Instrumen Studi kasus
6. Tabulasi Data
7. Bukti proses bimbingan (minimal 12 kali)

5.2 Penjelasan Isi Karya Tulis Ilmiah


5.2.1 Bagian Awal
Bagian awal meliputi :
1. Halaman Sampul Depan
Halaman Sampul Depan merupakan sampul dari Karya TulisI lmiah yang memuat
hal berikut secara berurutan :
Judul Karya Tulis Ilmiah
Nama Lengkap Penulis (Mahasiswa), tanpa kata “oleh”
NIM (Nomor Induk Mahasiswa)
Logo Poltekkes Kemenkes Palembang
Tahun Penulisan Laporan

Judul diketik dalam huruf capital (font 14 Times New Roman), dengan spasi tunggal
harus singkat, tepat, informatif (jumlah kata dalam Judul berkisar 5 sampai 20 kata).
Apabila Judul tidak dapat dibuat menjadi judul yang singkat, maka dapat dibuat Sub
Judul di bawah Judul Pokok dengan huruf kecil dalam kurung ( ) dan merupakan
kalimat penjelasan. Halaman sampul depan dicetak di atas hard cover berwarna
Kuning.

2. Halaman Sampul Dalam


Halaman sampul dalam memiliki kemiripan dengan sampul halaman depan.
Perbedaannya adalah :
1) Di bawah Judul ditulis prasyarat: Karya Tulis Imiah ini disusun sebagai salah satu
persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
2) Dicetak di atas kertas putih yang sama dengan kertas naskah KTI

3. Pernyataan Keaslian Tulisan


Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa Karya Tulis Ilmiah yang
ditulisnya bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang diakui

17
sebagai tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilan karya orang lain untuk diakui
sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Penulis
Karya Tulis Ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan ini.

4. Lembar Persetujuan dan Pengesahan


Terdiri dari 2 (dua) halaman :
Lembar pertama adalah Peretujuan Pembimbing Karya Tulis Ilmiah. Hal-hal yang
dicantumkan adalah: 1) Judul Karya TulisIlmiah oleh............... ini telah disetuju untuk
diuji; 2). Nama lengkap dan NIM Mahasiswa : 3) Nama Lengkap beserta gelar
pembimbing I dan Pembimbing II dan Tanda Tangan; 4)Tempat, tanggal, bulan, dan
tahun disetujui Pembimbing.

Lembar kedua adalah Lembar pengesahan untuk proposal dan untuk Karya Tlulis
Ilmiah. Lembar Pengesahan ini baru diberikan setelah ada penyempurnaan isi oleh
mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para
Penguji pada saat Ujian Sidang proposal maupu KTI. Pada lembar ini terdapat
tanggal,bulan, tahun dilaksnakan ujian; nama lengkap, NIP, dan tanda tangan dari
masing- masing Penguji.

5. Kata Pengantar
Di dalam halaman kerja Kata Pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis
Karya Tulis Ilmiah yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan/atau
pihak-pihak lain yang telah banyak membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan
dan menyesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah. Tulisan Kata Pengantar diketik dengan
huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Eks kata
pengantar diketik dengan spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua
halaman kertas ukuran A4. Kemudian, pada akhir teks dicantumkan kata “Penulis”
tanpa menyebut nama terang, dan ditempatkan di pojok kanan bawah.

6. Abstrak
Abstrak hanya untuk Hasil Studi Kasus , pada bagian awal dan terpisah dari teks
Abstrak, dicantumkan Judul Karya Tulis Ilmiah secara lengkap (termasuk sub judul)
yang diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari masing-masing kata
18
dan bukan kata penghubung. Nama Penulis Karya Tulis Ilmiah dicantumkan di bawah
judul, diikuti dengan tahun lulus Ujian Karya Tulis Ilmiah yang diketik dalam tanda
kurung. Di bawah nama dituliskan nama Program Studi (tidak boleh disingkat) dan
nama Institusi. Kemudian dicantumkan nama Dosen Pembimbing Utama dan
Pendamping Lengkap dengan gelar akademiknya.

Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama dosen
Pembimbing. Jumlah kata kunci ini sekitar lima buah. Kata kunci diperlukan untuk
kompeterisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci, kita bis menemukan judul-
judul karya tulis beserta abstraknya dengan udah. Di dalam teks abstrak disajikan secara
padat inti sari Karya Tulis Ilmiah yang mencakup latar belakang, tujuan studi kasus,
metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang didapat ditarik,
dan saran yang diajukan. Teks abstrak diketik spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya
tidak lebih dari 200 kata, merupakan satu paragraf ditulis dalam bahsa indonesia dan
bahasa inggris.

7. Daftar Isi
Daftar Isi petunjuk bagi pembaca tentang topik tertentu dalam karya Tulis Ilmiah dan
nomor halaman. Daftar Isi membuat judul besar (bab), judul kecil (sub bab atau sub
bab) diketik dengan spasi tunggal jika lebih dari stau baris dan disertai nomor
halamannya.

8. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampian, nomor halaman letak
lampiran. Judul Lampiran yang memrlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi
tunggal, antara judul lampiran yang satu dengan judul lampiran yang lain diberi jarak
2spasi.

9. Daftar Tabel
Daftar Tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel, nomor halaman letak tabel. Judul
tabel yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi tunggal, antara judul
tabel yang satu dengan judul tabel yang lain diberi jarak 2 spasi.

19
10. Daftar Gambar
Daftar gambar nomor urut gambar, judul gambar, nomor halaman letak gambar. Judul
gambar yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi tunggal, antara Judul
Gambar yang satu dengan Judul Gambar yang lain diberi jarak 2 spasi.

11. Daftar Istilah dan Singkatan


Daftar istilah dan singkatan memuat beberapa arti lambang singkatan dan istilah yang
banyak digunakan pada naskah Karya Tulis Ilmiah.

5.2.2 Bagian Inti


Bagian inti dari Karya Tulis Ilmiah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Pada Bab Pendahuluan memuat :

1.1 Latar Belakang


Latar Belakang berisi uraian tentang (1) apa yang menjadiperhatian atau masalah dalam
Studi Kasus, (2) alasan mengapa masalah itu dianggap penting, (3) masalah tersebut
didukung oleh fakta empiris (pemikiran induktif) termasuk hasil-hasil studi kasus
terdahulu, sehingga dapat mempertegas bahwa masalah tersebut perlu dilakukan studi
kasus (4) harapan dari peneliti tentang pentingnya dilakukan studi kasus(5)
kesenjangan-kesenjangan yang ditemukan yang nantinya akan memuculkan
pertanyaan studi kasus.

Menurut Nursalam (2003) dalam penulisan latar belakang karya tulis ilmiah
menggunakan komponen MSKS, yaitu (1) Masalah penelitian berupa kasus atau
peristiwa/kejadian yang ada dan teori atau referensi yang mendukung; (2) Skala
masalah/Justifikasi berupa besarnya kasus/ masalah dan pengaruh yang timbul
terhadap kesehatan, waktu terjadipada saat ini (apakah semakin meningkat), tempat
kejadian, karakteristik masyarakat yang terkena. Justifikasi adalah pembenaran dan
bukti secara autentik tentang keberadaan masalah yang telah diuraikan. Dalam
paragraf ini diungkapkan kesenjangan: antara harapan dan kenyataan, antara teori
dan praktik, antara visidengan realitas. Selain kesenjangan perlu diungkap besar/skala
masalah, artinya seberapa besar masalah keperawatan itu dapat diangkat menjadi
20
masalah penelitian, yang dapat dibuktikan dengan data kualitatif maupun kuantitatif.
Data dapat diperoleh dari literatur yang terbaru, hasil penelitian yang masih relevan
dan survey awal (bukti empiris); (3) Kronologis berupa penyebab kasus/masalah
keperawatan dan dampak dari kasus/masalah tersebut yang masih dirasakan.
Kronologis berisi tentang bagaimana urutan kejadian suatu kasus/masalah itu
sampai timbulnya akibat jika masalah keperawatan tersebut tidak ditangani
(dampak). Hal ini diuraikan sesuai dengan teori yang didapat dari literatur tentang
masingmasing variabel serta akibat jika masalah tersebut tidak diselesaikan; (4)
Solusi berupa konsep pemecahan kasus/masalah yang sudah ada dan akan digunakan.
Berisi tentang alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah dan dampak yang
ditimbulkannya. Upayakan tidak hanya satu solusi, tetapi berbagai macam solusi
untuk beberapa pihak yang terkait dengan masalah penelitian. Jelaskan bagaimana
penelitian ini dapat dipakai untuk solusi yang telah dipaparkan. Uraikan juga peran
perawat dalam solusi tersebut, sehingga peneliti sebagai perawat ingin memperdalam
pengetahuan tentang kasus ini melalui desainstudi kasus.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan Masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-
pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Dapat juga dikatakan bahwa perumusan
masalah merupakan pernyataan secara lengkap dan terinci, mengenai ruang lingkup
masalah/fokus studi asuhan keperawatan atau prosedur keperawatan berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah disusun secara singkat, padat
dan jelas, dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.

Contoh rumusan masalah untuk Implementasi Keperawatan :

Bagaimanakah Implementasi keperawatan yang dilakukan pada pasien Asma


Bronkial dengan bersihan jalan nafas tidak efektif ?

Contoh rumusan masalah untuk Salah satu implementasi :


Bagaimanakah manajemen jalan nafas pada pasien Asma Bronkial dengan
bersihan jalan nafas tidak efektif ?

21
1.3 Tujuan Studi Kasus
Tujuan studi kasus mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan studi
kasus terhadap masalah yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya. Rumusan
tujuan studi kasus dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan secara jelas, tegas,
tidak bermakna ganda dan konsisten dengan rumusan masalah.
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai
melalui studi kasus.

1.3.2 Tujuan khusus


Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapantujuan umum, sifatnya lebih
operasional.

Contoh rumusan tujuan dengan untuk implementasi Keperawatan:


Tujuan Umum:
Mendeskripsikan implementasi keperawatan pada pasien Asma Bronkial dengan
bersihan jalan nafas tidak efektif
Tujuan Khusus: (diuraikan secara spesifik jenis implementasi keperawatan, hasil
implementasi)
1. Mendeskripsikan implementasi keperawatan Latihan batuk efektif, manajemen
jalan nafas dan pemantauan respirasi pada pasien Asma Bronkial dengan bersihan
jalan nafas tidak efektif melalui asuhan keperawatan.
2. Menganalisis hasil implementasi keperawatan pada pasien Asma Bronkial
dengan bersihan jalan nafas tidak efektif

Contoh rumusan tujuan untuk salah satu implementasi :


Tujuan Umum
Mendeskripsikan manajemen jalan nafas pasien Asma Bronkial dengan masalah
bersihan jalan nafas tidak efektif
Tujuan Khusus:
1. Mendeskripsikan manajemen jalan nafas (observasi, teraperutik, edukatif, dan
kolaboratif) pada pasien Asma Bronkial dengan bersihan jalan nafas tidak
efektif
2. Menganalis hasil implementasi manajemen jalan nafas pada pasien asma
Bronkial dengan masalah bersihan jalan nafas tidak efektif

22
1.4 Manfaat Sudi Kasus
Manfaat studi kasus memuat uraian tentang implikasi temuanstudi
kasus yang bersifat praktis terutama bagi :
1. Masyarakat(pasien/keluarga) secara luas sebagaipengguna hasil studi kasus
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
3. Lokasi Studi kasus, tempat pelaksanaan studi kasus.

Contoh Rumusan Manfaat:


Karya Tulis Ini, diharapkan memberikan manfaat bagi:
1. Pasien/keluarga:

Membantu pasien dalam meningkatkan kemampuan bersihan jalan nafas, serta


meningkatkan pemahaman atas masalah bersihan jalan nafas dan upaya untuk
mengatasi masalah yang berhubungan bersihan jalan nafas.

Bab II : Tinjauan Pustaka


Pada bab tinjauan pustaka ditekankan pada penulisan teori-teori yang diuraikan secara
sistematis dan relevan dengan variabel studi kasus.

Contoh Sub Judul Bab II :


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Penyakit/ Problem Kesehatan (yang menjadi topik kajian)


2.1.1 ……………………
2.1.2………………………dst………….

2.2 Asuhan Keperawatan


2.2.1 Asuhan Keperawatan dalam kebutuhan nutrisi
2.1.1.1 Pengkajian
2.1.1.2 Diagnosa
2.1.1.3 Perencanaan
2.1.1.4 Pelaksanaan
2.1.1.5 Evaluasi

2.3 Implementasi Keperawatan Pasien Ashma Bronkial dengan


Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif
2.3.1 Jenis Implementasi
2.3.2 Metode Implementasi
2.3.3 dan seterusnya sesuai kebutuhan

23
Bab III: Metodelogi Studi Kasus
Pada Bab ini diuraikan tentang metode studi kasus yang diterapkan oleh
mahasiswa . Bab ini berisi tentang desain/ rancangan studi kasus, subyek
studi kasus, fokus studi kasus yang akan dilteliti, definisi istilah, cara
pengumpulan data, instrumen pengumpulan datanya, cara pengolahan
data, dan etika penulisan.
3.1 Rancangan studi kasus.
Karya tulis ilmiah ini menggunakan Studi kasus. Jelaskanlah Desain Studi
Kasus Deskriptif yang dipilih untuk studi kasus yang akan dilaksanakan.
3.2 Kerangka Studi Kasus
Kerangka Studi Kasus menggambarkan rancangan asuhan keperawatan
yang merupakan tahapan asuhan yaitu pengkajian, diagnosis,
perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan. Dapat dibuat
dalam skema yang menjelaskan hubungan komponen / aspek yang
dieksplorasi dalam nstudi kasus.
Hasil Kajian yang
Menggambarkan Masalah
Pengkajian Keperawatan gangguan Bersihan Jalan Nafas
Tidak Efektif

Diagnosis Keperawatan Pasien


Asma Bronkial dengan Bersihan
Diagnosis Keperawatan Jalan nafas tidak efektif

Rencana Asuhan Pasien Asma


Bronkial dengan bersihan jalan
nafas tidak efektif (Latihan Batuk
Rencana Keperawatan Efektif, Manajemen Jalan Nafas
dan Pemantauan respiasi

Implemenasi Keperawatan
Meningkatkan Efektif Bersihan
Jalan Nafas (Latihan Batuk
efektif, Manajemen Jalan Nafas
Pelaksanaan Keperawatan dan Pemantauan respirasi)

Hasil Implemetnasi Keperawtan


Bersihan Jalan Nafas
Masalah teratasi
Evaluasi Keperawatan
Masalah Belum Teratasi

Fokus Studi Kasus

24
3.3 Definisi istilah
Pada bagian ini berisi penjelasan tentang definisi yang dibuat oleh peneliti tentang
variabel yang digunakan pada studi kasus dan bukan merupakan definisi konseptual
berdasarkan literatur.pada contoh diatas Istilah yang perlu didefinisikan meliputi
bersihan jalan nafas tidak efektif, Implementasi Keperawatan; Latihan batuk efektif,
manajemen jalan nafas, dan pemantauan respirasi.

3.4 Subyek Studi Kasus


Untuk studi kasus tidak kenal populasi dan sample, namun lebih mengarah kepada
istilah subyek studi kasus oleh karena yang menjadi subyek studi kasus sekurang-
kurangnya dua klien (individu dan keluarga) yang teliti secara mendalam. Untuk area
khusus dalam pelayanan IGD, Rawat jalan, Pelayanan One day Service seperti
Hemodialisas, Kemoterapi, Radioterapi jumlah kasus Sekurang-kurangnya empat
Klien. Subyek studi kasus perlu dirumuskan kriteria inklusi dan eksklusi. Perlu juga
peneliti menjelaskan proses screening (penyaringan) memilih masalah keperawatan
dari kedua subyek sesuai dengan masalah studi kasus.

3.5 Fokus Studi Kasus


Pelaksanaan Studi kasus ini difokuskan pada implementasikeperawatan atau salah satu
implementasi keperawatan.

3.6 Tempat dan Waktu Studi Kasus


Pada bagian ini berisi tentang penjelasan tentang tempat/lokasi Sudi Kasus maupun
waktu yang digunakan.

Penelitian dapat dilaksanakan di Institusi pelayanan kesehatan (rumah sakit,


puskesmas), Insitusi lainnya sehubungan dengan kebutuhan pelayanan keperawatan
seperti panti sosial, panti rehabilitasi); atau di Wilayah kerja institusi pelayanan
kesehatan (di lingkungan keluarga, kelompok, masyarakat)

Waktu pelaksanaan studi kasus, sekurang-kurangnya 3 hari kegiatan pada unit


perawatan rawat inap intermediat (penyakit dalam, bedah, anak, kebidanan); perawatan
kritis (pelayaan ICU/ICCU); perawatan di lingkungan keluarga, kelompok,
masyarakat, panti sosial, panti rehabilitatif. Sedangkan pada pelayanan khusus seperti
25
IGD, rawat jalan, pelayanann one day care seperti Hemodialisa, Kemeterapi kegiatan
studi kasus dapat dilaksanakan selama subyek dalam area pelayanan, namun jumlah
Subjek asuhan sekurangnya 4 klien.

3.7 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data


Penyusunan bagian awal instrumen dituliskan karateristik responden: umur, pekerjaan,
sosial ekonomi, jenis kelamin, dll.

Jenis instrumen yang sering digunakan pada ilmu keperawatandiklasifikasikan menjadi


5 bagian (Nursalam, 2003), yaitu :
1. Biofisiologis (Pengukuran yang berorientasi pada dimensifisiologis manusia,
baik invivo maupu invitro)

2. Observasi (terstruktur dan tidak tersutruktur) Observasi dapat dilaksanakan dengan


menggunakanbeberapa model instrumen, antara lain :
1) Catatan Anecdotal : mencatat gejala-gejala khusus atauluar biasa menurut
urutan kejadian
2) Catatan Berkala : mencatat gejala secara berurutan menurut waktu namun
tidak terus menerus.
3) Daftar Chek List: menggunakan daftar yang memuat nama observe disertai
jenis gejala yang diamati.
3. Wawancara (terstruktur dan tidak terstruktur)
4. Kuesioner pengumpulan data secara formal untuk menjawab pertanyaan tertulis
5. Skala penilaian
Data yang dikumpulkan pada studi kasus ini adalah yang terkait dengan data
pengkajian, diagnosis, perencanaan, tindakan, dan evaluasi.

3.8 Analisis dan Penyajian Data


Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data
sampai dengan semua data terkumpul. Urutan dalam analisis data adalah:

1. Pengolahan data. Merupakan proses analisis dari hasil pengumpulan data awal
dan ongoing/ berjalan sepanjang pelaksanaan studi kasus. Peneliti menjabarkan
hasil pengumpulan data dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian berdasarkan
komponen asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian bersumber hasil

26
wawancara, observasi, pemeriksaan diagnostik, diagnosis keperawatan terkait,
perencanaan asuhan, implementasi asuhan serta hasil evaluasi keperawatan.
2. Penyajian data. Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan
maupun teks naratif. Kerahasiaan dari responden dijamin dengan jalan
mengaburkan identitas dari responden.
3. Interpretasi data. Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan
dibandingkan dengan hasil- hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan
perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi.

3.9 Etika Studi Kasus


Jelaskan etika yang harus ditaati oleh peneliti dalam melaksanakan suatu studi kasus.
Dicantumkan etika yang mendasari suatu penelitian, meliputi:
1. Informed consent (persetujuan menjadi respondenI)
2 Anonimity (Tidak menyebutkan nama )
3 Confidentiality (kerahasiaan)
Jika perlu, terutama jika studi kasus ini dianggap dapat membahayakan responden,
maka peneliti juga harus mencantumkan ethical clearence.

Bab IV : Hasil Studi Kasus


Pada bagian ini menguraikan paparan data hasil asuhan keperawatan yang diperoleh
sesuai dengan studi, dengan merujuk pada rumusan masalah atau tujuan studi kasus.
Deskripsi data hasil studi kasus tentang fokus studi dilaporkan sebagai hasil studi kasus
yang telah diolah secara narasi, dan/atau distribusi frekuensi dan bentuk lain sesuai
kebutuhan. Pemaparan studi kasus dilaksanakan secara mendalam atau intensif dari
hasil studi kasus baik melalui wawancara maupun observasi atau pengukuran lain
yang bisa didapatkan dari subyek studi kasus maupun sumber- sumber lain yang dapat
dipertanggung jawabkan (perawat atau anggota keluarga yang terkait).

Proses penulisan hasil pada pelaksanaan studi kasus di Rumahsakit (Ruang Rawat Inap
dan Poliklinik) dan di Keluarga terdapat persamaan dan perbedaan, yaitu:
persamaannya, sama-sama menguraikan dari semua langkah asuhan keperawatan yang
dilakukan, mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi,
danevaluasi. Pada tahap pengkajian, secara umum dilakukan pada semua sub sistem

27
tubuh (Head to toe) tetapi khusus pada masalah keperawatan studi kasus harus
dilakukan pengkajian lebih mendalam (pertanyaan atau format pengkajiannya bisa
dikembangkan). Pada langkah diagnosa keperawatan, ditegakkan dari semua masalah
keperawatan dan khusus perumusan diagnosa keperawatan sesuai masalah studi kasus
bisa dirumuskan secara detil. Pada langkah perencanaan, implementasi sampai evaluasi
uraikan dengan berfokus pada masalah studi kasus. Adapun cara penyajian data dapat
dilihat contohnya pada lampiran.

Perbedaannya: Pada asuhan keperawatan di keluarga, penentuan masalah keperawatan


yang akan dilakukan intervensi adalah dengan menghitung skor beberapa masalah yang
ada pada suatu keluarga. Sehingga kemungkinan yang akan terjadi masalah studi kasus
bukan menjadi prioritas utama masalah keperawatan yang akan diintervensi. Maka
pada saat penulisan di BAB Hasil, peneliti tetap fokus padamasalah studi kasus dan
bisa memberikan justifikasi kenapa masalah studi kasus ini diambil untuk dilakukan
intervensi, seperti halnya pada uraian sub BAB I latar belakang sebelumnya tetapi
uraiannya cukup singkat saja. Pada asuhan keperawatan di rumah sakit atau klinik,
bagi peneliti yang mengambil studi kasus implementasi bisa langsung ke fokus masalah
studi kasus yang akan dilakukan implementasi keperawatan dan tidak perlumelakukan
justifikasi. Khusus peneliti yang mengambil salah satu dari implementasi keperawatan,
perlu dilakukan justifikasi (walaupun hanya penjelasan) tentang pemilihan
implementasi keperawatan tersebut.

BAB V: Pembahasan
1. Uraian Pembahasan
Pembahasan atas temuan-temuan studi kasus yang telah dikemukakan di dalam hasil
studi kasus, mempunyai arti bagi keseluruhan kegiatan studi kasus. Adapun tujuan
pembahasan adalah: menjawab masalah studi kasus dengan merujuk bagaimana
tujuan studi kasus dapat dicapai. Pembahasan menjelaskan dan mengintegrasikan
keterkaitan temuan-temuandalam studi kasus dengan teori yang mendasarinya dalam
pembahasan akan dicantumkan juga temuan-temuan orang lain yang yang sudah lebih dulu
melakukan studi kasus dan mendukung hasil studi kasus yang dsajikan. Dapat juga
dicantumkan hasil studi kasus orang lain yang berbeda sehingga penulis mampu
memberikan penjelasan teoritis.

Tidak ada perbedaan penulisan pembahasan antara studi kasus di Rumah sakit (Ruang
28
Rawat Inap dan Poliklinik) maupun di Keluarga. Sesuai dengan uraian pembahasan di
atas, maka yang akan dibahas adalah, yaitu mengenai implementasi keperawatan atau
salah satu implementasi keperawatan terhadap masalah studi kasus.

2. Keterbatasan
Pada Bagian ini uraikanlah tentang hal-hal yang mempengaruhi hasil studi kasus.
Keterbatasan studi kasus, meliputi aspek teoritis, metodologis maupun hal-hal yang
menghambat jalannya studi kasus.

BAB VI: Kesimpulan dan Saran


Pada bagian penutup ini memuat 2 (dua) hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran.
1. Kesimpulan
Isi dari kesimpulan ialah yang terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan
studi kasus. Dengan kata lain, kesimpulan studi kasus terikat secara substansif terhadap
temuan-temuan studi kasus yang mengacu pada tujuan studi kasus yang telah
ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan dapatjuga ditarik dari hasil pembahasan, namun
yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan hasil studi kasus yang
diperoleh.
2. Rekomendasi
Rekomendasi yang diajukan hendaknya selalu bersumber dari temuan studi kasus,
pembahasan dan kesimpulan hasil studi kasus. Dengan demikian rekomendasi
tersebut tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi studi kasus. Saran yang
baik nampak dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang
lain hendak melaksanakansaran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan
ataumengaplikasikannya. Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya telah spesifik
dan dapat ditujukan kepada pihakyang terkait.
5.2.1 Bagian Akhir
Bagian akhir dari karya tulis ilmiah bisa memuat daftar rujukan, pernyataan keaslian
tulisan dan lampiran-lampiran.
1. Daftar Rujukan
Bahan Pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam
teks Karya Tulis Ilmiah. Artinya, bahan pustaka yang hanya dipakai sebagai bahan
bacaan tetapi tidakdirujuk dalam teks karya tulis ilmiah tidak boleh dimasukkan dalam

29
daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam batang tubuh
karya Tulis Ilmiah harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan daftar
rujukan ada dalam lampiran.
2. Lampiran-Lampiran

Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangang-keterangan yang dipandang penting


untuk Karya Tulis Ilmiah seperti instrumen studi kasus, data mentah hasil studi kasus,
surat ijin, dantanda bukti telah melaksanakan pengumpulan data studi kasus, danmasih
bisa ditambah dengan hal yang lain. Keterangan penting itu ditaruh dalam lampiran-
lampiran dengan maksud agar tidak menganggu kelancaran informasi yang terdapat
dalam bagian inti Karya Tulis Ilmiah. Untuk mempermudah pemanfaatannya, setiap
lampiran harus diberi nomor surat dengan menggunakan angka Arab.

5.3. Panduan Penulisan Studi Kasus


5.3.1 Kertas
Spesifikasi kertas yang digunakan:
Jenis : HVS
Warna : Putih polos
Berat : 80 gram
Ukuran : A4 (21,5 cm x 29,7 cm)
5.3.1 Pengetikan
Ketentuan pengetikan adalah sebagai berikut:
Huruf : Times New Roman font “12”
Pengetikan dilakukan dengan spasi 1,5 (Line spacing = 1.5 lines).
Pencetakan dilakukan pada satu sisi kertas (single side)
Posisi penempatan teks pada tepi kertas:
Batas kiri 4 cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan) dari tepi kertas2, Batas kanan
3 cm dari tepi kertas, Batas atas 3 cm dari tepi kertas, Batas bawah 3 cm dari
tepi kertas

Jarak antar baris adalah 1,5 spasi. Kecuali abstrak, terusan nama sub bab, terusan
nama judul tabel, terusan nama judul grafik/gambar, dan kutipan langsung yang
lebih dari empat barisharus diketik dengan jarak 1 spasi. Penulisan antar baris pada
setiap sumber pustaka diketik dengan jarak 1 spasi, sedangkan penulisan

30
antarsumber dalam daftar pustaka diketik dengan jarak1 spasi. Penulisan bab baru
mengikuti bab sebelumnya dengan jarak 3 spasi antara judul bab dengan baris
terakhir bab sebelumnya (tidak berganti halaman baru). Jarak pengetikan antara Bab
dan Subbab 2,5 spasi, antara Subbab dan kalimat dibawahnya 2 spasi. Alinea baru
diketik menjorok ke dalam sebanyak 7-8 karakter (sekitar 1,25 cm). Lihat contoh
lampiran.

Anak bab dan sub anak bab dinomori dengan angka arab sistem digital. Angka
terakhir dalam digital tidak diberi titik dan angka digital tidak lebih dari 3 angka,
sedangkan penomoran selanjutnya menggunakan 1,2,3 kemudian a, b, c dst
selanjutnya 1), 2), 3), selanjutnya a), b), c) dan seterusnya. Lihat contoh lampiran.

5.3.1 Abstrak
1. Merupakan bentuk mini karangan ilmiah, terdiri dari 150- 200 kata, Penulisan
Abstrak mengandung komponen IMRAD yangterdiri dari : Introduction, yaitu
latar belakang studi kasus dilakukanl; Methods meliputi desain, subyek penelitian
metode pengumpulan data dan metode analisis yang digunakan; Result, yaitu hasil
utama yang diperoleh; Discussion, yaitu kesimpulan utama

2. Terdapat kata kunci untuk memudahkan pembaca denganketentuan: terdiri dari 3


kata/ frase yang dicetak tebal.
3. Diketik dengan 1 spasi

5.3.2 Daftar Isi

Halaman Daftar Isi Tugas Akhir secara umum adalah sebagai


berikut:

1. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dengan spasi
tunggal (line spacing = single). Kecuali antar bab 1,5 spasi

2. Khusus untuk judul tiap bab ditulis dengan Times New Roman 12 poin, dicetak
tebal dan huruf besar (kapital).

3. Jarak antara judul dengan isi Daftar Isi adalah 3 spasiContoh Daftar Isi dapat
dilihat pada Lampiran 8

31
5.3.3 Penulisan nomor halaman.
1. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, halaman
pengesahan serta kata pengantar apabila ada, diberi nomor halaman
menggunakan angka romawi kecil dan diketik di tengah bawah (i, ii, dan
seterusnya).

2. Pada halaman dengan judul bab, nomor halaman ditulis di bawahbagian tengah
(1,5 dari tepi atas). Sedangkan pada halaman lain, nomor halaman ditulis di
kanan atas (1,5 dari teks).

5.3.4 Cara penulisan gambar dan tabel


1. Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan
kemunculannya dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan jarak 1
spasi dan nomor tabel menggunakan angka arab. Tabel dan gambar yang
dikutip dari buku lain harus dicantumkan sumbernya.

2. Penulisan gambar, baik dalam bentuk grafik maupun foto diberijudul dengan

penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah.


Judul gambar ditulis di bawahgambar dengan nomor gambar menggunakan
angka arab. Penulisan tabel/gambar pada daftar tabel atau gambar, ditulis
dengan spasi 1 (satu)

32
BAB VI
EVALUASI KARYA TULIS ILMIAH

6.1 Kerangka Penulisan Karya Tulis Ilmiah


Seminar Proposal dilaksanakan setelah mahasiswa melalui proses bimbingan dan
proposal dinyatakan layak untuk diseminarkan. Penguji 3 orang terdiri dari : Ketua
Penguji dan 1 atau 2 orang Anggota Penguji (pada seminar Proposal Pembimbing
bertindak sebagai moderator). Proses seminar dipimpin oleh Ketua Penguji. Ketua
Penguji ditetapkan sesuai ketetapan Institusi.

Aspek yang dievaluasi dalah sistematika dan cara penulisan, isi tulisan, penyajian dan
responsi. Sistematika penulisan meliputi: kerangka tulisan, kesinambungan antar
alinea, antar Bab KTI . cara Penulisan Meliputi: penggunaan bahsa, susunan kalimat,
pengetikan, penulisan kutipan, penulisan sumber bacaa/daftar pustaka. Aspek isi
tulisan, meliputi keseluruhan bagian inti KTI mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka
dan metode studi kasus secar lengkap. Pada proses penyajian, yang dinilai adalah
ketepatan waktu, kejelasan,penggunaan media dan penampilan. Kemampuan
mempertanggung jawabkan proposal dinilai dalam aspekn responsi yang meliputi :
ketepatan menjawab, kemampuan mengemukakan argumentasi, penguasaan dan
penampilan selama tanya jawab berlangsung (format penilaian seminar proposal
terlampir). Proses seminar berlangsung selama 1 jam, dengan rincian :10 menit untuk
penyajian, 45 menit tanya jawab 0leh 3 penguji (masing-masing 15 menit), dan 5 menit
terakhir untuk penentuan hasil seminar proposal.

6.2 Ujian Sidang


Ujian Sidang dilaksanakan setelah mahasiswa melalui proses pengambilan data,
bimbingan penulisan hasil serta telah dinyatakan layak untuk diuji oleh pembimbing.
Tim Penguji 3 orang terdiri Ketua Penguji dan 2 Anggota Penguji (pada saat seminar
proposal pembimbing 1 bertindak sebagai ketua pegnuji/mederator). Proses ujian
dipimpin oleh Ketua Penguji. Ketua Penguji ditepkan sesuai ketetapan Direktur
Poltekkes Kemenkes Palembang penguji Seminar proposal sama dengan Penguji Hasil.

33
Aspek yang dievaluasi adalah sistematika dan cara penulisan, isi tulisan, penyajian dan
responsi. Sistematika penulisan meliputi : kerangka penulisan, kesinammbungan antar
alinea, antar Baba KTI. Cara Penulisan meliputi: penggunaan bahasa, susunan kalimat,
pengetikan, penulisan kutipan, penulisan sumber bacaan/daftar pustaka. Aspek isi
tulisan, meliputi keseluruhan bagian inti KTI mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka
dan metode studi kasus secara lengkap, hasil studi kasus dan pembahasaan serta
kesimpulan dan saran. Pada proses penyajian, yang dinilai adalah ketepatan waktu,
kejelasan, penggunaan media dan penampilan. Kemampuan mempertanggung
jawabkan hasil dinilai dalam aspek responsi yang meliputi: ketepatan menjawab,
kemampuan mengemukakan argumentasi, penguasaan dan penampilan selama tanya
jawab berlangsung.

6.3 Penilaian Karya Tulis Ilmiah


Skor akhir merupakan keseluruhan dari nilai proses penulisankarya tulis, penggunaan
tata bahasa, keterkaitan antara judul dan isi karya tulis, tata cara penggunaan referensi,
dan penguasaan terhadap isi karya tulis. Setiap bagian perlu diberikan pembobotan
secara proporsionaldan nilai akhir karya tulis ilmiah diperoleh dari rerata jumlah skor.
Kemudian, nilai akhir dialihkan menjadi huruf mutu mengacu kepada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.

34
DAFTAR PUSTAKA

Arwani, Heru , S., Putrono, Wagiyo, & Shobirus.2015. pedoman Penulisan Karya
Tulis Ilmiah Mahasiswa D-III Keperawatan Semarang. Politeknik Kesehatan
Kemeneks Semarang: Tidakditerbitkan.

Asosiasi Instusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI). 2017.


Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pendidikan DIII Keperawatan
Indonesia.

Creswell, J.W. 2014. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method
Approach. Fourth Edition. Sage Publication, Inc

Hamilthon B., Manias E., Maude P., Marjoribanks T. & Cook K. (2004).
Perspective of a nurse, a social worker and a psychiatrist regarding patient
assessment in acute inpatient psychiatry settings: a case study approach.
Journal of psychiatric and Mental Health Nursing 11, 683 – 689.

Notoatmojo. 2005. metodelogi Penelitian kesehatan. Rineka Cipta:Jakarta.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan.


Jakarta: salemba Medika.

Tim Pokja SDKI PPNI, 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi I.

Widodo, D., Isnaeni, Utami, N.W. 2015. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa D-III Keperawatan malang. Politeknik Kesehatan Kemenkes
malang: Tidak diterbitkan.

35
Lampiran 1. Contoh halaman sampul

(Judul)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN ASMA
BROKHIAL DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK
EFEKTIF DI RUANG ..... RS X
(Time New Roman style, font: 14, spasi: 1, bentuk
piramida terbalik)

KARYA TULIS ILMIAH


(Ukuran logo: 5x5 cm, berwarna, cetakan menonjol) Oleh:

NAMA MAHASIWA
(NIM...................................)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
(Time New Roman style, font: 14, spasi: 1)

36
Lampiran 2. Contoh Halaman Judul/cover dalam
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN ASMA
BROKHIAL DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK
EFEKTIF DI RUANG ..... RS X

(Judul)
(Time New Roman style, font: 14, spasi: 1, bentuk
piramida terbalik)

Diajukan Kepada Poltekkes Kemenkes Palembang


UntukMemenuhi Salah Satu Persyaratan memperoleh
gelar Ahli Madya Keperawatan

Time New Roman style, font: 12, spasi:1,5


(Ukuran logo: 5x5 cm, berwarna, cetakan menonjol)
Oleh
NAMA MAHASISWA
(NIM.......................................)
(Time New Roman style, font: 14, spasi: 1)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
(Time New Roman style, font: 14, spasi: 1)

37
Lampiran 3. Contoh Pernyataan Keaslian tulisan

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ..........................................................................................
NIM : ............................................................................................
Program Studi : ............................................................................................
Institusi : .........................................................................................

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini adalah
benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan
tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

......................., ......................2021.
Pembuat Pernyataan

Nama Mahasiswa
NIM....................

Mengetahui :
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Nama Pembimbing Nama Pembimbing


NIP ......................... NIP .........................

38
Lampiran 4. Contoh Lembar Persetujuan

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah oleh...................NIM...................dengan judul....“.....................


....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................” telah diperiksa dan disetujui.

..................................., 2021

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Nama Pembimbing Nama Pembimbing


NIP. ............................ NIP. ...............................

39
Lampiran 5. Contoh Lembar Persetujuan

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah oleh .................................................................... dengan


judul.........................................................................................................................
................................................................................telah dipertahankan
di depan dewan penguji pada tangal.......................................................................

Dewan Penguji
Penguji Ketua Penguji Anggota I Penguji Anggota II

Nama Penguji Nama Penguji Nama Penguji


NIP ........................... NIP. ............................ NIP. .........................

Mengetahui
Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan

Nama Ketua Prodi


NIP. ..................................

40
Lampiran 6. Contoh Lembar Konsultasi

PROGRAM STUD DIII KEPERAWATAN.


JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN
PALEMBANG

LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH

NAMA MAHASISWA :
NIM :
NAMA PEMBIMBING : (UTAMA/PENDAMPING)
JUDUL KTI :

BAB/BAHAN SARAN/REKOMENDASI TANDA TANGAN


NO TANGGAL
KONSUL PEMBIMBING PEMBIMBING

Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Keperawatan

...............................................
41
Lampiran 7. Contoh Penjelasan Mengikuti Penelitian (PSP)

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN (PSP)

1. Kamiadalah Penenliti berasal dari institusi/jurusan/program studi..............


......... .................................................................................................................................
................. dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam
Penelitian yang berjudul ...................................................................................................
...........................................................................................................................................
2. Tujuan dari penenlitian studi kasus ini adalah.. ..............................................................
Yang dapat memberi manfaat
berupa................................................................................................................................
.............................................................. Penelitian ini akan berlangsung selama...............
3. Prosedur pengammbilan bahan data dengan cara wawancara terpimpin dengan
menggunakan pedoman wawancara yang akan berlangsunglebih kurang 15-20 menit.
Cara ini mungkin menyebabkab ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu khawatir
karena penenlitian ini untuk kepentinagn pengembangan asuhan/pelayanan keperawatan.
4. Keuntunagn yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penenlitian ni adalah
Anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan / tindakan yang diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan akan tetap
dirahasiakan.
6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan denagn penelitian ini, silahkan
menghubungi penenliti pada nomor Hp:...........................

PENELITI

42
Lampiran 8. Contoh Lembar Informed Consent

INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi Partisipan)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penenlitian yang akan
dilakukan oleh dengan judul “........................................................................................
........................................................................................................................................

Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penenlitian ini secara
sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan
diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.

Palembang, ................................ 2021

Peneliti Yang Memberi Persetujuan

----------------------------------- ----------------------------------

43
Lampiran 9. Contoh Abstrak

ABSTRAK

Fulan, Rahmad. 2020. Upaya Pengurangan Nyeri Penderita Kanker Colon Melalui
Tehnik Distraksi. Program Diploma III Keperawatan, Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Palembang Pembimbing (I): Dr. Muliyadi.,Mkep .
Pembimbing (II): Azwaldi, APP.,MKes
Latar belakang: Kanker Colon merupakan penyakit yang banyak diderita
masyarakat Indonesia dan jumlahnya meningkat setiap tahunnya. Masalah yang
dirasakan adalah serangan nyeri. nyeri kanker dapat dikurangi melalui implementasi
teknik distraksi.
Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode sampling
yang digunakan adalah Purposive sampling sebanyak 4 responden yaitu pasien kanker
colon yang berobat di Poli Bedah RS Muhammadiyah, pada bulan Mei 2021. Data
penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner, wawancara, pengukuran.
Analisis dilakukan secara deskriptif dan disajikan secara naratif.
Hasil: Penelitian mendapatkan nyeri akut yang akibatkan oleh kerusakan jaringan dan
efek pengobatan dengan data pasien mengeluhkan nyeri, dengan intensitas sedang skala
5-6 dengan skala 0-10, implementasi disktraksi membantu pasien mengurangi nyeri
dengan respon penurunan nyeri menjadi skala 3-4 dan menyampaikan perasaan lebih
relaks setelah kegiatan distraksi
Kesimpulan: Hasil penelitian mengambarkan perlunya intervensi distrasksi untuk
mengurangi nyeri pasien kanker.
Kata Kunci : Teknik distraksi, nyeri kanker

44
Lampiran 10. Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiahini. Penulisan Karya Tulis Ilmiah
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya
Keperawatan pada Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palembang Saya menyadari
bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Muhamad Taswin.,Ssi.,Apt.,Mkes selaku direktur Politeknik Kesehatan Palembang
2. Devi Mediarti, SPd.,Skep.,Mkes, selaku ketua jurusan /ketua program studi diploma 3
Keperawatan
3. Dr. Muliyadi.,SKp.,MKep, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Azwaldi, APP, MKes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan
masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
5. Dr. Rhoma, MARS, selaku Direktur Rumah Sakit X yang telah banyak membantu.
Semoga bantuan serta budi baik yang telah diberikan kepada penulis, mendapat
balasan dari Allah SWT. Besar harapan penulis agar Karya Tulis Ilmiah akhir ini dapat
bermanfaat.

Palembang, 01 Juli 2021

Peneliti

45
Lampiran 11. Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
HALAMAN SAMPUL .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .......................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................ vi
ABSTRACT ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................. x
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
1.4 Manfaat penelitian ...................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5
2.1 Konep Nyeri ...........................................................................
2.2 Perawatan Pasca Operasi ................................................................

dan seterusnya……………………

46
Lampiran 12. Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Sampel Menurut Indeks Massa Tubuh (IMT) Remaja 12
di SMK Muhammadiyah MalangTahun 2021 ...............................

Tabel 4.2 Distribusi Sampel Menurut Perilaku Diet Remaja Putri di SMK 13
Muhammadiyah Malang Tahun2012..........................................

47
Lampiran 13. Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kelenjar Prostat Menurut Mc. Neal.................................10

Gambar 2.2 Topografi Anatomi Prostat............................................. ...........16

48
Lampiran 14 . Contoh Isi

49
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ..
2.2 ..
2.3 ..
2.3.1 ...
2.3.2 .....
a. ....
b. ....
1) ..
2) ..
a) ....
b) ...
(1) .....
(2) .....
(a) ....
(b) .....

50
Lampiran 15. Contoh Panduan Penulisan Kutipan dan DaftarPustaka

Panduan Penulisan Kutipan dan Sumber Pustaka dengan Menggunakan Sistem


American Psychological Association (APA)6th Edition. Salah satu bagian penting
dalam sebuah proses penulisan karya ilmiah adalah studi literature (membaca dari
berbagai sumber) sesuai dengan topik yang diteliti untuk menghasilkan ide/analisis
baru yang dipresentasikan dalam sebuah hasil penelitian.

Ide atau hasil penelitian orang lain itu harus dituliskan sebagai kutipan. Informasi
lengkap tentang sumber kutipan dituliskan dalamsebuah daftar yang disebut Daftar
Referensi atau Daftar Pustaka. Format penulisan kutipan harus sama dengan format
yang dipakai pada penulisan daftar referensi. Sebagai contoh, jika penulisan kutipan
menggunakan format American Psychological Association (APA), penulisan daftar
referensi juga harus menggunakan format APA. Format APA yang terbaru adalah
APA edisi ke-6 yang merupakan acuan penulisan referensi berstandard Internasional.

Jenis Kutipan
1. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah ide/konsep orang lain yang dikutip dengan
menggunakan katakata penulis/peneliti sendiri.
2. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah ide/konsep orang lain yang disalin sesuaidengan aslinya.
Kutipan / Pernyataan langsung dari sumber pustaka: Menggunakan tanda kutip
(“...”) dan nomor halaman
Contoh

Samovar and Porter (1997) point out that "language involves attaching meaning
to symbols" (p. 188).

Alternatif penulisan :

"Language involves attaching meaning to symbols" (Samovar &Porter, 1997,


p. 188).

Kutipan pernyataan langsung yang lebih dari 40 kata, harus dituliskandalam paragraph
tersendiri tanpa tanda kutip. Perhatikan penggunaan tanda baca titik diakhir paragraph.
Contoh :

51
Weston (1948) berpendapat bahwa: One of the most important phases of our special
guests was to getinformation that would throw light on degeneration of the facial
pattern that occurs so often in our modern civilization. This has its expression in the
narrowing and lengthening of the face and thedevelopment of crooked teeth. (p. 174)

Jika menggunakan kutipan dari sumber online dan tidak didapatkan nomor halaman
(contoh : HTML based document), maka gunakan nomor paragraph (para. nomor
paragraph)

"Prevalence rates of antenatal major and minor depression have beenestimated in


community-based studies to range from 7% to 15% of all pregnancies" (Grote,
Swartz, Geibel & Zuckoff, 2009, para. 2).

Untuk kutipan tidak langsung atau kalimat tersebut merupakan hasil dari
paraphrasing / menggubah susunan kalimat dari sumber dengan tetap
mempertahankan makna dari kalimat tersebut, maka contoh penulisannya adalah
sebagai berikut. Penulisan nomor halaman bersifat optional (pilihan)

Attaching meaning to symbols is considered to be the origin of written language


(Samovar & Porter, 1997).

Penulisan kutipan dari sumber sekunder:


Tambahkan kalimat `Sebagaimana di kutip dalam...` untuk menunjukkan bahwa kalimat
tersebut dikutip dari data sekunder:

Arnett (2000, sebagaimana dikutip dalam Claiborne & Drewery,2010) suggests


there is an emerging adult stage in the lifespan ofhumans, covering young
people between the ages of 18 and 25 tahuns.

Catatan :
Dalam penulisan daftar pustaka, maka yang dituliskan oleh penelitiadalah nama Claiborne
& Drewery, bukan nama Arnett.
Penulisan dalam daftar pustaka
1. Mulailah penulisan daftar pustaka pada halaman baru dibagian akhir dari karya tulis
52
ilmiah
2. Daftar pustaka harus dituliskan sesuai dengan urutan abjad nama pengarang, dan
kemudian diikuti dengankronologi waktu
3. Daftar pustaka harus menggunakan hanging indent formatdalam pengetikan.

Penulisan Buku dan Chapter


Tiap sumber pustaka harus mencakup 4 hal : (1) Pengarang/Pengarang/Editor/Producer
(2) Tanggal/ tahun (3) Judul (4) Information Publikasi.

Jika sumber tersebut tersedia dari sumber online, maka pernyataan dari mana / sumber
on line data tersebut di akses atau DOI ( Digital Object Identifier) maka dibutuhkan
(3) Judul. (4) Informasi Publikasi

Catatan : Digital Object Identifier (DOI)adalah suatu metode yang digunakan


dalam prosedur identifikasi material online, seperti misalnya : jurnal, buku,
laporan-laporan. Khususnya bagi para peneliti, jika informasi DOI tersedia, maka
harus dituliskan
Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Judul . Kota Publisher.

Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Judul. Diakses dari http://...

Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Judul. doi: xx-xxxxxxx

Ketika buku terdiri dari banyak chapter / edisi/ seri yang ditulis oleh pengarang
yang berbeda, maka tuliskan daftar pustaka dari tiap-tiapchapter/ edisi/ seri yang
digunakan sebagai sumber. Contoh :

Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Judul Chapter . In A. Editor, B. Editor, & C.
Editor (Eds.), Judul Buku (pp.xx-xx). Placename: Publisher.
Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Judul Chapter. In A.Editor, B. Editor, & C.
Editor (Eds.), Judul Buku (pp.xx-xx). Diakses dari http://...
Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Judul Chapter. In A. Editor, B. Editor, & C.
Editor (Eds.), Judul Buku (pp.xx-xx). doi:xx-xxxxxxx

Jika sumber yang digunakan berasal dari jurnal, majalah dan surat kabar yang memiliki
seri/ periode, maka gunakan cara yang samadengan buku tetapi tanpa informasi
publikasi, dan tambahkan volume, issue dan nomor halaman. Tiap daftar pustaka harus
mengikuti tata cara berikut ini:

53
(1) Pengarang (2) Tahun (3) Judul artikel (4) Judul Periodical (5)Volume, Issue dan
halaman.

Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Article title. Title ofPeriodical, x(x), pp-
pp Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun).Article title. Title of Periodical, x(x), pp-pp.
doi:xxxxxxxx
Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Article title. Title of periodical, x(x), pp-pp.
Retrieved from http://...

Webpages
Cara penulisan dengan menggunakan metode yang sama denganpenulisan buku tetapi
tanpa informasi publikasi dan tambahkan `diakses dari...` (1) pengarang(2) tanggal/
tahun (3) Judul (4) pernyataan `diakses dari `. termasuk tanggal mengakses jika
sumber tersebut terus dilakukan updating .

Contoh:
Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Title of the webpage.Retrieved from http://
................................................ Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Title of the
webpage. Retrieved from ......website:http://...

Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun, Month Day). Title of the webpage [Description
of form]. Retrieved from http://...

Penulisan nama Pengarang (Pengarang)


1. Tuliskan nama pengarang , dan gunakan inisial untuk namapertama pengarang
2. Gunakan tanda dan (&) Antara nama pengarang pertama dan kedua,perhatikan untuk
menggunakan tanda baca titik (.) dan koma (,) setiap diakhir menuliskan nama
pengarang.
3. Jika didapatkan sumber yang memiliki delapan atau lebih pengarang, maka tuliskan
terlebih dahulu nama pengarang pertamasampai dengan keenam, kemudian titik-titik
( jumlah 3 titik (...) dan dilanjutkan dengan nama pengarang terakhir.

4. Jika pengarang adalah suatu instansi/ korporasi / organisasi maka tuliskan sesuai
dengan sumbernya
5. Jika nama pengarang tidak diketahui, maka tuliskan sesuai contoh, diikuti dengan
tanda titik (.)

1 pengarang Brown, W. P.
2 pengarang Samovar, L. A., & Porter, R. E.
54
3-5 pengarang Krause, K.-L., Bochner, S., & Duchesne, S.
6-7 pengarang Shepherd, R., Barnett, J., Cooper, H., Coyle, A.,Moran-Ellis,
J., Senior, V., & Walton, C.
8 atau lebih Chiappini, E., Principi, N., Longhi, R., Tovo, P. A., Becherucci, P.,
pengarang Bonsignori, F., ... de Martino, M.
Corporate /group/ Ministry of Education.
Tanpa Use Anonymous only if this is used in thepublication.
pengarang

Penulisan Waktu
Tahun publikasi dituliskan di dalam kurung ( ) setelah nama
pengarang.

Contoh:
Buku dan jurnal akademik (1993)

Majalah dan surat


kabar Bulanan (1993,
Harian, mingguan June)
(1993,
No date (tanpa keterangan waktu) (n.d.)

In press (in press)

Jika pengarang telah mempublikasikan lebih dari satu item pada tahun yang sama,
maka tambahkan abjad (huruf kecil) : a, b, c...dst. Setelah penulisan tahun. Urutan
penulisan judul berdasarkan urutan alphabet, kecuali dalam penulisan Bahasa Inggris
kata “a” dan “the”

Penulisan pada text:


As discussed by Lohan (2009b), it is ... Moreover, Lohan (2009a)concludes ...

Penulisan pada daftar pustaka


Lohan, L. (2009a). Managerial behaviour and... The Jurnal of Information and... Loha
(2009b). A new perspective on ... New Zealand Jurnal of Management...

55
Penulisan Judul

Dalam penulisan judul buku ditulis dengan cara dicetak miring, dengan huruf pertama
dari kata pertama judul buku dan sub-judul ditulis dengan menggunakan huruf besar.
Kata benda yang khusus juga diawali dengan hurufbesar (capital).
Judul jurnal (termasuk majalah dan surat kabar) ditulisdengan cetak miring, dan semua
kata kunci pada jurnal juga dimulai dengan huruf besar (capital).

Judul chapters/ edisi/ seri dari buku dan jurnal / artikel dituliskandengan
menggunakan huruf kecil, kecuali huruf pertama dari kata

1. pertama dari judul, sub judul maupun kata-katakhusus.


2. Judul buku maupun jurnal ditulis dengan cetak miring,kecuali chapter/ artikel
3. Informasi seperti edisi atau nomor laporan dituliskan dalam kurung ( ) setelah
penulisan judul
4. Penjelasan tentang bentuk sediaan sumber informasidituliskan dalam square
brackets [ ] setelah penulisanjudul. Contoh: [DVD], [PowerPoint slides], [Poster],
[Letter to the editor], [Video file] dan lain-lain.

Contoh:

Christchurch Methodist Central Mission. (1984). Durham Street Church: 120 tahuns
anniversary brochure: 1864-1984 [Poster]. Christchurch, New Zealand: Pengarang

Informasi Publikasi

1. Tuliskan lokasi (kota) dari publisher/ percetakan – Tuliskan hanya nama kota
pertama yang terdaftar.

2. Pengecualian: Kota alamat percetakan tidak perlu dituliskan untuk jurnal, majalah
dan suratkabar/ artikel dari surat kabar.
3. Semua penulisan kota percetakan tidak perlu mencantumkan nama Negara/
provinsi.
4. Khususnya untuk United States of America, gunakan namakota kemudian letter
postal code (kode pos surat) , tidak perlu mencantumkan nama Negara (USA).
Contoh:

56
Kota di American Thousand Oaks, CA

Kota Non-American Hamilton, New Zealand


London, England

Kota Non-American Sydney, NSW, Australia


dengan nama negara

 Tidak perlu mencantumkan kata-kata seperti : Publishers, Co., or Inc. tetapi


kata-kata yang tetap perlu dituliskan adalah: Bukus or Press.

 Jika didapatkan percetakan/ publisher lebih dari satu, maka tuliskan nama
percetakan pertama.

 Jika pengarang sekaligus menjadi publisher / pencetak, maka gunakan kata
`Pengarang ` pada posisi `Percetakan/ Publisher`
 Pengecualian: Publishers/ Percetakan tidak diperlukan untuk jurnal,
majalah dan artikel dari surat kabar.

Contoh Penulisan daftar pustaka / kutipan dari sumber pustaka Berikut ini adalah
berbagai macam contoh bagaimana penulisan sumber pustaka baik dalam daftar
pustaka, maupun penulisan sumber/ kutipan dalam text, baik dari sumber berupa buku,
jurnal, majalah, surat kabar, audiovisual, Unpublished and informally published works
(webpages etc.), lain-lain misalnya: handout, materi legal, paper conference, laporan/
report, personal communication, dll , gambar/ figure dan table.

Buku
Buku – satu pengarang

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

King, M. (2000). Wrestling with the (King, 2000) atau King (2000)
angel: A life of Janet Frame.
Auckland, New Zealand: Viking

Buku – dua pengarang


Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Treviño, L. K., & Nelson. K. A. (2007). (Treviño & Nelson, 2007) atau
Managing business ethics: Treviño and Nelson (2007)
Straight talk about how to do it illustrated ...
right. Hoboken, NJ: Wiley.
Catatan : Jika menggunakan
paraphrase / gubahan maka gunakan kata
`dan` bukan tanda `&`

57
Buku - tiga pengarang/ lebih

In Reference List Kutipan dalam Text

Krause, K.-L., Bochner, S., & Duchesne, S.


2006). (Krause, Bochner, & Duchesne,
Educational psychology for learning and
teaching 2006) atau
ed.). South Melbourne, Vic., Australia:
Thomson. Krause, Bochner and Duchesne
Jika terdiri dari 8 atau lebih pengarang, maka
(2006) recommend "..." (p. 32).
tuliskan
6 pengarang pertama, kemudiaan lanjutkan
dengan 3 titik-titik (...) dan diakhiri dengan
nama pengarang terakhir.

Buku - Elektronik tanpa DOI

Daftar Pustaka Kutipan dalam


Text
Will, R. J. (2002). The characteristic symphony
in the (Will, 2002) atau
age of Haydn and Beethoven [Ebrary Reader
version].
Dikutip dari Ebrary database. Will (2002) attributes ...
Catatan: Jika tidak didapatkan DOI, maka
diharuskan
untuk menuliskan URL dari homepage (contoh:
http://www.ebrary.com/corp/).

Buku – Republished/ publikasi ulang

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Baldwin, J. M. (1980). Darwin and (Baldwin, 1909/1980) or Baldwin


the humanities (Library of Genetic (1909/1980) criticised...
Science and Philosophy Series: Vol.
2). New York, NY: AMS. (Original
work published 1909).

58
Buku - Buku atau laporan oleh suatu lembaga/ organisasi/ institusi

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

(World Health Organization [WHO],


World Health Organization. (2008) WHO 2008)

global report on falls prevention in older In subsequent citations:


age. Geneva, Switzerland: Pengarang. WHO (2008) menyatakan bahwa ...
Catatan :
Pengarang juga sekaligus sebagai
publisher/ percetakan

Buku – tidak ada nama pengarang (anonymous)

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

(Anonymous, 1999)
Anonymous. (1999). Courage and grace:
One woman's journey of recovery from
food addiction and obesity. Taupo, New
Zealand: Avalon.

Buku - tanpa pengarang


Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Joint investigations of child abuse. (1993). Dalam buku, Joint Investigations of


Washington,

DC: US Department of Justice, Child Abuse, ...


Office of Justice Programs. Catatan :

Catatan : Kata kunci dari judul buku di tulis dengan


menggunakan huruf capital , tetapi tidak
Jika suatu sumber tanpa pengarang,
demikian dalam penulisan daftar
maka judul buku dapat menggantikan
pustaka
posisi pengarang dalam penulisan
daftara pustaka

59
Buku - edited

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Samovar, L. A., & Porter, R. E. (Samover & Porter, 1997) atau


(Eds.). (1997). Intercultural Samover and Porter (1997)
communication: A reader (8th menyimpulkan...
ed.). Belmont, CA: Wadsworth.

Buku – terjemahan

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Sartre, J.-P. (1962). Imagination: A (Sartre, 1962) atau


psychological critique (F. Sartre (1962) is an example of ...
Williams, Trans.). Ann Arbor,
MI: University of Michigan

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Hwang, E.-G. (2002). North Korea: (Hwang, 2002) or


Economic system. In D. Levinson & K. Hwang (2002) identifies the hurdles
Christenson (Eds.), Encyclopedia of North Korea ...
modern Asia (Vol. 4, pp. 350-353). New
York, NY: Charles Scribner's Sons.

Buku – kamus atau ensiklopedia (tanpa pengarang)

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Social constructionism. (2009). In J. Scott ("Social Constructionism,"


& G. Marshall (Eds.), A dictionary of 2009) Catatan :
sociology (3rd rev. ed.). Dikutip dari Oxford Gunakan huruf capital di awal kata
Reference Online Premium database.

60
Artikel Jurnal - print version

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Sainaghi, R. (2008). Strategic position and (Sainaghi, 2008)


performance of winter destinations.Tourism atau Sainagh (2008)
Review, 63(4), 40-57. suggests ...

Artikel Jurnal Versi Elektronik dengan DOI

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Shepherd, R., Barnett, J., Cooper, H., (Shepherd et al., 2007) atau
Coyle, A., Moran-Ellis, J., Senior, V., & Shepherd et al. (2007) highlight
Walton, C. (2007). Towards an the ...
understanding of British public attitudes
concerning human cloning. Social Science &
Medicine, 65(2), 377-392.
doi:10.1016/j.socscimed.2007.03.018

Artikel Jurnal – Versi Elektronik tanpa DOI

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Harrison, B., & Papa, R. (2005). The (Harrison & Papa, 2005) or
development of an indigenous knowledge In their research, Harrison and
program in a New Zealand Maori- Papa (2005) established ...
language immersion school. Anthropology
and Education Quarterly, 36(1), 57-72.
Dikutip dari Academic Research Library
database.

Jurnal artikel – hanya untuk sumber dari internet

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Snell, D., & Hodgetts, D. (n.d.). (Snell & Hodgetts, n.d.) or


The psychology of heavy metal
Snell and Hodgetts (n.d.)
identified "..." (para. 3)
communities and white supremacy.
Te
Kura Kete Aronui, 1. Dikutip dari
http://www.waikato.ac.nz/wfass/t
61
kka
N.B. (n.d.)= no date, karena tidak
ada
nomor halaman, tuliskan nomor

Majalah dan Surat kabar Majalah - print version

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Von Drehle, D., Ghosh, B., Scherer, M., (von Drehle et al., 2009)
Zaidi, S. H., Baker, A., James, R., ...Peters, atau Von Drehle et al.
G. (2009, October 12). (2009) assert ...

An enemy within. Time South Pacific [Australia/New Zealand editon],


174(14), 12-17.

Catatan: Penulisan tanggal secara utuh digunakan untuk sumber pustaka


yang berasal dari majalah mingguna, bulanan dan tahunan

Majalah - versi elektronik

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Robison, J. (2008, January). On the waka (Robison, 2008)


wave. North and South, 262, 80-87. Dikutip atau Robison (2008)
dari Australia/New Zealand Reference considers ...
Centre database

Surat kabar - print version

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Cumming, G. (2003, April 5). Cough that (Cumming, 2003)


shook the world. The New Zealand atau Cumming
Herald, p. B4. (2003) reports ...

62
Surat kabar - electronic version

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Cumming, G. (2003, April 5). Cough that (Cumming, 2003)


shook the world. The New Zealand or Cumming (2003)

Herald. Dikutip dari reports ...

Surat kabar – Artikel tanpa nama pengarang

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Drivers reject fuel prices driven by war ("Drivers Reject Fuel Prices",
threat. (2003, March 7). The Timaru 2003) Catatan :
Herald, p.1.
Gunakan huruf capital dan
double tanda petik (“)

Webpage - informally published work

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Statistics New Zealand. (2007). New Zealand (Statistics New Zealand, 2007)
in profile 2007. Dikutip dari Catatan:
http://www.stats.govt.nz
Tidak perlu menuliskan URLs pada
text

Wikipedia

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

University of Waikato, Law Library. (University of Waikato, Law Library,


(n.d.).
Commentary. Dikutip pada July 19,
2009, n.d.)
dari
http://law.waikato.ac.nz:8080/lrs/index.p
hp/C

63
Diskusi Online

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Chalmers, D. (2000, November 17). (Chalmers, 2000)


Seeing with sound [Online forum
comment]. Dikutip dari
http://groups.google.com/group/sci.psyc
holo
gy.consciousness/

Blog post

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Wadard. (2009, June 15). Australia's (Wadard, 2009)


climate bill may be scuttled [Web log
message]. Dikutip dari
http://globalwarmingwatch.blogspot.com/

Video blog post

Daftar Pustaka Kutipan dalam


Text
Leelefever. (2007, May 29). Wiki in (Leelefever, 2007)
plain English [Video file]. Dikutip dari
http://www.youtube.com/watch?v=-
dnL00TdmLY

Lain-lain
Handout, catatan kuliah - print version (sumber yang tidak
dipublikasikan)
Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Brown, P. (2004). Marketing: MKTG200- (Brown, 2004)


04B [Catatan kuliah]. Hamilton, New
Zealand: University of Waikato,
Department of Maternity.

64
Komunikasi Personal - surat, percakapan telephon, e-mails,
wawancara personal,
Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Catatan : Tidak diperlukan penulisan (H. Clarke, wawancara,


dalam daftar pustaka March 19, 2004) atau
Professor Clarke
(wawancara personal,
March 19, 2004)
mengatakan bahwa “ .................

catatan kuliah, dll


Makalah hasil dari Konferensi atau bagian dari proceeding

Daftar Pustaka Kutipan dalam Text

Shobhadevi, Y. J., & Bidarakoppa, G. S. (Shobhadevi & Bidarakoppa,


(1994). Possession phenomena: As a coping 1994) atau
behaviour. In G. Davidson (Ed.), Applying
Shobhadevi and Bidarakoppa
Psychology: Lessons from Asia-Oceania (pp.
(1994) published their ...
83-95). Carlton, Vic., Australia: Australian
Psychological Society.

Gambar dan tabel


Contoh bagaimana menuliskan sumber kutipan untuk gambar yang
ditampilkan dalam text:

Gambar 1: Kondisi Sungai Musi, 2017

65
Lampiran 16. Contoh Penulisan BAB Hasil

4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian


Pada sub-bab ini dijelaskan :
A. Pengkajian
Fokus pengkajian adalah
a. Identitas Pasien (1 dan 2), bisa berupa tabel / narasi
b. Keluhan utama dan Riwayat sakit (sekarang, dahulu, keluarga) dan
genogram jika diperlukan
c. Hasil pemeriksaan diagnostik: lab, foto, dll
Bisa berupa tabel atau narasi

Contoh tabel:
1. Pengumpulan Data
1) Identitas pasien dan Hasil Anamnesis

IDENTITAS PASIEN Kasus 1 Kasus 2

Nama
Umur Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status
Dst .....

Dx Medis

Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat Penyakit dahulu
Riwayat Keluarga
dst

Tabel diinterpretasikan......

66
2) Hasil Observasi, Pemeriksaan Fisik

Observasi Kasus 1 Kasus 2

Suhu :………..
Nadi:
TD
:
P
G
CS
Dl
Pemeriksaan Fisik (6 B)
B1
. Breathing
B2
. Bleeding
B3
. Brain
B4
. Bladder
B5
. Bowel dan Reproduksi
B6
. Bone - muskoloskeletal

Data Psiko - sosial - spiritual

Tabel diinterpretasikan......

3) Hasil pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan Kasus 1 Kasus 2


Lab

X ray

dll

Tabel diinterpretasikan......

67
2. Analisis Data

Data Penyebab/ Faktor Risiko Masalah


Kasus 1
Data Subyek
Data Objektif
Kasus 2
Data Subyek
Data Objektif

dst

Tabel diinterpretasikan......

B. Diagnosis Keperawatan

Rumusan Diagnosa Keperawatan dirumuskan mengacu pada Standar Diagnosis


Keperawatan Indonesia (SDKI) yang meliputi Diagnosis Aktual, Risiko, dan Promosi
Kesehatan.
Diagnosis Aktual

Masalah berhubungan dengan Penyebab dibuktikan dengan tanda / gejala

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubugnan dengan Spasme jalan nafas dibutktikan
dengan batuk tidak efektif, sputum berlebih, mengi, dispnoe, gelisah

Diagnosis Rsiko

Masalah dibuktikan dengan faktor risiko

Risiko aspirasi dibuktikan dengan tingkat kesadaran menurun

Diagnosis Promosi Kesehatan

Masalah dibuktikan dengan tanda / gejala

Kesiapan peningkatan eliminasi urine dibuktikan dengan pasien ingin meningkatkan


eliminasi urin, jumlah dan karakteristik urin normal

Diagnosa keperawatan

Kasus 1 Kasus 2
Bersihan jalan nafas tidak efektif Bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubugnan dengan Spasme jalan nafas berhubugnan dengan Spasme jalan nafas
dibutktikan dengan batuk tidak efektif, dibutktikan dengan batuk tidak efektif,
sputum berlebih, mengi, dispnoe, gelisah sputum berlebih, mengi, dispnoe, sianosis
68
C. Perencanaan

Contoh rencana Intervensi


Diagnosa Luaran Intervensi Rasional
Keperawatan
Gunakan SDKI Gunakan SLKI Gunakan SIKI Berikan rasional
sebagai Panduan sebagai pedoman sebagai Panduan atas tiap
(luaran dan item/bagian
kriteria hasil) tindakan

contoh
Kasus 1
Diagnosa
Luaran Intervensi Rasional
Keperawatan
Bersihan jalan Setelah 2 hari 1. Latihan Batuk Jelaskan
nafas tidak efektif tindakan Efektif rasional setiap
berhubugnan keperawatan 1) Observasi tindakan
dengan Spasme bersihan jalan -
jalan nafas nafas efektif -
dibutktikan dengan kriteria 2) Terapetik
dengan batuk Mengi menurun, -
Dispnoe menurun, -
tidak efektif,
gelisah menurun 3) Edukasi
sputum berlebih, frekuensi nafas -
mengi, dispnoe, membaik, pola -
gelisah nafas membaik. 2. Manajemen Jalan
Nafas
1) Observasi
-
-
2) Terapetik
-
-
3) Edukasi
-
-
4) Kolaborasi

3. Pemantauan
Respirasi
1) Observasi
-
-
2) Terapetik
-
-
3) Edukasi
-
-
Kasus 2
Diagnosa
Luaran Intervensi Rasional
Keperawatan

69
D. Implementasi (berdasarkan catatan terintegrasi, disesuaikan waktu
tindakan)

Kasus 1

Diagnosa Implementasi Implementasi Implementasi dst


Keperawatan Keperawatan hari 1 Keperawatan hari 2 Keperawatan hari 3
( / /2021) ( / /2021) ( / /2021)
Jam implementasi Jam implementasi Jam implementasi

Kasus 2

Diagnosa Implementasi Implementasi Implementasi dst


Keperawatan Keperawatan hari 1 Keperawatan hari 2 Keperawatan hari 3
( / /2021) ( / /2021) ( / /2021)
Jam implementasi Jam implementasi Jam implementasi

E. Evaluasi

Contoh seperti di bawah ini:


Kasus 1

Diagnosa Hari 1 Hari 2 Hari3 dst


Keperawatan
( / /2021) ( / /2021) ( / /2021)
Tuliskan Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan
diagnosa
SLKI (S;O) SLKI (S;O) SLKI (S;O) SLKI (S;O)
Keperawatan
A (assesment) A (assesment) A (assesment) A (assesment)
P (planning) P (planning) P (planning) P (planning)

Kasus 2

Diagnosa Hari 1 Hari 2 Hari3 dst


Keperawatan
( / /2021) ( / /2021) ( / /2021)
Tuliskan Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan
diagnosa
SLKI (S;O) SLKI (S;O) SLKI (S;O) SLKI (S;O)
Keperawatan
A (assesment) A (assesment) A (assesment) A (assesment)
P (planning) P (planning) P (planning) P (planning)

70
Perkembanagan Kasus 1

Diagnosa Hari 1
Keperawatan
( / /2021)
Bersihan jalan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
nafas tidak memburuk membaik
efektif Batuk Efektif 1 2 3 4 5
berhubugnan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
dengan Spasme
jalan nafas Memburuk membaik
dibutktikan Produksi Sputum 1 2 3 4 5
dengan batuk Mengi 1 2 3 4 5
tidak efektif, Wheezing 1 2 3 4 5
sputum berlebih, Mekonimum 1 2 3 4 5
mengi, dispnoe, (pada Neonatus)
gelisah, frekuensi
Dipnea 1 2 3 4 5
nafas 32 x/m
Orthopnea 1 2 3 4 5
Sulit Bicara 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk membaik
Frekuensi Nafas 1 2 3 4 5
Pola Nafas 1 2 3 4 5

Asesment : Masalah Bersihan Jalan Nafas belum teatasi


Planing : Lanjutkan Intervensi (sebutkan point manasaja yang ada di rencana)

71
Diagnosa Hari 2
Keperawatan
( / /2021)
Bersihan jalan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
nafas tidak memburuk membaik
efektif Batuk Efektif 1 2 3 4 5
berhubugnan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
dengan Spasme
jalan nafas Memburuk membaik
dibutktikan Produksi Sputum 1 2 3 4 5
dengan batuk Mengi 1 2 3 4 5
tidak efektif, Wheezing 1 2 3 4 5
sputum berlebih, Mekonimum 1 2 3 4 5
mengi, dispnoe, (pada Neonatus)
gelisah, frekuensi
Dipnea 1 2 3 4 5
nafas 32 x/m
Orthopnea 1 2 3 4 5
Sulit Bicara 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk membaik
Frekuensi Nafas 1 2 3 4 5
Pola Nafas 1 2 3 4 5

Asesment : Masalah Bersihan Jalan Nafas belum teatasi


Planing : Lanjutkan Intervensi (sebutkan point manasaja yang ada di rencana)

72
Diagnosa Hari 3
Keperawatan
( / /2021)
Bersihan jalan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
nafas tidak memburuk membaik
efektif Batuk Efektif 1 2 3 4 5
berhubugnan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
dengan Spasme
jalan nafas Memburuk membaik
dibutktikan Produksi Sputum 1 2 3 4 5
dengan batuk Mengi 1 2 3 4 5
tidak efektif, Wheezing 1 2 3 4 5
sputum berlebih, Mekonimum 1 2 3 4 5
mengi, dispnoe, (pada Neonatus)
gelisah, frekuensi
Dipnea 1 2 3 4 5
nafas 32 x/m
Orthopnea 1 2 3 4 5
Sulit Bicara 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk membaik
Frekuensi Nafas 1 2 3 4 5
Pola Nafas 1 2 3 4 5

Asesment : Masalah bersihan jalan nafas teratasi


Planing : Intervensi dihentikan..

73
Perkembanagan Kasus 2

Diagnosa Hari 1
Keperawatan
( / /2021)
Bersihan jalan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
nafas tidak memburuk membaik
efektif Batuk Efektif 1 2 3 4 5
berhubugnan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
dengan Spasme
jalan nafas Memburuk membaik
dibutktikan Produksi Sputum 1 2 3 4 5
dengan batuk Mengi 1 2 3 4 5
tidak efektif, Wheezing 1 2 3 4 5
sputum berlebih, Mekonimum 1 2 3 4 5
mengi, dispnoe, (pada Neonatus)
gelisah, frekuensi
Dipnea 1 2 3 4 5
nafas 36 x/m
Orthopnea 1 2 3 4 5
Sulit Bicara 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk membaik
Frekuensi Nafas 1 2 3 4 5
Pola Nafas 1 2 3 4 5

Asesment : Masalah Bersihan Jalan Nafas belum teatasi


Planing : Lanjutkan Intervensi (sebutkan point manasaja yang ada di rencana)

74
Diagnosa Hari 2
Keperawatan
( / /2021)
Bersihan jalan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
nafas tidak memburuk membaik
efektif Batuk Efektif 1 2 3 4 5
berhubugnan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
dengan Spasme
jalan nafas Memburuk membaik
dibutktikan Produksi Sputum 1 2 3 4 5
dengan batuk Mengi 1 2 3 4 5
tidak efektif, Wheezing 1 2 3 4 5
sputum berlebih, Mekonimum 1 2 3 4 5
mengi, dispnoe, (pada Neonatus)
gelisah, frekuensi
Dipnea 1 2 3 4 5
nafas 32 x/m
Orthopnea 1 2 3 4 5
Sulit Bicara 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk membaik
Frekuensi Nafas 1 2 3 4 5
Pola Nafas 1 2 3 4 5

Asesment : Masalah Bersihan Jalan Nafas belum teatasi


Planing : Lanjutkan Intervensi (sebutkan point manasaja yang ada di rencana)

75
Diagnosa Hari 3
Keperawatan
( / /2021)
Bersihan jalan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
nafas tidak memburuk membaik
efektif Batuk Efektif 1 2 3 4 5
berhubugnan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
dengan Spasme
jalan nafas Memburuk membaik
dibutktikan Produksi Sputum 1 2 3 4 5
dengan batuk Mengi 1 2 3 4 5
tidak efektif, Wheezing 1 2 3 4 5
sputum berlebih, Mekonimum 1 2 3 4 5
mengi, dispnoe, (pada Neonatus)
gelisah, frekuensi
Dipnea 1 2 3 4 5
nafas 32 x/m
Orthopnea 1 2 3 4 5
Sulit Bicara 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk membaik
Frekuensi Nafas 1 2 3 4 5
Pola Nafas 1 2 3 4 5

Asesment : Masalah bersihan jalan nafas teratasi


Planing : Intervensi dihentikan..

76

Anda mungkin juga menyukai