PANDUAN PENYUSUNAN
KARYA TULIS ILMIAH
DENGAN PENDEKATAN
STUDI KASUS
TAHUN AKADEMIK
2021-2022
Kata Pengantar
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga Buku Panduan Praktis Penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan Pendekatan Studi
Kasus ini dapat diselesaikan. Buku ini merupakan pedoman dalam proses penyusunan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi mahasiswa pendidikanVokasi (Diploma III) Keperawatan
sebagai Laporan tugas akhir (LTA), selain itu buku ini juga digunakan sebagai acuan bagi
dosen pembimbing dalam melaksanakan proses bimbingan penyusunan KTI. Di dalam
buku ini disajikan secara terperinci penentuan masalah studi kasus, tahapan penyusunan
KTI dan disertai contoh-contoh penulisannya. Panduan ini disusun dengan memperhatikan
pedoman penulisan tugas akhir yang dipedomani di Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Palembang.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Diretur Poltekkes kemenkes
palembang, wakil direktur, kasubab ADAK, ketua jurusan, dan Bapak/Ibu Dosen yang
telah banyak membantu dalam penyusunan pedoman KTI ini. Akhir kata, kami berharap
buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya mahasiswa dan dosen
pembimbing. Kami menyadari dalam penyusunan buku ini masih banyak ditemukan
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan masukan untuk penyempurnaan buku ini.
Panitia LTA
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Karya Tulis Ilmiah 1
1.2 Dasar hukum 2
1.3 Deskripsi KKNI 2
1.4 Dasar Pemikiran 3
1.5 Tujuan 3
1.6 Lingkup Karya Tulis Ilmiah 4
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan adalah program pendidikan tinggi yang
bertujuan untuk menghasilkan lulusan PerawatVokasi yang memiliki pengetahuan dan
kemampuan atau keterampilan khusus dalam bidang keperawatan, serta mempunyai
sikap etis profesional agar mampu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
secara komprehensif. Hal ini diperoleh melaluipenerapan Kurikulum Pendidikan yang
baik dengan berbagai bentuk pengalaman belajar, di kelas, laboratorium, klinik, dan
lapangan, serta ditunjang dengan sarana dan prasarana belajar yang memadai sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi ( SN Dikti).
Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah sebuah karya tulis yang disusun oleh mahasiswa
Diploma III Keperawatan dalam rangkaian kegiatan yang terstruktur dengan tujuna
memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menyusun laporan secara
komprehensif sebagai penugasan akhir pendidikan. Dalam pedoman KTI ini secara
khusus akan memaparkan tentang bentuk studi kasus dengan harapan dapat membantu
pembimbing dalam mengarahkan mahasiswa dan membantu mahasiswa dalam
menyusun suatu karya ilmiah sebagai tugas akhir pendidikannya (AIPViKI, 2017).
1
1.2 Dasar Hukum
Adapun sebagai dasar hokum dalam pelaksanaan penulisan karyatulis ilmiah bagi
mahasiswa sebagai berikut :
Berdasarkan Deskriptor KKNI tersebut dan sesuai dengan Kurikulum Diploma III
Keperawatan Indonesia, maka Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah struktur
mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa Prodi DIII Keperawatan pada
semester akhir (VI).
1.5 Tujuan
1.5.1 Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi mahasiswa dan pembimbing dalamproses penyusunan Karya
Tulis Ilmiah dengan pendekatan studi kasus.
Mengacu kepada Profil lulusan dan capaian pembelajaran lulusan pendidikan Diploma
III Keperawatan, maka lingkup Karya Tulis Ilmiah adalah asuhan keperawatan baik di
tatanan klinik maupunkeluarga dengan fokus studi pada kasus yang dilaporkan secara
komprehensif atau prosedur keperawatan tertentu sesuai masalah keperawatan.
4
BAB II
KARYA TULIS ILMIAH
Karya tulis ilmiah merupakan karangan yang berisi gagasan yang disajikan dengan
menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung pemasalahan
keilmuan dan materi yang yang dituangkan dalam tulisan berupa gagasan-gagasan,
baik berupa hasil kajian maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk
karya tulis. Gagasan-gagasan ilmiah yang dimaksud merupakan gambaran
perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah, menyajikan fakta
umum yang dapat dibuktikankebenarannya secara ilmiah, serta tulisan dengan kaidah
penulisan danmetodelogi yang benar.
Dalam buku ini, yang dimaksud dengan model KTI adalah studi kasus yang
berorientasi pada asuhan keperawatan atau prosedur tindakan keperawatan tertentu
yang dilakukan pada individu dan keluarga pada area/ unit pelayanan berbasis hospital
ataupubn masyarakat/komunitas.
5
Asuhan Keperawatan adalah asuhan keperawatan yang dilakukan terhadap minimal
2 (dua) kasus dengan menggunakan salah satu pendekatan yaitu;
1. Asuhan keperawatan yang dilaksanakan secara komprehensif lebih menekankan
pada implementasi keperawatan dimana bentukpelaporannya lebih memaparkan
secara mendalam pada beberapa prosedur tindakan dari rencana keperawatan.
Penguji KTI adalah dosen tetap yang telah ditunjuk untuk menjadi penguji selama
proses ujian dan revisi laporan KTI yang bertugas dan bertanggung jawab sepenuhnya
baik dari segi substansi maupun metodelogi penulisan ilmiah.
6
Persyaratan Penguji
1. Penguji KTI adalah dosen yang memiliki bidang keahlian sesuaidengan bidang
KTI yang diuji.
2. Penguji KTI terdiri dari 3 (tiga) Orang yang terdiri 1 ketua penguji dan 2 anggota
penguji
3. Penguji ketua adalah pembimbing utama yaitu dosen yang memiliki keahlian
sesuai dengan keahlian dalam bidang Keperawatan.
4. Penguji anggota adalah dosen yang memiliki keahlian dalambidang keperawatan.
5. Penguji KTI ditetapkan dengan surat keputusan Direktur.
7
BAB III
PROSES PENYUSUNAN KTI
6. Jika dinyatakan tidak lulus, maka mahasiwa harus mengulang ujian sidang
KTI.
3.7 Langkah Ketujuh (Perbaikan Laporan KTI)
1. Jika ada revisi mahasiswa diberikan kesempatan memperbaiki KTI selama 1
(satu) minggu.
2. KTI yang sudah diperbaiki dimintakan perstujuan dan pengesahan penguji.
3. Setelah KTI ditanda tangani oleh penguji dan pembimbingmaka dilakukan
penjilidan.
9
BAB IV
DESAIN STUDI KASUS
4.1 Pengertian Studi Kasus
Studi kasus merupakan satu jenis rancangan penelitian yang banyak dilakukan di
berbagai bidang. Studi kasus deskriptif, menurut Danim (2003) adalah studi kasus yang
yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi
atau area populasi tertentu yang bersifat factual. Studi kasus ini juga dimaksudkan
untuk memotret fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi,
sedangkan menurut Stake (1995): Yin (2009) dalam Creswell (2014) dijelaskan bahwa
dalam rancangan studi kasus, peneliti mengembangkan analisis mendalam terhadap
suatu kasus, program, peristiwa, aktivitas, proses, atau satu individu atau lebih. Kasus-
kasus yang diobservasi tersebut dibatai oleh waktu dan aktivitas. Peneliti
mengumpulkan informasi secara lengkapdengan menggunakan prosedur pengumpulan
data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
11
4.6 Etika Implementasi Studi Kasus
Studi kasus ini pada dasarnya tidak menimbulkan resiko bagi klien, namun penulis
tetap perlu sensitif terhadap isu-isu etik dalam menjalankan studi kasus. Creswell
(2014) menjelaskan bahwa interaksi yang terjadi antara peneliti dengan klien selama
proses penelitian dapat menyebabkan terjadinya masalah etika. Permasalahan etika
dalam penelitian terjadi akibat bertemunya dua atau lebih kepentingan yang berbeda
pada saat bersamaan, misalnya kepentinganpeneliti untuk memperoleh hasil penelitian
ilmiah dan penghormatan terhadap hak informan atau pihak-pihak lain yang terkait.
Studi kasus juga tidak memberikan dampak negatif berupa masalah etika karena
sebelum memulai pengumpulan data untuk studi kasus, peneliti telah melakukan
langkah-langkah antisipatif denganmemenuhi beberapa prinsip etika penelitian salah
satunya adalah izin /persetujuan penelitian. Pertimbangan efek dalam penelitian ini
dilaksanakan dengan memenuhi prinsif-prinsif the Five Right of Human Subjects in
Research (Macnee, 2004).
Lima hak tersebut meliputi hak self determinator, hak terhadap privacy dan dignity,
hak terhadap anonymyty dan cofidentiality, hak untuk mendapatkan penanganan yang
adil dan hak terhadap pelindungan dan ketidaknyamanan atau kerugian.
1. Hak untuk self determination, klien memiliki otonomi dan hak untuk membuat
keputusan secara sadar dan dipahami dengan baik, bebas dari paksaan untuk
berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini atau untuk mengundurkan diri dari
penelitian ini.
2. Hak terhadap privacy dan dignity berarti bahwa klien memiliki hak untuk dihargai
tentang apa yang mereka lakukan da apa yang dilakukan terhadap mereka serta
untuk mengontrol kapan danbagaimana informasi tentang mereka dibagi dengan
orang lain. Proses pengumpulan data juga beresiko mengungkap pengalaman klien
yang bersifat sangat rahasia bagi pribadinya, peneliti menginformasikan bahwa
klien juga berhak untuk tidak menjawab pertanyaan wawancara yang mungkin
menimbulkan rasa malu atau tidak ingin diketahui oleh orang lain. Jika klien
merasa tidak nyaman untuk berpartisipasi lebih lanjut, klien diperkenankan untuk
mengundurkan diri dari proses penelitiankapanpun yang ia inginkan. Semua ini
dilakukan peneliti untuk menghormati prinsif privacy dan dignity.
12
3. Hak anonymity dan confidentiality, maka semua informasi yang didapat dari klien
dijaga dengan sedemikian rupa sehingga informasi individual tertentu tidak bisa
langsung dikaitkan dengan klien, dan klien juga harus dijaga kerahasiaan atas
keterlibatannya dalam penelitian ini. Untuk menjamin kerahasiaan
(confidentiality), maka peneliti menyimpan seluruh dokumen hasil pengumpulan
data berupa lembar persetujuan mengikuti penelitian, biodata, kaset rekaman dan
transkrip wawancara dalam tempat khusus yang hanya bisa diakses oleh peneliti
dan dalam menyusun laporan penelitian, peneliti menguraikan data tanpa
mengungkap identitas klien (anonymous).
4. Hak terhadap penanganan yang adil memberikan individu hak yang sama untuk
dipilih atau terlibat dalam penelitian tanpa diskriminasi dan diberikan penanganan
yang sama dengan menghormati seluruh persetujuan yang disepakati, dan untuk
memberikan penanganan terhadap masalah yang muncul selama partisipasi dalam
penelitian. Semua klien mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini dan mendapatkan perlakuan yang sama dari peneliti.
13
BAB V
KERANGKA PENULISAN KARYA
TULIS ILMIAH
Pada bagian ini akan diuraikan secara rinci hal-hal yang harusdituliskan dalam Karya
Tulis Ilmiah lengkap beserta contohnya.
5.1 Kerangka Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Kerangka penulisan proposal maupun Karya Tulis Ilmiah untuk studi kasus
deskriptif, terdiri dari : 1) Bagian Awal, 2) Bagian Inti dan 3) Bagian Akhir.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan Studi Kasus
1.4 Manfaat Studi Kasus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Teori Dasar yang relevan (dapat terdiri dari beberapasub bab yang
relevan dengan topik studi kasus)
14
BAB III METODE STUDI KASUS
3.1 Jenis/Desain/Rancangan Studi Kasus
3.2 Kerangka Studi Kasus
3.3 Definisi Istilah
3.4 Subyek Studi Kasus
3.5 Tempat & Waktu Studi Kasus
3.6 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data
3.7 Etika Studi Kasus
3.8 Analisis Data dan Penyajian Data
15
5.1.2.2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan Studi Kasus
1.4 Manfaat Studi Kasus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Teori Dasar yang relevan (dapat terdiri atas sub sub babsesuai
dengan topik studi kasus)
BAB III METODE STUDI KASUS
3.1 Jenis/Desain/Rancangan Studi Kasus
3.2 Kerangka Studi Kasus
3.3 Definisi Istilah
3.4 Subyek Studi Kasus
3.5 Tempat & Waktu Studi Kasus
3.6 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data
3.7 Etika Studi Kasus
3.8 Analisis Data dan Penyajian Data
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
5.2 Keterbatasan Studi Kasus
Judul diketik dalam huruf capital (font 14 Times New Roman), dengan spasi tunggal
harus singkat, tepat, informatif (jumlah kata dalam Judul berkisar 5 sampai 20 kata).
Apabila Judul tidak dapat dibuat menjadi judul yang singkat, maka dapat dibuat Sub
Judul di bawah Judul Pokok dengan huruf kecil dalam kurung ( ) dan merupakan
kalimat penjelasan. Halaman sampul depan dicetak di atas hard cover berwarna
Kuning.
17
sebagai tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilan karya orang lain untuk diakui
sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Penulis
Karya Tulis Ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan ini.
Lembar kedua adalah Lembar pengesahan untuk proposal dan untuk Karya Tlulis
Ilmiah. Lembar Pengesahan ini baru diberikan setelah ada penyempurnaan isi oleh
mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para
Penguji pada saat Ujian Sidang proposal maupu KTI. Pada lembar ini terdapat
tanggal,bulan, tahun dilaksnakan ujian; nama lengkap, NIP, dan tanda tangan dari
masing- masing Penguji.
5. Kata Pengantar
Di dalam halaman kerja Kata Pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis
Karya Tulis Ilmiah yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan/atau
pihak-pihak lain yang telah banyak membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan
dan menyesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah. Tulisan Kata Pengantar diketik dengan
huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Eks kata
pengantar diketik dengan spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua
halaman kertas ukuran A4. Kemudian, pada akhir teks dicantumkan kata “Penulis”
tanpa menyebut nama terang, dan ditempatkan di pojok kanan bawah.
6. Abstrak
Abstrak hanya untuk Hasil Studi Kasus , pada bagian awal dan terpisah dari teks
Abstrak, dicantumkan Judul Karya Tulis Ilmiah secara lengkap (termasuk sub judul)
yang diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari masing-masing kata
18
dan bukan kata penghubung. Nama Penulis Karya Tulis Ilmiah dicantumkan di bawah
judul, diikuti dengan tahun lulus Ujian Karya Tulis Ilmiah yang diketik dalam tanda
kurung. Di bawah nama dituliskan nama Program Studi (tidak boleh disingkat) dan
nama Institusi. Kemudian dicantumkan nama Dosen Pembimbing Utama dan
Pendamping Lengkap dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama dosen
Pembimbing. Jumlah kata kunci ini sekitar lima buah. Kata kunci diperlukan untuk
kompeterisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci, kita bis menemukan judul-
judul karya tulis beserta abstraknya dengan udah. Di dalam teks abstrak disajikan secara
padat inti sari Karya Tulis Ilmiah yang mencakup latar belakang, tujuan studi kasus,
metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang didapat ditarik,
dan saran yang diajukan. Teks abstrak diketik spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya
tidak lebih dari 200 kata, merupakan satu paragraf ditulis dalam bahsa indonesia dan
bahasa inggris.
7. Daftar Isi
Daftar Isi petunjuk bagi pembaca tentang topik tertentu dalam karya Tulis Ilmiah dan
nomor halaman. Daftar Isi membuat judul besar (bab), judul kecil (sub bab atau sub
bab) diketik dengan spasi tunggal jika lebih dari stau baris dan disertai nomor
halamannya.
8. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampian, nomor halaman letak
lampiran. Judul Lampiran yang memrlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi
tunggal, antara judul lampiran yang satu dengan judul lampiran yang lain diberi jarak
2spasi.
9. Daftar Tabel
Daftar Tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel, nomor halaman letak tabel. Judul
tabel yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi tunggal, antara judul
tabel yang satu dengan judul tabel yang lain diberi jarak 2 spasi.
19
10. Daftar Gambar
Daftar gambar nomor urut gambar, judul gambar, nomor halaman letak gambar. Judul
gambar yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi tunggal, antara Judul
Gambar yang satu dengan Judul Gambar yang lain diberi jarak 2 spasi.
Menurut Nursalam (2003) dalam penulisan latar belakang karya tulis ilmiah
menggunakan komponen MSKS, yaitu (1) Masalah penelitian berupa kasus atau
peristiwa/kejadian yang ada dan teori atau referensi yang mendukung; (2) Skala
masalah/Justifikasi berupa besarnya kasus/ masalah dan pengaruh yang timbul
terhadap kesehatan, waktu terjadipada saat ini (apakah semakin meningkat), tempat
kejadian, karakteristik masyarakat yang terkena. Justifikasi adalah pembenaran dan
bukti secara autentik tentang keberadaan masalah yang telah diuraikan. Dalam
paragraf ini diungkapkan kesenjangan: antara harapan dan kenyataan, antara teori
dan praktik, antara visidengan realitas. Selain kesenjangan perlu diungkap besar/skala
masalah, artinya seberapa besar masalah keperawatan itu dapat diangkat menjadi
20
masalah penelitian, yang dapat dibuktikan dengan data kualitatif maupun kuantitatif.
Data dapat diperoleh dari literatur yang terbaru, hasil penelitian yang masih relevan
dan survey awal (bukti empiris); (3) Kronologis berupa penyebab kasus/masalah
keperawatan dan dampak dari kasus/masalah tersebut yang masih dirasakan.
Kronologis berisi tentang bagaimana urutan kejadian suatu kasus/masalah itu
sampai timbulnya akibat jika masalah keperawatan tersebut tidak ditangani
(dampak). Hal ini diuraikan sesuai dengan teori yang didapat dari literatur tentang
masingmasing variabel serta akibat jika masalah tersebut tidak diselesaikan; (4)
Solusi berupa konsep pemecahan kasus/masalah yang sudah ada dan akan digunakan.
Berisi tentang alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah dan dampak yang
ditimbulkannya. Upayakan tidak hanya satu solusi, tetapi berbagai macam solusi
untuk beberapa pihak yang terkait dengan masalah penelitian. Jelaskan bagaimana
penelitian ini dapat dipakai untuk solusi yang telah dipaparkan. Uraikan juga peran
perawat dalam solusi tersebut, sehingga peneliti sebagai perawat ingin memperdalam
pengetahuan tentang kasus ini melalui desainstudi kasus.
21
1.3 Tujuan Studi Kasus
Tujuan studi kasus mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan studi
kasus terhadap masalah yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya. Rumusan
tujuan studi kasus dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan secara jelas, tegas,
tidak bermakna ganda dan konsisten dengan rumusan masalah.
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai
melalui studi kasus.
22
1.4 Manfaat Sudi Kasus
Manfaat studi kasus memuat uraian tentang implikasi temuanstudi
kasus yang bersifat praktis terutama bagi :
1. Masyarakat(pasien/keluarga) secara luas sebagaipengguna hasil studi kasus
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
3. Lokasi Studi kasus, tempat pelaksanaan studi kasus.
23
Bab III: Metodelogi Studi Kasus
Pada Bab ini diuraikan tentang metode studi kasus yang diterapkan oleh
mahasiswa . Bab ini berisi tentang desain/ rancangan studi kasus, subyek
studi kasus, fokus studi kasus yang akan dilteliti, definisi istilah, cara
pengumpulan data, instrumen pengumpulan datanya, cara pengolahan
data, dan etika penulisan.
3.1 Rancangan studi kasus.
Karya tulis ilmiah ini menggunakan Studi kasus. Jelaskanlah Desain Studi
Kasus Deskriptif yang dipilih untuk studi kasus yang akan dilaksanakan.
3.2 Kerangka Studi Kasus
Kerangka Studi Kasus menggambarkan rancangan asuhan keperawatan
yang merupakan tahapan asuhan yaitu pengkajian, diagnosis,
perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan. Dapat dibuat
dalam skema yang menjelaskan hubungan komponen / aspek yang
dieksplorasi dalam nstudi kasus.
Hasil Kajian yang
Menggambarkan Masalah
Pengkajian Keperawatan gangguan Bersihan Jalan Nafas
Tidak Efektif
Implemenasi Keperawatan
Meningkatkan Efektif Bersihan
Jalan Nafas (Latihan Batuk
efektif, Manajemen Jalan Nafas
Pelaksanaan Keperawatan dan Pemantauan respirasi)
24
3.3 Definisi istilah
Pada bagian ini berisi penjelasan tentang definisi yang dibuat oleh peneliti tentang
variabel yang digunakan pada studi kasus dan bukan merupakan definisi konseptual
berdasarkan literatur.pada contoh diatas Istilah yang perlu didefinisikan meliputi
bersihan jalan nafas tidak efektif, Implementasi Keperawatan; Latihan batuk efektif,
manajemen jalan nafas, dan pemantauan respirasi.
1. Pengolahan data. Merupakan proses analisis dari hasil pengumpulan data awal
dan ongoing/ berjalan sepanjang pelaksanaan studi kasus. Peneliti menjabarkan
hasil pengumpulan data dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian berdasarkan
komponen asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian bersumber hasil
26
wawancara, observasi, pemeriksaan diagnostik, diagnosis keperawatan terkait,
perencanaan asuhan, implementasi asuhan serta hasil evaluasi keperawatan.
2. Penyajian data. Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan
maupun teks naratif. Kerahasiaan dari responden dijamin dengan jalan
mengaburkan identitas dari responden.
3. Interpretasi data. Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan
dibandingkan dengan hasil- hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan
perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi.
Proses penulisan hasil pada pelaksanaan studi kasus di Rumahsakit (Ruang Rawat Inap
dan Poliklinik) dan di Keluarga terdapat persamaan dan perbedaan, yaitu:
persamaannya, sama-sama menguraikan dari semua langkah asuhan keperawatan yang
dilakukan, mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi,
danevaluasi. Pada tahap pengkajian, secara umum dilakukan pada semua sub sistem
27
tubuh (Head to toe) tetapi khusus pada masalah keperawatan studi kasus harus
dilakukan pengkajian lebih mendalam (pertanyaan atau format pengkajiannya bisa
dikembangkan). Pada langkah diagnosa keperawatan, ditegakkan dari semua masalah
keperawatan dan khusus perumusan diagnosa keperawatan sesuai masalah studi kasus
bisa dirumuskan secara detil. Pada langkah perencanaan, implementasi sampai evaluasi
uraikan dengan berfokus pada masalah studi kasus. Adapun cara penyajian data dapat
dilihat contohnya pada lampiran.
BAB V: Pembahasan
1. Uraian Pembahasan
Pembahasan atas temuan-temuan studi kasus yang telah dikemukakan di dalam hasil
studi kasus, mempunyai arti bagi keseluruhan kegiatan studi kasus. Adapun tujuan
pembahasan adalah: menjawab masalah studi kasus dengan merujuk bagaimana
tujuan studi kasus dapat dicapai. Pembahasan menjelaskan dan mengintegrasikan
keterkaitan temuan-temuandalam studi kasus dengan teori yang mendasarinya dalam
pembahasan akan dicantumkan juga temuan-temuan orang lain yang yang sudah lebih dulu
melakukan studi kasus dan mendukung hasil studi kasus yang dsajikan. Dapat juga
dicantumkan hasil studi kasus orang lain yang berbeda sehingga penulis mampu
memberikan penjelasan teoritis.
Tidak ada perbedaan penulisan pembahasan antara studi kasus di Rumah sakit (Ruang
28
Rawat Inap dan Poliklinik) maupun di Keluarga. Sesuai dengan uraian pembahasan di
atas, maka yang akan dibahas adalah, yaitu mengenai implementasi keperawatan atau
salah satu implementasi keperawatan terhadap masalah studi kasus.
2. Keterbatasan
Pada Bagian ini uraikanlah tentang hal-hal yang mempengaruhi hasil studi kasus.
Keterbatasan studi kasus, meliputi aspek teoritis, metodologis maupun hal-hal yang
menghambat jalannya studi kasus.
29
daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam batang tubuh
karya Tulis Ilmiah harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan daftar
rujukan ada dalam lampiran.
2. Lampiran-Lampiran
Jarak antar baris adalah 1,5 spasi. Kecuali abstrak, terusan nama sub bab, terusan
nama judul tabel, terusan nama judul grafik/gambar, dan kutipan langsung yang
lebih dari empat barisharus diketik dengan jarak 1 spasi. Penulisan antar baris pada
setiap sumber pustaka diketik dengan jarak 1 spasi, sedangkan penulisan
30
antarsumber dalam daftar pustaka diketik dengan jarak1 spasi. Penulisan bab baru
mengikuti bab sebelumnya dengan jarak 3 spasi antara judul bab dengan baris
terakhir bab sebelumnya (tidak berganti halaman baru). Jarak pengetikan antara Bab
dan Subbab 2,5 spasi, antara Subbab dan kalimat dibawahnya 2 spasi. Alinea baru
diketik menjorok ke dalam sebanyak 7-8 karakter (sekitar 1,25 cm). Lihat contoh
lampiran.
Anak bab dan sub anak bab dinomori dengan angka arab sistem digital. Angka
terakhir dalam digital tidak diberi titik dan angka digital tidak lebih dari 3 angka,
sedangkan penomoran selanjutnya menggunakan 1,2,3 kemudian a, b, c dst
selanjutnya 1), 2), 3), selanjutnya a), b), c) dan seterusnya. Lihat contoh lampiran.
5.3.1 Abstrak
1. Merupakan bentuk mini karangan ilmiah, terdiri dari 150- 200 kata, Penulisan
Abstrak mengandung komponen IMRAD yangterdiri dari : Introduction, yaitu
latar belakang studi kasus dilakukanl; Methods meliputi desain, subyek penelitian
metode pengumpulan data dan metode analisis yang digunakan; Result, yaitu hasil
utama yang diperoleh; Discussion, yaitu kesimpulan utama
1. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dengan spasi
tunggal (line spacing = single). Kecuali antar bab 1,5 spasi
2. Khusus untuk judul tiap bab ditulis dengan Times New Roman 12 poin, dicetak
tebal dan huruf besar (kapital).
3. Jarak antara judul dengan isi Daftar Isi adalah 3 spasiContoh Daftar Isi dapat
dilihat pada Lampiran 8
31
5.3.3 Penulisan nomor halaman.
1. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, halaman
pengesahan serta kata pengantar apabila ada, diberi nomor halaman
menggunakan angka romawi kecil dan diketik di tengah bawah (i, ii, dan
seterusnya).
2. Pada halaman dengan judul bab, nomor halaman ditulis di bawahbagian tengah
(1,5 dari tepi atas). Sedangkan pada halaman lain, nomor halaman ditulis di
kanan atas (1,5 dari teks).
2. Penulisan gambar, baik dalam bentuk grafik maupun foto diberijudul dengan
32
BAB VI
EVALUASI KARYA TULIS ILMIAH
Aspek yang dievaluasi dalah sistematika dan cara penulisan, isi tulisan, penyajian dan
responsi. Sistematika penulisan meliputi: kerangka tulisan, kesinambungan antar
alinea, antar Bab KTI . cara Penulisan Meliputi: penggunaan bahsa, susunan kalimat,
pengetikan, penulisan kutipan, penulisan sumber bacaa/daftar pustaka. Aspek isi
tulisan, meliputi keseluruhan bagian inti KTI mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka
dan metode studi kasus secar lengkap. Pada proses penyajian, yang dinilai adalah
ketepatan waktu, kejelasan,penggunaan media dan penampilan. Kemampuan
mempertanggung jawabkan proposal dinilai dalam aspekn responsi yang meliputi :
ketepatan menjawab, kemampuan mengemukakan argumentasi, penguasaan dan
penampilan selama tanya jawab berlangsung (format penilaian seminar proposal
terlampir). Proses seminar berlangsung selama 1 jam, dengan rincian :10 menit untuk
penyajian, 45 menit tanya jawab 0leh 3 penguji (masing-masing 15 menit), dan 5 menit
terakhir untuk penentuan hasil seminar proposal.
33
Aspek yang dievaluasi adalah sistematika dan cara penulisan, isi tulisan, penyajian dan
responsi. Sistematika penulisan meliputi : kerangka penulisan, kesinammbungan antar
alinea, antar Baba KTI. Cara Penulisan meliputi: penggunaan bahasa, susunan kalimat,
pengetikan, penulisan kutipan, penulisan sumber bacaan/daftar pustaka. Aspek isi
tulisan, meliputi keseluruhan bagian inti KTI mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka
dan metode studi kasus secara lengkap, hasil studi kasus dan pembahasaan serta
kesimpulan dan saran. Pada proses penyajian, yang dinilai adalah ketepatan waktu,
kejelasan, penggunaan media dan penampilan. Kemampuan mempertanggung
jawabkan hasil dinilai dalam aspek responsi yang meliputi: ketepatan menjawab,
kemampuan mengemukakan argumentasi, penguasaan dan penampilan selama tanya
jawab berlangsung.
34
DAFTAR PUSTAKA
Arwani, Heru , S., Putrono, Wagiyo, & Shobirus.2015. pedoman Penulisan Karya
Tulis Ilmiah Mahasiswa D-III Keperawatan Semarang. Politeknik Kesehatan
Kemeneks Semarang: Tidakditerbitkan.
Creswell, J.W. 2014. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method
Approach. Fourth Edition. Sage Publication, Inc
Hamilthon B., Manias E., Maude P., Marjoribanks T. & Cook K. (2004).
Perspective of a nurse, a social worker and a psychiatrist regarding patient
assessment in acute inpatient psychiatry settings: a case study approach.
Journal of psychiatric and Mental Health Nursing 11, 683 – 689.
Tim Pokja SDKI PPNI, 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi I.
Widodo, D., Isnaeni, Utami, N.W. 2015. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa D-III Keperawatan malang. Politeknik Kesehatan Kemenkes
malang: Tidak diterbitkan.
35
Lampiran 1. Contoh halaman sampul
(Judul)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN ASMA
BROKHIAL DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK
EFEKTIF DI RUANG ..... RS X
(Time New Roman style, font: 14, spasi: 1, bentuk
piramida terbalik)
NAMA MAHASIWA
(NIM...................................)
36
Lampiran 2. Contoh Halaman Judul/cover dalam
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN ASMA
BROKHIAL DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK
EFEKTIF DI RUANG ..... RS X
(Judul)
(Time New Roman style, font: 14, spasi: 1, bentuk
piramida terbalik)
37
Lampiran 3. Contoh Pernyataan Keaslian tulisan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini adalah
benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan
tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
......................., ......................2021.
Pembuat Pernyataan
Nama Mahasiswa
NIM....................
Mengetahui :
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
38
Lampiran 4. Contoh Lembar Persetujuan
LEMBAR PERSETUJUAN
..................................., 2021
39
Lampiran 5. Contoh Lembar Persetujuan
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji
Penguji Ketua Penguji Anggota I Penguji Anggota II
Mengetahui
Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan
40
Lampiran 6. Contoh Lembar Konsultasi
LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
NAMA MAHASISWA :
NIM :
NAMA PEMBIMBING : (UTAMA/PENDAMPING)
JUDUL KTI :
Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
...............................................
41
Lampiran 7. Contoh Penjelasan Mengikuti Penelitian (PSP)
PENELITI
42
Lampiran 8. Contoh Lembar Informed Consent
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi Partisipan)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penenlitian yang akan
dilakukan oleh dengan judul “........................................................................................
........................................................................................................................................
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penenlitian ini secara
sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan
diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.
----------------------------------- ----------------------------------
43
Lampiran 9. Contoh Abstrak
ABSTRAK
Fulan, Rahmad. 2020. Upaya Pengurangan Nyeri Penderita Kanker Colon Melalui
Tehnik Distraksi. Program Diploma III Keperawatan, Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Palembang Pembimbing (I): Dr. Muliyadi.,Mkep .
Pembimbing (II): Azwaldi, APP.,MKes
Latar belakang: Kanker Colon merupakan penyakit yang banyak diderita
masyarakat Indonesia dan jumlahnya meningkat setiap tahunnya. Masalah yang
dirasakan adalah serangan nyeri. nyeri kanker dapat dikurangi melalui implementasi
teknik distraksi.
Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode sampling
yang digunakan adalah Purposive sampling sebanyak 4 responden yaitu pasien kanker
colon yang berobat di Poli Bedah RS Muhammadiyah, pada bulan Mei 2021. Data
penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner, wawancara, pengukuran.
Analisis dilakukan secara deskriptif dan disajikan secara naratif.
Hasil: Penelitian mendapatkan nyeri akut yang akibatkan oleh kerusakan jaringan dan
efek pengobatan dengan data pasien mengeluhkan nyeri, dengan intensitas sedang skala
5-6 dengan skala 0-10, implementasi disktraksi membantu pasien mengurangi nyeri
dengan respon penurunan nyeri menjadi skala 3-4 dan menyampaikan perasaan lebih
relaks setelah kegiatan distraksi
Kesimpulan: Hasil penelitian mengambarkan perlunya intervensi distrasksi untuk
mengurangi nyeri pasien kanker.
Kata Kunci : Teknik distraksi, nyeri kanker
44
Lampiran 10. Contoh Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiahini. Penulisan Karya Tulis Ilmiah
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya
Keperawatan pada Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palembang Saya menyadari
bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Muhamad Taswin.,Ssi.,Apt.,Mkes selaku direktur Politeknik Kesehatan Palembang
2. Devi Mediarti, SPd.,Skep.,Mkes, selaku ketua jurusan /ketua program studi diploma 3
Keperawatan
3. Dr. Muliyadi.,SKp.,MKep, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Azwaldi, APP, MKes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan
masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
5. Dr. Rhoma, MARS, selaku Direktur Rumah Sakit X yang telah banyak membantu.
Semoga bantuan serta budi baik yang telah diberikan kepada penulis, mendapat
balasan dari Allah SWT. Besar harapan penulis agar Karya Tulis Ilmiah akhir ini dapat
bermanfaat.
Peneliti
45
Lampiran 11. Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
HALAMAN SAMPUL .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .......................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................ vi
ABSTRACT ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................. x
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
1.4 Manfaat penelitian ...................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5
2.1 Konep Nyeri ...........................................................................
2.2 Perawatan Pasca Operasi ................................................................
dan seterusnya……………………
46
Lampiran 12. Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi Sampel Menurut Indeks Massa Tubuh (IMT) Remaja 12
di SMK Muhammadiyah MalangTahun 2021 ...............................
Tabel 4.2 Distribusi Sampel Menurut Perilaku Diet Remaja Putri di SMK 13
Muhammadiyah Malang Tahun2012..........................................
47
Lampiran 13. Contoh Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
48
Lampiran 14 . Contoh Isi
49
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ..
2.2 ..
2.3 ..
2.3.1 ...
2.3.2 .....
a. ....
b. ....
1) ..
2) ..
a) ....
b) ...
(1) .....
(2) .....
(a) ....
(b) .....
50
Lampiran 15. Contoh Panduan Penulisan Kutipan dan DaftarPustaka
Ide atau hasil penelitian orang lain itu harus dituliskan sebagai kutipan. Informasi
lengkap tentang sumber kutipan dituliskan dalamsebuah daftar yang disebut Daftar
Referensi atau Daftar Pustaka. Format penulisan kutipan harus sama dengan format
yang dipakai pada penulisan daftar referensi. Sebagai contoh, jika penulisan kutipan
menggunakan format American Psychological Association (APA), penulisan daftar
referensi juga harus menggunakan format APA. Format APA yang terbaru adalah
APA edisi ke-6 yang merupakan acuan penulisan referensi berstandard Internasional.
Jenis Kutipan
1. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah ide/konsep orang lain yang dikutip dengan
menggunakan katakata penulis/peneliti sendiri.
2. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah ide/konsep orang lain yang disalin sesuaidengan aslinya.
Kutipan / Pernyataan langsung dari sumber pustaka: Menggunakan tanda kutip
(“...”) dan nomor halaman
Contoh
Samovar and Porter (1997) point out that "language involves attaching meaning
to symbols" (p. 188).
Alternatif penulisan :
Kutipan pernyataan langsung yang lebih dari 40 kata, harus dituliskandalam paragraph
tersendiri tanpa tanda kutip. Perhatikan penggunaan tanda baca titik diakhir paragraph.
Contoh :
51
Weston (1948) berpendapat bahwa: One of the most important phases of our special
guests was to getinformation that would throw light on degeneration of the facial
pattern that occurs so often in our modern civilization. This has its expression in the
narrowing and lengthening of the face and thedevelopment of crooked teeth. (p. 174)
Jika menggunakan kutipan dari sumber online dan tidak didapatkan nomor halaman
(contoh : HTML based document), maka gunakan nomor paragraph (para. nomor
paragraph)
Untuk kutipan tidak langsung atau kalimat tersebut merupakan hasil dari
paraphrasing / menggubah susunan kalimat dari sumber dengan tetap
mempertahankan makna dari kalimat tersebut, maka contoh penulisannya adalah
sebagai berikut. Penulisan nomor halaman bersifat optional (pilihan)
Catatan :
Dalam penulisan daftar pustaka, maka yang dituliskan oleh penelitiadalah nama Claiborne
& Drewery, bukan nama Arnett.
Penulisan dalam daftar pustaka
1. Mulailah penulisan daftar pustaka pada halaman baru dibagian akhir dari karya tulis
52
ilmiah
2. Daftar pustaka harus dituliskan sesuai dengan urutan abjad nama pengarang, dan
kemudian diikuti dengankronologi waktu
3. Daftar pustaka harus menggunakan hanging indent formatdalam pengetikan.
Jika sumber tersebut tersedia dari sumber online, maka pernyataan dari mana / sumber
on line data tersebut di akses atau DOI ( Digital Object Identifier) maka dibutuhkan
(3) Judul. (4) Informasi Publikasi
Ketika buku terdiri dari banyak chapter / edisi/ seri yang ditulis oleh pengarang
yang berbeda, maka tuliskan daftar pustaka dari tiap-tiapchapter/ edisi/ seri yang
digunakan sebagai sumber. Contoh :
Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Judul Chapter . In A. Editor, B. Editor, & C.
Editor (Eds.), Judul Buku (pp.xx-xx). Placename: Publisher.
Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Judul Chapter. In A.Editor, B. Editor, & C.
Editor (Eds.), Judul Buku (pp.xx-xx). Diakses dari http://...
Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Judul Chapter. In A. Editor, B. Editor, & C.
Editor (Eds.), Judul Buku (pp.xx-xx). doi:xx-xxxxxxx
Jika sumber yang digunakan berasal dari jurnal, majalah dan surat kabar yang memiliki
seri/ periode, maka gunakan cara yang samadengan buku tetapi tanpa informasi
publikasi, dan tambahkan volume, issue dan nomor halaman. Tiap daftar pustaka harus
mengikuti tata cara berikut ini:
53
(1) Pengarang (2) Tahun (3) Judul artikel (4) Judul Periodical (5)Volume, Issue dan
halaman.
Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Article title. Title ofPeriodical, x(x), pp-
pp Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun).Article title. Title of Periodical, x(x), pp-pp.
doi:xxxxxxxx
Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Article title. Title of periodical, x(x), pp-pp.
Retrieved from http://...
Webpages
Cara penulisan dengan menggunakan metode yang sama denganpenulisan buku tetapi
tanpa informasi publikasi dan tambahkan `diakses dari...` (1) pengarang(2) tanggal/
tahun (3) Judul (4) pernyataan `diakses dari `. termasuk tanggal mengakses jika
sumber tersebut terus dilakukan updating .
Contoh:
Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Title of the webpage.Retrieved from http://
................................................ Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun). Title of the
webpage. Retrieved from ......website:http://...
Pengarang, A., & Pengarang, B. (Tahun, Month Day). Title of the webpage [Description
of form]. Retrieved from http://...
4. Jika pengarang adalah suatu instansi/ korporasi / organisasi maka tuliskan sesuai
dengan sumbernya
5. Jika nama pengarang tidak diketahui, maka tuliskan sesuai contoh, diikuti dengan
tanda titik (.)
1 pengarang Brown, W. P.
2 pengarang Samovar, L. A., & Porter, R. E.
54
3-5 pengarang Krause, K.-L., Bochner, S., & Duchesne, S.
6-7 pengarang Shepherd, R., Barnett, J., Cooper, H., Coyle, A.,Moran-Ellis,
J., Senior, V., & Walton, C.
8 atau lebih Chiappini, E., Principi, N., Longhi, R., Tovo, P. A., Becherucci, P.,
pengarang Bonsignori, F., ... de Martino, M.
Corporate /group/ Ministry of Education.
Tanpa Use Anonymous only if this is used in thepublication.
pengarang
Penulisan Waktu
Tahun publikasi dituliskan di dalam kurung ( ) setelah nama
pengarang.
Contoh:
Buku dan jurnal akademik (1993)
Jika pengarang telah mempublikasikan lebih dari satu item pada tahun yang sama,
maka tambahkan abjad (huruf kecil) : a, b, c...dst. Setelah penulisan tahun. Urutan
penulisan judul berdasarkan urutan alphabet, kecuali dalam penulisan Bahasa Inggris
kata “a” dan “the”
55
Penulisan Judul
Dalam penulisan judul buku ditulis dengan cara dicetak miring, dengan huruf pertama
dari kata pertama judul buku dan sub-judul ditulis dengan menggunakan huruf besar.
Kata benda yang khusus juga diawali dengan hurufbesar (capital).
Judul jurnal (termasuk majalah dan surat kabar) ditulisdengan cetak miring, dan semua
kata kunci pada jurnal juga dimulai dengan huruf besar (capital).
Judul chapters/ edisi/ seri dari buku dan jurnal / artikel dituliskandengan
menggunakan huruf kecil, kecuali huruf pertama dari kata
Contoh:
Christchurch Methodist Central Mission. (1984). Durham Street Church: 120 tahuns
anniversary brochure: 1864-1984 [Poster]. Christchurch, New Zealand: Pengarang
Informasi Publikasi
1. Tuliskan lokasi (kota) dari publisher/ percetakan – Tuliskan hanya nama kota
pertama yang terdaftar.
2. Pengecualian: Kota alamat percetakan tidak perlu dituliskan untuk jurnal, majalah
dan suratkabar/ artikel dari surat kabar.
3. Semua penulisan kota percetakan tidak perlu mencantumkan nama Negara/
provinsi.
4. Khususnya untuk United States of America, gunakan namakota kemudian letter
postal code (kode pos surat) , tidak perlu mencantumkan nama Negara (USA).
Contoh:
56
Kota di American Thousand Oaks, CA
Contoh Penulisan daftar pustaka / kutipan dari sumber pustaka Berikut ini adalah
berbagai macam contoh bagaimana penulisan sumber pustaka baik dalam daftar
pustaka, maupun penulisan sumber/ kutipan dalam text, baik dari sumber berupa buku,
jurnal, majalah, surat kabar, audiovisual, Unpublished and informally published works
(webpages etc.), lain-lain misalnya: handout, materi legal, paper conference, laporan/
report, personal communication, dll , gambar/ figure dan table.
Buku
Buku – satu pengarang
King, M. (2000). Wrestling with the (King, 2000) atau King (2000)
angel: A life of Janet Frame.
Auckland, New Zealand: Viking
Treviño, L. K., & Nelson. K. A. (2007). (Treviño & Nelson, 2007) atau
Managing business ethics: Treviño and Nelson (2007)
Straight talk about how to do it illustrated ...
right. Hoboken, NJ: Wiley.
Catatan : Jika menggunakan
paraphrase / gubahan maka gunakan kata
`dan` bukan tanda `&`
57
Buku - tiga pengarang/ lebih
58
Buku - Buku atau laporan oleh suatu lembaga/ organisasi/ institusi
(Anonymous, 1999)
Anonymous. (1999). Courage and grace:
One woman's journey of recovery from
food addiction and obesity. Taupo, New
Zealand: Avalon.
59
Buku - edited
Buku – terjemahan
60
Artikel Jurnal - print version
Shepherd, R., Barnett, J., Cooper, H., (Shepherd et al., 2007) atau
Coyle, A., Moran-Ellis, J., Senior, V., & Shepherd et al. (2007) highlight
Walton, C. (2007). Towards an the ...
understanding of British public attitudes
concerning human cloning. Social Science &
Medicine, 65(2), 377-392.
doi:10.1016/j.socscimed.2007.03.018
Harrison, B., & Papa, R. (2005). The (Harrison & Papa, 2005) or
development of an indigenous knowledge In their research, Harrison and
program in a New Zealand Maori- Papa (2005) established ...
language immersion school. Anthropology
and Education Quarterly, 36(1), 57-72.
Dikutip dari Academic Research Library
database.
Von Drehle, D., Ghosh, B., Scherer, M., (von Drehle et al., 2009)
Zaidi, S. H., Baker, A., James, R., ...Peters, atau Von Drehle et al.
G. (2009, October 12). (2009) assert ...
62
Surat kabar - electronic version
Drivers reject fuel prices driven by war ("Drivers Reject Fuel Prices",
threat. (2003, March 7). The Timaru 2003) Catatan :
Herald, p.1.
Gunakan huruf capital dan
double tanda petik (“)
Statistics New Zealand. (2007). New Zealand (Statistics New Zealand, 2007)
in profile 2007. Dikutip dari Catatan:
http://www.stats.govt.nz
Tidak perlu menuliskan URLs pada
text
Wikipedia
63
Diskusi Online
Blog post
Lain-lain
Handout, catatan kuliah - print version (sumber yang tidak
dipublikasikan)
Daftar Pustaka Kutipan dalam Text
64
Komunikasi Personal - surat, percakapan telephon, e-mails,
wawancara personal,
Daftar Pustaka Kutipan dalam Text
65
Lampiran 16. Contoh Penulisan BAB Hasil
Contoh tabel:
1. Pengumpulan Data
1) Identitas pasien dan Hasil Anamnesis
Nama
Umur Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status
Dst .....
Dx Medis
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat Penyakit dahulu
Riwayat Keluarga
dst
Tabel diinterpretasikan......
66
2) Hasil Observasi, Pemeriksaan Fisik
Suhu :………..
Nadi:
TD
:
P
G
CS
Dl
Pemeriksaan Fisik (6 B)
B1
. Breathing
B2
. Bleeding
B3
. Brain
B4
. Bladder
B5
. Bowel dan Reproduksi
B6
. Bone - muskoloskeletal
Tabel diinterpretasikan......
X ray
dll
Tabel diinterpretasikan......
67
2. Analisis Data
dst
Tabel diinterpretasikan......
B. Diagnosis Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubugnan dengan Spasme jalan nafas dibutktikan
dengan batuk tidak efektif, sputum berlebih, mengi, dispnoe, gelisah
Diagnosis Rsiko
Diagnosa keperawatan
Kasus 1 Kasus 2
Bersihan jalan nafas tidak efektif Bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubugnan dengan Spasme jalan nafas berhubugnan dengan Spasme jalan nafas
dibutktikan dengan batuk tidak efektif, dibutktikan dengan batuk tidak efektif,
sputum berlebih, mengi, dispnoe, gelisah sputum berlebih, mengi, dispnoe, sianosis
68
C. Perencanaan
contoh
Kasus 1
Diagnosa
Luaran Intervensi Rasional
Keperawatan
Bersihan jalan Setelah 2 hari 1. Latihan Batuk Jelaskan
nafas tidak efektif tindakan Efektif rasional setiap
berhubugnan keperawatan 1) Observasi tindakan
dengan Spasme bersihan jalan -
jalan nafas nafas efektif -
dibutktikan dengan kriteria 2) Terapetik
dengan batuk Mengi menurun, -
Dispnoe menurun, -
tidak efektif,
gelisah menurun 3) Edukasi
sputum berlebih, frekuensi nafas -
mengi, dispnoe, membaik, pola -
gelisah nafas membaik. 2. Manajemen Jalan
Nafas
1) Observasi
-
-
2) Terapetik
-
-
3) Edukasi
-
-
4) Kolaborasi
3. Pemantauan
Respirasi
1) Observasi
-
-
2) Terapetik
-
-
3) Edukasi
-
-
Kasus 2
Diagnosa
Luaran Intervensi Rasional
Keperawatan
69
D. Implementasi (berdasarkan catatan terintegrasi, disesuaikan waktu
tindakan)
Kasus 1
Kasus 2
E. Evaluasi
Kasus 2
70
Perkembanagan Kasus 1
Diagnosa Hari 1
Keperawatan
( / /2021)
Bersihan jalan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
nafas tidak memburuk membaik
efektif Batuk Efektif 1 2 3 4 5
berhubugnan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
dengan Spasme
jalan nafas Memburuk membaik
dibutktikan Produksi Sputum 1 2 3 4 5
dengan batuk Mengi 1 2 3 4 5
tidak efektif, Wheezing 1 2 3 4 5
sputum berlebih, Mekonimum 1 2 3 4 5
mengi, dispnoe, (pada Neonatus)
gelisah, frekuensi
Dipnea 1 2 3 4 5
nafas 32 x/m
Orthopnea 1 2 3 4 5
Sulit Bicara 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk membaik
Frekuensi Nafas 1 2 3 4 5
Pola Nafas 1 2 3 4 5
71
Diagnosa Hari 2
Keperawatan
( / /2021)
Bersihan jalan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
nafas tidak memburuk membaik
efektif Batuk Efektif 1 2 3 4 5
berhubugnan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
dengan Spasme
jalan nafas Memburuk membaik
dibutktikan Produksi Sputum 1 2 3 4 5
dengan batuk Mengi 1 2 3 4 5
tidak efektif, Wheezing 1 2 3 4 5
sputum berlebih, Mekonimum 1 2 3 4 5
mengi, dispnoe, (pada Neonatus)
gelisah, frekuensi
Dipnea 1 2 3 4 5
nafas 32 x/m
Orthopnea 1 2 3 4 5
Sulit Bicara 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk membaik
Frekuensi Nafas 1 2 3 4 5
Pola Nafas 1 2 3 4 5
72
Diagnosa Hari 3
Keperawatan
( / /2021)
Bersihan jalan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
nafas tidak memburuk membaik
efektif Batuk Efektif 1 2 3 4 5
berhubugnan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
dengan Spasme
jalan nafas Memburuk membaik
dibutktikan Produksi Sputum 1 2 3 4 5
dengan batuk Mengi 1 2 3 4 5
tidak efektif, Wheezing 1 2 3 4 5
sputum berlebih, Mekonimum 1 2 3 4 5
mengi, dispnoe, (pada Neonatus)
gelisah, frekuensi
Dipnea 1 2 3 4 5
nafas 32 x/m
Orthopnea 1 2 3 4 5
Sulit Bicara 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk membaik
Frekuensi Nafas 1 2 3 4 5
Pola Nafas 1 2 3 4 5
73
Perkembanagan Kasus 2
Diagnosa Hari 1
Keperawatan
( / /2021)
Bersihan jalan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
nafas tidak memburuk membaik
efektif Batuk Efektif 1 2 3 4 5
berhubugnan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
dengan Spasme
jalan nafas Memburuk membaik
dibutktikan Produksi Sputum 1 2 3 4 5
dengan batuk Mengi 1 2 3 4 5
tidak efektif, Wheezing 1 2 3 4 5
sputum berlebih, Mekonimum 1 2 3 4 5
mengi, dispnoe, (pada Neonatus)
gelisah, frekuensi
Dipnea 1 2 3 4 5
nafas 36 x/m
Orthopnea 1 2 3 4 5
Sulit Bicara 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk membaik
Frekuensi Nafas 1 2 3 4 5
Pola Nafas 1 2 3 4 5
74
Diagnosa Hari 2
Keperawatan
( / /2021)
Bersihan jalan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
nafas tidak memburuk membaik
efektif Batuk Efektif 1 2 3 4 5
berhubugnan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
dengan Spasme
jalan nafas Memburuk membaik
dibutktikan Produksi Sputum 1 2 3 4 5
dengan batuk Mengi 1 2 3 4 5
tidak efektif, Wheezing 1 2 3 4 5
sputum berlebih, Mekonimum 1 2 3 4 5
mengi, dispnoe, (pada Neonatus)
gelisah, frekuensi
Dipnea 1 2 3 4 5
nafas 32 x/m
Orthopnea 1 2 3 4 5
Sulit Bicara 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk membaik
Frekuensi Nafas 1 2 3 4 5
Pola Nafas 1 2 3 4 5
75
Diagnosa Hari 3
Keperawatan
( / /2021)
Bersihan jalan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
nafas tidak memburuk membaik
efektif Batuk Efektif 1 2 3 4 5
berhubugnan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
dengan Spasme
jalan nafas Memburuk membaik
dibutktikan Produksi Sputum 1 2 3 4 5
dengan batuk Mengi 1 2 3 4 5
tidak efektif, Wheezing 1 2 3 4 5
sputum berlebih, Mekonimum 1 2 3 4 5
mengi, dispnoe, (pada Neonatus)
gelisah, frekuensi
Dipnea 1 2 3 4 5
nafas 32 x/m
Orthopnea 1 2 3 4 5
Sulit Bicara 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk membaik
Frekuensi Nafas 1 2 3 4 5
Pola Nafas 1 2 3 4 5
76