Disusun oleh:
Konsultan :
Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (HONS)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan kekuatan kepada kami untuk menyelesaikan penyusunan Pedoman
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah : Studi Kasus bagi Pendidikan Diploma III
Keperawatan.
Buku ini disusun sebagai bentuk upaya AIPDiKI Regional 6 Jawa Timur dalam
menjawab adanya dinamika regulasi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) telah mengisyaratkan bahwa
pendidikan Diploma III Keperawatan merupakan pendidikan vokasi yang tidak
menyelenggarakan pembelajaran metode riset (penelitian); dan karenanya perlu
dilakukan perubahan mendasar dalam desain kegiatan penyusunan karya tulis ilmiah
(KTI) bagi Pendidikan Diploma III Keperawatan, khususnya di Jawa Timur.
Pemberlakuan Kurikulum AIPDiKI Regional 6 Jawa Timur tahun 2014 juga merupakan
salah satu tonggak dan momentum bagi pengembangan model dan metode penyusunan
karya tulis ilmiah bagi pendidikan D-III Keperawatan.
Buku ini hadir dari hasil kerja tim/ pengurus AIPDiKI bekerja sama dengan
Prof.Dr. Nursalam, M.Nurs (HONS) melalui beberapa kali pertemuan dan penyamaan
persepsi dalam tiga tahap roundtable selama bulan Februari sampai Maret 2015.
Kehadiran buku ini diharapkan mampu memberikan warna dan kekhasan dari
teknik penyusunan karya tulis ilmiah jenjang Diploma III Keperawatan; dan secara
praktis mampu memfasilitasi mahasiswa dalam meningkatkan pencapaian kompetensi /
tujuan perkuliahan mereka.
Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang telah
memberikan dukungan bagi tersusunnya buku ini dan segenap kritik dan saran sangat
kami harapkan bagi perbaikan dimasa yang akan datang.
Penyusun
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat kepada kita
semua sehingga AIPDiKI Regional 6 Jawa Timur berhasil menyelesaikan penyusunan
buku Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Pendidikan Diploma III
Keperawatan.
Buku ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh pengurus AIPDiKI Regional 6
Jawa Timur dan beberapa pihak yang telah membantu tersusunnya pedoman ini. Untuk
itu, kami atas nama AIPDiKI Jatim menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu penyusunan buku ini dan memberikan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (HONS) yang telah banyak
memberikan masukan dalam penentuan model dan metode penyusunan karya tulis
ilmiah yang ideal bagi pendidikan Diploma III Keperawatan.
Semoga kehadiran buku ini dapat meningkatkan dinamika pada pendidikan
Diploma III Keperawatan sekaligus mampu meningkatkan kompetensi lulusan Diploma
III Keperawatan sebagaimana yang kita cita-citakan bersama.
Sekali lagi kami sampaikan selamat kepada seluruh tim yang telah berhasil
menyelesaikan penyusunan dan semoga ke depan akan muncul inovasi yang lebih baik
dari AIPDiKI Jatim, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Prosedur penyusunan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari 3 Tahap yaitu Tahap Awal,
Tahap Penyusunan Proposal, Tahap Pengambilan Data dan Tahap Penulisan Hasil Studi
Kasus
(2) Jika merupakan pendapat bersama dalam satu publikasi yang sama:
(3) Jika menggunakan kata et al. (Jika penulis lebih dari 3 orang/dkk)
(4) Jika satu orang mengungkapkan 2 pernyataan berbeda dalam buku yang
berbeda (pernyataan bisa sama, bisa berbeda) tetapi pada tahun yang
sama:
Sebuah penelitian oleh Clark tahun 2003 (dikutip dalam Brown 2012)
mendemonstrasikan bahwa … atau
Brown (2012) yang melaporkan PENELITIAN tahun 2003 oleh Clark
menyatakan bahwa ……
(7) Jika sumbernya internet maka yang dituliskan adalah nama penulisnya,
alamat website disertai tanggal akses.
2) Sampul dalam
3) Surat Pernyataan
4) Lembar Persetujuan Pembimbing
5) Lembar Penetapan Penguji
Panduan KTI : Studi Kasus - 13
6) Lembar Pengesahan Penguji
7) Kata Pengantar
8) Daftar Isi
9) Daftar Tabel
10) Daftar Gambar
11) Daftar Arti lambang, singkatan dan istilah
12) Daftar Lampiran
13) Abstrak
BAGIAN INTI
Bagian inti KTI desain studi kasus memuat hal sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Batasan Masalah
1.3. Tujuan
1.3.1Tujuan Umum
1.3.2Tujuan Khusus
1.4. Manfaat
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain
3.2 Batasan istilah (Definisi operasional)
3.3 Unit Analisis (partisipan, minimal 2)
3.4 Lokasi dan Waktu
3.5 Pengumpulan Data
3.6 Uji Keabsahan Data
3.7 Analisa Data
3.8 Etik penelitian
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Lokasi PENELITIAN
4.1.2 Karakteristik Partisipan (identitas klien)
Panduan KTI : Studi Kasus - 14
4.1.3 Data Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian
2) Diagnosis
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
5) Evaluasi
4.2 Pembahasan
1) Pengkajian
2) Diagnosis
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
5) Evaluasi
BAGIAN AWAL
Secara berurutan bagian awal terdiri dari 12 komponen seperti tersebut di bawah ini:
1) Sampul depan
a. Halaman ini dibuat dengan menggunakan kertas Buffalo atau Linnen warna
coklat tua.
b. Seluruh penulisan menggunakan huruf kapital dan dicetak tebal dengan paragraf
rata tengah (Center text)
c. Halaman ini memuat berturut-turut :
1) Kalimat “PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH” untuk naskah yang dibuat
sebelum pengambilan data dan kalimat “KARYA TULIS ILMIAH” untuk
naskah yang dibuat setelah pengambilan data
2) Judul
Panduan KTI : Studi Kasus - 15
a) Penulisan judul adalah 16-20 kata mencakup topik studi kasus dan
tempat pengambilan data
b) Judul ditulis dengan jarak 2 spasi dari tulisan “KARYA TULIS
ILMIAH”
c) Judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih, dengan
pemotongan judul sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan
membentuk piramida terbalik. Jarak antara baris judul adalah 1 spasi.
3) Logo Institusi
a) Logo diletakkan 8-9 spasi dari baris paling bawah judul
b) Logo diletakkan di tengah halaman, dengan ukuran 4 x 5 cm
4) Nama Mahasiswa & NIM/NPM
a) Penulisan nama mahasiswa diawali dengan kata “Oleh” diletakkan
dengan jarak 8 spasi dari logo
b) Penulisan nama mahasiswa ditulis dengan huruf kapital dengan diberi
garis bawah
c) Penulisan NIM/NPM diletakkan dibawah nama mahasiswa.
5) Nama Institusi, Program Studi dan Kota/ Kabupaten asal institusi. Penulisan
ditempatkan dibawah NIM/NPM dengan jarak 10 spasi.
6) Tahun disusun. Penulisan ditempatkan dibawah kota/ kabupaten asal institusi
d. Contoh pembuatan halaman sampul luar terlampir
2) Sampul Dalam
a. Halaman ini dibuat dengan menggunakan kertas HVS 80 gram ukuran A4
b. Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan dengan
dibawah judul ditambahkan kalimat: “Diajukan sebagai salah satu syarat
mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep) Pada (Nama
Institusi), tidak dicetak tebal
1) Kalimat “PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH” untuk naskah yang dibuat
sebelum pengambilan data dan kalimat “KARYA TULIS ILMIAH” untuk
naskah yang dibuat setelah pengambilan data
2) Judul : Judul ditulis dengan jarak 2 spasi dari tulisan “KARYA TULIS
ILMIAH”
3) Tulisan “Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya
Keperawatan (A.Md.Kep) Pada (Nama Institusi), ditulis dengan jarak 5-6
spasi dari baris paling bawah judul.
Panduan KTI : Studi Kasus - 16
4) Logo Institusi : Logo diletakkan 6 (enam) spasi dari baris paling bawah judul
5) Nama Mahasiswa & NIM : Penulisan nama mahasiswa diawali dengan kata
“Oleh” diletakkan dengan jarak 5 spasi dari logo
6) Identitas Institusi : Nama perguruan tinggi, nama program studi (bila perlu)
dan nama kota/kabupaten asal institusi dituliskan dalam baris yang berbeda
berturut-turut ditempatkan dibawah NIM dengan jarak 7 spasi
7) Tahun disusun. Penulisan ditempatkan dibawah tulisan nama kota/
kabupaten asal institusi.
e. Contoh pembuatan halaman sampul dalam terlampir
3) Surat Pernyataan
a. Halaman ini berisi pernyataan bahwa KTI ini merupakan karya sendiri dan
belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik.
b. Penulisan surat pernyataan menggunakan paragraf rata tengah
c. Jarak antara Judul Surat Pernyataan dengan kalimat pernyataan adalah 3 spasi.
d. Jarak antara baris terakhir kalimat pernyataan dengan tanda tangan penulis
adalah 8 spasi
e. Contoh surat pernyataan terlampir.
4) Motto
a) Halaman ini memuat Motto dari penulis
b) Motto ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12
5) Lembar Persetujuan Pembimbing
a. Halaman ini memuat judul halaman, kalimat “Karya Tulis Ilmiah Ini Telah
Disetujui”, tanggal persetujuan dosen pembimbing, nama lengkap dan tanda
tangan Pembimbing Utama dan Pembimbing dengan mengetahui Direktur /
Dekan/ Ketua dari perguruan tinggi
b. Judul halaman ditulis dengan huruf kapital
c. Contoh lembar persetujuan pembimbing terlampir
6) Lembar Penetapan Penguji
a. Halaman ini memuat judul halaman, kalimat “Telah Diuji” tanggal pelaksanaan
ujian, nama ketua dan anggota penguji dengan mengetahui Direktur / Dekan/
Ketua dari perguruan tinggi
b. Judul halaman ditulis dengan huruf kapital
c. Contoh lembar penetapan penguji terlampir
BAGIAN INTI
Penjelasan bagian inti sebagai berikut :
BAB 1
PENDAHULUAN
yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya.
Klien dengan diabetes melitus lebih mudah terkena infeksi berat seperti
timbulnya vesikula atau bula yang hemoragik, dengan cepat jaringan kulit
yang menutupi mengalami nekrosis dan dalam beberapa hari proses ini bisa
meluas, streptococcus Aureus mungkin dapat di isolasi dari lesi atau darah.
Klien dengan diabetes mellitus dengan infeksi yang berat terapi antibiotika
saja tidak cukup dan harus dibantu dengan debridemen. Apabila mengalami
luka gangren, peluang untuk menjalani amputasi sangat besar, oleh sebab itu
klien diabetes mellitus dengan infeksi kaki harus segera dibawa kerumah sakit
.......................
1.1.3 Kronologis
1) Kronologis berisi tentang bagaimana urutan kejadian suatu masalah itu sampai
timbulnya akibat jika masalah tersebut tidak ditangani (dampak).
2) Hal ini diuraikan sesuai dengan teori yang didapat dari literatur tentang masing-
masing variabel serta akibat jika masalah tersebut tidak diselesaikan.
1.1.4 Solusi
1) Paragraf terakhir berisi tentang alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah
dan dampak yang ditimbulkannya.
2) Solusi yang ditawarkan diupayakan tidak hanya satu, tetapi berbagai macam
solusi untuk beberapa pihak yang terkait dengan masalah kesehatan/
keperawatan yang diangkat dalam studi kasus.
3) Pada bagian ini dapat dijelaskan bagaimana hasil studi kasus ini dapat dipakai
untuk solusi yang telah dipaparkan.
4) Solusi juga berisi uraian tentang peran perawat dalam mengatasi masalah,
sehingga perawat ingin memperdalam pengetahuan tentang kasus ini melalui
desain studi kasus.
1.5.2 khusus
1) Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum,
sifatnya lebih operasional dan spesifik dapat dilihat pada tahap-tahap
asuhan keperawatan dan analisis perbedaan dari tinjauan pustaka dengan
tinjauan kasus.
2) Apabila semua tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum juga
terpenuhi.
3) Contoh tujuan Khusus :
(1) Melakukan pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami
Supomo
Supomo
Supomo
Supomo
1.5 Manfaat
Dalam manfaat dijelaskan relevansi dan signifikansi asuhan keperawatan untuk
ilmu maupun penerapan yang bersifat praktis. Manfaat terdiri dari Manfaat Teoritis
dan Manfaat Praktis. Manfaat Teoritis ditujukan untuk pengembangan ilmu
keperawatan. Manfaat Praktis disampaikan bagi Perawat, Rumah Sakit, Institusi
Pendidikan dan klien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka memuat uraian yang sistematik teori dasar yang relevan, fakta,
hasil penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori,
proposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan topik studi
kasus yang dilakukan. Teori dan fakta yang digunakan seharusnya diambil dari sumber
primer. Mencantumkan nama sumbernya. Tata penulisan kepustakaan harus sesuai
dengan ketentuan pada panduan yang digunakan.
Tinjauan Pustaka terdiri dari definisi, konsep penyakit, patofisiologi,
penatalaksanaan, dan konsep asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosis, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi)
BAB 3
METODE PENELITIAN
pada klien yang mengalami Diabetes Mellitus dengan Kerusakan Integritas Kulit di
RS dr. Supomo
3.3 Partisipan
Pada sub bab ini dideskripsikan tentang karakteristik partisipan / unit analiss /
kasus yang akan diteliti. Unit analisis / partisipan dalam keperawatan umumnya
adalah klien dan atau keluarganya. Subyek yang digunakan adalah 2 klien atau 2
keluarga (2 kasus) dengan masalah keperawatan dan diagnosis medis yang sama.
Misalnya, klien Diabetes Melitus dengan luka gangren
4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Lokasi pengambilan data
Pada sub-bab ini dijelaskan secara sekilas identitas RS/ Panti /
Lingkungan tempat tinggal klien atau kondisi ruang rawat (baik secara fisik
maupun situasi dan regulasi yang berlaku)
4.1.2 Pengkajian
Fokus Pengkajian adalah : Identitas klien, hasil pemeriksaan fisik, keluhan
utama dan riwayat penyakit (sekarang, dahulu dan keluarga) serta jika
diperlukan dapat ditambahkan genogram. Presentasi hasil dalam KTI dapat
dilakukan dengan teknik uraian atau tabel
Dx Medis
Riwayat Keluarga
dst
Pola Nutrisi
Pola Eliminasi
Pola Istirahat-Tidur
Dst
x-ray
Invasive: Biopsi
dst
DO : Kecemasan
Diam dan tampak murung
Klien 2
Dst
Klien 2
Data Subyektif:
Data Obyektif
Dst
4.1.5 Perencanaan
Dx Keperawatan KRITERIA
PERENCANAAN & RASIONAL
HASIL
Klien 1
Dignosis 1
Diagnosis 2
dst
Klien 2
Klien 2
1.
2.
Dst
Setelah disampaikan rencana tindakan dari dua (atau lebih klien), mungkin
dapat diikuti dengan penjelasan seperlunya tentang adanya variasi intervensi
antar klien dan alasan adanya perbedaan intervensi/ implementasi antar klien.
Paparan ini dimungkinkan untuk rencana tindakan yang tidak terkait dengan
diagnosis keperawatan yang menjadi fokus /tujuan penyusunan KTI)
4.1.6 Pelaksanaan
Teknik penyajian data tentang pelaksanaan dapat dibuat dalam bentuk tabel,
dan memuat informasi/ catatan terintegrasi disesuaikan dengan waktu
tindakan.
Berikut contoh format model tabel :
Klien 1 Jam
Jam
DST
Klien 2 Jam
Jam
dst
DST
Klien 2
Ketidakefektif
an bersihan
jalan nafas b.d
akumulasi
sekret di
saluran nafas
Dst …
Klien 1
1.Diagnosis 1
2. dx ........
S
O
A
P
Klien 2
1. dx 1
2. dx 2...........
S
O
A
P
2 Ny. F (P/ 40 tahun) Penggantian balutan Pemasangan tanggal Tidak ada tanda The Centers for Disease Control
1. Gastritis akut + DM (40 tahun) insersi intravena 01/01/2015 jam 12.15 plebitis and Prevention menganjurkan
Mobilisasi: bebas dengan transparan WIB penggantian katheter stiap 72-96
2. Nutrisi: cukup dressing penggantian pada hari ke jam untuk membatasi potensi
3. Personal Hygiene: baik 3 infeksi (Darmawan, 2008)
4. IV taki no 22
5. Antrain 2x 1000 mg
Asering 500 cc /24 jam
Primperan 3 x 10 mg
3 Tn. S (L/ 62 tahun) Penggantian balutan Pemasangan tanggal Tidak ada tanda The Centers for Disease Control
1. SH + HM Mobilisasi: bebas insersi intravena 30/12/2014 jam 09.20 plebitis and Prevention menganjurkan
2. Nutrisi: cukup dengan transparan WIB penggantian katheter stiap 72-96
3. Personal Hygiene: baik dressing penggantian pada hari ke jam untuk membatasi potensi
4. IV cath taka no 22 3 infeksi (Darmawan, 2008)
5. NaCl 0,9% 500 cc /24 jam
Prosogan 1 x 30 mg
Antrain 3 x 1000 mg
Cefo 3 x 1 gr
4 Ny. Rsm (P/ 54 tahun) Penggantian balutan Pemasangan tanggal Terdapat tanda terapi intavena ranitidin 50 mg
1. Dyspepsia + hiperglikemi insersi intravena 28/12/2014 jam 10.30 plebitis dengan titrasi 10 cc dapat
2. Mobilisasi: bebas dengan transparan WIB beresiko terjadi plebitis,
3. Nutrisi: cukup dressing penggantian tiap hari ke 2 pemberian ranitidin 50 mg
4. Personal Hygiene: baik secara intermitten bolus tiap 6-8
5. IV cath taki no 22 jam diencerkan dalam NaCl 0,9%
6. Asering 500 cc / 24 jam atau larutan injeksi IV sampai
Cefriaxon 2 x 1 gr diperoleh konsentrasi tidak lebih
Primperan 3 x 10 mg dari 2,5 mg/ml dengan total
Ranitidin 2 x 50 mg volume 20 ml. Kecepatan injeksi
yang diberikan tidak lebih dari 4
ml/menit (dengan waktu 5
menit). (Hexaparm, 2012).
5 Tn. S (L/ 59 tahun) Penggantian balutan Pemasangan tanggal Tidak ada tanda The Centers for Disease Control
1. PPOK aksaserbasi akut + post insersi intravena 02/01/2015 jam 09.30 WI plebitis and Prevention menganjurkan
gagal nafas + PJK OMI dengan transparan B penggantian katheter stiap 72-96
anteroseptal + HT I JNC VII dressing penggantian pada hari ke jam untuk membatasi potensi
2. Mobilisasi: bebas 3 infeksi (Darmawan, 2008)
3. Nutrisi: kurang
4. Personal Hygiene: baik
5. IV cath taka no 20
6. RD5% 1000 cc/ 24 jam
Ondane 8 mg
Methyprednisolon 125 mg
Ciprofloxacin 750 mg
6 An.S (L/ 14 tahun) Penggantian balutan Pemasangan tanggal Tidak ada tanda The Centers for Disease Control
1. Susp. TB paru (14 tahun) insersi intravena 02/01/2015 jam 21.15 plebitis and Prevention menganjurkan
2. Mobilisasi: bebas dengan transparan WIB penggantian katheter stiap 72-96
3. Nutrisi: Cukup dressing penggantian pada hari ke jam untuk membatasi potensi
4. Personal Hygiene: baik 3 infeksi (Darmawan, 2008)
5. IV cath taka no24
Panduan KTI : Studi Kasus - 42
No Klien Intervensi Comparation Outcome Teori
6. RL 1500 cc/24 jam
OMZ 1 x 40 mg
Cipro 200 mg
Antrain 1x1000 mg
7 Tn.S (L/ 62 tahun) Penggantian balutan Pemasangan dengan Tidak ada tanda The Centers for Disease Control
1. HHF + HT I JNC VII + DCFC insersi intravena 01/01/2015 jam 13.00 plebitis and Prevention menganjurkan
II dengan transparan WIB penggantian katheter stiap 72-96
2. Mobilisasi: bebas dressing penggantian pada hari ke jam untuk membatasi potensi
3. Nutrisi: Cukup 3 infeksi (Darmawan, 2008)
4. Personal Hygiene: baik
5. IV cath taka no 20
NaCl 0,9% 500 cc/24 jam
Furosemide 1 x 40 mg
Intervensi Keperawatan pencegahan plebitis dengan Kassa Steril di IRNA Lantai 3 RS X Tanggal 22 Desember 2014-4 Januari 2015
Pemberian ranitidin 50 mg
secara intermitten bolus tiap 6-8
jam diencerkan dalam NaCl
0,9% atau larutan injeksi IV
sampai diperoleh konsentrasi
tidak lebih dari 2,5 mg/ml
dengan total volume 20 ml.
Kecepatan injeksi yang
diberikan tidak lebih dari 4
ml/menit (dengan waktu 5
menit). (Hexaparm, 2012).
4 Ny. Is (P/ 82 tahun) Penggantian balutan Pemasangan tanggal Ada tanda phlebitis Usia lebih dari 60 tahun vena
1. GEA insersi intravena 2/1/2015 jam 18.35 WIB menjadi rapuh, tidak elastis dan
2. Mobilisasi: bebas dengan selama 3 hari penggantian mudah kolaps (Dermawan,
3. Nutrisi: cukup kassa steril kassa 1 kali karena kassa 2008)
4. Personal Hygiene: baik basah pemasangan pada dominan
5. IV cath taka no 20 tangan yang dapat menyebabkan
6. RD 5% 1000 cc / 24 jam kateter intravena bergeser dan
OMZ 40 mg mengakibatkan trauma pada
Primperan 10 mg tunika intima (Potter & Perry,
2006).
Pengeluaran cairan yang
Panduan KTI : Studi Kasus - 44
No Klien Intervensi Comparasion Outcome Teori
berlebihan akan merangsang
pengeluaran hormon epineprin,
aldosteron dan antidiuretik yang
akan merangsang vasokontriksi
pembuluh darah dengan
mengurangi volume dari ginjal,
sehingga berisiko terjadi
kerusakan pada pembuluh darah
(Sabiston, 2012)
5 Sdr. Da (L/ 18 tahun) Penggantian balutan Pemasangan tanggal Tidak ada tanda Sebagian besar plebitis terjadi
1. DHF insersi intravena 28/12/2014 jam 09.10 phlebitis pada usia antara 61 – 80 tahun
2. Mobilisasi: bebas dengan WIB (36.7 %), usia 18 - 40 (33.3 %)
3. Nutrisi: cukup kassa steril selama 3 hari penggantian tahun dan
4. Personal Hygiene: baik kassa 1 kali karena kassa usia 41 – 60 tahun (30 %)
5. IV cath taka no 20 basah
6. Asering : D5 (2 :1) 1500 cc / 24 (The Soedirman Journal of
jam Nursing, Volume 2, No.3,
Antrain 1000 mg November 2007)
Ondane 4 mg
6 Nn. A (P/ 22 tahun) Penggantian balutan Pemasangan tanggal Tidak ada tanda Sebagian besar plebitis terjadi
1. GEA + dehidrasi berat (22 insersi intravena 22/12/2014 jam 10.00 phlebitis pada usia antara 61 – 80 tahun
tahun) dengan WIB (36.7 %), usia 18 - 40 (33.3 %)
2. Mobilisasi: bebas kassa steril selama 1 hari tidak tahun dan
3. Nutrisi: cukup dilakukan pergantian usia 41 – 60 tahun (30 %)
4. Personal Hygiene: baik kassa
5. IV cath taki no 24 (The Soedirman Journal of
6. Asering 1500 cc / 24 jam Nursing, Volume 2, No.3,
Primperan 10 mg November 2007)
7 Nn Ri (P/ 19 tahun) Penggantian balutan Pemasangan tanggal Tidak ada tanda Sebagian besar plebitis terjadi
1. Sirosis Hepatis insersi intravena 26/12/2014 jam 22.00 phlebitis pada usia antara 61 – 80 tahun
2. Mobilisasi: bebas dengan WIB (36.7 %), usia 18 - 40 (33.3 %)
3. Nutrisi: cukup kassa steril selama 3 hari dilakukan tahun dan
4. Personal Hygiene: baik pergantian kassa 1 kali usia 41 – 60 tahun (30 %)
Panduan KTI : Studi Kasus - 45
No Klien Intervensi Comparasion Outcome Teori
5. IV cath taka no 22 karena kassa kotor
6. Asering 1000 cc / 24 jam (The Soedirman Journal of
Ciprofloxacin 2 x 200 mg Nursing, Volume 2, No.3,
Lasix 3 x 20 mg November 2007)
Ranitidin 3 x 50 mg
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban dari masalah dalam studi kasus. Penulisan
Kesimpulan dengan menggunakan kalimat (Subyek Predikat Obyek Keterangan).
Kesimpulan terdiri atas jawaban atas :
1) Pengkajian
2) Diagnosis
3) Perencanaan
4) Tindakan
5) Evaluasi
5.2 Saran
Saran merupakan implikasi hasil studi kasus terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi saran bagi peneliti
selanjutnya, sebagai hasil pemikiran atas keterbatasan penelitian yang dilakukan. Saran
diharapkan spesifik mengacu pada hasil studi kasus dan operasional dalam
pelaksanaannya (kapan, siapa, dan dimana).
BAGIAN AKHIR
Bagian akhir usulan KTI studi kasus meliputi :
1. Daftar pustaka (lihat cara penulisan kepustakaan)
2. Lampiran
1) Naskah KTI setelah melalui proses ujian KTI dan telah selesai direvisi serta
ditandatangani oleh Penguji dan pimpinan institusi, dikumpulkan kepada
Koordinator KTI.
2) Naskah KTI dijilid dan dilengkapi dengan Berita Acara ujian KTI.
c) Skripsi/Tesis/Disertasi:
Ananda, P 2004,‘Pendekatan Humas Perguruan Tinggi Di Jakarta Sebagai
Strategi Pemasukan Dana’, tesis MBA, Universitas Indonesia
Raya.
Nursalam, 1998, ‘Development Nursing Research in Indonesia’ Unpublised
Thesis for Honours Master of Nursing, University of
Wollongong, NSW, Australia
d) Kamus
Cole, JO & Cole, KG 2003, ‘Psychopharmacology’, Encyclopedia of Mental
Health, vol. 5.
e) Internet :
e. E-book :
Trochim, WM 2000, The Research Methods Knowledge Base, 2nd edn,
updated 2 August 2000, dilihat 14 November 2001,
<http://socialresearchmethods.net/kb/index.htm>.
f. Artikel :
Garcia, P 2004, ‘Pragmatic Comprehension Of High And Low Level
Language Learners’, TESL-EJ, vol 8, no. 2, dilihat 2 Desember 2005,
<http://berkeley.edu/TESL-EJ/ej30/a!.html>.
* Keterangan : TESL-EJ adalah nama situs di mana jurnal tersebut
dipublikasikan (ditulis dengan font italic)
g. E-Jurnal
Erina & Septiana 2010, ‘Pengembangan Metode Asuhan Keperawatan
Pediatrik’ Nursing Journals, vol. 26, no. 7-8, h. 565-596.
h. Dokumen di situs internet tanpa Pengarang
Lung Cancer 2004, msn Health, dilihat 12 Juni 2004,
<http://content.health.msn.com/condition_center/lung_cancer/default.htm>.
f) Makalah :
Nursalam 2014. Asuhan Keperawatan klien terinfeksi HIV dan AIDS. Aspek
Bio Psiko Sosio Spiritual. Makalah Seminar Nasional pada
Universitas Jember. tidak dipublikasikan. 26 Oktober. 2014