Penyusun
Kata Pengantar......................................................... 1
Daftar Isi ................................................................... 2
Lampiran................................................................... 49
10 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
7) Penilaian proses pengambilan data dilakukan oleh
dosen pembimbing, dosen penguji, dan penguji
lapangan.
11 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
3.3 Tahap Sidang Hasil Akhir KTI
1) Hasil akhir penyusunan KTI dipresentasikan di
depan tim penguji yang terdiri dari 1 (satu) dosen
pembimbing dan 2 (dua) orang penguji.
2) Setelah mahasiswa menyelesaikan sidang akhir,
mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk
merevisi KTI yang telah disidangkan selama 3
hari kerja.
12 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
BAB 4
KETENTUAN PENULISAN
13 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
6) Penomoran halaman
a) Penomoran halaman dimulain dari
halaman judul (halaman sampul dalam)
sampai dengan abstrak ditulis dengan huruf
romawi kecil (i,ii,iii dst...) dan ditempatkan di
tengah bawah.
b) Bagian inti sampai dengan bagian akhir
diberi nomor halaman dengan angka arab
dan ditempatkan di tengah bawah.
c) Halaman yang terdapat judul bab,
penomoran halamannya ditempatkan di
tengah bawah.
7) Penomoran sub bab sebagai berikut:
1.1
1.1.1
8) Penomoran sub bab, hanya diperkenankan
sampai dengan tingkat ketiga. Sedangkan
penomoran untuk materi adalah seperti contoh
berikut:
1)
a)
(1)
(a)
9) Tabel dan Gambar
a) Penulisan judul tabel dan gambar diberi
nomor dengan angka arab, sesuai dengan
nomor Bab tempat tabel tersebut dicantumkan
dengan diikuti nomor urut tabel dengan angka
Arab, serta dicetak tebal (bold)
b) Apabila judul tabel atau gambar tidak
cukup ditulis pada satu baris, maka dapat
dilanjutkan pada baris berikutnya dengan
ketentuan bahwa awal baris kedua judul
berada di bawah kata pertama judul
gambar (bukan di bawah nomor tabel).
Contoh penulisan judul tabel dan gambar :
14 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
Tabel 2.2 Hasil Observasi Pengkajian
Awal
(tabel ini berada di Bab 2 dan merupakan
tabel kedua)
15 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
(2) Jika merupakan pendapat bersama
dalam satu publikasi yang sama:
16 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
(6) Jika sumbernya adalah bukan tanpa
pengarang maka:
17 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
4.2 Kerangka Penulisan
Kerangka penulisan naskah KTI Desain Studi
Kasus adalah sebagai berikut :
BAGIAN AWAL
Bagian awal KTI desain studi kasus terdiri atas :
1) Sampul depan
Sampul depan mengandung judul karya tulis;
Contoh :
PENERAPAN TERAPI MUSIK UNTUK
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PASIEN
MENARIK DIRI DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI
DI RUMAH SAKIT MARZUKI MAHDI - BOGOR
(STUDI KASUS)
2) Sampul dalam
3) Surat Pernyataan
4) Lembar Persetujuan Pembimbing
5) Lembar Penetapan Penguji
6) Riwayat Hidup Penulis
7) Kata Pengantar
8) Daftar Isi
9) Daftar Tabel
10) Daftar Gambar
11) Daftar Lampiran
12) Abstrak
BAGIAN INTI
Bagian inti KTI desain studi kasus memuat hal
sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
18 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
1.3. Tujuan
1.3.1Tujuan Umum
1.3.2Tujuan Khusus
1.4. Manfaat
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
4.2 Pembahasan
4.3 Keterbatasan Penelitian
19 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
BAGIAN AKHIR
Bagian akhir terdiri dari:
1) Daftar Pustaka
2) Lampiran
BAGIAN AWAL
Secara berurutan bagian awal terdiri dari 12 komponen
seperti tersebut di bawah ini:
1) Sampul depan
a) Halaman ini dibuat dengan menggunakan
kertas Buffalo atau Linnen warna merah
maroon.
b) Seluruh penulisan menggunakan huruf kapital
dan dicetak tebal dengan paragraf rata tengah
(Center text).
c) Halaman ini memuat berturut-turut:
(1) J u d u l
i. Penulisan judul adalah 16-20 kata
mencakup topik studi kasus dan
tempat pengambilan data
ii. Judul ditulis dengan jarak 2 spasi
dari tulisan “KARYA TULIS ILMIAH”
iii. Judul yang panjang ditulis menjadi
dua baris atau lebih, dengan
pemotongan judul sesuai dengan
kaidah Bahasa Indonesia dan
membentuk piramida terbalik. Jarak
antara baris judul adalah 1 spasi.
(2) Logo Institusi
(a) Logo diletakkan 8-9 spasi dari baris
paling bawah judul
(b) Logo diletakkan di tengah halaman,
dengan ukuran 5 x 5 cm
(3) Nama Mahasiswa & NIM/NPM
(a) Penulisan nama mahasiswa diawali
dengan kata “Oleh” diletakkan
dengan jarak 8 spasi dari logo.
20 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
(b) Penulisan nama mahasiswa ditulis
dengan huruf kapital dengan diberi
garis bawah.
(c) Penulisan NIM/NPM diletakkan dibawah
nama mahasiswa.
(4) Nama Institusi, Program Studi, dan Kota/
Kabupaten asal institusi.
Penulisan ditempatkan dibawah NIM/NPM
dengan jarak 10 spasi.
(5) Tahun disusun.
Penulisan ditempatkan di bawah kota/
kabupaten asal institusi.
d) Contoh pembuatan halaman sampul luar
terlampir
2) Sampul dalam
a) Halaman ini dibuat dengan menggunakan
kertas HVS 80 gram ukuran A4.
b) Halaman ini berisi materi yang sama
dengan halaman sampul depan dengan
dibawah judul ditambahkan kalimat: “Diajukan
sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar
Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep)
Pada (Nama Institusi), tidak dicetak tebal.
(1) Judul
Judul ditulis dengan jarak 2 spasi dari
tulisan “KARYA TULIS ILMIAH”
(2) Tulisan “Diajukan sebagai salah satu syarat
mendapatkan gelar Ahli Madya
Keperawatan (A.Md.Kep) Pada (Nama
Institusi), ditulis dengan jarak 5-6 spasi
dari baris paling bawah judul.
(3) Logo Institusi
Logo diletakkan 6 (enam) spasi dari baris
paling bawah judul.
(4) Nama Mahasiswa & NIM
Penulisan nama mahasiswa diawali
dengan kata “Oleh” diletakkan dengan
jarak 5 spasi dari logo
21 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
(5) Identitas Institusi
Nama perguruan tinggi, nama program
studi (bila perlu) dan nama kota/kabupaten
asal institusi dituliskan dalam baris yang
berbeda berturut-turut ditempatkan dibawah
NIM dengan jarak 7 spasi.
(6) Tahun disusun.
Penulisan ditempatkan dibawah tulisan
nama kota/kabupaten asal institusi.
c) Contoh pembuatan halaman sampul dalam
terlampir
3) Surat Pernyataan
a) Halaman ini berisi pernyataan bahwa KTI
ini merupakan karya sendiri dan belum
pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik.
b) Penulisan surat pernyataan menggunakan
paragraf rata tengah.
c) Jarak antara Judul Surat Pernyataan dengan
kalimat pernyataan adalah 3 spasi.
d) Jarak antara baris terakhir kalimat
pernyataan dengan tanda tangan penulis
adalah 8 spasi
e) Contoh surat pernyataan terlampir.
22 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
5) Lembar Penetapan Penguji
a) Halaman ini memuat judul halaman, kalimat
“Telah Diuji” tanggal pelaksanaan ujian, nama
ketua dan anggota penguji dengan
mengetahui ketua jurusan dari perguruan
tinggi.
b) Judul halaman ditulis dengan huruf capital.
c) Contoh lembar penetapan penguji terlampir.
7) Kata Pengantar
a) Halaman ini memuat judul halaman, tujuan
penulisan KTI, ucapan terima kasih dan
harapan penulis terhadap pemanfaatan KTI.
b) Judul halaman ditulis dengan huruf kapital.
c) Kata pengantar ditulis dengan 1,5 spasi.
d) Contoh kata pengantar terlampir
8) Daftar Isi
a) Daftar ini memuat judul halaman dan daftar
halaman dari semua bagian dalam naskah
KTI desain studi kasus termasuk urutan
Bab, Sub Bab dan Anak Sub Bab dengan
nomor halamannya.
b) Daftar isi ditulis dengan 1 spasi.
c) Contoh daftar isi terlampir.
23 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
9) Daftar Tabel
a) Daftar tabel memuat judul halaman, nomor
urut tabel, judul tabel, dan nomor halaman.
b) Daftar tabel ditulis dengan 1.5 spasi.
c) Contoh daftar tabel terlampir.
14) Abstrak
Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris dengan mengikuti kaidah IMRAD
(Introduksi masalah & tujuan, Metodologi, Result
and Discussion) dengan disertai kata kunci
(Keyword) di akhir halaman abstrak. Jumlah kata
dalam abstrak sebanyak 150-200 kat
24 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
BAGIAN INTI
Penjelasan bagian inti sebagai berikut:
BAB 1
PENDAHULUAN
25 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
1.1.2 Justifikasi / Skala Masalah
1) Justifikasi adalah pembenaran dan
bukti secara autentik tentang
keberadaan masalah yang telah
diuraikan.
2) Dalam paragraf ini diungkapkan
kesenjangan: antara harapan dan
kenyataan, antara teori dan praktik,
antara visi dengan realitas.
3) Selain kesenjangan, perlu diungkap
besar/ skala masalah, artinya seberapa
besar masalah itu dapat diangkat menjadi
masalah studi kasus, yang dapat
dibuktikan dengan data kualitatif
maupun kuantitatif. Data dapat
diperoleh dari literatur yang terbaru,
hasil penelitian yang masih relevan
dan survey awal (bukti empiris).
4) Penyusunan skala masalah dituliskan
dari ruang lingkup yang paling luas
hingga ke lingkup pada tempat
pengambilan kasus.
1.1.3 Kronologis
1) Kronologis berisi tentang bagaimana
urutan kejadian suatu masalah itu sampai
timbulnya akibat jika masalah tersebut
tidak ditangani (dampak).
2) Hal ini diuraikan sesuai dengan teori yang
didapat dari literatur tentang masing-
masing variabel serta akibat jika masalah
tersebut tidak diselesaikan.
1.1.4 Solusi
1) Paragraf terakhir berisi tentang alternatif
solusi untuk menyelesaikan masalah
dan dampak yang ditimbulkannya.
2) Solusi yang ditawarkan diupayakan
tidak hanya satu, tetapi berbagai
macam solusi untuk beberapa pihak
26 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
yang terkait dengan masalah
kesehatan/ keperawatan yang diangkat
dalam studi kasus.
3) Pada bagian ini dapat dijelaskan
bagaimana hasil studi kasus ini dapat
dipakai untuk solusi yang telah
dipaparkan.
4) Solusi juga berisi uraian tentang peran
perawat dalam mengatasi masalah,
sehingga perawat ingin memperdalam
pengetahuan tentang kasus ini melalui
desain studi kasus.
Contoh :
1.3 Tujuan
27 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan
secara keseluruhan yang ingin dicapai
melalui studi kasus.
Contoh:
1.4 Manfaat
Dalam manfaat dijelaskan relevansi dan
signifikansi asuhan keperawatan untuk ilmu
maupun penerapan yang bersifat praktis. Manfaat
terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis.
28 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
Manfaat teoritis ditujukan untuk pengembangan
ilmu keperawatan. Manfaat praktis disampaikan
bagi perawat, rumah sakit, institusi pendidikan, dan
pasien/ klien/ keluarga.
29 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
30 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.2 Partisipan
Pada sub bab ini dideskripsikan tentang
karakteristik partisipan / unit analisis / kasus yang
akan diteliti. Unit analisis / partisipan dalam
keperawatan umumnya adalah klien dan atau
31 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
keluarganya. Subyek yang digunakan adalah 2
pasien atau 2 keluarga (2 kasus) dengan masalah
keperawatan dan diagnosis medis yang sama.
Misalnya, pasien dengan Gangguan Sistem
Pencernaan Dengan Nyeri Akut.
32 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
3.6 Lokasi dan Waktu penelitian
Dijelaskan tentang deskriptif lokasi penelitian,
jika fokus sasaran adalah keluarga maka perlu
menuliskan alamat yang digunakan setingkat desa
serta waktu yang digunakan dalam penyusunan
KTI Studi kasus. Waktu penyelenggaraan kegiatan
penyelenggaraan asuhan keperawatan adalah :
1) Studi kasus individu (di Rumah sakit) lama waktu
sejak klien pertama kali masuk RS sampai pulang
dan atau klien yang dirawat minimal 3 hari. Jika
sebelum 3 hari klien sudah pulang, maka perlu
penggantian klien lainnya yang sejenis. Dan bila
perlu dapat dilanjutkan dalam bentuk home care.
2) Studi kasus pada keluarga di komunitas,
sasarannya adalah klien dan keluarga.
Lama waktu bisa menyesuaikan sesuai dengan
target keberhasilan dari tindakan, bisa 2 sd 3
minggu (dengan jumlah kunjungan minimal 4 kali
selama masa perawatan).
33 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
3.8 Metode Pengumpulan Data
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode
pengumpulan data yang digunakan;
1) Metode Pengumpulan Data
Adalah bagaimana data dikumpulkan, Contoh :
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan Observasi terhadap ADL pasien yang
mengalami menarik diri, sebelum dan sesudah
pemberian terapi musik.
2) Langkah Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang dilakukaan mulai
dari perizinan, pelaksanaan, pelaksanaan dan hasil
penelitian
34 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
Adapun cara menilai kemampuan ADL pasien
berdasarkan aspek ADL adalah sebagai berikut :
F
P = ------- x 100 %
N
Keterangan :
P : Prosentase
F : Jumlah kemampuan yang dicapai
N : Jumlah aspek kemampuan
Selanjutnya hasil pengukuran tersebut di kategorikan
berdasarkan tingkat kemandirian/ketergantungan
Minimal care, partial care, total care. Minimal care jika
subyek mampu melakukan dengan mandiri, Partial
care jika subyek masih dibantu sebagian oleh
perawat, dan Total care jika subyek dibantu
sepenuhnya oleh perawat. Kategori ditentukan pada
prosentase (%) terbanyak dari kemampuan ADL yang
dicapai subyek.
35 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
36 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
4.1.3 Pemaparan Fokus Studi
Pada sub bab ini menjelaskan hasil penelitian
yang dilakukan terhadap partisipan dan dibagi
kedalam:
4.1.3.1 Hasil Pengkajian Pre Intervensi
4.1.3.1 Hasil Evaluasi Pasca Intervensi
Pemaparan focus studi dapat dijelaskan
secara narasi, dan diperkuat dengan
ditampilkannya table maupun diagram.
4.2 Pembahasan
Berisi perbandingan antara tinjauan pustaka
dengan tinjauan kasus yang disajikan untuk
menjawab tujuan khusus. Setiap temuan perbedaan
diuraikan dengan konsep. Pembahasan disusun
sesuai dengan tujuan khusus. Pembahasan berisi
tentang mengapa (why) dan bagaimana (How). Urutan
penulisan berdasarkan paragraf adalah F-T-O (Fakta -
Teori – Opini)
Dalam analisis menggunakan pendekatan Fakta
– Teori dan Opini (FTO) penyusun dapat
mengungkapkan lagi data-data/fakta-fakta yang
ditemukan pada kedua pasien yang mana salah
satunya dilakukan penerapan intervensi (terapi
komplementer), selanjutnya membandingkan fakta
yang terjadi dengan teori asuhan keperawatan atau
pendekatan patofisiologi, dan berusaha untuk
menjelaskan mengapa terjadi variasi (how) dan
mengapa variasi tersebut dapat dialami. Penyusun
studi kasus juga dapat mengkaitkan beberapa data
pendukung yang mungkin relevan dengan tetap
mengemukakan teori-teori yang mendukung
pentingnya data tersebut dalam menunjang
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban dari masalah dan
tujuan dalam studi kasus. Penulisan Kesimpulan
dengan menggunakan kalimat (subyek – predikat-
obyek- keterangan).
5.2 Saran
Saran merupakan implikasi hasil studi kasus
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan
penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi
saran bagi peneliti selanjutnya terutama terkait
penerapan intervensi (terapi komplementer) yang
dilakukan, sebagai hasil pemikiran atas keterbatasan
penelitian yang dilakukan. Saran diharapkan spesifik
mengacu pada hasil studi kasus dan operasional dalam
pelaksanaannya (kapan, siapa, dan dimana).
f) Artikel :
Garcia, P 2004, ‘Pragmatic Comprehension Of
High And Low Level Language Learners’,
TESL-EJ, vol 8, no. 2, dilihat 2 Desember
2005,
<http://berkeley.edu/TESL EJ/ej30/a!.html>.
* Keterangan : TESL-EJ adalah nama
situs di mana jurnal tersebut
dipublikasikan (ditulis dengan font
italic)
g) E-Jurnal :
Erina & Septiana 2010, ‘Pengembangan
Metode Asuhan Keperawatan Pediatrik’
Nursing Journals, vol. 26, no. 7-8, h. 565-
596.
i) Makalah :
Nursalam 2014. Asuhan Keperawatan klien
terinfeksi HIV dan AIDS. Aspek Bio Psiko
Sosio Spiritual. Makalah Seminar Nasional
pada Universitas Jember. tidak
dipublikasikan. 26 Oktober. 2014
OLEH:
PUTRA RAMADHAN
NIM. 1201100023
Penulis
Putra Ramadhan
NIM.1201100023
Pembimbing
Dewan Penguji
Ketua Penguji
Mengetahui,
Ketua Prodi D III Keperawatan
STIKes Raflesia Depok