Anda di halaman 1dari 54

PEDOMAN PENULISAN

KARYA TULIS ILMIAH


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
STIKES RAFLESIA

0|P andua n T ugas akhir


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
buku panduan penyusunan karya tulis ilmiah: studi kasus
bagi mahasiswa Program Diploma III ini dapat
diselesaikan. Penulisan buku ini sebagai pedoman dan
petunjuk penyusunan karya tulis ilmiah bagi mahasiswa
tingkat III semester VI Program Studi DIII Keperawatan,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Raflesia Depok.
Proses penyusunan buku panduan ini tidak luput dari
hambatan dan kesulitan, namun berkat dorongan dan
motivasi dari berbagai pihak, akhirnya tim penyusun dapat
menyelesaikan buku ini. Oleh karena itu, tim penyusun
ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan buku ini.
Tim penyusun menyadari sepenuhnya bahwa buku
panduan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, tim
penyusun senantiasa mengharapkan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak untuk perbaikan kualitas
buku panduan ini di masa mendatang. Tim penyusun
berharap semoga buku panduan ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak.

Penyusun

1|P andua n T ugas akhir


DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................... 1
Daftar Isi ................................................................... 2

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................... 3


1.1 Latar Belakang .................................................. 3
1.2 Pengertian KTI Desain Studi Kasus ................... 3
1.3 Tujuan KTI Desain Studi Kasus ........................ 4
1.4 Ruang Lingkup dan Materi KTI ......................... 4
1.5 Tema KTI Desain Studi Kasus .......................... 5
1.6 Kedudukan KTI dan bobot SKS ........................ 5

BAB 2 KETENTUAN PENYUSUNAN KTI ................ 6

BAB 3 PROSEDUR PENYUSUNAN KTI ................ 10


3.1 Tahap Awal ....................................................... 10
3.2 Tahap Penulisan Hasil Studi Kasus .................. 11
3.3 Tahap Sidang Akhir KTI ................................... 12

BAB 4 KETENTUAN PENULISAN ........................... 13


4.1 Ketentuan Umum ............................................. 13
4.2 Kerangka Penulisan .......................................... 18

BAB 6 PROSEDUR UJIAN PROPOSAL DAN KTI .. 42

BAB 7 PENULISAN SUMBER PUSTAKA .............. 46

Lampiran................................................................... 49

2|P andua n T ugas akhir


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Desain Studi
Kasus merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi Diploma III. Untuk
memenuhi tujuan tersebut, perlu disusun suatu
pedoman penyusunan KTI Desain Studi Kasus
yang khusus diperuntukkan bagi dosen pembimbing
dan mahasiswa.

1.2 Pengertian KTI Desain Studi Kasus


KTI Desain Studi Kasus adalah suatu karya tulis
ilmiah berupa paparan hasil penerapan proses
asuhan keperawatan kepada klien secara ideal
sesuai dengan teori dan berisi pembahasan atas
kesenjangan yang terjadi di lapangan. Penyusunan
karya tulis ini dilaksanakan melalui :
1) Studi Lapangan (Field Research) untuk
memperoleh data primer. Yang dimaksud
dengan data primer adalah data yang diperoleh
mahasiswa secara langsung dari sumber data, baik
melalui pengamatan (observation), wawancara
(interview), maupun hasil pengukuran langsung
lainnya. Data diambil dari sumber lapangan
(pasien/ klien/ keluarga).
2) Studi Kepustakaan (Library Research) digunakan
untuk memperoleh teori-teori dan/ atau sebagai
bahan rujuan untuk melengkapi data sekunder
yang relevan dan mutakhir dengan permasalahan.
Data sekunder yang dimaksud adalah data yang
diperoleh mahasiswa dengan memanfaatkan
data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan
dilaporkan oleh pihak lain, dalam bentuk
publikasi ilmiah seperti buku, jurnal, majalah
ilmiah, dan sebagainya.

3|P andua n T ugas akhir


1.3 Tujuan KTI Desain Studi Kasus
KTI Desain Studi Kasus ini bertujuan untuk
melatih dan menguji kemampuan berfikir kritis, kreatif,
dan analitis sebagai bentuk penerapan ilmu dan
keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan
keperawatan. Selain itu, hasil dari penyusunan studi
kasus ini berguna untuk memperkaya ilmu
pengetahuan. Secara khusus, melalui studi kasus
diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman
dan memiliki kemampuan:
1) Mendeskripsikan suatu permasalahan
dalam lingkup penerapan asuhan
keperawatan.
2) Mendeteksi permasalahan yang sedang atau akan
terjadi
3) Menganalisis permasalahan berdasarkan
ilmu yang dipelajarinya serta pengalaman
praktisnya.
4) Melaksanakan asuhan keperawatan secara
komperhensif sesuai dengan teori.
5) Mengambil kesimpulan dari analisis
permasalahan tersebut di atas serta
mengemukakan saran dan rekomendasi.

1.4 Ruang Lingkup dan Materi KTI Desain Studi Kasus


Materi KTI Desain Studi Kasus dikembangkan
dari bidang ilmu keperawatan sesuai dengan area
kompetensi perawat Diploma III. Materi tersebut
didasarkan pada data dan atau informasi yang berasal
dari trend dan issue dalam keperawatan, masalah
kesehatan yang berkembang, atau berdasarkan
hasil penelitian/ laporan studi kasus terdahulu yang
dikaitkan dengan studi kepustakaan. Penulisan KTI
Desain Studi Kasus harus dapat mengetengahkan
indikator yang hendak ditemukan, terutama yang
berkaitan dengan masalah keperawatan yang menjadi
fokus. Karena sifatnya yang demikian, KTI Desain
Studi Kasus harus mengetengahkan ruang lingkup
permasalahan asuhan keperawatan.
4|P andua n T ugas akhir
1.5 Tema KTI Desain Studi Kasus
Pengambilan tema penulisan KTI Desain Studi
Kasus berdasarkan masalah yang ada dalam bidang
Keperawatan, kemudian dikonsultasikan kepada
Dosen Pembimbing. Tema yang dapat dijadikan
fokus kajian dalam keperawatan yaitu sebagai
berikut:
1) Keperawatan Medikal Bedah
2) Keperawatan Anak
3) Keperawatan Maternitas
4) Keperawatan Keluarga
5) Keperawatan Jiwa

1.6 Kedudukan KTI dan Bobot Satuan Kredit Semester


(SKS)
Karya Tulis Ilmiah mempunyai kedudukan
yang sama dengan mata kuliah lain dalam
kurikulum, tetapi berbeda dalam bentuk proses
pembelajaran dan mekanisme penilaian.
Penyusunan KTI Desain Studi Kasus bagi
seorang mahasiswa mempunyai bobot 4 sks yang
artinya: 1 sks setara dengan kegiatan akademik
selama 170 menit setiap minggu. Jadi 4 sks setara
dengan 4 x 170 menit setiap minggu.

5|P andua n T ugas akhir


BAB 2
KETENTUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

2.1 Persyaratan Akademik


1) Telah dinyatakan lulus semua mata kuliah
yang wajib ditempuh mahasiswa.
2) Telah memenuhi jumlah SKS yang harus
ditempuh sesuai ketentuan pada Program Studi
Diploma III Keperawatan.
3) Telah memenuhi semua tugas akademik
termasuk laporan asuhan keperawatan yang
diwajibkan.

2.2 Persyaratan Administratif


1) Terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi
Diploma III Keperawatan di masing-masing
institusi pada tahun akademik yang bersangkutan
dengan melampirkan tanda bukti registrasi.
2) Mahasiswa telah memenuhi administrasi
pendidikan.

2.3 Ketentuan Penyusunan KTI Desain Studi Kasus


Dalam penyusunan KTI Desain Studi Kasus ada
beberapa ketentuan yang harus dipatuhi oleh
mahasiswa, antara lain:
1) Proses penyusunan berlangsung maksimal
selama 1 (satu) semester, terhitung mulai
tanggal pembuatan surat keputusan tentang
penunjukkan dosen pembimbing KTI Desain Studi
Kasus.
2) Melakukan bimbingan dengan dosen
pembimbing minimal 12 (dua belas) kali
bimbingan, dan pada tiap bimbingan diwajibkan
menuliskan materi bimbingan pada lembar
bimbingan dan ditandatangani oleh dosen
pembimbing.

6|P andua n T ugas akhir


3) Pada waktu mahasiswa melaksanakan asuhan
keperawatan langsung kepada pasien/ klien wajib
mendapatkan pendampingan dosen pembimbing.
4) Apabila melebihi batas waktu tersebut di atas
pada butir 1), maka mahasiswa yang
bersangkutan dikenakan sanksi membayar
administrasi (biaya her-registrasi semester, SPP,
praktik dan perpustakaan). Apabila perlu
mengganti tema penulisan KTI Desain Studi Kasus
dan pembimbing, maka dilakukan dengan
menempuh prosedur penyusunan KTI Desain
Studi Kasus seperti semula.

2.4 Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji


Selama melaksanakan proses KTI Desain Studi
Kasus, setiap mahasiswa memperoleh bantuan
bimbingan dari dosen pembimbing.
1) Penetapan Dosen Pembimbing
a) Dosen yang berhak ditunjuk sebagai
pembimbing utama Karya Tulis Ilmiah
adalah dosen yang telah memenuhi
kualifikasi Magister yang memiliki pendidikan
dasar minimal S2 atau S1 dengan
pengalaman menbimbing minimal 3 tahun.
b) Dosen yang berhak ditunjuk sebagai
pembimbing pendamping Karya Tulis Ilmiah
adalah dosen yang telah memenuhi kualifikasi
Magister yang memiliki latar belakang
pendidikan dalam bidang
kesehatan/keperawatan dan atau lulusan
Ners.
c) Dosen pembimbing ditetapkan oleh
pimpinan institusi melalui surat keputusan.
d) Setiap mahasiswa akan mendapatkan 1
(satu) dosen pembimbing yang telah
ditunjuk sebagai pembimbing dengan alokasi
bimbingan yang ditentukan oleh dosen yang
bersangkutan.

7|P andua n T ugas akhir


2) Tugas Pembimbing KTI Desain Studi Kasus adalah
a) Memberikan pengarahan kepada mahasiswa
dalam :
1. Memberikan masukan mengenai tema
penulisan dan kedalaman pembahasan.
2. Memberi bimbingan dalam
menyelesaikan penyusunan KTI Desain
Studi Kasus, termasuk di dalamnya
perbaikan bahasa, konsep ilmu dan
format penulisan.
3. Menyempurnakan penulisan KTI Desain
Studi Kasus berdasarkan masukan pada
saat ujian KTI Desain Studi Kasus
dilaksanakan.
b) Melaporkan jalannya kegiatan bimbingan
berkala dalam bentuk progress report
(lembar bimbingan) kepada koordinator KTI.
c) Memberikan pendampingan pada saat
mahasiswa melaksanakan pengambilan data.
d) Memberikan persetujuan pada naskah
final (draft akhir) untuk diajukan pada ujian
KTI Desain Studi Kasus.
e) Bertugas sebagai penguji dalam ujian KTI
Desain Studi Kasus.
3) Struktur Penguji KTI
Penguji KTI terdiri dari 3 orang penguji yaitu 1
penguji ketua (pembimbing KTI) dan 2 orang
penguji anggota.
4) Waktu Bimbingan
Mahasiswa diwajibkan melakukan bimbingan
sebanyak minimal 12 (dua belas) kali dengan
dosen pembimbing masing-masing. Setiap
kegiatan bimbingan, didokumentasikan dalam
lembar bimbingan yang dibuat oleh mahasiswa.
Lembar bimbingan tersebut merupakan salah
satu sarana yang dapat digunakan sebagai
pertimbangan bahwa mahasiswa yang

8|P andua n T ugas akhir


bersangkutan telah siap dan berhak mengikuti
Ujian KTI Desain Studi Kasus.

2.5 Ketentuan Lain


1) Apabila KTI Desain Studi Kasus tidak dapat
diselesaikan pada semester bersangkutan,
maka :
a) Mahasiswa dapat menyelesaikan pada
semester berikutnya.
b) Semester bersangkutan tetap diperhitungkan
dalam batas waktu maksimal studi.
2) Apabila KTI Desain Studi Kasus tidak dapat
diselesaikan dalam 2 (dua) semester maka:
a) Mahasiswa diharuskan menempuh kembali KTI
Desain Studi Kasus.
b) Selanjutnya berlaku ketentuan pengambilan
KTI Desain Studi Kasus tersebut dari mulai
awal lagi termasuk penunjukan dosen
pembimbing oleh koordinator KTI.

9|P andua n T ugas akhir


BAB 3
PROSEDUR PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

Prosedur penyusunan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari


4 tahap yaitu tahap awal atau tahap pengambilan data,
sidang proposal, tahap penulisan hasil studi kasus, serta
tahap sidang hasil akhir penyusunan KTI.

3.1 Tahap Awal (Pengambilan Data)


1) Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan
akademik dan administrasi mengajukan usulan
area peminatan KTI Desain Studi Kasus kepada
Koordinator KTI. Selanjutnya mahasiswa
mengajukan usulan tema/topik KTI Desain Studi
Kasus kepada pembimbing KTI.
2) Koordinator KTI mengajukan usulan dosen
pembimbing untuk mendapatkan persetujuan
melalui Surat Keputusan.
3) Mahasiswa berhak melakukan pengambilan
data sesuai dengan arahan dari pembimbing.
4) Setelah mendapatkan persetujuan dari
pembimbing, maka mahasiswa diperkenankan
untuk mencari kasus dan selanjutnya melakukan
pengambilan data.
5) Mahasiswa melakukan pengambilan data
(minimal 2 pasien) dengan melakukan asuhan
keperawatan m i n i m a l selama 3 hari pada
area klinis. Sedangkan pada area keluarga
selama 1 minggu (minimal 4 kali kunjungan) yang
didampingi oleh dosen pembimbing dan penguji
lapangan, serta didokumentasikan, dan
melakukan intervensi berupa keperawatan
komplementer pada salah satu pasien.
6) Pada area klinis, apabila pada hari ketiga klien
studi kasus telah dinyatakan boleh pulang, maka
pengambilan data/ implementasi keperawatan
dilanjutkan dengan metode homecare.

10 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
7) Penilaian proses pengambilan data dilakukan oleh
dosen pembimbing, dosen penguji, dan penguji
lapangan.

3.2 Tahap Penulisan Hasil Studi Kasus


1) Setelah menyelesaikan tahap pengambilan data,
mahasiswa menyusun KTI dengan
memasukkan hasil studi pustaka dan studi
lapangan melalui proses bimbingan dengan
dosen pembimbing.
2) Mahasiswa mendokumetasikan dengan lengkap
hasil studi kasus dalam KTI.
3) Mahasiswa wajib menganalisis kesenjangan
yang muncul di lapangan selama pelaksanaan
studi kasus dan menyusun pembahasan.
4) Berdasarkan studi kasus dan analisis yang
telah dilakukan, selanjutnya mahasiswa wajib
memberikan kesimpulan dan memberikan saran
serta rekomendasi yang aplikatif kepada
institusi pendidikan, tempat pengambilan
kasus, klien studi kasus, dan profesi
keperawatan.
5) Proses bimbingan dipantau dengan
menggunakan lembar bimbingan, sehingga
dosen pembimbing dapat memantau
perkembangan mahasiswa dalam menyusun
KTI Desain Studi Kasus-nya.
6) Sistematika penyusunan KTI dilakukan sesuai
ketentuan yang ada.
7) Setelah proses bimbingan dianggap selesai,
atas dasar hasil evaluasi dan persetujuan
dosen pembimbing, maka mahasiswa
mendaftarkan diri untuk melaksanakan sidang
hasil akhir penyusunan KTI.

11 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
3.3 Tahap Sidang Hasil Akhir KTI
1) Hasil akhir penyusunan KTI dipresentasikan di
depan tim penguji yang terdiri dari 1 (satu) dosen
pembimbing dan 2 (dua) orang penguji.
2) Setelah mahasiswa menyelesaikan sidang akhir,
mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk
merevisi KTI yang telah disidangkan selama 3
hari kerja.

12 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
BAB 4
KETENTUAN PENULISAN

4.1 Ketentuan Umum


1) Naskah KTI ditulis dengan menggunakan kertas
HVS 80 gram ukuran A4 (21 x 29,7 cm), warna
putih.
2) Bahasa
a) Bahasa Indonesia yang sesuai dengan ejaan
yang disempurnakan (EYD) atau bahasa
Inggris yang sesuai dengan standard
penulisan formal.
b) Bila diperlukan atau belum ada istilah yang
tepat dalam bahasa Indonesia, boleh
menggunakan bahasa aslinya dengan
memperhatikan tata cara penulisan bahasa
asing (huruf miring).
3) Pengetikan dilakukan dengan menggunakan
perangkat komputer, paragraf rata kanan dan
kiri kertas (justify) dengan aturan sebagai
berikut :
a) Margin atas : 3 cm dari tepi kertas
b) Margin kiri : 4 cm dari tepi kertas
c) Margin bawah : 3 cm dari tepi kertas
d) Margin kanan : 3 cm dari tepi kertas
4) Jenis huruf yang digunakan secara umum
menggunakan Times New Roman ukuran 12,
kecuali untuk penulisan di dalam tabel
menggunakan Times New Roman ukuran 10.
5) Jarak antar baris :
a) Jarak antar baris secara umum adalah
adalah 2 spasi, kecuali penulisan dalam
tabel adalah 1 spasi.
b) Jarak antar baris pada abstrak adalah 1
spasi
c) Awal paragraf diketik menjorok ke dalam,
dimulai pada ketukan ke-6 (1 TAB atau 5
spasi pada komputer)

13 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
6) Penomoran halaman
a) Penomoran halaman dimulain dari
halaman judul (halaman sampul dalam)
sampai dengan abstrak ditulis dengan huruf
romawi kecil (i,ii,iii dst...) dan ditempatkan di
tengah bawah.
b) Bagian inti sampai dengan bagian akhir
diberi nomor halaman dengan angka arab
dan ditempatkan di tengah bawah.
c) Halaman yang terdapat judul bab,
penomoran halamannya ditempatkan di
tengah bawah.
7) Penomoran sub bab sebagai berikut:
1.1
1.1.1
8) Penomoran sub bab, hanya diperkenankan
sampai dengan tingkat ketiga. Sedangkan
penomoran untuk materi adalah seperti contoh
berikut:
1)
a)
(1)
(a)
9) Tabel dan Gambar
a) Penulisan judul tabel dan gambar diberi
nomor dengan angka arab, sesuai dengan
nomor Bab tempat tabel tersebut dicantumkan
dengan diikuti nomor urut tabel dengan angka
Arab, serta dicetak tebal (bold)
b) Apabila judul tabel atau gambar tidak
cukup ditulis pada satu baris, maka dapat
dilanjutkan pada baris berikutnya dengan
ketentuan bahwa awal baris kedua judul
berada di bawah kata pertama judul
gambar (bukan di bawah nomor tabel).
Contoh penulisan judul tabel dan gambar :

14 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
Tabel 2.2 Hasil Observasi Pengkajian
Awal
(tabel ini berada di Bab 2 dan merupakan
tabel kedua)

Diagram 2.1 Hasil Pengkajian Awal (Observasi)


Kemampuan ADL dan Tingkat Kemandirian Subyek I
(Tn. E) dan Subyek II (Tn. W)

(gambar ini berada di Bab 2 dan merupakan


gambar pertama)
c) Jarak antara judul tabel dengan tabel adalah
1 spasi
d) Judul gambar ditulis di bawah gambar
dengan jarak 1 spasi
e) Tabel dan gambar yang dikutip dari
buku lain harus dicantumkan sumbernya.
f) Tabel dimuat dari kiri halaman
g) Gambar dimuat ditengah halaman
10) Kutipan
a) Kutipan atau cuplikan ditulis sesuai naskah
aslinya, sedangkan kutipan yang berbahasa
asing harus disertai terjemahannya.
b) Ditulis dengan jarak 1 spasi, diawali dan
diakhiri dengan tanda petik (”).
c) Semua sumber pustaka yang dikutip (secara
langsung atau tidak langsung) dan dijadikan
rujukan harus disebutkan. Cara
menyebutkan sumber itu antara lain dengan
menuliskan di dalam kurung: nama
pengarang, tahun publikasi dan halaman.
Contoh penulisan:
(1) Jika pendapat atau hasil PENELITIAN
satu orang:

Menurut Prawiroharjo (2004)… atau


… (Prawiroharjo 2004).

15 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
(2) Jika merupakan pendapat bersama
dalam satu publikasi yang sama:

Nency dan Arifin (2005)


mengemukakan… atau
…. (Nency & Arifin 2005).

(3) Jika menggunakan kata et al. (Jika


penulis lebih dari 3 orang/dkk)

Septimurti et al. (2001) menyatakan…


atau
… (Septimurni et al. 2001).
(4) Jika satu orang mengungkapkan 2
pernyataan berbeda dalam buku yang
berbeda (pernyataan bisa sama, bisa
berbeda) tetapi pada tahun yang
sama:

Menurut Prawiroharjo (2002 a) ….


dan yang lain ditulis:
Menurut Prawiroharjo (2002 b) …
(5) Jika referensi bukan merupakan
referensi asli:

Sebuah penelitian oleh Clark tahun


2003 (dikutip dalam Brown 2012)
mendemonstrasikan bahwa …
atau
Brown (2012) yang melaporkan
penelitian tahun 2003 oleh Clark
menyatakan bahwa…

16 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
(6) Jika sumbernya adalah bukan tanpa
pengarang maka:

Hipertensi adalah peningkatan tekanan


darah dengan disertai perubahan
fisiologis pada organ tubuh yang lain
(Konsorsium Kesehatan, 3 Maret
2006).

(7) Jika sumbernya internet maka yang


dituliskan adalah nama penulisnya,
alamat website disertai tanggal akses.

17 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
4.2 Kerangka Penulisan
Kerangka penulisan naskah KTI Desain Studi
Kasus adalah sebagai berikut :

BAGIAN AWAL
Bagian awal KTI desain studi kasus terdiri atas :
1) Sampul depan
Sampul depan mengandung judul karya tulis;

Contoh :
PENERAPAN TERAPI MUSIK UNTUK
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PASIEN
MENARIK DIRI DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI
DI RUMAH SAKIT MARZUKI MAHDI - BOGOR
(STUDI KASUS)

2) Sampul dalam
3) Surat Pernyataan
4) Lembar Persetujuan Pembimbing
5) Lembar Penetapan Penguji
6) Riwayat Hidup Penulis
7) Kata Pengantar
8) Daftar Isi
9) Daftar Tabel
10) Daftar Gambar
11) Daftar Lampiran
12) Abstrak

BAGIAN INTI
Bagian inti KTI desain studi kasus memuat hal
sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah

18 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
1.3. Tujuan
1.3.1Tujuan Umum
1.3.2Tujuan Khusus
1.4. Manfaat
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


1. Konsep teori yang relevan dengan topic
penelitian yang terdiri dari beberapa sub topik
2. Kerangka konsep penelitian (untuk penelitian
survei)

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian
3.2 Subjek penelitian
3.3 Fokus studi
3.4 Definisi operasional focus studi
3.5 Instrumen penelitian
3.6 Metode pengumpulan data
3.7 Lokasi dan waktu penelitian
3.8 Analisis data dan penyajian data
3.8 Etik penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran lokasi penelitian
4.1.2 Gambaran subjek studi kasus
4.1.2 Pemaparan focus studi
4.1.3 Hasil evaluasi implementasi

4.2 Pembahasan
4.3 Keterbatasan Penelitian

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

19 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
BAGIAN AKHIR
Bagian akhir terdiri dari:
1) Daftar Pustaka
2) Lampiran

BAGIAN AWAL
Secara berurutan bagian awal terdiri dari 12 komponen
seperti tersebut di bawah ini:
1) Sampul depan
a) Halaman ini dibuat dengan menggunakan
kertas Buffalo atau Linnen warna merah
maroon.
b) Seluruh penulisan menggunakan huruf kapital
dan dicetak tebal dengan paragraf rata tengah
(Center text).
c) Halaman ini memuat berturut-turut:
(1) J u d u l
i. Penulisan judul adalah 16-20 kata
mencakup topik studi kasus dan
tempat pengambilan data
ii. Judul ditulis dengan jarak 2 spasi
dari tulisan “KARYA TULIS ILMIAH”
iii. Judul yang panjang ditulis menjadi
dua baris atau lebih, dengan
pemotongan judul sesuai dengan
kaidah Bahasa Indonesia dan
membentuk piramida terbalik. Jarak
antara baris judul adalah 1 spasi.
(2) Logo Institusi
(a) Logo diletakkan 8-9 spasi dari baris
paling bawah judul
(b) Logo diletakkan di tengah halaman,
dengan ukuran 5 x 5 cm
(3) Nama Mahasiswa & NIM/NPM
(a) Penulisan nama mahasiswa diawali
dengan kata “Oleh” diletakkan
dengan jarak 8 spasi dari logo.

20 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
(b) Penulisan nama mahasiswa ditulis
dengan huruf kapital dengan diberi
garis bawah.
(c) Penulisan NIM/NPM diletakkan dibawah
nama mahasiswa.
(4) Nama Institusi, Program Studi, dan Kota/
Kabupaten asal institusi.
Penulisan ditempatkan dibawah NIM/NPM
dengan jarak 10 spasi.
(5) Tahun disusun.
Penulisan ditempatkan di bawah kota/
kabupaten asal institusi.
d) Contoh pembuatan halaman sampul luar
terlampir

2) Sampul dalam
a) Halaman ini dibuat dengan menggunakan
kertas HVS 80 gram ukuran A4.
b) Halaman ini berisi materi yang sama
dengan halaman sampul depan dengan
dibawah judul ditambahkan kalimat: “Diajukan
sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar
Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep)
Pada (Nama Institusi), tidak dicetak tebal.
(1) Judul
Judul ditulis dengan jarak 2 spasi dari
tulisan “KARYA TULIS ILMIAH”
(2) Tulisan “Diajukan sebagai salah satu syarat
mendapatkan gelar Ahli Madya
Keperawatan (A.Md.Kep) Pada (Nama
Institusi), ditulis dengan jarak 5-6 spasi
dari baris paling bawah judul.
(3) Logo Institusi
Logo diletakkan 6 (enam) spasi dari baris
paling bawah judul.
(4) Nama Mahasiswa & NIM
Penulisan nama mahasiswa diawali
dengan kata “Oleh” diletakkan dengan
jarak 5 spasi dari logo
21 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
(5) Identitas Institusi
Nama perguruan tinggi, nama program
studi (bila perlu) dan nama kota/kabupaten
asal institusi dituliskan dalam baris yang
berbeda berturut-turut ditempatkan dibawah
NIM dengan jarak 7 spasi.
(6) Tahun disusun.
Penulisan ditempatkan dibawah tulisan
nama kota/kabupaten asal institusi.
c) Contoh pembuatan halaman sampul dalam
terlampir

3) Surat Pernyataan
a) Halaman ini berisi pernyataan bahwa KTI
ini merupakan karya sendiri dan belum
pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik.
b) Penulisan surat pernyataan menggunakan
paragraf rata tengah.
c) Jarak antara Judul Surat Pernyataan dengan
kalimat pernyataan adalah 3 spasi.
d) Jarak antara baris terakhir kalimat
pernyataan dengan tanda tangan penulis
adalah 8 spasi
e) Contoh surat pernyataan terlampir.

4) Lembar Persetujuan Pembimbing


a) Halaman ini memuat judul halaman, kalimat
“Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Disetujui”,
tanggal persetujuan dosen pembimbing,
nama lengkap dan tanda tangan dosen
pembimbing dengan mengetahui ketua
jurusan dari perguruan tinggi.
b) Judul halaman ditulis dengan huruf capital.
c) Contoh lembar persetujuan pembimbing
terlampir

22 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
5) Lembar Penetapan Penguji
a) Halaman ini memuat judul halaman, kalimat
“Telah Diuji” tanggal pelaksanaan ujian, nama
ketua dan anggota penguji dengan
mengetahui ketua jurusan dari perguruan
tinggi.
b) Judul halaman ditulis dengan huruf capital.
c) Contoh lembar penetapan penguji terlampir.

6) Riwayat Hidup Penulis


Halaman ini berisi riwayat hidup penulis yang
berisi:
a) Photo terbaru dengan seragam lengkap dan
almamater, background merah, ukuran 3x4
berwarna.
b) Nama lengkap
c) Tempat, tanggal lahir
d) Alamat email
e) Alamat tempat tinggal
f) Riwayat pendidikan

7) Kata Pengantar
a) Halaman ini memuat judul halaman, tujuan
penulisan KTI, ucapan terima kasih dan
harapan penulis terhadap pemanfaatan KTI.
b) Judul halaman ditulis dengan huruf kapital.
c) Kata pengantar ditulis dengan 1,5 spasi.
d) Contoh kata pengantar terlampir

8) Daftar Isi
a) Daftar ini memuat judul halaman dan daftar
halaman dari semua bagian dalam naskah
KTI desain studi kasus termasuk urutan
Bab, Sub Bab dan Anak Sub Bab dengan
nomor halamannya.
b) Daftar isi ditulis dengan 1 spasi.
c) Contoh daftar isi terlampir.

23 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
9) Daftar Tabel
a) Daftar tabel memuat judul halaman, nomor
urut tabel, judul tabel, dan nomor halaman.
b) Daftar tabel ditulis dengan 1.5 spasi.
c) Contoh daftar tabel terlampir.

10) Daftar Gambar


a) Daftar gambar memuat judul halaman,
nomor urut gambar, judul gambar dan nomor
halaman.
b) Daftar gambar ditulis dengan 1,5 spasi.
c) Contoh daftar gambar terlampir.

11) Daftar Bagan


a) Daftar gambar memuat judul halaman,
nomor urut bagan, judul bagan dan nomor
halaman.
b) Daftar bagan ditulis dengan 1,5 spasi.

12) Daftar Diagram


a) Daftar diagram memuat judul halaman,
nomor urut diagram, judul diagram dan
nomor halaman.
b) Daftar diagram ditulis dengan 1,5 spasi.

13) Daftar Lampiran


a) Daftar lampiran memuat judul halaman,
nomor urut lampiran, judul lampiran dan
nomor halaman.
b) Daftar lampiran ditulis dengan 1,5 spasi.
c) Contoh daftar lampiran terlampir

14) Abstrak
Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris dengan mengikuti kaidah IMRAD
(Introduksi masalah & tujuan, Metodologi, Result
and Discussion) dengan disertai kata kunci
(Keyword) di akhir halaman abstrak. Jumlah kata
dalam abstrak sebanyak 150-200 kat
24 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
BAGIAN INTI
Penjelasan bagian inti sebagai berikut:

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berisi uraian tentang apa yang menjadi latar


belakang masalah sehingga perlu dipecahkan
melalui studi kasus. Inti dari latar belakang
adalah suatu keragu-raguan, kesenjangan,
sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
investigasi. Masalah tersebut harus didukung
oleh fakta empiris sehingga jelas, memang
ada masalah yang perlu diteliti. Juga harus
ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti
dalam konteks teori dengan permasalahan yang
lebih luas, serta peran perawat dalam
pemecahannya.
Dalam latar belakang ini ditulis secara
berurutan introduksi masalah, justifikasi/skala
masalah, kronologi masalah dan konsep solusi
(MSKS):
1.1.1 Introduksi masalah
1) Ungkapkan permasalahan pokok: ruang
lingkup kesenjangan yang muncul dan
perlu diperhatikan.
2) Penulisan singkat, padat, dan jelas
untuk mengungkapkan pengertian dan
mengungkapkan cakupan masalah
pokok.
3) Permasalahan bisa diungkapkan dengan
melihat fenomena yang ditemukan di
tempat pengambilan kasus, di
masyarakat.

25 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
1.1.2 Justifikasi / Skala Masalah
1) Justifikasi adalah pembenaran dan
bukti secara autentik tentang
keberadaan masalah yang telah
diuraikan.
2) Dalam paragraf ini diungkapkan
kesenjangan: antara harapan dan
kenyataan, antara teori dan praktik,
antara visi dengan realitas.
3) Selain kesenjangan, perlu diungkap
besar/ skala masalah, artinya seberapa
besar masalah itu dapat diangkat menjadi
masalah studi kasus, yang dapat
dibuktikan dengan data kualitatif
maupun kuantitatif. Data dapat
diperoleh dari literatur yang terbaru,
hasil penelitian yang masih relevan
dan survey awal (bukti empiris).
4) Penyusunan skala masalah dituliskan
dari ruang lingkup yang paling luas
hingga ke lingkup pada tempat
pengambilan kasus.
1.1.3 Kronologis
1) Kronologis berisi tentang bagaimana
urutan kejadian suatu masalah itu sampai
timbulnya akibat jika masalah tersebut
tidak ditangani (dampak).
2) Hal ini diuraikan sesuai dengan teori yang
didapat dari literatur tentang masing-
masing variabel serta akibat jika masalah
tersebut tidak diselesaikan.
1.1.4 Solusi
1) Paragraf terakhir berisi tentang alternatif
solusi untuk menyelesaikan masalah
dan dampak yang ditimbulkannya.
2) Solusi yang ditawarkan diupayakan
tidak hanya satu, tetapi berbagai
macam solusi untuk beberapa pihak
26 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
yang terkait dengan masalah
kesehatan/ keperawatan yang diangkat
dalam studi kasus.
3) Pada bagian ini dapat dijelaskan
bagaimana hasil studi kasus ini dapat
dipakai untuk solusi yang telah
dipaparkan.
4) Solusi juga berisi uraian tentang peran
perawat dalam mengatasi masalah,
sehingga perawat ingin memperdalam
pengetahuan tentang kasus ini melalui
desain studi kasus.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan rumusan


pertanyaan yang perlu dijawab dengan studi kasus
yang akan dilaksanakan.

Contoh :

“Bagaimanakah kemandirian pasien menarik diri


dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesudah
dilakukan intervensi keperawatan dengan terapi
musik?

1.3 Tujuan

1) Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin


dicapai melalui proses studi kasus.
2) Tujuan studi kasus harus jelas dan tegas,
Tujuan dapat dibagi menjadi: Tujuan umum
dan Tujuan khusus.

27 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan
secara keseluruhan yang ingin dicapai
melalui studi kasus.

Contoh:

Menganalisis kemandirian pasien menarik diri


dalam melakukan aktivitas sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya sesudah dilakukan
intervensi keperawatan dengan terapi musik.

1.3.2 Tujuan Khusus


1) Merupakan penjabaran tujuan umum,
sifatnya lebih operasional dan spesifik.
Tujuan ini dapat dilihat pada tahap-tahap
asuhan keperawatan dan analisis
perbedaan dari tinjauan pustaka dengan
tinjauan kasus.
2) Apabila semua tujuan khusus
tercapai, maka tujuan umum juga
terpenuhi.
3) Contoh tujuan khusus:
a. Mengetahui kemadirian pasien menarik
diri dalam melakukan aktivitas sehari-
hari untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya
b. Mengetahui keberhasilan terapi music
dalam meningkatkan kemadirian pasien
menarik diri dalam melakukan aktivitas
sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya

1.4 Manfaat
Dalam manfaat dijelaskan relevansi dan
signifikansi asuhan keperawatan untuk ilmu
maupun penerapan yang bersifat praktis. Manfaat
terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis.
28 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
Manfaat teoritis ditujukan untuk pengembangan
ilmu keperawatan. Manfaat praktis disampaikan
bagi perawat, rumah sakit, institusi pendidikan, dan
pasien/ klien/ keluarga.

29 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka memuat uraian yang sistematik,


teori dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian
sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang
memuat teori, proporsi, konsep atau pendekatan
terbaru yang ada hubungannya dengan topik studi
kasus yang dilakukan. Teori dan fakta yang digunakan
diambil dari sumber primer dengan mencantumkan
nama sumbernya. Tata penulisan kepustakaan harus
sesuai dengan ketentuan pada panduan yang
digunakan.
Tinjauan Pustaka terdiri dari definisi, konsep
penyakit, konsep asuhan keperawatan pada penyakit,
penerapan terapi komplementer dan konsep terapi
(definisi, manfaat, kontra indikasi, prosedur)

30 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
BAB 3
METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang pendekatan


yang digunakan dalam menyelenggarakan studi
kasus.

3.1 Desain Penelitian


Menguraikan desain yang dipakai pada
penelitian. Desain yang digunakan adalah studi
kasus, yaitu studi yang membandingkan suatu
masalah / fenomena dengan manggunakan
penerapan terapi komplementer, memiliki
pengambilan data yang mendalam dan menyertakan
berbagai sumber informasi. studi kasus dibatasi
oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari
berupa peristiwa, aktivitas atau individu.Contoh:
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
menggunakan metode pendekatan studi kasus. Studi
kasus adalah penelitian yang dilakukan dengan meneliti
suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri
dari unit tunggal dengan pokok pertanyaan yang
berkenaan dengan“how”atau“why”. Unit tunggal dapat
berarti satu orang atau sekelompok penduduk yang
terkena suatu masalah (Notoatmodjo, 2010). Studi
kasus ini bertujuan untuk menganalisis kemandirian
dalam melakukan aktivitas sehari-hati pada pasien
menarik diri sesudah pemberian terapi musik.

3.2 Partisipan
Pada sub bab ini dideskripsikan tentang
karakteristik partisipan / unit analisis / kasus yang
akan diteliti. Unit analisis / partisipan dalam
keperawatan umumnya adalah klien dan atau

31 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
keluarganya. Subyek yang digunakan adalah 2
pasien atau 2 keluarga (2 kasus) dengan masalah
keperawatan dan diagnosis medis yang sama.
Misalnya, pasien dengan Gangguan Sistem
Pencernaan Dengan Nyeri Akut.

3.4 Fokus Studi


Fokus studi adalah ruang lingkup yang akan dijabarkan
dalam studi kasus, contoh : Fokus studi dalam
penelitian ini adalah perubahan kemandirian pasien
menarik diri dalam melakukan aktivitas sehari-hari
sesudah intervensi keperawatan dengan terapi music

3.5 Definisi Operasional


Definisi operasional atau batasan istilah adalah
pernyataan yang menjelaskan istilah-istilah kunci yang
menjadi fokus studi kasus. Batasan istilah disusun
secara naratif dan apabila diperlukan ditambahkan
informasi kualitatif sebagai penciri dari batasan yang
dibuat oleh penulis.
Contoh :
Definisi Oprasional perubahan aktivitas (ADL) yan
terjadi pada pasien menarik diri setelah pemberian
terap musik. Diukur berdasarkan dari 4 macam Activity
Daily Living (ADL) yaitu ketrampilan dasar yang harus
dimiliki oleh seseorang seperti mandi, berpakaian,
toileting, berpindah, kontinen, makan. ADL
instrumental merupakan ketrampilan yang
berhubungan dengan penggunaan alat seperti
mengetik, menulis memasak, menyapu.

32 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
3.6 Lokasi dan Waktu penelitian
Dijelaskan tentang deskriptif lokasi penelitian,
jika fokus sasaran adalah keluarga maka perlu
menuliskan alamat yang digunakan setingkat desa
serta waktu yang digunakan dalam penyusunan
KTI Studi kasus. Waktu penyelenggaraan kegiatan
penyelenggaraan asuhan keperawatan adalah :
1) Studi kasus individu (di Rumah sakit) lama waktu
sejak klien pertama kali masuk RS sampai pulang
dan atau klien yang dirawat minimal 3 hari. Jika
sebelum 3 hari klien sudah pulang, maka perlu
penggantian klien lainnya yang sejenis. Dan bila
perlu dapat dilanjutkan dalam bentuk home care.
2) Studi kasus pada keluarga di komunitas,
sasarannya adalah klien dan keluarga.
Lama waktu bisa menyesuaikan sesuai dengan
target keberhasilan dari tindakan, bisa 2 sd 3
minggu (dengan jumlah kunjungan minimal 4 kali
selama masa perawatan).

3.7 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah instrument yang
digunakan dalam proses pengambilan data terhadap
partisipan. Instrument ini bias menggunakan yang
sudah baku atau menyusuan sendiri berdasarkan
teori.
Contoh : Pada penelitian ini penelitian menggunakan
lembar observasi SOP ADL (Activity daily Living) yang
berupa checklist sebanyak 14 item. Instrumen ini di
rancang oleh penelitian menggunakan teori Orem
tentang klasifikasi tingkat ketergantungan klien.
(Nursalam, 2008).

33 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
3.8 Metode Pengumpulan Data
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode
pengumpulan data yang digunakan;
1) Metode Pengumpulan Data
Adalah bagaimana data dikumpulkan, Contoh :
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan Observasi terhadap ADL pasien yang
mengalami menarik diri, sebelum dan sesudah
pemberian terapi musik.
2) Langkah Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang dilakukaan mulai
dari perizinan, pelaksanaan, pelaksanaan dan hasil
penelitian

3.9 Uji Keabsahan Data


Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji
kualitas data/informasi yang diperoleh sehingga
menghasilkan data dengan validitas tinggi. Disamping
integritas peneliti (karena peneliti menjadi instrumen
utama). uji keabsahan data dilakukan dengan
menguji kualitas instrument yang akan digunakan
melalui uji coba yang kemudian dianalisis (jika
instrument disusun sendiri)

3.10 Pengolahan dan Analisis Data


Pengolahan data dilakukan berdasarkan instrument
yang sudah disi yang kemudian hasilnya dianalisis.\
Contoh :
Pengolahan data ini dilakukan untuk mengetahui
adanya perubahan kemandirian pasien dalam
melakukan ADL setelah dilakukan intervensi
keperwatan dengan menggunakan terapi musik.

34 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
Adapun cara menilai kemampuan ADL pasien
berdasarkan aspek ADL adalah sebagai berikut :

F
P = ------- x 100 %
N

Keterangan :
P : Prosentase
F : Jumlah kemampuan yang dicapai
N : Jumlah aspek kemampuan
Selanjutnya hasil pengukuran tersebut di kategorikan
berdasarkan tingkat kemandirian/ketergantungan
Minimal care, partial care, total care. Minimal care jika
subyek mampu melakukan dengan mandiri, Partial
care jika subyek masih dibantu sebagian oleh
perawat, dan Total care jika subyek dibantu
sepenuhnya oleh perawat. Kategori ditentukan pada
prosentase (%) terbanyak dari kemampuan ADL yang
dicapai subyek.

3.11 Penyajian data.


Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel,
gambar, bagan maupun teks naratif. Kerahasiaan
dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas
dari klien.

3.12 Etik Penelitian


Dicantumkan etika yang mendasari penyusunan
studi kasus, terdiri dari :
1) Informed Consent (persetujuan menjadi klien)
2) Anonimity (tanpa nama)
3) Confidentiality (kerahasiaan)

35 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Memuat keseluruhan hasil yang telah


dilaksanakan dan selanjutnya dibuat pembahasan
sesuai dengan kaidah pembahasan :

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Pada sub-bab ini dijelaskan secara sekilas
identitas RS/ Lingkungan tempat tinggal klien
atau kondisi ruang rawat (baik secara fisik
maupun situasi dan regulasi yang berlaku).

4.1.2 Gambaran Subjek Studi Kasus


Pada sub bab ini menjelaskan gambaran subjek
penelitian mulai dari identitas, gambaran kasus
dan aktifitas yang dilakukan.
Contoh :
Subyek I
Subyek I berusia 21 tahun, beragama islam,
pendidikan terakhir SMA. Subyek I
masuk ruang perawatan tanggal 11 Maret 2015,
dengan alasan sering marah-marah, berbicara
sendiri, dan terkadang klien berdiam didalam
kamar tidak mau keluar. Pasien pernah dirawat
sebelumnya selama 3 bulan di RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang. Kegiatan subyek saat ini
yaitu sering melakukan aktivitas dikamar seperti
merenung, tidur dan jarang keluar kamar. ADL
yang mampu dilakukan yaitu hanya mandi, makan
dan minum. Untuk kegiatan seperti menyapu dan
membersihkan ruangan dan aktivitaslainnya selalu
di suruh dan perlu di motivasi.

36 | P a n d u a n T u g a s A k h i r
4.1.3 Pemaparan Fokus Studi
Pada sub bab ini menjelaskan hasil penelitian
yang dilakukan terhadap partisipan dan dibagi
kedalam:
4.1.3.1 Hasil Pengkajian Pre Intervensi
4.1.3.1 Hasil Evaluasi Pasca Intervensi
Pemaparan focus studi dapat dijelaskan
secara narasi, dan diperkuat dengan
ditampilkannya table maupun diagram.

4.2 Pembahasan
Berisi perbandingan antara tinjauan pustaka
dengan tinjauan kasus yang disajikan untuk
menjawab tujuan khusus. Setiap temuan perbedaan
diuraikan dengan konsep. Pembahasan disusun
sesuai dengan tujuan khusus. Pembahasan berisi
tentang mengapa (why) dan bagaimana (How). Urutan
penulisan berdasarkan paragraf adalah F-T-O (Fakta -
Teori – Opini)
Dalam analisis menggunakan pendekatan Fakta
– Teori dan Opini (FTO) penyusun dapat
mengungkapkan lagi data-data/fakta-fakta yang
ditemukan pada kedua pasien yang mana salah
satunya dilakukan penerapan intervensi (terapi
komplementer), selanjutnya membandingkan fakta
yang terjadi dengan teori asuhan keperawatan atau
pendekatan patofisiologi, dan berusaha untuk
menjelaskan mengapa terjadi variasi (how) dan
mengapa variasi tersebut dapat dialami. Penyusun
studi kasus juga dapat mengkaitkan beberapa data
pendukung yang mungkin relevan dengan tetap
mengemukakan teori-teori yang mendukung
pentingnya data tersebut dalam menunjang

37 |Panduan Tugas Akhir


pembahasan. Penyusun studi kasus dapat
menggunakan opini personal sebatas tidak
menyimpang dari konsep-konsep dan teori yang
telah ada sebelumnya. Sumber teori yang digunakan
dalam melakukan analisis dapat berupa teori yang
telah ada dari buku teks, atau pendekatan evidens dari
laporan penelitian atau jurnal ilmiah.

4.3 Keterbatasa Penelitian


Pada sub bab ini akan dibahas keterbatasan penelitian
yang pada saat persiapan, pelaksanaan dan evaluasi
hasil.

38 |Panduan Tugas Akhir


BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban dari masalah dan
tujuan dalam studi kasus. Penulisan Kesimpulan
dengan menggunakan kalimat (subyek – predikat-
obyek- keterangan).

5.2 Saran
Saran merupakan implikasi hasil studi kasus
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan
penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi
saran bagi peneliti selanjutnya terutama terkait
penerapan intervensi (terapi komplementer) yang
dilakukan, sebagai hasil pemikiran atas keterbatasan
penelitian yang dilakukan. Saran diharapkan spesifik
mengacu pada hasil studi kasus dan operasional dalam
pelaksanaannya (kapan, siapa, dan dimana).

40 |Panduan Tugas Akhir


BAGIAN AKHIR

Bagian akhir usulan KTI studi kasus meliputi :


1. Daftar pustaka (lihat cara penulisan kepustakaan
2. Lampiran
a. Jadwal Kegiatan
b. Surat Ijin Penelitian
c. Etik Penelitian (Ethical Clearance)
d. Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP)
e. Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)
f. Instrumen Penelitian

41 |Panduan Tugas Akhir


BAB 5
PROSEDUR UJIAN PROPOSAL DAN KTI

5.1 Prosedur Ujian Proposal Karya Tulis Ilmiah


1) Ujian proposal adalah penyampaian presentasi oleh
mahasiswa dengan tujuan untuk mendapatkan
klarifikasi, masukan dan evaluasi dari penguji terkait
dengan rencana studi kasus yang akan
dilaksanakan.
2) Ujian proposal Karya Tulis Ilmiah diikuti mahasiswa,
2 (dua) orang penguji.
3) Mahasiswa yang telah menyelesaikan proses
bimbingan penyusunan proposal Karya Tulis
Ilmiah berhak mendaftarkan diri untuk mengadakan
ujian Proposal dengan mengumpulkan naskah
proposal Karya Tulis Ilmiah yang telah
ditandatangani oleh seluruh pembimbing. Naskah
proposal dibuat dalam rangkap 3 buah untuk dosen
penguji dan 1 buah untuk mahasiswa.
4) Berdasarkan judul Karya Tulis Ilmiah yang
didaftarkan oleh mahasiswa, maka koordinator KTI
menunjuk 2 orang penguji.
5) Naskah Proposal KTI yang telah mendapatkan
persetujuan dari pembimbing KTI diserahkan ke
masing-masing penguji maksimal 2 hari sebelum
ujian.
6) Penilaian ujian proposal KTI dilakukan oleh dosen
penguji.
7) Mahasiswa wajib mendokumentasikan seluruh
masukan dari penguji selama proses ujian ke dalam
Berita Acara. Format Berita Acara ujian Proposal
menyesuaikan dengan institusi masing-masing.

42 |Panduan Tugas Akhir


5.2 Prosedur Pengajuan Ujian Karya Tulis Ilmiah
1) Mahasiswa yang telah menyelesaikan pengambilan
data dan menyelesaikan persyaratan akademik
serta administrasi diperkenankan melakukan
registrasi ujian Karya Tulis Ilmiah.
2) Mahasiswa berhak mengikuti ujian Karya Tulis
Ilmiah setelah mendapatkan persetujuan yang
ditandatangani Pembimbing Utama.
3) Peserta mendaftarkan diri pada koordinator KTI
dengan menyerahkan naskah Karya Tulis Ilmiah
yang telah ditandatangani semua pembimbing.
Naskah Karya Tulis Ilmiah untuk ujian dibuat
sekurang-kurangnya rangkap 3 (tiga) dengan
rincian yaitu 2 buah untuk Penguji dan 1 buah untuk
mahasiswa.
4) Koordinator KTI melakukan monitoring terhadap
persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa untuk
melaksanakan ujian.
5) Waktu pelaksanakan ujian KTI ditetapkan oleh
koordinator KTI dan disetujui oleh pimpinan institusi.
6) Naskah KTI yang telah mendapatkan persetujuan
dari pembimbing KTI diserahkan ke masing-masing
penguji maksimal 2 hari sebelum ujian dilakukan.
7) Ujian KTI dihadiri oleh 2 orang Penguji
8) Mahasiswa dinyatakan lulus ujian KTI apabila
semua Penguji berpendapat bahwa mahasiswa
lulus dengan batas nilai minimal 70 (B).

43 |Panduan Tugas Akhir


9) Apabila salah seorang penguji dengan
pertimbangan tertentu menyatakan mahasiswa
tidak lulus dalam ujian KTI, maka ujian KTI harus
diulang dan mahasiswa wajib melaksanakan ujian
Ulang yang dilakukan paling lambat empat minggu
setelah ujian yang pertama.
10) Mahasiswa wajib mendokumentasikan seluruh
masukan dari penguji selama proses ujian ke dalam
Berita Acara.
11) Apabila mahasiswa telah dinyatakan lulus ujian
dan setelah dilakukan revisi seperlunya, maka
Naskah KTI yang telah disetujui oleh seluruh Dosen
Pembimbing dan Penguji dijilid rapi (hardcover)
sebanyak rangkap 3 (tiga) serta 3 (tiga) buah
softcopy dalam bentuk CD dengan rincian yaitu 1
(satu) buah untuk perpustakaan, 1 (satu) buah
untuk tempat pengambilan kasus dan 1 (satu) buah
untuk mahasiswa sendiri.

5.3 Ketentuan Kelulusan Ujian KTI


1) Setelah ujian KTI selesai, Penguji wajib
mengumumkan hasil mahasiswa :
a) Lulus dengan tanpa / dengan revisi ringan
b) Lulus dengan revisi yang banyak dan perlu
diadakan ujian / perbaikan yang lebih intensif
c) Tidak lulus dan wajib diadakan uji ulang
2) Nilai Batas Lulus ujian Karya Tulis Ilmiah adalah B
(3.00)
3) Setelah Ujian Karya Tulis Ilmiah, apabila ada
perbaikan mahasiswa wajib menunjukkan hasil
revisi kepada penguji selambat-lambatnya 1
minggu setelah waktu ujian.

44 |Panduan Tugas Akhir


4) Apabila mahasiswa melebihi batas waktu yang
ditentukan, maka mahasiswa tidak dapat mengikuti
yudisium.

1.4 Syarat Pengumpulan Hasil KTI


1) Naskah KTI setelah melalui proses ujian KTI dan
telah selesai direvisi serta ditandatangani oleh
Penguji dan pimpinan institusi, dikumpulkan kepada
bagian tata usaha.
2) Naskah KTI dijilid dan dilengkapi dengan Berita
Acara ujian KTI.
3) Berita acara dan KTI dijilid terpisah dari Naskah KTI
4) Hasil revisi yang sudah ditandatangani oleh Penguji,
diserahkan ke bagian tata usaha.

KTI dengan ketentuan:


1) Hard cover dengan warna sesuai profil institusi
masing-masing.
2) Jumlah eksemplar: 3 buah (1 buah untuk
perpustakaan, 1 buah untuk tempat pengambilan
kasus, 1 buah untuk mahasiswa)
3) KTI yang diserahkan disertai softcopy dalam
Flashdisc (1 buah) yang berisi KTI secara
lengkap.
4) Mahasiswa yang tidak menyerahkan Naskah
KTI, tidak diperkenankan mengikuti Yudisium.

45 |Panduan Tugas Akhir


BAB 6
PENULISAN SUMBER PUSTAKA

6.1 Persyaratan Sumber Rujukan


Sumber informasi atau rujukan dapat berupa
makalah ilmiah dalam majalah ilmiah, buku laporan
atau dokumen resmi dari suatu institusi pemerintah,
misalnya DEPKES RI atau BKKBN atau dari badan-
badan internasional (WHO atau UNICEF). Sumber
rujukan yang diperkenankan dalam suatu karya ilmiah,
meliputi:
1) Jurnal
2) Textbook (edisi terbaru)
3) Buku (paling lama terbitan 10 tahun lalu)
4) Ebook
5) Hasil penelitian (skripsi/tesis/disertasi);
6) Makalah yang sudah diseminarkan
dan dipublikasikan
7) Internet dengan situs resmi dan data penulis yang
jelas

Sumber pustaka yang digunakan minimal 15 (10


dari buku dan 5 dari jurnal atau internet).

6.2 Penulisan Sumber Pustaka

1) Model penulisan Daftar Pustaka mengacu


pada system nama dan tahun (HARVARD).
2) Daftar Pustaka disusun secara alfabetik (urut
abjad) berdasarkan nama penulis dengan
meletakkan nama keluarga atau pengganti nama
keluarga di depan.
3) Penulisan sumber pustaka di dalam makalah
dilakukan dengan mencantumkan tahun dalam
tanda kurung di belakang nama (keluarga) penulis.
4) Apabila nama penulis lebih dari satu orang, maka
dibelakang tahun dibubuhkan tanda koma dan

46 |Panduan Tugas Akhir


yang terakhir dengan tanda (& / dan) sebelum
nama penulis berikutnya.
Contoh penulisan daftar pustaka
a) Buku:
Nursalam. 2013. Metodologi
PENELITIAN Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Anna, N & Santoso, CL 1997, Pendidikan
Anak, edk 5, Family Press, Jakarta.
Kotler, P, Adam, S, Brown, L &
Armstrong, G 2003, Principles of
Marketing, 2nd edn, Pearson Education
Australia, Melbourne.
b) Jurnal
Nursalam, Ni Kadek Apriani, Eka Misbahatul
Mar’ah Has, Ferry Efendy F. 2014. Sleep
Hygiene Behavior Among Balinese
Adolescent. Journal of Nursing Education
and Practice. Vol. 4 No. 3 pp. 155-160.
Davis, L, Mohay, H & Edwards, H 2003,
‘Mothers' Involvement In Caring For Their
Premature Infants: An Historical Overview’,
Journal of Advanced Nursing, vol. 42, no.
6.
c) Skripsi/Tesis/Disertasi:
Ananda, P 2004,‘Pendekatan Humas
Perguruan Tinggi Di Jakarta Sebagai
Strategi Pemasukan Dana’, tesis MBA,
Universitas Indonesia Raya.
Nursalam, 1998, ‘Development Nursing
Research in Indonesia’ Unpublised Thesis
for Honours Master of Nursing, University of
Wollongong, NSW, Australia
d) Kamus
Cole, JO & Cole, KG 2003,
‘Psychopharmacology’, Encyclopedia of
Mental Health, vol. 5
e) Internet :
47 |Panduan Tugas Akhir
E-book :
Trochim, WM 2000, The Research Methods
Knowledge Base, 2nd edn, updated 2
August 2000, dilihat 14
November 2001,
<http://socialresearchmethods.net/kb/index.
htm>.

f) Artikel :
Garcia, P 2004, ‘Pragmatic Comprehension Of
High And Low Level Language Learners’,
TESL-EJ, vol 8, no. 2, dilihat 2 Desember
2005,
<http://berkeley.edu/TESL EJ/ej30/a!.html>.
* Keterangan : TESL-EJ adalah nama
situs di mana jurnal tersebut
dipublikasikan (ditulis dengan font
italic)

g) E-Jurnal :
Erina & Septiana 2010, ‘Pengembangan
Metode Asuhan Keperawatan Pediatrik’
Nursing Journals, vol. 26, no. 7-8, h. 565-
596.

h) Dokumen di situs internet tanpa Pengarang


Lung Cancer 2004, msn Health, dilihat 12 Juni
2004,
<http://content.health.msn.com/condition_ce
nter/lung_cancer/default.htm>.

i) Makalah :
Nursalam 2014. Asuhan Keperawatan klien
terinfeksi HIV dan AIDS. Aspek Bio Psiko
Sosio Spiritual. Makalah Seminar Nasional
pada Universitas Jember. tidak
dipublikasikan. 26 Oktober. 2014

48 |Panduan Tugas Akhir


PENERAPAN TERAPI MUSIK UNTUK
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PASIEN
MENARIK DIRI DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI
DI RUMAH SAKIT MARZOEKY MAHDI-BOGOR
(STUDI KASUS)

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH:
PUTRA RAMADHAN
NIM. 1201100023

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES RAFLESIA
2019

49 |Panduan Tugas Akhir


PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Putra Ramadhan


NIM. : 1201100023
Program Studi : DIII Keperawatan

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tulisan dalam


Karya Tulis Ilmiah ini merupakan hasil pemikiran saya sendiri,
bukan pengutipan tulisan dari hasil karya orang lain yang saya
akui sebagai tulisan atau hasil pemikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa Karya Tulis Ilmiah
ini adalah kasil kutipan pemikiran oranglain, saya bersedia
menerima sanksi atas tindakan tersebut.

Depok, 13 Juli 2019

Penulis

Putra Ramadhan
NIM.1201100023

50 |Panduan Tugas Akhir


LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah oleh Putra Ramadhan (1201100023) dengan


Judul

PENERAPAN TERAPI MUSIK UNTUK


MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PASIEN
MENARIK DIRI DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI
DI RUMAH SAKIT MARZOEKY MAHDI-BOGOR
(STUDI KASUS)

Telah Diperiksa dan Disetujui untuk Diujikan.

Depok, 13 Juli 2019

Pembimbing

Yulia Anggraeni HP, S.Kep, M.Epid


NIDN

51 |Panduan Tugas Akhir


LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah dengan judul


PENERAPAN
TERAPI MUSIK UNTUK MENINGKATKAN
KEMANDIRIAN PASIEN MENARIK DIRI DALAM
AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH SAKIT
MARZOEKY MAHDI-BOGOR
oleh Putra Ramadhan (1201100023) telah diujikan di depan
Dewan Penguji pada tanggal 13 Juli 2019

Dewan Penguji
Ketua Penguji

Yulia Anggraini H.P., S.Kep, M. Epid


NIDN

Penguji 1 Penguji Anggota 2

Merra Rahmawaty, Ns, M.Kep Weni Widya S,Ns,M.Kep


NIDN : NIDN :

Mengetahui,
Ketua Prodi D III Keperawatan
STIKes Raflesia Depok

IGA Purnama Wulan, SKp, MM


NID
52 |Panduan Tugas Akhir
FORMAT BIMBINGAN TUGAS AKHIR

NO TANGGAL MATERI KOREKSI PARAF


KONSULTASI PEMBIMBING MAHASISWA

53 |Panduan Tugas Akhir


54 |Panduan Tugas Akhir

Anda mungkin juga menyukai