Disusun Oleh:
Editor
Abdul Rivai Saleh Dunggio
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
1945
2. Undang-undang 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
3. Undang-undang No 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen
4. Undang-undang No 12 tahun 2012 tentang
Penidikan Tinggi
5. Undang-undang No 38 tahu 2014 tentang
Keperawatan
6. Peraturan Pemerintah No 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
7. Peraturan Pemerintah No 13 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
8. Peraturan Presiden No 08 tahun 2012 tentang
KKNI
9. Permendiknas No 17 tahu 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di
Perguruan Tinggi.
10. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
RI. No 73 tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
11. Permenristek Dikti No 44 tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
12. Kurikulum Inti Pendidikan Diploma III
Keperawatan Indonesia Tahun 2014.
D. Dasar Pemikiran
1. Standar Kompetensi Perawat Indonesia yang
mencakup ketiga ranah kompetensi yaitu praktik
professional, legal, etis, dan peka budaya;
pemberian asuhan dan manajemen Keperawatan;
serta pengembangan kualitas personal dan
professional.
2. Rumusan capaian pembelajaran pada program
pendidikan Diploma III Keperawatan yang menjadi
acuan penyusunan karya tulis ilmiah sebagai
tugas akhir adalah:
a. Menyusun laporan tentang hasil dan proses
kerja dengan akurat dan sahih,
mengkomunikasikan secara efektif kepada
pihak lain yang membutuhkannya.(CP.U.4)
b. Mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengamankan, dan menemukan kembali data
untuk menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi.(CP.U.8)
E. Tujuan
1. Tujuan umum
Sebagai pedoman bagi penyelenggaraan
pendidikan Diploma III Keperawatan khususnya
pembimbing dan untuk memberikan panduan bagi
mahasiswa dalam penyusunan karya tulis ilmiah
dengan desain studi kasus.
2. Tujuan khusus
a. Dipahaminya latar belakang perlunya
penulisan KTI.
b. Dipahaminya alur penyusunan KTI.
c. Dipahaminya desain studi kasus deskriptif.
d. Dipaahaminya kerangka acuan penyusunan
KTI.
e. Dipahaminya teknik penulisan KTI.
f. Dipahaminya cara evaluasi KTI.
B. Model KTI
Dalam Pedoman ini, yang dimaksud model KTI
bagi nahasiswa Diploma III Keperawatan adalah
studi kasus yang berorientasi pada asuhan
keperawatan atau prosedur tindakan keperawatan
tertentu yang dilakukan pada individu, keluarga, dan
masyarakat (kelompok khusus).
Asuhan Keperawatan yang dimaksud adalah
asuhan keperawatan terhadap dua kasus dengan
menggunakan salah satu pendekatan yaitu ;
1. Pendekatan asuhan keperawatan yang dilaporkan
secara komprehensif mulai tahap pengkajian
sampai dengan evaluasi.
2. Pendekatan asuhan keperawatan yang
dilaksanakan secara komprehensif dimana bentuk
pelaporannya lebih memaparkan secara
mendalam salah satu tindakan fokus sesuai
masalah (prosedur tindakan tertentu) dari rencana
keperawatan.
b. Bagian Inti
1) BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang Masalah
b) Rumusan Masalah
c) Tujuan Studi Kasus
d) Manfaat Studi Kasus
2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a) Teori Dasar yang relevan (dapat terdiri
dari beberapa sub bab yang relevan
dengan topik studi kasus)
b) Kerangka Konsep Studi Kasus (untuk
desain studi kasus survei saja)
3) BAB III METODE STUDI KASUS
a) Jenis/Desain/Rancangan Studi kasus
b) Subjek Studi kasus
c) Fokus studi
d) Definisi Operasional Fokus Studi
e) Instrumen Studi kasus
f) Metode Pengumpulan Data
g) Lokasi dan Waktu Studi Kasus
h) Analisis Data dan Penyajian Data
i) Etika Studi Kasus
c. Bagian Akhir
1) Daftar Pustaka
2) Lampiran
a) Jadwal Kegiatan
b) Informasi dan pernyataan Persetujuan
(informed consent)
c) Bukti proses bimbingan
d) Instrumen Studi kasus, dan seterusnya.
b. Bagian Inti
1) BAB I : PENDAHULUAN
a) Latar Belakang Masalah
b) Rumusan Masalah
c) Tujuan Studi Kasus
d) Manfaat Studi Kasus
2) BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Teori Dasar yang relevan (dapat terdiri
atas sub-sub bab sesuai dengan topic studi
kasus)
3) BAB III : METODE STUDI KASUS
a) Jenis/Desain/Rancangan Studi kasus
b) Subjek Studi kasus
c) Fokus Studi
d) Defenisi Operasional Fokus Studi
e) Instrumen Studi Kasus
f) Metode Pengumpulan Data
g) Lokasi dan Waktu Studi Kasus
h) Analisis Data dan Penyajian Data
i) Etika Studi kasus
4) BAB IV : HASIL STUDI KASUS DAN
PEMBAHASAN
a) Hasil Studi kasus
b) Pembahasan
c) Keterbatasan Studi kasus
5) BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
a) Kesimpulan
b) Saran
c. Bagian Akhir
1) Daftar Pustaka
2) Lampiran
a) Jadwal Kegiatan
b) Surat Ijin Studi kasus
c) Informasi dan Pernyataan Persetujuan
(Informed Consent)
d) Instrumen Studi kasus
e) Tabulasi Data
f) Hasil Perhitungan Statistik (jika ada) dan
seterusnya
g) Bukti proses bimbingan (minimal 12 kali)
1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul Depan
Halaman Sampul Depan merupakan sampul
dari Karya Tulis Ilmiah yang memuat hal berikut
secara berurutan :
1) Tulisan : Proposal Karya Tulis Ilmiah
2) Judul Karya Tulis Ilmiah
3) Nama Lengkap Penulis (Mahasiswa), tanpa
kata “oleh”
4) NIM (Nomor Induk Mahasiswa)
5) Logo Institusi
6) Nama Institusi dan tahun penulisan laporan
Judul diketik dalam huruf capital (font 12
Times New Roman), dengan spasi tunggal
harus singkat, tepat, informative (jumlah
kata dalam judul berkisar 5-20 kata). Apabila
judul tidak dapat dibuat menjadi judul
singkat, maka dapatdibuat Sub Judul Pokok
dengan huruf kecil dalam kurung () dan
merupakan kalimat penjelasan. Halaman
sampul depan dicetak di atas hard cover
berwarna sesuai kebijakan institusi.
b. Halaman Sampul Dalam
Halaman Sampul Dalam memiliki kemiripan
dengan Sampul Halaman Depan.
Perbedaannya adalah :
1) Di bawah Judul ditulis prasyarat: Karya
Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah
satu persyaratan menyelesaikan Program
Diploma III Keperawatan.
2) Dicetak di atas kertas putih yang sama
dengan kertas naskah KTI.
c. Pernyataan Keaslian Tulisan (untuk hasil
studi kasus)
Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan
penulis bahwa karya tulis ilmiah yang
ditulisnya bukan merupakan pengambilan
tulisan atau pemikirannya sendiri.
Pengambilalihan karya orang lain untuk
diakui sebagai karya sendiri merupakan
tindak kecurangan yang lazim disebut
plagiat. Penulis Karya Tulis Ilmiah harus
menghindarkan diri dari tindak kecurangan
ini.
d. Lembar Persetujuan dan Pengesahan
Terdiri dari 2 (dua) halaman :
1) Lembar pertama adalah Lembar
Persetujuan Pembimbing Karya Tulis
Ilmiah. Hal-hal yang dicantumkan
adalah : 1). Karya Tulis Ilmiah Oleh….. ini
telah disetujui untuk diuji; 2). Nama
lengkap dan NIM Mahasiswa; 3). Nama
lengkap beserta gelar Pembimbing I dan
Pembimbing II dan Tanda Tangan; 4)
Tempat, tanggal, bulan, dan tahun
disetujui Pembimbing.
2) Lembar kedua adalah Lembar
pengesahan untuk proposal dan untuk
Karya Tulis Ilmiah. Lembar pengesahan
ini baru diberikan setelah ada
penyempurnaan isi oleh mahasiswa yang
bersangkutan sesuai dengan saran-saran
yang diberikan oleh para Penguji pada
saat Ujian Sidang proposal maupun KTI.
Pada lembar ini terdapat tanggal, bulan,
tahun dilaksanakan ujian; nama lengkap,
NIP, dan tanda tangan dari masing-
masing Penguji.
e. Kata Pengantar
Di dalam halaman Kata Pengantar
dicantumkan ucapan terima kasih penulis
Karya Tulis Ilmiah yang ditujukan kepada
orang-orang, lembaga, organisasi dan/ atau
pihak-pihak lain yang telah banyak
membantu dalam mempersiapkan,
melaksanakan dan menyelesaikan
penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Tulisan Kata Pengantar diketik dengan huruf
capital, simetris di batas atas bidang
pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata
pengantar diketik dengan spasi ganda (dua
spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua
halaman kertas ukuran A4. Kemudian, pada
akhir teks dicantumkan kata “Penulis” tanpa
menyebut nama terang, dan ditempatkan di
pojok kanan bawah.
f. Daftar Isi
Daftar Isi merupakan petunjuk bagi
pembaca tentang topic tertentu dalam Karya
Tulis Ilmiah dan nomor halaman. Daftar Isi
memuat judul besar (BAB), judul kecil (sub
BAB atau sub-sub BAB) diketik dengan
spasi tunggal jika lebih dari satu baris dan
disertai nomor halamannya.
g. Daftar Tabel
Daftar Tabel memuat nomor urut tabel, judul
dan nomor halaman letak tabel. Judul tabel
yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik
dengan spasi tunggal, antara judul tabel
yang satu dengan judul tabel yang lain diberi
jarak 2 spasi. Daftar tabel boleh dimasukkan
jika lebih dari 3 tabel
h. Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar,
judul gambar, nomor halaman letak gambar.
Judul gambar yang memerlukan lebih dari 2
baris diketik dengan spasi tunggal, antara
judul gambar yang satu dengan hudul
gambar yang lain diberi jarak 2 spasi. Daftar
gambar boleh dimasukkan jika lebih dari 3
gambar
i. Daftar Lampiran
Daftar Lampiran memuat nomor urut
lampiran, judul lampiran, nomor halaman
letak lampiran. Judul Lampiran memerlukan
lebih dari 2 baris diketik dengan spasi
tunggal, antara judul lampiran yang satu
dengan judul lampiran yang lain diberi jarak
2 spasi.
k. Abstrak
Abstrak hanya untuk Hasil Studi kasus (KTI).
Pada bagian awal dan terpisah dari teks
abstrak, dicantumkan Judul Karya Tulis
Ilmiah secara lengkap (termasuk sub judul)
yang diketik dengan huruf kecil kecuali
huruf-huruf pertama dari masing-masing
kata dan bukan kata penghubung. Nama
penulis karya tulis ilmiah dicantumkan di
bawah judul, diikuti dengan tahun lulusan
ujian karya tulis ilmiah yang diketik dalam
tanda kurung. Di bawah nama dituliskan
nama program studi (tidak boleh disingkat)
dan nama Institusi. Kemudian dicantumkan
nama dosen pembimbing utama dan
pendamping lengkap dengan gelar
akademiknya.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang
ditempatkan di bawah nama dosen
pembimbing. Jumlah kata kunci ini sekitar
lima buah. Kata kunci diperlukan untuk
komputerisasi sistem informasi ilmiah.
Dengan kata kunci, kita bisa menemukan
judul-judul karya tulis beserta abstraknya
dengan mudah.
Di dalam teks abstrak disajikan secara padat
inti sari Karya Tulis Ilmiah yang mencakup
latar belakan, tujuan studi kasus, metode
yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh,
kesimpulan yang dapat ditarik, dan saran
yang diajukan.
Teks abstrak diketik dengan spasi tunggal
(satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari
200 kata, merupakan satu paragraph ditulis
dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris.
2. Bagian Inti
Bagian inti dari Karya Tulis Ilmiah sebagai berikut :
a. BAB 1 : Pendahuluan
Pada Bab Pendahuluan memuat :
1) Latar Belakang
Latar Belakang berisi uraian tentang (1) apa
yang menjadi perhatian atau masalah dalam
Studi Kasus, (2) alas an mengapa masalah
itu dianggap penting, (3) masalah tersebut
didukung oleh fakta empiris (pemekiran
induktif) termasuk hasil-hasil studi kasus
terdahulu, sehingga dapat mempertegas
bahwa masalah tersebut perlu diteliti dengan
studi kasus, namun pada studi kasus,
diperbolehkan tanpa data yang berupa
angka-angka kejadian di lapangan (studi
pendahuluan). (4) harapan dari peneliti
tentang pentingnya dilakukan studi kasus,
(5) kesenjangan-kesenjangan yang
ditemukan yang nantinya akan
memunculkan pertanyaan studi kasus.
2) Rumusan Masalah
Perumusan Masalah merupakan upaya
untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarikan
jawabannya. Dapat juga dikatakan bahwa
perumusan masalah merupakan pernyataan
secara lengkap dan terperinci, mengenai
ruang lingkup masalah/fokus studi asuhan
keperawatan atau prosedur keperawatan
berdasarkan identifikasi dan pembatasan
masalah. Rumusan masalah disusun secara
singkat, padat dan jelas, dituangkan dalam
bentuk kalimat tanya.
Contoh rumusan masalah untuk studi kasus :
Bagaimanakah gambaran asuhan keperawatan pasien Diabetes
Melitus dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
Contoh rumusan masalah untuk prosedur keperawatan :
Bagaimanakah asuhan keperawatan dengan pemberian terapi music
dapat meningkatkan kemandirian pasien menarik diri?
3) Fokus Studi
Fokus studi adalah kajian utama dari
masalah yang akan dijadikan titik acuan
studi kasus.
Contoh Fokus Studi :
a) Kebutuhan nutrisi pada pasien Diabetes Melitus.
b) Penerapan prosedur terapi musik pada pasien menarik diri.
4) Defenisi Operasional
Pada bagian ini berisi tentang
penjelasan/definisi yang dibuat oleh peneliti
tentang fokus studi yang dirumuskan secara
operasional yang akan digunakan pada studi
kasus dan bukan merupakan defenisi
konseptual berdasarkan literatur.
2) Pembahasan
Pembahasan atas temuan-temuan studi
kasus yang telah dikemukakan didalam hasil
studi kasus, mempunyai arti penting bagi
keseluruhan kegiatan kegiatan studi kasus.
Adapun tujuan pembahasan adalah:
menjawab masalah studi kasus dengan
merujuk bagaimana tujuan studi kasus
dicapai. Pembahasan menjelaskan dan
mengintegrasikan keterkaitan temuan-
temuan dalam studi kasus dengan teori
yang mendasarinya dalam Bab 2.
Pembahasan akan menjadi lebih menarik
dan relevan jika didalamnya dicabtumkan
juga temuan-temuan orang lain yang sudah
lebih dulu melakukan studi kasus dan
mendukung hasil studi kasus yang disajikan.
Dapat juga dicantumkan hasil studi kasus
orang lain yang berbeda sehingga penulis
mampu memberikan penjelasan teoritis.
3) Keterbatasan
Pada Bagian ini uraikanlah tentang hal-hal
yang mempengaruhi hasil studi kasus.
Keterbatasan studi kasus, meliputi aspek
teoritis, metodologis maupun hal-hal yang
menghambat jalannya studi kasus.
1) Kesimpulan
Isi dari kesimpulan ialah yang terkait
langsung dengan rumusan masalah dan
tujuan studi kasus. Dengan kata lain,
kesimpulan studi kasus terkait secara
substansi terhadap temuan-temuan studi
kasus yang mengacu pada tujuan studi
kasus yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kesimpulan dapat juga ditarik dari hasil
pembahasan, namun yang benar-benar
relevan dan mampu memperkaya temuan
hasil studi kasus yang diperoleh.
2) Rekomendasi
Rekomendasi yang diajukan hendaknya
selalu bersumber dari temuan studi kasus,
pembahasan dan kesimpulan hasil studi
kasus. Dengan demikian rekomendasi
tersebut tidak keluar dari batas-batas
lingkup dan implikasi studi kasus.
Saran yang baik nampak dari rumusannya
yang bersifat rinci dan operasional. Artinya,
jika orang lain hendak melaksanakan saran
itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam
menafsirkan atau mengaplikasikannya.
Disamping itu, saran yang diajukan
hendaknya telah spesifik dan dapat
ditujukan kepada pihak terkait.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir dari Karya Tulis Ilmiah bisa memuat
Daftar Rujukan, Pernyataan Keaslian Tulisan dan
lampiran-lampiran.
a. Daftar Pustaka
Sumber kutipan yang dimasukkan dalam daftar
pustaka harus sudah disebutkan dalam teks
karya tulis ilmiah. Artinya, sumber kutipan yang
hanya dipakai sebagai bahan bacaan tetapi
tidak dirujuk dalam teks karya tulis ilmiah tidak
boleh dimasukkan dalam daftar pustaka.
Sebaliknya, semua sumber kutipan yang
disebutkan dalam isi karya tulis ilmiah harus
dicantumkan dalam daftar pustaka. Tatacara
penulisan daftar pustaka menggunakan APA
Style (Mendeley)
f. Lampiran-Lampiran
Lampiran-lampiran hendaknya berisi
keterangan-keterangan yang dipandang
penting untuk Karya Tulis Ilmiah seperti
instrumen studi kasus, data mentah hasil studi
kasus, surat ijin, dan tanda bukti telah
melaksanakan pengumpulan data studi kasus,
dan masih bisa ditambah dengan hal yang lain.
Keterangan penting itu ditaruh dalam lampiran
dengan maksud agar tidak mengganggu
kelancaran informasi yang terdapat dalam
bagian inti Karya Tulis Ilmiah. Untuk
mempermudah pemanfaatannya, setiap
lampiran harus diberi nomor urut dengan
menggunakan angka Arab.
BAB VI EVALUSI KARYA TULIS ILMIAH
A. Seminar Proposal
Seminar Proposal dilaksanakan setelah
mahasiswa melalui proses bimbingan dan proposal
dinyatakan layak untuk diseminarkan. Penguji 2-3
orang terdiri dari: Ketua Penguji dan 1 atau 2 orang
Anggota Penguji (pada saat seminar Proposal
Pembimbing bertindak sebagai moderator). Proses
seminar dipimpin oleh Ketua Penguji. Ketua Penguji
ditetapkan sesuai ketetapan institusi.
Aspek yang dievaluasi adalah sistematika dan
cara penulisan, isi tulisan, penyajian, dan responsi.
Sistematika penulisan meliputi: kerangka penulisan,
kesinambungan antar alenia, antar Bab KTI. Cara
Penulisan meliputi: penggunaan bahasa, susunan
kalimat, pengetikan, penulisan kutipan, penulisan
sumber bacaan/daftar pustaka. Aspek isi tulisan,
meliputi keseluruhan bagian inti KTI mulai dari
pendahuluan, tinjauan pustaka dan metode studi
kasus secara lengkap. Pada proses penyajian, yang
dinilai adalah ketetapan waktu, kejelasan,
penggunaan media dan penampilan. Kemampuan
mempertanggung jawabkan proposal dinilai dalam
aspek response yang meliputi: ketetapan menjawab,
kemampuan mengemukakan argumentasi,
penguasaan dan penampilan selama tanya jawab
berlangsung (format penilaian seminar proposal
terlampir).
Proses seminar berlangsung selama 1 jam,
dengan rincian: 10 menit untuk penyajian, 45 menit
tanya jawab oleh 3 penguji (masing-masing 15
menit), dan 5 menit terakhir untuk penentuan hasil
seminar proposal.
B. Ujian Sidang
Ujian Sidang dilaksanakan setelah mahasiswa
melalui proses pengambilan data, bimbingan
penulisan hasil serta telah dinyatakan layak untuk
diuji oleh pembimbing. Tim Penguji 2-3 orang terdiri
dari: Ketua Penguji 1-2 Anggota Penguji (pada saat
seminar proposal pembimbing bertindak sebagai
moderator). Proses Ujian dipimpin oleh Ketua
Penguji. Ketua Penguji ditetapkan sesuai ketetapan
Direkrur. Penguji seminar proposal sama dengan
Penguji Hasil.
Aspek yang dievaluasi adalah sistematika dan
cara penulisan, isi tulisan, penyajian, dan responsi.
Sistematika penulisan meliputi: kerangka penulisan,
kesinambungan antar alinea, antar Bab KTI. Cara
penulisan meliputi: penggunaan bahasa, susunan
kalimat, pengetikan, penulisan kutipan, penulisan
sumber bacaan/daftar pustaka. Aspek isi tulisan,
meliputi keseluruhan bagian inti KTI mulai dari
pendahuluan, tinjauan pustaka dan metode studi
kasus secara lengkap, hasil studi kasus dan
pembahasan serta kesimpulan dan saran. Pada
proses penyajian, yang dinilai adalah ketetapan
waktu, kejelasan, penggunaan media dan
penampilan. Kemampuan mempertanggung
jawabkan hasil dinilai dalam aspek responsi yang
meliputi: ketetapan menjawab, kemampuan
mengemukakan argumentasi, penguasaan dan
penampilan selama tanya jawab berlangsung.
Proses ujian berlangsung selama 1 jam, dengan
rincian: 10 menit untuk penyajian, 45 menit tanya
jawab oleh 2-3 Penguji (masing-masing 15 menit),
dan 5 menit terakhir untuk penentuan Hasil Ujian
Sidang. Disamping itu penelian seminar proposal dan
ujian siding, juga diberikan penilaian untuk proses
pembimbingan mulai sejak awal penulisan proposal
sampai penyusunan hasil studi kasus oleh kedua
orang pembimbing.
Logo
Institusi
NAMA
NIM
…………nama mahasiwa………………
NIM
:
Pembimbing
…………………………….
NIP.
Lampiran 3: Contoh Lembar Persetujuan
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
oleh……………….NIM……………….
Dengan Judul”… ……………… ………………………
………………….
…………………………………………………………………
…………………….
………………” telah diperiksa dan disetujui untuk
diujikan.
Ambon, ……,…………………20....
Pembimbing
……………………………………
NIP.
Lampiran 4: Contoh Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji
Penguji Ketua
………………………
NIP.
………………….. …………………..
NIP NIP
Mengesahkan : Mengetahui :
Direktur Poltekkes Ketua Program Studi
Kemenkes Maluku Keperawatan Ambon
………………….. …………………..
NIP NIP
Lampiran 5: Contoh Lembar Konsultasi
LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
NAMA PEMBIMBING :
NIM/NPM :
NAMA PEMBIMBING :
Ambon, ………………20….
Pembimbing
……………………………….
NIP
Lampiran 6: Contoh Penjelasan Mengikuti Penelitian
(PSP)
Peneliti
……..
Lampiran 7: Contoh Lembar Informed Consent
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi Partisipan)
………………….. …………………..
Peneliti
………………………..