Anda di halaman 1dari 35

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Skripsi / Riset


Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah, berupa paparan tulisan hasil penelitian
yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu dengan kaidah-
kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu itu.

Penelitian adalah kegiatan terencana, terarah, sistematis dan tentang suatu


masalah dalam bidang ilmu tertentu, dengan metode ilmiah untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis.

Skripsi merupakan cerminan kualitas penguasaan keilmuan dan praktis


mahasiswa dalam bidang ilmu tertentu yang ditunjukkan dengan kemampuan
membuat program, merancang, menyusun, mempresentasikan dan
mempertahankan hasil kajiannya secara eksternal pada masyarakat ilmiah
lainnya.

1.2 Kedudukan Skripsi


Skripsi mempunyai kedudukan yang sama dengan mata kuliah lain, tetapi
berbeda bentuk, proses belajar mengajar dan cara penilaiannya. Bobot skripsi
ditentukan 4 SKS yang setara dengan kegiatan akademik setiap minggu 16
20 jam selama satu semester atau setara dengan kegiatan 400-500 jam.

Skripsi merupakan tugas akhir (final assigment) dengan mempertimbangan


keterbatasan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian. Penelitian
yang mendasari penulisan skripsi ini dapat berupa penelitian dasar (basic
research) atau penelitian terapan (applied research) yang didasari oleh minat
intektual mahasiswa.

1.3 Tujuan Skripsi


Setelah menyelesaikan skripsi, mahasiwa mampu :
1.3.1 Melakukan studi kepustakaan yang relevan dengan masalah yang
diteliti;

Page 41
1.3.2 Menyusun dan menulis karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmu yang
ditempuhnya, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
sendiri.

1.4 Dasar Hukum


1.4.1 UU No. 2 tahun 1989 tentang system pendidikan tinggi;
1.4.2 Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;
1.4.3 Statuta STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin tahun 2013;
1.4.4 Pedoman Akademik STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin tahun 2013;
1.4.5 Surat Keputusan Ketua STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin.

BAB 2
PERSYARATAN ADMINISTRATIF
2.1 Persyaratan Akademik
Mahasiswa yang akan mengakhiri studi pada Program Sarjana diwajibkan
melakukan penyusunan dan penulisan Skripsi, dengan ketentuan sebagai
berikut :
2.1.1 Skripsi disusun maksimal oleh 1 orang mahasiswa dengan 2 orang
pembimbing;
2.1.2 Mahasiswa boleh secara resmi mulai menempuh mata kuliah Skripsi
(menyusun Skripsi) apabila :
2.1.2.1 Untuk Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan telah
menyelesaikan beban studi kumulatif 122;
2.1.2.2 Untuk Program Studi S-1 Ilmu Kesehatan Masyarakat telah
menyelesaikan beban studi kumulatif 120.
2.1.3 Telah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat Skripsi/ Riset :

Page 41
2.1.3.1 Untuk Prodi S-1 Ilmu Keperawatan Mata Kuliah Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Metodologi Penelitian dan
Biostatistik ;
2.1.3.2 Untuk Prodi S-1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Mata Kuliah
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Metodologi Penelitian dan
Biostatistik.
2.1.4 Memilliki kartu mahasiswa pada semester yang bersangkutan dan
memilki sertifikat P2LK (Program Pengenalan Lingkungan Kampus);
2.1.5 Telah lunas semester yang lalu dan 50% semester berjalan serta biaya
bimbingan skripsi yang dibuktikan dengan surat keterangan dari
bagian keuangan dan persyaratan yang dipersyaratkan kegiatan
Skripsi;
2.1.6 Secara akademik, mahasiswa yang bersangkutan masih mempunyai
hak untuk menyelesaikan studi;

2.2 Pembimbing dan Bimbingan


2.2.1 Persyaratan Pembimbing
Selama proses penyusunan dan penulisan skripsi ini, mahasiswa harus
dibimbing oleh tim pembimbing dengan surat keputusan Ketua
STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin yang terdiri atas :
1 (satu) orang pembimbing utama selaku penanggung jawab;
1 (satu) orang atau lebih pembimbing pendamping.

2.2.1.1 Syarat Pembimbing Utama


a. Pembimbing Skripsi merupakan dosen tetap jurusan yang
serendah-rendahnya berpendidikan S2 dan berjabatan
Lektor atau sesuai dengan bidang keilmuannya;
b. Apabila di Prodi tidak memenuhi persyaratan dapat
ditunjuk dosen luar biasa dengan serendah-rendahnya
Lektor atau memiliki ijasah S2 atau sesuai dengan
keputusan Ketua STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin.

2.2.1.2 Syarat Pembimbing Pendamping


a. Pengajar tetap di Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat dan
Ilmu Keperawatan dengan serendah-rendahnya berjabatan
Lektor Muda atau sesuai dengan bidang keilmuannya;

Page 41
b. Apabila di prodi tidak memenuhi jumlahnya maka ditunjuk
tenaga tetap yang serendah-rendahnya berjabatan Asisten
ahli dan atau sesuai SK ketua STIKES Cahaya Bangsa
Banjarmasin.
2.3 Tugas Pembimbing
Tugas Pembimbing Utama dan Pendamping pada dasarnya sama, yaitu
mengantarkan mahasiswa mampu menyelesaikann tugas akhir dalam bentuk
skripsi dan atau karya ilmiah, yang sesuai dengan kajian/ peminatan bidang
ilmunya.

2.3.1 Tugas Pembimbing Utama


2.3.1.1 Memberikan arahan yang berkaitan dengan usulan rancangan
penelitan, materi yang akan diteliti dan tata cara sistematika
penyampaian laporan penelitian;
2.3.1.2 Memberikan telaahan atas instrument pengumpulan data dan
prosedur pengolahan data yang valid untuk digunakan;
2.3.1.3 Memberikan telaah atas keseluruhan isi laporan penelitian;
2.3.1.4 Memberikan persetujuan untuk seminar proposal dan sidang
ujian skripsi dengan syarat menjadi audience 5 kali proposal
dan 5 kali untuk skripsi.

2.3.2 Tugas Pembimbing Pendamping


2.3.2.1 Membantu pembimbing utama dalam menilai usulan rancangan
penelitiaan dalam bentuk proposal penelitian sebelum
diseminarkan;
2.3.2.2 Memberikan tanggapan terhadap materi penelitian;
2.3.2.3 Memberikan pertimbangan dan saran mengenai instrument dan
prosedur pengolahan data yang akan dipergunakan;
2.3.2.4 Membantu mahasiswa dalam hal penyusunan sistematika
pelaporan, termasuk diantaranya penggunaan tata bahasa dan
tata penulisan yang baku dan benar.

2.4 Prosedur Penunjukan Pembimbing


2.4.1 Penunjukkan pembimbing dibuat oleh Ketua Prodi dan diusulkan
melalui LPPM ke Ketua STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin setelah
mahasiswa menyerahkan outline yang disetujui/diterima oleh Ketua
Prodi;

Page 41
2.4.2 Atas dasar usulan tersebut Ketua STIKES mengesahkan pembimbing
utama dan satu orang pembimbing pendamping;
2.4.3 Ketua STIKES mengeluarkan surat keputusan Pengangkatan
Pembimbing yang berlaku sampai selesai skripsi. Jika pada akhir
waktu yang ditentukan mahasiswa belum menyelesaikan Skripsi, maka
dievaluasi oleh PA mengkonfirmasikan kebenarannya ke pembimbing.

2.5 Proses Bimbingan Skripsi


2.5.1 Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping melakukan
pembagian tugas dan berkoordinasi secara aktif;
2.5.2 Pada tiap pertemuan bimbingan, peserta Skripsi membawa kartu
bimbingan Skripsi dan dosen pembimbing mengisinya dengan lengkap
diakhir pertemuan bimbingan dan ditandatanganinya;
2.5.3 Pada tiap pertemuan bimbingan, peserta Skripsi mencatat dengan baik
semua masukan dari dosen pembimbing dan mengkonfirmasikan ulang
pada pertemuan bimbingan berikutnya;
2.5.4 Peserta Skripsi wajib melakukan proses bimbingan sedikitnya 8
(delapan) kali pertemuan untuk 1 pembimbing;
2.5.5 Draft Skripsi (bab demi bab) yang diserahkan oleh peserta Skripsi
kepada dosen pembimbing diupayakan sedapat mungkin telah bebas
dari kesalahan ketik, kesalahan format/ tata tulis, kesalahan tata bahasa
Indonesia dan kesalahan lainnya diminimalkan;
2.5.6 Peserta Skripsi wajib mengenakan pakaian seragam perkuliahan dan
bersepatu setiap kali mengikuti proses bimbingan.;
2.5.7 Disiplin waktu dan disiplin ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku
di STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin.

2.6 Penggantian Pembimbing


Apabila karena suatu alasan atau berhalangan tetap pembimbing (salah satu
atau keduanya) tidak dapat menjalankan tugasnya lebih dari tiga bulan
berturut turut, maka mahasiswa yang bersangkutan melapor kepada LPPM,
dan LPPM akan berkoordinasi dengan Prodi, kemudian mengusulkan
penggantinya kepada Ketua STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin. (per point)

2.7 Evaluasi dan Penilaian


2.7.1 Tim Evaluasi
Pada dasarnya Skripsi dievaluasi oleh kedua belah pihak yaitu :

Page 41
2.7.1.1 Tim pembimbing sebelum, sedang dan setelah ujian Skripsi;
2.7.1.2 Tim penguji pada waktu sidang Skripsi.
2.7.2 Tim Pembimbing
2.7.2.1 Tim pembimbing atau anggotanya tidak menguji pada ujian
skripsi kecuali apabila ditunjuk sebagai penguji pada sidang
skripsi;
2.7.2.2 Penilaian para pembimbing utama dan pendamping serta
penguji mempunyai bobot yang sama, diberikan dalam bentuk
angka mutu yang sama, dengan kisaran 3,00 4,00;
2.7.2.3 Penilaian tiap pembimbing tetap dalam bentuk angka mutu
dengan kisaran 3,00 4,00. Skor terakhir tim pembimbing
adalah rata-rata angka mutu para pembimbing;
2.7.2.4 Hasil penilaian tim pembimbing diberikan kepada panitia ujian
sarjana, sebagai prasyarat permohonan sidang ujian
sarjana/ujian skripsi dan atau berupa pengesahan baik untuk
seminar proposal maupun sidang skripsi.
2.7.3 Tim Penguji
2.7.3.1 Tim Penguji ditetapkan oleh Ketua Stikes Cahaya Bangsa
Banjarmasin melalui Prodi;
2.7.3.2 Penguji sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan yang
dikenakan bagi pembimbing utama;
2.7.3.3 Tim penguji sekurang-kurangnya berjumlah 3 (tiga) orang;
2.7.3.4 Tim penguji meminta pertanggung jawaban mahasiswa atas
skripsi yang ditulis dalam laporan hasil.

2.7.4 Sasaran tim evaluasi tim penguji meliputi :


2.7.4.1 Sistematika Penulisan;
2.7.4.2 Isi (masalah yang diajukan, relevansi dan signifikansinya,
bahasa dan kegunaan praktisnya serta implikasinya);
2.7.4.3 Analisis (pembahasan dan penarikan kesimpulan : formulasi
masalah, penggunaan literature, pengalaman praktis selama
penelitian, integrasi data empiris dan teotitis dan analisa data
serta penentuan Uji yang dipakai;
2.7.4.4 Penguasaan pengetahuan faktual (komprehensif yang
menyangkut Skripsi/Riset) sesuai bidang / kajian keilmuannya
yang relevansinya dan signifikansinya sangat kuat;

Page 41
2.7.4.5 Cara menanggapi dan memecahkan masalah (kemandirian,
kreativitas, originalitas, pandangan, cara kerja, objektivitas dan
etika ilmiah);
2.7.4.6 Penilaian para penguji mempunyai bobot yang sama diberikan
dalam bentuk angka mutu yang berkisar 3.00 4,00. Skor akhir
tim penguji adalah rata-rata angka mutu para penguji.
2.7.5 Hasil Evaluasi
Nilai akhir merupakan rata-rata dari nilai :
2.7.5.1 Sidang Proposal dengan bobot : 30%
2.7.5.2 Ujian Sidang Skripsi : 30%
2.7.5.3 Proses Bimbingan : 40%
Skor terakhir evaluasi skripsi diperoleh angka mutu tim penguji dan
mutu tim pembimbing dengan bobot sebagai berikut :
2.7.5.1 Pembimbing Utama : 30%
2.7.5.2 Pembimbing Pendamping : 30%
2.7.5.3 Penguji : 40%

Catatan :

Skripsi yang telah diperbaiki dan mendapat pengesahan dari


pembimbing dan penguji serta telah ditandatangani oleh Ketua
STIKES diserahkan dengan tanda bukti penerimaan kepada :

2.7.5.1 Dosen Pembimbing dan Penguji : 3 Jilidan


2.7.5.2 LPPM : 1 Jilidan (Manuskrip)
2.7.5.3 Perpustakaan : 1 Jilidan

2.7.6 Kriteria penilaian penting dalam ujian siding


Skripsi adalah originalitas (keaslian) yang menjadi salah satu syarat
utama Skripsi. Hasil skripsi yang diidentifikasi bukan buatan pribadi
peserta Skripsi (plagiat), maka dapat terkena sanksi di diskualifikasi
dalam ujian sidang skripsi.

2.8 Seminar Proposal dan Sidang Skripsi


2.8.1 Pelaksanaan Seminar Proposal Penelitian
Setelah outline yang diajukan oleh mahasiswa dapat disetujui oleh
Prodi masing-masing, maka mahasiswa selanjutnya mulai menyusun
proposal penelitian sebagaimana arahan/ masukan-masukan dari dosen
pembimbing yang bersangkutan, setelah proposal penelitian selesai

Page 41
disusun dan telah disetujui oleh Pembimbing Utama dan Pembimbing
Pendamping, mahasiswa dipersiapkan untuk melaksanakan seminar
proposal penelitian dengan ketentuan sebagai berikut :
2.8.1.1 Pelaksanaan seminar proposal penelitian mahasiswa di
lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cahaya Bangsa
Banjarmasin harus dilaksanakan di Kampus STIKES Cahaya
Bangsa Banjarmasin;
2.8.1.2 Mahasiswa diharuskan sudah menyusun proposal penelitian
setelah menyelesaikan perkuliahan minimal selama 6 (enam)
semester dan dapat melaksanakan seminar proposal penelitian
setelah mengikuti seminar proposal lain sebanyak 5 (lima) kali;
2.8.1.3 Apabila semua persyaratan seminar proposal belum dapat
dipenuhi oleh mahasiswa, maka seminar proposal tersebut akan
ditunda sampai syarat terpenuhi;
2.8.1.4 Pembimbing utama dan pembimbing pendamping harus hadir,
apabila tidak hadir hanya salah satu saja, maka pelaksanaan
seminar proposal akan ditunda;
2.8.1.5 Mahasiswa diwajibkan untuk menyiapkan print out/handout
dari power point yang digunakan presentasi, untuk
didistribusikan kepada peserta seminar maksimal 20 kali;
2.8.1.6 Presentasi mahasiswa maksimal 15 (lima belas) menit dan
dilaksanakan secara mandiri;
2.8.1.7 Penyajian didalam seminar proposal setara dengan ujian
komprehensif, sehingga dapat dinyatakan tidak lulus.
2.8.1.8 Jarak minimal antara pelaksanaan seminar proposal sampai
dengan pelaksanaan sidang Skripsi adalah minimal 1 (satu)
bulan dan tepat waktu yang telah ditentukan;
2.8.1.9 Pengesahan dari pembimbing dan diketahui oleh Prodi.

2.8.2 Prosedur Merencanakan Seminar Proposal


2.8.2.1 Mahasiswa menyerahkan persyaratan ke Prodi :
a. Copy KHS (minimal 6 semester terakhir);
b. Copy surat keterangan dari bagian keuangan;
c. Copy sertifikat P2LK;
d. Copy lembar pernyataan originalitas (lihat lampiran);
e. Copy lembar persetujuan pembimbing (lihat lampiran);
f. Asli formulir mengikuti seminar proposal.

Page 41
2.8.2.2 Mahasiswa menyiapkan naskah proposal lengkap sebanyak 2
(dua) eksemplar, yang diserahkan mahasiswa bersangkutan
minimal 1 (satu) hari sebelum waktu pelaksanaan seminar
proposal kepada tim penguji;
2.8.2.3 Naskah tersebut tidak perlu dijilid, hanya dimasukkan ke dalam
map jepit plastik warna Hijau;
2.8.2.4 Mahasiswa berupaya menghadirkan peserta seminar minimal 4
(empat) orang dan maksimal 10 orang;
2.8.2.5 Mahasiswa mendaftarkan rencana seminarnya di Panitia
Seminar selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum seminar
dilaksanakan setelah semua syarat dipenuhi. Waktu seminar
yang direncanakan tersebut telah dikoordinasikan oleh
mahasiswa dengan tim penguji.

2.8.3 Pelaksanaan Ujian Sidang Skripsi


2.8.3.1 Sidang Skripsi dihadiri oleh dosen Pembimbing Utama,
Pendamping, Penguji dan mahasiswa. Dosen penguji untuk
setiap ujian sidang skripsi ditetapkan oleh Ketua STIKES;
2.8.3.2 Dosen penguji diharapkan mengarahkan pertanyaan kepada
materi Skripsi, sedangkan dosen pembimbing kepada cakupan
ilmu yang melandasi penelitian yang dilakukan;
2.8.3.3 Ujian sidang Skripsi berupa sesi Tanya jawab yang dipandu
oleh ketua tim penguji atau oleh moderator sesuai ketentuan;
2.8.3.4 Tiap dosen pembimbing dan penguji menerima dan mengisi 1
(satu) lembar formulir perbaikan skripsi, yang pada akhir
pelaksanaan ujian sidang diserahkan kepada peserta skripsi
untuk ditindak lanjuti.

2.8.4 Prosedur Merencanakan Seminar Hasil


2.8.4.1 Mahasiswa menyerahkan persyaratan ke Prodi :
a. Copy lembar persetujuan pembimbing;
b. Asli formulir mengikuti seminar hasil.
2.8.4.2 Mahasiswa menyiapkan naskah proposal lengkap sebanyak 3
(tiga) eksemplar, yang diserahkan mahasiswa bersangkutan
minimal 1 (satu) hari sebelum waktu pelaksanaan seminar
proposal kepada tim penguji;

Page 41
2.8.4.3 Naskah tersebut tidak perlu dijilid, hanya dimasukkan ke dalam
map jepit plastik warna Hijau;
2.8.4.4 Mahasiswa menyiapakan fotocopy handout (power point)
untuk peserta seminar yang dihadirkan minimal 4 (empat)
orang;
2.8.4.5 Mahasiswa mendaftarkan rencana seminarnya di Panitia
Seminar selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum seminar
dilaksanakan. Waktu seminar yang direncanakan tersebut telah
dikoordinasikan oleh mahasiswa dengan tim penguji.

2.8.5 Hasil ujian sidang Skripsi adalah :


2.8.5.1 Peserta Skripsi dinyatakan lulus dengan syarat melakukan
perbaikan dan penyempurnaan terhadap laporan dan hasil
Skripsi berdasarkan formulir perbaikan Skripsi;
2.8.5.2 Peserta Skripsi dinyatakan tidak lulus (gagal) dan diwajibkan
mengikuti ujian sidang perbaikan Skripsi setelah mengikuti
perbaikan terhadap hasil Skripsinya berdasarkan formulir
perbaikan Skripsi;
2.8.5.3 Nilai akhir didapatkan setelah perbaikan proposal/skripsi
maksimal 1 mingu dan diserahkan ke bagian sekretaris sidang;
2.8.5.4 Pengesahaan dari tim pembimbing, penguji dan diketahui oleh
Prodi serta Ketua STIKES.

BAB 3
LANGKAH / TAHAPAN / PROSEDUR PENYUSUNAN SKRIPSI

3.1 Pengajuan Outline

Page 41
Pertama kali mahasiswa harus mengajukan topik penelitian sesuai dengan
peminatan masing-masing, yang meliputi pokok-pokok pikiran (outline)
3.1.1 Masalah Penelitian;
3.1.2 Judul Penelitan;
3.1.3 Latar Belakang;
3.1.4 Tujuan Penelitan;

3.2 Pengajuan Proposal


Bentuk naskah proposal pada umumna terdiri dari 3 (tiga) bagian pokok,
sebagai berikut :
3.2.1 Bagian awal, yang berisi :
3.2.1.1 Sampul Luar dan Sampul Dalam;
3.2.1.2 Lembar Hak Cipta;
3.2.1.3 Lembar Persetujuan Pembimbing;
3.2.1.4 Pernyataan Originalitas Penelitian (bermaterai);
3.2.1.5 Kata Pengantar;
3.2.1.6 Daftar Isi;
3.2.1.7 Daftar Tabel (jika ada);
3.2.1.8 Daftar Gambar (grafik, diagram, bagan, peta, dll);
3.2.1.9 Daftar Lampiran

3.2.2 Bagian tengah, berupa naskah atau teks yang berisi :


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah;
1.2 Rumusan Masalah;
1.3 Tujuan Penelitian;
1.4 Manfaat Penelitian;
1.5 Keaslian Penelitian.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Meninjau dan memilih beberapa pustaka yang dapat


membantu peneliti mengetahui bagaimana strategi dalam
menjawab masalah-masalah penelitian yang serupa atau
membantu peneliti untuk mengoperasionalkan tujuan
penelitian dan cara mencapai tujuan penelitan tersebut.
Dengan ketentuan buku 10 tahun terakhir, jurnal ilmiah
nasional 5 tahun terakhir, jurnal ilmiah internasional 5
tahun terakhir dan prevalensi 3 tahun terakhir;
2.2 Kerangka Teori;

Page 41
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep;


3.2 Hipotesis Penelitian;
3.3 Jenis dan Rancangan Penelitan;
3.4 Populasi;
3.5 Sampel dan Teknik Sampling;
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian;
3.7 Variabel Penelitian;
3.8 Definisi Operasional;
3.9 Instrument Penelitian;
3.10 Teknik Pengumpulan Data;
3.11 Teknik Pengolahan Data;
3.12 Analisis Data;
3.13 Etika Penelitian;
3.14 Jadwal Penelitian.
3.2.3 Bagian Akhir, yang berisi :
3.2.3.1 Daftar Pustaka;
3.2.3.2 Lampiran-lampiran :
a. Instrument Penelitian (kuesioner);
b. Lembar Konsultasi;
c. SK Pembimbing Skripsi;
d. Surat Pengantar Permohonan Minta Data (dikeluarkan oleh
STIKES Cahaya Bangsa);
e. Surat Balasan dari tempat penelitian;

3.3 Penyusunan Skripsi


Sistematika dan Isi Skripsi
3.3.1 Bagian Awal
3.3.1.1 Sampul Skripsi;
3.3.1.2 Halaman Judul;
3.3.1.3 Lembar Hak Cipta;
3.3.1.4 Pernyataan Originalitas Penelitian (bermaterai);
3.3.1.5 Halaman Persetujuan Pembimbing dan Ketua STIKES;
3.3.1.6 Halaman Pengesahan Pembimbing, Penguji dan Ketua
STIKES;
3.3.1.7 Halaman Riwayat Hidup Penulis;
3.3.1.8 Lembar Persembahan;
3.3.1.9 Kata Pengantar;
3.3.1.10 Abstrak (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris);
3.3.1.11 Daftar Isi;
3.3.1.12 Daftar Tabel (kalau ada);
3.3.1.13 Daftar Gambar (kalau ada);
3.3.1.14 Daftar Diagram (kalau ada);
3.3.1.15 Daftar Lampiran (kalau ada);

Page 41
3.3.1.16 Daftar Singkatan (kalau ada).

3.3.2 Bagian tengah, berupa naskah atau teks yang berisi :


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah;
1.2 Rumusan Masalah;
1.3 Tujuan Penelitian;
1.4 Manfaat Penelitian;
1.5 Keaslian Penelitian.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Meninjau dan memilih beberapa pustaka yang dapat


membantu peneliti mengetahui bagaimana strategi dalam
menjawab masalah-masalah penelitian yang serupa atau
membantu peneliti untuk mengoperasionalkan tujuan
penelitian dan cara mencapai tujuan penelitan tersebut;
2.2 Kerangka Teori;

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep;


3.2 Hipotesis Penelitian;
3.3 Jenis dan Rancangan Penelitan;
3.4 Populasi;
3.5 Sampel dan Teknik Sampling;
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian;
3.7 Variabel Penelitian;
3.8 Definisi Operasional;
3.9 Instrument Penelitian;
3.10 Teknik Pengumpulan Data;
3.11 Teknik Pengolahan Data;
3.12 Analisis Data;
3.13 Etika Penelitian;
3.14 Jadwal Penelitian.
BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.2 Karakteristik Responden
4.2 Pembahasan
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Keterbatasan Penelitian

Page 41
5.3 Implikasi
5.4 Saran
3.3.3 Bagian akhir terdiri dari :
3.3.3.1 Daftar Pustaka;
3.3.3.2 Instrument Penelitian;
3.3.3.3 Lampiran-lampiran (lembar konsultasi);
3.3.3.4 Hasil- hasil pengolahan statistik;
3.3.3.5 Surat keputusan pembimbing dan pelaksanaan penelitian dari
STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin;
3.3.3.6 Surat persetujuan dari institusi dimana penelitian dilakukan.

3.4 Uraian Pokok-Pokoh Naskah Skripsi


Penjelasan tiap bagian dari naskah skripsi adalah sebagai berikut :
3.4.1 Sampul
Halaman sampul terdiri dari dua bagian yaitu sampul depan dan
sampul dalam.
Sampul depan berisikan judul, tulisan Proposal/Skripsi, logo
institusi, nama mahasiswa dan NIM, nama institusi, nama program
studi, serta nama kota dan tahun penerbitan skripsi.
Sampul dalam berisi judul, tulisan Diajukan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi
.. pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Cahaya Bangsa Banjarmasin, nama mahasiswa dan NIM, nama
institusi, nama program studi, serta nama kota dan tahun penerbitan
skripsi (contoh lihat lampiran).
3.4.2 Halaman persetujuan skripsi
Pernyataan persetujuan ini berisi kalimat yang menyatakan bahwa
kedua pembimbing telah menyetujui skripsi ini untuk dipertahankan
(baik dipertahankan dalam seminar proposal atau sidang akhir skripsi).
Secara rinci komponen pada halaman persetujuan adalah :
3.4.2.1 Tempat, bulan dan tahun disetujui;
3.4.2.2 Nama pembimbing I dan tanda tangan;
3.4.2.3 Nama pembimbing II dan tanda tangan;
3.4.2.4 Ketua STIKES Cahaya Bangsa dan tanda tangan
3.4.3 Halaman pengesahan skripsi
Pernyataan pengesahan ini berisi kalimat yang menyatakan bahwa
kedua pembimbing telah menyetujui skripsi ini untuk dipertahankan
(baik dipertahankan dalam seminar proposal atau sidang akhir skripsi).
Secara rinci komponen pada halaman persetujuan adalah :

Page 41
3.4.3.1 Tempat, bulan dan tahun disetujui;
3.4.3.2 Nama pembimbing I dan tanda tangan;
3.4.3.3 Nama pembimbing II dan tanda tangan;
3.4.3.4 Nama penguji III dan tanda tangan;
3.4.3.5 Nama Ketua Prodi dan tanda tangan;
3.4.3.6 Ketua STIKES Cahaya Bangsa dan tanda tangan.
3.4.4 Pernyataan Originalitas
Berisikan pernyataan peneliti bahwa skripsi ini dibuat atas hasil
karyanya sendiri, dan semua sumber rujukan baik yang dikutip secara
langsung maupun tidak langsung telah dinyatakan dengan benar sesuai
sumber pengambilan rujukan (contoh lihat lampiran).
3.4.5 Abstrak
Berisikan latar belakang penelitian, tujuan penelitian, metode
penelitian, hasil penelitian, kesimpulan dan saran penelitian, kata
kunci, serta jumlah daftar rujukan. Jumlah kata dalam sebuah abstrak
tidak melebihi 200 kata, dihitung dari kata awal sampai kata terakhir
dalam lembaran abstrak (contoh lihat lampiran).
3.4.6 Latar Belakang
Di dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan
dan kenyataan, baik kesenjangan teoritis ataupun kesenjangan praktis
yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang
masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian,
kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun
pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok
masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk
diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.
3.4.7 Rumusan Masalah
Perumusan masalah diawali dengan membandingkan kenyataan atau
fenomena dengan harapan sesuai dengan teori dan konsep. Peneliti
akan membuat pernyataan yang sangat mendasar yang pada penelitian
nantinya akan menjawab tujuan penelitian.
Perumusan masalah merupakan rumusan secara konkrit masalah yang
ada, dalam bentuk pertanyaan penelitian yang dilandasi oleh pemikiran
teoritis yang kebenarannya perlu dibuktikan.
3.4.8 Tujuan

Page 41
Tujuan penelitian terdiri dari penjelasan tujuan umum dan khusus,
sehingga pembaca mengerti tentang pentingnya penelitian ini
dilaksanakan.
Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang
ingin dicapai melalui penelitian. Tujuan khusus merupakan penjabaran
atau pentahapan tujuan umum sifatnya lebih operasional dan spesifik.
Bila semua tujuan khusus tercapai maka tujuan umum penelitian juga
terpenuhi. Katakata operasional dalam tujua khusus adalah :
mengukur, mengidentifikasi, menganalisa, membandingkan, menilai
dan lain-lain.

3.4.9 Manfaat
Manfaat penelitian membahas manfaat untuk layanan kesehatan
termasuk keperawatan juga perkembangan ilmu pengetahuan terutama
ilmu keperawatan, sehingga hasilnya dapat digunakan oleh ilmuwan
lain dalam mengembangkan IPTEK.
3.4.10 Keaslian Penelitian
Keaslian penulisan karya tulis atau riset berupa penjelasan tentang
hasil penelitian terkait penelitian yang sudah pernah dilaksanakan
sebelumnya oleh peneliti lain. Misalnya hasil skripsi peneliti lain, hasil
desertasi atau tesis peneliti lain, dan jurnal ilmiah.

3.5 Uraian Tentang Metode Skripsi dan Etika Penelitian


3.5.1 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar
yang relevan, fakta, hasil penelitian sebelumnya, yang berasal dari
pustaka mutakhir yang memuat teori, proposisi, konsep atau
pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang
dilakukan. Teori dan fakta yang digunakan seharusnya diambil dari
sumber primer.
Bahan-bahan tinjauan pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber
seperti jurnal penelitian, disertasi, tesis, tugas akhir, laporan penelitian,
buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, serta terbitan-
terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain.
3.5.2 Kerangka Teori

Page 41
Kerangka teori disintesis, diabstraksi dan dari berbagai teori dan
pemikiran ilmiah, yang mencerminkan paradigma sekaligus tuntunan
untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis.
Kerangka teori penelitian dapat berbentuk bagan alur.
Langkah-langkah membuat kerangka teori :
3.5.2.1 Tentukan fenomena variabel yang akan diteliti
3.5.2.2 Uraikan konsep masing-masing variabel yang akan diteliti.
3.5.2.3 Kaitkan masalah penelitian dengan konsep yang telah
diuraikan.
3.5.3 Kerangka Konsep
Merupakan rancangbangun alur konsep yang diambil dari kerangka
teori penelitian.
3.5.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan proposisi keilmuan yang dilandasi oleh kerangka
konseptual penelitian dan merupakan jawaban sementara terhadap
permasalahan yang dihadapi, yang dapat diuji kebenarannya
berdasarkan fakta empiris.
Pada penulisan hipotesa peneliti menentukan apakah akan menetapkan
hipotesis nol (H0) atau hipotesis kerja/alternatif (H1), tergantung dari
prediksi peneliti terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan.
3.5.5 Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian merupakan wadah menjawab pertanyaan penelitian
atau menguji kesahihan hipotesis. Macam tipe jenis penelitian yang
sering digunakan dalam keperawatan misalnya : deskriptif-analitik,
studi kasus, korelasi, cross sectional, quasy eksperimen dan true
eksperimen.
Hal yang menjadi petitmbangan menentukan jenis penelitian :
3.5.5.1 Apakah akan ada inetrvensi yang perlu dilaksanakan kepada
responden.
3.5.5.2 Perbandingan tipe apakah yang akan dipergunakan.
3.5.5.3 Prosedur apakah yang akan digunakan untuk mendapatkan data
dari responden.
3.5.5.4 Dalam situasi yang bagaimanakah riset akan dilaksanakan, di
klinik atau di rumah sakit atau tempat lain.
3.5.6 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Populasi adalah seluruh subjek atau data dengan karakteristik tertentu
yang akan diteliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan
diteliti. Agar hasil dapat dianalisa dengan uji statistik untuk penelitian

Page 41
kuantitatif non eksperimen, jumlah minimal 30 responden. Selain itu
penentuan jumlah sampel juga dapat dihitung dengan formula/rumus
yang sesuai. Sampel dipilih sesuai dengan teknik pemilihan sampel
(sampling). Pada bagian ini juga dituliskan cara penghitungan dan
pemilihan sampel tersebut.
3.5.7 Tempat dan Waktu Penelitian
Yang dimaksud disini adalah tempat dan waktu penelitian berlangsung.
Penetapan tempat penelitian atau lokasi penelitian harus disertai
dengan alasan pemilihan tersebut. Tuliskan Kota/Kabupaten dan
Provinsi.
Waktu penelitian terdiri dari waktu persiapan, pelaksanaan dan
penyusunan laporan.
3.5.8 Variabel Penelitian
Variabel adalah semua faktor yang berperanan dalam proses penelitian.
Dengan demikian jenis variable juga bermacam-macam yang
ditentukan oleh landasan teoritis dan ditegaskan dalam hipotesis
penelitian. Oleh karena itu setiap jenis penelitian mempunyai batasan
untuk tiap-tiap variable yang berbeda-beda.
3.5.9 Definisi Operasional
Definisi istilah diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan
pengertian atau kekurangjelasan makna seandainya penegasan istilah
tidak diberikan. Istilah yang perlu diberi penegasan adalah istilah-
istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep pokok yang terdapat
di dalam tugas akhir. Definisi istilah disampaikan secara langsung
dalam arti tidak diuraikan asal usulnya. Definisi istilah lebih
dititikberatkan pada pengertian yang diberikan oleh peneliti.
Penyusunan definisi operasional memungkinkan orang lain melakukan
hal yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka
untuk diuji kembali oleh orang lain.
Definisi operasional terdiri dari :
3.5.9.1 Variabel penelitian
3.5.9.2 Definisi Operasional
3.5.9.3 Parameter
3.5.9.4 Alat ukur
3.5.9.5 Hasil ukur
3.5.9.6 Kategori

Page 41
3.5.10 Instrumen Penelitian
Bagian ini berisi uraian tentang macam spesifikasi instrument yang
digunakan dalam pengumpulan data. Perlu disertai uraian tentang
reliabilitas dan validitas serta pembenaran atau alasan menggunkan
instrument tersebut.
3.5.11 Teknik Pengumpulan Data
Secara umum, bagian ini menguraikan tentang (a) langkah-langkah
yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
(prosedur penelitian), (b) kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat
dalam proses pengumpulan data, serta (c) jadwal waktu pelaksanaan
pengumpulan data.
3.5.12 Teknik Pengolahan Data
Menguraikan teknik yang digunakan dari sejak terkumpulnya data
penelitian sampai pengolahan data tersebut.
3.5.13 Analisa Data
Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistic yang digunakan.
Pemilihan jenis analisa data sangat ditentukan oleh jenis data yang
dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak
dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang pokok
untuk diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan teknik
analisanya, bukan kecanggihannya.
3.5.14 Etika Penelitian
Memuat etika penelitian yang melindungi responden dan hak
responden terhadap penelitian yang dilakukan serta kewajiban
seorangp peneliti.
3.5.15 Manuskrip
Manuskrip merupakan hasil editing dari skripsi yang telah diujika.
Panjang manuskrip tidak melebihi 12 halaman,yang memuat abstrak,
latar belakang,metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan
dandaftar rujukan (contoh lihat lampiran).

3.6 Sanksi
3.6.1 Perbaikan skripsi (jurnal penelitan, CD berisi materi) dan ketentuan
ketentuan lain yang dianggap perlu setelah mahasiswa menempuh
ujian skripsi, harus selesai selambat-lambatnya dalam waktu 1 minggu.
Apabila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan dalam batas waktu yang

Page 41
ditetapkan, maka ijazah yang bersangkutan tidak diserahkan dan tidak
diikutsertakan dalam yudisium.
3.6.2 Apabila skripsi tersebut dapat dibuktikan merupakan tiruan, jiplakan
atau gubahan dari suatu karya ilmiah lain, maka mahasiswa yang
bersangkut dapat dikenai sanksi skorsing selama satu semester.

BAB 4
TEKNIK PENULISAN NASKAH SKRIPSI

Format pengetikan skripsi meliputi : Bahan dan ukuran, pengetikan, penomoran,


daftar dan gambar, dan pencetakan serta penjilidan.

4.1 Bahan dan ukuran


4.1.1 Naskah disusun diatas kertas HVS 80 gr/m2 dan tidak dicetak bolak-
balik. Ukuran naskah (A.4) ialah 21,5 cm x 28 cm warna putih;
4.1.2 Menggunakan Page Layout :
Top (atas) : 4 cm (1,58) Botom (bawah) : 3 cm (1,18)
Left (kiri) : 4 cm (1,58) Right (kanan) : 3 cm (1,18)
4.1.3 Sampul luar (kulit luar) ditetapkan sampul kertas (hard cover) dibuat
dari kertas Buffalo atau yang sejenis, berwarna orange untuk ilmu
kesehatan masyarakat dan warna hijau untuk ilmu keperawatan, untuk
naskah skripsi akhir jilid karton. Tulisan yang tercetak pada sampul
sama dengan yang terdapat pada halaman judul.

Page 41
4.1.4 Tiap bab diberi pembatas dengan doorlag dengan warna sesuai dengan
warna sampul luar dengan warna lebih muda (orange untuk ilmu
kesehatan masyarakat dan warna hijau untuk ilmu keperawatan).

4.2 Pengetikan
4.2.1 Jenis huruf bila menggunakan komputer adalah Times New Roman
ukuran CW 12 dan untuk seluruh naskah digunakan jenis huruf yang
sama;
4.2.2 Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas (tidak bolak-balik);
4.2.3 Tinta yang digunakan warna hitam;
4.2.4 Spasi dalam naskah skripsi
4.2.4.1 Setiap awal paragraph berada tepat di bawahjudul subbab,
sejajar dengan huruf pertama judul subbabnya;
4.2.4.2 Spasi antarbaris dalam satu paragraf adalah 1,5 spasi;
4.2.4.3 Spasi dari nomor bab ke judul bab adalah 1,5 spasi;
4.2.4.4 Spasi dari judul bab ke judul subbab 2 kali 1,5 spasi;
4.2.4.5 Spasi antar paragraf adalah 2 kali 1,5 spasi;
4.2.4.6 Jarak antara akhir teks subbab dan awal subbab baru adalah 2
kali 1,5 spasi;
4.2.4.7 Jarak antara judul subjudul dengan teks dibawahnya adalah 1,5
spasi, dan jarak antara paragraf dengan paragraf berikutnya
juga 1,5 spasi;
4.2.4.8 Teks di dalam tabel menggunakan 1 spasi, termasuk juga spasi
untuk keterangan tabel/gambar/grafik;
4.2.4.9 Spasi antarkata dalam kalimat teks tidak boleh terlalu renggang
(maksimal sama dengan ukuran satu huruf), agar spasi
antarkata cukup rapat, kata yang terletak di pinggir jika perlu
diputus menurut suku katanya sesuai kaidah bahasa Indonesia
yang baku.
4.2.5 Spasi dalam daftar rujukan
4.2.5.1 Dalam sebuah sumber/rujukan, spasi antara baris menggunakan
1 spasi, sedangkan spasi antara satu rujukan dengan rujukan
lainya menggunakan spasi 2;
4.2.5.2 Awal kata dalam satu rujukan diketik pada margin kiri baris
selanjutnya diketik menjorok masuk 1 centimeter dari garis
margin kiri.

Page 41
Contoh spasi dalam daftar rujukan :

Potter, Perry. (2010). Fundamental Keperawatan (ed.7 vol.2). Jakarta: Salemba


Medika.

Aligood. M.R dan Tomey. A.N., (2006). Nursing Theorists and Their Work, 6t
Edition. USA: Mosby Inc
4.2.6 Nomor Halaman
4.2.6.1 Peletakan nomor halaman pada setiap awal bab adalah tepat di
bagian tengah bawah halaman, berjarak 1,5 cm dari tepi bawah
kertas. Nomor halaman selanjtnya diletakkan pada pojok kanan
atas pada setiap halaman dengan jarak 1,5 cm dari tepi atas
kertas;
4.2.6.2 Huruf untuk nomor halaman pada bagian awal naskah adalah
berupa angka romawi kecil (i, ii, iii, dst), sedangkan nomor
halaman pada bagian isi dan bagian penutup naskah ditulis
dengan menggunakan angka latin (1, 2, 3, dst).
4.2.7 Penggunaan rujukan/refrensi yang digunakan untuk skripsi : untuk
buku adalah terbitan 10 tahun terakhir, jurnal/penelitian adalah 5 tahun
terakhir, angka prevalensi adalah 3 tahun terakhir. Dalam skripsi wajib
mengambil sumber dari jurnal yang berhubungan dengan variable yang
diteliti. Dan minimal rujukan dalam skripsi adalah 20 buah.

4.3 Penomoran
4.3.1 Peringkat pertama adalah tulisan Bab beserta judulnya: diketik pada
batas atas bidang pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf
capital semua, dicetak tebal, dan ditempatkan di tengah baris (aligment
center). Tulisan Bab diberi nomor urut menggunakan angka 1, 2, 3,
dst;
4.3.2 Peringkat kedua adalah penomoran untuk subbab: ditulis di sebelah
kiri dengan menggunakan 2-angka (contoh: 1.1, 1.2, dst). Judul subbab
dicetak tebal, setiap huruf pertama kata ditulis dengan huruf capital
dan huruf berikutnya ditulis kecil, tanpa garis bawah dan tanpa tanda
titik. Awal paragraf berada di bawah judul subbab, sejajar dengan
huruf pertama judul subbabnya;

Page 41
4.3.3 Peringkat ketiga adalah penomoran untuk anak subbab: ditulis dengan
urutan 3-angka (contoh: 3.1.1, 3.1.2, dst). Huruf pertama ditulis
dengan huruf kapital dan berikutnya ditulis dengan huruf kecil, tanpa
garis bawah, tanpa tanda titik dan tidak dicetak tebal;
4.3.4 Peringkat keempat penormoran ditulis menggunakan urutan 4-angka
(contoh: 4.1.1.1, 4.1.1.2, dst);
4.3.5 Penomoran peringkat kelima ditulis dengan menggunakan huruf kecil
(contoh: a, b, c, d, dst);
4.3.6 Penomoran peringkat keenam ditulis dengan menggunakan urutan
angka keil memakai tanda kurung tutup tanpa tanda titik. Contoh: 1)
4.3.7 Peringkat ketujuh ditandai dengan urutan huruf kecil memakai tanda
kurung tutup tanpa tanda titik. Contoh: a)
4.3.8 Peringkat kedelapan ditandai dengan urutan angka kecil memakai
tanda kurung buka tutp tanpa tanda titik. Contoh: (1)
4.3.9 Peringkat kesembilan ditandai dengan urutan huruf kecil memakai
tanda kurung buka tutup tanpa tanda titik. Contoh: (a)
Contoh penulisan penomoran dalam naskah skripsi adalah sebagai
berikut :

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Xxxxxxx Xxxxxxx Xxxxxxx


2.2 Xxxxxxx Xxxxxxx Xxxxxxx
2.2.1 Xxxxxxx Xxxxxxx
2.2.2 Xxxxxxx Xxxxxxx
2.2.2.1 Xxxxxxx
2.2.2.2 Xxxxxxx
a. Xxxxxxx
b. Xxxxxxx
1) Xxxxxxx
2) Xxxxxxx
a) Xxxxxxx
b) Xxxxxxx
(1) Xxxxxxx
(2) Xxxxxxx
(a) Xxxxxxx
(b) Xxxxxxx
4.4 Daftar Tabel dan Gambar/Grafik
4.4.1 Penulisan Pada Tabel

Page 41
4.4.1.1 Judul tabel diletakkan diatas tabel, ditulis rata tengah (aligment
center) didahului dengan kata tabel. Judul tabel diberi nomor
berurutan, mengunakan huruf kecil (contoh: Tabel 1, Tabel 2,
dst), namun jika tabel terdapat dalam setiap Bab maka nomor
tabel harus didahului kode Bab (contoh: Tabel 1.1, Tabel 2.1,
dst);
4.4.1.2 Badan tabel tidak boleh dipenggal kecuali terpaksa, misalnya
tidak muat pada satu halaman penuh;
4.4.1.3 Badan tabel diletakkan rata di tengah halaman;
4.4.1.4 Penulisan sumber rujukan dari tabel diletakkan di bawah tabel,
dengan jarak 1 spasi dari tabelnya;
4.4.1.5 Penulisan keterangan tabel juga diletakan di bawah tabel,
letaknya setelah sumber rujukan tabel;
4.4.1.6 Spasi antara tabel dengan teks di luar tabel (teks di atasnya atau
teks di bawahnya) adalah 2 kali 1,5 spasi;
4.4.1.7 Spasi antara judul tabel dengan tabelnya adalah 1,5 spasi;
4.4.1.8 Teks di dalam tabel menggunakan ukuran spasi 1 dan
diperbolehkan menggunakan huruf ukuran 10-12.
4.4.2 Gambar/Grafik
4.4.2.1 Judul gambar/grafik diletakkan simetris di bawah
gambar/grafik didahului dengan kata gambar/grafik. Judul
gambar/grafik diberi nomor berurutan, menggunakan huruf
kecil (contoh: 1, 2, 3, dst);
4.4.2.2 Gambar/grafik tidak boleh dipenggal;
4.4.2.3 Penulisan sumber rujukan dari gambar/grafik diletakkan di
bawah gambar/grafik setelah judul gambar/grafik, dengan jarak
1 spasi dari judulnya;
4.4.2.4 Penulisan keterangan gambar/grafik juga diletakkan di bawah
gambar/grafik, letaknya setelah sumber rujukan gambar/grafik;
4.4.2.5 Spasi antara gambar/grafik dengan teks di luar gambar (teks di
atasnya atau teks di bawahnya) adalah 2 kali 1,5 spasi;
4.4.2.6 Spasi antara gambar/grafik dengan judulnya adalah 1,5 spasi.

4.5 Pencetakan dan Penjilidan Naskah Skripsi


4.5.1 Naskah yang dikupulkan
Untuk keperluan maju Seminar Proposal, naskah yang disiapkan
sebanyak 2 rangkap, naskah tersebut diperuntukkan bagi dewan

Page 41
penguji. Naskah tanpa dijilid, dimasukkan ke dalam map plastic jepit
warna hijau dan diserahkan mahasiswa langsung kepada penguji
selambat-lambatnya 1 hari sebelum seminar.
Untuk keperluan maju Seminar Hasil Skripsi, naskah yang
dikumpulkan sebanyak 3 rangkap, yaitu satu naskah asli, dan dua
rangkap fotocopinya, yang diperuntukkan bagi penguji. Naskah juga
tanpa dijilid, dimasukkan ke dalam map plastic jepit warna hijau dan
diserahkan mahasiswa langsung kepada penguji selambat-lambatnya 1
hari sebelum seminar.
4.5.2 Naskah akhir (setelah seminar dan revisi)
Setelah Seminar Hasil Skripsi, naskah yang telah diseminarkan dan
direvisi (bila ada revisi) wajib diserahkan ke STIKES Cahaya Bangsa
Banjarmasin, sebagai berikut :
4.5.2.1 Dalam bentuk Compact Disk (CD) 1 buah yang berisi seluruh
naskah beserta lampirannya dan manuskrip, dalam program MS
Word atau PDF (dikumpulkan ke Perpustakaan);
4.5.2.2 Naskah cetak manuskrip yang berjilid softcover warna hijau
muda (dikumpulkan ke LPPM);
4.5.2.3 Naskah cetak skripsi yang berjilid hard cover sebanyak 5 buah
diperuntukkan bagi pembimbing 1, pembimbing 2, penguji 3,
perpustakaan dan peneliti sendiri (mahasiswa).
Naskah akhir ini dikumpulkan selambat-lambantnya 1 minggu setelah
seminar hasil.
BAB 5
PENULISAN REFERENSI DALAM DAFTAR PUSTAKA

Penulis referensi dalam daftar pustaka menurut APA (1994) dapat dikelompokkan
ke dalam referensi yang berasal dari artikel, buku laporan, prosiding seminar atau
pertemuan, tesis master dan doctor, serta tulisan dalam media elektronik.

5.1 Artikel
Artikel Jurnal
Utarini, A., Winkvist, A., & Pelto, G.H. (2001). Appraising Studies in Health
Using Rapid Assessment Procedures (RAP) : Elevan Critical Criteria.
Human Organization, 60, 390-400.

Artikel Jurnal, Suplemen

Page 41
Regier, A., A.,Narrow, W.E., and Rae, D.S (1990). The Epidemiologi of
Anxiety Disorders : Experience. Journal of Psychiatric Research, 24
(Suppl.2), 3 14.

Artikel Dalam majalah atau Buletin (Newslater)


Posner, M.I (1993, October 29). Seeing the mind. Science. 262, 673-674

Artikel dalam Buletin Tanpa Pengarang


The new heakth-care lexicon. (1993, Agust/September). Copy editor, 4, 1-2

Artikel Koran Yang Terbit Harian Tanpa Pengarang


New drug appears to sharlp cut risk of death from heart failure. (1993, July
15). The Washington Post,p. A 12.

Sitasi (misalnya, penelitian Saidenberg and Mc Clelland, Disitasi dalam


clotheart at al.)
Coltheart, M., Curtis, B., Atkins, P., & Haller, M. (1993). Model of reading
alound : Dual-route and parallel- distributed-processing approaches.
Psychological Review, 100, 589 608.

Dalam teks ditulis : Penelitan Seindenberg dan MC Clelland (disitasi dari


Coltheart, Curtis, Atkins, & Haller, 1993)..

5.2 Buku
Buku, edisi kedua
Bruce-Chwatt, L.J. (1985). Essential malariology (2nd ed.). New York : John
Wiley.

Buku, Penerbit Pemerintah


Australian Bureau of Statistic. (1991). Estimated resident population by age
and sex in statiscal local areas, New South Wales, June 1990 (No.
3209.1). Canberra, Australian Capital Territory : Author.

Buku, terjemahan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia


Harsey, P, and Blanchard, K.H. (1982). Management of Organizational
Behaviour (4 th ed). Dharma, A. (1995) (Alih Bahasa), Jakarta :
Erlangga.

Buku, dengan editor


Hall, G.M. (Ed.). (1994). How to write a paper. London : BMJ Publishing
Group.

Buku tanpa pengarang ataupun editor


Merriam- Websters collegiate dictionary (10 th ed.). (1993). Spring field, MA:
Merriam- Webster.

Page 41
Buku, edisi revisi
Rosenthal, R. (1987). Meta-anaytic procedures for social reseach (Rev. ed.).
Nembury Park, CA : Sage.

Manual
American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual of
mental disorders (4th ed.). Washington, DC : Author.

Kamus atau ensiklopedi


Sadie, S. (Ed.). (1980). The new Grove Dictionary of Music and musicians
(6th ed., Vols 1-20). London : Macmillan.

Buku yang tidak berbahasa Inggris


Piaget, J., & Inhelder, B. (1951). La genese de Iidee de hazard chez I enfant
[The origin of idea of chance in the child]. Paris : Presses
Universitairesnde France.

Artikel atau bab dalam buku, dengan 2 editor


Bjork, R.A. (1989). Retrieval inhibition as an adaptive mechanism in human
memory. In H.L. Roediger III & F.I.M. Craick (Eds.), Varieties of
memory & consciousness (pp.309 330). Hillsdale, NJ Erlbaum.

Artikel atau bab dalam buku dengan editor yang sedang dalam penerbitan,
buku terpisah menjadi beberapa volume
Auerbach, J.S. (in press). The origins of nasrcissism and narcissistic
personality disorder : A theoretical reformulation. In J.m. Masling &
R. F. Bornstain (Eds.), Empirical studies psychoanalytic theories : Vol.
4. Psychoanalytic perpectives psycopathology. Washington, DC :
American Psycological Association.

Bab dalam buku yang terdiri dari beberapa volume


Maccoby, E.E., & martin, J. (1983). Socialization in the context of the family :
Parent-child interation. In P.H. Mussen ( Series Ed.) & E.M.
Hetherington (Vol. Ed), Handbook of child psychology : Vol 4.
Socialization, personality, and social development (4 th ed., pp. 1- 101).
New York : Wiley.

Artikel atau bab dalam buku dengan editor, tidak dalam bahasa inggris,
judul artikel.bab diterjemahkan dalam bahasa inggris
Davydov, V.V. (1972). De introducetie van het begrif grootheid in de eerste
klas van de basisschool : Een experimenteel onderzoek [ The

Page 41
introduction of the concept of quantity in the fist grade of the primary
school : An experimental study]. In C.F. Van Parreren & J.A.M.
Carpay (Eds.), Sovjetpsychologen aan het word (pp. 227 289).
Groningen, The Netherlands : Wolters-Noordhoff.

5.3 Laporan
Laporan lembaga pemerintah atau lainnya

National Institute of Mental Helath. (1990). Clinical in serious mental illness


(DHHS Publication No. ADM 90-1679). Washington, DC; U.S.
Government Printing office.

Laporan universitas

Broadhurst, R.G. & Maller, R.A. (1991). Sex offending and recidivism (Tec.
Rep. No. 3). Nedlands, Western Australia : University of Western
Australia, Crime Research Centre.
Laporan universitas berupa momograf, dengan editor

Shuker, R., Openshaw, R., & Soler, J. (Eds.). (1990). Youth, media, and moral
panic in New Zealand ; Form Holigans to video nasties (Delta
Research Monogarph No. 11). Palmerstone North, New Zealand:
Massey university, Departement of Education.
Makalah pertemuan berupa poster
Ruby, J., & Fulton, C. (1993, June). Beyond redlining: Editing software
that works. Poster session presented at the annual meeting of the Society for
Scholarly Publishing, Washington, DC.

5.4 Tesis Master dan Doktor


Tesis doctor yang tidak dipublikasikan
Wilfley, D. E. (1989). Interpersonal analyses of bulimia: Normal-weight and
abese. Unpublished doctoral dissertation, University of Missouri,
Colombia.

Skripsi master yang tidak dipublikasikan

Page 41
Almeida, D.M. (1990). Fathers participation in family work : Consequences
for fathers stress an father-child relations. Unpublished masters
thesis, University of Victoria, Victoria, British Colombia, Canada.

Paper yang tidak dipublikasian


Stinson, C., Milbrath, C., Reidhord, S., & Bucci, W. (1992). Thematic
segmentation of Psycotherapy transcripts for convergent analyses.
Unpublished manuscript.

Naskah publikasi yang akan dikirimkan, tetapi belum diterima


McIntosh, D. N. (1993). Religion as schema, with implication for the relation
between religion and coping. Manuscript submitted for publication.

5.5 Tulisan Dalam Media Elektronik


Struktur dasar
Author, I. (date). Title of article Name of Periodical [On-line], xx. Available:
Specify Path.

Jurnal on-line
Funder, D.C. (`1994, March). Judgemental process and content: commentary
on Koehler on base-rate [9paragraphs]. Psycoloquy [ On-line serial],
5(17). Available FTP: Hostname: Princeton. Edu directory: pub /
harnad / Psycholoquy / 1994. Volume. 5 File : psycholoquy.94.5.17.
base-rate.12. funder.

Abstrak dari Cd-ROOM


Mayer, A. S., & Bock, K. (1992). The tip-of-the-tongue phenomenon:
Blocking or partial activation? [ CD-ROM]. Memory & Cognition, 20,
715-726. Abstract from ; SilverPlatter File : PsycLIT Item: 80-16351.

5.5 Penulisan Referensi Dalam Teks


Penulisan refrensi dalam Teks menurut APA (1994) dapat dikelompokan
sebagai berikut :

Tulisan oleh satu pengarang


Agyepong tahun (1992) mengeksplorasi.
Dalam penelitian mengenai persepsi masyarakat dimasyarakat Adengbe,
Agyepong (1992) Menemukan
Menurut Agyeponng (1992),.......
Pada tahun 1992, Agyepong mengeplorasi

Page 41
Tulisan oleh beberapa pengarang
Apabila terdapat dua pengarang, kedua nama pengarang harus selalu
dicantumkan. Contoh:
Espino abd Manderson (2000) dalam studi Fhilipina
Studi di Fhilipina (Espino and manderson, 2000)
Apabila terdapat tiga sampai lima pengarang, cantumkan nama seluruh
pengarang dengan lengkap pada waktu pertama kali merujuk ke referensi
tersebut, selanjutnya gunakan at al. Contoh :
Aikins, Pickering, and Greenwood (1994) menyatakan (pertam kali
merujuk).

Aikins et al. (1993) menyatakan (berikutnya)

Apabila terdapat enam pengarang atau lebih, gunakan nama pengarang


pertama, diikiti dengan et al. dan tahun.

Institusi sebagai pengarang


Dalam daftar putaka :
Departemen Kesehatan. (1993).
Pertama kali dirujuk dalam teks :
Departemen Kesehatan (Depkes) (1993).
(Departemen kesehatan Depkes , 1991)
Selanjutnya :
Depkes (1993)
(Depkes, 1993)

Pengarang dengan nama belakang yang sama

Apabila nama belakang pengarangnya sama maka cantumkan inisialnya


dengan lengkap pada seluruh sitasi diteks. Contoh :
R.D. Luce (1959) and P.A. Luce (1986) meneliti
J.M. Goldberg (1961) dan M.E. Goldberg and Wurtz (1972) meneliti

Page 41
Dua tulisan oleh pengarang yang sama
Apabila terdapat dua tulisan oleh pengarang yang sama, maka cukup
dicantumkan tahun publikasinya secara beruntun.
Penelitian sebelumnya (Edeline dan Weinberger, 1991, 1993).
Apabila terdapat 2 atau lebih referensi oleh dua pengarang maka dalam teks
penulisannya dipisahkan oleh tanda titik koma. Contoh :
(Espino Emanderson, 2000 ; Lipowsky et al, 1992., Miguel et al., 1999.,
Mwenesi et al., 1995., Snow et al., 1992).

Komuniksi Pribadi
Komunikasi pribadi dapat berbentuk surat, memo, komunikasi elektronik,
komukasi pertelepon dan media lainnya. Komunikasi pribadi ditulis dalam
teks, akan tetapi tidak dicantumkan dalam daftar pustaka, contoh :
Radjiman (personal communication, October 24, 2001)

Page 41
BAB 6
MANUSKRIP

6.1 Pokok-Pokok Naskah Manuskrip


Manuskrip merupakan ringkasan dari naskah skripsi, sehingga manuskrip
yang dibuat harus dapat menggambarkan isi keseluruhan skripsi (contoh lihat
lampiran).
Bagian-bagian yang harus termuat dalam dalam manuskrip, berasal dari
naskah hasil penelitian skripsi dengan susunan penulisan sebagai berikut :
6.1.1 Judul
6.1.2 Identitas peneliti dan pembimbing
6.1.3 Abstrak
6.1.4 Kata kunci
6.1.5 Pendahuluan
6.1.6 Metode penelitian
6.1.7 Hasil penelitian
6.1.8 Pembahasan
6.1.9 Kesimpulan
6.1.10 Saran
6.1.11 Daftar rujukan

Uraian tentang pokok-pokok naskah manuskrip tersebut dijelaskan secara


singkat sebagai berikut :

6.1.1 Judul
Judul manuskrip tidak menggunakan singkatan, dapat disederhanakan
tanpa merubah makna/topic sesuai dengan skripsi asli. Tanpa nomor
halaman.
6.1.2 Identitas peneliti dan pembimbing
Penulisannya beurutan, mulai dari nama lengkap penulis (tanpa gelar,
beri tanda 1 buah bintang di kanan atas superscript), nama
pembimbing 1 (tanpa gelar, beri tanda 2 buah bintang), nama
pembimbing 2 (tanpa gelar, beri tanda 3 bintang), nama institusi
pendidikan, nama email penulis (bila punya email). Keterangan untuk
identitas peneliti dan pembimbing diletakkan pada bagian akhir
manuskrip (contoh lihat lampiran).
6.1.3 Abstrak

Page 41
Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia. Jumlah kata tidak melebihi
200 kata. Tidak mencantumkan sumber rujukan, tidak menggunakan
angka, singkatan, akronim atau hasil pengukuran kecuali sangat
penting. Latar belakang yang diuraikan di dalam abstrak menggunakan
kalimat yang singkat, hanya terdiri atas dua atau tiga kalimat saja.
Selanjutnya diikuti dengan uraian mengenai tujuan, metode riset, hasil
dan kesimpulan.
6.1.4 Kata Kunci
Pilih kata kunci paling penting. Kata kunci diurutkan berdasarkan
abjad.
6.1.5 Pendahuluan
Beirisi tentang latar belakang penelitian, teori/konsep yang
mendukung/membantah, serta penelitian lain terkait yang pernah
dilakukan. Nyatakan satu kalimat pertanyaan (masalah penelitian)
yang perlu untuk menjawab seluruh kegiatan riset yang dilakukan
penulis.
6.1.6 Metode
Pada bagian ini dijelaskan jenis penelitian, populasi, sampel, teknik
sampling, instrument penelitian, dan lain-lain, berdasarkan pada
metode penelitian yang dilaksanakan peneliti pada skripsinya.
6.1.7 Hasil
Hasil yang diperoleh dalam skripsi dituliskan singkat pada manuskrip.
Tidak ada data yang sama (double) dalam dua bentuk, missal tabel dan
gambar/grafik. Tidak perlu menuliskan sumber rujukan pada bagian
hasil. Data yang ditampilkan diupayakan berupa tabel atau grafik.

6.1.8 Pembahasan
Pembahasan diuraikan berdasarkan dari hasil penelitian, dianalisis dan
dijelaskan alas an hasil penelitian seperti itu, didukung dengan
teori/konsep. Pembahasan hendaknya jelas, singkat, dan padat.
6.1.9 Kesimpulan
Berisi rangkuan penelitian, didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai.
6.1.10 Saran
Saran yang ada dalam manuskrip berasal dari saran yang ada dalam
skripsi, namun yang dimuat hanyalah saran/masukan untuk penelitian
yang akan dating yang berkaitan dengan topic yang diteliti sekarang.

Page 41
Saran-saran lainnya yang ada dalam skripsi tidak perlu dimasukkan
dalam manuskrip.
6.1.11 Daftar Rujukan
Rujukan yang dimasukkan dalam manuskrip berasal dari rujukan
dalam naskah skripsi, namun tidak semuanya dimasukkan dalam
manuskrip. Sumber rujukan yang kutipannya ada dalam manuskrip
sajalah yang dibuat dalam daftar rujukan manuskrip ini. Cara penulisan
daftar rujukan manuskrip mengikuti gaya yang berlaku dalam skripsi,
yaitu: menulis nama penulis (tuliskan nama keluarga/nama belakang
penulis) dan tahun penerbitan (di dalam tanda kurung). Gunakan nama
penulis pertama dan et al, bila terdapat lebih dari tiga penulis.

6.2 Penulisan Naskah Manuskrip


Ketentuan penulisan manuskrip adalah sebagai berikut :
6.2.1 Manuskrip ditulis dengan jumlah halaman maksimal 12 halaman;
6.2.2 Huruf Times New Roman, huruf ukuran 11 (dalam tabel ukuran 10-
11);
6.2.3 Spasi yang digunakan adalah spasi 1;
6.2.4 Kertas yang digunakan ukuran A4, berat 80 gram;
6.2.5 Margin tulisan pada keempat sisi kertas adalah berjarak 2 cm;
6.2.6 Nomor halaman berupa angka, ditulis pada pojok kanan bawah;
6.2.7 Tabel, grafik dan gambar tidak tersendiri melainkan disatukan pada
naskah, dan isinya (content) sesuai dengan skripsi asli.

6.3 Ketentuan Pengumpulan Manuskrip


6.3.1 Manuskrip dikupul ke LPPM;
6.3.2 Dikumpul dalam 2 bentuk :
6.3.2.1 Compact Disk (CD), yang isinya manuskrip dan skripsi;
6.3.2.2 Naskah cetak, sampulnya softcover warna hijau muda.

Page 41
PETUNJUK PENULISAN
MANUSKRIP

Manuskrip harus ditulis dalam bahasa Indonesia, dengan judul, abstrak dan kata
kunci dalam bahasa Indonesia dan Inggris denganformat seperti yang tertuang
dalam petunjuk

Page 41

Anda mungkin juga menyukai