I. Identitas
A. Identitas Klien
KELUHAN UTAMA
Klien mengeluhkan kesemutan.
1. Lingkungan sanitasi/rumah tinggal : kondisi rumah bersih, layak pakai. Penggunaan air
minum bersih dari air mineral isi ulang. Sanitasi baik, adanya tempat sanitasi atau jamban
bersih (air tidak berbau dan jernih) serta jamban terawat. Tempat pembuangan sampah
baik, ada tempat pembuangan sampah disekitar rumah.
2. Bentuk rumah : setiap ruangan terdapat lampu, pencahayaan menuju rumah baik.
Dengan Ventilasi yang kurang baik, di karenakan standar ventilasi rumah sehat adalah
5% untuk ventilasi tetap dan 5% ventilasi insidentil/yang dapat di buka. Luas ruangan
masing masing belum mencukupi sebagai kategori ventilasi rumah sehat. Atap rumah
menggunakan genteng serta lantai rumah menggunakan keramik, keluarga menyatakan
merasa nyaman tinggal dirumah sendiri.
3. Endemis : tidak ada penyakit menular / tidak menular di lingkungan sekitar klien, juga
tidak ada sumber pencemaran lingkungan dan bukan lingkungan yang sering atau rawan
penyakit endemis.
1. Keadaan umum
-Kesadaran (GCS) : 15 (Compos Mentis)
Eye :4
Motorik :6
Verbal :5
-Postur : Tegak (Tinggi Besar)
-Kebersihan : Baik, bersih
- Tanda-tanda vital (TD,Nadi,Suhu,RR)
TD : 150/90 mmHg
N : 65x/m
RR : 22x/m
S : 36.5 C
-BB : 62 kg
-TB : 167 cm
berat badan (kg) 62( kg) 62(kg) 62
- IMT : IMT = = = = =22,23
tinggi badan ( m ) 2 167 ( cm ) 2 1,67 ( m ) 2 2.7889
-Wajah : betuk wajah simetris, tidak ada edema
-Kulit : warna kulit merata
Kepala
Ukuran kepala normal, bentuk kepala simetris, kebersihan rambut klien bagus tidak
berminyak dan tidak ada benjolan, tidak terdapat ketombe dan lesi serta distribusi
rambut merata, setelah dipalpasi tidak ada nodul/massa
Mata
Kedua mata simetris, konjuctiva ananemis, sklera tidak ikterik, reaksi pupil terhadap
cahaya baik ( mengecil saat diberi rangsangan cahaya ). Pergerakan bola mata baik,
mampu bergerak ke semua sudut mata. Klien menggunakan alat bantu penglihatan
kacamata. Visus rabun dekat dengan plus 2,5. Pandangan kabur di karenakan DM.
Hidung
Tulang hidung : Simetris/ lurus.
Lubang hidung : Simetris kanan dan kiri.
Letak septum: Normal berada ditengah membagi 2 lubang hidung
Cuping hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung
Warna mukosa merah muda, permukaannya lembab, tidak ada sinusitis atau polip,
Indra penciuman klien berfungsi dengan baik tidak menggunakan alat bantu.
Mulut
Bibir simetris, mukosa mulut lembab, Tidak ada lesi, Gigi klien rapuh dan berlubang di
karenakan faktor Usia, karies (tetapi klien tidak mengeluarkan reaksi sakit), gigi
berwarna kuning (akibat nikotin), tidak terjadi peradangan atau pembekakan pada
mulut (tonsil). Gusinya tampak berwarna kuning kecoklatan karena klien perokok aktif.
Fungsi pengecapan baik, klien dapat membedakan rasa pahit, manis, asin, asam.
Telinga
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada pendarahan atau peradangan, tidak ada
serumen, telinga bersih, cairan pada telinga tidak ada, Pendengaran klien normal
sehingga dapat mendengarkan dan menjawab pertanyaan dengan baik. Test
schwabach , test weber dan tes rinne tidak dilakukan.
Leher
a. Inspeksi
- Range Of Motion = klien mampu menggerakan leher tanpa hambatan
- Pemakaian trakheostomi = Tidak ada pemakaian trakheostomi
b. Palpasi
- Pembengkakan kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening = tidak teraba
adanya pembengkakkan
- Peningkatan tekanan vena jugularis (JVP) = 6 cmH2O (
- Refleks menelan dan deviasi trakea = reflek menelan baik dan deviasi trakea
tidak ada.
- Kekuatan otot leher = mampu melawan dengan tahanan
Payudara
a. Inspeksi
- Bentuk dan kesimetrisan payudara = Bentuk Payudara simetris,sehat adalah
payudara yang tidak memiliki benjolan. Bentuk puting susu, simetris, dan
tidak ada tambahan puting susu.
- Kebersihan, pigmentasi areola dan putting susu = Tidak ada lesi di sekitar
puting susu berwarna gelap ada Hiperpigmentasi dapat peningkatan kadar
pigmen atau zat warna di puting payudara.
- Bentuk putting susu = Keluaran tidak ada,karena puting susu nya bersih tidak
terasa gatal
- Discharge/keluaran dari putting susu = tidak ada
b. Palpasi
- Benjolan/massa = tidak teraba benjolan/massa
- Pembengkakan kelenjar getah bening = tidak ada pembengkakan
- Discharge/keluaran = tidak ada
Paru-paru
a. Inspeksi
- (Bentuk dada/thorak simetris, kesimetrisan dada baik ,tidak ada retraksi
intercostalis,Rasio insp;eksp baik ,RR: 22x/m
b. Auskultasi
- Suara nafas (vesikuler,broncial ,broncho-vesikuler): Normal vesikuler dan
berkisar antara 100 - 200 Hz. Suara pernapasan yang lebih nyata terdengar di
trakea, karena volume udara yang mengisi paru-paru melintas di sini.
- Suara tambahan (rales,ronchi,wheezing,pleural friction rub): tidak ada suara
tambahan
c. Perkusi ; Resonance bagian sebelah kanan dari ICS 1-6, bagian kiri ICS1 dan
ICS6)
d. Palpasi : vocal Fremitus
Jantung
a. Inspeksi dan palpasi
- Ictus cordis terdapat di intercostalis 4-5 mid clavicula: tidak terlihat
- Deviasa sternum: Tidak ada
b. Auskultasi
- Bunyi jantung S1, S2 normal, tidak ada bunyi tambahan S3 dan S4.
c. Perkusi
- Batas jantung atas : ICS II Linea para sternalis dextra
- Batas jantung kanan : ICS IV dilinea parasternalis dextra
- Batas jantung kiri : ICS V 1 cm medial LMCS
Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen normal, simetris
- Tidak tampak asites,kelainan umbilical,strie,maupun pelebaran pembuluh
darah
b. Auskultasi
- Bising usus normal 8x/m
c. Perkusi
- Lambung: Timpani
d. Palpasi
- Tidak ada Nyeri tekan dan nyeri lepas
- Tidak teraba distensi abdomen maupun acites
- Tidak teraba Pembengkakan hepar ,limpha dan ginjal
Ekstremitas Atas
a. Inspeksi
- Ukuran otot= Normal, dengan ukuran saat rileks (26 cm) dan kontraksi
(28 cm)
- Kontraksi abnormal & tremor = normal dan ada tremor
- Deformitas = tidak ada
- Pembengkakan/edema = tidak ada
- sianosis = tidak ada
- ROM (range of motion) atau rentang gerak persendian = normal
b. Perkusi
- Reflex tricep dan biceps = normal
c. Palpasi
- Nyeri tekan/krepitasi = ada nyeri tekan
- Tonus otot (saat istirahat) = mampu menggerakan tangan dengan kekuatan
penuh
- Kelemahan/flasiditas,spastisitas (saat bergerak) = tidak ada flasiditas.
Dan tidak ada spastisitas
- Uji kekuatan otot (ROM) = dengan skala 5 (sangat baik)
- Pembengkakan/edema = tidak ada
- Kelembaban = lembab
- Capillary refill time = kurang dari 2 detik
Ekstremitas Bawah
a. Inspeksi
- Ukuran otot = Normal
- Kontraksi abnormal & tremor = tidak ada kontraksi abnormaldan tremor
- Deformitas = tidak ada
- Pembengkakan/edema, varices = tidak ada pembekakan/edema, terdapat
varises di kedua kaki di bagian gastrocnemius.
- ROM (range of motion) atau rentang gerak persendian = baik
- Sianosis = tidak ada
b. Perkusi
- Reflex patella = + ( respon bagus)
c. Palpasi
- Nyeri tekan/krepitasi = ada nyeri tekan karena kesemutan dan mati rasa
atau respon sensorik kurang baik dengan skala 1 (sangat kurang baik)
- Tonus otot (saat istirahat) = mampu menggerakan kaki dengan kekuatan
penuh
- Kelemahan/flasiditas,spastisitas (saat bergerak) = tidak ada kelemahan
- Uji kekuatan otot (ROM) = kurang baik 2 dengan skala 1-5
- Pembengkakan/edema, varices = tidak ada pembekakan/edema, terdapat
varises di kedua kaki di bagian gastrocnemius.
- Kelembaban dan suhu/tromboplebitis = lembab
- Capillary refill time = tidak normal
- Bau, darah, lender Bau khas feses, tidak Bau khas feses, tidak
berdarah, dan tidak berdarah, dan tidak
berlendir berlendir
- Bau, darah, lender Bau khas urine, tidak Bau amis, tidak
berdarah, dan tidak berdarah, dan tidak
berlender berlender
- Kegiatan di waktu luang Main gadget, nonton bola Main gadget, nonton
bola
STATUS PSIKOLOGIS
1. Kesesuaian perilaku verbal & nonverbal = tidak ada masalah
2. Emosi (Stabil/tidak) = emosi klien tampak stabil
3. Persepsi terhadap penyakitnya = klien mengatakan sangat cemas dengan kondisi saat ini
karena kekurangan pengetahuan tentang penyakit yang ia derita
4. Masalah penyakit terhadap kehidupan klien & Keluarga = klien mengatakan sejak
istrinya meninggal beliau kehilangan nafsu makannya karena tidak ada perhatian seperti
dulu, istrinya meninggal sejak 2 tahun yang lalu. Oleh karena itu nafsu makan klien
menurun
5. Konsep diri
a. Gambaran diri = klien mengatakan bersyukur dengan apa yang ada di tubuhnya,
dengan penyakitnya ini beliau selalu berahati-hati dalam menjaga tubuhnya
b. Ideal diri = klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan ingin bisa
beraktivitas seperti sebelum sakit.
c. Harga diri = klien mengatakan tidak merasa malu dengan penyakitnya saat ini selalu
berfikir positif dan memotivasi dirinya sendiri agar percaya diri.
d. Identitas diri = klien mengatakan seorang pria berusia 59 tahun. beliau bilang
alat kelaminnya masih berfungsi dengan baik dan tidak ada gangguan.
e. Peran diri = klien mengatakan dengan penyakit yang ia derita saat ini tidak ada
masalah sebagai kepala keluarga
STATUS SOSIAL
Klien dapat berkomunikasi dengan kooperatif menggunakan bahasa sunda yang baik serta
mampu menjalin hubungan baik dengan keluarga ataupun tetangga sekitar terbukti banyak
keluarga/tetangga yang menjenguk.
STATUS SPIRITUAL
Klien mengatakan bahwa selama sakit selalu menjalankan solat 5 waktu dan tidak pernah
lupa untuk berdoa untuk kesembuhannya. Klien yakin bahwa penyakitnya datang karena
faktor usia klien menjalankan solat dengan lancar tanpa hambatan. Dan klien yakin bahwa
penyakitnya dapat sembuh dengan tidak terlalu banyak memikirkan sesuatu.
DATA PENUNJANG
Laboratorium :
- Nilai GDS normal: Kurang ari 200 mg/dl
- Kilai GDS klien :450mg/dl
TERAPI/PENGOBATAN
- Metformin 500 mg 1 x 1 diminum sesudah makan untuk menurunkan kadar gula
- Herbal : Ramuan rebusan jahe, sereh, atau garam 2x/minggu
TERAPI/PENGOBATAN
- Metformin 500 mg 1 x 1 jam 08.00 diminum sesudah makan untuk menurunkan kadar
gula
- Herbal : Ramuan rebusan jahe, sereh, atau garam 2x/minggu
ANALISA DATA
Konstipasi
1. Konstipasi berhubungan dengan tinja sulit dikeluarkan yang ditandai dengan tinja keras
2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan output cairan berlebih yang ditandai
dengan frekuensi BAK meningkat
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake tidak adekuat yang ditandai
dengan BB menurun
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan gaya hidup yang ditandai dengan kesulitan
menyesuaikan jadwal tidur
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai kondisi
kesehatan yang ditandai dengan Klien tidak mengetahui kondisinya, penyebab penyakit,
dan gaya hidup yang perlu diterapkan
6. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan berkurangnya sensasi otot yang
ditandai neuropati diabetik
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
N Diagnosa Perencanaan Implementa Evaluas
keperawatan Tujuan Intervensi Rasional si i
Setelah dilakukan - 02/11/2022 - Untuk
Gangguan rasa tindakan keperawatan Identifikasi lokasi, mengetahui
nyaman nyeri karakteristik, lokasi,
berhubungan dengan 3x24 jam diharapkan durasi, frekuensi, karakteristik,
berkurangnya nyeri berkurang atau kualitas dan durasi,
sensasi otot yang terkontrol dengan
intensitas nyeri frekuensi,
ditandai neuropati klien pada tanggal kualitas dan
diabetik kriteria hasil : 05/11/2022 intensitas
- Anjurkan dan nyeri
DS : - Klien mampu ajarkan terapi non- - Agar pasien
- Klien menunjukan farmakologis untuk juga
mengeluh kurangnya mengurangi rasa mengetahui
merasa intensitas nyeri nyeri klien kondisinya
kesemutan yang - Menjelaskan dan
pada telapak ditunjukan penyebab dan mempermuda
kaki sehingga dengan skala pemicu nyeri pada h perawatan
menjalar nyeri menjadi 1 klien - Agar klien
kebetis. dari 3 pada - Mengajarkan dapat
Kesemutan tanggal prinsip dalam menghindari
terasa seperti (05/11/2022) memanajemen penyebab
ditusuk-tusuk Klien mampu nyeri pada klien nyeri yang
oleh jarum. menunjukan dirasakan
Berkurang penurunan pada - Mengontrol - Agar klien
saat penyebaran nyeri lingkungan yang dapat
melakukan memperberat rasa memanajemen
aktivitas dan nyeri contohnya nyeri yang
bertambah suhu ruangan, dirasakan
ketika tidak pencahayaan, secara mandiri
melakukan kebisingan - Agar klien
aktivitas, dapat berfokus
dengan skala dalam
nyeri 3 Nama Perawat : memanajemen
(sedang) dari ……. rasa nyerinya.
1-5, dari
kesemutan - & TTD
tersebut klien
merasa
aktivitasnya
terganggu
DO :
- Nilai GDS
klien :450mg/
dl ,
Normalnya :
Kurang dari
200 mg/dl
- Skala nyeri 3
dari 1-5.
- Klien
meringis
- TD :
150/90mmhg
normalnya :1
30/80mmHg.
- Nadi :
65x/menit
Suhu : 36,5◦
C
Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan - 02/11/2022 - Mengetahui
kebutuhan tindakan keperawatan menentukan status gizi kekurangan
berhubungan dengan 4x24 jam diharapkan klien dan kemampuan nutrisi
intake tidak adekuat klien mampu untuk memenuhi pasien
yang ditandai dengan meningkatkan nafsu kebutuhan gizi pada - Makan
BB menurun makan sehingga BB tanggal 06/11/2022 sedikit dan
DS : meningkat. - Berikan makan sedikit frekuensi
- Klien dan frekuensi sering sering untuk
mengatakan Kriteria Hasil : termasuk makanan meningkatka
tidak nafsu - Klien mampu kering dan makanan n nafsu
makan makan dengan makan
yang menarik untuk
semenjak porsi normal, 3x - Informasi
pasien
kepergian sehari, 1 porsi yang
- Beri informasi yang tepat
istrinya habis pada tanggal diberikan
terhadap pasien tentang
- Klien 06/11/2022 dapat
kebutuhan nutrisi yang
mengatakan - Klien mengatakan memotivasi
tepat dan sesuai
hanya makan mampu tidak pasien untuk
- Kolaborasi dengan ahli
1x/hari berpikir berat meningkatka
gizi yang akan di berikan
DO : sehingga nafsu n intake
kepadapasien
- Klien makan meningkat nutrisi
mengalami pada tanggal - Ahli gizi
penurunan 06/11/2022 harus
berat badan Klien makan dengan Nama Perawat : terlibat
- BB sebelum ……. dalam
porsi normal sehingga
sakit : 72kg, penentuan
BB sesudah BB meningkat pada - & TTD
komposisi
sakit : 62kg -
tanggal 06/11/2022 dan jenis
- IMT : 22,23 makan yang
akan di
berikan
sesuai
dengan
kebutuhan
individu.
-
Gangguan eliminasi Setelah dilakuakan - 02/11/2022 - Sebagai
urine berhubungan tindakan keperawatan Memonitoring landasan untuk
dengan output 2x24 jam status cairan eliminasi urine pada mengetahui
cairan berlebih membaik. klien (mis. Frekuensi, frekuensi,
yang ditandai Kriteria Hasil : konsistensi, aroma, konsistensi,
dengan frekuensi - Klien dapat volume, dan warna) aroma, dan
BAK meningkat mendeskripsika 04/11/2022 warna pada
DS : n rencana - Mengidentifikasi tanda urine klien
- Klien untuk dan gejala retensi atau - Retensi dan
mengatakan meningkatkan inkontinensia urine inkontinensia
sering BAK fungsi pada klien
merupakan
sampai perkemihan - Mengidentifikasi
gangguan yang
11x/hari. pada tanggal faktor yang
terjadi pada
- Klien 04/11/2022 menyebabkan retensi
perkemihan .
mengatakan - Klien memiliki atau inkontinensia
merasa haus asupan dan urine klien Retensi yaitu
terus- haluaran urine - Mencatat waktu – kesulitan BAB
menerus. setiap 24 jam waktu dan haluaran sedangkan
- Klien yang seimbang berkemih pada klien Inkontinensia
mengatakan pada tanggal - Jika perlu, batasi yaitu kesulitan
urine berbau 04/11/2022 asupan cairan pada mengontrol
amis. - Klien klien BAK
- Klien mengatakan - Mengambil sampel - Untuk
mengatakan urine berbau urine tengah klien mengetahui
gula darah normal pada (midstream) atau factor penyebab
tinggi tanggal kultur retensi atau
04/11/2022 - Mengajarkan tanda inkontinensia
DO : - Klien dan gejala infeksi pada klien
- Frekuensi menunjukan saluran kemih pada - Untuk melihat
poliuria penurunan nilai klien
keseimbangan
meningkat GDS secara - Mengajarkan cara
antara input dan
dari 5x/hari bertahap pada untuk mengukur
output klien
menjadi tanggal asupan cairan dan
- Untuk
11x/hari. 04/11/2022 haluaran urine pada
- Bau urine klien meminimalisir
sebelum sakit - Mengajarkan cara resiko urine
berbau mengambil spesimen klien
normal urine, urine midstream pada terkontaminasi
bau sesudah klien kuman
sakit berbau - Mengajarkan cara - Agar klien dapat
amis. mengenali tanda mengenali tanda
- Nilai GDS : berkemih dan waktu dan gejala
450mg/dl yang tepat untuk infeksi saluran
normalnya berkemih pada klien kemi
kurang dari - Mengajarkan terapi - Agar klien dapat
200mg/dl. modalitas penguatan mengukur
Jumlah urine, otot – otot perkemihan keseimbangn
sebelum sakit : 540 pada klien cairan
cc Sesudah sakit : - Jika tidak ada kontra - Agar klien dapat
1.023 cc indikasi, Anjurkan mengambil
minum yang cukup
specimen urine
pada klien
midstream
- Menganjurkan klien secara mandiri
untuk mengurangi - Agar klien
minum menjelang mengetahui
tidur tanda berkemih
- Jika perlu, waktu yang tepat
kolaborasikan unruk berkemih
pemberian obat - Minum yang
supositoria uretra pada cukup untuk
klien menjaga kadar
cairan dalam
Nama Perawat :
tubuh klien
……. - Minum
- & TTD menjelang tidur
mengakibatkan
gangguan siklus
tidur
- Obat sipositoria
uretra
merupakan obat
yang berfungsi
untuk
merangsang
pengeluaran
feses
4. Konstipasi - -
berhubungan
dengan tinja sulit
dikeluarkan yang
ditandai dengan
tinja keras
DS :
- Klien
mengatakan
sulit BAB
- Klien
mengatakan
pengeluaran
feses lama
dan sulit
DO :
- Frekuensi
BAB
menurun dari
1x/hari
menjadi
1x/3hari.
- Feses keras
6. Gangguan rasa - -
nyaman nyeri
berhubungan dengan
berkurangnya
sensasi otot yang
ditandai neuropati
diabetik
DS :
- Klien
mengatakan
pada saat
memainkan
gawai
khususnya
sosial media,
klien memilih
untuk tidak
melihat
informasi
mengenai
penyakitnya
DO :
- Pasien
bingung saat
ditanya
tentang
penyakitnya
Pasien tidak mau
mengetahui tentang
penyakitnya
Catatan Perkembangan
No. Tanggal Diagnosa Perkembangan Pelaksana
Keperawatan
Evaluasi:
-Keluhan (karena keluhannya kesemutan, seharusnya yang di kaji saat ada keluhan nya terjadi)
- mata, hidung penciuman, visus
- sejak kapan dia kesemutan?