Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

Demam Thypoid

Oleh :
Kelompok 1
Rafidah Rasyid 1490122003

Ayu Sartika 1490122006

Reivaldi Mooy 1490122007

Yohanis Bastian Lete 1490122005

David Fahredo 1490122002

Yohanis Gerry Prasetya 1490122004

Lufti Ihsan 1490122001

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG
2022
1. Pengkajan
a. Identitas Klien
Nama : An. H
Tempat tanggal lahir : Bandung 02 Mei 2015
Umur : 8 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Alamat : Jln.Kopo,Gang winata 2
Tanggal masuk RS : 01 agustus 2022
No. RM :-
Diagnosa Medis : Thypoid fever
Tanggal pengkajan : 03 Agustus 2022

b. Identitas Orang Tua


1. Ibu
Nama : Ny. M
Usia : 35 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jln. Kopo, Gang winata 2
2. Ayah :
Nama : Tn. F
Usia : 40 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jln.Kopo, Gang winata 2
2. Keluhan utama
Klien mengatakan menggigil, nafsu makan berkurang, mual dan muntah, nyeri pada ulu
hati saat bergerak, serta sakit kepala.
- P : Nyeri pada abdomen
- Q : ditusuk-tusuk
- R : Nyeri pada epigastrium
- S : 6 (sedang)
- T : Berkala tak menentu
3. Riwayat kelahiran
a. Riwayat kehamilan : G : 1 P:1 A:0
b. Pertolongan persalinan dan komplikasi : Tidak ada komplikasi dalam persalinan,
antara lain aspirasi mekonium, denyut jantung janin abnormal, tidak terjadi prolaps
tali pusat/lilitan tali pusat, dan tidak tejadi ketuban pecah dini.
c. Postnatal:
APGAR : 10 (baik)
Panjang badan (PB) : 40 cm
Berat badan lahir (BBL) : 3000 gram
Kondisi saat lahir :
4. Kesehatan Masa Lalu/Sebelumnya
Ibu klien mengatakan ketika ibu klien hamil An. H ibu klien tidak banyak mengalami
masalah kehamilan. An. H lahir aterm secara normal dengan BB 3000gr lahir spontan
menangis kuat. Selama masa pertumbuhan An. H jarang mengalami sakit. Hanya batuk
pilek sesekali.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien dan keluarga mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular (TB paru, Diabetes dan Hipertensi) tetapi hanya menderita demam dan batuk.

6. Riwayat Imunisasi
- Hepatitis B      : 4 kali (usia 0 hari, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan).
- DPT                 : 3 kali ( usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan).
- Polio                : 4 kali ( usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan ).
- BCG                : 1 kali ( usia 1 bulan ).
- Campak           : 1 kali (usia 9 bulan).
- Kesan             : imunisasi dasar sesuai dengan KMS.

7. Riwayat sosial
- Data Psikososial
Hubungan klien dengan orang tua baik, klien juga sering bermain bersama temen-
temen di sekitar lingkungan dan klien merasa senang.

- Data Spiritual
Klien beragama islam, dan klien rajin sembahyang atau sholat tepat waktu.

8. Pemeriksaan fisik (head to toe)

a. KeadaanUmum.
- Penampilan : Kulit sawo matang dan turgor kulit kering, rambut hitam dan
tidak mudah di cabut.
- Kesadaran : Composmetis. GCS: E = 4, M = 5, V = 6 total: 15
b. Tanda - tanda vital.
- Suhu : 38,4° C.
- Nadi : 92 x/menit.
- TekananDarah : -
- Respirasi : 20 x/menit.
- BB : 23 Kg
c. Pemeriksaan Persistem.
1) Sistem Pernafasan.
- Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada massa dan sputum pergerakan paru
kanan dan kiri normal dengan frekuensi 20 kali/ menit.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, pada sinus prontalit maksilanus nyeri
tekan tidak ada.
- Perkusi : Bunyi resonan pada lapang dada.
- Auskultasi: Vesikuler.
2) Sistem Kardiovaskuler.
- Inspeksi : Dada simetris, tidak ada pembesaran dada kanan atau kiri.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, dengan frekuensi nadi 92 x/ menit.
- Perkusi : Tidak terdengar suara pekak.
- Auskultasi : Terdengar suara jantung S1 (lub) dan S2 (dub), Gallop (-),
Murmur (-).
3) Sistem Persyarafan.
- Nervus olfaktorius : Penciuman normal
- Nervus optikus : Penglihatan klien normal dan jelas
- Nervus okulomotorius : Pergerakan bola mata klien normal dan klien
tidak juling
- Nervus trochlearis : Normal
- Nervus trigeminus : Normal
- Nervus abdusen : Sensasi wajah baik dan normal
- Nervus fasialis : Gerakan otot wajah klien baik
- Nervus vestibulokoklealis: Normal
- Nervus glasofaringius : Rasa ; Normal
- Nervus vagus : Reflek menelan baik
- Nervus aksesorius : Gerakan otot baik
- Nervus Hipoglosus : Gerakkan lidah baik

4) Sistem Pencernaan.
- Inspeksi : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir kering, bibir pecah-pecah.
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada abdomen atas atau bagian ulu hati
skala 6.
- Perkusi : Timpani.
- Auskultasi : Bising usus 20 x/menit.
5) Sistem Perkemihan.
- Inspeksi : Klien mengatakan bentuk alat kelaminnya normal.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada vesica urinaria.
6) Sistem Pengindraan.
- Mata:
 Inspeksi : simetris, konjungtiva berwarna merah muda penglihatan
baik, tidak ada alat bantu penglihatan.
 Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
- Hidung:
 Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada massa dan sputum.
 Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
- Pendengar:
 Inspeksi : Bentuk simetris terdapat serumen, dengan pendengaran baik.
 Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
- Pengecap
 Inspeksi : Mukosa bibir lembab, bibir simetris dan tidak terlihat
bercak putih atau kotor.
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada leher dan reflek menelan.
- Peraba.
 Inspeksi : Tidak ada kelainan.
 Palpasi : Klien bisa membedakan antara panas dan dingin.
7) Sistem Endokrin.
- Pembesaran kelenjar thiroid : Tidak ada pembesaran.
- Pemebesaran kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran.
8) Sistem Muskulokeletal dan integument
- Atas : Pada tangan kiri terpasang infuse asering 20 tpm.
- Bawah : Tidak ada oedema pada tangkai, kekuatan otot kiri. kanan.
- Kekuatan otot:

5 5
     

5 5

9) Sistem Integumen.
- Inspeksi : Warna kulit kuning langsat, kulit bersih tidak keriput. Turgor
kulit tampak kering.
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan kulit kasar.

9. Pemeriksaan tingkat perkembangan: (untuk usia 0 – 60 bulan)


a. Pertumbuhan Fisik
- Barat badan saat lahir 3000 gram dan panjang badan 45 cm
- Berat badan sebelum di RS 23 Kg
- Berat badan sekarang ini 22 Kg
- tinggi badan 100 cm
- Waktu tumbuh gigi pada usia 6 Bulan
b. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat:

- Berguling : 5 bulan
- Duduk : 9 bulan
- Merangkak : 10 bulan
- Berdiri : 11 bulan
- Berjalan : 12 bulan
- Senyum kepada orang lain pertama kali : 5 bulan
- Bicara pertama kali : 12 bulan
- Berpakaian tanpa bantuan : 5 tahun
10. Data penunjang:
- Pemeriksaan Lab
 Hb : 11,4
 Ht : 34
 L : 7000
 Tr : 222
 Salmonella : positif 4
- Therapy
 Infus : asering 20 tetes/ menit.
 Lapixim : 2 x 1 gr (iv).
 Lametic : 3 x 1 amp (iv).
 Antrain : 3 x 1 amp (iv).
11. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : Proses perjalanan Hipertermi
- Klien mengatakan penyakit.
demam sudah 7 hari.
- Klien mengatakan
sakit kepala.
Do:
- Akral teraba hangat
- S: 38,4˚ C
2. Ds: Intake yang tidak Defisit nutrisi kurang
- Keluarga mengatakan adekuat. dari kebutuhan tubuh.
klien tidak ada nafsu
makan.
- Klien mengatakan
makanan yang di
berikan hanya habis ¼
porsi.
- Klien mengatakan
mual.
Do:
- Mukosa bibir kering.
- Perut klien kembung.
- BB berkurang:
Sebelum sakit: 23 Kg
Sakit: 22 Kg.
12. Diagnose Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan perjalanan proses penyakit.
2. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat.
13. Intervensi keperawatan

Diagnosa Tujuan &


No. Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil

1. Hipertermi Setelah dilakukan 1. Berikan kompres 1. Untuk


berhubungan dengan perawatan selama 1 hangat basah. menurunkan
perjalanan proses x 24 jam 2. Monitor TTV panas klien.
penyakit, ditandai diharapkan suhu setiap 4 jam. 2. Untuk
dengan: tubuh klien normal 3. Monitoring tetesan memonitor
Ds : dengan kriteria infuse 15 tetes per terjadinya
- Klien hasil : menit. peningkatan suhu
mengatakan - Suhu tubuh 36 4. Anjurkan klien tubuh.
demam sudah 7 °C banyak minum 2 - 3. Untuk membantu
hari. - Klien terlihat 3 liter/ 24 jam kebutuhan nutrisi
- Klien tenang 5. Kolaborasi tubuh.
mengatakan sakit pemberian obat 4. Peningkatan
kepala. Piresik dan suhu tubuh
Do: Antibiotik mengakibatkan
- Akral teraba penguapan tubuh
hangat. meningkat
- S: 38,4˚ C sehingga perlu
diimbangi
dengan asupan
cairan yang
banyak
5. Untuk membantu
menurunkan
panas klien.
2. Resiko gangguan Kebutuhan nutrisi 1. Jelaskan 1. Dapat
pemenuhan nutrisi terpenuhi dengan pentingnya memotivasi klien
kurang dari kriteria hasil : makanan untuk dalam
kebutuhan tubuh - terjadi proses pemenuhan
berhubungan dengan peningkatan penyembuhan. kebutuhan
intake yang tidak berat badan. nutrisi.
adekuat. - klien dapat 2. Observasi 2. Untuk mengukur
Ditandai dengan : menghabis kan pemasukan intake makanan.
- Mual porsi yg makanan klien.
- Muntah disediakan. 3. Kaji makanan 3. Makanan
- anoreksia - mual dan yang disukai dan kesukaan dapat
muntah dapat yang tidak disukai meningkatkan
diatasi. klien. masukan nutrisi
- Nafsu makan 4. Libatkan keluarga yang adekuat.
klien ada dalam perencanaan 4. Dapat
makan klien. memberikan
5. Sajikan makanan informasi pada
dalam keadaan keluarga klien
hangat. untuk memahami
6. Anjurkan makan  kebutuhan nutrisi
dlm  porsi kecil klien.
tapi sering dan 5. Meningkatkan
mudah dicerna. nafsu makan
7. Kolaborasi dengan klien.
ahli gizi dalam 6. Dapat
pemberian diit mengurangi
rangsangan mual
dan muntah.
7. Membantu
mengkaji
kebutuhan nutrisi
klien dalam
perubahan
pencernaan.
14. Implementasi & Evaluasi
Nama : An. H
Umur : 8 Tahun

Hari/ Dx
Implemetasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan
03 Agustus 1 1. Menganjurkan keluarga Jam: 15.00 WIB
2022 untuk memberikan S:
Jam: 10.00 kompres hangat pada axila - Keluarga mengatakan
WIB dan temporal dan ibu klien demam klien sudah
tampak mengganti kapas mulai berkurang.
kompres setiap 10 menit. - Keluarga mengatakan
2. Memonitoring TTV: Suhu: telah mengompres
37,4 ˚ C, N: 88x/ menit, R: kening klien sekali
22x/ menit. dalam 10 menit.
3. Memonitoring tetesan O:
infuse 20 tetes/ menit. - Klien tampak rileks.
4. Menganjurkan klien untuk - TTV: Suhu: 37,4 ˚ C,
banyak minum ( 2000- N: 88x/ menit, R: 22x/
2500 cc/ hari). menit.
5. Berkolaborasi dengan A:
dokter untuk pemberian Masalah 1, 3, 5 teratasi.
anti piretik dan antibiotik P:
- Lapixim 2 x 1gr. - Pertahankan intervensi
- Antrain 3x1 amp. no 1, 3, 5.
- Lanjutkan intervensi no
2 dan 4.
03 Agustus 2 1. Menjelaskan pentingnya Jam 13.00 WIB
2022 nutrisi bagi klien untuk S :
Jam: 08.00 mempercepat proses - Keluarga klien
WIB. penyembuhan. mengatakan nafsu
2. Melihat dan makan klien sudah
memperhatikan seberapa mulai ada.
banyak makanan yang - Keluarga klien
dihabiskan dari porsi yang mengatakan mengerti
telah disediakan. Klien tentang penting nya
menghabiskan ¼ porsi . nutrisi untuk proses
3. Menanyakan kepada klien penyembuhan.
makanan apa yang disukai - Klien mengatakan
dan yang tidak disukainya. sudah tidak  mual lagi
4. Melibatkan keluarga dalam O :
perencanaan makan klien - Makanan yang
dengan membujuk klien disajikan dihabiskan ¼
supaya mau makan dan porsi.
menyuapi klien saat - Mukosa mulut klien
makan. mulai lembab.
5. Menyajikan makanan - Ibu klien menyuapi
dalam keadaan hangat agar klien saat makan.
klien mau menghabiskan A:
makanan yang disajikan. Intervensi no 1, 2, 4
6. Menganjurkan klien teratasi.
makan  dalam  porsi kecil
tapi sering dan mudah P:
dicerna sehingga klien - Pertahankan intervensi
tidak mual. no 1, 2, 4.
7. Berkolaborasi dengan ahli - Lanjutkan intervensi no
gizi dalam pemberian diit 3, 5, 6,7.
yaitu makanan yang
mengandung cukup cairan,
tinggi kalori dan protein
yaitu ML.

Anda mungkin juga menyukai