Demam Thypoid
Oleh :
Kelompok 1
Rafidah Rasyid 1490122003
6. Riwayat Imunisasi
- Hepatitis B : 4 kali (usia 0 hari, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan).
- DPT : 3 kali ( usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan).
- Polio : 4 kali ( usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan ).
- BCG : 1 kali ( usia 1 bulan ).
- Campak : 1 kali (usia 9 bulan).
- Kesan : imunisasi dasar sesuai dengan KMS.
7. Riwayat sosial
- Data Psikososial
Hubungan klien dengan orang tua baik, klien juga sering bermain bersama temen-
temen di sekitar lingkungan dan klien merasa senang.
- Data Spiritual
Klien beragama islam, dan klien rajin sembahyang atau sholat tepat waktu.
a. KeadaanUmum.
- Penampilan : Kulit sawo matang dan turgor kulit kering, rambut hitam dan
tidak mudah di cabut.
- Kesadaran : Composmetis. GCS: E = 4, M = 5, V = 6 total: 15
b. Tanda - tanda vital.
- Suhu : 38,4° C.
- Nadi : 92 x/menit.
- TekananDarah : -
- Respirasi : 20 x/menit.
- BB : 23 Kg
c. Pemeriksaan Persistem.
1) Sistem Pernafasan.
- Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada massa dan sputum pergerakan paru
kanan dan kiri normal dengan frekuensi 20 kali/ menit.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, pada sinus prontalit maksilanus nyeri
tekan tidak ada.
- Perkusi : Bunyi resonan pada lapang dada.
- Auskultasi: Vesikuler.
2) Sistem Kardiovaskuler.
- Inspeksi : Dada simetris, tidak ada pembesaran dada kanan atau kiri.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, dengan frekuensi nadi 92 x/ menit.
- Perkusi : Tidak terdengar suara pekak.
- Auskultasi : Terdengar suara jantung S1 (lub) dan S2 (dub), Gallop (-),
Murmur (-).
3) Sistem Persyarafan.
- Nervus olfaktorius : Penciuman normal
- Nervus optikus : Penglihatan klien normal dan jelas
- Nervus okulomotorius : Pergerakan bola mata klien normal dan klien
tidak juling
- Nervus trochlearis : Normal
- Nervus trigeminus : Normal
- Nervus abdusen : Sensasi wajah baik dan normal
- Nervus fasialis : Gerakan otot wajah klien baik
- Nervus vestibulokoklealis: Normal
- Nervus glasofaringius : Rasa ; Normal
- Nervus vagus : Reflek menelan baik
- Nervus aksesorius : Gerakan otot baik
- Nervus Hipoglosus : Gerakkan lidah baik
4) Sistem Pencernaan.
- Inspeksi : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir kering, bibir pecah-pecah.
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada abdomen atas atau bagian ulu hati
skala 6.
- Perkusi : Timpani.
- Auskultasi : Bising usus 20 x/menit.
5) Sistem Perkemihan.
- Inspeksi : Klien mengatakan bentuk alat kelaminnya normal.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada vesica urinaria.
6) Sistem Pengindraan.
- Mata:
Inspeksi : simetris, konjungtiva berwarna merah muda penglihatan
baik, tidak ada alat bantu penglihatan.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
- Hidung:
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada massa dan sputum.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
- Pendengar:
Inspeksi : Bentuk simetris terdapat serumen, dengan pendengaran baik.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
- Pengecap
Inspeksi : Mukosa bibir lembab, bibir simetris dan tidak terlihat
bercak putih atau kotor.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada leher dan reflek menelan.
- Peraba.
Inspeksi : Tidak ada kelainan.
Palpasi : Klien bisa membedakan antara panas dan dingin.
7) Sistem Endokrin.
- Pembesaran kelenjar thiroid : Tidak ada pembesaran.
- Pemebesaran kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran.
8) Sistem Muskulokeletal dan integument
- Atas : Pada tangan kiri terpasang infuse asering 20 tpm.
- Bawah : Tidak ada oedema pada tangkai, kekuatan otot kiri. kanan.
- Kekuatan otot:
5 5
5 5
9) Sistem Integumen.
- Inspeksi : Warna kulit kuning langsat, kulit bersih tidak keriput. Turgor
kulit tampak kering.
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan kulit kasar.
- Berguling : 5 bulan
- Duduk : 9 bulan
- Merangkak : 10 bulan
- Berdiri : 11 bulan
- Berjalan : 12 bulan
- Senyum kepada orang lain pertama kali : 5 bulan
- Bicara pertama kali : 12 bulan
- Berpakaian tanpa bantuan : 5 tahun
10. Data penunjang:
- Pemeriksaan Lab
Hb : 11,4
Ht : 34
L : 7000
Tr : 222
Salmonella : positif 4
- Therapy
Infus : asering 20 tetes/ menit.
Lapixim : 2 x 1 gr (iv).
Lametic : 3 x 1 amp (iv).
Antrain : 3 x 1 amp (iv).
11. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : Proses perjalanan Hipertermi
- Klien mengatakan penyakit.
demam sudah 7 hari.
- Klien mengatakan
sakit kepala.
Do:
- Akral teraba hangat
- S: 38,4˚ C
2. Ds: Intake yang tidak Defisit nutrisi kurang
- Keluarga mengatakan adekuat. dari kebutuhan tubuh.
klien tidak ada nafsu
makan.
- Klien mengatakan
makanan yang di
berikan hanya habis ¼
porsi.
- Klien mengatakan
mual.
Do:
- Mukosa bibir kering.
- Perut klien kembung.
- BB berkurang:
Sebelum sakit: 23 Kg
Sakit: 22 Kg.
12. Diagnose Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan perjalanan proses penyakit.
2. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat.
13. Intervensi keperawatan
Hari/ Dx
Implemetasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan
03 Agustus 1 1. Menganjurkan keluarga Jam: 15.00 WIB
2022 untuk memberikan S:
Jam: 10.00 kompres hangat pada axila - Keluarga mengatakan
WIB dan temporal dan ibu klien demam klien sudah
tampak mengganti kapas mulai berkurang.
kompres setiap 10 menit. - Keluarga mengatakan
2. Memonitoring TTV: Suhu: telah mengompres
37,4 ˚ C, N: 88x/ menit, R: kening klien sekali
22x/ menit. dalam 10 menit.
3. Memonitoring tetesan O:
infuse 20 tetes/ menit. - Klien tampak rileks.
4. Menganjurkan klien untuk - TTV: Suhu: 37,4 ˚ C,
banyak minum ( 2000- N: 88x/ menit, R: 22x/
2500 cc/ hari). menit.
5. Berkolaborasi dengan A:
dokter untuk pemberian Masalah 1, 3, 5 teratasi.
anti piretik dan antibiotik P:
- Lapixim 2 x 1gr. - Pertahankan intervensi
- Antrain 3x1 amp. no 1, 3, 5.
- Lanjutkan intervensi no
2 dan 4.
03 Agustus 2 1. Menjelaskan pentingnya Jam 13.00 WIB
2022 nutrisi bagi klien untuk S :
Jam: 08.00 mempercepat proses - Keluarga klien
WIB. penyembuhan. mengatakan nafsu
2. Melihat dan makan klien sudah
memperhatikan seberapa mulai ada.
banyak makanan yang - Keluarga klien
dihabiskan dari porsi yang mengatakan mengerti
telah disediakan. Klien tentang penting nya
menghabiskan ¼ porsi . nutrisi untuk proses
3. Menanyakan kepada klien penyembuhan.
makanan apa yang disukai - Klien mengatakan
dan yang tidak disukainya. sudah tidak mual lagi
4. Melibatkan keluarga dalam O :
perencanaan makan klien - Makanan yang
dengan membujuk klien disajikan dihabiskan ¼
supaya mau makan dan porsi.
menyuapi klien saat - Mukosa mulut klien
makan. mulai lembab.
5. Menyajikan makanan - Ibu klien menyuapi
dalam keadaan hangat agar klien saat makan.
klien mau menghabiskan A:
makanan yang disajikan. Intervensi no 1, 2, 4
6. Menganjurkan klien teratasi.
makan dalam porsi kecil
tapi sering dan mudah P:
dicerna sehingga klien - Pertahankan intervensi
tidak mual. no 1, 2, 4.
7. Berkolaborasi dengan ahli - Lanjutkan intervensi no
gizi dalam pemberian diit 3, 5, 6,7.
yaitu makanan yang
mengandung cukup cairan,
tinggi kalori dan protein
yaitu ML.