“DIARE”
MRS : 02 Oktober 2020
Pengkajian tanggal : 02 Oktober 2020
A. Penkajian
1. Identitas Pasien
Nama pasien : Ny.” S “
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 23 Tahun
Alamat : Ds. Salemba, Ujung Loe
Agama : islam
Pekerjaa : Swasta
Suku bangsa : Bugis,Indonesia
Diagnosa medic : Gastroenteritis
2. Yang bertanggung jawab
Nama : Tn. “ F “
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ds. Salemba, Ujung Loe
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Hub. Dengan pasien : Ayah
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Saat MPS : Demam, diare, disertai muntah
Saat pengkajian : Klien mengatakan bahwa badannya terasa lemas, demam, disertai
muntah.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakatan badannya panas 2 hari yang lalu, BAB 5x/hari warna kuning
kehijauan bercampur lendir, dan disertai dengan muntah 2x/hari, lalu dibawa ke Balai
Pengobatan AS SYIFA Desa Waru Kulon Pucuk Lamongan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan bahwa dahulu pernah sakit Diare 8x/hari tiap 1-2 jam sekali warna
kuning, disertai muntah, badan panas dan tidak mau makan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam anggota keluarga ada yang perna mengalami sakit diare seperti
yang di alami klien.
5. Riwayat Sosial
Ibu mengatakan bahwa tinggal di lingkungan yang berdebu dan padat penduduknya dan
ingin sekali cepat sembuh dan pulang kerumah.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : klien lemah, panas, muntah dan diare
2. Kesadaran : composmentis
0
3. TTV : Tensi 80/50 mmHg, Nadi 112x/mnt, suhu 39 C,RR 22x/mnt
4. Pemeriksaan Head to toe :
a. Kepala : Bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, tidak ada benjolan,kulit kepala
bersih.
b. Mata : Simetris, tidak ada sekret, konjungtiva merah muda, sklera putih, mata
cowong.
c. Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, lidah bersih.
d. Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
polip.
e. Telinga : Simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih, tidak ad serumen.
f. Leher : Tidak ada pembesaran kenjar tyroid, limphe, tidak ada bendungan vena
jugularis, tidak ada kaku kuduk.
g. Dada : Inspeksi : dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakan
dinding dada simetris, tidak ada retraksi otot bantu pernapasan., Palpasi :
Tidak ada benjolan mencurigakan, Perkusi : paru-paru sonor, jantung
dullness, Auskultasi : Irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan.
h. Perut : Inspeksi : simetris, Auskultasi : Peristaltik meningkat 40x/mnt,
Palpasi : Turgor kulit tidak langsung kembali dalam 1 detik,Perkusi :
Hipertimpan,perut kembung
ANALISA DATA
Nama pasien : Ny. “S”
Umur : 23 tahun
Data Masalah Etiologi
keperawatan
DS : klien mengatan Gangguan Output yang berlebihan
berak kuning kehijauan keseimbangan cairan
bercampur lendir
DO : Turgor kulit
menurun, mulut kering,
malas makan
DS : Pasien Gangguan rasa Hiperperistaltik
mengatakan bahwa nyaman (nyeri)
mengalami perut
kembung
DO : setelah dilakukan
perkusi diketahui klien
distensi, klien tampak
menahan kesakitan.
Peristaltik : 40x/ menit
Skala nyeri :
P : sebelum dan
sesudah BAB
Q : nyeri seperti
teremas
R : pada regio
epigastrium
S : skala nyeri 5
T : sering
DS : klien mengatakan Gangguan pola Infeksi bakteri
bahwa klien BAB eliminasi BAB
berkali-kali
DO :klien tampak
lemas, mata cowong.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No
. Tujuan dan KH Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah Dilakukan 1. pantau tanda 1. Menentukan intervensi
Tindakan kekurangan cairan selanjutnya
Keperawatan 1 x 30 2. observasi/catat hasil 2. Mengetahui
Menit intake output cairan keseimbangan cairan
dengan Tujuan : 3. anjurkan klien untuk 3. Mengurangi kehilangan
volume cairan dan banyak minum cairan
elektrolit dalam 4. jelaskan pada ibu tanda 4. Meningkatkan partisipasi
tubuh seimbang kekurangan cairan dalam perawatan
(kurangnya cairan 5. berikan terapi sesuai 5. mengganti cairan yang
dan elektrolit advis : keluar dan mengatasi
terpenuhi) - Infus RL 15 tpm diare
Dengan KH :
- Turgor kulit cepat
kembali.
- Mata kembali
normal
- Membran mukosa
basah
- Intake output
seimbang
2 Setelah dilakukan 1. Teliti keluhan nyeri, 1. Identifikasi karakteristik
tindakan cacat intensitasnya nyeri & factor yang
keperawatan 1x30 (dengan skala0-10). berhubungan merupakan
Menit dengan 2. Anjurkan klien untuk suatu hal yang amat
Tujuan : rasa menghindari allergen penting untuk memilih
nyaman terpenuhi, 3. Lakukan kompres intervensi yang cocok &
klien terbebas dari hangat pada daerah untuk mengevaluasi ke
distensi abdomen perut efektifan dari terapi yang
dengan KH : 4. Kolaborasi diberikan.
- Klien tidak - Berikan obat sesuai 2. Mengurangi bertambah
menyeringai indikasi beratnya penyakit.
kesakitan. - Steroid oral, IV, & 3. Dengan kompres hangat,
- Klien inhalasi distensi abdomen akan
mengungkapkan - Analgesik : injeksi mengalami relaksasi,
verbal (-) novalgin 3x1 amp pada kasus peradangan
- Wajah rileks (500mg/ml) akut/peritonitis akan
- Skala nyeri 0-3 - Antasida dan ulkus : menyebabkan penyebaran
injeksi ulsikur 3x1 amp infeksi.
(200mg/ 2ml) 4. Kortikosteroid untuk
mencegah reaksi alergi.
5. Analgesik untuk
mengurangi nyeri.
3.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. “ S “
Umur : 23 tahun
IMPLEMENTASI RESPON PS
DS : -
DO : Turgor kulis sedikit
Memberikan obat membaik , mukusa mulut lembab,
Injeksi Ulsikur 1 amp muntah berkurang,diare
Injeksi Cefotaxime 1 amp berkurang.
DS : -
DO : Leukosit : 8600/mm3
Hitung jenis leukosit : 1-3/2-6/50-
70/20-80/2-8
3.6 EVALUASI KEPERAWATAN