A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : An B
Alamat : Blangpidie Abdya
Umur : 12 Tahun
Suku : Aceh
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 26 Oktober 2020
Tanggal Pengkajian : 27 Oktober 2020
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan utama
Diare
Demam Tinggi
5. Riwayat Nutrisi
Pada anak makanan yang diberikan harus dijaga dan diperhatikan cara pengolahan
makanan yang baik menjaga kebersihan, dan sanitasi makanan, kebiasaan cuci tangan
tidak membiarkan jajan sembarangan.
7. Pemeriksaan Fisik
a. Kedaan Umum
Klien lemah, kesadaran menurun, lesu, gelisah.
b. Mata
Kering sangat cekung
c. Sistem pencernaan
Distensi abdomen peristaltic meningkat > 35 / menit, nafsu makan menurun, mual,
muntah, mukosa mulut kering, minum sedikit.
d. Sistem pernafasan
Dyspnea, pernafasan cepat > 30 / menit, karena asisdosi metabolic (kontraksi otot
pernafasan).
e. Sistem Cardiovaskuler
Nadi cepat > 115 / menit, tensi menurun, TD 90/ 75 mmhg
f. Sistem Integumen
Warna kulit pucat, turgor menurun > 3 detik. Suhu meningkat. T = 39,2º C, capillary
refill time memajang > 2 detik.
g. Sistem Perkemihan
Frekuensi berkurang dari sebelum sakit
h. Genogram
Keterangan :
: pasien
: laki - laki
: perempuan
: garis perkawinan
: garis keturunan
3. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : lemah
2. Kesadaran : Apatis
3. TB / BB : 120 cm / 45 Kg
4. Mata : Kering, cekung, konjungtiva anemis, bentuk simetris, sejajar
dengan daun telinga bagian atas
5. Hidung : bentuk simetris, pernafasan cuping hidung
6. Mulut : Lidah bersih, mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis
7. Telinga : bentuk simetris, tungkuk tidak ada kaku kuduk
8. Dada : Bentuk simetris, retraksi otot dada
9. Jantung : Normal tidak ada kelainan
I : tidak ada tanda - tanda inflamasi
Pa : tidak teraba massa
Pe : Redup dibagian jantung
A : Suara jantung I dan II regular, tidak ada bising
10. Paru-Paru : normal tidak ada kelainan
I : dinding dada simetris kanan da kiri
Pa : tidak ada krepitalisasi, vokal fremitus normal
Pe : sonor di paru kanan, lebih pekak pada paru bahgian kiri
A : bunyi nafas vesikuler
11. Abdomen : Normal tidak ada kelainan
I : tidak ada pembengkakan
A : peristaltik (+) 37x/menit
P : suara timpani diseluruh lapang perut
P : turgor > 3 detik
12. Punggung : bentuk simetris, tidak ada kelainan
13. Genitalia : bersih, tidak ada lesi
14. Ekstremitas : dapat bergerak bebas, kecuali tangan kanan karena terpasang
infus
15. Kulit : Capillary Refill > 2 detik, turgor kulit kembali lambat
16. Vital Sen : TD : 90/75 mmHg
HR : 115 x /menit
RR : 30 x / menit
T : 39,2º C
SPO2: 95 %
BB : 45 Kg
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Diagnostik
Tanggal/jam : 26 Oktober 2020/jam 14.00 WIB
Pemeriksaan Laboratorium
Darah : WIDAL (-)
Urine : -
Radiologi : -
Pemeriksaan Lain : Laboratorium
HB 9,7 g/dl
Leukosit 11.250/ul
Hematokrit L 31%
Eritrosit L 4,2/ul
Trombosit 15.600
Terapi Medis : Oralite
5. DIAGNOSA PRIORITAS
1. Diare b.d inflamasi gastro Intenstinal
2. Hipovotemia b.d kehilangan cairan aktrif
3. Resiko ketidakseimbangan cairan elektrosit b.d muntah
4. Hipertemia b.d dehidrasi
5. Nyeri b.d proses perjalanan infeksi
6. Resiko infeksi b.d mal nutrisi
6. ANALISA DATA
Nama klien : An. B
Do :
BAB cair bercampur
lendir
Dehidrasi grade sedang
berat
K/U lemah
2 Ds : Kehilangan cairan aktif Hip;ovolemia
Keluarga mengatakan kondisi
remaja tampak sangat lemah,
kondisi umum buruk kesadaran
apatis
Do:
Mata tampak cekung
K/U buruk
Mukosa kering
Targor kulit membalik
lambat
CRT > 3 detik
TTV
3 Ds : Muntah Resiko ketidak
Keluarga mengatakan remaja seimbangan cairan
mengeluh BAB cair, dengan elektrolit
frekuensi mencret 16 x dalam
waktu 24 jam disertai mual dan
muntah.
Do :
K/U buruk
Mukosa kering
Targor kulit buruk
membalik Lambat
Mata tampak cekung
4 Ds : Dehidrasi Hipertermia
Keluarga mengatakan badan
remaja tersa hangat.
Do :
T = 39º C
Warna kulit tampak
kemerahan\
Leukosit 11.250
5 Ds : Proses perjalanan infeksi Nyeri
Keluarga mengatakan
sebelumnya mengeluh nyeri
dibagian pertu terasa seperti
diputar-putar dan remaja B
makan kurang.
Do :
Nyeri dibagian perut
Skala nyeri 7
6 Ds : - Mal Nutrisi Resiko Infeksi
Do :
Makan kerang pedas
T= 39º C
Trombosit 15.600
7. INTERVENSI
Nama Klien : An. B
Ruang : Ruang Anak no. 1
Edukasi
Anjurkan makan pirsi kecil
dan sering secara bertahap
Anjurkan menghindari
makanan pembentuk gas,
pedas dan mengandung
laktosa
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
anti motilitas (mis,
loperamide, difenoksilat)
Kolaborasi pemberian obat
pengeras fesef(mis,
atapulgit,kaoli, pektin)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
diuretik jika perlu
4 Setelah dilakukan Observasi
tindakan selama 1x24 Identifikasi
jam pengaturan suhu penyebabhipertemia (mis,
tubuh agar tetap berada dehidrasi, terpapar ling panas,
pada rentang normal penggunaan inkubutor
membaik dengan kriteria Monitor suhu tubuh
hasil: Monitor kadar elektrolit
Kulit merah Monitor haluaran urin
menurun
Konsurasi oksigen Teurapeutik
menurun Sediakan lingkungan yang
Pucat menurun dingin
Kaki kardi Longgarkan atau lepaskan
menurun pakaian
Takipnea menurun Basahi dana kipasi
Bredikardi permukaan tubuh
menurun Berikan cairan oral
Dasar kuku Lakukan pendinginan
sianotik menurun eksternal (mis, selama
Suhu tubuh hipotermia atau kompres
membaik dingin pada dahi, ubun, dada,
Suhu kulit abdomen, aksila)
membaik Berikan oksigen jika perlu
Ventilasi membaik
Tekanan darah
membaik
5 Setelah dilakukan Observasi
tindakan selama selama Identifikasi lokasi,
1x24 jam diharapkan karakteristik, durasi,
saluran cerna untuk frekuensi, kualitas, intensitas
memasukkan dan nyeri
mencernakan makanan Identifikasi skala nyeri
serta menyerap nutrisi
dan membuang zat sisa Identifikasi respon nyeri
membaik dengan kriteria nonverbal
hasil: Identifikasi faktor yang
Toleransi terhadap memperberat dan
makanan membaik memperingan nyeri
Mual menurun
Nyeri abdomen Teurapeutik
menurun Berikan teknik
Meringis menurun nonfarmakologis untuk
Distensi abdomen mengeurangi rasa nyeri (mis,
menurun terapi pijat, aromaterapi
Frekuensi BAB teknik imajinasi terbimbing
membaik Fasilitas istirahat dan tidur
Konsistensi feses Pertimbangkan jenis dan
membaik sumber nyeri dalam
Peristaltik usus pemilihan strategi meredakan
membaik nyeri
Nafsu makan
membaik Edukasi
Jelaskan penyebab periode
dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
Anjurkan teknik
nonfarmokologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Periksa kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
6 Setelah dilakukan Observasi
tindakan keperawatan Priksa asupan dan
selama 1x24 jam derajat kemampuan menerima
infeksi berdasarkan informasi
observasi atau sumber
informasi menurun Teurapeutik
dengan kriteria hasil: Siapkan materi, media
Kebersihan tangan tentang faktor-faktor
meningkat penyebab, cara identifikasi,
Demam menurun dan pencegahan resiko infeksi
Nyeri menurun di rumah sakit maupun di
Nafsu makan rumah
membaik Jadwalkan waktu yang tepat
Elastisitas untuk memberikan
meningkat pendidikan kesehatan sesuai
Hidrasi meningkat kesepakatan dengan pasien
dan keluarga
Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
Jelaskna tanda dan gejala
infeksi lokal dan sistematik
Informasikan hasil
pemeriksaan laboratorium
Anjurkan mengikuti tindakan
pencegahan sesuai kondisi
Anjurkan kecukupan nutrisi,
cairan, dan istirahat
Ajarkan cara cuci tangan
H. IMPLEMENTASI
Nama klien : An. B
Ruang : ruang anak no. 1
Jam/Tgl No. Dx Implementasi
1 Mengidentifikasi riwayat pemberian makanan
Mengobservasi tanda dan gejala hypovolemia
Mengobservasi jumlah pengeluaran diare
Memeriksa kemanan penyiapan makanan
Memberikan asupan cairan oral
Memberikan cairan intravena
Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan darah
lengkap dan elektrolit
Menganjurkan untuk makan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
Berkolaborasi dalam pemberian obat
2 Memeriksa tanda gejala hypovolemia
Mengobservasi intake dan output cairan
Menghitung kebutuhan cairan pasien
Memberikan asupan cairan oral kepada pasien
Menganjurkan pasien untuk perbanyak minum
Berkolaborasi dalam pemberian cairan
3 Mengobservasi status hidrasi
Menimbang berat badan pasien setiap hari
Monitoring hasil pemeriksaan laboratorium
Mencatat intake output dan hitung balane cairan 24 jam
Memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan cairan
Memberikan cairan melalui intravena
Kolaborasi pemberian diaretik
5 Mengidentifikasi penyebab hipertemia
Mengobservasi suhu tubuh
Memonitoring kadar elektrolit
Menyediakan lingkungan yang dingin
Melonggarkan atau melepaskan pakaian
Memberikan cairan oral
Melakukan pendingin eksternal seperti kompres dingin
pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila
Memasang oksigen
Menganjurkan pasien untuk banyak istirahat
Berkolaborasi dalam pemberian cairan dan elektrolit
intravena
5 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, dan intensitas nyeri
Mencatat segala nyeri
Mencatat respon nyeri non verbal
Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
Mengajarkan tekhnik non farmakologi untuk mengurangi
rasa nyeri
Menganjurkan pasien untuk istirahat dan tidur
Mengidentifikasi jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi untuk meredakan nyeri
Menjelaskan pada pasien penyebab, periode dan pemicu
nyeri
Mengajarkan pasien untuk memonitor nyeri secara
mandiri
Mengajarkan pada pasien teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Berkolaborasi dalam pemberian analgetik
6 Mengobservasi kesiapan dan kemampuan pasie dan
keluarga dalam menerima informasi
Manyiapkan materi, media tentang faktor-faktor
penyebab, cara identifikasi dan pencegahan risiko infeksi
dirumah sakit maupun di rumah
Menjadwalkan waktu yang tepat untuk penkes sesuai
dengan kesiapan dan kesepakatan pasien dan keluarga
Memberikan kesempatan kepada keluarga dan pasien
untuk merespon apa yang diberikan
Menjelaskan tanda dan gejala infeksi lokal dan
sistematik
Memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan hasil
laboratorium
Menganjurkan untuk mengikuti tindakan pencegahan
sesuai kondisi
Menganjurkan pasien untuk mencukupi nutrisi, cairan,
dan istirahat
Mengajarkan kepada keluarga dan pasien cara cuci
tangan.
I. EVALUASI