SBAR
& TBAK
Disampaikan Oleh :
Ns. FARIDAH AJWARNI, S.Kep
MODEL SBAR
STRATEGI UNTUK
MENINGKATKAN KOMUNIKASI
EFEKTIF SAAT SERAH TERIMA
INFORMASI PASIEN
MENINGKATKAN
PATIENT SAFETY
SKP 2
Komunikasi dianggap efektif, bila tepat waktu, akurat, lengkap,
tidak mendua (ambiguous), dan diterima oleh penerima informasi,
yang bertujuan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dan untuk
meningkatkan keselamatan pasien. Komunikasi dapat berbentuk verbal,
elektronik atau tertulis. Komunikasi yang jelek dapat membahayakan
pasien. Komunikasi yang rentan terjadi kesalahan adalah saat
perintah lisan atau perintah melalui telpon, komunikasi verbal,
saat menyampaikan hasil pemeriksaan kritis yang harus
disampaikan lewat telpon. Hal ini bisa disebabkan karena ada
perbedaan aksen dan dialek. Pengucapan juga dapat menyulitkan
Untuk melakukan komunikasi secara verbal atau melalui telpon
dengan aman, dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a) Pemesanan obat ataAu permintaan obat secara verbal
sebaiknya dihindari.
b) Dalam keadaan darurat dimana komunikasi secara tertulis
atau komunikasi elektronik tidak mungkin dilakukan maka
harus ditetapkan panduannya meliputi permintaan
pemeriksaan, penerimaan hasil pemeriksaaan dalam keadaan
darurat, identifikasi dan penetapan nilai kritis, hasil
pemeriksaaan diagnostik, kepada siapa dan oleh siapa hasil
pemeriksaaan kritis dilaporkan
c) Prosedur menerima perintah lisan atau lewat telpon meliputi:
penulisan secara lengkap permintaan atau hasil pemeriksaaan
oleh penerima informasi, penerima membaca kembali
permintaan atau hasil pemeriksaaan, dan pengirim memberi
konfirmasi atas apa yang telah ditulis secara akurat.
d) Penggunaan singkatan-singkatan yang tidak ditetapkan oleh
DEFINISI & TUJUAN
• SBAR adalah pola/teknik komunikasi yang harus dilakukan untuk
melapor atau berkomunikasi dengan teman seprofesi atau antar
profesi (interdisiplin ilmu) untuk menghindari kesalahan
komunikasi dan bertujuan agar dapat memberikan pelayanan yang
baik bagi pasien.
• Confirm/Konfirmasi
Penerima pesan memastikan pada pemberi pesan/instruksi untuk konfirmasi
kebenaran seluruh pesan/instruksi yang dituliskan.
Pengirim pesan akan menandatangani catatan yang dituliskan penerima pesan
sebagai tanda persetujuan dalam waktu 1 x 24 jam.
KEBIJAKAN RS
• Setiap order secara lisan atau melalui telepon atau
melaporkan hasil-hasil pemeriksaan dengan nilai
yang kritis, maka yang memberikan order harus
memverifikasi kelengkapan order tersebut dengan
meminta pada penerima order untuk membacakan
kembali atau "read back" kelengkapan order tsb
• RS harus membakukan daftar singkatan, akronim,
simbol, dan penandaan dosis yang tidak boleh
digunakan di seluruh bagian RS
• RS menetapkan kebijakan untuk mengukur, menilai, dan
bila diperlukan mengambil tindakan untuk
meningkatkan ketepatan waktu pelaporan dan
penerimaan hasil/ nilai-nilai pemeriksaan yang kritis
oleh orang yang kompeten dan bertanggung jawab
• RS mengimplementasikan pendekatan yang
standar/ baku untuk metode komunikasi serah
terima informasi kesehatan pasien
Communication is
That is just
how we do it
here!
Key
• 70 to 80 % of medical errors
are related to interpersonal
interaction issues.
• Ineffective communication is a Why should l’v
bother, they donT
RS mengimplementasikan
pendekatan yang standar/ baku
untuk “ hand-off
communications “.
Sekilas tentang Serah terima
( Hand-off )
Serah terima terjadi kapanpun saat ada
pengalihan tanggung jawab pasien dari satu
orang caregiver kepada yang lain.
R RECOMMENDATION
- REKOMENDASI INTERVENSI KEPERAWATAN
YG PERLU DILANJUTKAN ( REFER KE
NURSING
CARE PLAN) TERMASUK DISCHARGE
PLANNING
- EDUKASI PASIEN/ KELUARGA
KAPAN MENGGUNAKAN SBAR ?