Anda di halaman 1dari 93

POKJA SKP

6 SASARAN
KESELAMATAN
PASIEN
Pasien Safety
PENGERTIAN TUJUAN

Patient safety (keselamatan 1. Terciptanya budaya keselamatan


pasien di Rumah Sakit
pasien) rumah sakit adalah
suatu sistem dimana rumah 2. Meningkatnya akuntabilitas
sakit membuat asuhan Rumah Sakit terhadap pasien
dan masyarakat
pasien lebih aman.
3. Menurunnya KTD di Rumah
Sakit
4. Terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak
terjadi penanggulangan KTD
IDENTIFIKASI
PASIEN
Penerapan Identifikasi Pasien
Dengan Benar :

Paling sedikit gunakan 3 cara identitas


pasien:

NAMA
NO.RM
TGL LAHIR
WARNA GELANG PASIEN
Gelang Identitas
Biru : Laki-Laki
Pink : Perempuan
( Dipasang Di Admisi Office )

Gelang Penanda
Merah : Alergi
Kuning : Resiko Jatuh
Ungu : Do Not Resucitation
(Dipasang Di Ruang Perawatan)

Nomor Ruang Pasien Tidak Diperbolehkan Digunakan Untuk Melakukan


Identifikasi Pasien.
WARNING
SALAH IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI PASIEN PENTING

Pasien Tidak Sadar/ Sebelum Memberi Obat


Sebelum Pemeriksaan Lab
Disorientasi
Sebelum Tindakan,
Pindah Kamar
Treatmen
Pindah TT Sebelum Operasi
Pindah Lokasi Di Rs Mengurangi Resiko Salah
Sebelum Transfusi Darah
Hal yang perlu diperhatikan...
1. Jelaskan Kegunaan Gelang Nama Dan Warna Gelang
2. Didik Pasien Dan Keluarga Tujuan Penggunaan Gelang Nama
Dan Warna ( Termasuk Petugas )
3. Gunakan Warna Gelang Nama Yang Sesuai
4. Perawat Verifikasi Gelang Nama Dan Warna Setiap Serah
Terima Pasien (Shift)
SIAPA YG PERLU DIPERHATIKAN :
1. Pasien RI yang tidak mempunyai masalah komunikasi ( PENTING
DIIDENTIKASI )
2. Pasien RI yg untuk sementara tdk dapat berkomuniasi karena obat/ ALAT
3. Pasien RI yang tidak bisa berkomunikasi karena : umur, hambatan bahasa,
kurangnya pengetahuan
4. Pasien di ruang emergency tdk dapat berkomunikasi
5. Pasien Rawat jalan ( pemberian obat/ produk darah, pengambilan darah,dll )
DIMANA IDENTIFIKASI PASIEN
Rawat Inap
ONE DAY CARE, Chemoterapi, Transfusi Darah,dll
Unit Emergency
Ruang Bersalin
Ruang Perinatologi
Selama Pasien Tranfers
Tindakan Invasif
CARA IDENTIFIKASI
MENANYAKAN KEPADA PASIEN /KEL :
NAMA PASIEN
TGL LAHIR
NO. RM
TANYAKAN SECARA AKTIF
COCOKAN GELANG LABEL IDENTITAS PASIEN
UNTUK PASIEN YG TDK DAPAT MENYEBUTAN
NAMANYA TANYAKAN KPD KELUARGANYA
SIAPA YANG MELAKUKAN IDENTIFIKASI
DOKTER
PERAWAT
FARMASIS
PETUGAS
LABORATORIUM
PETUGAS RADIOLOGI
TENAGA KES. LAIN
MENINGKATKAN KESELAMATAN
PASIEN MELALUI KOMUNIKASI
YANG EFEKTIF DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN
DAFTAR
SINGKATAN BAKU
YANG TIDAK BOLEH
DIGUNAKAN.

WRITING DOWN

CRITICAL RESULT
READING BACK , KOMUNIKASI VALUE/ NILAI-NILAI
EFEKTIF PEMERIKSAAN YANG
CHEK BACK / KRITIS
CONFIRMATION
REPEAT BACK

HAND-OFF
COMMUNICATI
ONS
TELEPHON ORDER VERBAL ORDER
1. MENULISKAN ORDER REPEAT BACK
(WRITE BACK ) TANDA TANGAN SETELAH
1. MEMBACA ULANG (READ SITUASI MEMBAIK
BACK) SEBELUM DOKTER
2. TANDA TANGAN 24 JAM MENINGGALKAN TEMPAT
KOMUNIKASI

ELEKTRONIK
VERBAL
TERTULIS

KESALAHAN SERING TERJADI


ORDER VERBAL DAN ATAU TELEPHON
LAPORAN HASIL TEST ( CRITICAL )
KOMUNIKASI EFEKTIF
TUJUANNYA
MENGURANGI MEDICATION ERROR

CARA MELAKUKAN KOMUNIKASI YG EFEKTIF :


READ BACK FORM
TULISKAN PESAN DG LENGKAP DAN JELAS JANGAN MENGGUNAKAN
SINGKATAN
SBAR ( HAND OFF COMMUNICATION )
KEADAAN EMERGENCY

PENERIMA ORDER OBAT REPEAT NAMA OBAT DAN DOSAGE


(SPELLING)
HINDARI PENGGUNAAN SINGKATAN
PENERIMA ORDER MENCATAT (TGL, WAKTU DAN TANDA TANGAN)
PEMBERI ORDER LISAN TANDA TANGAN PADA LEMBAR CATATAN
TIDAK MENERIMA VOICE MAIL ORDER PETUGAS HARUS
MENERIMA ORDER LANGSUNG
UPAYAKAN ORDER SECARA TERTULIS
HINDARI ORDER VERBAL HIGH RISK MEDICATION
HAND OFF COMMUNICATIONS
( Serah terima informasi pasien antar
perawat dan/staf medis )

RS
mengimplementasi
kan pendekatan
yang standar/ baku
untuk
hand-off
communications .
Sekilas tentang Serah terima
( Hand-off )
Serah terima terjadi kapanpun saat ada
pengalihan tanggung jawab pasien dari satu
orang caregiver kepada yang lain.

Tujuan serah terima menyediakan


informasi secara akurat, tepat waktu tentang
rencana keperawatan, pengobatan, kondisi
terkini, dan perubahan kondisi pasien yang
baru saja terjadi ataupun yang dapat
diantisipasi
Serah terima informasi pasien di
RS
Antar perawat antar shift
Pengalihan tanggung jawab
dari dokter kepada perawat
Pengalihan tanggung jawab
dokter on-call
Pengalihan tanggung jawab
sementara, mis: saat istirahat
makan.
Antar perawat antar ruangan
DASAR KEBIJAKAN
1. Komunikasi interaktif kesempatan bertanya antara
pemberi dan penerima informasi.
2. Informasi kondisi pasien, perawatan, pengobatan, obat-
obatan, pelayanan, dan antisipasi perubahan-
perubahan yang terakhir/ terkini.
3. Metode memverifikasi informasi yang diterima,
termasuk teknik pengulangan ( repeat-back ) atau
membaca kembali ( read-back )
4. Kesempatan penerima informasi untuk mereview
data riwayat pasien yang relevan, termasuk perawatan
dan pengobatan sebelumnya.
5. Membatasi interupsi serah terima berlangsung
meminimalkan informasi tidak disampaikan atau
lupa.
MODEL SBAR
SEBAGAI STRATEGI UNTUK
MENINGKATKAN KOMUNIKASI
EFEKTIF SAAT SERAH TERIMA
INFORMASI PASIEN

MENINGKATKAN PATIENT SAFETY


Tehnik SBAR Memperbaiki Komunikasi
Meningkatkan Keselamatan Pasien
S : Situation
Kondisi terkini yg terjadi
pada pasien Tehnik serah
B : Background terima yang dapat
Informasi penting apa yg digunakan pada
berhubungan dg kondisi serah terima
pasien terkini perawat antar
A : Assessment
shift, perawat ke
hasil pengkajian kondisi
pasien terkini dokter saat
R : Recommendation melaporkan
apa yg perlu dilakukan kondisi pasien,
Untuk mengatasi masalah dokter ke dokter.
S SITUATION
Nama
Umur
Tgl Masuk
Hari Perawatan
Dr Yg Merawat
Diagnosa Medis Dan Masalah
Kep Yg Belum Dan Sdh Teratasi

B BACKGROUND
Keluhan Utama,
Intervensi YgTelah Dilakukan
Respon Pasien Diagnosa Kep
Riwayat Alergi
Rwyt Pembedahan
Pemasangan Alat Invasif Dan Obat Infus
Pengetahuan Pasien/ Kel D/ Medis
A ASSESSMENT
Jelaskan hasil pengkajian pasie terkini tanda vital,
pain score,kesadaran, status restrain, risiko
jatuh, status nutrisi, eliminasi, hal yg kritis, dll.
hasil investigasi yg abnormal
informasi klinik lain yg mendukung

R RECOMMENDATION
Rekomendasi intervensi keperawatan yg perlu dilanjutkan
( refer ke nursing care plan) termasuk discharge planning
edukasi pasien/ keluarga
Contoh : SBAR
Situation : Dr.Anwar, Saya Ani, dari Ruang
Melati. Bpk. Djoko mengalami
distress pernafasan.

Background: Bpk. Djoko, 60 tahun, dengan COPD


berat, yang keadaannya semakin
menurun dan saat ini kondisinya
semakin memburuk.

Assessment: Suara nafas makin menurun pada


paru kanan. Kemungkinan Bpk.
Djoko mengalami Pneumothoraks.

Recommendation: Menurut saya, ia perlu chest x-ray ?


KAPAN MENGGUNAKAN SBAR ?
Untuk Pasien Rawat Inap Atau Rawat Jalan
Komunikasi Segera /Urgent Atau Tdk Urgent
Komunikasi Perawat- Dokter
Komunikasi Dokter Dokter
Komunikasi Dg Profesi Kesehatan Lain
Komunikasi Diantara Peer Group Atau Laporan Pertukaran Shift
Keprihatinan Keadaan Pasien Yg Memburuk
MENCEGAH SALAH ORANG, SALAH
TEMPAT, SALAH PROSEDUR TINDAKAN
PEMBEDAHAN
MASALAH PEMBEDAHAN
SALAH PASIEN
SALAH LOKASI OPERASI
SALAH PROSEDUR

TERTINGGALNYA BENDA ASING DALAM TUBUH PASIEN


PROTOKOL PENCEGAHAN
Salah Orang, Salah Lokasi, Salah
prosedur/ Tindakan Operasi
PROSES VERIFIKASI PRE OPERASI
PENANDAAN ( MARKING SITE ) LOKASI OPERASI
TIME OUT PRACTICE
Langkah-langkah
5 tahapan dari Sebelum
Briefing, sign-in, induksi
time out, sign-out anestesi
and Debriefing (sign in),
Fokus
safe sebelum
surgery

setelah Selama
Sebelum sebelum
meninggalkan insisi
kamar operasi (time
(sign out)
out)
1. VERIFIKASI SEBELUM OPERSASI
Tujuan :
Meyakinkan Bahwa Semua Dokumen Medis Dan Hasil
Pemeriksaan Tersedia Sbelum Prosedur Dilaksanakan
Meyakinkan Bahwa Semua Dokumen Dan Hasil Pemeriksaan
Sudah Di Telaah Ulang ( Review)
Meyakinkan Data Dalam Dokumen Konsisten Satu Dg Lainnya
Apabila Ada Data Yng Hilang/ Tidak Sesuai Harus Segera Dicari
Sebelum Operasi Dimulai
Informed Consent Sudah Dilaksanakan Dan Ada Dokumen
VERIFIKASI DOKUMEN
2. PENANDAAN (MARKING SITE ) LOKASI
OPERASI
TUJUAN :
MENGIDENTIFIKASI TEMPAT INSISI ATAU
INSERSI YANG BENAR
PROSES :
DILAKUKAN UNTUK PROSEDUR YG HARUS
DIBEDAKAN :
SISINYA ( KIRI/ KANAN);
STRUKTUR YANG BERBEDA ( IBU JARI KAKI
DAN JARI LAINNYA )
LEVEL YANG BERBEDA ( LEVEL TULANG
BELAKANG )
SISI YANG BENAR HARUS DIBERI TANDA ( MARKING ) DAN
TANDA TSB HARUS TETAP TERLIHAT SETELAH PASIEN
DILAKUKAN PREPARASI DAN DRAPING
BERI TANDA PADA DAERAH YANG AKAN
DIOPERASI LIBATKAN PASIEN/ KELUARGA
DOKTER YANG AKAN
YANG MEMBERI TANDA ADALAH
MELAKUKAN OPERASI
PEMBERIAN TANDA TIDAK DILAKUKAN PADA :
Operasi Yg Hanya :
Mencakup Satu Organ ( Sectio Caesarea, Bedah
Jantung, Appendictomy, Hysterectomy,
Laparatomy, Laparascopy
Prosedur Invasif : Kateterisasi Jantung, Venaseksi,
Ngt, Venocath, Gigi ( Penandaan Dilakukan Pada
Foto Gigi/ Diagram Gigi )
Bayi Prematur ( Dapat Meninggalkan Bekas )
Lain- Lain : Tonsillectomy, Hemmorhoidectomy,
Operasi Pada Genitalia
IDENTIFIKASI PASIEN
DAN PENANDAAN LOKASI
Sebelum Induksi Anestesi:
Apakah
1. Identifikasi pasien, prosedur, informed concent sudah
dicek ?
2. Sisi operasi sudah ditandai ?
3. Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?
4. pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?
5. Allergi ?
6. Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau aspirasi
7. Risiko kehilangandarah >= 500ml

41
TIME OUT
PRACTICE
Sebelum Pasien Meninggalkan Kamar
Operasi
Perawat melakukan konfirmasi secara verbal,
bersama dr dan anestesi
Nama prosedur,
Instrumen, gas verband, jarum lengkap
Speciment telah di beri label dengan PID tepat
Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani

Dokter kpd perawat dan anesesi, apa yang harus


diperhatikan dalam recovery dan manajemen pasien
TERTINGGALNYA BENDA ASING
SEBAGIAN BESAR DAPAT
DIKELUARKAN DARI TUBUH PASIEN
SEMBUH TOTAL
MORTALITAS BERKISAR 11-35 %
PERFORASI : USUS, KERUSAKAN
ORGAN, SEPSIS , NYERI AKUT
APA YANG HARUS DIHITUNG
Perlu Spo: Apa Saja Yg Harus Dihitung/
Prosedur
Perawat Menghitung Semua Item Yg
Memasuki Bidang Steril Yang Harus Dihitung :
Kasa
Forceps, Jarum, Retraktor
Kantung Yg Dimasukan Tubuh
Dll
Kapan Dihitung :
Sebelum Prosedur ( Base Line Data)
Sebelum Penutupan Rongga Tubuh
Sebelum Penutupan Luka
Waktu Penutupan Kulit Setelah Prosedur
Waktu Tugas Circulating Nurse Atau Scrub
Nurse Selesai
BAGAIMANA CARA MENGHITUNG
Perlu SPO Yang Jelas Dan Konsisten
Penghitungan Dimulai Di Lapangan Pembedahan
Kasa Tambahan Harus Dihitung Dan Dicatat
Cheklist Yang Sudah Dicetak
Siapa Yg Menghitung :
Harus Lebih 1 Org Pada Saat Bersamaan
Rekomendasi Aorn : Harus Dihitung Dg Suara
Keras Dan Jelas ==> Disaksikan 2 Orang
Pada Waktu Menghitung Tidak Ada Gangguan
FAKTOR YG MENYEBABKAN TERTINGGALNYA
BENDA ASING TUBUH PASIEN

PROSEDUR DARURAT
JENIS PROSEDUR
PERUBAHAN RENCANA OPERASI SEMULA
BERAT BADAN PASIEN
KEGAGALAN PENGHITUNGAN SELAMA PEMBEDAHAN
ATAU PENGHITUNGAN TIDAK AKURAT
RESIKO PASIEN JATUH
MENCEGAH PASIEN JATUH
Melakukan pengkajian ulang secara
berkala mengenai resiko pasien
jatuh, termasuk resiko potensial
yang berhubungan dengan jadwal
pemberian obat serta mengambil
tindakan untuk mengurangi semua
resiko yang telah diidentifikasikan
tersebut.
ASSESSMENT RISIKO JATUH MONITOR SEJAK ADMISSION
MONITORING KETAT PASIEN RISIKO TINGGI ( beri tanda
pada TT : hijau, kuning, merah)

Gelang RESIKO : Kuning


LIBATKAN PASIEN/ KEL DALAM PENCEGAHAN PASIEN JATUH
Laporan peristiwa pasien jatuh
ALGORITME PENCEGAHAN JATUH
PASIEN BARU MASUK RS/ PINDAH RUANG DG
RISIKO JATUH

ASESMEN TINGKAT RISIKO JATUH DENGAN MORS


FALL SCALE ATAU HUMPTY DUMPTY

NILAI MFS > 45 (RESIKO TINGGI) ATAU


NILAI MFS < 45 (RESIKO RENDAH )
NILAI HD ( >12)
ATAU NILAI HD
IMPLEMENTASIKAN UNIVERSAL FALL
(7-11) IMPLEMENTASIKAN
PRECAUTION PLUSS
UNIVERSAL FALL PRECAUTION
TOOL ASESSMENT PASIEN JATUH

SKALA JATUH MORSE (MORSE FALL SCALE)


SKALA HUMPTY DUMPTY

TINDAKAN PENCEGAHAN :

PROTOKOL STANDAR RISIKO RENDAH


( HD : SKOR 7 - 11 ATAU MFL < 45)
PROTOKOL STANDAR RISIKO TINGGI
( HD : SKOR > 12 ATAU MFL > 45)
SKALA JATUH MORSE (MORSE FALL SCALE) SEBAGAI BERIKUT:
TABEL 1 .1 MORSE FALL SCALE
PARAMETER STATUS / KEADAAN SKOR
RIWAYAT JATUH (SAAT INI TIDAK PERNAH 0
/DALAM 3 BULAN YANG LALU
PERNAH 25
PENYAKIT PENYERTA ADA 15
(DIAGNOSIS SEKUNDER)
TIDAK ADA 0
ALAT BANTU JALAN TANPA ALAT BANTU, TIDAK DAPAT 0
JALAN, KURSI RODA
TONGKAT PENYANGGA (CRUTCH), 15
WALKER
KURSI RODA 30
PEMAKAIAN INFUS INTRAVENA / YA 20
HEPARIN
TIDAK 0
CARA BERJALAN NORMAL, TIDAK DAPAT BERJALAN 0
LEMAH 10
TERGANGGU 20
STATUS MENTAL MENYADARI KELEMAHANNYA 0
TIDAK MENYADARI KELEMAHANNYA 15
Tabel 1 .2 Skor Morse Fall Scale

TINGKAT SKOR TINDAKAN


RISIKO MORSE
Risiko rendah 0 24 Tidak ada tindakan

Risiko sedang 25 44 Pencegahan Jatuh


(Standar )
Risiko tinggi 45 Pencegahan Jatuh
Risiko Tinggi
PARAMETER KRITERIA SKOR
< 3 tahun 4
3 sampai <7 tahun 3
Umur
7 sampai <13 tahun 2
13 tahun 1
Laki-laki 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1
Diagnosis Neurologis 4
Perubahan dalam oksigenasi (Diagnosis respiratorius, dehidrasi, anemia, anoreksia,
3
Diagnosis pingsan/pusing)
Psikiatri/gangguan perilaku 2
Diagnosis lain 1
Tidak menyadari keterbatasan 3
Gangguan Kognitif Lupa akan keterbatasan 2
Berorientasi pada kemampuan sendiri 1
Riwayat jatuh atau bayi-balita yang ditempatkan di tempat tidur 4
Pasien menggunakan alat bantu atau bayi-balita dalam box/furniture/penerangan 3
Faktor Lingkungan
Pasien ditempatkan di tempat tidur 2
Area rawat jalan 1
Dalam 24 jam 3
Respon terhadap
Dalam 48 jam 2
operasi/sedasi/anestesi
>48 jam atau tidak 1
Penggunaan sedatif multiple (kecuali pasien ICU yang tersedasi dan tidak berdaya):
3
Penggunaan obat- hipnotik, barbiturate, fenotiazin, antidepresan, laksatif/diuretic, narkotik
obatan Salah satu obat di atas 2
Obat lain/tidak ada 1
Total

Tabel 2.1 Skala Humpty Dumpty


Sumber : Rodriguez DH, Messmer P, Williams PD, Zeller RA etc. The Humpty Dumpty Falls Scale :A case Control Study. Journal of
Specialist Pediatric Nursing.14:22 32
Tindakan pencegahan
Protokol standar resiko rendah (skor 7-11)
1. Orientasi ke ruangan
2. Tempat tidur dalam posisi rendah,tahan
3. Sisi rel x 2 atau 4 ke atas, nilai besarnya celah, sehingga ekstremitas atau
bagian tubuh lainnya dapat terjepit, gunakan prosedur keselamatan
tambahan.
4. Gunakan alas kaki anti selip untuk mengambulasi pasien, gunakan ukuran
pakaian sesuai u/ mencegah resiko tersandung
5. Nilai kebutuhan eliminasi,
6. Penerangan berada dalam jangkauan, edukasi pasien
7. Lingkungan bebas dari peralatan yang tidak dipakai,
8. Nilai penerangan yang adekuat, biarkan lampu menyala pada malam hari.
9. Lengkapi sarana edukasi untuk pasien dan orang tuanya/keluarga
10. Dokumentasikan pengajaran pencegahan jatuh dan termasuk dalam
rencana perawatan
Protokol standar risiko tinggi ( skor 12 )
Identifikasikan pasien dengan Humpty Dumpty sticker pada pasien, di TT dan chart
pasien.
Edukasi pasien /orang tua dengan peringatan protokol jatuh
Periksa pasien minimal setiap 1 jam
Temani pasien dengan ambulasi
Tempatkan pasien secara bertahap pada TT yg sesuai
Pertimbangkan pasien yg bergerak lebih dekat dg RUANG perawat
Nilai kebutuhan untuk supervisi 1 : 1
Evaluasi waktu pemberian obat-obatan
Pindahkan semua peralatan yg tidak digunakan dari ruangan
Pelindung protektif untuk menutup ruang, celah tempat tidur.
Biarkan pintu terbuka setiap waktu, kecuali peringatan isolasi khusus sedang digunakan.
Jaga TT dlm posisi terendah, kecuali pasien ditemani.
Dokumentasikan pengajaran naratif keperawatan dan rencana perawatan
STRATEGI TINDAKAN PENCEGAHAN JATUH
Keamanan Lingkungan : seluruh staf RS
melaksanakan program pemantauan lingk. perawatan
pasien yg aman.
Standar Perawatan u/ pencegahan jatuh o/ perawat
yang bertugas.
Penyesuaian pola pemakaian obat pd pasien dg
polifarmasi u/ mengurangi faktor risiko jatuh terkait
dg obat.
Rencana perawatan komprehensif (antar disiplin)
intervensi pencegh dan penatalaksanaan jatuh.
HAL YG PERLU DIPERHATIKAN
FALLS
1. OBAT YANG DIGUNAKAN PASIEN SIDE EFFECTS
JATUH
2. PENGLIHATAN PASIEN
3. PERHATIKAN PERUBAHAN STATUS MENTAL / PERILAKU
PASIEN
4. SEPATU/ SANDAL YG TIDAK COCOK
5. LANTAI LICIN
6. TERLALU BANYAK FURNITUR
7. KEKURANGAN CAIRAN
8. TANGGA
UPAYA MENURUNKAN RISIKO JATUH
Identifikasi : Obat Yg Berhubungan Dg Peningkatan Risiko
Jatuh : Sedatif, Analgesik, Antihipertensi, Diuretik, Lazatif,
Psychotropika
Gunakan Protokol ==> Pemindahan Pasien Secara Aman :
Brankar, Kursi Roda, Tt
Evalusi Berapa Lama Respon Staf Terhadap Panggilan Pasien (
Toilet, Makan, Dll)
Gunakan Instrumen Utk Memprediksi Risiko Pasien Jatuh ==>
Komunikasikan Dg Pasien/ Kel; Beri Tanda / Warna
Perhatikan Lingkungan : Cahaya, Kontrol Suara/ Kebisingan,
PENGAMATAN LINGKUNGAN PASIEN RISIKO JATUH

SUT
62 OTO.
KARS
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI

GETTING YOUR HANDS


ON A CULTURE OF
SAFETY
JENIS INFEKSI/ HAIS
Infeksi Saluran Kemih berhubungan
dengan pemakaian kateter urine
menetap
Infeksi Aliran Darah Primer
berhubungan dengan pemakaian
kateter intravaskuler
Pneumonia berhubungan dengan
pemakaian ventilasi mekanik
Infeksi Luka Operasi berhubungan
dengan tindakan pembedahan
Kepatuhan Kebersihan Tangan
Media transmisi kuman patogen
tersering di Rumah Sakit
(Semmelweis,1861),
Penularan penyakit dari pasien
ke pasien melalui tangan
petugas ( Boyce dan Larson
1995 )
Kebersihan tangan baik dan
benar menurunkan insiden HAIs
( Boyke dan Pittet 2002 )
Kegalalan kebersihan tangan
menyebabkan multi resisten,
wabah
KENAPA PENTING ?
Cara transmisi dari infeksi yang paling
sering adalah melalui tangan.
Membersihkan tangan adalah faktor
terpenting didalam mencegah penyebaran
patogen dan resistensi antibiotika
SARANA HAND HYGIENE DI AREA PASIEN
USAHAKAN TERSEDIA HANDs- RUB
BERADA DI AREA PASIEN
Pintu Masuk Ruang Rawat
Di TT ( Critical Care, Incubator )
Perhatikan Area Yang Bersentuhan
Langsung Dengan Pasien : Pagar Tt,
Meja Tt Pasien, Alat Tenun Pasien,
Slang Infus Dan Peralatan Medis
Lainnya , Monitor , Tombol , Dan Alat
Lain Yg Sering Disentuh
Organism transfer from patient to HCWs hands
Organism survival on HCWs hands*
Incorrect hand cleansing*
Failure to cleanse hands results in between-patient cross-
transmission*
ALKOHOL/ HANDRUB GEL
Dipakai bila tangan tidak tampak kotor
Sediakan diarea kerja
Efektif dan efisien
PENINGKATAN KEAMANAN
OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI
( HIGH ALERT )
OBAT HIGH ALERT
High Alert adalah obat yang
prosentasinya tinggi dan dapat
menyebabkan kesalahan atau error.
obat yang beresiko tinggi dan dapat
menyebabkan dampak yang tidak
diinginkan.
Obat-obat high alert dibedakan
menjadi Look Alike-Sound Alike (
LASA/NORUM ) dan Elektrolit
konsentrat pekat.
TUJUAN Menghindari kejadian
Medication error dan
penanganan yang tidak
bertanggung jawab serta
memudahkan dalam
pengawasan dan
pengendalian obat High
Alert.
Menghindari kejadian
yang merugikan pasien
akibat pemakaian obat
High Alert.
PENYIMPANAN OBAT HIGH
ALERT
Penyimpanan obat High Alert harus terpisah
dengan obat lain sesuai dengan daftar obat high
alert.
Tempat penyimpanan obat high alert hanya
terdiri dari satu jenis obat high alert.
Harus terpisah dengan Obat Narkotik dan
Psikotropik.
PENYIMPANAN HIGH ALERT

Elektrolit konsentrat tidak boleh disimpan di unit


pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara
klinis dan tindakan diambil untuk mencegah
pemberian yang kurang hati-hati di area
tersebut sesuai kebijakan.
Elektrolit konsentrat yang disimpan di pada unit
pelayanan pasien harus diberi label yang jelas,
dan disimpan pada area yang dibatasi ketat
(restricted).
LABEL HIGH ALERT
Pelabelan obat High Alert dan LASA

HIGH ALERT LASA


PEMBERIAN HIGH ALERT
Perawat harus melakukan pengecekan ganda (
double cek ) terhadap semua obat-obat high
alert sebelum diberikan pada pasien.
Pengecekan obat high alert dengan
memverifikasi persyaratan 7 benar yaitu : Benar
nama Pasien, Bebar Obat, Benar Dosis, Benar
Rute Pemberian, Benar frekuensi pemberian,
Benar Expired Date, dan Benar Dokumentasi.
OBAT-OBAT HIGH ALERT
OBAT-OBAT HIGH
LOOK ALIKE SOUND ALIKE
DAFTAR OBAT HIGH ALERT
NO NAMA OBAT SEDIAAN

1. Atropin Sulfat injeksi

2. Bunascan Injeksi

3. Bledstop Injeksi

4. Ca Glukonas Injeksi

5. Dextros 40% Injeksi

6. Ephinefrin Injeksi

7 KTM injeksi
DAFTAR OBAT HIGH ALERT
NO NAMA OBAT SEDIAAN

8. Lidocain Injeksi

9. MGSO4 40% Injeksi

10 Meylon Injeksi

11. Oxyla Injeksi

12 Pehacain Injeksi

13. Proanes Injeksi


DAFTAR OBAT LASA
Amlodipine 5 mg Amlodipine 10 mg

Acylovir 200 mg Acyclovir 400 mg

Clindamycin 150 mg Clindamycin 300 mg

Sanadryl expectoran Sanadryl DMP

Dopamin Dobutamin

Flamicort Pulmicort

Heptasan Histapan

Episan sirop Epexol sirop

MGSO4 20% MGSO4 40%

ceftriaxon Cefotaxim
Contoh Pertanyaan utk Perawat
Bagaimana memastikan bahwa obat diberikan pada orang
yang tepat ( identifikasi pasien)
Bagaimana memastikan bahwa perintah dokter untuk
memberikan obat lewat telepon diterima secara benar
( writing down dan read back)
Bagaimana implementasi aturan pengamanan obat high
alert dan high risk
Bagaimana pengelolaan obat emergency dan obat yang
dibawa sendiri oleh pasien
Bagaimana edukasi kepada pasien dan keluarga tentang
penggunaan obat (discharge planning)
Because the patient is in our hands
They trust us to do the best for them
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai