A. Definisi jatuh
Jatuh memiliki definisi sebagai kejadian jatuh yang tidak disengaja dengan atau tidak
terjadinya luka dengan hasil pasien terbaring dilantai atau terbaring diatas
permukaan lain, atau orang lain atau objek lain (Weinberg, J et al, 2011). Apabila
pasien jatuh dan berhasil berdiri atau kembali ketempat semula (tempat tidur, kursi,
atau commode) itu hanya dapat disebut kejadian jatuh bila pasien terluka (Palomar
Health, 2016).
zx
xzz
Item dalam skala diberi skor sebagai berikut:
1. Riwayat jatuh:
- Ini dinilai sebagai 25, jika pasien telah jatuh selama masuk rumah sakit saat ini atau jika ada
riwayat langsung jatuh fisiologis, seperti dari kejang atau gangguan gaya berjalan sebelum
masuk.
- Jika pasien belum jatuh, ini diberi skor 0. Catatan: Jika seorang pasien jatuh untuk pertama
kalinya, maka skornya segera meningkat sebesar 25.
2. Diagnosis sekunder:
- Ini dinilai sebagai 15 jika lebih dari satu diagnosis medis terdaftar pada grafik pasien;
- Nilai ini adalah 0 jika pasien berjalan tanpa bantuan berjalan (bahkan jika dibantu oleh
perawat), menggunakan kursi roda, atau sedang istirahat dan tidak bangun sama sekali.
- Jika pasien menggunakan kruk, tongkat, atau alat bantu jalan, item ini mendapat skor 15;
4. Terapi intravena:
- Ini dinilai sebagai 20 jika pasien memiliki alat intravena atau kunci heparin dimasukkan;
- Normal ditandai oleh pasien berjalan dengan kepala tegak, lengan terayun bebas di samping,
dan berjalan tanpa ragu-ragu, ini mendapat nilai 0.
- Dengan gaya berjalan/berpindah yang lemah (skor 10), pasien bungkuk tetapi mampu
mengangkat kepala sambil berjalan tanpa kehilangan keseimbangan. Langkah-langkahnya
pendek dan pasien mungkin bergerak secara acak.
- Dengan gaya berjalan yang terganggu (skor 20), pasien mungkin mengalami kesulitan
bangkit dari kursi, berusaha bangkit dengan mendorong lengan kursi / atau dengan
memantul (mis., dengan menggunakan beberapa upaya untuk naik). Kepala pasien
menunduk. Karena keseimbangan pasien buruk, pasien menggenggam benda-benda sekitar,
orang yang mendukung, atau alat bantu berjalan untuk mendapatkan dukungan dan tidak
dapat berjalan tanpa bantuan ini.
6. Status mental:
- Saat menggunakan skala ini, status mental diukur dengan memeriksa penilaian diri pasien
atas kemampuannya sendiri untuk ambulasi. Tanyakan kepada pasien, "Apakah Anda bisa
pergi ke kamar mandi sendirian atau Anda butuh bantuan?" Jika jawaban pasien menilai
kemampuannya sendiri konsisten dengan urutan rawat jalan, pasien dinilai sebagai "normal"
dan mendapat skor 0.
- Jika respons pasien tidak konsisten dengan pesanan perawatan atau jika respons pasien
adalah tidak realistis, maka pasien dianggap melebih-lebihkan kemampuannya sendiri dan
lupa akan batasan dan mendapat skor 15.
Tingkat Resiko
2. Tujuan:
3. Prosedur
1) Menyapa klien
2) Mengkaji terkait keluhan pasien
3) Identifikasi faktor risiko jatuh dari pasien sesuai dengan form pemantauan
pasien jatuh.
4) Jumlahkan total skor yang didapat dan kategorikan sesuai dengan jumlah
skor yang didapat.
5) Pasang gelang berwarna kuning pada pasien
6) Intervensi sesuaikan dengan kategori yaitu:
• Skor Tidak Beresiko/Risiko Rendah:
• Orientasikan pasien pada lingkungan kamar / bangsal.
• Pastikan rem tempat tidur terkunci.
• Pastikan bel pasien terjangkau.
• Singkirkan barang yang berbahaya terutama pada malam hari
(kursi tambahan dan lain-lain).
3. Sydney Scoring
Sydney Scoring merupakan nama lain dari Ontario Modified Stratify. Pengkajian ini
merupakan adaptasi dari STRATIFY dalam setting di Australia Hospital. Sydney
Scoring digunakan untuk mengkaji risiko jatuh pada pasien usia lanjut (lansia).
Pengkajian Sydney Scoring memuat faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian jatuh seperti riwayat jatuh, status mental, penglihatan, toileting, perpindahan
dari kursi roda ke tempat tidur, dan juga skor mobilitas (Australian Commission on
Safety and Quality in Healthcare, 2009). Kategori risiko jatuh berdasarkan total
pengkajian Sydney Scoring yaitu skor 0-5 untuk risiko rendah, 6-16 untuk risiko
sedang, dan 17-30 untuk risiko tinggi.
2. Tujuan:
3. Prosedur
1) Menyapa klien dan keluarga
2) Mengkaji terkait keluhan pasien
3) Melakukan pemeriksaan TTV pasien
4) Identifikasi faktor risiko jatuh dari pasien sesuai dengan form
pemantauan pasien jatuh dengan menanyakan kepada pasien dan
keluarga
5) Jumlahkan total skor yang didapat dan kategorikan sesuai dengan
jumlah skor yang didapat.
6) Pasang gelang berwarna kuning pada pasien
7) Intervensi sesuaikan dengan kategori yaitu:
• Skor Risiko Rendah
- Orientasikan pasien pada lingkungan kamar / bangsal.
6. Tujuan:
7. Prosedur
12) Menyapa klien dan keluarga
13) Mengkaji terkait keluhan pasien
14) Melakukan pemeriksaan TTV pasien
15) Identifikasi faktor risiko jatuh dari pasien sesuai dengan form
pemantauan pasien jatuh dengan menanyakan kepada keluarga
16) Jumlahkan total skor yang didapat dan kategorikan sesuai dengan
jumlah skor yang didapat.
17) Pasang gelang berwarna kuning pada pasien
18) Intervensi sesuaikan dengan kategori yaitu:
• Skor Risiko Rendah:
• Skor risiko tinggi
19) Komunikasikan kemungkinan risiko jatuh pada keluarga pasien.
20) Libatkan keluarga dalam pendampingan pasien.
21) Berikan protokol risiko jatuh pada keluarga yang di tempatkan di meja
pasien.
22) Dokumentasikan setiap perubahan pada pengkajian risiko jatuh
Jauhkan kabel/ tali dengan arus listrik pada lantai terbuka dan
melintas bebas pada lantai karena hal tersebut sangat
beresiko.
Pastikan ruangan selalu tertata rapih dan tidak banyak barang
yang tergeletak tidak pada tempatnya. Mainan anak-anak
merupakan barang yang cukup berbahaya.