Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT UMUM

TEUNGKU PEUKAN IDENTIFIKASI BAYI BARU LAHIR ATAU NEONATUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/NICU/09/2018 00 1/1

Ditetapkan:
DIREKTUR RSU TEUNGKU PEUKAN
KAB. ACEH BARAT DAYA
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit:
OPERASIONAL 10 September 2018
dr. ADI ARULAN MUNDA
Pembina/NIP. 19750808 200804 1 001
Terapi sinar yang dilakukan selama 24 jam atau
PENGERTIAN setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke
ambang batas normal.

Dilakukan pada bayi dengan ikterus untuk menjaga kadar


TUJUAN
bilirubin dalam darah hingga batas normal.

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Teungku


Peukan Nomor : 445/ /SK/2017 Tentang Standar
KEBIJAKAN
Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Teungku
Peukan.
PROSEDUR I. KRITERIA ALAT
1. Menggunakan panjang gelombang 425-475 nm
2. Intensitas cahaya yang biasa digunakan adalah 6-
12 mwatt/cm² per nm
3. Cahaya diberikan pada jarak 35 cm di atas bayi
4. Jumlah bola lampu yang digunakan berkisar
antara 6-8 buah, terdiri dari biru (F20T12), cahaya
biru khusus (F20T12/BB) atau daylight flourescent
tubes

II. PROSEDUR PEMBERIAN


1. Persiapan Unit Terapi
a. Hangatkan area tempat unit terapi sinar
sehingga suhu di bawah lampu 38 `C sampai
30 `C
b. Nyalakan mesin dan pastikan semua tabung
flouresens berfungsi dengan baik
c. Ganti tabung setelah 2000 jam penggunaan
atar setelah 3 bulan, walaupun tabung masih
bisa berfungsi
d. Gunakan linen putih pada basinet atau
inkubator, dan tempatkan tirai putih di sekitar
daerah unit terapi ditempatkan untuk
memantulkan cahaya sebanyak mungkin
kepada bayi
2. Pemberian Terapi Sinar
a. Tempatkan bayi dibawah sinar lampu terapi
- bila berat bayi 2 kg atau lebih, tempakan
bayi dalam keadaan tidak memakai pakaian
pada basinet. tempatkan bayi yang lebih
RUMAH SAKIT UMUM
TEUNGKU PEUKAN IDENTIFIKASI BAYI BARU LAHIR ATAU NEONATUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/NICU/09/2018 00 1/1

kecil dalam inkubator


- letakkan bayi sesuai petunjuk pemakaian
alat dari pabrik
b. Tutupi mata bayi dengan penutup mata,
pastikan lubang hidung bayi tidak ikut
tertutup. jangan tempelkan penutup mata
dengan menggunakan selotip
c. Balikkan bayi setiap 3 jam
d. Pastikan bayi diberi asi
e. Motivasi ibu untuk menyusui bayi dengan ASI
ad libitum, paling kurang setiap 3 jam
f. Selama menyusui, pindahkan bayi dari unit
terapi sinar dan lepaskan penutup mata
g. Bila bayi menerima cairan per IV atau ASI yang
telah dipompa (ASI Perah), tingkatkan volume
cairan atau ASI sebanyak 10% volume total per
hari selama bayi masih diterapi sinar.
h. Bila bayi menerima cairan per IV atau makanan
melalui NGT, jangan pindakan bayi dari sinar
terapi sinar
i. Perhatikan selama menjalani terapi sinar,
konsistensi tinja bayi bisa menjadi lebih lembek
dan berwarna kuning. keadaan ini tidak
membutuhkan terapi khusus
j. Teruskan terapi dan tes lain yang telah
ditetapkan
k. Pindahkan bayi dari unit terapi sinar hanya
untuk melakukan prosedur yang tidak bisa
dilakukan di dalam unit terapi sinar
l. Bila bayi sedang menerima oksigen, matikan
sinar terapi sinar sebentar untuk mengetahui
apakah bayi mengalami sianosis sentral (lidah
dan bibir biru)
m. Ukur suhu bayi dan suhu udara di bawah sinar
terapi sinar setiap 3 jam. bila suhu bayi lebih
dari 37.5 `C, sesuaikan suhu ruangan untuk
sementara pindahkan bayi dari unit terapi
sinar sampai suhu bayi antara 36.5 - 37.5 `C.
n. Ukur kadar bilirubin serum setiap 24 jam,
kecuali kasus-kasus khusus
o. Hentikan terapi sinar bila kadar serum
bilirubin < 13mg/Dl

III. Kasus-kasu yang perlu diperhatikan :


1. Bila kadar bilirubin serum mendekati jumlah
indikasi tranfusi tukar, persiapkan kepindahan
bayi dan secepat mungkin kirim bayi ke rumah
sakit tersier atau senter untuk tranfusi tukar dan
sertakan contoh darah ibu dan bayi.
2. Bila bilirubin serum tidak bisa diperiksa,
RUMAH SAKIT UMUM
TEUNGKU PEUKAN IDENTIFIKASI BAYI BARU LAHIR ATAU NEONATUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/NICU/09/2018 00 1/1

hentikan terapi sinar setelah 3 hari


3. Setelah terapi sinar dihentikan observasi bayi
selama 24 jam dan ulangi pemeriksaan bilirubin
serum bila memungkinkan, atau perkirakan
keparahan ikterus menggunakan metode klinis

1. DPJP
UNIT TERKAIT
2. Perawat NICU

Anda mungkin juga menyukai