Anda di halaman 1dari 5

FOTOTERAPI (TERAPI SINAR)

No. Dokumen: No. Revisi : Hal. :


RSUD dr. R. Goeteng Ke-3 1/3
Taroenadibrata
Purbalingga
Ditetapkan :
Tgl. Terbit : Direktur RSUD dr. R. Goeteng
STANDAR Taroenadibrata Purbalingga
PROSEDUR
OPERASIONAL 02 Januari 2018
(SPO) dr. Nonot Mulyono,M.Kes
NIP. 19620909 198803 1 011
Pengertian : Fototerapi (terapi sinar) adalah terapi menggunakan sinar ultaviolet
dengan panjang gelombang tertentu dan waktu tertentu yang di maksud
untuk menurunkan kadar bilirubin
Tujuan : Menurunkan kadar bilirubin indirek sampai pada kadar yang tidak
memerlukan fototerapi lagi
Kebijakan : Keputusan Direktur No. 066/214/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Pasien RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
Prosedur : A. Persiapan alat fototerapi :
1. Pastikan penutup atau pelindung
pada posisi yang tepat hal ini untuk mencegah bayi agar tidak
terluka bila tiba- tiba lampu pecah, serta melindungi dari
bahaya sinar ultraviolet
2. Nyalakan tombol unit dan periksa
apakah seluruh lampu fluoresens menyala dengan baik
3. Ganti lampu fluoresens menyala
dengan baik
4. Hangatkan ruangan dimana unit itu
berada sehingga suhu dibawah lampu 28˚C- 30 ˚
5. Pastikan penutup atau pelindung
pada posisi yang tepat hal ini untuk mencegah bayi agar tidak
terluka bila tiba- tiba lampu pecah, serta melindungi dari
bahaya sinar ultraviolet
6. Nyalakan tombol unit dan periksa
apakah seluruh lampu fluoresens menyala dengan baik
7. Ganti lampu fluoresens bila terbakar
atau mulai berkedip – kedip
8. Hangatkan ruangan diamana unit itu
berada sehingga suhu dibawah lampu 28˚C- 30 ˚
9. Catat tanggal kapan lampu mulai
dipasang dan pastikan durasi total penggunaan lampu 10
10. Ganti lampu setiap 1000 jam atau
setelah penggunaan 3 bulan, walaupun lampu masih tetap
menyala (berdasarkan buku catatan penggunaan alat)

FOTOTERAPI ( TERAPI SINAR )

No. Dokumen: No. Revisi : Hal. :


Ke-3 2/3
RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata
Purbalingga
Prosedur : 11. Gunakan kain pada boks bayi, atau
inkubator dan letakan tirai putih mengelilingi area sekeliling
unit tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar
sebanyak mungkin ke arah bayi
Cara melakukan fototerapi :
1. Letakan bayi
dibawah lampu terapi sinar
1.1 Bila berat badan bayi 2000 gram atau lebih, letakkan bayi
dalam keadaan telanjam di boks bayi. Letakkan bayi yang
lebih kecil di inkubator
1.2 Tutup mata bayi dengan penutup, pastikan penutup mata tidak
menutupi lubang hidung. Jangan gunakan plester untuk fiksasi
penutup
2. Letakan bayi
sedeket mungkin dengan lampu sesuai dengan petunjuk atau manual
dari spesifikasi alat
3. Diusahakan
seluruh tubuh seluas – luasnya terpapar sinar
4. Ubah posisi
bayi tiap 3 jam
5. Pastikan bayi
diberi minum :
5.1 Anjurkan ibu untuk memberi minum setiap diperlukan, paling
tidak setiap 3 jam
5.2 Pindahkan bayi dari unit fototerapi selama diberi minum dan
lepaskan penutup mata
5.3 tidak diperlukan untuk menambah atau mengganti ASI dengan
air , dekstrosa atau PASI
5.4 bila bayi tidak dapat menyusu, berikan ASI peras dengan
menggunakan salah satu cara alternatif pemberian minum.
Naikan volume pemberian ASI peras dalam sehari (10-15 %
dari kebutuhan rumatan sehari, mungkin sampai 25 % ) atau
dengan menambah 25 ml/kg susu selama bayi dibawah lampu
terapi sinar. Jika masukan cairan tidak mencukupi, diberikan
cairan perinfuse
6. Timbang bayi setiap hari dan awasi penurunan BB akibat kehilangan
air secara evaporasi atau diare, terutama pada bayi premature
7. Fases bayi mungkin akan keluar dan berwarna kuning saat bayi
menerima terapi sinar. Kondisi tidak memelukan terapi khusus
8. Hentikan fototerapi saat orang tua mengunjungi banyinya dan
membuka pelindung mata untuk memudahkan interaksi alami antara
orang tua dan bayi
9. Lanjutkan pengobatan dan pemeriksaan lsin :
9.1 Bayi dipindahkan dari unit terapi sinar hanya untuk prosedur
yang tidak dapat dilakukan selama dibawah lampu terapi sinar

FOTOTERAPI ( TERAPI SINAR )


No. Dokumen: No. Revisi : Hal. :
Ke-3 3/3
RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata
Purbalingga
Prosedur : 9.2 Bila bayi menerima oksigen, matikan lampu saat memeriksa
bayi untuk mengetahui sianosis sentral
10. Pantau suhu tubuh bayi dan suhu udara sekitar bayi setiap 3 jam .
untuk bayi dalam inkubator, thermisthor probe harus dilindungi
dari sinar
11. Periksa kadar bilirubin setiap 12 jam :
11.1 Hentikan fototerapi ketika kadar bilirubin turun dibawah
kadar indikasi dilakukan fototerapi atau 15 mg/ml
12. Bila kadar bilirubin serum mendekati nilai untuk dilakukan
transfusi tukar, bayi dirujuk kerumah sakit lain
13. Bila bayi kecil (berat lahir < 2500 gram dan umur kehamilam < 37
minggu ) atau sespsis, hentikan fototerapi setelah 3 hari
14. Bila da kecurigaan ikterus hemolitik atau ikterus ditemukan pada
hari pertama, hentikan fototerapi selama 4 hari
Unit terkait 1. SMK Anak
2. Ruang Perinatalogi

Anda mungkin juga menyukai