Anda di halaman 1dari 3

ASESMEN NYERI

No. Dokumen: No. Revisi : Hal. :


RSUD dr. R. Goeteng Ke-3 1/3
Taroenadibrata
Purbalingga
Ditetapkan :
Tgl. Terbit : Direktur RSUD dr. R. Goeteng
STANDAR Taroenadibrata Purbalingga
PROSEDUR
OPERASIONAL 02 Januari 2018
(SPO) dr. Nonot Mulyono,M.Kes
NIP. 19620909 198803 1 011
Pengertian :  Asesmen nyeri adalah suatu tindakan melakukan penilaian rasa
sakit/nyeri pada pasien di Rumah sakit, yang terdiri atas asesmen
nyeri awal dan asesmen nyeri ulang
 Asesmen nyeri awal adalah suatu tindakan melakukan penilaian rasa
sakit/ nyeri pada pasien saat paisen dilayani pertama kali di rawat
jalan maupun di unit gawat darurat
 Asesmen nyeri ulang adalah suatu tindakan melakukan penilaian
ulang nyeri ulang rasa sakit /nyeri pada pasien dengan keluhan nyeri
baik di rawat jalan, UGD, rawat inap maupu rawat khusus sampai
pasien terbebas dari rasa nyeri

Tujuan :  Semua pasien di rumah sakit dilakukan asesmen nyeri


 Untuk mengidentifikasi masalah kenyamanan pasien
 Sebagai dasar untuk melakukan managemen nyeri
 Semua pasien nyeri dilakukan pengelolaan nyeri sesuai panduan
managemen nyeri
Kebijakan : Setiap pasien dengan keluhan nyeri harus dilakukan asesmen nyeri
sesuai dengan Keputusan Direktur no: 066/148/2015 tentang kebijakan
asesmen pasien
Prosedur : 1. Siapkan alat- alat
a. Lembar rekam medis
b. Alat peraga
2. Ucapkan salam selamat pagi/sore/malam, bapak/ibu/sdr/sdri
3. Sebut nama dan peran anda
“ saya ...............(nama), sebagai dokter/perawat penanggung jawab
bpk/ibu saat ini
4. Jelaskan maksud dan tujuan yang akan dilakukan
5. Lakukan penilaian rasa sakit/nyeri dengan pengkajian yang sesuai
untuk masing- masing pasien :
ASESMEN NYERI

No. Dokumen: No. Revisi : Hal. :


Ke-3 2/3
RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata
Purbalingga
Prosedur : a. NIPS (neonatal infant pain scale) untuk neonatus
b. FLACC (Face, Leg,Activity, Cry,Consolability) untuk anak usia
< 3 tahun atau anak dengan gangguan kognitif atau untuk pasien
– pasien anak yang tidak dapat dinilai dengan skala lain
c. Wong Baker FACES Pain Scale untuk pasien dewasa dan anak >
3 tahun yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya
dengan angka
d. VAS (Analog Scale) untuk pasien dewasa dan anak Visual > 9
tahun, dengan skala:
0: tidak nyeri
1-3 : nyeri ringan
4-6 : nyeri sedang
7-10: nyeri hebat
Pasien diminta mengekspresikan rasa nyerinya
e. Comfort Scale untuk menilai derajat sedasi pada anak dewasa
dengan terapi sedasi, yang dirawat di ruang intensif/kamar
operasi/ruang rawat inap yang tidak dapat dinilai menggunakan
Visual Analog Scale atau Wong Baker face pain Scale.
6. Lakukan oleh dokter/perawat tindakan/intervensi sesuai dengan
derajat nyeri yang di derita
7. Lakukan asesmen ulang nyeri tiap 8 jam atau sesuai kondisi pasien,
pengukuran tanda vital pasien, satu jam setelah tatalaksana nyeri.
8. Untuk pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan
asesmen ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat-
obatan
a. Pada nyeri akut/kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit –
1 jam setelah pemberian obat nyeri
b. Catat dan dokumentasikan hasil asesmen nyeri dalam rekam
medic pada form respon tindakan keperawatan, dan catat
perkembangan pasien terintegrasi
c. Informasikan hasil asesmen nyeri kepada pasien/keluarga dan
dokumentasikan dalam rekam medis
9. Hal yang perlu diperhatika
a. Pada nyeri akut/kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit –
1 jam setelah pemberian obat nyeri
ASESMEN NYERI

No. Dokumen: No. Revisi : Hal. :


Ke-3 3/3
RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata
Purbalingga
Prosedur : b. Catat dan dokumentasikan hasil asesmen nyeri dalam rekam
medic pada form respon tindakan keperawatan, dan catat
perkembangan pasien terintegrasi
c. Informasikan hasil asesmen nyeri kepada pasien/keluarga dan
dokumentasikan dalam rekam medis
10. Hal yang perlu diperhatikan
a. Kondisi pasien
b. Catatan rekam medis
Unit terkait a. Instalasi Rawat Jalan
b. IGD
c. Instalasi Rawat Inap
d. Instalasi Intensif Care Unit
e. HD

Anda mungkin juga menyukai