Anda di halaman 1dari 30

FORMULIR PENGKAJIAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS GRESIK

IDENTITAS
Nama : Ny.Q Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 68 Tahun Status Marital : Menikah
Agama : Islam Penanggung Jawab : Ny. S
Suku : Jawa / Indonesia Alamat : Kebomas, Gresik
Pendidikan :- Tgl. MRS : 20-03-2019
Pekerjaan : Pedagang Tgl. Pengkajian : 20-03-2019
Alamat : Kebomas, Gresik No. Reg : 99009
Dx. Medis : Hipertensi dan infark

RIWAYAT SAKIT & KESEHATAN


1. Keluhan Utama :
Pasien Mengatakan bahwa dia Sesak Nafas

2. Riwayat penyakit saat ini :


Pasien mengatakan bahwa dia sesak nafas dan memberat 2 bulan ini, serta mudah lelah
ketika melakukan suatu aktifitas padahal aktivitasnya tidak terlalu berat. pasien belum
pernah memeriksakan kesehatannya selama 2 bulan ini dan baru sekarang melakukan
pemeriksaan.

3. Penyakit yang pernah diderita:


Pasien mengatakan bahwa sudah mengidap riwayat hipertensi 20 tahun yang lalu dan
riwayat infark miokard 10 tahun yang lalu

4. Penyakit yang pernah diderita keluarga :


Pasien mengatakan bahwa Bapaknya memiliki riwayat hipertensi

5. Riwayat alergi :  Ya  Tidak Jelaskan : Pasien tidak memiliki


Alergi apapun
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum :  baik  sedang  lemah

2. Kesadaran :
 compos mentis  sopor  somnolent  coma  lain-lain :
Tanda Vital :
Tensi : 160/100 mmHg Nadi: 98 x/menit Suhu: 37˚C Pernafasan : 24 x/menit

3. Pola nafas :
Irama :  teratur  tidak teratur
Jenis :  dispnoe  kussmaul  ceyne stokes  lain-lain :
Suara nafas :  vesikuler  stridor  wheezing  ronchi
 lain-lain : .........
Sesak nafas :  ya  tidak
Batuk : ya  tidak Jelaskan : pasien mengalami batuk dengan sputum yang kental dan
sulit keluar

Masalah Keperawatan : bersihan jalan napas tidak efektif

4. Kardiovaskuler :
Irama Jantung :  reguler  irreguler S1/S2 tunggal :  ya  tidak
Nyeri dada :  ya  tidak
P = Pasien mengatakan jika terlalu kecapekan dada terasa nyeri, untuk meredahkan nyeri
dada tersebut dengan melakukan tarik nafas perlahan
Q = Nyerinya seperti tertusuk benda tajam
R = Dada terkadang menjalar ke bahu, punggung, leher
S = Skala 2
T = Nyeri dada akan muncul jika terlalu banyak beraktivitas
Bunyi jantung :  normal  murmur  gallop  lain-lain :
CRT :  < 3 detik  > 3 detik
Akral :  hangat  panas  dingin basah  dingin kering
Masalah Keperawatan : penurunan curah jantung
5. Persyarafan
GCS :
Eye : 4 (bisa membuka mata secara sepontan)
Verbal : 3 (bicara tidak jelas)
Motorik : 5 (dapat menunjukkan daerah yang sakit)
Reflek fisiologis:  patella  triceps  biceps  lain-lain :
Reflek patologis:  babinsky  budzinsky  kernig  lain-lain :
Istirahat/tidur : 4 jam/hari
Gangguan tidur :  ada  tidak Jenis: insomnia
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

6. Penginderaan :
a. Mata
Pupil:  isokor  anisokor  lain-lain: Palpebra: cekung  tidak
Konjungtiva:  anemis tidak Sklera:  ikterus  tidak
Gangguan penglihatan:  ya  tidak Alat bantu  ya  tidak
Lain-lain:
b. Telinga
Gangguan pendengaran:  ya  tidak Jelaskan : serumen (-)
Lain-lain:
c. Hidung
Bentuk:  normal  tidak Jelaskan : simetris
Gangguan penciuman:  ya  tidak Jelaskan : secret (-)
Lain-lain:
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

7. Perkemihan :
Kebersihan :  bersih  kotor
Urine : Jumlah: 1000 cc/hari Warna : kuning muda Bau : menyengat
(-)
Alat bantu (kateter):  ya  tidak
Kandung kemih : membesar  ya  tidak
Nyeri tekan  ya  tidak
Gangguan :  anuria  oliguria  retensi  inkontinensia
 nocturia  lain-lain :
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
8. Pencernaan :
Nafsu makan:  baik  menurun
Porsi makan:  habis  tidak Jelaskan:
Minum: jumlah: 1000 cc/hari jenis minuman: air mineral
Mulut dan Tenggorokan
Mulut:  bersih  kotor  berbau
Mukosa:  lembab  kering  stomatitis
Tenggorokan:  sakit menelan/ nyeri telan  kesulitan menelan
 pembesaran tonsil  lain-lain : adanya distensi vena jugularis
Abdomen
Perut:  tegang  kembung  ascites  nyeri tekan, lokasi:
Peristaltik: x/menit
Pembesaran hepar:  ya  tidak Jelaskan:
Pembesaran lien:  ya  tidak Jelaskan: odema (-)
BAB: 1 x/hari Teratur  ya  tidak Lain-lain:
Konsistensi: normal Bau : khas Warna: kuning

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

9. Muskuloskeletal & Integumen :


Kemampuan pergerakan sendi:  bebas  terbatas Jelaskan: oedem (+)
Kekuatan otot: 5 5

5 5
Kulit:  lembab  kering  eksoriasis
Warna kulit:  ikterus  sianosis  kemerahan
 pucat  hiperpimentasia
Turgor:  baik  sedang  jelek
Oedema:  ada  tidak ada Lokasi: ekstremitas Lain-lain:........
Masalah Keperawatan: intoleransi aktivitas

10. Endokrin :
Pembesaran tyroid:  ya  tidak
Pembesaran limfe:  ya  tidak
Hiperglikemia:  ya  tidak Hipoglikemia:  ya  tidak
Luka gangren:  ya  tidak Pus  ya  tidak
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

11. Personal hygiene :


Kebersihan secara umum:  bersih  kotor  berbau
Mandi: 2 x/hari Sikat gigi: 2 x/hari
Keramas: 1 x/ 2 hari
Kebersihan kuku  bersih  kotor
Ganti pakaian: 2 x/hari
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

12. Psikologis – Sosial – Spiritual :


Ketaatan menjalankan ibadah:  taat  tidak taat  kadang-kadang
Kegiatan dalam menjalankan ibadah: dapat melakukan sholat 5 waktu
Orang yang paling berharga/berarti: keluarga
Hubungan dengan teman & lingkungan sekitar: baik
Perasaan saat ini:  cemas  stres  biasa saja/tenang
Masalah Keperawatan: ansietas

Data Penunjang (Lab/ Foto/ dll.) :


1. Kadar trigliserida : 210 mg/dl
2. Kadar HDL : 60 Mg/dl\
3. Hb. : 4.0 g/dl

Terapi yang didapat:


1. Terapi oksigen
2. Pemberian obat
3. Mengurangi pemakaian garam
4. inhibitor ACE dan anti aritmia
5. suction

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. bersihan jalan napas tidak efektif
2. penurunan curah jantung
3. intoleransi aktivitas
4. ansietas
ANALISIS DATA
Data Etiologi Masalah
Ds. : Penyakit kardiovaskuler, bersihan jalan napas tidak
Pasien mengatakan sering infeksi
efektif

batuk dan sulit
Adanya bendungan cairan
mengeluarkan sputum dalam rongga pleura

serta sesak napas. Hambatan reabsorbsi cairan
Do. : dari rongga

 Irama : tidak teratur Efusi pleura
 Jenis : dispnoe 
Proses peradangan pada
 Suara napas : ronchi rongga pleura

 Sputum kental (+)
Hipersekresi mucus
 Batuk (+) 
 RR : 24 x/menit Secret tertahan di saluran
napas

Ronchi

Bersihan jalan napas tidak
efektif
Ds. : Kelainan metabolisme penurunan curah jantung
(lemak, koagulasi darah dan
Pasien mengatakan bahwa
keadaan dinding arteri)
detak jantungnya cepat dan 
Ateroklorosis
mengalami batuk 
Do. : penimpunan plak di dinding
arteri
 Irama jantung : irregular 
 Terdengar suara jantung Sel-sel endotel menyusun
lapisan dinding dalam
S3 pembuluh darah
 Bunyi jantung : murmur 
Berkurangnya aliran darah
 CRT > 3 detik 
Mengganggu adsorbs nutrient
 Distensi vena jugularis dan oksigen
 Edema ekstermitas +2 
Pembuluh darah nekrotik
 sianosis 
Tumbuh jaringan parut
 Tensi : 160/100 mmHg

 Nadi: 98 x/menit lumen sempit dan kaku

Aliran darah tersumbat

Penurunan kemampuan
jantung untuk memompa

Fungsi jantung menurun

penurunan curah jantung

Ds. : Penurunan curah jantung Intoleransi aktivitas


Pasien mengatakan bahwa 
Suplai darah ke jaringan
setelah melakukan
tidak adekuat
aktivitas mudah merasa 
Kelemahan fisik
lelah dan lemah 
Do. : Intoleransi aktivitas
 Frekuensi jantung
meningkat yaitu 98
x/menit
 Tensi : 160/100 mmHg

Ds. : Jantung kekurangan oksigen ansietas


Pasien mengatakan dirinya 
Iskemia otot jantung
merasa bingung dan 
merasa khawatir dengan Nyeri

kondisinya ansietas
Do. :
Tampak gelisa
Tampak tegang
Tekanan darah meningkat
yaitu 160/100 MmHg

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan ditandai
dengan ronchi, batuk dan sputum yang kental dan sulit keluar, irama tidak teratur, dispnea
2. penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas ditandai dengan
sianosis, Irama jantung irregular, terdengar suara jantung S3, Bunyi jantung : murmur,
CRT > 3 detik, distensi vena jugularis, edema ekstermitas +2, sianosis, tensi : 160/100
mmHg, nadi: 98 x/menit
3. intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen ditandai dengan dispnea dan mudah lelah, frekuensi jantung meningkat yaitu 98
x/menit, tensi : 160/100 mmHg
4. ansietas berhubungan dengan kebutuhan tidak terpenuhi ditandai dengan tampak gelisa,
tegang, dan tekanan darah meningkat yaitu 160/100 MmHg

INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1. bersihan jalan Tujuan : Setelah 1. latihan batuk
napas tidak dilakukan asuhan efektif
efektif keperawatan a) observasi
selama 2 × 24 jam  identifikasi  mengetahui
diharapkan kemampuan seberapa
bersihan jalan batuk mampu pasien
napas klien efektif. dalam
dengan criteria mengeluarkan
hasil : pasien dapat sputum
batuk efektif  monitor  memastikan
meningkat, dispnea adanya retensi adanya sputum
menurun, frekuensi sputum di saluran
napas dalam napas
membaik 14-20
×/menit dan pola
napas membaik b) terapeutik
yaitu teratur dan  atur posisi  memudahkan
vesikuler semi- pasien dalam
Fowler atau bernafas
fowler
 pasang  apabila
perlak dan sputum keluar
bengkok di tidak
pangkuan mengotori
pasien pasien dan
tempat
tidurnya
 buang  agar virus
secret pada tidak
tempat menyebar
sputum kemana-mana
c) edukasi
 jelaskan  agar pasien
tujuan dan mengetahui
prosedur dan
batuk berpartisipasi
efektif dalam setiap
tindakan
keperawatan
 anjurkan  membantu
tarik napas mengeluarkan
dalam dan sputum yang
mengulangi sulit keluar
nya 3 kali
serta pada
tarik napas
ketiga
anjurkan
batuk
dengan kuat
d) kolaborasi
 kolaborasi  Membantu
pemberian pasien dengan
mukolitik cara
atau mengencerkan
ekspektoran dahak yang
sulit keluar

2. manajemen
jalan napas
a) observasi
 monitor  Mengetahui
pola napas seberapa parah
(frekuensi, pengaruh
kedalaman, dahak pada
usaha pasien
napas)
 monitor  Memastikan
bunyi napas adanya sputum
tambahan yang
(ronchi) menghalangi
jalan napas
 monitor  Untuk
sputum mengetahui
(jumlah, seberapa parah
warna, kondisi klien
aroma)
b) terapeutik
 posisikan  memudahkan
semi fowler pasien dalam
atau fowler bernafas
 berikan  salah satu
minum alternative
hangat mengencerkan
sputum
 lakukan  tindakan untuk
fisioterapi membantu
dada klien
mengeluarkan
sputum
 penghisapa
 karena pada
n lendir
saat
kurang dari penghisapan
15 detik oksigen tidak
c) edukasi sampai paru-
paru
 anjurkan  agar sputum
asupan cair
cairan 2000
ml/hari
 ajarkan  supaya pasien
teknik dapat
batuk melakukan
efektif dengan
d) kolaborasi mandiri dalam
mengeluarkan
sputum
 kolaborasi  pemberian
pemberian obat
bronkodilat bronkodilat
or, untuk
ekspektoran melebarkan
, mukolitik jalan napas,
ekspektoran
obat Untuk
merangsang
pengeluaran
sputum,
mukolitik
membuat
hancur formasi
sputum atau
tidak lagi
bersifat kental.
3. pemantauan
respirasi
a) observasi
 monitor Untuk mengetahui
kemampuan kemampuan batuk
batuk efektif pasien apakah
efektif sampai mampu
mengeluarkan
sputum.
 monitor Untuk mengetahui
adanya berapa banyak
produksi produksi sputum dan
sputum letaknya sehingga
 monitor dalam menentukan
adanya tindakan dapat sesuai
sumbatan
jalan napas
 auskultasi
bunyi napas
b) terapeutik Selalu cek respirasi

 atur interval klien sebelum dan


pemantauan sesudah tindakan

respirasi keperawatan

sesuai
kondisi
klien Untuk mengetahui

 dokumentas perkembangan dari

ikan hasil hasil keperawatan


pemantauan
c) edukasi
 jelaskan Menjadikan pasien

tujuan dan semangat dan

prosedur berpartisipasi aktif

pemantauan dalam tindakan


keperawatan
 informasika
n hasil
pemantauan
4. fisioterapi
dada
a) observasi
 identifikasi
indikasi
Sputum yang kental
dilakukan
sangat mengganggu
fisioterapi
dada (mis. saluran napas
sputum sehingga suplai
kental dan oksigen ke paru-paru
sulit keluar) berkurang
 identifikasi
kontraindik
asi
fisioterapi
dada
 monitor
status
pernapasan Untuk memastikan
 periksa bahwa sputum
segmen menumpuk pada
paru yang daerah tersebut
mengandun
g sekresi
berlebihan
 monitor
jumlah dan
karakteristi
Jumlah dan
k sputum
karakteristik sputum
 monitor
Untuk mengetahui
toleransi
penyakit yang
selama dan
diderita pasien
setelah
prosedur
b) terapeutik
 posisikan
Posisikan pasien
pasien
sesuai dengan area
sesuai
yang terdapat
dengan area
sputum sehingga
paru yang
sputum bisa keluar
mengalami
penumpuka
n sputum
 gunakan
bantal
untuk
membantu
pengaturan
posisi Perkusi pada daerah
 lakukan yang terdapat
perkusi sputum bertujuan
dengan agar sputum tidak
posisi lagi menempel pada
telapak daerah tersebut dan
tangan dapat dikeluarkan
ditangkupka
n selama 3-
5 menit
 lakukan
vibrasi
dengan
posisi
telapak
tangan rata
bersamaan
ekspirasi
melalui
mulut
 lakukan
fisioterapi Agar makanan yang
dada baru saja ditelan
setidaknya dikeluarkan lagi
2 jam bersamaan dengan
setelah sputum
makan
 hindari
perkusi
pada tulang Melakukan
belakang, fisioterapi pada

ginjal, daerah yang kontra

payudara indikasi akan

wanita, menimbulkan

insisi, dan bahaya


tulang
rusuk yang
patah
 lakukan
penghisapa Fisioterapi dada
n lender biasanya dilakukan
untuk dengan penghisapan
mengeluark lender agar
an sputum, sputumnya bersih
jika perlu
c) edukasi
 jelaskan
tujuan dan
prosedur
fisioterapi
dada
 anjurkan
batuk
segera
setelah
prosedur
selesai
 ajarkan
inspirasi
perlahan
dan dalam
melalui
hidung
selama
proses
fisioterapi
5. penghisapan
jalan napas
a) observasi
 identifikasi
kebutuhan
dilakukan
penghisapa
n
 auskultasi
suara napas
sebelum
daqn
sesudah
penghisapa
n
 monitor
status
oksigenasi,
status
neorologis,
dan status
hemodinam
ik sebelum,
selama,
setelah
tindakan
 monitor dan
catat warna,
jumlah dan
konsisten
sputum
b) terapeutik
 gunakan
teknik
aseptic
 gunakann
procedural
steril dan
disposibel
 gunakan
teknik
penghisapa
n tertutup,
sesuai in
dikasi
 pilih ukuran
kateter
 berikan
oksigen
dengan
konsentrasi
tinggi
paling
sedikit 30
detik
sebelum
dan setelah
tindakan
 lakukan
penghisapa
n lebih dari
15 detik
c) edukasi
 anjurkan
melakukan
teknik
napas
dalam,
sebelum
melakukan
penghisapa
n di
nasothachea
l
 anjurkan
bernapas
dalam dan
pelan
selama
insersi
kateter
suction
2. penurunan curah Setelah dilakukan 1. perawatan
jantung asuhan jantung
keperawatan a) Observasi
selama 2 × 24 jam  Identifikasi  memastikan
diharapkan tanda/gejala adanya
keefektifis pompa primer dispnea,
jantung atau curah Penurunan kelelahan
jantung efektif. curah
dengan criteria jantung
hasil suara jantung (meliputi
S3 menurun, dispenea,
murmur jantung kelelahan)
menurun, batuk  Identifikasi Memastikan
menurun, CRT tanda adanya tanda
membaik yaitu < 3 /gejala penurunan
detik, distensi vena sekunder curah jantung
jugularis menurun, penurunan sebelum
tekanan darah curah melakukan
membaik yaitu jantung tindakan
130/80 mmHg (missal lebih lanjut
ditensi vena
jugularis,
ronkhi,
batuk)
 Monitor Untuk
tekanan memastikan
darah tekanan
darah naik
atau turun

 Monitor Untuk memastikan


saturasi kebutuhan oksigen
oksigen pasien terpenuhi.

 Monitor Untuk mengetahui

keluhan seberapa nyeri dan

nyeri dada pada saat apa merasa


nyeri.
 Monitor Mengetahui tanda
aritmia penurunan curah
(kelainan jantung melalui
irama dan irama dan frekuensi
frekwensi) jantung.
 Periksa Untuk mengetahui
tekanan seberapa kuat
darah dan jantung saat
frekwensi digunakan
nadi beraktifitas.
sebelum
dan sesudah
aktifitas
b) Terapeutik
 Posisikan Di posisi ini,
pasien gravitasi menarik
semi-fowler diafragma ke bawah
atau fowler sehingga
dengan kaki memungkinkan
kebawah ekspansi dada dan
atau posisi paru-paru yang lebih
nyaman besar.

 Berikan diet . menjaga jantung


jantung agar tetap sehat dan

yang sesuai menjalankan


(mis. Batasi fungsinya dengan

asupan baik

kafein,
natrium,
kolestrol,
dan
makanan
tinggi
lemak)
 Fasilitasi
pasien dan
keluarga
untuk
modifikasi
hidup sehat
 Berikan
terapi Untuk
relaksasi merelaksasikan
untuk organ agar tidak
mengurangi tegang sehingga
stres, jika organ tidak
perlu mengalami
gangguan dalam
menjalankan
fungsinya
 Berikan Membuat pasien
dukungan semangat dalam
emosional menjalani perawatan
dan
spiritual
 Berikan Membantu
oksigen memenuhi
untuk kebutuhan oksigen
memepertah pada jantung
ankan
saturasi
oksigen
>94%
c) Edukasi
 Anjurkan Memberitahu agar

beraktivitas pasien tidak terlalu

fisik sesuai banyak aktifitas yang


toleransi melampaui

 Anjurkan kemampuan dirinya

beraktivitas agar tidak

fisik secara menambah kerja

bertahap beban jantung

d) Kolaborasi
 Kolaborasi Untuk

pemberian mengembalikan

antiaritmia, irama jantung


jika perlu kembali normal
 Rujuk ke
program Program ini
rehabilitasi dirancang Untuk
jantung memulihkan
gangguan pada
2. perawatan jantung
jantung
akut
a) Observasi
 Identifikasi
karakteristi Kaji nyeri PQRST
k  nyeri Untuk mengetahui
dada tindakan
(meliputi keperawatan lebih
faktor lanjut
pemicu dan
dan pereda,
kualitas,
lokasi,
radiasi,
skala,
durasi dan
frekuensi)
 Monitor
Aritmia( kel Kelainan irama dan
ainan irama frekuensi
dan memengaruhi
frekuensi) aktifitas setiap

 Monitor individu

saturasi
oksigen
b) Terapiutik
 Berikan
terapi Terapi rileksasi,

relaksasi istirahat, lingkungan

untuk yang nyaman

mengurangi membuat organ


ansietas dan ditubuh juga rileks
stres sehingga mampu
 Sediakan mengurangi fungsi
lingkungan kerja organ yang
yang berat
kondusif
untuk
beristirahat
dan
pemulihan
c) Edukasi
 Anjurkan
segera Apabila pasien
melaporkan merasa nyeri segera
nyeri dada melapor ke tugas
 Jelaskan medis agar segera
tindakan ditindak lanjutin
yang sebelum menjadi
dijalani lebih bahaya
pasien
 Ajarkan
teknik Cemas dan takut

menurunkan membuat otot tegang

kecemasan dan kerja organ

dan tubuh bertambah

ketakutan lebih cepat dan

d) Kolaborasi menjadi bahaya

 Kolaborasi
pemberian Untuk

antiplatelat, mengencerkan darah

jika perlu
 Kolaborasi
pemberian Untuk mengurangi

morfin, jika nyeri


perlu

3. intoleransi Setelah dilakukan 1. manajeme


aktivitas asuhan n energy
keperawatan a) observasi
selama 2 × 24 jam  Identifkasi
diharapkan klien gangguan Amati pada situasi
dapat fungsi seperti apa yang
meningkatkan tubuh yang membuat fungsi
toleransi aktivitas. mengakibat tubuh merasa lelah
dengan criteria kan
hasil saturasi kelelahan
oksigen meningkat,  Monitor
peningkatan kelelahan
aktivitas, keluhan fisik dan
lelah menurun, emosional
dispnea saat dan  Monitor
setelah melakukan lokasi dan Amati lokasi yang
aktivitas menurun, ketidaknya membuat
perasaan lemah manan ketidaknyamanan
menurun, aritmia selama Untuk menentukan
saat dan setelah melakukan tindakan
menurun, tekanan aktivitas keperawatan yang
darah dan frekuensi b) terapeutik akan diberikan
napas membaik  Sediakan kepada pasien
yaitu 130/80 mm lingkungan
Hg dan 14-20 nyaman dan
×/menit rendah
stimulus
(mis.
cahaya,
suara,
kunjungan)
 Lakukan
rentang
gerak pasif
dan/atau
aktif
 Berikan
aktivitas
distraksi
yang
menyenang
kan
 Fasilitas
duduk di
sisi tempat
tidur, jika
tidak dapat
berpindah
atau
berjalan
c) edukasi
 Anjurkan
tirah baring
 Anjurkan
melakukan
aktivitas
secara
bertahap
 Anjurkan
menghubun
gi perawat
jika tanda
dan gejala
kelelahan
tidak
berkurang
 Ajarkan
strategi
koping
untuk
mengurangi
kelelahan
d) kolaborasi
 Kolaborasi
dengan ahli
gizi tentang
cara
meningkatk
an asupan
makanan
2. terapi
aktivitas
a) observasi
 Identifikasi
deficit
tingkat
aktivitas
 Identifikasi
kemampuan
berpartisipa
si dalam
aktivotas
tertentu
 Identifikasi
sumber
daya untuk
aktivitas
yang
diinginkan
 Identifikasi
strategi
meningkatk
an
partisipasi
dalam
aktivitas
 Identifikasi
makna
aktivitas
rutin (mis.
bekerja)
dan waktu
luang
 Monitor
respon
emosional,
fisik, social,
dan
spiritual
terhadap
aktivitas
b) terapeutik
 Fasilitasi
focus pada
kemampuan
, bukan
deficit yang
dialami
 Fasilitasi
memilih
aktivitas
dan
tetapkan
tujuan
aktivitas
yang
konsisten
sesuai
kemampuan
fisik,
psikologis,
dan social
 Koordinasik
an
pemilihan
aktivitas
sesuai usia
 Fasilitasi
makna
aktivitas
yang dipilih
 Fasilitasi
aktivitas
fisik rutin
(mis.
ambulansi,
mobilisasi,
dan
perawatan
diri), sesuai
kebutuhan
 Tingkatkan
aktivitas
fisik untuk
memelihara
berat badan
 Fasilitasi
pasien dan
keluarga
memantau
kemajuanny
a sendiri
untuk
mencapai
tujuan
 Jadwalkan
aktivitas
dalam
rutinitas
sehari-hari
 Berikan
penguatan
positfi atas
partisipasi
dalam
aktivitas

c) edukasi
 Anjurkan
keluarga
untuk
member
penguatan
positif atas
partisipasi
dalam
aktivitas
 Jelaskan
metode
aktivitas
fisik sehari-
hari, jika
perlu
 Ajarkan
cara
melakukan
aktivitas
yang dipilih
 Anjurkan
melakukan
aktivitas
fisik, social,
spiritual,
dan
kognitif,
dalam
menjaga
fungsi dan
kesehatan

4. ansietas Setelah dilakukan 1. reduksi


asuhan ansietas
keperawatan a) observasi
selama 2× 24 jam  identifikasi
diharapkan klien saat tingkat Mengamati kapan
dapat tingkat ansietas pasien mengalami
ansietas efektif. berubah ansietas
dengan criteria  monitor
hasil perilaku tanda-tanda Mengamati tanda-
gelisah menurun, ansietas tanda ansietas sangat
perilaku tegang b) terapeutik penting Untuk
menurun, TTV  pahami mengetahui tindakan
menurun. situasi yang keperawatan
membuat selanjutnya
ansietas
 mengidentif Mengetahui situasi
ikasi situasi seperti apa yang
yang membuat pasien
memicu cemas sangat perlu
kecemasan
c) edukasi
 informasika Menginformasikan
n secara tentang keadaan
factual pasien ke pasien
mengenai sendiri diperlukan
diagnosis, guna membuat
pengobatan, pasien tenang dan
dan mau menerima
prognosis segala tindakan

 anjurkan keperawatan guna

keluarga mencapai

agar tetap kesembuhannya.


bersama
pasien Dukungan keluarga

 latih baik Untuk pasien

kegiatan karena pasien merasa

yang disayangi dan

mengalihka dibutuhkan.

n untuk
mengurangi Latih kegiatan yang

ketegangan membuat senang dan

 latih teknik merilekskan pikiran


relaksasi
2. terapi
relaksasi
a) observasi
Cek apa yang
 identifikasi
penurunan menyebabkan
tingkat penurunan energi
energy
 periksa
ketegangan Periksa TTV sangat
otot, penting Untuk
frekuensi mengetahui kondisi
nadi, atau respon pasien
tekanan
darah, dan
suhu
sebelum
dan sesudah
latihan
 monitor Untuk mengetahui
respon apakah terapi yang
terhadap baru dilakukan
terapi berhasil atau tidak
relaksasi
b) terapeutik
 ciptakan
lingkungan Lingkungan yang
tenang dan tenang dan nyaman
tanpa membuat rileks
gangguan sehingga
dengan mempercepat proses
pencahayaa penyembuhan
n dan suhu
ruang yang
nyaman
 berikan
informasi Sebagai bukti dan

tertulis membuat percaya

tentang pasien dan keluarga

persiapan sehingga menjadikan

dan keduanya merasa

prosedur tenang

teknik
relaksasi
 Gunakan
nada suara Dengan nada yang
lembut lembut membuat
dengan pasien nyaman dan
irama merasa mendapat
lambat dan kasih sayang dari
berirama perawat
c) edukasi
 Jelaskan
tujuan,
manfaat,
batasan, dan Membuat pasien
jenis, berpartisipasi dalam
relaksasi segala tindakan
yang keperawatan
tersedia
(mis. music,
meditasi,
napas
dalam,
relaksasi
otot
progresif)
 Jelaskan Agar pasien
secara rinci melakukan
intervensi intervensi sesuai
relaksasi yang direncanakan
yang dipilih
 Anjurkan
mengambil Dalam posisi yang

posisi nyaman menurut

nyaman pasien membuat

 Anjurkan badan menjadi rileks

rileks dan dan tidak sakit

merasakan
sensasi
relaksasi
 Anjurkan
sering Agar bisa melakukan
mengulang teknik releksasi
atau melatih secara mandiri
teknik yang
dipilih
 Demonstras
ikan dan
latih teknik
relaksasi
(mis. napas
dalam,
peregangan)

...........................,.......................................
Pengambil data,

Anda mungkin juga menyukai