Anda di halaman 1dari 5

BAB I

TES PENGUKURAN DAN EVALUASI

1. Pengertian Tes Pengukuran dan Evaluasi

Tes adalah alat atau instrumen untuk memperoleh suatu data


atau informasi. Pengukuran adalah suatu proses pengumpulan data
atau informasi yang dilakukan secara objektif. Sedangkan evaluasi
mrupakan proses pemberian makna dan nilai terhadap apa yang
dipertimbangkan melalui tes tersebut (Fenanlampir dan Faruq,
2015).

Menurut Widiastuti (2011) pengukuran yang dilakukan dalam


keolahragaan atau pendidikan olahraga berdasarkan hal-hal sebagai
berikut :

 Pengukuran harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang


semestinya diukur, sesuai dengan luas sempitnya tujuan yang
kita ukur atau capai.
 Niali-nilai keolahragaan belum dapat diketahui sebelum
dilakukan pengukuran tersebut.
 Pengukuran dalam keolahragaan atau pendidikan sangat
diperlukan untuk memperbaiki program.
 Tes dan pengukuran hendaknya dilaksanakan oleh para petugas
yang telah terlatih dan berpengalaman dalam lapangan tersebut.

2. Kegunaan Tes dan pengukuran

 Menentukan status bakat yang ada pada diri seseorang, dengan


begitu pembina dapat mengetahui perkembangan bakat dari
seseorang.
 Mampu mengklasifikasikan kemampuan seseorang dari hasil tes
pengukuran dengan cara mengelompokan seseorang berdasarkan
kemampuannya. Oleh karena itu kemampuan atau bakatnya akan
semakin berkembang jika di beri beban yang berbeda sesuai
dengan kemampuannya masing-masing.
 Diagnosa dan Bimbingan, bimbingan dimaksudkan supaya setiap
anak memperoleh jalan didalam menghadapi kesukaran-
kesukaran yang dialami. Bimbingan mengharuskan adanya
evaluasi tentang kapasitas dan kemampuan anak sehingga proses
pengajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak.
 Sebagai motivasi untuk melakukan olahraga
 Hasil dari sebuat tes dapat di gunakan sebagai alat pembelajaran.

3. Kriteria Pemilihan Tes

Kriteria pemilihan tes menurut Widiastuti (2011) meliputi


faktor-faktor sebagai berikut :

 Validitas, merupakan aspek kecermatan dari suatu pengukuran.


 Reliabilitas, identik dengan keterpercayaan, keterandalan,
keajegan, kestabilan, konsistensi, dan lain sebagainya.
 Objektifitas, merupakan derajat kesamaan hasil dari dua atau
lebih pengambil tes (tester).
 Norma, adalah pengkategorian hasil dari suatu tes dari seseorang.

4. Tes Kondisi Fisik

Macam-macam kondisi fisik menurut Dwikusworo (2010)


yang perlu di lakukan antara lain sebagai berikut :

1. Kekuatan (strength)

Kekuatan adalah kemampuan otot atau kemampuan otot


seseorang untuk menahan atau menerima beban kerja. Secara
fisiologis kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekumpulan
otot untuk melakukan kontraksi selama sekali secara maksimal
melawan beban yang diterima. Secara mekanis, kekuatan otot
merupakan sebagai gaya yang dihasikan oleh otot atau
sekelompok otot dalam satukali kontraksi maksimal.

2. Daya Tahan (Endurance)

Daya tahan dibagi menjadi dua yaitu, daya tahan


kardiovaskular (general endurance) dan daya tahan otot (muscle
endurance). Daya tahan kardiovaskular merupakan kemampuan
seseorang untuk melakukan kegiatana yang berintensitas sedang
dan sebagian otot yang digunakan dalam waktu yang lama.

Daya tahan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok


untuk melakukan kontraksi secara berulang ulang pada waktu
yang lama. Pada dasarnya daya tahan otot merupakan rentangan
antara daya tahan dan kekuatan otot.

3. Kecepatan (Speed)

Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk merubah


arah atau melakukan gerakan yang sama dalam waktu yang
secepat-cepatnya. Kecepatan bersifat lokomotor dan gerakannya
bersifat siklik ( gerakan yang dilakukan secara berulang-ulang).

4. Daya (Power)

Power merupakan kemampuan otot untuk melakukan


suatu kerja dengan kekuatan yang maksimal dalam waktu yang
cepat.

5. Kelincahan

Kemampuan untuk merubah arah atau posisi tubuh


dengan cepat dengan gerakan yang efektif dan benar.
6. Kelentukan (Flexibility)

Kelentukan adalah kemampuan sendi untuk melakukan


gerakan dalam ruang gerak sendi secara maksimal. Kelentukan
berkaitan dengan sendi, otot, tendon dan ligamen yang
disekeliling persendian. Fleksibilitas menunjukan besar kecilnya
pergerakan sendi secara maksimal.

7. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan adalah kemampuan untuk


mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat
berdiri (static balance) atau pada saat melakukan gerakan
(dinamic balance). Keseimbangan tergantung pada integrasi kerja
panca indra penglihatan, kanalis simisirkularis dan reseptor pada
otot.

8. Koordinasi (Coordination)

Koordinasi merupakan kemampuan melakukan gerakan


atau kerja dengan tepat dan efisien. Koordinasi sangat
berhubungan dengan semua jenis gerakan.

9. Kecepatan Reaksi (Reaction time)

Kecepatan reaksi adalah waktu yang digunakan antara


munculnya stimulus atau rangsangan dengan awal reaksi.
Kecepatan reaksi adalah waktu tersingkat yang dibutuhkan untuk
memberi jawaban kinetik pada saat menerima rangsangan.
Kecepatan reaksi berhubungan dengan kecepatan reflek, waktu
gerakan, dan waktu respon.

Anda mungkin juga menyukai