Anda di halaman 1dari 6

Nama :Risma Mulyaningsih

Kelas : 6D PJKR

Npm : 1910631070120

Mata kuliah : Tes Pengukuran Dan Pendidikan Jasmani

Nama Dosen : Dr. Febi Kurniawan Spd, Kor,M.Or

1. Apa yang dimaksud dengan tes dan pengkuran jika dihubungkan dengan olahraga
Data yang didapat dari hasil pengukuran sangat berguna untuk kebutuhan evaluasi dan
pengambilan keputusan dalam proses latihan. Hal yang sangat penting mengenai kebutuhan
serta fungsi dari pengukuran proses latihan adalah tes dan pengukuran dapat digunakan sebagai
sarana pengembangan tujuan dalam proses latihan. Hasil yang didapat juga bisa dipakai sebagai
peniliaan kemajuan latihan, memperbaiki program latihan, dan merekam kamajuan peserta
didik dan hali lain yang dirasa perlu untuk meningkatkan efektivitas Latihan. Pengertian tes
secara umum adalah alat pengumpul data dan sebagai dasar penilaian dalam proses pendidikan,
dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga menghasilkan nilai tentang
tingkah laku. Suatu tes adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi
tentang seseorang atau obyek. Melalui tes, pendidik dapat memperoleh informasi yang tepat
mengenai keadaan anak didiknya, apabila ia berada pada kemampuan rendah, sedang atau
tinggi. Sedangkan pengukuran merupakan proses pengumpulan data / informasi tentang
individu maupun obyek tertentu. Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur beberapa
performa dan untuk mengumpulkan data. Sebuah tes haruslah valid, yang berarti mengukur apa
yang seharusnya diukur dan haruslah terpercaya, yang berarti dapat diulang berkali-kali.
Pengukuran adalah skor kuantitatif yang berasal dari tes. Data yang diperoleh kemudian
dievaluasi. Sedangkan evaluasi adalah prosesmenempatkan/pemberian  nilai, makna atau
kelayakan pada data tersebut.
Pengukuran yang dilakukan dalam keolahragaan atau pendidikan olahraga berdasarkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Pengukuran harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang semestinya diukur, sesuai dengan luas
sempitnya tujuan yang kita ukur atau capai.
2. Niali-nilai keolahragaan belum dapat diketahui sebelum dilakukan pengukuran tersebut.
3. Pengukuran dalam keolahragaan atau pendidikan sangat diperlukan untuk memperbaiki
program.
4. Tes dan pengukuran hendaknya dilaksanakan oleh para petugas yang telah terlatih dan
berpengalaman dalam lapangan tersebut.

2. Jelaskan secara singkat hubungan antara kesegaran jasmani dengan olahraga

Berikut ini beberapa arti dari kesegaran jasmani menurut para ahli yang kami rangkum.

 Menurut pusat pengembangan kesegaran jasmani yaitu kondisi jasmani yang


berkaitan dengan kesanggupan tubuh untuk dapat berfungsi secara efisien dan
optimal.
 Menurut KBBI, kesegaran jasmani terdiri dari dua kata kesegaran yang mengandung
arti keadaan segar atau bisa juga kesehatan. Sedangkan jasmani yaitu badan atau
tubuh.
 Menurut Council Physical Fitness and sport, kesegaran jasmani yaitu kemampuan
tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa adanya kelelahan. Dalam
melaksanakan tugasnya penuh dengan kehati-hatian. Masih memiliki energi yang
cukup untuk menikmati waktu senggang serta mampu menghadapi berbagai
masalah yang tiba-tiba datang.
 Menurut roji, kesegaran jasmani yaitu aspek fisik secara menyeluruh. Adanya
kesegaran jasmani ini membuat seseorang dapat melakukan aktivitas sehari-hari
tanpa adanya lelah yang berlebihan, dengan demikian seseorang tersebut dapat
menikmati waktu senggangnya dengan baik dengan energi yang cukup untuk
melakukan aktivitas mendadak.
 Menurut Mochamad Sajoto, kesegaran jasmani yaitu seseorang yang mampu
menyelesaikan pekerjaan sehari-hari tanpa adanya kelelahan. Hal ini bisa diartikan
bahwa orang tersebut mengeluarkan energi yang besar untuk kebutuhan gerak dan
bisa menikmati waktu luangnya dalam keadaan darurat ataupun tidak.
 Menurut Engkos Kosasih (1983), kesegaran jasmani yaitu seseorang yang fit berarti
orang tersebut memiliki kemampuan (ability), kekuatan (strength), daya kreasi,
kesanggupan dan daya tahan melakukan pekerjaan dengan optimal yang tidak
menimbulkan kesalahan.
 Menurut Prof. Soedjatmo Soemowardoyo, kesegaran jasmani yaitu kemampuan
yang dimiliki seseorang untuk dapat menyesuaikan lingkungan dengan fungsi alat
tubuhnya di ambang batas fisiologi. Selain itu bisa juga diartikan sebagai kerja fisik
yang efisien karena tidak merasa kelelahan yang berlebihan.
 Menurut Djoko Pekik Irianto (2004), suatu kemampuan fisik seseorang untuk
melakukan kerja sehari-hari dengan efisien dengan tidak mengalami kelelahan yang
berlebihan, sehingga seseorang tersebut dapat menikmati waktu luangnya.
 Menurut T. Cholik Muthohir (1999), Pengertian kesegaran jasmani yaitu adanya
kondisi yang memperlihatkan seseorang mampu untuk melaksanakan tugas
produktifnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
 Menurut Wahjoedi, kebugaran jasmani yaitu kemampuan seseorang yang dapat
melaksanakan pekerjaan sehari-hari dan tugasnya secara giat, tidak mengalami
kelelahan dengan begitu seseorang masih memiliki cadangan energi, dan masih
bisa menikmati waktu luang dan dapat tanggap dalam keadaan darurat yang tidak
terduga.

Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan untuk memelihara kesehatan dan
memperkuat otot – otot tubuh. Olahraga adalah cara alami menjaga kesehatan dan mencegah
penyakit. Penelitian membuktikan, aktif bergerak setiap hari dapat menjauhkan dari risiko
penyakit.
Tujuan utama PJOK adalah meningkatkan life-long physical activity dan mendorong
perkembangan fisik, psikologis dan sosial peserta didik. Lalu hubungannya kesegaran jasmani
dengan olahraga adalah memberikan dasar bagaimana melakukan aktivitas fisik/gerak jasmani
(physical exercise) secara teratur, dengan frekuensi tertentu tiap minggunya, durasi aktivitas
fisik serta intensitas yang dilakukan. Karena, Pada dasarnya olahraga adalah suatu aktivitas fisik
atau gerakan anggota tubuh yang berlangsung secara berulang dalam waktu tertentu. Organ
yang paling aktif pada saat aktivitas adalah otot rangka. Agar otot rangka dapat kontraksi
dengan baik dan dapat ditingkatkan kinerjanya, maka perlu suatu kesatuan yang baik dengan
sistem saraf yang melayaninya (menginervasinya).

3. Sebutkan dan jelaskan komponen – komponen kesegaran jasmani!


1. Kekuatan (Strength)

Kebugaran jasmani dengan kekuatan adalah kemampuan otot menerima suatu beban dengan
berat tertentu.

Bagian tubuh yang bisa dilatih dengan kekuatan ada otot perut, otot lengan dan otot kaki.
Berikut jenis-jenis latihan kebugaran jasmani untuk melatih kekuatan:

 Sit up yaitu melatih kekuatan otot perut.


 Squat jump yaitu melatih kekuatan otot tungkai kaki dan perut.
 Push up yaitu melatih kekuatan otot lengan.
 Back up yaitu melatih otot perut.

2. Daya Tahan (Endurance)

Kebugaran jasmani dengan daya tahan adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melatih jantung,
paru-paru, sistem pernapasan dan sistem peredaran darahnya agar bisa bekerja lebih optimal. Latihan
kebugaran jasmani jenis ini tidak terlalu berat dibandingkan dengan melatih kekuatan.Latihan
kebugaran jasmani daya tahan bisa dilakukan dengan cara lari-lari kecil dengan jarak pendek atau lari-
lari naik turun di bukit.

3.Daya Otot (Muscular Power).

Kebugaran jasmani dengan melompat bisa tingkatkan daya otot agar lebih kuat.

Kebugaran jasmani dengan daya otot adalah kemampuan tubuh seseorang untuk menggunakan
kekuatannya sampai optimal dalam waktu singkat.

Berikut jenis-jenis latihan kebugaran jasmani untuk melatih daya otot:

 Vertical jump yaitu gerakan meloncat ke atas dan dapat melatih daya otot tungkai kaki.

 Front jump yaitu gerakan meloncat ke depan dan dapat melatih daya otot tungkai kaki.

 Side jump yaitu gerakan melompat ke samping dan dapat melatih daya otot tungkai.

4.Kecepatan (Speed)

Kebugaran jasmani dengan kecepatan adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan gerakan
secara terus-menerus dalam gerakan yang sama dengan waktu yang singkat.

5.Koordinasi (Coordination)

Kebugaran jasmani dengan koordinasi adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan berbagai
macam gerakan yang berbeda-beda dan menggerakkan bagian-bagian tubuh dengan beraturan.
4. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan intensitas frekuensi dan lama Latihan!

Intensitas frekuensi atau biasa disebut dengan intensitas Latihan dalam olahraga adalah suatu dosis
jatah pelatihan yang harus dilakukan peserta didik secara perorangan menurut program yang telah
ditentukan. Intensitas pelatihan yang dilakukan setiap kali berlatih harus cukup, apabila intensitas suatu
pelatihan tidak memadai, maka pengaruh pelatihan terhadap peningkatan kualitas fisik sangat kecil atau
bahkan tidak sama sekali. Sebaliknya apabila intensitas pelatihan terlalu tinggi kemungkinan dapat
menimbulkan cidera atau sakit M.Sajoto, 1995: 133.

Lama latihan atau durasi latihan adalah berapa minggu atau bulan program latihan itu dijalankan
sehingga seorang siswa dapat mencapai kondisi yang diharapkan. Lama latihan ditentukan berdasarkan
kegiatan latihan per minggu, per bulan atau aktivitas latihan yang dilakukan dalam jangka waktu per
menit atau jam. Lama latihan berbanding terbalik dengan intensitas latihan. Bila intensitas latihan tinggi
maka durasi latihan lebih singkat, sebaliknya bila intensitas latihan rendah maka durasi latihan lebih
panjang. Fox E.L, Mathew, DK dalam M. Sajoto 1995:70 menyatakan bahwa “ Lama latihan hendaknya
dilakukan 4 – 8 minggu ”, sedangkan Harsono 1988:117 berpendapat bahwa “ Untuk tujuan olahraga
commit to user 39 prestasi, lama latihan 45-120 menit dan untuk olahraga kesehatan lama latihan 20-
30 menit dan training zone ”. Berdasarkan uraian di atas, maka waktu pelatihan pada penelitian ini
adalah 2 bulan atau selama 24 kali pelatihan dengan frekuensi pelatihan 3 kali seminggu dimana tidak
termasuk tes awal pre-test dan tes akhir post-test.

5. Untuk mengukur kelincahan dan kecepatan bergerak sebutkan dan jelaskan


 Apa saja alat yang digunakan?
 Apa tujuannya?
 Bagaimana cara pelaksanaannya?

Alat yang digunakan :

1. Stopwatch, peluit. Tiang patokan, alat pengukur (meteran)


2. memudahkan proses pengukuran tes kelincahan.
3. Melakukan tes dalam kondisi sehat dan benar-benar siap. Maksimal makan dua jam sebelum tes
berlangsung. Memakai sepatu dan pakaian olahraga. Melakukan pemanasan (warming up) dan
menguasai materi tes terlebih dulu. Memahami tata cara pelaksanaan tes dari awal hingga
akhir. Mengerti poin penilaian yang dilakukan selama tes

6. Dalam olahraga senam terdapat beberapa komponen kondisi fisik diantaranya adalah
keseimbangan, sebutkan alat yang digunakan, tujuannya, dan bagaimana cara pelaksanaannya?
Alat yang digunakan : palang sejajar
Tujuannya : Tujuan senam menggunakan palang sejajar ialah untuk bekerjanya otot tangan dan
otot kaki dan menggunakan keseimbangan tubuh dan terutama fokus.
Cara pelaksanaannya : 1.Lakukan gerakan menggantung.
Siapkan alat bantu seperti kursi untuk membantumu naik ke atas palang.
2.Peganglah palang pada masing-masing palang dengan kedua telapak tangan menghadap ke
dalam.
3.Kemudian, setelah dalam posisi menggantung mintalah bantuan teman untuk memindahkan
kursi agak jauh.
4.Tahan gerakan tersebut beberapa saat dan lakukan beberapa kali.

7. Sebutkan dan jelaskan bagaimana cara pelaksanaan mengukur komposisi tubuh serta rumus
yang digunakan dan berikan contohnya!
Tes sit-and-reach adalah cara sederhana untu mengukur kelenturan bagian kaki, pinggul, dan
punggung bagian bawah Anda. Untuk melakukan tes ini, begini langkah-langkahnya.

 Buatlah garis batas kaki di lantai dengan menggunakan selotip atau lakban putih.
 Kemudian, duduklah dengan kaki lurus dan pastikan kaki tepat berada di batas garis
selotip.
 Pelan-pelan, bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus ke depan.
 Lalu tempatkan ujung jari dari kedua tangan pada batas garis selotip atau sejauh yang
Anda bisa selama minimal satu detik.
 Perhatikan jarak yang berhasil Anda capai.
 Ulangi tes dua kali lagi dan catat jarak terbaik yang berhasil Anda capai dari ketiga tes
yang sudah Anda lakukan.

Tabel di bawah ini menunjukkan jarak yang bisa dicapai jika kelunturan tubuh Anda
termasuk baik. Jika jarak yang berhasil Anda capai dari tes ini berada di bawah angka
tersebut, artinya Anda harus melakukan lebih banyak olahraga lagi untuk meningkatkan
kelenturan tubuh Anda.

8. Sebutkan dan jelaskan nama dan cara pelaksanaan alat-alat yang disediakan untuk mengukur
reaksi tubuh,untuk mengukur daya ledak tungkai, untuk mengukur koordinasi mata dan tangan.
 Alat pengukur reaksi tubuh
Berdasarkan pengertian dan pendapat mengenai whole body reaction, dapat disimpulkan
bahwa kecepatan reaksi adalah kemampuan seseorang untuk menjawab rangsangan baik
dari penglihatan atau suara dengan waktu yang sesingkat mungkin dan hasil yang maksimal.
Dengan mempunyai kecepatan reaksi yang baik maka atlet akan mampu melakukan
ketepatan

 Alat untuk mengukur daya ledak tungkai


Daya ledak otot merupakan kemampuan otot atau sekelompok otot dalam melakukan kerja
secara eksplosiv yaitu secara cepat dan kuat. Alatnya adalah ;
-papan berskala
-penghapus papan tulis
-serbuk kapur/magnesium sulfat
-alat tulis

 Test vertical jump adalah alat untuk mengukur koordinasi mata dan tangan

Pengukuran terhadap koordinasi mata, tangan dilakukan dengan lempar tangkap bola tenis ke
tembok sasaran. Tes lempar tangkap bola tenis mempunyai validitas sebesar 0,812 dan reliabilitas
sebesar 0,905 dalam skripsi Istadi, 2012. 

Anda mungkin juga menyukai