Kebugaran Jasmani
Dosen Pembimbing :
Drs. Agus Pristiyohadi
Nama : Abdullah Faqih Septiyanto
NIM : 201510370311116
Kelas : C
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015/2016
Segala puji bagi allah swt atas segala rahmat yang telah di berikan
kepada saya sehingga saya bisa menyusun makalah ini tentang
Kebugaran Jasmani.
Makalah ini di susun berdasarkan tugas yang di berikan oleh bapak
dosen, sebagai tugas Ujian Tengah Semester. Makalah ini saya susun
dengan membaca buku dan informasi dari internet.
Makalah ini saya buat saya usahakan dapat di mengerti saya sendiri
dan orang lain, bila ada kesalahan mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun, agar bisa perbaikan pembuatan makalah untuk selanjutnya.
Akhir kata, mudah-mudahan makalah ini memberi manfaat dalam
kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam perkuliahan sehingga dapat
mempermudah dalam proses pembelajaran.
Malang, O7 Novemper 2015
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
1
1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................
2
3
4
13
A.Kesimpulan.................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seseorang yang sehat dinamis tentu sehat statis, namun tidak
demikian dengan sebaliknya sehat statis belum tentu sehat dinamis. Jadi kian
berat kerja atau olahraga yang dapat dilakukan seseorang dengan fungsi
organ tubuh tetap dalam keadaan normal, kian tinggi derajat sehat
dinamisnya. Sebagai contoh, seseorang yang mampu berjalan di sepanjang
tanjakan yang cukup panjang selama 10 menit atau lebih dengan dengan
kecepatan wajar tanpa tanda-tanda sesak nafas, akan disebut memiliki
derajat sehat dinamis. Tapi bila seseorang lainnya dapat berlari di sepanjang
tanjakan itu tanpa tanda-tanda sesak nafas, maka dia disebut memiliki
derajat sehat dinamis yang lebih tinggi. Sesak nafas menunjukkan adanya
fungsi organ tubuh yang tidak normal, yaitu ketidakmampuan organ tubuh
memenuhi tuntutan kebutuhan olahdaya (metabolism) yang lebih tinggi pada
waktu terjadi kegiatan jasmani yang lebih berat.
Setiap orang perlu memiliki derajat sehat dinamis. Apalah artinya
sehat kalu orang itu hanya sehat sewaktu beristirahat, apalagi jika sehat
sewaktu tidur. Perikehidupan
manusia dalam
setiap seginya
selalu
PEMBAHASAN
A.
tenaga, ia hanya membutuhkan buku buku dari meja ke rak buku atau
menekan tombol tombol keyboard computer. Dengan demikian tingkat
kebugaran jasmani yang merekan miliki dan mereka butuhkan sangat
berbeda.
Kerja fisik ataupun latihan dalam jangka pendek misalnya kurang dari
5 menit, belum mutlak memerlukan pembakaran dengan oksigen. Akan
tetapi, kerja fisik yang lebih lama, proses pembentukan energi hanya dapat
terus berlangsung melalui pembakaran dengan oksigen. Dengan demikian,
jantung, peredaran darah, dan paru paru (alat pernapasan) harus giat
bekerja untuk menyalurkan oksigen ke bagian bagian tubuh yang aktif
bekerja. Jadi, gerak kerja ataupun latihan yang cukup lama sebenarnya
mendorong kerja jantung, peredaran darah, dan paru paru sehingga dapat
menghasilkan perubahan perubahan ke arah yang lebih baik dari keadaan
daya tahan tubuh, terutama jantung. Adapun perubahan perubahan
tersebut dinamakan efek latihan. Efek latihan itu anatara lain :
1. Alat alat pernapasan bertambah kuat sehingga memungkinkan aliran
udara yang cepat ke dalam dan keluar paru paru.
2. Kerja jantung bertambah kuat dan efisien untuk dapat memompakan lebih
banyak darah yang mengandung oksigen pada tiap denyutan.
3. Peredaran darah menjadi lancar sehingga unsur unsur gizi makanan
dapat dengan mudah disuplai ke seluruh jaringan tubuh.
4. Tegangan (tonus) otot di seluruh tubuh meningkat sehingga menjadi lebih
kuat.
B. Manfaat Latihan Kebugaran Jasmani
Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang
sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran
jasmani (physical fitness). Proses latihan kondisi fisik yang dilakukan secara
cermat, berulang-ulang dengan kian hari meningkat beban latihannya,
kemungkinan kebugaran jasmani seseorang semakin meningkat. Hal ini akan
menyebabkan seorang kian terampil, kuat dan efisien dalam gerakannya.
Para ahli olahraga berpendapat, bahwa seorang atlet yang mengikuti
program latihan kondisi fisik secara intensif selama 6-8 minggu sebelum
utama
dari
latihan
kebugaran
jasmani
adalah
untuk
(resistance
exercice)
dimana
kita
harus
mengangkat,
mendorong, atau menarik suatu beban. Beban itu bisa berasal dari
anggota tubuh kita sendiri (external resistance). Agar hasilnya baik,
latihan tahanan harus maksimal untuk menahan beban tersebut dan
beban harus sedikit demi sedikit bertambah berat agar perkembangan
otot meningkat. Bentuk latihannya antara lain : mengangkat barbell,
dumbell, weight training (latihan beban), dan latihan dengan alat alat
menggunakan per (spring divices).
Kekuatan otot merupakan komponen yang sangat penting guna
meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Manfaat kekuatan bagi
tubuh adalah :
a.
b.
c.
telapak
tangan,
sedangkan
pansangannya
dan
mengembangkan
berputar
sederhana
kebebasan
dan
yang
kehalusan
bertujuan
gerakan.
untuk
Contoh
8 hitungan
8 hitungan
8 hitungan
7
8 hitungan
hitungan
(3) Letakkan tangan di pinggang dan putar ke kiri dan kanan 2
8 hitungan
8 hitungan
8 hitungan)
hitungan)
b. Latihan kelentuiran statis
Latihan keleturan statis adalah bertahan dalam posisi yang
dilakukan dalam jangka waktu tertentu
1) Latihan kelenturan sendi lutut secara statis
a) Tujuan : melatih kelenturan otot otot sendi lutut
b) Cara melakukan :
(1) Berdiri tegak, letakkan salah satu kaki di depan lalu
bengkokan kaki ke belakang
10
2) Cara melakukan :
a) Tidur telentang, kaki terbuka dan lutut ditekuk, telapak kaki
menapak di lantai, kedua telapak tangan berada di sisi telinga,
siku mengarah ke atas.
b) Angkat badan dengan cara menolakkan kedua lengan hingga
lurus dan kedua kaki juga diluruskan bersamaan (posisi
kayang).
c) Angkat salah satu kaki lurus ke atas, pertahankan posisi
selama 8 hitungan.
d) Lakukan dengan kaki tumpua yang berbeda.
b. Latihan keseimbangan dengan sikap kapal terbang.
1) Tujuan : melatih kekuatan otot otot tungkai dan menjaga
keseimbangan
2) Cara melakukan :
a) Berdiri tegak, kedua kaki rapat dan kedua tangan di samping
badan.
b) Rentangkan kedua lengan, badan dibungkukkan ke depan.
c) Angkat salah satu kaki perlahan lahan lurus ke belakang,
hingga badan dan kaki membentuk satu garis horizontal,
sedangkan kepala tetap menengadah (sikap kapal terbang)
d) Setelah seimbang, nagkat tumit kaki tumpu dan pertahankan
posisi ini selama 8 hitungan.
e) Lakukan dengan kaki tumpu yang berbeda.
c. Latihan keseimbangan dari sikap berdiri kemudian jongkok.
1) Tujuan : melatih kekuatan otot otot tungkai dan menjaga
keseimbangan.
2) Cara melakukan :
a) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, dan kedua tangan di pinggang.
b) Angkat salah satu kaki perlahan lahan lurus ke depan hingga
membentuk sudut 90o dengan kaki yang lain.
c) Perlahan lahan bengkokkan lutut kaki tumpu hingga jongkok
dan tahan sebentar.
11
d) Berdiri lagi dengan posisi salah satu kaki tetap lurus ke depan.
e) Lakukan dengan tumpuan kaki yang berbeda.
d. Latihan keseimbangan dari sikap duduk.
1) Tujuan : melatih kekuatan otot otot tungkai dan menjaga
keseimbangan.
2) Cara melakukan :
a) Duduk terlunjur dan kedua kaki rapat lurus ke depan.
b) Dari sikap duduk, angkat kedua kaki bersamaan ke atas
sehingga membentuk huruf V, pertahankan posisi selama 8
hitungan.
e. Latihan keseimbangan dari berdiri dengan satu kaki dan kaki
yang lain disilangkan di lutut.
1) Tujuan : melatih kekuatan otot otot tungkai dan menjaga
keseimbangan.
2) Cara melakukan :
a) Gerakan 1, angkat dan tekuklah kaki kanan ke dalam,
pertahankan selama mungkin.
b) Gerakan 2, tekuklah kaki kanan ke luar, pertahankan selama
mungkin.
c) Lakukan berulang ulang dengan kaki bergantian.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan konsep kebugaran jasmani tersebut, maka kebugaran
jasmani yang dibutuhkan untuk setiap orang sangat berbeda, tergantung dari
sifat tantangan fisik yang dihadapinya.
Tujuan
utama
dari
latihan
kebugaran
jasmani
adalah
untuk
13
DAFTAR PUSTAKA
14