Anda di halaman 1dari 9

1.

Jawa Barat
Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di
Kota Bandung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat
merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia . Provinsi Jawa
Barat dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan
Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk
terbanyak di Indonesia. Bagian barat laut provinsi Jawa Barat berbatasan
langsung dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ibu kota negara Indonesia.
Pada tahun 2000, Provinsi Jawa Barat dimekarkan dengan berdirinya Provinsi
Banten, yang berada di bagian barat.
A. Sejarah Jawa Barat
Jawa Barat sebagai pengertian administratif mulai digunakan pada tahun
1925 ketika Pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat.
Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun
1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi.
Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau
Pasoendan, sebagai istilah geografi untuk menyebut bagian Pulau Jawa di
sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang sebagian besar dihuni oleh
penduduk yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu. Pada 17
Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Pada tanggal 27 Desember 1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan yang
merupakan salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat sebagai
hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar: Republik Indonesia,
Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini
disaksikan juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai
perwakilan PBB. Jawa Barat kembali bergabung dengan Republik Indonesia pada
tahun 1950.
B. Geografi Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya
berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudra Hindia di
selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat. Kawasan pantai utara merupakan
dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari
rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik
tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota
Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai
Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa.
C. Penduduk Jawa Barat
Sebagian besar penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda, yang bertutur
menggunakan Bahasa Sunda. Di beberapa kota di pesisir utara, dituturkan
bahasa Jawa dialek Cirebon, yang mirip dengan Bahasa Banyumasan dialek
Brebes. Di daerah perbatasan dengan DKI Jakarta seperti sebagian Bekasi,
sebagian Depok, dan Kabupaten Bogor bagian utara dituturkan bahasa Indonesia
dialek Betawi.Jawa Barat merupakan wilayah berkarakteristik kontras dengan
dua identitas; masyarakat urban yang sebagian besar tinggal di wilayah
JABOTABEK (sekitar Jakarta) dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan
yang tersisa.Pada tahun 2002, populasi Jawa Barat mencapai 37.548.565 jiwa,
dengan rata-rata kepadatan penduduk 1.033 jika/km persegi.Dibandingkan
dengan angka pertumbuhan nasional (2,14% per tahun), Provinsi Jawa Barat
menduduki peringkat terendah, dengan 2,02% per tahun.

2. Suku Sunda di Jawa Barat


Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau
Jawa, Indonesia, yang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa Barat. Suku
Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia, setelah etnis Jawa.
Sekurang-kurangnya 15,41% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda.
Mayoritas orang Sunda beragama Islam. Namun dalam kehidupan sehari-hari,
masih banyak masyarakat yang mempercayai kekuatan-kekuatan supranatural,
yang berasal dari kebudayaan animisme dan Hindu.Dalam urusan-urusan
nasional, tidak banyak peran penting yang dimainkan oleh etnis Sunda.
Walaupun peristiwa-peristiwa penting sering terjadi di Jawa Barat, namun sedikit
sekali dari peristiwa tersebut yang diperankan oleh orang-orang Sunda. Dalam
kancah kehidupan berbangsa dan bernegara, hanya sedikit orang Sunda yang
menjadi pemimpin politik, sastrawan, dan pengusaha. Prestasi yang agak
membanggakan adalah banyaknya penyanyi dan artis dari etnis Sunda, yang
berkiprah di tingkat nasional.
A. Etimologi
Sunda berasal dari kata Su yang berarti segala sesuatu yang mengandung
unsur kebaikan. Orang Sunda meyakini bahwa memiliki etos atau karakter
Kasundaan, sebagai jalan menuju keutamaan hidup. Karakter Sunda yang
dimaksud adalah cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (mawas
diri), dan pinter (cerdas). Karakter ini telah dijalankan oleh masyarakat yang
bermukim di Jawa bagian barat sejak jaman Kerajaan Salakanagara. Nama Sunda
mulai digunakan oleh raja Purnawarman pada tahun 397 untuk menyebut
ibukota Kerajaan Tarumanagara yang didirikannya.
B. Bahasa
Dalam percakapan sehari-hari, etnis Sunda banyak menggunakan bahasa
Sunda. Namun kini telah banyak masyarakat Sunda terutama yang tinggal di
perkotaan tidak lagi menggunakan bahasa tersebut dalam bertutur kata. Seperti
yang terjadi di pusat-pusat keramaian kota Bandung dan Bogor, dimana banyak
masyarakat yang tidak lagi menggunakan bahasa Sunda. Ada beberapa dialek
dalam bahasa Sunda, antara lain dialek Sunda-Banten, dialek Sunda-Bogor,
dialek Sunda-Priangan, dialek Sunda-Jawa, dan beberapa dialek lainnya yang
telah bercampur baur dengan bahasa Jawa dan bahasa Melayu. Karena pengaruh
budaya Jawa pada masa kekuasaan Kerajaan Mataram Islam, bahasa Sunda -
terutama dialek Sunda Priangan - mengenal beberapa tingkatan berbahasa,
mulai dari bahasa halus, bahasa loma/lancaran, hingga bahasa kasar. Namun di
wilayah-wilayah pedesaan dan mayoritas daerah Banten, bahasa Sunda loma
tetap dominan.
C. Profesi
Mayoritas masyarakat Sunda berprofesi sebagai petani, penambang pasir,
dan berladang. Sampai abad ke-19, banyak dari masyarakat Sunda yang
berladang secara berpindah-pindah. Di wilayah perkotaan, banyak orang Sunda
yang berprofesi sebagai buruh pabrik, pegawai negeri, dan pembantu rumah
tangga. Profesi pedagang keliling banyak pula dilakoni oleh masyarakat Sunda,
terutama asal Tasikmalaya dan Garut. Mereka banyak menjual aneka perabotan
rumah tangga.

3. Kota Bandung
Kota Bandung merupakan sebuah kota dan sekaligus menjadi ibu kota dari
provinsi Jawa Barat, Indonesia.Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di
Indonesia setelah Jakarta, dan Surabaya. Di kota yang bersejarah ini, berdiri
sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool,
sekarang ITB), menjadi ajang pertempuran di masa kemerdekaan serta pernah
menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955, suatu pertemuan
yang menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana Menteri India
Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu
kotanya Asia-Afrika.
A. Geografi
Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi
wilayahnya bagaikan sebuah mangkok raksasa, secara geografis kota ini terletak
di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, serta berada pada ketinggian ±768 m di
atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada di sebelah utara dengan
ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dan sebelah selatan merupakan
kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan laut. Kota
Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai
Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah
selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Dengan kondisi yang demikian, Bandung
selatan sangat rentan terhadap masalah banjir.
B. Sejarah
Kata "Bandung" berasal dari kata bendung
atau bendungan karena terbendungnya sungai
Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu
yang lalu membentuk telaga. Kota Bandung
mulai dijadikan sebagai kawasan pemukiman
sejak pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, melalui Gubernur Jenderalnya
waktu itu Herman Willem Daendels, mengeluarkan surat keputusan tanggal 25
September 1810 tentang pembangunan sarana dan prasarana untuk kawasan
ini. Dan dikemudian hari peristiwa ini diabadikan sebagai hari jadi kota
Bandung.Pada masa perang kemerdekaan, pada 24 Maret 1946, sebagian kota
ini di bakar oleh para pejuang kemerdekaan sebagai bagian dalam strategi
perang waktu itu. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api dan
diabadikan dalam lagu Halo-Halo Bandung. Selain itu kota ini kemudian
ditinggalkan oleh sebagian penduduknya yang mengungsi ke daerah lain.
C. Pariwisata
1. Belanja di kawasan Dago
Suatu hari bila Anda mampir ke Bandung, satu
tempat yang akan sering Anda dengar adalah Dago.
Kawasan Dago adalah satu wilayah yang wajib dikunjungi
karena di sinilah kebanyakan masyarakat Bandung
menghabiskan uangnya. Singkatnya: Anda belum ke Bandung kalau belum
ke Dago.
2. Jalan Riau, tempatnya para Fashionista
Seperti yang kita ketahui, selain terkenal dengan
sebutan kota Kembang, Bandung juga dikenal sebagai
kota fashion. Bukan tanpa sebab, di kota ini Anda akan menjumpai
berbagai Factory Outlet, distro, pusat perbelanjaan kain atau textile,
sampai outlet-outlet pakaian dengan merk internasional, yang nyaris
dapat ditemukan di setiap sudut kota Bandung.
3. Berwisata ke Kampung Naga
Jangan berfikir anda akan menemukan seekor naga
di kampung ini, karena Kampung Naga adalah sebuah
perkampungan yang terletak di jalan poros kota
Tasikmalaya dan Bandung melalui Garut. Walaupun
letaknya hampir mendekati kota, namun penduduk Kampung Naga
memegang teguh dan selalu menjaga adat yang ada di Kampung Naga.
4. Wisata Kebun Anggrek dan Kaktus di Lembang
Bagi anda para pecinta tanaman hias, tidak ada
salahnya jika ke kota Bandung untuk mampir ke
Lembang, karena tempat ini telah lama dikenal sebagai
salah satu surga tanaman hias nusantara. Dari mulai
tanaman anggrek, mawar, kaktus, euphorbia, hingga tanaman pengusir
nyamuk semacam zodiah, rosemary atau lavender mudah Anda dapatkan
di daerah ini.
5. Pasar Kosambi
Pasar ini terletak di jalan Ahmad Yani memiliki
banyak kios-kios yang menjajakan panganan dan oleh-
oleh khas bandung. Pasar Kosambi juga tak hanya
menyediakan panganan dan oleh-oleh khas Bandung,
namun juga melingkupi kedapan khas Jawa Barat lainnya, seperti oncom,
tempe goreng, sale pisang, wajit Cililin, tengteng atau kue-kue kering
maupun cemilan seperti pastel, kue keju, kacang.
6. Main Angklung di Saung Angklung Mang Udjo
Angklung adalah sejenis alat musik yang terbuat
dari bahan bambu yang jika digoyangkan atau
diguncangkan mengeluarkan suara dan irama yang khas.
Saung Angklung Udjo(SAU) didirikan pada Januari tahun
1966 oleh Mang Udjo. Berlokasi di Jalan Padasuka nomor 118 Bandung, di
tempat inilah kesenian musik Angklung dilestarikan.
7. Ciwidey, Lembang Bandung
Terbentuk akibat letusan Gunung Patuha pada
abad X dan XII silam. Gunung Patuha, atau sering jg
disebut oleh masyarakat sekitar sebagai Gunung Sepuh
(Pak Tua), memiliki ketinggian 2.434m diatas permukaan
laut dan bersuhu sekitar 8-22 derajat celcius. Air kawah
ini katanya sedikit berbeda dengan kawah lain di Jawa Barat. warna air
yang terang dan selalu berubah2 akhirnya menjadi daya tarik tersendiri.
permukaan kawah umumnya berbatu dan berpasir warna putih, sehingga
kawah ini kemudian dikenal sebagai kawahputih.
8. Pelabuhan Ratu
Pelabuhan Ratu berjarak 70 Km dari kota Sukabumi
arah barat daya. Jalan ke kawasan ini relatif sudah bagus
karena selain tempat tujuan wisata, juga sebagai tempat
pusat pemerintahan kabupaten Sukabumi. Pelabuhan
Ratu merupakan sebuah teluk dengan ombak yang
tenang namun cukup berbahaya karena kedatangan ombak besar yang
kadang tidak terduga dan relief dasar pantai yang curam landai.
D. Kesenian
1. Wayang Golek adalah boneka kayu yang dimainkan
berdasarkan karakter tertentu dalam suatu cerita
pewayangan. Dimainkan oleh seorang Dalang, yang
menguasai berbagai karakter maupun suara tokoh
yang dimainkan. Wayang golek sangat digemari
oleh masyarakat Sunda khususnya. Lazimnya wayang golek
dipergelarkan pada malam hari sampai dini hari.

2. Tari Jaipong adalah pengembangan dan berakar dari


Tarian Klasik "Ketuk Tilu". Sebagai tarian pergaulan, tari
Jaipong telah berhasil dikembangkan oleh Seniman
Sunda menjadi tarian yang memasyarakat dan sangat
digemari oleh masyarakat Jawa Barat (khususnya),
bahkan populer sampai di luar Jawa Barat.
3. Angklung adalah instrumen musik yang terbuat
dari bambu, yang unik, enak didengar, menarik dan
mudah untuk memainkannya. Selain dapat
dimainkan untuk lagu instrumentalia, angklung juga dapat
dipergunakan sebagai instrumen pengiring penyanyi.
4. Tari Ketuk Tilu. telah ada kira-kira di era 1809,
dimana ketika dibuatnya Grote Pas Weg, tarian
ketuk tilu telah dikenal oleh masyarakat luas di
Jawa Barat. Sebagai tarian rakyat tradisonal, tari
ketuk tilu memiliki tata rias dan busana khas.
Sesuai namanya Tarian Ketuk Tilu berasal dari
nama sebuah instrumen atau alat musik tradisonal yang disebut
"ketuk" sejumlah 3 (tiga) buah. Sebagaimana musik pengiring tarian
lainnya, instrumen ketuk tilu dimainkan secara gabungan dari
berbagai alat musik atau instrumen musik tradisonal yang
menciptakan harmoni lagu khas pengiring tarian maupun
nyanyiannya.
5. Rampak Kendang adalah salah satu instrumen
musik tradional yang dimainkan bersama-sama
instrumen lainnya, sehingga dapat menciptakan
musik yang harmonis. Perkembangan
selanjutnya, kendang tidak saja dimainkan
dengan berbagai instrumen lainnya, tapi dimainkan secara tunggal
dalam arti satu jenis instrumen musik, namun dimainkan dalam jumlah
banyak dan menciptakan suatu irama tersendiri.
JAWA BARAT
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS PELAJARAN SENI MUSIK

Oleh:

Sofa Raiza Marwata (31)

X-I

sma negeri 5 bandung

Anda mungkin juga menyukai