Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH TERAPI SENAM YOGA TERHADAP TINGKAT

KECEMASAN PADA USIA DEWASA DI WILAYAH


PROVINSI GORONTALO

PROPOSAL PENELITIAN

RIANTI U. RIAS

Nim : C01418139

PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
FAKULTASILMUKESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
GORONTALO
2022
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Provinsi Gorontalo.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2022.

3.2 Desain penelitian

Desain Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.


Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasy Eksperimen Pre-Post
Test dengan rancangan One Group Pretest-Postest rancangan ini tidak ada
pembanding (kontrol), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama
(pretest) yang memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi
setelah adanya eksperimen (program). Bentuk rancangan ini adalah sebagai
berikut

Tabel. Rancangan One Group Pretest-Postest

Pretest Perlakuan Postest

01 X 02

Keterangan :

01 : Sebelum melakukan terapi senam yoga observasi terlebih dahulu


02 : Setelah melakukan terapi senam yoga observasi kembali

X : Intervensi Terapi senam yoga


3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel Independen

Variabel bebas adalah variabel bebas yang mempengaruhi atau


menyebabkan perubahan atau terjadinya variabel terikat. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah terapi yoga.

3.3.2 Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah tingkat


kecemasan pada orang dewasa di provinsi gorontalo.

3.3.3 Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Hasil Skala


Oprasional Ukur Ukur
Variabel Yoga adalah SOP 1. Sebelu Nominal
Indepen olahraga tubuh terapi m
den : dan pikiran sena melaku
Terapi yang fokus m kan
senam pada kekuatan, yoga terapi
yoga kelenturan, senam
serta yoga
pernapasan 2. Setelah
demi melaku
peningkatan kan
kesehatan terapi
mental dan senam
fisik. yoga
Variabel Kecemasan Kuesi 1. Norm ordinal
Depend adalah oner al
en : kekhawatiran DASS 2. Cema
Tingkat dan rasa takut s
kecema yang intens, ringan
san berlebihan, dan 3. Cema
terus-menerus s
sedan
g
4. Cema
s
parah
5. Cema
s
sanga
t
parah

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan yakni menggunakan SOP sebagai acuan


untuk melaksanakan terapi senam yoga. Terapi senam ini dilaksanakan selama 1
bulan dengan waktu 45 menit dipandu oleh pelatih yoga. Sedangkan tingkat
kecemasan diukur dengan menggunakan DASS 42.

3.5 Populasi Sampel

3.5.1 Populasi

(Roflin, 2021) mengatakan bahwa populasi adalah jumlah total dari


semua nilai yang mungkin, hasil penghitungan kuantitatif atau kualitatif atau
pengukuran karakteristik tertentu dari semua anggota himpunan yang lengkap
dan tidak ambigu.Jelas ada sifat yang ingin kita pelajari. Populasi penelitian ini
adalah orang dewasa yang berasal dari Provinsi Gorontalo.

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono dalam (Roflin, 2021) Sampel adalah bagian dari


kuantitas dan sifat yang dimiliki oleh suatu populasi. Sampel penelitian ini adalah
30 orang dewasa yang berdomisili di Provinsi Gorontalo.

3.5.3 Tekhnik Pengambilan Sampel

Untuk identifikasi sampel dilakukan pendekatan dengan teknik purposive


sampling. Pengambilan sampel ini didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri-ciri atau ciri-ciri populasi
yang telah diketahui sebelumnya. (Notoatmodjo,2012).

a. Kriteria Inklusi, dalam penelitian ini meliputi; (1) individu yang tinggal di
Provinsi Gorontalo, (2) bebas dari terapi farmakologis. (3) mengalami
gangguan kecemasan. (4) bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eksklusi, dalam penelitian ini yakni; (1) memiliki penyakit penyerta
(seperti: asma, bronkhitis, rhinitis alergi, penyakit jantung). (2) mengalami
cacat fisik

3.6 Tekhnik Pengumpulan Data

3.6.1 Data Primer

sumber utama yang ada pada posisi pencarian atau objek pencarian.
Sumber utama penelitian ini adalah hasil wawancara dan observasi.

3.6.2 Data Sekunder

Menurut Bungin (2017) data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber data sekunder yang kita butuhkan, misalnya dari
beberapa referensi yang dapat diperoleh. Data sekunder penelitian ini adalah
data yang diperoleh dari sejumlah dokumen dan informasi dari data yang terkait
dengan penelitian ini.

3.7 Tahapan Pengumpulan Data


1. Tahap Persiapan. (a) Peneliti meminta surat permohonan pengambilan
data awal dari Fakultas. (b) Peneliti menentukan responden berdasarkan
kriteria dalam sampel penelitian
2. Tahap Pelaksanaan. (a) Pre-test. 1. Tahap Pra-Interaksi. Yaitu Persiapan
pasien dengan melihat keadaan pasien, menyiapkan tempat yang bersih
dan nyaman. 2. Tahap Orientasi. Yaitu Mengucapkan salam, dan
memperkenalkan diri sebagai peneliti, kemudian menjelaskan tujuan
prosedur tindakan pemberian terapi senam yoga, serta menanyakan
persetujuan kesiapan pasien. 3. tahap Kerja. Melaksanakan senam yoga.
Peneliti bekerja sama dengan Ahli di bidang senam yoga, perawat, serta
kader kesehatan di wilayah kerja puskesmas limboto dalam
melaksanakan senam yoga. kemudian peneliti melakukan observasi
setelah dilakukan senam yoga. (b) Post-test. Setelah dilakukan terapi
senam yoga pada usia dewasa satu bulan kemudian peneliti mengisi
lembar observasi post-test
3.8 Tekhnik Pengolahan Data

(Notoamodjo, 2018) setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, masuk


ke proses pengolahan data. Langkah-langkah mengolah data dari lembar
observasi dapat dilakukan secara manual, atau dengan bantuan komputer
(komputerisasi). Langkah-langkah mengolah data dengan komputer adalah
sebagai berikut: (1) Editing (pengeditan data). Hasil observasi yang diperoleh
atau dikumpulkan dengan lembar observasi harus dikoreksi terlebih dahulu.
Secara umum penyuntingan adalah kegiatan memeriksa dan menyunting isi
formulir atau lembar observasi: selesai, dalam arti semua langkah telah selesai.
(Notoamodjo, 2018). (2) Enkripsi. Setelah semua pengamatan telah diedit atau
diedit, “coding” atau “coding” dilakukan, yang melibatkan konversi numerik
(Notoamodjo, 2018). Kode atau untuk kode ini berguna untuk pemasukan data
(data entry). Kelompokkan data dan tetapkan kode atau nilai ke tonggak untuk
memfasilitasi entri dan analisis data. (3) Entri data (data entry) atau pengolahan
data. Secara khusus, langkah-langkah yang diambil oleh setiap responden
sebagai "kode" (angka atau huruf) yang dimasukkan ke dalam program komputer
atau "perangkat lunak".).Pembersihan data (Cleaning). Pengecekan ulang
terhadap data yang dimasukkan, dilakukan apabila terjadi kesalahan input yaitu
dengan melihat distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti (Notoamodjo, 2018).
(5) Buatlah tabel. Tabulasi adalah membuat tabel data, tergantung pada tujuan
penelitian atau apa yang diinginkan peneliti (Notoamodjo, 2018). Peneliti
melakukan tabulasi dalam penelitian ini dengan memasukkan data ke dalam
tabel yang digunakan yaitu tabel distribusi frekuensi.

3.9 Tekhnik Analisa Data

Setelah data ditabulasi, data diolah dengan menggunakan kode komputer


statistik program SPSS dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan. Dan tingkat kecemasan
sebelum dan sesudah diberikan terapi senam yoga, yang terdiri atas jumlah dan
presentase setiap data tersebut. Peneliti melakukan analisis menggunakan uji
statistik dependen dan independen terhadap data tingkat kecemasan sebelum
dan sesudah diberikan terapi senam yoga.

3.9.1 Analisis univariat

Analisis Univariat dalam penelitian ini dilakukan peneliti menggunakan uji


statistik deskriptif untuk menggambarkan karakteristik responden yaitu jenis
kelamin, umur, pendidikan, dan pekerjaan, serta variabel dependen yaitu Tingkat
kecemasan Sebelum dan sesudah diberikan terapi senam yoga yang terdiri dari
jumlah responden dan presentase.

3.9.2 Analisis bivariat.

Setelah melakukan analisis univariat, kemudian peneliti menganalisis


data tingkat kecemasan pada hari pertama sebelum, dan data tingkat
kecemasan pada hari ke tiga puluh sesudah, kemudian dilakukan uji normalitas
data dengan menghitung nilai skewness dibagi dengan nilai standar eror,
diperoleh hasil pembagian tersebut Tingkat kecemasan sebelum adalah 0.771
dan tingkat kecemasan sesudah adalah -0.720 dimana hasil pembagian tersebut
<2 sehingga data tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dinyatakan data
normal. oleh karena itu, untuk analisis bivariat peneliti dapat menggunakan
analisis parametrik yaitu uji t-test berpasangan dengan menggunakan data
tingkat kecemasan sebelum pada hari pertama dan data tingkat kecemasan
sesudah pada hari ke tiga puluh.

3.10 Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2014), Etika penelitian diperlukan untuk menghindari


tindakan yang tidak etis dalam melakukan penelitian, prinsip-prinsip berikut
berlaku: 1. Informed consent. Formulir persetujuan memuat penjelasan tentang
penelitian yang akan dilakukan, tujuan penelitian, prosedur penelitian, manfaat
yang akan diperoleh responden, dan risiko yang mungkin terjadi. Pernyataan
dalam formulir persetujuan jelas dan mudah dipahami sehingga responden
mengetahui bagaimana penelitian dilakukan. Bagi responden yang setuju untuk
secara sukarela mengisi dan menandatangani formulir persetujuan. 2.
Anonimitas. Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama
responden, tetapi makalah hanya dienkripsi. 3. Kerahasiaan (confidentiality).
Privasi tidak akan melaporkan data dan hasil pencarian berdasarkan data
individu, tetapi data dilaporkan dalam kelompok. . Sukarela. Para peneliti adalah
sukarelawan dan tidak ada faktor paksaan atau tekanan langsung atau tidak
langsung dari pihak peneliti terhadap calon responden atau sampel yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai