Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN INTEGRITAS, MOBILITAS

SENDI DAN ROM.

Anggota Kelompok 3:
Dyas Laksmita Utami (2110702003)
Dhita Auliya Femira (2110702034)
Alysha Niva Noor S(2110702035)
Rayhan Auliya Rachmat (2110702052)

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pemeriksaan dan
Pengukuran Integritas, Mobilitas Sendi dan ROM”. Dengan dosen pengampu.
Adapun harapan kami kepada pembaca yang telah membaca makalah ini yaitu
dapat menambah wawasan/pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun disadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan


disebabkan kurangnya kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik yang membangun agar penulis dapat berbuat banyak
dikemudian hari. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khusunya dan
pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................i

Daftar isi… ............................................................................................................ ii

Bab I pendahuluan… ............................................................................................. 1

Bab II isi ................................................................................................................. 2

Bab III penutup…...................................................................................................6

Daftar Pustaka ........................................................................................................ 7


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Integritas sendi adalah keutuhan struktur dan bentuk sendi termasuk


karakteristik osteokinematika dan arthrokinematika Tujuannya yaitu memeriksa
komponen anatomi dan biomekanik sendi.

Mobilitas sendi adalah kapasitas sendi untuk bergerak secara pasif dengan
memperhatikan struktur dan bentuk permukaan sendi dan karakteristik jaringan di
sekitar sendi. Tujuannya yaitu memeriksa performance gerakan -gerakan asesori
sendi yang tanpa kontrol volunteer (secara pasif movement).

Range of Motion adalah serangkaian gerakan yang terjadi pada persendian


dari awal sampai akhir gerakan. Pengukuran dimulai pada posisi anatomi, kecuali
gerakan rotasi yang terjadi pada bidang gerak transversal. Dalam menentukan
ROM adatiga sistem pencatatan yang bisa digunakan yaitu yang pertama dengan
sistem 0 – 180 derajat,yang kedua dengan sistem 180 - 0 derajat, dan yang ketiga
dengan sistem 360 derajat. Sistem notasi yang digunakan yaitu n n Notasi 0 - 180
(Silver, 1923, Cave dan Robert, Moore) Notasi 180 -0 Notasi 360 ISOM. Factor
yang mempengaruhi ROM adalah umur, jenis kelamin, pasif dan akitf ROM.

Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui tentang procedural dan alat-alat pendukung serta


ketentuan penggunaannya.

Manfaat Penulisan
Berguna dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mempelajari,
mengidentifikasi masalah, menganalisa dan mengambil satu kesimpulan,
menambah pemahaman penulis tentang Prosedur pemeriksaan integritas,
mobilitas sendi, dan ROM (Range Of Motion)
BAB II
PEMBAHASAN

1. Prosedur Pengukuran
• Rekomendasi posisi pengukuran
• Posisi alternatif
• Stabilisasi yang dibutuhkan
• Struktur dan fungsi sendi
• End feel normal
• Anatomi tulang
• Kesesuaian instrument

2. Dasar-dasar Pengukuran Sendi


• Cara dari pengukuran/pencatatan pergerakan sendi di dasarkan,
Netral Zero metode
• Smua gerakan sendi dari suatu sendi di ukur dari posisi permulaan 0
derajat dari gerak sendi, di tambahkan sesuai dengan sendi tersebtu
bergerak dari posisi permulaan sendi 0
• Gerakan dari anggota yang akan di ukur di bandingkan dengan anggota
yang normal. Perbedaan yang mungkin ada akan di nyatakan dengan
suatu derajat atau persentase.
• Apabila anggota tubuh berlawanan tidak normal maka gerakan persendian
akan dibandingkan dengan gerakan rata-rata yang di peroleh pada usia
dan bentuk tubuh yang sama sebagai patokan
• Gerakan-gerakan dapat dilaksanakan secara aktif dan pasif
• Keraguan-raguan yang sering di dapat antara istilah ekstensi dan
hiperekstensi seperti yang terdapat pada sendi siku dan sendi lutut
• Pengurangan dari jarak gerak sendi, dapat dilaksanakan pengukuran
secara sederhana, misalnya pada sendi elbow, posisi permulaan 30
derajat, bergerak flexi sampai 90 derajat, maka ROM = 90 – 30 = 60
derajat.
• Gerakan dari persendian mungkin di sertai rasa sakit maka harus hati-hati
di dalam melaksanakan pengukuran secara pasif dan penderita dalam
posisi yang enak.
• Kekakuan sendi di nyatakan apabila persendian tersebut betul-btul sama
sekali gerakannya
• Mempergunakan alat geneometrik untuk mengukur sendi, sehingga
mendapat angka pengukuran yang tepat agar dapat digunakan sebagai
pencatatan untuk mengetahui kemajuan serta bahan pertimbangan dalam
pengobatan atau pembedahan.

3. ROM

➢ Persiapan
Pemeriksaan Range of Motion (ROM) tidak memerlukan persiapan khusus. Pasien
diedukasi mengenai prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan dan diberikan
penjelasan, kemudian minta informed consent. Pemeriksa menentukan jenis
goniometer yang digunakan, serta menentukan cara pemeriksaan apakah secara aktif,
pasif, atau aktif asistif.

➢ Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan Range of Motion (ROM) adalah


goniometer. Ada berbagai jenis goniometer antara lain:
• Goniometer universal: Istilah goniometri berasal dari dua kata dalam bahasa
yunani yaitu gonia yang berarti sudut dan metron yang berarti ukur. Short
arm goniometer digunakan untuk sendi yang lebih kecil seperti pergelangan
tangan, siku, atau pergelangan kaki. Long arm goniometer lebih akurat untuk
sendi dengan ruas panjang, seperti sendi lutut dan pinggul.
• Twin Axis Electrogoniometer: elektrogoniometer adalah versi elektronik
dari goniometer konvensional dengan keserbagunaan yang ditingkatkan,
karena memungkinkan pengukuran dinamis dalam bidang gerak.
• Gravity Goniometer atau Inclinometer: satu lengan memiliki penunjuk
tertimbang yang tetap vertikal di bawah pengaruh gravitasi.
• Software Atau Smartphone-Based Goniometer: penggunaan ponsel pintar
sebagai digital goniometer memiliki beberapa keunggulan seperti
ketersediaan, kemudahan pengukuran, pelacakan pengukuran berbasis
aplikasi, dan juga penggunaan satu tangan. Aplikasi ini menggunakan
akselerometer di ponsel untuk menghitung sudut sendi.
• Arthrodial Goniometer: banyak digunakan untuk mengukur rotasi serviks,
fleksi anteroposterior, dan fleksi lateral tulang belakang leher

➢ Prosedural
Prosedur pemeriksaan Range of Motion (ROM) adalah:
• Pemeriksa menempatkan pasien dalam posisi anatomi atau mendekati posisi
anatomi.
• Mengedukasi, menjelaskan dan mendemonstrasikan kepada pasien prosedur
yang akan dilakukan sebelum pemeriksaan dimulai
• Pemeriksa membuat perkiraan visual tentang kisaran gerakan yang
dimungkinkan oleh sendi selama gerakan aktif
• Pemeriksa menstabilkan komponen sendi proksimal dan kemudian dengan
hati-hati menggerakkan komponen distal sendi melalui seluruh rentang gerak
yang tersedia hingga mencapai end feel. Proses stabilisasi ini berguna untuk
mencegah komplikasi dari gerak sendi yang berlebihan
• Setelah memperkirakan lingkup gerak dan pemeriksa mengembalikan
komponen distal ke posisi awal, pemeriksa meraba landmark tulang yang
relevan dan menyelaraskan goniometer. Landmark ditempatkan dan ditandai
dengan pena untuk memastikan penempatan dan kesejajaran yang tepat
• Sumbu sendi diamati dan titik tumpu goniometer ditempatkan pada titik yang
ditentukan. Goniometer dipegang 1 hingga 2 inci dari tubuh pasien
• Lengan stasioner sejajar dengan sumbu longitudinal segmen ekstremitas
proksimal dan landmark anatomis yang sesuai
• Setelah goniometer disejajarkan dengan benar, pasien diinstruksikan untuk
menggerakkan segmen distal sejauh mungkin
• Lengan digerakkan sejajar dengan sumbu longitudinal segmen ekstremitas
distal dan landmark anatomis yang sesuai
• Pemeriksa membaca goniometer
• Tidak perlu menggerakkan lengan stasioner saat pengukuran diulang.
Pemeriksa mencatat dan melaporkan data tersebut.
4. End Feel
Pada pemeriksaan ROM pasif struktur unik pada tiap sendi dapat terasa,
beberapasendi ROM nya dibatasi oleh kapsul sendi, ada juga yang dibatasi oleh
ligamen, batasangerak normal yang lainnya adalah oleh ketegangan otot,
benturan permukaan sendi danjaringan lunak. Tipe setiap struktur yang
membatasi ROM mempunyai karakteristik rasa,yang dapat terasa dengan
pemeriksaan sendi pasif.

Rasa yang bisa di rasakan oleh seseorang yang melakukan pemeriksaan pada
akhir ROM pasif tersebut dinamakan end feel. Untuk mengembangkan
kemampuan dalam menentukan karakter dari end feel diperlukan latihandan
sensitifitas. Menentukan end feel harus dilakukan secara perlahan dan teliti
untukmerasakan akhir dari gerakan sendi dan untuk membedakan antara normal
end feel danabnormal end feel.

End feel normal (fisiologis) yaitu soft, frim, dan hard. Sedangkan end feel
abnormal (patologi) yaitu soft, frim, hard, dan empty.

5. Test Integritas dan Mobilitas Sendi

Tes integritas dan mobilitas sendi Bertujuan untuk memeriksa sendi, apakah
hypermobile atau hypomobile. Hasil kedua tes di atas selanjutnya diintegrasikan
dgn temuan dari:

1). History taking


2). System review (data medis lain yang relevan)
3). Hasil tes dan pengukuran lainnya

Data tersebut disintesis dalam proses evaluasi untuk menetapkan:


1). Diagnosis dan prognosis
2). Planning
3). Termasuk seleksi intervensi FT 4
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dengan pemeriksaan dan pengukuran integritas, mobilitas sendi dan R.O.M


yang akurat (karakteristik osteokinamatika dan arthrokinematika, struktur dan bentuk
permmukaan sendi, karakteristik jaringan sekitar sendi, pola kapsular dan non
kapsular) maka dapat diketahui gambaran patofisiologi, impairment, functional
limitation dan disability yang menyebabkan gangguan pada sendi tersebut. Dengan
demikian diagnosa dan prognosa fisioterapi dapat ditetapkan secara tepat, selanjutnya
akan menentukan arah dan jenis intervensi fisioterapi yang adekuat.
DAFTAR PUSTAKA

Alfiani, Nailla Fariq. 2021. Teknik Pemeriksaan Range of Motion. Diakses pada 13
September 2022. https://www.alomedika.com/tindakan-
medis/muskuloskeletal/pemeriksaan-range-of-motion/teknik

Unhas. 2016. Pengukuran ROM Ekstremitas Superior. Diakses pada 13 September


2022. https://med.unhas.ac.id/fisioterapi/wp-
content/uploads/2016/12/PENGUKURAN-ROM.pdf

Slidetodoc. 2022. Pengukuran Integritas Sendi dan Range of Motion. Diakses pada
13 September 2022. https://slidetodoc.com/pengukuran-integritas-sendi-dan-range-
of-motion-integritas/

Physiohome. 2013. Pemeriksaan dan Pengukuran Range of Motion (ROM). Diakses


pada 13 September 2022.
https://jiqquaenedonald.blogspot.com/2013/07/pemeriksaan-dan-pengukuran-range-
of.html

Anda mungkin juga menyukai