Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN AKTUALISASI NILAI–NILAI DASAR

PROFESI ASN SERTA KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI

X-BANNER SOP LAYANAN AKADEMIK JURUSAN


PENDIDIKAN BIOLOGI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) AMBON

Disusun Oleh:
HENI MUTMAINNAH
NIP. 19900212 201801 2 001

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan 3 Kementerian Agama

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SULAWESI SELATAN


KEMENTERIAN AGAMA
MAKASSAR
2018
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI ASN

Nama : HENI MUTMAINNAH, S.Si., M.Biotech.


NIP : 199002122018012001
Satuan Kerja : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon
Judul Rancangan : X-Banner SOP Layanan Akademik Jurusan Pendidikan
Biologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon

Telah Disetujui untuk diseminarkan


Pada hari Kamis, tanggal 11 Oktober 2018

Coach Mentor

Arbain Dra. Aisa Umarella


NIP. 196906112003121003 NIP 19680423199403200

Mengetahui
Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar

Juhrah, S.Sos., M.AP


NIP 196512311994032006

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI ASN

Nama : HENI MUTMAINNAH, S.Si., M.Biotech.


NIP : 199002122018012001
Satuan Kerja : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon
Judul Rancangan : X-Banner SOP Layanan Akademik Jurusan Pendidikan
Biologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon

Telah diuji/diseminarkan
Pada hari Kamis tanggal 11 Oktober 2018

Penguji

Dr. H. Abdul Kahar, M.Pd.I


NIP 196812311995031010

Mengetahui
Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar

Juhrah, S.Sos., M.AP


NIP 196512311994032006

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memudahkan penulis
dalam melaksanakan seluruh kegiatan aktualisasi serta menyelesaikan laporan
aktualisasi yang merupakan rangkaian Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Kementerian Agama RI. Laporan ini berisi tentang aktualisasi nilai-nilai
dasar ASN dalam kegiatan aktualisasi di Satker (Satuan Kerja) yang dilaksanakan di
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama
Islam Negeri Ambon.
Penyelesaian laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan
berbagai pihak, sehingga penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Balai Diklat Keagamaan Kementerian Agama Sulawesi Selatan yang telah
memfasilitasi kegiatan Pelatihan Dasar Calon PNS Gol III tahun 2018.
2. Bapak Arbain, S.Pd., selaku coach yang telah bersedia meluangkan waktu dan
tenaga untuk mengarahkan penulis dalam pengidentifikasian isu, menyusun
rancangan aktualisasi, dan menyusun laporan aktualisasi.
3. Ibu Dra. Aisa Umarella selaku mentor yang telah membimbing dan membantu
penulis dalam kegiatan aktualisasi ini.
4. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang tidak pernah lelah memberikan ilmu dan
pengetahuan terkait nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara.
5. Panitia Latsar BDK Makassar beserta rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon
PNS Gol III Angkatan III tahun 2018.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat menjadi awal
pengaktualisasian nilai-nilai ANEKA dan bekerja sebagai ASN yang profesional
dalam lingkungan masyarakat dan civitas akademik khususnya.

Makassar, Oktober 2018

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ……….. i


HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ……….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1. Unit Kerja IAIN Ambon ............................................................................ 3
2. Visi dan Misi IAIN Ambon ....................................................................... 3
3. Tujuan IAIN Ambon .................................................................................. 3
4. Tugas dan Fungsi ASN (Dosen) ................................................................ 4
B. Tujuan Aktualisasi ........................................................................................... 4
C. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) ............................................... 4
1. Akuntabilitas .............................................................................................. 4
2. Nasionalisme .............................................................................................. 5
3. Etika Publik ................................................................................................ 7
4. Komitmen Mutu ......................................................................................... 9
5. Anti Korupsi ............................................................................................... 11
D. Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI………………………………….. .. 13
1. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) ................................................. 13
2. Layanan Publik........................................................................................... 13
3. Whole of Government (WoG) .................................................................... 14
BAB II. ANALISIS ISU DAN GAGASAN SOLUSI ................................................ 15
A. Identifikasi Isu dan Analisis Penyebab Serta Dampak .................................... 15
B. Isu yang Diangkat ............................................................................................ 16
C. Prioritas Isu ...................................................................................................... 17
D. Gagasan Pemecahan Isu ................................................................................... 18
BAB III. AKTUALISASI ............................................................................................ 20
A. Rancangan Aktualisasi ..................................................................................... 20

v
B. Tabel Rancangan Aktualisasi (Form 1)............................................................ 21
C. Capaian Aktualisasi .......................................................................................... 32
BAB IV. PENUTUP ................................................................................................... 65
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 65
B. Saran ................................................................................................................. 65

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang No. 5 Tahun 2014 mengatur tentang Aparatur Sipil Negara
yang berfungsi sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Layanan publik; dan 3)
Perekat dan Pemersatu bangsa. Dalam menjalankan fungsinya, ASN wajib
mengaktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam pelaksanaan tugasnya sesuai
dengan amanat undang-undang, dan untuk menginternalisasikan nilai-nilai dasar
tersebut ke dalam diri setiap ASN.
Sistem pembelajaran pada Pendidikan dan Latihan Dasar CPNS Golongan III
menuntut setiap peserta Diklat Prajabatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA.
Dosen Perguruan Tinggi Negeri (PTN) merupakan bagian dari ASN yang juga
memiliki tugas sebagai pelayan masyarakat dalam hal ini pelayan mahasiswa. Dosen
harus mampu mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA dalam melaksanakan tridarma
perguruan tinggi.
Diklat prajabatan Golongan III angkatan III tahun 2018 yang diikuti oleh
CPNS Dosen dalam lingkup Kementerian Agama dilaksanakan di Balai Diklat
Keagamaan (BDK) Makassar. Rangkaian kegiatan diklat terbagi menjadi beberapa
tahapan yaitu On Campus yang dilaksanakan dengan tujuan untuk
menginternalisasikan nilai-nilai dasar ANEKA dalam pribadi calon ASN dan tahap
Off Campus yang bertujuan untuk mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai-
nilai ANEKA yang telah diinternalisasi pada diri peserta diklat. Tahap aktualisasi
merupakan tahap yang sangat penting sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan
perencanaan untuk merumuskan kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar profesi
ASN. Tahap aktualisasi dilakukan pada satuan kerja (Satker) masing-masing peserta
diklat.

1
Penulis melakukan tahap aktualisasi di unit kerja Jurusan Pendidikan Biologi,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon. Institut Agama Islam Negeri
Ambon merupakan lembaga penyedia jasa pendidikan yang senantiasa berbenah diri
sebagai langkah antisipasi guna menghadapi persaingan yang semakin kompetitif
serta bertanggung jawab untuk menggali dan meningkatkan segala aspek layanan
yang dimilikinya, termasuk dalam hal layanan akademik. Layanan akademik dapat
diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh perguruan tinggi untuk memberikan
kemudahan pada aspek pemenuhan kebutuhan mahasiswa dalam hal yang berkaitan
dengan kegiatan akademik.
Mutu layanan akademik didasarkan pada kinerja tenaga pengajar dan tenaga
administrasi. Implikasi praktisnya adalah upaya perguruan tinggi untuk meningkatkan
mutu layanan akademik berdampak pada peningkatan prestasi belajar mahasiswa dan
dapat meningkatkan motivasi mahasiswa dalam perkuliahan. Namun layanan
akademik di Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Ambon belum berjalan optimal
disebabkan belum adanya tenaga administrasi yang bekerja dalam melayani
mahasiswa. Oleh kaena itu, hal ini menjadi tanggung jawab penulis sebagai bagian
dari institusi untuk mengaktualisasikan nilai-nilai aneka dalam upaya
mengoptimalisasikan layanan akademik dengan beberapa kegiatan yang telah
dirumuskan dalam rancangan aktualisasi.
Perguruan tinggi atau lebih khususnya pada tingkat jurusan sebaiknya
memberikan layanan akademik yang memuaskan dan menunjang kelancaran proses
belajar-mengajar. Layanan akademik yang baik akan menghasilkan output yang baik
pula dan secara tidak langsung akan memberikan manfaat yang signifikan terhadap
keberlangsungan pendidikan tinggi. Penulis sebagai peserta prajabatan memiliki
kewajiban ikut serta meningkatkan layanan akademik sekaligus mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar profesi ASN yang telah di internalisasikan pada diri ASN selama
masa prajabatan.

2
1. Unit Kerja Institut Agama Islam Negeri Ambon
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ambon.

2. Visi dan Misi Visi Institut Agama Islam Negeri Ambon


Visi
“Profesional dalam pengintegrasian keislaman, keilmuan, kebudayaan, dan
teknologi dalam bingkai multikultural di kawasan ASEAN pada 2032"
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan secara profesional dalam pengintegrasian
keislaman, keilmuan, seni, budaya dan teknologi sehingga menghasilkan karya-
karya yang bermanfaat.
2. Mengembangkan ilmu keislaman, budaya dan teknologi yang integral dalam
konteks multikultur.
3. Menyelenggarakan penelitian secara profesional dalam pengembangan keilmuan
Islam, budaya dan teknologi yang multikultural.
4. Melaksanakan pengabdian masyarakat berbasis multikultural.
5. Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga baik perguruan tinggi maupun
non perguruan tinggi di level lokal, nasional dan internasional.

3. Tujuan Institut Agama Islam Negeri Ambon


1. Menghasilkan sarjana yang memiliki kemampuan keilmuan yang integral.
2. Menghasilkan sarjana muslim yang mampu memahami budaya dan
mengaplikasikan teknologi secara integral
3. Menghasilkan kualitas penelitian yang unggul dan dipublikasikan pada level
nasional dan internasional.
4. Menghasilkan karya-karya pengabdian kepada masyarakat yang berbasis
multikultural.
5. Mewujudkan kerjasama dengan berbagai lembaga baik perguruan tinggi maupun
non perguruan tinggi di level lokal, nasional dan internasional.

3
4. Tugas dan Fungsi ASN (Dosen)
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005, dosen
adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan
tugas atau kewajiban dosen mencakup tiga tugas pokok (tri dharma) perguruan tinggi
ditambah tugas pembimbingan serta tugas administratif. Menurut Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2013
tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, kegiatan jabatan Akademik
Dosen terdiri dari:
a. Menempuh pendidikan baik sekolah maupun pendidikan tinggi dan pelatihan
prajabatan;
b. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran;
c. Melaksanakan penelitian;
d. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat;
e. Kegiatan penunjang tugas dosen lainnya.

B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari kegiatan aktualisasi sebagai hasil dari Pelatihan Dasar Calon PNS
Golongan III adalah:
1. Membiasakan sikap dan perilaku disiplin sebagai PNS;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatan;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI;
4. Mempelajari penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang
tugas.

C. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai
setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawabnya.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk menyediakan kontrol

4
demokratis (peran demokratis); mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional); dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran
belajar). Akuntabilitas publik terdiri dari akuntabilitas vertikal (pertanggungjawaban
kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horizontal (pertanggungjawaban
pada masyarakat luas).
Beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan
dalam menjalankan tugas sebagai ASN adalah sebagai berikut:
1. kepemimpinan; lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannnya.
2. Transparansi; keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan
oleh individu maupun kelompok/instansi.
3. Integritas; adalah konsistensi dan keteguhan yang tidak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4. Tanggung jawab; adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan; adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
6. Kepercayaan; rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan dan
kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan; untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan serta harapan dan
kapasitas.
8. Kejelasan; pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9. Konsistensi; adalah sebuah usaha untuk terus menerus melakukan sesuatu sampai
pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan kecintaan tertinggi terhadap tanah air yang
diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nasionalisme Pancasila

5
merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila, yakni ketuhanan yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Penjabaran dari nilai-nilai dasar nasionalisme dapat dilihat dari lima indikator
berikut:
1. Sila pertama; Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai Negara sekuler yang
membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru mendorong nilai-nilai
ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik. Nilai-nilai ketuhanan
yang dikehendaki Pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan yang positif, yang digali dari
nilai-nilai keagamaan yang terbuka(inklusif), membebaskan dan menjunjung tinggi
keadilan dan persaudaraan. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan
diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos
kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri
dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan YME untuk kemakmuran masyarakat.
2. Sila kedua; kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. ke dalam berarti
menjadi pedoman Negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi
manusia. ini berarti Negara menjalankan fungsi “melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Sila ketiga; persatuan Indonesia
Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan
terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia terjadi karena
memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya,
yang menjalani satu kesatuan riwayat yang membangkitkan persatuan karakter dan
kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah geopolik nyata. Selain kehendak
hidup bersama, kesatuan bangsa Indonesia juga didukung oleh semangat gotong

6
royong. dengan gotong royong itulah, Indonesia harus mampu melindungi segenap
bangsa dan tumpah darah Indonesia. kemajemukan dan keanekaragaman budaya,
suku, etnis, agama yang mewarnai kebangsaan Indonesia harus disikapi secara positif
sebagai limpahan karunia yang bisa saling memperkaya khazanah budaya dan
pengetahuan serta meningkatkan persatuan Indonesia.
4. Sila keempat; kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan
diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang membawa kebaikan bagi semua pihak.
Secara garis besar, terdapat dua model demokrasi, yaitu: majoritarian democracy
(demokrasi yang lebih mengutamakan suara mayoritas) dan consensus democracy
(demokrasi yang lebih mengutamakan consensus atau musyawarah). Oleh karena itu,
pilihan demokrasi consensus berupa demokrasi permusyawaratan merupakan pilihan
yang bisa membawa kemaslahatan bagi bangsa Indonesia.
5. Sila kelima; keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dalam rangka mewujudkan keadilan social, para pendiri bangsa menyatakan
bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan menyelenggarakan
keadilan. Keadilan sosial juga merupakan perwujudan imperative etis dari amanat
pancasila dan UUD 1945.

3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak
individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan
hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai
nilai-nilai yang dianut. Sedangkan kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur
tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada
hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Dalam menjalankan tugasnya setiap
ASN dituntut untuk dapat memegang teguh kode etik dan kode perilaku ASN

7
sebagaimana diatur dalam Undang- Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang
ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

8
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas,
efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan layanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari performa untuk mencapai target (rencana) mutu,
kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari
kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
2. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas, dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan
realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga

9
dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
3. Inovasi
Inovasi Layanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.
4. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Terdapat lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan, yaitu:
a. Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai,
dan sarana komunikasi;
b. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan layanan dengan
segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
c. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan layanan
dengan tanggap;
d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya;
e. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,
dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.

10
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan
luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam
ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang. Terdapat 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai
dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa
menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga
dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
2. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang
dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna
bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi
untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu

11
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan
dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan
yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya
akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang
tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
6. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya
dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan
keringat.
7. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa
berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia
sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu
keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
8. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya
penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani
berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman
sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia

12
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak
kepada hal-hal yang menyimpang.
9. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima
sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari
apa yang sudah diupayakan. Bila dia seorang pimpinan maka dia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Dia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

D. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


1. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen
ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.

2. Layanan Publik
Layanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan layanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau layanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara layanan publik. Fungsi layanan publik yang
dilaksanakan oleh ASN mengacu pada Undang-undang nomor 25 Tahun 2009
tentang Layanan Publik.
Layanan publik yang dilakukan oleh pemerintahan atau koporasi yang
efektif dapat memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, mempromosikan
kemakmuran ekonomi, kohesi sosial, mengurangi kemiskinan, meningkatkan
perlindungan lingkungan, bijak dalam pemanfaatan sumber daya alam, memperdalam

13
kepercayaan pada pemerintahan dan administrasi publik. Prinsip layanan publik yang
harus dijalankan oleh setiap ASN adalah partisipatif, transparan, responsif, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif, efisien, aksesibel, akuntabel, dan
berkeadilan.

3. Whole of Government (WoG)


Definisi whole of government (WoG) menurut United States Institute of Peace
(USIP) adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan upaya kolaboratif dari
instansi pemerintah untuk menjadi kesatuan menuju tujuan bersama. WoG
menekankan layanan yang terintegrasi sehingga prinsip kolaborasi, kebersamaan,
kesatuan dalam melayani permintaan masyarakat dapat selesaikan dengan waktu yang
singkat. WoG dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah instansi yang terkait dengan urusan-urusan relevan.
Penerapan WoG didasarkan pada beberapa faktor. Pertama, faktor eksternal
seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan layanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan lebih baik,
selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang
lebih kompleks juga mendorong petingnya WoG. Kedua, terkait faktor internal
dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya
nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Perbedaan-perbedaan orientasi
sektor dalam pembangunan bisa menyebabkan tumbuhnya ego sektoral. Ketiga,
khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat
istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrtasi
bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong
tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-
elemen kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.

14
BAB II
ANALISIS ISU DAN GAGASAN

A. Identifikasi Isu dan Analisis Penyebab Serta Dampak


Berdasarkan identifikasi dan analisis isu selama bertugas sebagai dosen di
Jurusan Pendidikan Biologi pada unit kerja IAIN Ambon selama kurang lebih dua
bulan, penulis melihat ada beberapa isu/masalah yang muncul, diantaranya
ditampilkan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Pemilihan Isu pada Jurusan Pendidikan Biologi pada Unit Kerja IAIN
Ambon Berdasarakan Analisis Penyebab dan Dampak

No. Identifikasi Isu Penyebab Dampak


1. Belum adanya a. Banyak mahasiswa yang belum Belum optimalnya
publikasi SOP paham alur layanan akademik layanan akademik
layanan b. SOP layanan akademik pada mahasiswa di
akademik di mahasiswa hanya Jurusan Pendidikan
Jurusan disosialisasikan di awal Biologi IAIN
Pendidikan penerimaan mahasiswa baru dan Ambon
Biologi IAIN tidak dilakukan lagi setelahnya
Ambon dalam c. SOP layanan akademik
bentuk X-Banner mahasiswa belum
dipublikasikan baik dalam
bentuk X-Banner maupun poster
2. Kurangnya a. Hanya sebahagian kecil Mahasiswa kurang
Pemberdayaan mahasiswa yang memiliki terlibat dalam
mahasiswa kemampuan dalam pembuatan kegiatan
dalam penerapan ataupun pengaplikasian dilingkungan
teknologi tepat teknologi tepat guna sekitarnya
guna di b. Penerapan teknologi tepat guna (masyarakat)
masyarakat hanya dilingkup mahasiswa dan
belum melibatkan masyarakat
3. Belum a. Sarana dan prasarana kegiatan Kesulitan dalam
optimalnya belajar mengajar belum tersedia proses mentransfer
proses belajar atau dalam keadaan rusak. ilmu dan
mengajar di b. Kurangnya media belajar yang Kualitas materi
Jurusan digunakan dosen dalam proses serta bahan ajar
Pendidikan belajar-mengajar. yang diberikan
Biologi IAIN menjadi kurang
Ambon maksimal

15
4 Belum adanya a. Kurangnya minat mahasisawa Kreativitas
Industri kreatif terhadap industri kreatif. mahasisawa tidak
mahasiswa di b. Jarang dilakukaan sosialisasi dapat tersalurkan
Jurusan manfaat industri kreatif bagi dengan baik
Pendidikan mahasiswa.
Biologi IAIN c. Tidak adanya fasilitator yang
Ambon mampu menjadi wadah dalam
menampung inspirasi kreativitas
mahasiswa

B. Isu yang Diangkat


Pemilihan core issue dilakukan dengan menggunakan analisis alat penetapan
isu berdasarkan kriteria AKPK (Aktual, Khalayak, Problematik, dan kelayakan).
Aktual artinya isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau sedang
menjadi pembicaraan. Kekhalayakan artinya isu yang secara langsung berpengaruh
kepada pihak lain. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks sehingga harus segera diatasi. Kelayakan artinya isu yang masuk akal,
realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung
jawab. Berikut tabel analisis isu berdasarkan metode AKPK.

Tabel 2. Pemilihan isu berdasarkan kriteria AKPK


Kriteria Isu Pering-
No Isu Total
A K P K kat
1 Belum adanya publikasi SOP
layanan akademik di Jurusan
Pendidikan Biologi Institut Agama 5 4 5 5 19 I
Islam Negeri (IAIN) Ambon dalam
bentuk X-Banner
2 Kurangnya Pemberdayaan
mahasiswa dalam penerapan 3 3 3 3 12 IV
teknologi tepat guna di masyarakata
3 Belum optimalnya proses belajar
mengajar di Jurusan Pendidikan 4 4 4 5 17 II
Biologi IAIN Ambon
4 Belum adanya Industry kreatif
mahasiswa di Jurusan Pendidikan 3 3 3 4 13 III
Biologi IAIN
Keterangan: A (Aktual), K (Khalayak), P (Problematik), K (Kelayakan)

16
Keterangan skor :
5 = sangat kuat pengaruhnya
4 = kuat pengaruhnya
3 = sedang pengaruhnya
2 = kurang pengaruhnya
1 = sangat kurang pengaruhnya
Analasis isu berdasarkan kriteria AKPK seperti yang terlihat pada Tabel 2
dapat disimpulkan bahwa semua isu memenuhi kriteria AKPK namun isu pertama
yakni “Belum adanya publikasi SOP layanan akademik di Jurusan Pendidikan
Biologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon dalam bentuk X-Banner”
menempati peringkat pertama dengan total nilai 19 poin.
Isu layanan akademik menjadi isu yang sangat aktual karena sedang
berlangsung dan menjadi pembicaraan di kalangan mahasiswa dikarenakan layanan
akademik ini akan langsung berpengaruh terhadap aktivitas dan kelanjutan proses
perkuliahan mahasiswa sebagai publik yang harusnya mendapatkan layanan optimal.
Jika dilihat dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa yang melatarbelakangi dibutuhkannya
publikasi SOP layanan akademik di Jurusan Pendidikan Biologi yaitu masih
banyaknya mahasisawa yang belum paham alur layanan akademik. Hal ini
disebabkan SOP layanan akademik mahasiswa hanya disosialisasikan di awal
penerimaan mahasiswa baru dan tidak dilakukan lagi setelahnya sehingga mahasiswa
banyak yang belum mengetahui alur layanan akademik. Selain itu SOP layanan
akademik mahasiswa belum dipublikasikan baik dalam bentuk X-Banner maupun
poster. Hal ini berdampak pada kurang optimalnya layanan akademik di Jurusan
Pendidikan Biologi IAIN Ambon.

C. Prioritas Isu
Setelah dilakukan analisis menggunakan kriteria AKPK selanjutnya dilakukan
identifikasi core issue dengan metode urgency-seriousness-growth (USG) untuk
keempat isu yang telah dipilih tersebut. Urgency merupakan poin yang menjelaskan
seberapa mendesak suatu isu haarus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.

17
Seriousness merupakan penjelasan seberapa besar pengaruh suatu isi sehingga harus
segera dibahas, dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Sedangkan growth
merupakan indikator sberapa besar kemungkinan memburuknya isu jika tidak
ditangani segera. Hasil identifikasi core issue dengan metode urgency-seriousness-
growth (USG) ditampilkan pada Tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 3. Hasil identifikasi core issue dengan metode urgency-seriousness-growth


(USG)

Penilaian
No. Isu Total Prioritas
U S G

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Belum adanya publikasi SOP layanan


akademik di Jurusan Pendidikan Biologi
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon 5 5 5 15 I
dalam bentuk X-Banner

2. Kurangnya Pemberdayaan mahasiswa dalam


penerapan teknologi tepat guna di 4
3 3 10 IV
masyarakata

3. Belum optimalnya proses belajar mengajar 5


di Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Ambon 4 4 13 II

4 Belum adanya Industry kreatif mahasiswa di 4


Jurusan Pendidikan Biologi IAIN 3 4 11 III

Keterangan:
U = urgency (mendesak Skor :
S = seriousness (kegawatan) 5 = sangat USG
4 = USG
G = growth (pertumbuhan) 3 = cukup USG
2 = kurang USG
1 = tidak USG
D. Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan hasil analisis, isu yang diangkat adalah “Belum adanya
publikasi SOP layanan akademik di Jurusan Pendidikan Biologi Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Ambon dalam bentuk X-Banner”. Untuk mengatasi masalah tersebut

18
maka sebelumnya kita harus mengetahui faktor-faktor utama penyebab terjadinya isu
tersebut. Adapun faktor-faktor penyebabnya dijelaskan sebagai berikut:
a. Masih banyaknya mahasiswa yang belum paham alur layanan akademik di
Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Ambon. Hal ini menyebabkan layanan
akademik menjadi kurang optimal.
b. SOP layanan akademik mahasiswa hanya disosialisasikan di awal penerimaan
mahasiswa baru dan tidak dilakukan lagi setelahnya sehingga mahasiswa pada
umumnya belum mengetahui syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pengurusan
akademik maupun alur layanan akademik.
c. Belum ada publikasi SOP panduan layanan akademik pada mahasiswa Jurusan
Pendidikan Biologi (JPB) baik dalam bentuk X-Banner ataupun poster sehingga
layanan akademik kurang efektif dan efisien.
d. Mahasiswa masih banyak yang belum paham alur layanan akademik yang
dibutuhkan baik dalam pengurusan KRS, tugas akhir, ataupun yang ingin
melakukan cuti.

Gagasan alternatif yang dapat dilakukan untuk mengoptimalisasi kegiatan


layanan akademik pada mahasisawa JPB IAIN Ambon berdasarkan faktor-faktor
penyebab isu yakni:
a. Melakukan publikasi Standar Operasional dan Prosedur (SOP) layanan akademik
dalam bentuk X-Banner.
b. Publikasi SOP alur layanan akademik dalam bentuk X-Banner diletakkan pada
tempat-tempat strategis yang mudah dilihat oleh mahasiswa sehingga
memudahkan mahasiswa untuk mengetahui syarat-syarat yang dibutuhkan dalam
pengurusan akademik serta alur dalam layanan akademik. Hal ini akan berdampak
pada layanan mahasiswa yang efektif dan efisien.
c. Melakukan sosialisasi internal mengenai alur layanan akademik pada mahasiswa
Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Ambon.

19
BAB III
AKTUALISASI

A. Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama
Islam Negeri Ambon (IAIN) Ambon.
Identifikasi Isu : 1. Belum adanya publikasi SOP layanan akademik di Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Ambon
dalam bentuk X-Banner.
2. Kurangnya Pemberdayaan mahasiswa dalam penerapan teknologi tepat guna di masyarakat
3. Belum optimalnya proses belajar mengajar di Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Ambon
4. Belum adanya Industry kreatif mahasiswa di Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Ambon
Isu yang Diangkat : Belum adanya publikasi SOP layanan akademik di Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Ambon
dalam bentuk X-Banner.
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi layanan akademik dilakukan dengan cara publikasi SOP alur layanan akademik
dalam bentuk X-Banner dan diletakkan pada tempat-tempat strategis yang mudah dilihat oleh
mahasiswa sehingga memudahkan mahasiswa untuk mengetahui informasi dalam pengurusan
akademik serta alur dalam layanan akademik. Hal ini akan berdampak pada layanan mahasiswa
yang efektif dan efisien. Gagasan pemecahan isu berupa kegiatan dan tahapan kegiatan dituangkan
dalam Tabel Rancangan Aktualisasi berikut.

20
Tabel 4. Rancangan Aktualisasi

Output/ Kontribusi Penguatan


Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Outcome Terhadap Visi dan Nilai-nilai
Pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Mengumpulkan a. Melapor pada Terkumpulnya Pelaksanaan kegiatan Dengan Pengumpulan
dokumen SOP pimpinan untuk data-data SOP berkaitan dengan nilai-nilai terealisasinya dokumen SOP
(Standar mulai melakukan layanan dasar profesi PNS output yang dan memilih
Operasional dan kegiatan aktualisasi akademik dan (ANEKA), berkualitas, dan SOP layanan
Prosedur) dan melakukan terpilihnya - Melakukan komunikasi, konsisten dalam akademik yang
layanan konsultasi awal SOP layanan menerima pelaksanaannya akan
akademik terkait kegiatan akademik arahan/melaporkan kepada baik berupa ditampilkan
aktualisasi yang akan atasan perihal kegiatan, dan terkumpulnya dalam X
b. Mengumpulkan ditampilkan melakukan wawancarai pada dokumen SOP dan Banner,
dokumen SOP pada X- staff dengan sikap sopan dan terpilihnya SOP mendesain
layanan akademik Banner menghargai (Etika Publik). yang akan performance X-
dalam lingkup - Mengumpulkan dokumen ditampilkan pada X Banner, expose
IAIN Ambon SOP, observasi, orientasi, Banner, desain desain X
c. Observasi, orientasi, dan dokumentasi kegiatan performance X- Banner, dan
dan dokumentasi pelayanan akademik sesuai Banner , expose launching X
kegiatan layanan intruksi atasan serta bekerja desain X Banner, Banner
akademik di secara efektif dan efisien dan diakhiri dengan bertujuan
Jurusan Pendidikan merupakan bukti nyata dari kegiatan launching untuk
Biologi kegiatan aktualisasi X Banner meningkatkan
d. Diskusi dan (akuntabilitas dan komitmen bertujuan untuk layanan
koordinasi dengan mutu) meningkatkan akademik yang
staff di Jurusan - Memilih SOP layanan efisiensi, efektivitas efektif dan
Pendidikan Biologi, dan kualitas efisien

21
Output/ Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Outcome Terhadap Visi dan Nilai-nilai
Pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
staff di Fakultas akademik yang akan pelaksanaan merupakan
Ilmu Tarbiyah dan ditampilkan pada X Banner layanan akademik salah satu tugas
Keguruan serta berdasarkan masukan dari di Jurusan tridharma
beberapa pihak berbagai pihak tanpa berat Pendidikan Biologi. perguruan
yang berkompeten, sebelah (Nasionalisme) Capaian ini tinggi dan
terkait layanan Pelaksanaan kegiatan diharapkan dapat merupakan
akademik berkaitan dengan Peran dan memberikan tanggung jawab
e. Memilih SOP kedudukan PNS dalam kontribusi terhadap sebagai bagian
layanan akademik NKRI, misi organisasi dari institusi
yang akan - Memahami tugas dan fungsi yakni: IAIN Ambon.
ditampilkan pada X profesi, menjalankan tugas 1.Menyelenggarakan Perencanaan,
Banner sesuai arahan atasan pendidikan secara pengadaan dan
(Manajemen ASN) profesional dalam pelaksanaan
2. Menginput pengintegrasian layanan
a. Merapikan Finalisasi Pelaksanaan kegiatan
SOP (Standar keislaman, berdasarkan
dokumen (hard file bagan berkaitan dengan nilai-nilai
Operasional keilmuan, seni, SOP
dan soft file) SOP diagram alir dasar profesi PNS
dan Prosedur) budaya dan merupakan
layanan akademik SOP layanan (ANEKA),
Layanan teknologi sehingga salah satu
sebelum melakukan akademik - Merapikan dokumen SOP
Akademik menghasilkan karya- bentuk
penginputan untuk peningkatan
yang terpilih b. Menginput bagan karya yang peningkatan
efektivitas dan efesiensi bermanfaat. kompetensi
diagram alir SOP kerja, melakukan revisi 2.Mengembangkan instansi dalam
yang telah terpilih bagan alir SOP yang telah ilmu keislaman, melakukan
sesuai dengan dikoreksi dengan segera, dan budaya dan layanan
dokumen SOP yang menyiapkan dokumen teknologi yang akademik dan
telah dikumpulkan. sebelum berkonsultasi integral dalam perwujudan
c. Menyiapkan bagan

22
Output/ Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Outcome Terhadap Visi dan Nilai-nilai
Pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
diagram alir SOP (Komitmen Mutu) konteks nilai-nilai
layanan akademik - Berkonsultasi kepada multikultur. organisasi
d. Mengkonsultasikan pimpinan dan pihak-paihak 3.Menyelenggarakan kemeterian
bagan diagram alir yang berkompeten terkait penelitian secara Agama yakni
SOP layanan perbaikan alur SOP dengan profesional dalam Integritas,
akademik dengan menggunakan bahasa yang pengembangan profesionalitas,
beberapa pihak sopan dan santun keilmuan Islam, inovasi,
terkait menunjukkan profesionalitas budaya dan tanggungjawab,
e. Melakukan revisi yang baik dengan teknologi yang dan
bagan diagram alir menghargai hierarki dan multicultural. keteladanan.
SOP layanan pentingnya menjalin 4.Melaksanakan
akademik koordinasi antara pimpinan pengabdian
berdasarkan hasil dan bawahan serta rekan masyarakat
konsultasi dari kerja (Etika Publik) berbasis
beberapa pihak - menginput dokumen SOP multikultural.
f. Finalisasi bagan secara teliti, terencana, 5.Menjalin
diagram alir SOP tercatat dengan baik, serta kerjasama dengan
layanan akademik melaporkan setiap kegiatan berbagai lembaga
pada pimpinan yang dilakukan pada baik perguruan
pimpinan (Akuntabilitas) tinggi maupun
Pelaksanaan kegiatan non perguruan
berkaitan dengan Peran dan tinggi di level
kedudukan PNS dalam lokal, nasional dan
NKRI, internasional.
- Menginput bagan diagram
alir SOP yang telah terpilih Sehingga dapat

23
Output/ Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Outcome Terhadap Visi dan Nilai-nilai
Pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
dan mengkonsultasikan pada mewujudkan visi
pihak-pihak yang IAIN Ambon yakni
berkompeten untuk Profesional dalam
selanjutnya melakukan revisi pengintegrasian
berdasarkan hasil evaluasi keislaman,
merupakan bentuk keilmuan,
profesionalitas ASN dalam kebudayaan, dan
menjalankan tugas dan teknologi dalam
fungsi profesi sesuai intruksi bingkai
atasan (Manajemen ASN) multikultural di
3. Mendesain a. Berkoordinasi Desain Pelaksanaan kegiatan kawasan ASEAN
performance X dengan grafik performance berkaitan dengan nilai-nilai pada 2032
Banner SOP desainer untuk X-Banner di dasar profesi PNS
layanan mendesain Jurusan (ANEKA),
akademik performance X Pendidikan - Membuat desain
Banner Biologi IAIN performance X Banner SOP
b. Meninjau desain Ambon dengan menggunakan tenaga
performance X ahli desain grafis untuk
Banner dari grafik mendapatkan hasil yang
desainer terbaik (Komitmen Mutu)
c. Berkoordinasi - berkoordinasi dengan
dengan grafik desainer grafis menggunakan
desainer untuk bahasa yang sopan (Etika
merevisi desain X Publik)
Banner - Bekerja secara teliti,
terencana, tercatat dengan

24
Output/ Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Outcome Terhadap Visi dan Nilai-nilai
Pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
baik, serta melaporkan setiap
kegiatan yang dilakukan
(Akuntabilitas)
Pelaksanaan kegiatan
berkaitan dengan Peran dan
kedudukan PNS dalam
NKRI,
- Melakukan kolaborasi dan
koordinasi dengan desainer
grafis (Whole of
Government)
- Pembuatan desain
performance X Banner SOP
dengan menggunakan tenaga
ahli merupakan usaha untuk
mendapatkan hasil desain
yang berkualitas sehingga
memudahkan mahasiswa
memahami informasi yang
tercantum pada X Banner
(Layanan Publik)
4. Expose desain 1. Memperbanyak Perbanyakan Pelaksanaan kegiatan
performance desain X Banner desain berkaitan dengan nilai-nilai
X-Banner SOP layanan performance dasar profesi PNS
SOP layanan akademik X-Banner (ANEKA),

25
Output/ Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Outcome Terhadap Visi dan Nilai-nilai
Pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
akademik ke 2. Expose desain SOP layanan - memperbanyak desain X-
khalayak performance X akademik Banner secara mandiri tanpa
Banner pada dan desain memanfaatkan fasilitas
khalayak performance kampus dan perbanyakan
(mahasiswa, dosen, X-Banner desain merupakan bukti
dan staff dalam yang telah di nyata kegiatan (anti korupsi
lingkup IAIN evaluasi oleh dan Komitmen Mutu)
Ambon) khalayak - Melakukan expose desain
3. Melakukan pada berbagai pihak tanpa
wawancara pada membeda-bedakan khalayak
khalayak dan dilanjutkan dengan
(mahasiswa, dosen, wawancara terkait evaluasi
dan staff dalam desain X Banner dengan
lingkup IAIN sopan dan bahasa yang
Ambon) asntun (etika publik dan
nasionalisme)
Pelaksanaan kegiatan
berkaitan dengan Peran dan
kedudukan PNS dalam
NKRI,
- menyiapkan desain X
Banner secara mandiri
kemudian melakukan expose
desain kepada khalayak
untuk mengevaluasi desain
agar nantinya mahasiswa

26
Output/ Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Outcome Terhadap Visi dan Nilai-nilai
Pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
lebih mudah memahami dan
mengerti SOP yang terdapat
dalam X Banner (Layanan
Publik)
5. Melaporkan a. Melengkapi berkas Desain X- Pelaksanaan kegiatan
hasil expose hasil expose desain Banner alur berkaitan dengan nilai-nilai
desain performance X layanan dasar profesi PNS
performance X Banner SOP akademik (ANEKA),
Banner SOP sebelum yang telah - melengkapi dokumen dan
layanan dilaporkan pada disetujui merapikan dokumen
akademik pimpinan pimpinan sebelum berkonsultasi pada
kepada unsur b. Merapikan dan pimpinan untuk lebih
pimpinan mengarsipkan hasil mengefisienkan waktu dan
terkait evaluasi expose mengefektifkan pelaksanaan
desain konsultasi (komitmen mutu)
performance X - Berkonsultasi kepada
Banner SOP pimpinan, mentor, dan staff
c. Konsultasi dengan terkait hasil expose desain X
mentor, dosen, dan Banner dengan
staf BAAK dalam menggunakan bahasa yang
lingkup IAIN santun (Etika Publik)
Ambon terkait - memeriksa dan melengkapi
hasil expose desain hasil evaluasi desain X
performance X Banner dari khalayak secara
Banner SOP teliti, tercatat dengan baik,
d. Konsultasi kepada serta melaporkan kegiatan

27
Output/ Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Outcome Terhadap Visi dan Nilai-nilai
Pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
pimpinan, terkait yang dilakukan pada
hasil expose desain pimpinan (Akuntabilitas)
performance X Pelaksanaan kegiatan
Banner SOP berkaitan dengan Peran dan
layanan akademik kedudukan PNS dalam
NKRI
5.
- melakukan6.kewajiban
dengan
ii. menjunjung tinggi
integritas sebagai ASN,
iii.
memahami tugas dan fungsi
profesi, dan menjalankan
tugas sesuai arahan atasan
(Manajemen ASN)

6. Finalisasi a. Telaah masukan desain X- Pelaksanaan kegiatan


desain X- dari pimpinan dan Banner SOP berkaitan dengan nilai-nilai
Banner SOP berbagai pihak layanan dasar profesi PNS
layanan terhadap desain X akademik (ANEKA),
akademik Banner yang telah - berkoordinasi dengan
b. Koordinasi dengan final desainer grafis dengan
grafik desainer profesional dan
untuk revisi akhir menggunakan bahasa yang
desain X Banner sopan (Etika Publik).
c. Mengevaluasi hasil - mengakomodasi setiap
revisi akhir dari masukan dari pimpinan
grafik desainer

28
Output/ Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Outcome Terhadap Visi dan Nilai-nilai
Pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
d. Mencetak desain X maupun khalayak terhadap
Banner SOP alur desain X Banner, melakukan
layanan akademik revisi desain secara
yang telah responsive, dan mencetak X-
disetujui Banner alur layanan
akademik untuk
meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kinerja
(Komitmen Mutu)
- Bertanggung jawab
menjalankan intruksi dari
pimpinan (Akuntabilitas)
Pelaksanaan kegiatan
berkaitan dengan Peran dan
kedudukan PNS dalam
NKRI,
- kolaborasi bersama desainer
grafis untuk segera
melakukan revisi akhir
desain X Banner, serta
perbaikan konten apabila ada
yang perlu ditambahkan atau
dikurangi (Whole of
Government)
7. Launching X- a. Melakukan X Banner Pelaksanaan kegiatan
Banner SOP

29
Output/ Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Outcome Terhadap Visi dan Nilai-nilai
Pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
Layanan konsultasi dengan layanan berkaitan dengan nilai-nilai
akademik atasan terkait akademik dasar profesi PNS (ANEKA)
kegiatan launching terpasang - Berkonsultasi kepada
X -banner SOP pada tempat pimpinan menunjukkan
layanan akademik strategis di pentingnya menjalin
b. Menyiapkan Jurusan koordinasi dengan
seluruh X Banner Pendidikan menjunjung nilai-nilai
SOP layanan Biologi kesopanan (Etika Publik).
akademik - Menyiapkan dan
c. Meletakkan X meletakkan X– banner pada
Banner pada tempat yang strategis akan
tempat strategis memudahkan publik
agar mudah dilihat (mahasiswa) dalam
oleh mahasiswa memahami alur layanan
dan memudahkan akademik (Komitmen Mutu)
mahasiswa - Melakukan kegiatan dengan
memahami alur terencana, terpublikasi
layanan akademik dengan baik, danterstruktur
d. Launching X (Akuntabilitas)
Banner SOP - setiap mahasiswa dapat
layanan akademik dengan mudah mendapatkan
akses untuk mengetahui
informasi alur layanan
akademik melalui X Banner
(Nasionalisme)
- Pelaksanaan kegiatan

30
Output/ Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Outcome Terhadap Visi dan Nilai-nilai
Pelatihan
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
berkaitan dengan Peran
dan kedudukan PNS
dalam NKRI
- Setiap mahasiswa berhak
mendapatkan informasi
mengenai sistem layanan dan
berhak untuk memperoleh
layanan secara efektif dan
efisien (Layanan Publik)

31
B. Capaian Aktualisasi
Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan sejak tanggal 24 Juli
2018 sampai dengan September 2018 di Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institute Agama Islam Negeri Ambon, terdapat 7
capaian kegiatan aktualisasi, yang dijabarkan sebagai berikut:
Kegiatan 1: Mengumpulkan dokumen SOP (Standar Operasional dan Prosedur)
layanan akademik
Tahapan Kegiatan
1. Melapor pada pimpinan untuk mulai melakukan kegiatan aktualisasi dan
melakukan konsultasi awal terkait kegiatan aktualisasi
Etika Publik
Sebelum memulai kegiatan saya terlebih dahulu berkonsultasi pada ketua
program studi untuk melakukan kegiatan aktualisasi. Komunikasi dilakukan
dengan bahasa yang santun dan dilakukan pada waktu yang telah ditentukan.
Dokumentasi

Gambar 1. Konsultasi awal dengan Ketua Jurusan Pendidikan biologi terkait kegiatan
aktualisasi
Analisis Dampak
Melakukan komunikasi, dalam hal ini konsultasi dan koordinasi dengan
pimpinan merupakan hal yang utama dalam berorganisasi. Oleh karena itu
dalam merancang kegiatan dalam suatu unit kerja perlu dikomunikasikan
terlebih dahulu dengan atasan dengan menggunakan bahasa yang santun. Jika
saya tidak berkomunikasi dengan bahasa santun pada atasan saya, maka akan
terjadi perbedaan persepsi terkait kegiatan yang akan saya lakukan di jurusan
pendidikan biologi (JPB) IAIN Ambon.

32
2. Mengumpulkan dokumen SOP layanan akademik dalam lingkup IAIN Ambon
Akuntabilitas dan Komitmen Mutu
Setelah berkoordinasi dengan pimpinan jurusan, selanjutnya saya mulai
mengumpulkan dokumen-dokumen SOP baik yang berada di Jurusan
Pendidikan Biologi dan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Ambon. Pengumpulan dokumen-dokumen SOP merupakan tanggung jawab
saya dalam melaksanakan tugas aktualisasi sekaligus menjalankan intruksi
atasan untuk mengumpulkan dokumen SOP sebagai persiapan dalam
pelaksanaan akreditasi Jurusan. Dokumen SOP yang terkumpul merupakan
bukti nyata (tangible) yang akan digunakan sebagai landasan pembuatan
desain X Banner SOP layanan akademik.
Dokumentasi

Gambar 2. Pengumpulan dokumen SOP di Gambar 3. Dokumen SOP yang telah


jurusan pendidikan biologi terkumpul

Analisis Dampak
Jika saya tidak mengumpulkan dokumen-dokumen SOP layanan akademik,
berarti saya tidak melaksanakan intruksi atasan dengan baik dan ini akan
menghilangkan kepercayaan dari atasan saya. Selain itu pengumpulan
dokumen ini merupakan dasar untuk membuat desain X Banner, sehingga jika
tidak saya lakukan dengan segera, maka pekerjaan saya menjadi tidak efisien
yang berdampak pada terlambatnya pelaksanaan tahapan kegiatan selanjutnya.

33
3. Observasi, orientasi, dan dokumentasi kegiatan layanan akademik di Jurusan
Pendidikan Biologi
Akuntabilitas
Pemilihan SOP Layanan Akademik yang akan dibuatkan X Banner diawali
dengan melakukan observasi, orientasi, dan dokumentasi terkait layanan
akademik yang paling sering dilakukan di Jurusan Pendidikan Biologi, IAIN
Ambon. Kegiatan ini saya lakukan agar saya memiliki gambaran yang jelas
tentang layanan akademik yang paling banyak dilakukan di JPB sehingga
tujuan saya dalam pembuatan X Banner dan hasil yang saya harapkan agar
layanan menjadi lebih efektif dan efisien dapat tercapai.
Dokumentasi

Gambar 4. Dokumentasi layanan akademik (pengajuan judul penelitian) di Jurusan


Pendidikan Biologi

Gambar 5. Dokumentasi layanan akademik (pengajuan seminar hasil) di Jurusan


Pendidikan Biologi

34
Analisis Dampak
Observasi, orientasi, dan dokumentasi kegiatan layanan akademik yang paling
sering dilakukan di JPB merupakan hal yang penting untuk mendapatkan
gambaran yang jelas mengenai kebutuhan publik akan informasi layanan
akademik. Jika saya tidak melakukan kegiatan ini terlebih dahulu maka saya
akan mengalami kesulitan dalam memilih SOP yang nantinya akan saya
tampilkan pada desain X Banner saya.

4. Diskusi dan koordinasi dengan staff di Jurusan Pendidikan Biologi, staff di


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta beberapa pihak yang
berkompeten, terkait layanan akademik
Nasionalisme dan Etika publik
Melakukan diskusi dan koordinasi dengan staff yang melaksanakan layanan
akademik untuk memastikan layanan akademik yang paling sering dilakukan
dan membutuhkan publikasi sehingga mahasiswa dapat memperoleh informasi
yang jelas. Diskusi bersama beberapa staff dan pihak terkait merupakan salah
satu bentuk penghargaan akan pendapat pihak-pihak yang kompeten dalam
bidangnya dan menghindarkan saya dari pengambilan keputusan sepihak.
Diskusi ini dilakukan dengan menggunakan tutur kata yang sopan dan santun.
Dokumentasi

Gambar 6. Diskusi bersama staff di Jurusan Pendidikan Biologi

35
Gambar 7. Diskusi bersama staff BAAK (Biro Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan) FITK

Analisis Dampak
Diskusi dan koordinasi dengan pihak-pihak yang kompeten dalam bidang
layanan akademik merupakan hal yang penting dilakukan sebelum
pengambilan keputusan, karena jika saya tidak melakukan komunikasi terlebih
dahulu maka memungkinkan saya akan mengambil keputusan yang keliru dan
sebelah pihak saja. Selain itu jika saya tidak berkomunikasi dengan baik dan
santun maka kegiatan diskusi tidak akan berjalan dengan baik.
5. Memilih SOP layanan akademik yang akan ditampilkan pada X Banner
Anti korupsi dan Komitmen Mutu
Setelah melakukan diskusi dengan berbagai pihak, selanjutnya saya memilih
SOP layanan akademik yang nantinya akan ditampilkan dalam X Banner.
Pemilihan SOP berdasarkan hasil diskusi berbagai pihak dan bukan atas
kemauan saya sendiri, pemilihan dilakukan secara transparan dan adil tanpa
memihak. Selain itu, SOP yang dipilih merupakan bentuk responsiveness
(daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan layanan dengan tanggap
kepada publik sesuai dengan kebutuhan publik (mahasiswa).

36
Dokumentasi

Gambar 8. Pemilihan SOP layanan akademik yang akan ditampilkan dalam X Banner

Analisis Dampak
Jika saya mengambil keputusan secara tidak adil dan mementingkan pihak
tertentu maka hasil yang diharapkan tidak akan tercapai dan akan
menimbulkan kesalahpahaman pihak-pihak yang sebelumnya telah dimintai
pendapat. Pengambilan keputusan yang tidak responsive juga akan
menyebabkan hasil yang dicapai tidak sesuai dengan kebutuhan publik.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi


Pengumpulan informasi dan dokumen terkait SOP layanan akademik dari
berbagai sumber baik di Jurusan Pendidikan Biologi maupun di Fakultas Ilmu
Tabiyah dan Keguruan, serta hasil diskusi bersama ketua program studi dan
beberapa pihak terkait dapat memudahkan dalam mememilih SOP yang akan
dibuatkan dalam bentuk X Banner. SOP yang dipilih dianggap akan
mempengaruhi proses layanan publik dalam hal ini mahasiswa dan diharapkan
dapat berkontribusi terhadap visi IAIN Ambon yaitu “Profesional dalam
pengintegrasian keislaman, keilmuan, kebudayaan, dan teknologi dalam
bingkai multikultural di kawasan ASEAN pada 2032” dan salah satu misi
IAIN Ambon yakni “Menyelenggarakan pendidikan secara profesional dalam
pengintegrasian keislaman, keilmuan, seni, budaya dan teknologi sehingga
menghasilkan karya-karya yang bermanfaat”.
Penguatan Nilai Organisasi
Pengumpulan informasi/dokumen terkait desain X Banner dari berbagai
sumber diharapkan dapat memberikan penguatan terhadap nilai organisasi ASN

37
dalam lingkup Kementrian Agama RI yakni Integritas, profesionalitas, inovasi,
tanggungjawab, dan keteladanan.
Analisis Manfaat
Pelaksanaan pengumpulan informasi/dokumen SOP dan dilanjutkan
dengan pemilihan SOP layanan akademik dengan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi ASN efisien, koordinasi, sopan santun, tanggung jawab, responsive,
dan adil memberikan hasil maksimal karena pengumpulan dokumen SOP dan
pemilihan SOP merupakan tahap awal terkait desain X Banner.

Kegiatan 2: Menginput SOP (Standar Operasional dan Prosedur) Layanan


Akademik yang terpilih
Tahapan Kegiatan
1. Merapikan dokumen (hard file dan soft file) SOP layanan akademik sebelum
melakukan penginputan
Komitmen Mutu
Dokumen-dokumen dari beberapa SOP layanan akademik yang telah terpilih
baik dalam bentuk hard file maupun soft file dirapikan terlebih dahulu
sebelum dilakukan penginputan desain bagan diagram alir SOP. Merapikan
dokumen penting dilakukan agar pengerjaan tahapan berikutnya dapat berjalan
lebih efektif dan efisien.
Dokumentasi

Gambar 9. Dokumen SOP terpilih yang telah dirapikan

38
Analisis Dampak
Jika dokumen-dokumen SOP tidak dirapikan terlebih dahulu (dipisahkan dari
dokumen SOP lainnya) maka pengerjaan tahapan selanjutnya akan berjalan
lebih lambat.
2. Menginput bagan diagram alir SOP yang telah terpilih sesuai dengan dokumen
SOP yang telah dikumpulkan.
Akuntabilitas dan Komitmen Mutu
Setelah berkonsultasi dengan beberapa pihak terkait, dilanjutkan dengan
pemilihan SOP sesuai dengan kebutuhan publik, dan merapikan dokumen
SOP yang telah terpilih. Maka selanjutnya dilakukan penginputan desain
bagan diagram alir SOP layanan akademik yang telah terpilih secara cermat
dan teliti, sebelum dilanjutkan dengan membuat desain X Banner.
Dokumentasi

Gambar 10. penginputan desain bagan diagram alir SOP layanan akademik

Gambar 11. Hasil desain bagan diagram alir SOP layanan akademik

39
Analisis Dampak
Melaksanakan suatu kegiatan dengan tahapan-tahapan yang terstruktur akan
membuat pekerjaan lebih mudah untuk diselesaikan dan lebih efektif serta
efisien. Jika saya tidak memulai dengan menginput SOP yang telah terpilih
dengan cermat dan langsung membuat desain X Banner maka jika terjadi
kekeliruan pada alur SOP, saya akan kembali mengerjakan desain dari awal
dan menyebabkan kegiatan menjadi tidak efisien.
3. Menyiapkan bagan diagram alir SOP layanan akademik
Komitmen Mutu; Layanan Publik
Sebelum melaksanakan konsultasi dengan beberapa pihak, terkait bagan
diagram alir SOP, saya terlebih dahulu memperbanyak dokumen bagan
diagram alir SOP yang telah saya buat dengan melakukan print out alur SOP
sehingga dokumen tersebut akan menjadi dasar saya dalam melakukan
konsultasi/ diskusi secara berkelanjutan.
Dokumentasi

Gambar 12. Perbanyakan bagan diagram alir SOP layanan akademik yang telah di input
sebelumnya
Analisis Dampak
perbanyakan dokumen bagan diagram alir SOP layanan akadamik yang telah
dibuat merupakan bukti fisik (tangible) yang harus ada sehingga akan
memudahkan dalam berkonsultasi dengan beberapa pihak. Jika tidak
dilakukan perbanyakan dokumen maka akan menyulitkan pihak yang dimintai
untuk mengoreksi bagan diagram alir SOP yang telah dibuat.

40
4. Mengkonsultasikan bagan diagram alir SOP layanan akademik dengan
beberapa pihak terkait
Etika Publik dan Komitmen Mutu
Melakukan konsultasi kebeberapa pihak terkait untuk mengoreksi kebenaran
bagan diagram alir SOP layanan akademik yang telah saya input. Konsultasi
dengan berbagai pihak bertujuan agar desain bagan diagram alir SOP memiliki
kualitas yang bermutu dan sesuai dengan prosedur layanan akademik yang
dilakukan diinstansi. Konsultasi saya lakukan dengan menggunakaan bahasa
yang sopan dan pada waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Dokumentasi

Gambar 13. Beberapa pihak yang sedang memeriksa bagan diagram alir SOP

Analisis Dampak
Konsultasi bagan diagram alir SOP layanan akademik pada pihak-pihak yang
berkompeten dan yang menjalankan layanan akademik, merupakan kegiatan
yang sangat penting karena jika tidak dilakukan konsultasi terlebih dahulu
maka alur SOP yang akan ditampilkan pada X Banner akan berbeda dengan
alur layanan akademik yang sebenarnya. Pada saat melakukan konsultasi saya
menggunakan bahasa yang sopan dan jelas karena jika tidak menggunakan
bahasa yang sopan akan menyebabkan diskusi tidak berjalan dengan baik.

41
5. Melakukan revisi bagan diagram alir SOP layanan akademik berdasarkan hasil
konsultasi dari beberapa pihak
Komitmen Mutu
Setelah mendapatkan hasil koreksi diagram alir SOP layanan akademik dari
berbagai pihak yang kompeten dibidangnya, maka saya segera melakukan
revisi diagram alir tersebut sesuai dengan hasil koreksian. Hal ini merupakan
bentuk responsive dan tanggung jawab saya terhadap hasil evaluasi dari
beberapa pihak.
Dokumentasi

Gambar 14. Hasil evaluasi diagram alir SOP layanan akademik dari beberapa pihak
Analisis Dampak
Jika saya tidak segera memperbaiki diagram alir SOP sesuai hasil koreksi dari
beberapa pihak maka hal ini akan berdampak pada terhambatnya kegiatan
saya selanjutnya, dan ini akan mencerminkan saya sebagai ASN yang tidak
professional.
6. Finalisasi bagan diagram alir SOP layanan akademik pada pimpinan
Akuntabilitas dan Etika Publik
hasil revisi bagan diagram alir SOP layanan akadamik yang telah benar
selanjutnya saya perlihatkan kepada atasan saya sebagai pemegang tanggung
jawab tertinggi dan sekaligus memohon izin untuk melakukan tahapan
selanjutnya yakni tahap pembuatan desain X Banner. Konsultasi kepada
pimpinan saya lakukanan dengan menggunakan bahasa yang santun.

42
Dokumentasi

Gambar 15. Finalisasi bagan diagram alir SOP layanan akademik


Analisis Dampak
Bawahan atau pegawai yang baik adalah yang melaksanakan kegiatan secara
transparan terhadap atasannya dan melaksanakan intruksi atasan dengan
sebaik-baiknya. Jika saya tidak menyampaikan hasil keja saya maka saya
tidak menjalankan amanah yang telah diberikan kepada saya secara
bertanggung jawab dan tentunya akan menghambat tahapan kegiatan
selanjutnya.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi


Penginputan bagan diagram alir SOP layanana akademik yang telah
terpilih, kemudian mengkonsultasikan alur SOP tersebut pada pihak-pihak yang
berkompeten untuk dikoreksi jika terdapat kekeliruan dan selanjutnya merevisi
bagan alir SOP sesuai hasil koreksi pihak yang berkompeten merupakan langkah-
langkah yang baik untuk meningkatkan kualitas X Banner SOP yang akan dibuat
nantinya. Penginputan bagan diagram alir SOP dianggap akan meningkatkan
kualitas produk yang dihasilkan dan diharapkan dapat berkontribusi terhadap visi
IAIN Ambon yaitu “Profesional dalam pengintegrasian keislaman, keilmuan,
kebudayaan, dan teknologi dalam bingkai multikultural di kawasan ASEAN
pada 2032” dan salah satu misi IAIN Ambon yakni “Menyelenggarakan
pendidikan secara profesional dalam pengintegrasian keislaman, keilmuan, seni,
budaya dan teknologi sehingga menghasilkan karya-karya yang bermanfaat”.

43
Penguatan Nilai Organisasi
Penginputan bagan diagram alir SOP layanan akademik diharapkan dapat
memberikan penguatan terhadap nilai organisasi ASN dalam lingkup Kementrian
Agama RI yakni Integritas, profesionalitas, inovasi, tanggungjawab, dan
keteladanan.
Analisis Manfaat
Pelaksanaan penginputan bagan diagram aliar SOP layanan akademik dan
dilanjutkan dengan konsultasi diagram alir pada pihak-pihak yang berkompeten
dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN efektif, efisien,
koordinasi, sopan santun, tanggung jawab, dan responsive berkontribusi dalam
membangun jati diri saya sebagai ASN yang profesional.

Kegiatan 3: Mendesain performance X Banner SOP layanan akademik

Tahapan Kegiatan
1. Berkoordinasi dengan grafik desainer untuk mendesain performance X Banner
Etika Publik; Komitmen mutu; dan Nasionalisme
Bagan diagram alir SOP layanan akademik yang telah final dan telah disetujui
oleh pihak-pihak terkait termasuk pimpinan, selanjutnya akan dibuatkan
desain X Bannernya. Untuk membuat desain X Banner saya mencari grafik
desainer professional yang kompeten dalam bidang desain untuk mendesain X
Banner SOP layanan akademik saya dengan menggunakan biaya pribadi (rela
berkorban). Pada saat berkoordinasi/berkomunikasi dengan grafik desainer
saya memanfaatkan teknologi untuk mempermudah komunikasi jarak jauh
dengan grafik desainer, serta menggunakan bahasa yang santun.

44
Dokumentasi

Gambar 16. Berkoordinasi dengan grafik desainer untuk mendesain X Banner

Analisis Dampak
Tenaga grafik desainer sangat penting dalam kegiatan ini karena dasar ilmu
saya adalah bioteknologi bukan Teknik informatika ataupun ilmu komputer
sehingga saya kurang ahli dalam melakukan desain X Banner. Jika saya tidak
menggunakan bantuan grafik desainer, maka pembuatan desain X Banner
saya akan memakan waktu lama untuk menyelesaikannya dan tidak akan
berjalan sebagaimana yang direncanakan karena tidak menggunakan tenaga
sesuai dengan keahliannya.

2. Meninjau desain performance X Banner dari grafik desainer


Komitmen mutu
Setelah grafik desainer menyelesaikan desain X Banner untuk keseluruhan
SOP layanan akademik, maka saya melakukan evaluasi awal desain dengan
melihat kesesuaian desain dengan alur layanan. Saya harus memastikan
terlebih dahulu agar desain X Banner nantinya akan sangat mudah dipahami
oleh mahasisawa sehingga saat dilakukan expose desain X Banner maka
khlayak yaitu mahasiswa maupun pihak-pihak terkait lainnya dapat dengan
mudah memahami alur SOP layanan akademik yang terdapat dalam desain X
Banner.

45
Dokumentasi

Gambar 17. Evaluasi awal desain X Banner


Analisis Dampak
Sebuah X Banner akan mudah dipahami jika desainnya jelas dan menarik,
peninjauan awal desain oleh saya pribadi sangat diperlukan karena jika tidak
maka akan banyak terjadi koreksi oleh khalayak pada saat dilakukan expose
desain X Banner dan khalayak akan sulit memahami alur SOP pada desain X
Banner.
3. Berkoordinasi dengan grafik desainer untuk merevisi desain X Banner
Whole of Government
Setelah saya melakukan evaluasi terhadap desain awal X Banner maka
selanjutnya saya berkoordinasi dengan grafik desainer terkait revisi beberapa
bagian dari desain X Banner dan meminta grafik desainer untuk segera
memperbaiki desain dan mengirimkan hasil desain melalui email.
Dokumentasi

Gambar 18. Berkoordinasi dengan grafik desainer untuk melakukan revisi awal desain

46
Analisis Dampak
Desain X Banner yang telah dievaluasi awal oleh saya harus segera
dikoordinasikan dengan grafik desainer agar penyelesaian desain X Banner
tepat waktu.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Mendesain performance X Banner SOP layanan akademik dengan cara
berkoordinasi dengan orang yang ahli dalam bidang desain yaitu grafik desainer,
kemudian meninjau desain performance X Banner untuk melihat kesesuaian
desain dengan alur SOP dan berkoordinasi dengan grafik desainer untuk
melakukan merevisi bagan alir SOP sesuai hasil evaluasi awal saya kemudian
diakhiri dengan melaporkan kegiatan pada pimpinan sebelum melakukan tahapan
selanjutnya merupakan langkah-langkah yang terstruktur untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi tiap kegiatan. Mendesain performance X Banner SOP
layanan akademik dengan berkoordinasi pada orang yang ahli dalam bidang
desain yaitu grafik desainer, akan meningkatkan mutu desain X Banner dan
diharapkan dapat berkontribusi terhadap visi IAIN Ambon yaitu “Profesional
dalam pengintegrasian keislaman, keilmuan, kebudayaan, dan teknologi
dalam bingkai multikultural di kawasan ASEAN pada 2032” dan salah satu
misi IAIN Ambon yakni “Menyelenggarakan pendidikan secara profesional dalam
pengintegrasian keislaman, keilmuan, seni, budaya dan teknologi sehingga
menghasilkan karya-karya yang bermanfaat”.
Penguatan Nilai Organisasi
Mendesain performance X Banner SOP layanan akademik dengan
berkoordinasi pada orang yang ahli dalam bidang desain yaitu grafik desainer
diharapkan dapat memberikan penguatan terhadap nilai organisasi ASN dalam
lingkup Kementrian Agama RI yakni Integritas, profesionalitas, inovasi,
tanggungjawab, dan keteladanan.
Analisis Manfaat
Koordinasi dengan grafik desainer untuk mendesain performance X
Banner SOP layanan akademik dan dilanjutkan dengan mengevaluasi hasil desain
serta melaporkan kegiatan pada pimpinan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi ASN yaitu tanggung jawab, koordinasi, sopan santun, rela

47
berkorban, dan mementingkan kepentingan publik akan berkontribusi dalam
membangun karakter saya dalam menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai
pihak.

Kegiatan 4: Expose desain performance X Banner SOP layanan akademik ke


khalayak
Tahapan Kegiatan
1. Memperbanyak desain X Banner SOP layanan akademik
Akuntabilitas dan Anti korupsi
Sebelum melakukan expose desain X Banner SOP maka terlebih dahulu saya
mempersiapkan desain X Banner dengan memperbanyak desain X Banner
yang telah disetujui oleh pimpanan untuk diperlihatkan pada khalayak.
Perbanyakan desain X Banner saya lakukan secara mandiri tidak
memanfaatkan fasilitas kampus karena kegiatan ini menyangkut kepentingan
pribadi saya (anti korupsi). Desain X Banner yang telah saya cetak merupakan
bentuk nyata pekerjaan saya dalam membuat desain X Banner SOP melalui
koordinasi dengan tenaga ahlinya sebelum dilakukan launching X Banner.
Dokumentasi

Gambar 20. Perbanyakan desain performance X Banner SOP layanan akademik

Analisis Dampak
Perbanyakan desain performance X Banner sangat penting agar khalayak
dapat dengan mudah melihat desain performance X Banner tanpa perlu
menunggu desain X Banner yang telah dikoreksi oleh pihak lain. Jika tidak

48
dilakukan perbanyakan X Banner sebelum pelaksanaan expose desain maka
saya tidak memiliki komitmen terhadap pekerjaan saya. Selain itu penilaian
terhadap pekerjaan biasanya dibuktikan dalam bentuk bukti fisik pekerjaan.

2. Expose desain performance X Banner pada khalayak (mahasiswa, dosen, dan


staff dalam lingkup IAIN Ambon)
Komitmen Mutu; Nasionalisme
Setelah memperbanyak desain performance X Banner selanjutnya saya
membagikan desain X Banner pada khalayak dalam hal ini pihak-pihak terkait
yang terlibat dan paham tentang alur SOP, pimpinan dan mahasiswa untuk
mengetahui apakah desain performance X Banner telah sesuai dengan standar
performance X Banner layanan akademik, jelas tampilannya, dan dapat
dengan mudah dipahami alur SOPnya oleh khalayak terutama mahasiswa.
Dokumentasi

Gambar 21. Expose desain performance X Banner pada mahasiswa

Analisis Dampak
Pembagian desain X Banner kepada khalayak merupakan bagian yang sangat
penting karena nantinya X Banner ini ditujukan kepada khalayak dalam hal ini
mahasiswa sehingga mahasiswa harus mengerti dan memahami performance
X Banner. Expose desain performance X Banner dilakukan kepada mahasiswa
Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Ambon tanpa memilih-milih mahasiswa,
karena sasaran fungsi X Banner adalah seluruh mahasiswa JPB dan bukan

49
mahasiswa tertentu. Jika mahasiswa tidak diberikan desain performance X
Banner untuk dilakukan evaluasi terlebih dahulu, maka mahasiswa tidak
memiliki kesempatan untuk memberikan saran dan kritik terhadap tampilan
performance X Banner.

3. Melakukan wawancara pada khalayak (mahasiswa, dosen, dan staff dalam


lingkup IAIN Ambon)
Etika Publik
Melakukan wawancara merupakan tahapan penting untuk memastikan
khalayak paham terhadap desain X Banner SOP layanan akademik dan ikut
berkontribusi dalam mengoreksi desain X Banner untuk memperoleh hasil
maksimal dari desain X Banner. Saat saya melakukan wawancara pada publik,
saya sebagai pemilik ide pembuatan X Banner sekaliguas yang mengerjakan
desain bekerja sama dengan grafik desainer harus bisa menjelaskan maksud
dari desain X Banner serta menjelaskan pada publik dengan menggunakan
bahasa yang sopan dan santun
Dokumentasi

Gambar 22. Melakukan wawancara pada khalayak terkait performance X Banner

50
Analisis Dampak
Jika saya tidak menggunakan bahasa yang santun maka mahasiswa maupun
pihak-pihak yang saya minta untuk melakuakan evaluasi terhadap desain X
Banner saya maka pihak-pihak tersebut akan merasa tidak nyaman dalam
memberikan evaluasi terhadap desain X Banner yang telah saya buat.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Memperbanyak desain performance X Banner SOP layanan akademik
kemudian dilanjutkan dengan expose desain performance X Banner ke khalayak
yang disertai dengan wawancara untuk meminta khalayak dalam hal ini
mahasiswa, dosen, maupun staff untuk mengevaluasi desain performance X
Banner SOP merupakan langkah-langkah penting untuk memperoleh hasil desain
X Banner yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan publik serta diharapkan
dapat berkontribusi terhadap visi IAIN Ambon yaitu “Profesional dalam
pengintegrasian keislaman, keilmuan, kebudayaan, dan teknologi dalam
bingkai multikultural di kawasan ASEAN pada 2032” dan salah satu misi
IAIN Ambon yakni “Menyelenggarakan pendidikan secara profesional dalam
pengintegrasian keislaman, keilmuan, seni, budaya dan teknologi sehingga
menghasilkan karya-karya yang bermanfaat”.
Penguatan Nilai Organisasi
Expose desain performance X Banner SOP layanan akademik ke khalayak
dan disertai dengan wawancara untuk mengetahui kekurangan dari desain
performance X Banner diharapkan dapat memberikan penguatan terhadap nilai
organisasi ASN dalam lingkup Kementrian Agama RI yakni Integritas,
profesionalitas, inovasi, tanggungjawab, dan keteladanan.
Analisis Manfaat
Memperbanyak desain X Banner kemudian dilanjutkan dengan expose
desain performance X Banner ke khalayak yang disertai dengan wawancara untuk
mengevaluasi desain performance X Banner dengan mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar profesi ASN yaitu adil dengan tanpa membeda-bedakan publik dalam
memberikan masukan, rela berkorban, sopan santun, dan mementingkan
kepentingan publik akan berkontribusi dalam membangun karakter saya sebagai
ASN yang bertanggung jawab pada setiap kewajiban saya.

51
Kegiatan 5: Melaporkan hasil expose desain performance X Banner SOP layanan
akademik kepada unsur pimpinan terkait

Tahapan Kegiatan
1. Melengkapi berkas hasil expose desain performance X Banner SOP sebelum
dilaporkan pada pimpinan.
Komitmen Mutu dan Akuntabilitas
Sebelum melaporkan hasil expose desain performance X Banner SOP pada
pimpinan terkait, maka saya terlebih dahulu memeriksa dan melengkapi hasil
koreksi desain X Banner SOP yang telah diexpose dan dievaluasi oleh
khalayak. Desain X Banner yang telah dikoreksi diberi tanda pemeriksa dan
tanggal dilakukannya koreksi agar lebih memudahkan proses konsultasi
terhadap pimpinan.
Dokumentasi

Gambar 23. berkas-berkas hasil expose desain performance X Banner SOP pada khalayak

Analisis Dmpak
Melengkapi berkas-berkas hasil expose desain performance X Banner SOP
merupakan bagian yang penting agar kegiatan selanjutnya yakni melaporkan
hasil evaluasi sekaligus konsultasi pada atasan dapat terselenggara dengan
efektif dan efisien. Jika berkas-berkas tidak lengkap dan tidak jelas
pemeriksanya maka pimpinan akan kesulitan dalam memberikan masukan
terkait hasil evaluasi.

52
2. Merapikan dan mengarsipkan hasil evaluasi expose desain performance X
Banner SOP
Komitmen Mutu
Setelah melengkapi berkas hasil expose desain performance X Banner SOP
pada khalayak maka saya melanjutkan dengan merapikan berkas-berkas hasil
evaluasi tersebut dengan mengelompokkan dokumen sesuai dengan SOP
layanan akademik yang terbagi menjadi empat desain alur SOP.
Pengelompokan berkas hasil evaluasi yang jelas memudahkan saya dalam
melakukan pencarian pada saat akan melakukan konsultasi pada pimpinan.
Hal ini juga berperan penting dalam mengefisienkan waktu.
Dokumentasi

Gambar 24. Berkas-berkas hasil expose desain performance X Banner SOP yang telah
dirapikan

Analisisi Dampak
Mengarsipkan dan mengelompokkan hasil expose desain performance X
Banner SOP merupakan bagian penting dari pelaksaan kegiatan. Jika berkas-
berkas tidak diarsipkan secara baik maka akan menghambat pelaksaan
kegiatan selanjutnya.
3. Konsultasi dengan mentor, dosen, dan staf BAAK dalam lingkup IAIN
Ambon terkait hasil expose desain performance X Banner SOP
Etika Publik
Sebelum berkonsultasi kepada pimpinan saya terlebih dahulu berkonsultasi
pada mentor dan dosen-dosen serta staf di jurusan, fakultas, maupun di
rektorat terkait hasil evaluasi desain performance X Banner SOP yang telah

53
saya lakukan. Sebagai dosen pemula, saya membutuhkan saran dan masukan
dari staf maupun dosen-dosen senior yang telah memiliki pengalaman dalam
hal pembuatan alur SOP dan desain X Banner. Hal ini saya lakukan agar
output produk X Banner yang saya buat memiiki kualitas yang baik. Saat
berdiskusi dengan mentor dan beberapa pihak terkait saya membangun
komunikasi yang baik dan menggunakan bahasa yang sopan.
Dokumentasi

Gambar 25. Konsultasi dengan beberapa pihak terkait

Analisis Dampak
Jika saya tidak membangun komunikasi yang baik dan tidak menjaga
kesopanan bahasa saya saat berkomunikasi baik dengan mentor, maupun
dengan staff dan dosen-dosen senior, maka saya akan gagal membangun
hubungan kerja sama yang baik dan hal ini akan bersampak pada citra diri
saya sebagai ASN yang harus selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif dan baik dengan orang-orang disekitar saya.
4. Konsultasi kepada pimpinan, terkait hasil expose desain performance X
Banner SOP layanan akademik.
Etika Publik
Melaporkan hasil expose desain performance X Banner SOP layanan
akademik kepada pimpinan dengan bahasa yang sopan dan santun. Konsultasi
pada pimpinan terkait hasil expose dan revisi X Banner oleh khalayak
bertujuan untuk menyamakan persepsi hasil evaluasi khalayak dan pimpinan

54
sehingga hasil akhir yang diharapkan (desain X Bannner) telah sesuai dengan
kebutuhan publik.
Dokumentasi

Gambar 26. Konsultasi pada pimpinan terkait hasil expose desain performance X Banner

Analisis Dampak
Komunikasi dan koordinasi kepada atasan merupakan kunci kesuksesan dalam
suatu kegiatan. Melaksanakan hasil konsultasi dari ketua jurusan merupakan
tanggung jawab yang harus dijalankan. Jika komunikasi dan koordinasi tidak
dilakukan dengan baik maka akan terjadi kesalahan interpretasi dalam
melaksanakan tugas, sehingga hasil yang direncanakan tidak akan tercapai.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Melaporkan hasil expose desain performance X Banner SOP layanan
akademik kepada unsur pimpinan terkait merupakan langkah-langkah penting
untuk memperoleh hasil desain X Banner yang berkualitas dan sesuai dengan
kebutuhan publik serta diharapkan dapat berkontribusi terhadap visi IAIN Ambon
yaitu “Profesional dalam pengintegrasian keislaman, keilmuan, kebudayaan,
dan teknologi dalam bingkai multikultural di kawasan ASEAN pada 2032”
dan salah satu misi IAIN Ambon yakni “Menyelenggarakan pendidikan secara
profesional dalam pengintegrasian keislaman, keilmuan, seni, budaya dan
teknologi sehingga menghasilkan karya-karya yang bermanfaat”.
Penguatan Nilai Organisasi
Melaporkan hasil expose desain performance X Banner SOP layanan
akademik kepada unsur pimpinan terkait yang diawali dengan melengkapi berkas-
berkas hasil evaluasi kemudian merapikan dan mengarsipkan berkas-berkas

55
tersebut lalu dilanjutkan dengan berkonsultasi pada mentor dan beberapa pihak
berkompeten lainnya diharapkan dapat memberikan penguatan terhadap nilai
organisasi ASN dalam lingkup Kementrian Agama RI yakni Integritas,
profesionalitas, inovasi, tanggungjawab, dan keteladanan.
Analisis Manfaat
Melengkapi berkas-berkas hasil evaluasi desain performance X Banner
SOP, kemudian merapikan dan mengarsipkan berkas-berkas tersebut lalu
dilanjutkan dengan berkonsultasi pada mentor dan beberapa pihak berkompeten
lainnya dan melaporkan hasil kegiatan pada pimpinan dengan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu cermat, terstruktur, sopan santun, dan
bertanggung jawab terhadap intruksi pimpinan berperan penting dalam
membangun karakter saya sebagai ASN yang bertanggung jawab dan menjalin
kerjasama yang baik dengan rekan-rekan kerja.

Kegiatan 6: Finalisasi desain X-Banner SOP layanan akademik

Tahapan Kegiatan
1. Telaah masukan dari pimpinan dan berbagai pihak terhadap desain X Banner
Komitmen Mutu dan Akuntabilitas
Berdasarkan umpan balik dari khalayak dan hasil diskusi dengan pihak-pihak
terkait termasuk pimpinan, saya melakukan evaluasi akhir dan
mengakomodasi masukan tersebut terhadap desain X Banner secara adil
berdasarkan masukan dari khalayak.
Dokumentasi

Gambar 27. Mengakomodasi seluruh hasil evaluasi desain X Banner dari khalayak

56
Analisis Dampak
Evaluasi akhir dengan mengakomodasi masukan berdasarakan hasil expose
desain X Banner pada khalayak terhadap tampilan X Banner dan kemudahan
mahasiswa memahami SOP pada desain merupakan bagian yang sangat
penting. Jika evaluasi akhir tidak dilakukan, maka tidak akan mendapatkan
hasil desain yang paling baik efektif efisien dan mudah dipahami oleh
mahasiswa.
2. Koordinasi dengan grafik desainer untuk revisi akhir desain X Banner
Etika Publik dan Whole of Government
Saya mengkoordinasikan kembali hasil revisi akhir saya dengan grafik
desainer terkait desain X Banner serta perbaikan konten apabila ada yang perlu
ditambahkan ataupun dikurangi. Kolaborasi antara saya dengan grafik
desainer dibangun dengan kerjasama yang baik dan saling mempercayai
keahlian masing-masing sehingga grafik desainer akan merasa nyaman
bekerjasama dengan saya.
Dokumentasi

Gambar 28. Koordinasi dengan grafik desainer terkait revisi akhir desain X Banner
Analisis Dampak
Koordinasi akhir bersama grafik desainer merupakan salah satu bagian yang
penting dilakukan. Grafik desainer akan melakukan revisi akhir desain X
Banner, serta perbaikan konten apabila ada yang perlu ditambahkan atau
dikurangi. Jika revisi akhir tidak dilakukan, maka desain X Banner yang akan
dilaunching nantinya tidak akan maksimal dan tidak sesuai dengan kebutuhan
publik.

57
3. Mengevaluasi hasil revisi akhir dari grafik desainer
Akuntabilitas; Komitmen Mutu
Setelah mendapatkan hasil revisi dari grafik desainer terkait desain X Banner
maka saya akan mengkaji kembali desain tersebut untuk memastikan hasil
desain X Banner telah sesuai dengan hasil revisi expose sebelumnya. Saya
harus memastikan hasil kerja dari grafik desainer sebelum saya mencetak
desain X Banner. Hasil pengerjaannya akan langsung dikoreksi hingga
mencapai hasil yang sesuai dengan revisian.
Dokumentasi

Gambar 29. Koordinasi dengan grafik desainer terkait revisi akhir desain X Banner
Analisis Dampak
Jika saya tidak responsive terhadap hasil revisi dari grafik desainer tentu akan
menghasilkan produk desain yang tidak sesuai dengan kemauan khalayak
maupun hasil diskusi dengan pimpinan. Selain itu, jika saya tidak melakukan
perbaikan berkelanjutan maka hal ini akan menghasilkan produk yang tidak
bermutu.
4. Mencetak desain X Banner SOP alur layanan akademik yang telah disetujui
Komitmen Mutu; Akuntabilitas; Nasionalisme
Setelah grafik desainer menyelesaikan desain X Bannner sesuai hasil revisi
akhir, selanjutnya saya mencetak keseluruhan desain SOP layanan publik
dalam bentuk X Banner menggunakan uang pribadi (rela berkorban) di tempat

58
percetakan X Banner. Sebelum mencetak X Banner terlebih dahulu saya
berkoordinasi dengan pihak percetakan untuk memastikan hasil akhir X
Banner jelas kontras warna dan tulisannya, ukuran X Banner, dan kokohnya
penyangga X Banner.
Dokumentasi

Gambar 30. Koordinasi dengan percetakan untuk melihat kontras warna maupun desain akhir
hasil cetak X Banner

Analisis Dampak
Koordinasi dengan tempat percetakan X Banner merupakan hal penting karena
jika tidak dilakukan maka X Banner yang dihasilkan nantinya akan mengalami
banyak masalah antara lain tiang penyangga X Banner yang mudah patah atau
tulisan dan kontras warna pada X Banner tidak jelas, begitu pula dengan
ukuran X Banner yang terlalu kecil menyebabkan X Banner menjadi tidak
menarik untuk dilihat.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Finalisasi desain X-Banner SOP layanan akademik yang meliputi Telaah
masukan dari pimpinan dan berbagai pihak terhadap desain X Banner, Koordinasi
dengan grafik desainer untuk revisi akhir desain, Mengevaluasi hasil revisi akhir
dari grafik desainer, dan diakhiri dengan mencetak desain X Banner SOP alur

59
layanan akademik yang telah disetujui merupakan tahap akhir sebelum dilakukan
launching X Banner. Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi
terhadap visi IAIN Ambon yaitu “Profesional dalam pengintegrasian
keislaman, keilmuan, kebudayaan, dan teknologi dalam bingkai
multikultural di kawasan ASEAN pada 2032” dan salah satu misi IAIN
Ambon yakni “Menyelenggarakan pendidikan secara profesional dalam
pengintegrasian keislaman, keilmuan, seni, budaya dan teknologi sehingga
menghasilkan karya-karya yang bermanfaat”.
Penguatan Nilai Organisasi
Telaah masukan dari pimpinan dan berbagai pihak terhadap desain X
Banner, Koordinasi dengan grafik desainer untuk revisi akhir desain,
Mengevaluasi hasil revisi akhir dari grafik desainer, dan mencetak desain X
Banner diharapkan dapat memberikan penguatan terhadap nilai organisasi ASN
dalam lingkup Kementrian Agama RI yakni Integritas, profesionalitas, inovasi,
tanggungjawab, dan keteladanan.
Analisis Manfaat
Finalisasi desain X-Banner SOP layanan akademik dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu cermat, rela berkorban,
sopan santun, dan responsive berperan penting untuk menghasilkan produk X
Banner yang berkualitas.

Kegiatan 7: Launching X-Banner SOP Layanan akademik

Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan atasan terkait kegiatan launching X -banner
SOP layanan akademik
Etika Publik
Sebelum melakukan launching, saya berkoordinasi dengan atasan terlebih
dahulu untuk menentukan waktu pelaksanaan launching X Banner SOP dan
tempat untuk meletakkan X Banner. Saya berkonsultasi dengan menggunakan
tutur bahasa yang sopan dan santun.

60
Dokumentasi

Gambar 31. Koordinasi dengan atasan untuk launching


Analisis Dampak
Koordinasi dengan atasan terkait waktu pelaksanaan launching dan tempat
peletakan X Banner SOP harus dilakukan sebelum melakukan launching,
karena jika tidak dilakukan koordinasi terlebih dahulu dengan atasan maka
akan terjadi ketidaksesuaian dengan kegiatan yang mungkin akan dilakukan di
Jurusan Pendidikan Biologi.
2. Menyiapkan seluruh X Banner SOP layanan akademik
Komitmen Mutu
X Banner yang telah dicetak selanjutnya dibawa kejurusan dan dilakukan
pemasangan tiang penyangga dengan hati-hati, dan disiapkan untuk diletakkan
pada tempat yang strategis yang telah ditentukan sebelumnya.
Dokumentasi

Gambar 32. Menyiapkan X Banner

61
Analisis Dampak
Jika X Banner tidak disiapkan terlebih dahulu maka kegiatan launching akan
terhambat dan X Banner tidak terpasang dengan baik. Jika X Banner tidak
terpasang dengan baik pada tiang penyangga akan menyebabkan X Banner
tersebut akan mudah rusak dan tidak dapat terpasang sempurna.
3. Meletakkan X Banner pada tempat strategis agar mudah dilihat oleh
mahasiswa dan memudahkan mahasiswa memahami alur layanan akademik
Komitmen mutu; Akuntabilitas; Nasionalisme
X Banner diletakkan pada tempat yang strategis sehingga khalayak dalam hal
ini mahasiswa mudah melihat X Banner. Selain itu X Banner diletakkan pada
tempat dengan pencahayaan yang baik sehingga mahasiswa akan dengan
mudah melihat dan memahami alur SOP dalam X Banner. X banner ini dapat
dilihat oleh seluruh mahasiswa tanpa pengecualian dan hal ini akan
memudahkan mahasiswa dalam memahami alur layanan akademik di JPB.
Dokumentasi

Gambar 33. X Banner diletakkan pada tempat strategis


Analisis Dampak
Jika X Banner diletakkan ditempat yang tidak strategis maka tidak semua
mahasiswa dapat melihatnya. Hal ini akan menyulitkan mahasiswa dalam
memahami alur layanan akademik yang terdapat dalam X Bannner dan tidak
akan terjadi pemerataan pelayan terhadap mahasiswa yang berdampak pada
layanan tidak efektif dan efiisen.
4. Launching X Banner
Etika Publik

62
Launching X Banner dihadiri oleh ketua jurusan dengan mengajak staff dan
mahasiswa untuk ikut terlibat pada saat launching.
Dokumentasi

Gambar 34. Launching X Banner oleh Ketua Jurusan Biologi


Analisis Dampak

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi


Melakukan konsultasi dengan atasan terkait kegiatan launching X -banner SOP
layanan akademik, Menyiapkan seluruh X Banner SOP layanan akademik,
Meletakkan X Banner pada tempat strategis agar mudah dilihat oleh mahasiswa
dan memudahkan mahasiswa memahami alur layanan akademik dan dilakuakn
launching X Banner merupakan tahap akhir dari seluruh kegiatan aktualisasi nilai-
nilai ASN pada unit kerja. Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi
terhadap visi IAIN Ambon yaitu “Profesional dalam pengintegrasian
keislaman, keilmuan, kebudayaan, dan teknologi dalam bingkai
multikultural di kawasan ASEAN pada 2032” dan salah satu misi IAIN
Ambon yakni “Menyelenggarakan pendidikan secara profesional dalam
pengintegrasian keislaman, keilmuan, seni, budaya dan teknologi sehingga
menghasilkan karya-karya yang bermanfaat”.
Penguatan Nilai Organisasi
Melakukan konsultasi dengan atasan terkait kegiatan launching X -banner,
menyiapkan seluruh X Banner, meletakkan X Banner pada tempat strategis dan

63
launching X Banner diharapkan dapat memberikan penguatan terhadap nilai
organisasi ASN dalam lingkup Kementrian Agama RI yakni Integritas,
profesionalitas, inovasi, tanggungjawab, dan keteladanan.
Analisis Manfaat
Launching X-Banner SOP Layanan akademik dengan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu sopan santun, adil, cermat, dan responsive
berperan penting untuk mencapai kegiatan yang berkualitas.

64
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan habituasi saya di unit satuan kerja Jurusan Pendidikan Biologi
IAIN Ambon menjadi sangat kondusif dengan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi ASN yaitu nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Pekerjaan yang saya lakukan, baik
sebagai dosen yang melayani publik (mahasiswa) dan sekaligus dalam
melaksanakan kegiatan rancangan aktualisasi menjadi lebih efektif, efisien, dan
dapat menghasilkan luaran yang berkualitas yang diharapkan akan meningkatkan
kredibilitas instansi. Selain itu penerapan nilai-nilai ASN dalam segala aktivitas
kerja secara tidak langsung telah membangun karakter saya sehingga dapat
terjalin hubungan yang baik dengan sesama rekan kerja, pimpinan, dan terutama
mahasiswa.
B. Saran
Sebaiknya setiap ASN baik senior maupun junior dalam unit kerja harus
lebih melibatkan nilai-nilai ANEKA dalam setiap aktivitasnya sehingga
pelayanan terhadap mahasiswa lebih baik dan para ASN lebih profesional dalam
menjalankan kewajibannya.

65

Anda mungkin juga menyukai