Anda di halaman 1dari 9

PELATIHAN DASAR CPNS PEMERINTAH KOTA BIMA

TAHUN 2021

ASN INSPIRATIF
DUDI ISKANDAR

LILIS HANDAYANI
ANGKATAN : 43
KELOMPOK : 3

TUTOR : Drs. BACHRUDIN, M.Pd


Konsep dan Prinsip Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik menyatakan bahwa pelayanan publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik Prinsip pelayanan publik
1. Organisasi penyelenggara pelayanan
publik
2. Penerima pelayanan yaitu orang,
masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan
3. Kepuasan yang diberikan dan atau
diterima oleh penerima layanan
INOVASI 1. Pelayanan Publik Ramah HAM Tahun 2018 (menjadi role model
nasional)
2. Pelayanan Emergency Service Keimigrasian pada Tahun 2016
3. Insiator Logo Tokoh Kartun Imigrasi “Mido-Midi” pada Tahun
2016
4. Penggagas Pembentukan Media Center Kantor Imigrasi pada
Tahun 2016
5. Sekretariat TIMPORA Tahun 2015 (menjadi role model Kantor
Imigrasi se-Indonesia)
6. Sistem antrean berbasis Foto pada Tahun 2016
Identifikasi Isu Pelayanan Publik
1. Pelayanan Paspor Berbasis Ramah HAM (PPBR Ham) tercipta atas keinginan Dudi Iskandar
memberikan pelayanan terbaik yang inklusif dan dapat diakses oleh semua lapisan
masyarakat. Dengan adanya inovasi pelayanan paspor berbasis ramah HAM artinya
memberikan pelayanan terbaik dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan dalam
memberikan pelayanan bagi masyarakat yang indin mengurus pasport

2. PPBR HAM diperuntukan bagi disabilitas, lansia, ibu hamil


serta mereka yang sedang sakit keras. Dengan menjadikan
mereka sebagai prioritas, ini merupakan bukti bahwa
pelayanan harus dapat diakses oleh semua orang. Selain
itu, pelayanan ini juga memberikan keadilan dan inovasi
yang baik bagi mereka yang berkebutuhan khusus dan jalur
khusus untuk mendapatkan pelayanan public dengan
memperhatikan prinsip keadilan dan hak para penyandang
disabilitas, lansia, ibu hamil dan mereka yang sakit keras
Lanjutan…..
3. Maskot yang diberi nama Mido dan Midi tersebut menggambarkan sisi humanis, ramah dan
professional dari Knator Imigrasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dengan hal ini, maka akan memberikan stigma bahwa ASN sebagai pelayanan publik harus
ramah, professional dan humanis dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat

4. Media Center yang pertama di Kantor Imigrasi bertujuan untuk


kemudahan akses penyampaian dan sosialisasi informasi di
bidang keimigrasian. Media massa merupakan rekan dan mitra
kerja dalam upaya sosialisasi pelayanan-pelayanan publik
khususnya mengenai keimigrasian. Media center tersebut
berfungsi sebagai sentral informasi masyarakat, sebagai wadah
bertukar pikiran dalam upaya perbaikan layanan publik
keimigrasian. Serta sentra informasi tersebut juga dapat
dimanfaatkan pemohon paspor. Informasi yang tepat dapat
menghindarkan pemohon dari jerat percaloan.
Lanjutan…..
5. Pembentukan Sekretariat Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) sebagai upaya penguatan
pengawasan orang asing dengan melibatkan berbagai instansi pemerintah. Inovasi ini pun
kemudian menjadi percontohan serta dijadikan sebagai proyek nasional di seluruh Kantor
Imigrasi se-Indonesia. Tugas Tim PORA yaitu koordinasi dan pertukaran data dan informasi,
pengumupalan informasi dan data keberadaan orang asing secara berjenjang, analisa dan
evaluasi terhadapat data/informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan orang
asing.
6. Antrian berbasis foto wajah mulai diberlakukan di Imigrasi berhasil
mengubah pelayanan pembuatan paspor. Sistem itu berhasil
menyingkirkan calo yang selama ini berkeliaran. Sebab, dengan
sistem tersebut para pemohon paspor wajib datang dan direkam
terlebih dahulu wajahnya untuk nanti disesuaikan saat sesi
wawancara, penyerahan berkas hingga pembuatan paspor. Jadi
pemohon tidak mungkin menggunakan calo karena wajahnya yang
direkam harus sesuai pemohon
Prinsip Pelayanan Publik

Inovasi yang dilakukan Dudi Iskandar mengambarkan prinsip


pelayanan publik. Pelayanan publik dikatakan baik jika memnuhi
beberapa asas kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan
hak, keseimbangan hak dan kewajiban,professional, partisipatif,
persamaan perlakuan atau tindak diskriminatif, keterbukaan,
akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok
rentan, ketepatan waktu serta kecepatan kemudahan dan
keterjangkauan. Dengan demikian, pelayan publik harus
memperhatikan keadilan dan ramah terhadap masyarakat
berkebutuhan khusus.
Dampak Positif dari Inovasi
Upaya untuk mewujudkan reformasi birokrasi melalui layanan berdimensi HAM. Inovasi ini mulai
memperhatikan perwujudan pelayanan publik kepada penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil. Dengan
menyediakan pendamping, pelayanan dan fasilitas bagi mereka yang memiliki keterbatasan dan
berkebutuhan khusus sangat penting untuk diperhatikan dalam pelayanan publik. Dampak positifnya,
terpenuhinya hak sebagai warga negara untuk mendapatkan pelayanan publik yang adil dan seimbang

Ikhtiar mewujudkan birokrasi yang berkualitas harus terus


dikembangkan termasuk mengembangkan inovasi pelayanan
berbasis teknologi serta mengedepankan keterbukaan, kepastian
bagi seluruh bagian masyarakat. Hal ini merupakan salah satu
wujud hadirnya negara untuk memberikan hak pelayanan
terbaik bagi warga negara yang dimana menjadi salah satu cita-
cita yang terkandung dalam undang-undang dan Pancasila
sebagai dasar negara. Lengkah yang mendasar, komprehensif
dan sistematik merupakan upaya untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan birokrasi
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai