Konsep dan Prinsip Pelayanan Publik Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik Prinsip pelayanan publik 1. Organisasi penyelenggara pelayanan publik 2. Penerima pelayanan yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan 3. Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan INOVASI 1. Pelayanan Publik Ramah HAM Tahun 2018 (menjadi role model nasional) 2. Pelayanan Emergency Service Keimigrasian pada Tahun 2016 3. Insiator Logo Tokoh Kartun Imigrasi “Mido-Midi” pada Tahun 2016 4. Penggagas Pembentukan Media Center Kantor Imigrasi pada Tahun 2016 5. Sekretariat TIMPORA Tahun 2015 (menjadi role model Kantor Imigrasi se-Indonesia) 6. Sistem antrean berbasis Foto pada Tahun 2016 Identifikasi Isu Pelayanan Publik 1. Pelayanan Paspor Berbasis Ramah HAM (PPBR Ham) tercipta atas keinginan Dudi Iskandar memberikan pelayanan terbaik yang inklusif dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Dengan adanya inovasi pelayanan paspor berbasis ramah HAM artinya memberikan pelayanan terbaik dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat yang indin mengurus pasport
2. PPBR HAM diperuntukan bagi disabilitas, lansia, ibu hamil
serta mereka yang sedang sakit keras. Dengan menjadikan mereka sebagai prioritas, ini merupakan bukti bahwa pelayanan harus dapat diakses oleh semua orang. Selain itu, pelayanan ini juga memberikan keadilan dan inovasi yang baik bagi mereka yang berkebutuhan khusus dan jalur khusus untuk mendapatkan pelayanan public dengan memperhatikan prinsip keadilan dan hak para penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil dan mereka yang sakit keras Lanjutan….. 3. Maskot yang diberi nama Mido dan Midi tersebut menggambarkan sisi humanis, ramah dan professional dari Knator Imigrasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan hal ini, maka akan memberikan stigma bahwa ASN sebagai pelayanan publik harus ramah, professional dan humanis dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat
4. Media Center yang pertama di Kantor Imigrasi bertujuan untuk
kemudahan akses penyampaian dan sosialisasi informasi di bidang keimigrasian. Media massa merupakan rekan dan mitra kerja dalam upaya sosialisasi pelayanan-pelayanan publik khususnya mengenai keimigrasian. Media center tersebut berfungsi sebagai sentral informasi masyarakat, sebagai wadah bertukar pikiran dalam upaya perbaikan layanan publik keimigrasian. Serta sentra informasi tersebut juga dapat dimanfaatkan pemohon paspor. Informasi yang tepat dapat menghindarkan pemohon dari jerat percaloan. Lanjutan….. 5. Pembentukan Sekretariat Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) sebagai upaya penguatan pengawasan orang asing dengan melibatkan berbagai instansi pemerintah. Inovasi ini pun kemudian menjadi percontohan serta dijadikan sebagai proyek nasional di seluruh Kantor Imigrasi se-Indonesia. Tugas Tim PORA yaitu koordinasi dan pertukaran data dan informasi, pengumupalan informasi dan data keberadaan orang asing secara berjenjang, analisa dan evaluasi terhadapat data/informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan orang asing. 6. Antrian berbasis foto wajah mulai diberlakukan di Imigrasi berhasil mengubah pelayanan pembuatan paspor. Sistem itu berhasil menyingkirkan calo yang selama ini berkeliaran. Sebab, dengan sistem tersebut para pemohon paspor wajib datang dan direkam terlebih dahulu wajahnya untuk nanti disesuaikan saat sesi wawancara, penyerahan berkas hingga pembuatan paspor. Jadi pemohon tidak mungkin menggunakan calo karena wajahnya yang direkam harus sesuai pemohon Prinsip Pelayanan Publik
Inovasi yang dilakukan Dudi Iskandar mengambarkan prinsip
pelayanan publik. Pelayanan publik dikatakan baik jika memnuhi beberapa asas kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban,professional, partisipatif, persamaan perlakuan atau tindak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu serta kecepatan kemudahan dan keterjangkauan. Dengan demikian, pelayan publik harus memperhatikan keadilan dan ramah terhadap masyarakat berkebutuhan khusus. Dampak Positif dari Inovasi Upaya untuk mewujudkan reformasi birokrasi melalui layanan berdimensi HAM. Inovasi ini mulai memperhatikan perwujudan pelayanan publik kepada penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil. Dengan menyediakan pendamping, pelayanan dan fasilitas bagi mereka yang memiliki keterbatasan dan berkebutuhan khusus sangat penting untuk diperhatikan dalam pelayanan publik. Dampak positifnya, terpenuhinya hak sebagai warga negara untuk mendapatkan pelayanan publik yang adil dan seimbang
Ikhtiar mewujudkan birokrasi yang berkualitas harus terus
dikembangkan termasuk mengembangkan inovasi pelayanan berbasis teknologi serta mengedepankan keterbukaan, kepastian bagi seluruh bagian masyarakat. Hal ini merupakan salah satu wujud hadirnya negara untuk memberikan hak pelayanan terbaik bagi warga negara yang dimana menjadi salah satu cita- cita yang terkandung dalam undang-undang dan Pancasila sebagai dasar negara. Lengkah yang mendasar, komprehensif dan sistematik merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan birokrasi Sekian Terima Kasih