Anda di halaman 1dari 131

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU

TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK


USIA PRASEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KUTA BARO ACEH BESAR

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk


Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

SAFNI KHAIRA

16172063P

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR
2018
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah di sidangkan dan disetujui oleh Tim Penguji Sidang Skripsi
Penelitian pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universirtas Abulyatama Aceh

Lampoh Keude, Februari 2019

Tim Penguji,

1. Pembimbing I : Ns. Nuri Nazari, M.Kes (..............................)

2. Pembimbing II : Ns. Dedi Saputra, M.Kes (..............................)

3. Penguji I : Ns. Mulyatina,.M.Kep (..............................)

4. Penguji II : Ns.Riyan Mulfianda, M.Kep (..............................)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Ketua Program Studi Ilmu


Universitas Abulyatama Aceh Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Abulyatama Aceh

dr. Feriyani, Sp.M Ns. Neti Hartaty, M.Kep, Sp.Kep.Kom


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FK- UNIVERSITAS ABULYATAMA

Skripsi Juni 2018

SAFNI KHAIRA
NIM : 16172063P

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang


Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia Prasekolah Di Wilayah
Kerja Pusekesmas Kuta Baro Aceh Besar
VIII + 68 Halaman+ 6 tabel + 2 skema +13 lampiran

ABSTRAK

Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar,
sebagian besar atau seluruh anggota tubuh motorik kasar diperlukan agar anak
dapat duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya. Dari hasil
wawancara dengan beberapa ibu-ibu di seupeu, peneliti mendapatkan data bahwa
7 dari 10 ibu yang mempunyai anak usia prasekolah kurang mengetahui tentang
perkembangan motorik kasar anak, dan 3 dari 10 ibu pernah mendengar tentang
perkembangan motoric kasar anak usia prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu terhadap
perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah di Puskesmas Kuta Baro.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif exploratif. Populasi dalam penelitian ini
sebanyak 1281 orang, sampel yang digunakan sebanyak 93 orang, yang cara
pengambilannya dengan teknik Qouta Sampling. Hasil penelitian menunjukkan
pendidikan ibu tentang motorik kasar Rendah 44 responden (49,5%), Pekerjaan
ibu mengurus rumah tangga 53 responden (57,0%), Umur ibu pada masa dewasa
awal 43 responden (46,2%), Lingkungan berpengaruh 52 responden (55,9%), dan
perkembangan motorik kasar Baik 51 responden (54,8%), Diharapkan kepada
pemberi penyuluhan agar dapat mengoptimalkan penyuluhan kepada ibu-ibu
tentang perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah.

Kata Kunci : Pengetahuan, Perkembangan Motorik Kasar, Anak Usia


Prasekolah

Daftar Pustaka : 38 Buku Bacaan (1990-2017) + 3 jurnal

iii
STUDY PROGRAM OF NURSING
MEDICINE FACULTY – ABULYATAMA UNIVERSITY

Undergraduate Thesis, June, 2018

SAFNI KHAIRA
Student Number : 16172063P

The Influencing Factors of Mother’s Knowledge About Gross Motor


Developtment On Pre-school Children At Working Area of Kuta Baro In
Aceh Besar Regency

VIII chapters + 68 Pages + 6 tables + 2 schemes + 13 appendices

ABSTRACT

Gross motor skill refers to the abilities in using big muscles, which is needed in
helping children to be able to sit, kick, run, go up and down the stair and so on.
The interview result of 10 mothers who having pre-school children in Seupe
shows that 7 of them did not understand well about gross motor development on
children, and 3 of them have heard about gross motor development on
preschoolers. The aim of this research is to examine the influencing factors of
mothers’ understanding and gross motor development on pre-school children in
Kuta Baro Community Health Center. The type of this research is descriptive
exploratory research. The population of this research is 1281 people,, and 93
people ad samples were obtained by qouta sampling technique. The result of this
research show that mothers’ understanding of low gross motor as 44 respondents
(49,5%), mothers’ work in doing household chores as 53 respondents (57,0%),
mothers’ age in early adulthood as 43 respondents (46,2%), the ifluence of
environment as 52 respondents (55,9%), high gross motor development as 51
respondents (54,8%). Therefore, the counselors are expected to optimize the
counseling for mothers about gross motor development on pre-school children.

Keyword : knowledge, gross motor development, pre-school children.


References : 38 books (1990-2017) + 3 journals

iii
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dengan ridha-Nya pula telat
dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia
Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar” Shalawat
beriring salam kepangkuan nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabat-sahabat beliau yang telah membuat reformasi total ummat manusia
kedunia yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperolah gelar sarjana
keperawatan di Fakultas Kedokteran Program Ilmu Keperawatan Universitas
Abulyatama Aceh.
penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa
bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak R. Agung Efriyo Hadi, M.sc,Ph.D selaku Rektor Universitas
Abulyatama
2. Ibu dr. Feriyani, Sp.M, sebagai dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Abulyatama Aceh.
3. Ibu Ns. Neti Hartaty,M.Kep.,Sp.Kom, sebagai Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh
4. Ibu Ns. Nuri Nazari, M. Kep selaku dosen pembimbing I dan Ns. Dedi
Saputra, M. Kes selaku dosen pembimbing II Skripsi yang
memberikan bimbingan serta arahan untuk kesempurnaan penulisan
Skripsi ini.
5. Bapak dan ibu dosen selaku penguji yang telah memberikan masukan
dan arahan untuk kesempurnaaan penulisan Skripsi ini.
6. Bapak dan ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawan Universitas
Abulyatama Aceh

iv
7. Keluarga tercinta serta saudara-saudara penulis yang telah memberikan
dorongan dan doa demi kesuksesan dalam merai gelar sarjana
keperawatan
8. Teman-teman seangkatan yang telah banyak membantu sehingga
selesainya penulisan Skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih terdapat banyak
kekuranga, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun dari seluruh pihak agar Skripsi ini menjadi lebih baik dan dapat di
pertangung jawab kan akhirnya. Akhirnya kepada Allah S.W.T penulis
menyerahkan diri karena tidak ada satupun kejadian dimuka bumi ini kecuali atas
kehendak-Nya.

Lampoh Keude, Februari 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN TIM PENGUJI
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
DAFTAR SKEMA ................................................................................... v
DAFTAR TABEL..................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PERPUSTAKAAN


A. Konsep Pengetahuan ................................................................ 8
B. Perkembangan Motorik Kasar.................................................. 14
C. Anak Usia Prasekolah ............................................................. 27
D. Penelitian Terkait...................................................................... 35
E. Kerangka Teori......................................................................... 37

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN


A. Kerangka Konsep...................................................................... 38
B. Hipotesis................................................................................... 39
C. Definisi Operasional ................................................................ 40

vi
BAB IV METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian...................................................................... 42
B. Populasi Dan Sampel................................................................ 42
C. Tempat Dan Waktu Penelitian.................................................. 47
D. Alat Pengumpulan Data............................................................ 47
E. Etika Penelitian......................................................................... 48
F. Tehnik Pengumpulan Data....................................................... 49
G. Pengolahan dan Analisa Data................................................... 52
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian......................................................................... 60
B. Pembahasan ............................................................................. 71
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 77
B. Saran ....................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 40


Tabel 4.1 Proporsi Sampel ....................................................................... 44
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Data Demografi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2018............................................... 60
Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan pendidikan ibu terhadap motorik
kasar pada anak usia prasekolah di wilayah kerja puskesmas Kuta
Baro Aceh Besar tahun 2018 ........................................................... 62
Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan ibu terhadap motorik
kasar pada anak usia Prasekolah di wilayah kerja puskesmas Kuta
Baro Aceh Besar tahun 2018......................................................... 63
Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan umur ibu terhadap motorik kasar
pada anak Usia Prasekolah di wilayah kerja puskesmas Kuta Baro
Aceh Besar tahun 2018 ................................................................. 63
Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan lingkungan terhadap motorik kasar
pada anak Usia Prasekolah di wilayah kerja puskesmas Kuta Baro
Aceh Besar tahun 2018 ................................................................. 64
Tabel 5.6 Distribusi responden berdasarkan umur ibu terhadap motorik kasar
pada anak Usia Prasekolah di wilayah kerja puskesmas Kuta Baro
Aceh Besar tahun 2018 ................................................................. 65
Tabel 5.7 Hubungan pendidikan ibu terhadap perkembangan motorik kasar pada
anak usia prasekolah di wilayah kerja puskesmas Kuta Baro Aceh
Besar tahun 2018 .......................................................................... 66

Tabel 5.8 Hubungan Pekerjaan ibu terhadap perkembangan motorik kasar pada
anak usia prasekolah di wilayah kerja puskesmas Kuta Baro Aceh
Besar tahun 2018 .......................................................................... 67

Tabel 5.9 Hubungan pendidikan ibu terhadap perkembangan motorik kasar pada
anak usia prasekolah di wilayah kerja puskesmasKuta Baro Aceh
Besar tahun 2018 .......................................................................... 68

Tabel 5.10 Hubungan perkembangan motorik kasar terhadap pengetahuan ibu


perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah di wilayah
kerja puskesmas Kuta Baro Aceh Besar tahun 2018 .................... 70

viii
DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Teori ........................................................................ 38

Skema 3.1 Kerangka Konsep ..................................................................... 39

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembaran Permohonan Menjadi Respondan

Lampiran 2 : Lembaran Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 : Surat Permohonon Izin Pengambilan Data Awal Di


Dinkes Aceh

Lampiran 5 : Surat Selesai Pengambilan Data Awal

Lampiran 6 : Data Balita 2017

Lampiran 7 : Surat Permohonon Izin Pengambilan Data Awal Di


Puskesmas

Lampiran 8 : Surat Selesai Pengambilan Data Awal

Lampiran 9 : Data Anak Usia 3-5 Tahun Di Setiap Gampong

Lampiran 10 : Surat Permohonon Izin Uji Kuesioner

Lampiran 11 : Surat Selesai Melakukan Uji Kuesioner

Lampiran 12 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 13 : Surat Selesai Melakukan Penelitian

Lampiran 14 : Biodata

x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Proses utama perkembangan anak merupakan hal yang saling

berkaitan antara proses biologis, proses sosio-emosional dan proses kognitif.

Ketiga hal tersebut akan saling berpengaruh satu sama lain dan sepanjang

perjalanan hidup manusia. Selama proses perkembangan tidak tertutup

kemungkinan anak menghadapi berbagai masalah yang akan menghambat

proses perkembangan selanjutnya. Perkembangan tersebut mencakup

perkembangan perilaku sosial, bahasa, kognitif, fisik / motorik (motorik kasar

dan motorik halus). 1

Pada beberapa aspek perkembangan seperti kognitif, fisik, motorik, dan

psikososial seorang anak berkembang secara pesat dari 50% menjadi 80%

pada saat prasekolah.2 Salah satu aspek penting pada proses perkembangan

anak pada usia prasekolah adalah perkembangan motorik, karena

perkembangan motorik merupakan awal kecerdasan dan emosi sosial anak.3

Anak pada masa 3-5 tahun sebenarnya memiliki potensi yang besar

untuk segera berkembang, potensi tersebut akan berkembang apabila

diberikan layanan berupa kesempatan melakukan kegiatan motorik yang

dilatih atau digunakan sesuai dengan perkembangan anak tersebut. Besar

kecilnya naluri bergerak bagi anak-anak tidak selalu sama. Dorongan bergerak

tidak dapat diajarkan, tetapi merupakan pembawaan masing-masing. Guru

hanya dapat memberikan kesempatan dan mengarahkan dorongan bergerak itu

1
2

melalui pemberian permainan yang menarik perhatian mereka, maka

guru dapat menyalurkan dorongan bergerak tadi ke arah yang bermanfaat.

Perhatian anak untuk tertarik pada suatu permainan dapat dipengaruhi oleh

guru, lingkungan hidupnya yaitu kakak atau orang tuanya, atau anggota

keluarga yang lebih tua. Dapat diartikan bahwa manusia dapat dipengaruhi

selain oleh pembawaannya juga dipengaruhi oleh dunia sekelilingnya. 4

Ada empat parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai

perkembangan anak balita yaitu: Perilaku sosial yang berhubungan dengan

kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan setelah

selesai bermain berinteraksi dengan lingkungan), kemampuan bahasa

(memberikan respon terhadap suara, berbicara, melakukan perintah, dan lain-

lain), perkembangan motorik halus, (kemampuan untuk menggambar,

memegang sesuatu benda dan lain-lain), kemampuan motorik kasar

(kemampuan untuk duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan lain-

lain). Pemantauan perkembangan anak berguna untuk menemukan

penyimpangan/hambatan perkembangan anak sejak dini, sehingga upaya

pencegahan, upaya stimulasi dan upaya penyembuhan serta upaya pemulihan

dapat diberikan dengan indikasi yang jelas sedini mungkin pada masa-masa

kritis tumbuh kembang anak.5

Apabila dibandingkan dengan Negara-negara barat, maka

perkembangan motorik pada anak Indonesia tergolong rendah. Di Amerika,

anak mulai berjalan pada umur 11,4-12,4 bulan, dan anak-anak di Eropa antara

12,4-13,6 bulan. Sedangkan di Indonesia adalah 14,2 bulan. Informasi yang


3

cukup untuk menerangkan perbedaan tersebut belum ada, namun besar

kemungkinan bahwa faktor gizi, pola asuh dan stimulasi ikut berperan.6

Menurut UNICEF tahun 2011 didapat data masih tingginya angka

kejadian gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia balita

khususnya gangguan perkembangan motorik didapatkan (27,5%) atau 3 juta

anak mengalami gangguan. Balita di Indonesia Sekitar 16% di laporkan

mengalami gangguan perkembangan berupa gangguan kecerdasan akibat

gangguan perkembangan otak, gangguan pendengaran dan gangguan

motorik .6 Pada tahun 2010 gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada

anak di Indonesia mencapai 35,7% dan tergolong dalam masalah kesehatan

masyarakat yang tinggi menurut acuan WHO karena masih diatas 30%.7

Hasil penelitian perkembangan motorik pada anak dibawah umur lima

tahun mengemukakan kelambatan perkembangan motorik sebanyak 49%,

akibat pengetahuan ibu kurang baik dan terjadi di negara berkembang.

Keterlambatan perkembangan motorik sebanyak 50% di Asia, di Afrika

sebanyak 30%, dan 20% terjadi pada anak-anak di Amerika Latin.8

Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016, mengemukakan jumlah balita

0-2 tahun di Indonesia sebanyak 14.333.515 jiwa, sementara balita dengan

interval umur 1- 4 tahun berjumlah 19.189.866 jiwa. Sekitar 16% dari anak

usia dibawah lima tahun (balita) di Indonesia mengalami gangguan

perkembangan saraf dan otak mulai ringan sampai berat. Sekitar 5–10% anak

diperkirakan mengalami keterlambatan perkembangan namun penyebab

keterlambatan perkembangan umum belum diketahui dengan pasti, dan


4

diperkirakan sekitar 1–3% khusus pada anak dibawah usia 5 tahun di

Indonesia mengalami keterlambatan perkembangan umum yang meliputi

perkembangan motorik, bahasa, sosio–emosional, dan kognitif.9

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Desi Aryana

R, tahun 2009 di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang dengan judul

hubungan pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan

motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK Aisyiyah Bustanul

Athfal 7 Semarang di dapatkan adanya hubungan yang signifikan antara

pengetahuan dengan motorik kasar dan motorik halus.

Berdasarkan data yang di dapat dari Dinas Kesehatan Aceh (Dinkes

Aceh) didapatkan jumlah balita yang berumur 0-59 bulan berjumlah 459.598

jiwa. Sementara jumlah balita 0-2 tahun berjumlah 220.371 balita,

sedangkang jumlah balita yang berumur 2-5 tahun berjumlah 239,277 balita.

Di kota Banda Aceh di dapatkan keseluruhan balita berjumlah 27.246 balita

dan di Kabupaten Aceh Besar keseluruhan balita berjumlah 36.387 balita.10

Berdasarkan pengambilan data awal yang dilakukan oleh peniliti di

Puskesmas Kuta Baro balita yang berumur 0-4 tahun berjumlah 2.002 jiwa,

dan yang berumur 3-5 tahun berjumlah 1.281 jiwa.11

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa ibu-ibu di seupeu,

peneliti mendapatkan data bahwa 7 dari 10 ibu yang mempunyai anak usia

prasekolah kurang mengetahui tentang perkembangan motorik kasar anak, dan

3 dari 10 ibu pernah mendengar tentang perkembangan anak, maka oleh sebab

itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “ faktor-faktor yang


5

mempengaruhi pengetahuan ibu terhadap perkembangan motorik kasar pada

anak usia prasekolah di puskesmas kuta baro Aceh Besar”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka penulis membuat

rumusan masalah sebagai berikut “faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan ibu terhadap perkembangan motorik kasar pada anak usia

prasekolah di wilayah kerja puskesmas kuta baro Aceh Besar 2018”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui “Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu tentang

perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah di puskesmas

kuta baro Aceh Besar 2018”.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengatahui pendidikan ibu dengan pengetahuan ibu tentang

perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah di Puskesmas Kuta

Baro Aceh Besar Tahun 2018.

b. Untuk mengetahui pekerjaan ibu dengan pengetahuan ibu tentang

perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah di Puskesmas Kuta

Baro Aceh Besar Tahun 2018.

c. Untuk mengetahui umur ibu keluarga dengan pengetahuan ibu tentang

perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah di Puskesmas

Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2018.


6

d. Untuk mengetahui lingkungan dengan pengetahuan ibu tentang

perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah di Puskesmas

Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2018.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penelitian

khususnya perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah..

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan bacaan di perpustakaan dan sebagai bahan pertimbangan

bagi mahasiswa lain yang akan melaksanakan penelitian tentang

perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah

3. Bagi Orang Tua

Sebagai bahan informasi dan pengetahuan ibu dalam menstimulasi dan

perdoman dalam tahap perkembangan motorik kasar pada anak usia

prasekolah

4. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan informasi dan dokumentasi tentang perkembangan motorik

kasar pada anak usia prasekolah

5. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan

penelitian-penelitian yang serupa dengan variable yang berbeda dengan

jumlah yang lebih besar dan dapat lebih menyempurnakannya.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pengetahuan

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan

sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi intensitas

perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan

seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera

penglihatan. 12

Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal.

Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana

diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut

akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan,

bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak

berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek

mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek ini

yang akan menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek positif dan

objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif

terhadap objek tertentu. 13

7
8

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahun yang cukup didalam domain kognitif mempunyai 6

tingkatan :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah pelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan

yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu

tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata

kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan

dan sebagainya.

b. Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan


9

hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks

atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu

struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,

seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

didasarkan pada suatu kreteria yang ditentukan sendiri, atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. 12

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ada dua, yaitu :

a. Faktor Internal

1) Pendidikan
10

Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal

yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas

hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga

perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi

untuk sikap berperan serta dalam pembangunan.13 Pada umumnya

makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima

informasi.14

2) Pekerjaan

Pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.

3) Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

sampai berulang tahun. semakin cukup umur, tingkat kematangan

dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam dalam berfikir

dan bekerja.

b. Faktor Eksternal

1) Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan suatu kondisi yang ada disekitar manusia

dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

perilaku orang atau kelompok.13

Lingkungan adalah segala sesuatu yang mengelilingi individu

sepanjang hidupnya, mencakup lingkungan fisik dan lingkungan

psikologi. Lingkungan fisik meliputi rumah, orang tua, teman-


11

teman sepermainan, sekolah, tetangga dan sebagainya, sedangkan

lingkungan psikologi yaitu seperti harapan, cita-cita, masalah yang

dihadapi dan sebagainya.15

Secara garis besar lingkungan dibedakan menjadi dua yaitu16 :

a. Lingkungan fisik

Lingkungan fisik merupakan lingkungan yang berupa alam,

seperti keadaa tanah, musim dan sebagainya. Lingkungan fisik

yang berbeda akan berpengaruh yang berbeda pula terhadaap

perkembangan individu.

b. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial merupakan lingkungan masyarakat yang

menyebabkan terjadinya interaksi antar individu satu dengan

yang lainnya. Keadaan masyarakat sedikit banyak akan

berpengaruh terhadap perkembangan sifat-sifat individu.

Lingkungan sosial dibedakan menjadi lingkungan sosial primer

dan sekunder.

Sebagian ahli membagi faktor lingkungan yang mempengaruhi

individu menjadi lingkungan person dan lingkuangan non

person. Lingkungan person meliputi orang tua, saudara, teman

sepermainan, segala harapan, cita-cita dan segala perlakuan

individu lain terhadap individu yang bersangkutan. Sedangkan

lingkungan non person mencakup tempat tinggal atau rumah,


12

sekolah, peralatan-peralatan yang digunakannya, batu, pohon

dan lain-lain.

Keluarga merupakan sebuah lingkungan yang pertama kali

ditemui individu sejak ia lahir ke dunia. Lingkungan keluarga

merupakan lembaga non formal yang di dalamnya terdiri dari

ayah dan ibu, serta saudara-saudara sebagai keluarga inti, dan

tidak jarang pula terdapat kakek, nenek, bibi dan paman.

Lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap individu, para

psikolog (juga pendidik) menyatakan bahwa orang tua

merupakan contoh “model” bagi anak-anaknya. Anak sering

meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya dan terhadap

orang tuanya ini anak biasanya beridentifikasi. Tingkah laku

pada hubungan antar orang tua, orang tua dengan anak, antara

sesame anak, dan sebagainya memiliki arti yang sangat penting

terhadap perkembangan emosi anak. Lingkungan keluarga yang

baik harmonis akan menciptakan anak yang baik dan juga

dengan sebaliknya. Cita-cita, aspirasi, sikap dan nilai-nilai

yang dianut orang tuanya sering kali mempengaruhi anak

dalam menanggapi lingkungan yang lebih luas.15

2) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.12

B. Perkembangan Motorik Kasar


13

1. Motorik Kasar

a. Pengertian Motorik Kasar

Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang

menggunakan otot-otot besar, sebagian besar atau seluruh anggota

tubuh motorik kasar diperlukan agar anak dapat duduk, menendang,

berlari, naik turun tangga dan sebagainya. Gerakan tubuh melalui otot

besar menjadi sebuah bentuk kegiatan motorik kasar yang penting

untuk diketahui dan dikondisikan agar upaya memaksimalkan potensi

motorik kasar tersebut dapat berjalan dengan baik.17

Kemampuan motorik sangat erat kaitannya dengan

perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan

didefinisikan sebagai gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar

atau yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.

Motorik kasar sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang

dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.18

Motorik merupakan terjemahan dari kata ”motor” yang artinya

dasar mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak. Gerak

(movement) adalah suatu aktivitas yang didasari oleh proses motorik.

Proses motorik ini melibatkan sebuah sistem pola gerakan yang

terkoordinasi (otak, syaraf, otot, dan rangka) dengan proses mental

yang sangat kompleks, disebut sebagai proses cipta gerak. Keempat

unsur tersebut tidak bisa bekerja secara sendiri-sendiri, melainkan

selalu terkoordinasi. Apabila salah satu unsur mengalami gangguan,


14

maka gerak yang dilakukan dapat mengalami gangguan. Dengan kata

lain, gerakan yang dilakukan oleh anak secara sadar dipengaruhi oleh

stimulus dari lingkungannya (informasi verbal atau lisan, gambar, dan

alat lainnya) yang dapat direspon oleh anak.19

Kemampuan lokomotor adalah kemampuan yang digunakan

untuk memerintahkan tubuh dari suatu tempat ke tempat yang lain,

seperti berjalan, berlari, melompat, dan meluncur. Dalam proses

perkembangan motorik kasar anak usia dini, maka penting bagi kita

untuk mengetahui apa-apa saja bentuk kemampuan motorik anak.

Perkembangan motorik adalah proses seorang anak belajar untuk

terampil menggerakkan anggota tubuh. Untuk itu anak belajar dari

guru tentang beberapa pola gerakan yang dapat mereka lakukan yang

dapat melatih ketangkasan, kecepatan, kekuatan, kelenturan serta

ketepatan koordinasi tangan dan mata. Mengembangkan kemampuan

motorik sangat diperlukan anak agar mereka dapat tumbuh dan

berkembang secara optimal. Ada tiga keterampilan motorik anak,

diantaranya:

1. Keterampilan lokomotor: berjalan, berlari, meloncat, meluncur.

2. Keterampilan non lokomotor: mengangkat, mendorong,

melengkung, berayun, menarik.

3. Keterampilan memproyeksi dan menerima/menangkap benda:

menangkap, melempar.20
15

Motorik kasar merupakan gerakan fisik yang membutuhkan

keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, serta menggunakan

otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Misalnya,

kemampuan duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan

sebagainya.21

Motorik kasar berkaitan dengan aktivitas fisik/jasmani dengan

menggunakan otot-otot besar, seperti otot lengan, otot tungkai, otot

bahu, otot punggung dan otot perut yang dipengaruhi oleh kematangan

fisik anak. Motorik kasar dilakukan dalam bentuk berjalan, berjinjit,

melompat, meloncat, berlari, dan berguling. Perkembangan motorik

berbeda dari setiap individu, ada anak yang perkembangan motoriknya

sangat baik, seperti atlet, namun ada juga yang memiliki keterbatasan

fisik. Selain itu juga dipengaruhi oleh perbedaan jenis kelamin

(gender). Menurut pendapat Sherman (1973) yang menyatakan bahwa

anak perempuan pada usia middle childhood kelentukan fisiknya 5 % -

10 % lebih baik dari pada anak laki-laki, tetapi kemampuan fisik atlet

seperti berlari, melompat, dan melempar lebih tinggi pada anak laki-

laki dari pada perempuan.19

Gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan

koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Oleh karena itu biasanya

memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar.

Pengembangan motorik kasar juga memerlukan koordinasi kelompok

oto-otot anak yang tertentu yang dapat membuat mereka dapat


16

meloncat, berlari, menaiki sepeda roda tiga, serta berdiri dengan satu

kaki. Dalam perkembangannya, motorik kasar berkembang lebih dulu

dari pada motorik halusnya, seperti yag kita lihat, anak akan lebih dulu

memegang benda benda yang ukurannya besar dari pada ukuran kecil,

karena anak belum mampu mengontrol gerakan jari-jari tangannya

untuk kemampuan motorik halusnya, seperti meronce, menggunting

dan lain-lain.20

Keterampilan motorik kasar setiap orang pada dasarnya

berbeda-beda tergantung pada banyaknya gerakan yang dikuasainya.

Unsur-unsur keterampilan motorik diantaranya:

1. Kekuatan, adalah keterampilan sekelompok otot untuk

menimbulkan tenaga sewaktu kontraksi. Kekuatan otot harus

dimiliki anak sejak dini, apabila anak tidak memiliki kekuaan otot

tentu anak tidak dapat melakukan aktivitas bermain yang

menggunakan fisik, seperti: berlari, melompat, melempar,

memanjat, bergantung dan mendorong.

2. Koordinasi, adalah keterampilan untuk mempersatukan atau

memisahkan dalam satu tugas yang kompleks. Contoh: anak dalam

melakukan lemparan harus ada koordinasi seluruh anggota tubuh

yang terlibat.

3. Kecepatan, adalah sebagai keterampilan yang berdasarkan

kelenturan dalam satuan waktu tertentu, contohnya: berapa jarak

yang ditempuh anak dalam melakukan lari empat detik, semakin


17

jauh jarak yang ditempuh anak, maka semakin tinggi

kecepatannya.

4. Keseimbangan, adalah keterampilan seseorang untuk

mempertahankan tubuh dalam berbagai posisi.

5. Kelincahan, adalah keterampilan mengubah arah dan posisi tubuh

dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak dari titik satu ke titik

yang lain. Contohnuya: bermain kucing dan tikus, bermain menjala

ikan dll.

Unsur-unsur keterampilan motorik kasar seperti yang

dikemukakan di atas antara lain kekuatan, koordinasi, kecepatan,

keseimbangan dan kelincahan merupakan unsur yang membentuk atau

mendukung perkembangan motorik kasar. Setiap unsur ini dipastikan

ada dalam perkembangan motorik kasar bagi anak, hanya saja waktu

yang mengoptimalkan perkembangan motorik kasar tersebut. Maka

dari itu, tugas guru dan orang tua untuk memaksimalkan setiap unsur

motorik kasar tersebut agar dapat mendukung perkembangan motorik

yang sempurna.22

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal yaitu faktor genetik, pengaruh hormon, dan

kecerdasan. Faktor ekternal yaitu lingkungan prenatal, pengaruh

budaya lingkungan, pola asuh orangtua, status sosial dan ekonomi

keluarga, gizi, iklim dan cuaca, serta posisi anak dalam keluarga. 23
18

Gizi berpengaruh terhadap perkembangan karena status gizi kurang

akan mengakibatkan anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan

yang lambat, dimana menandakan ketidakseimbangan antara jumlah

asupan gizi yang didapat dengan kebutuhan penggunaan zat-zat gizi

oleh tubuh terutama oleh otak, akibatnya akan menganggu

pertumbuhan dan perkembangan anak.24 Pola asuh orang tua dalam

perkembangan anak adalah sebuah cara yang digunakan dalam proses

interaksi yang berkelanjutan antara orang tua dan anak untuk

membentuk hubungan yang hangat, dan memfasilitasi anak untuk

mengembangkan kemampuan anak yang meliputi perkembangan

motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan kemampuan sosial sesuai

dengan tahap perkembangannya.23

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak adalah

sebagai berikut :

1. Faktor internal

a. Ras (suku bangsa)

b. Keluarga

c. Kelainan kromosom

d. Jenis kelamin

e. Usia

2. Faktor eksternal

a. Periode perinatal

a) Asupan gizi ibu hamil


19

b) Psikologi ibu

c) Posisi janin

d) Terganggunya fungsi plasenta

e) Konsumsi zat kimia berbahaya atau yang mengandung

toksin (racun)

f) Gangguan endokrin

g) Terkena infeksi

h) Terkena radiasi

i) Kelainan imunologi

b. Periode saat persalinan

Jika saat berlangsungnya persalinan terjadi komplikasi pada

bayi, seperti trauma kepala dan asfiksia, akan mengakibatkan

kerusakan jaringan otak bayi.

c. Periode setelah persalinan

a) Asupan gizi

b) Penyakit kronis atau kelainan konginetal

c) Kondisi lingkungan

d) Kondisi psikologis

e) Gangguan endokrin

f) Kondisi sosio ekonomi keluarga

g) Pengasuhan orang tuanya

h) Stimulasi yang diberikan

i) Pemakaian obat-obatan tertentu.25


20

Sistem syaraf merupakan factor utama dalam efektivitas

penggunaan gerak anak. selain itu, Faktor lingkungan juga

mempengaruhi pengembangan kemampuan gerak motorik kasar,

motivasi untuk bergerak mungkin karena adanya stimulasi dari

lingkungan, misalnya melihat benda atau mainan yang menarik maka

seseorang akan bergerak menuju kearah benda.20

Selain faktor di atas, ada juga beberapa faktor yang

mempengaruhi pada proses perkembangan motorik kasar anak usia

dini anatara lain:

1. Kematangan

Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan

oleh kematangan syaraf yang mengatur gerakan tersebut.

2. Gizi

Anak yang mendapatkan asupan gizi yang baik, maka secara

kondisi fisik anak juga akan memiliki kondisi yang baik, sehingga

dapat bergerak dan beraktifitas secara aktif dalam menggunakan

anggota tubuhnya.

3. Obesitas (kelebihan berat badan)

Ada banyak faktor yang dapat memicu obesitas, salah satunya

adalah factor keturunan. Jika anak malas bergerak maka lemak

akan tertimbun dan membuat tubuh menjadi gemuk. Anak yang

mengalami obesitas umumnya memiliki rasa percaya diri yang


21

rendah. Cara terbaik adalah dengan mengatur pola makan anak dan

rajin olah raga.

4. Jenis kelamin

Perbedaan jenis kelamin akan tampak dalam berbagai kegiatan

pada usia 2-5 tahun, umumnya anak perempuan lebih pada

keterampilan keseimbann tubuh seperti lompat tali sedangkan pada

anak laki-laki lebih pada keterampilan melempar, menangkap,

menendang, setelah usia 5 tahun kemampuan gerak anak laki-laki

dan perempuan saling menyusul.

5. Latihan

Untuk mengembangkan keterampilan motorik anak perlu

dilakukan latihan dan bimbingan dari orang tua dan guru.

6. Motivasi

Dengan memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan

berbagai kegiatan motorik kasar serta menyediakan berbagai

sarana yang dibutuhkan anak.

7. Pengalaman

Pengalaman gerak merupakan dasar bagi pengalaman berikutnya.

Pemberian pelatihan dan pengalaman yang membnagkitkan rasa

senang pada anak.

8. Urutan perkembangan

Proses perkembangan fisik manusia berlangsung berurutan, dari

gerakan yang belum terarah kepada yng lebih terarah kemudian


22

sampai mampu menggabungkan gerakan yang berlawanan dengan

koordinasi gerkan yang baik.26

Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan

perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. faktor

faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak antara lain:

1. Motivasi belajar anak

Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan

lingkungan yang kondusif untuk belajar, misalnya adanya sekolah

yang tidak terlalu jauh, buku-buku, suasana yang tenang serta

sarana lainnya

2. Pengetahuan ibu

Pengetahuan ibu memegang peranan penting di dalam memberikan

stimulasi kepada anak. Hal ini dikarenakan pada usia anak-anak

sangat membutuhkan perhatian yang cukup untuk membantu

perkembangan yang optimal.

3. Stimulasi ibu

Karena pada anak usia prasekolah sangat peka terhadap semua

input/masukkan yang berasal dari lingkungan luar.

4. Kelompok sebaya

Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan

teman sebaya. Tetapi perhatian dari orang tua tetap dibutuhkan

untuk memantau dengan siapa anak tersebut bergaul. Khususnya


23

bagi remaja, aspek lingkungan teman sebaya menjadi sangat

penting dengan makin meningkatnya kasus-kasus penyalahgunaan

obat-obat dan narkotika.

5. Cinta dan kasih saying

Salah satu hak anak untuk dicintai dan dilindungi. Anak

memerlukan kasih sayang dan perlakuan yang adil dari orang

tuanya agar menjadi anak yang tidak sombong dan dapat memberi

kasih sayangnya pula kepada sesamanya.

6. Jumlah saudara

Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang kadaan perhatian

dan kasih sayang yang diterima anak, lebih-lebih kalau jarak anak

terlau dekat. Sedangkan pada keluarga dengan keadaan sosial

ekonomi yang kurang, jumlah anak yang banyak akan

mengakibatkan selain kurangnya kasih sayang dan perhatian pada

anak, juga kebutuhan primer seperti makanan, sandang dan

perumahan pun tidak terpenuhi. Oleh karena itu keluarga

berencana tetap diperlukan.

7. Ganjaran atau hukuman

Anak yang berbuat benar maka semestinya kita memberi ganjaran,

misalnya ciuman, pujian, belaian, tepuk tangan dan sebagainya.

Ganjaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang kuat bagi anak

untuk mengulangi tingkah lakunya.


24

8. Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai

atau tidaknya proses bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan

memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang

kurang baik akan menghambat.

9. Stabilitas rumah tangga

Stabilitas dan keharmonisan rumah tangga mempengaruhi

kembang anak. Tumbuh kembang anak akan berbeda pada

keluarga yang harmonis, dibandingkan dengan keluarga yang

kurang harmonis.

10. Pendapatan keluarga

Pendapatan keluarga yang memadahi akan menunjang karena

orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang

primer maupun sekunder.

11. Tingkat gizi

Makanan memegang peran penting dalam tumbuh kembang anak,

dimana kebutuhan anak berbeda dengan kebutuhan orang dewasa,

karena makanan bagi anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan,

dimana dipengaruhi oleh ketahanan makanan keluarga.27

C. Anak Usia Prasekolah

1. Anak
25

a. Pengertian

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk

anak yang masih dalam kandungan terdapat dalam Undang-undang

No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal tersebut

menjelaskan bahwa, anak adalah siapa saja yang belum berusia 18

tahun dan termasuk anak yang masih didalam kandungan, yang berarti

segala kepentingan akan pengupayaan perlindungan terhadap anak

sudah dimulai sejak anak tersebut berada didalam kandungan hingga

berusia 18 tahun.28

b. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Ada beberapa ahli yang mengemukakan tentang teori-teori

pertumbuhan dan perkembangan anak.29

a. Kartini Kartono membagi masa perkembangan dan pertumbuhan

anak menjadi 5, yaitu :

1. 0 – 2 tahun adalah masa bayi

2. 1 – 5 tahun adalah masa kanak-kanak

3. 6 – 12 tahun adalah masa anak-anak sekolah dasar

4. 12 – 14 adalah masa remaja

5. 14 – 17 tahun adalah masa pubertas awal

b. Aristoteles membagi masa perkembangan dan pertumbuhan anak

menjadi 3, yaitu :

1. 0 – 7 tahun adalah tahap masa anak kecil


26

2. 7 – 14 tahun adalah masa anak-anak, masa belajar, atau masa

sekolah rendah

3. 14 – 21 tahun adalah masa remaja atau pubertas, masa

peralihan dari anak menjadi dewasa

c. Tahap Perkembangan Anak

Dalam buku yang berjudul Child Development, perkembangan

anak dibagi menjadi 5 periode.30

a. Periode pra lahir yang dimulai dari saat pembuahan sampai lahir.

Pada periode ini terjadi perkembangan fisiologis yang sangat cepat

yaitu pertumbuhan seluruh tubuh secara utuh.

b. Periode neonatus adalah masa bayi yang baru lahir. Masa ini

terhitung mulai 0 sampai dengan 14 hari. Pada periode ini bayi

mengadakan adaptasi terhadap lingkungan yang sama sekali baru

untuk bayi tersebut yaitu lingkungan di luar rahim ibu.

c. Masa bayi adalah masa bayi berumur 2 minggu sampai 2 tahun.

Pada masa ini bayi belajar mengendalikan ototnya sendiri sampai

bayi tersebut mempunyai keinginan untuk mandiri.

d. Masa kanak-kanak terdiri dari 2 bagian yaitu masa kanak-kanak

dini dan akhir masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak dini adalah

masa anak berusia 2 sampai 6 tahun, masa ini disebut juga masa

pra sekolah yaitu masa anak menyesuaikan diri secara sosial. Akhir

masa kanak-kanak adalah anak usia 6 sampai 13 tahun, biasa

disebut sebagai usia sekolah.


27

e. Masa puber adalah masa anak berusia 11 sampai 16 tahun. Masa

ini termasuk periode yang tumpang tindih karena merupakan 2

tahun masa kanak-kanak akhir dan 2 tahun masa awal remaja.

Secara fisik tubuh anak pada periode ini berubah menjadi tubuh

orang dewasa.

2. Anak Usia Prasekolah

a. Pengertian

Usia prasekolah adalah usia anak pada masa prasekolah dengan

rentang tiga hingga enam tahun31 Pengertian yang sama juga

dikemukakan oleh Hockenberry dan Wilson32 bahwa usia prasekolah

merupakan usia perkembangan anak antara usia tiga hingga lima

tahun. Pada usia ini terjadi perubahan yang signifikan untuk

mempersiapkan gaya hidup yaitu masuk sekolah dengan

mengkombinasikan antara perkembangan biologi, psikososial,

kognitif, spiritual dan prestasi sosial. Anak pada masa prasekolah

memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai laki-laki atau perempuan,

dapat mengatur diri dalam toilet training dan mengenal beberapa hal

yang berbahaya dan mencelakai dirinya. 33

Anak prasekolah merupakan anak yang berusia antara tiga

sampai enam tahun, pada masa ini terjadi pertumbuhan dan

perkembangan biologis, psikososial, kognitif dan spiritual yang begitu

signifikan. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah

dipengaruhi oleh nutrisi, masalah tidur, kesehatan gigi, pencegahan


28

cedera serta cara orang tua dalam merawat anak yang sakit. 34 Istilah

pertumbuhan dan perkembangan (tumbuh kembang pada dasarnya

merupakan dua peristiwa yang berlainan, akan tetapi keduanya saling

berkaitan. Pertumbuhan (growth) merupakan masalah perubahan

dalam ukuran besar, jumlah, ukuran yang bisa diukur dengan ukuran

berat (gram, kilogram), ukuran panjang (cm, meter).35

Anak usia prasekolah adalah mereka yang berusia 3-6 tahun.

Mereka biasa mengikuti program prasekolah dan kinderganten.

Sedangkan di Indonesia pada umumnya mereka mengikuti program

tempat penitipan anak 3 – 5 tahun dan kelompok bermain atau Play

Group (usia 3 tahun), sedangkan pada anak usia 4 – 6 tahun biasanya

mereka mengikuti program taman kanak-kanak.36

Masa prasekolah dapat merupakan masa-masa bahagia dan

amat memuaskan dari seluruh masa kehidupan anak. Untuk itulah kita

perlu menjaga hal tersebut berjalan sebagaimana adanya. Janganlah

memaksakan sesuatu karena diri kita sendiri dan mengharapkan secara

banyak dan segera, maupun mencoba untuk melakukan hal-hal yang

memang mereka belum siap. Suatu hal yang tidak mudah untuk

mengajari anak untuk berhitung, membaca ataupun menulis pada

masa-masa pertama kehidupannya.37

b. Ciri-ciri anak prasekolah

Ciri-ciri anak prasekolah meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan

kognitif anak :
29

a. Ciri Fisik

Penampilan atau gerak-gerik prasekolah mudah dibedakan dengan

anak yang berada dalam tahapan sebelumnya.

1) Anak prasekolah umumnya sangat aktif. Mereka telah

memiliki penguasaan (kontrol) terhadap tubuhnya dan

sangat menyukai kegiatan-kegiatan yang dilakukan sendiri.

Berikan kesempatan kepada anak untuk lari, memanjat, dan

melompat. Usahakan kegiatan-kegiatan tersebut sebanyak

mungkin sesuai dengan kebutuhan anak dan selalu di bawah

pengawasan.

2) Walaupun anak laki-laki lebih besar, namun anak perempuan

lebih terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khususnya

dalam tugas motorik halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik

anak lelaki apabila dia tidak terampil. Jauhkan dari sikap

membandingkan lelaki-perempuan, juga dalam kompetensi

ketrampilan.

b. Ciri Sosial

Anak prasekolah biasanya mudah bersosialisasi dengan orang di

sekitarnya. Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau

dua sahabat yang cepat berganti. Mereka umumnya dapat cepat

menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan

teman. Sahabat yang biasa dipilih biasanya yang sama jenis


30

kelaminnya, tetapi kemudian berkembang menjadi sahabat yang

terdiri dari jenis kelamin yang berbeda.

c. Ciri Emosional

Anak prasekolah cenderung mengekspresikan emosinya dengan

bebas dan terbuka, sikap marah, iri hati pada anak prasekolah serig

terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian guru atau

orang sekitar.

d. Ciri Kognitif

Anak prasekolah umumnya sudah terampil berbahasa, sebagian

besar dari mereka senang berbicara, khususnya pada kelompoknya.

Sebaliknya anak diberi kesempatan untuk menjadi pendengar yang

baik.38

c. Tahap pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah

Sangat mudah bagi orang tua untuk selalu mengamati

pertumbuhan dan perkembangan fisik anaknya, karena hal ini hampir

setiap orang tua bisa melihatnya.35

a. Usia 3 tahun

- Motorik kasar

Sudah bisa naik turun tangga tanpa bantuan, memakai baju

dengan bantuan, mulai bisa naik sepeda beroda tiga.

- Motorik halus

Bisa menggambar lingkaran, mencuci tangannya sendiri,

menggosok gigi.
31

b. Usia 4 tahun

- Motorik kasar

Berjalan berjinjit, melompat, melompat dengan satu kaki,

menangkap bola dan melemparkannya dari atas kepala.

- Motorik halus

Sudah bisa menggunakan gunting dengan lancar, sudah bisa

menggambar kotak, menggambar garis vertikal maupun

horizontal, belajar membuka dan memasang kancing baju.

c. Usia 5 tahun

- Motorik kasar

Berjalan mundur sambil berjinjit, sudah dapat menangkap dan

melempar bola dengan baik, sudah dapat melompat dengan

kaki secara bergantian.

- Motorik halus

Menulis dengan angka-angka, menulis dengan huruf, menulis

dengan kata-kata, belajar menulis nama, dan belajar mengikat

tali sepatu.

- Sosial emosional

Bermain sendiri mulai berkurang, sering berkumpul dengan

teman sebayanya, interaksi sosial selama bermain meningkat,

sudah siap untuk menggunakan alat-alat bermain.

- Pertumbuhan fisik
32

Berat badan meningkat 2,5 kg/tahun, tinggi badan meningkat

6,75-7,5 cm/ tahun.

D. Penelitian Terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Lindawati tahun 2013 di PAUD dengan

judul penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan

motorik anak Usia Pra Sekolah di dapatkan bahwa adanya hubungan antara

status gizi dengan perkembangan motorik anak usia prasekolah. Dan di

dapatkan tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan

perkembangan motorik anak.

Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Cristiane Mariana

Taju, tahun 2015 di PAUD GMIM bukit hermon dan TK Idhata dengan judul

hubungan status pekerjaan ibu dengan perkembangan motorik halus dan

motorik kasar anak usia pra sekolah di PAUD GMIM bukit hermon dan TK

Idhata kecamatan malalayang kota manado, tidak terdapatnya hubungan

antara pekerjaan ibu dengan perkembangan motorik halus dan motorik kasar

pada anak usia pra sekolah.

E. Kerangka Teori
33

Faktor-faktor yang
Pengetahuan Ibu
mempengaruhi
pengetahuan ibu :

a. Faktor internal
1. Pendidkan
2. Pekerjaan
3. Umur
b. Faktor eksternal
1. Faktor lingkungan
2. Sosial budaya
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
motorik kasar anak

1. Kematangan
2. Gizi
3. Obesitas
4. Jenis kelamin
5. Latihan
6. Motivasi
7. Pengalaman
8. Urutan perkembangan

Skema 2.1 Kerangka Teori

Wawan A & dewi, (2010) dan Kamtini, (2014).


BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

A. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian ini pada dasarnya adalah kerangka

hubungan antara konsep-konsep yang ingin di amati atau diukur melalui

penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Notoatmojo, 2010).

Input proses output

1. Pendidikan ibu Perkembangan


2. Pekerjaan ibu Motorik kasar
Pengetahuan 3. Umur ibu - Baik
Ibu 4. Lingkungan - Tidak baik

Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

34
35

B. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Definisi Alat Ukur Cara Skala Hasil U


Konseptual Operasional Ukur Ukur
1 Pendidikan Pendidikan Suatu usaha Kuesioner Angket Ordinal Tinggi
formal yang di untuk DIII da
dapatkan dan mengembangk sarjana
dihitung an suatu ilmu
berdasarkan pengetahuan Meneng
ijazah terakhir yang diperoleh bila SM
yang diperoleh melalui
pembelajaran Rendah
disekolah SD dan
mauun di SMP
universitas
2 Umur Umur atau usia Umur adalah Kuesioner Angket Ordinal 17 – 25
adalah satuan jumlah tahun
waktu yang lamanya
mengukur waktu kehidupan 26 – 35
keberadaan yang dihitung tahun
suatu benda atau berdasarkan
makhluk, baik tahun 36- 45 t
yang hidup kelahiran
maupun yang sampai dengan
mati. ulang tahun
terakhir
3 Pekerjaan pekerjaan adalah Sesuatu yang Kuesioner Angket Ordinal Bekerja
Ibu suatu proses dikerjakan PNS da
kegiatan yang untuk Wirasw
dilakukan mendapatkan
seseorang untuk nafkah
bisa mencapai Tidak
suatu tujuan bekerja
yang diinginkan IRT
4 Lingkungan Segala sesuatu Sesuatu yang Kuesioner Angket Ordinal Berpen
yang ada di ada di sekitar h bila
sekitar individu manusia yang X ≥ 25,
yang dapat mempengaruhi
berpengaruh perkembangan Tidak
kehidupan berpeng
manusia baik X < 25,
secara
langsung
maupun tidak
langsung
36

5 Perkemban pengendalian Gerakan yang Kuesioner Angket Ordinal Baik bi


gan motorik gerakan tubuh, dilakukan ≥ 22,3
kasar yang dengan cara
menggunakan melibatkan Kurang
otot-otot besar semua anggota bila X <
yang tubuh, seperti 22,3
terkoordinir melompat
susunan saraf, dengan dua
otot, otak, dan kaki,
spinal cord Naik turun
tangga serta
melempar bola
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN

A. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Deskriptif Exploratif yang bertujuan untuk menggabarkan tentang Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang Motorik Kasar Pada

Anak Usia Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar

Tahun 2018. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang

dilakukan dengan penelitian utama untukmembuat gambaran tentang suatu

keadaan secara subjektif

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang berusia 3-5

tahun yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro yang terhitung

mulai januari 2017 sampai dengan desember 2017 yang berjumlah 1281

balita , jadi keseluruhan populasinya sebanyak 1281 orang.

2. Sampel

Untuk mencari jumlah sampel yang akan diteliti yang lebih dari 100,

Maka jumlah populasi di bagi dengan Perhitungan dengan menggunakan

rumus slovin (Notoatmodjo, 2010), Yaitu

Rumus :

N
n= 2
1+ N ( d )

37
38

Keterangan:

n=ukuran sampel

N=ukuran populasi

d = tingkat kepercayaan/ tingkat ketetapan yang diinginkan

berdasarkan rumus slovin tersebut, maka jumlah sampel yang diambil

dalam penelitian ini adalah:

1281
n= 2
1+1281( 0 ,10)

1281
n=
1+1281( 0 ,01)

1281
=
13 ,81

= 92,75

Dibulatkan menjadi 93 sampel.

a. Tehnik pengambilan sampel


Dalam hal pengambilan sampel dalam penelitian ini, digunakan teknik

Quota Sampling yang merupakan pengambilan sampel yang dilakukan

dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel secara jatah.

Karena wilayah kerja puskesmas Kuta Baro terbagi atas 47 desa, maka

untuk menghindari penyebaran sampel yang tidak merata maka setiap

desa ditetapkan anggota sampel secara quota atau jatah, maka di


39

peroleh jumlah quota atau jatah di setiap desa dengan rumus sebagai

berikut :

populasi balita setiap desa


Quota dari setiap desa = x total sampel
total populasi

Berdasarkan rumus diatas, maka di peroleh :

No Nama Gampong Populasi tiap desa Sampel tiap desa


1 Aron 12 12
Gampong 1 = x 93=1
1281
2 Babah jurong 60 60
Gampong 2 = x 93=4
1281
3 Bak buloh 18 18
Gampong 3 = x 93=1
1281
4 Beurangong 24 24
Gampong 4 = x 93=2
1281
5 Bueng bak jok 38 38
Gampong 5 = x 93=3
1281
6 Cot beut 36 36
Gampong 6 = x 93=3
1281
7 Cot cut 24 24
Gampong 7 = x 93=2
1281
8 Cot lamme 15 15
Gampong 8 = x 93=1
1281
9 Cot mancang 21 21
Gampong 9 = x 93=2
1281
10 Cot masam 21 21
Gampong 10 = x 93=2
1281
11 Cot peutano 22 22
Gampong 11 = x 93=2
1281
12 Cot preh 40 40
Gampong 12 = x 93=3
1281
40

13 Cot raya 33 33
Gampong 13 = x 93=2
1281
14 Cot yang 12 12
Gampong 14 = x 93=1
1281
15 Cucum 55 55
Gampong 15 = x 93=4
1281
16 Deyah 20 20
Gampong 16 = x 93=1
1281
17 Gue 26 26
Gampong 17 = x 93=2
1281
18 Krung anoi 47 47
Gampong 18 = x 93=3
1281
19 Lam alue cut 32 32
Gampong 19 = x 93=2
1281
20 Lam alue raya 20 20
Gampong 20 = x 93=1
1281
21 Lam asan 28 28
Gampong 21 = x 93=2
1281
22 Lam baet 17 17
Gampong 22 = x 93=1
1281
23 Lam bunot paya 24 24
Gampong 23 = x 93=2
1281
24 Lam bunot tanoh 17 17
Gampong 24 = x 93=1
1281
25 Lam glumpang 14 14
Gampong 25 = x 93=1
1281
26 Lam neuhen 20 20
Gampong 26 = x 93=1
1281
27 Lam raya 29 29
Gampong 27 = x 93=2
1281
28 Lam sabang 55 55
Gampong 28 = x 93=4
1281
29 Lam senong 25 25
Gampong 29 = x 93=2
1281
30 Lam trieng 30 30
Gampong 30 = x 93=2
1281
41

31 Lambro bileu 69 69
Gampong 31 = x 93=5
1281
32 Lambro deyah 17 17
Gampong 32 = x 93=1
1281
33 Lamceu 68 68
Gampong 33 = x 93=5
1281
34 Lampoh keude 12 12
Gampong 34 = x 93=1
1281
35 Lampoh tarom 21 21
Gampong 35 = x 93=2
1281
36 Lampuuk 13 13
Gampong 36 = x 93=1
1281
37 Lamroh 14 14
Gampong 37 = x 93=1
1281
38 Lamteubee geupula 11 11
Gampong 38 = x 93=1
1281
39 Lamteube mon ara 14 14
Gampong 39 = x 93=1
1281
40 Leupung masjid 14 14
Gampong 40 = x 93=1
1281
41 Leupung ulee alue 17 17
Gampong 41 = x 93=1
1281
42 Meunasah bak trieng 20 20
Gampong 42 = x 93=1
1281
43 Puuk 38 38
Gampong 43 = x 93=3
1281
44 Rabeu 22 22
Gampong 44 = x 93=2
1281
45 Seupeu 46 46
Gampong 45 = x 93=3
1281
46 Tumpok lampoh 13 13
Gampong 46 = x 93=1
1281
47 Ujong blang 37 37
Gampong 47 = x 93=3
1281
1.281 Total = 93
42

Tabel 4.1 Proporsi Sampel

C. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro

Aceh Besar

2. Waktu

penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 13 juni s/d 13 Juli tahun 2018

D. Alat Pengumpulan Data

Sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini, penelitian

menggunakan instrument yang berbentuk Kuesioner. Adapun bagian dari

instrument tersebut adalah :

1. Bagian A Merupakan data umum dan data yang meliputi: Nomor

responden, kode desa.

2. Bagian B merupakan data ibu yang meliputi: Pendidikan terakhir ibu,

pekerjaan ibu dan usia ibu.

3. Bagian C merupakan data anak yang meliputi: jenis kelamin dan umur

anak.

4. Bagian D merupakan kuesioner yang berisi perkembangan motorik kasar


pada anak usia prasekolah yang berjumlah 14 pernyataan dengan kriteria
penilaian yang digunakan adalah untuk pernyataan positif, skor yang
diberikan yaitu 1 untuk jawaban benar (B) dan 0 untuk jawaban salah (S)
terdapat dalam pernyataan No 2, 4, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 19 dan 20.
Pernyataan negatif skor yang diberikan yaitu 0 untuk jawaban benar (B)
dan 1 untuk jawaban salah (S) terdapat dalam pernyataan 1, 3, 5, 6, 7, 8,
14, 15, 17 dan 18.
43

5. Bagian E merupakan kuesioner yang berisi lingkungan yang berjumlah 20


pernyataan dengan kriteria penilaian yang digunakan adalah untuk
pernyataan positif, skor yang diberikan yaitu 1 untuk jadan 0 untuk
jawaban salah (S) terdapat dalam pernyataan No 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12,
13, 14 dan 18. Pernyataan negatif skor yang diberikan yaitu 0 untuk
jawaban benar (B) dan 1 untuk jawaban salah (S) terdapat dalam
pernyataan 3, 8, 10, 15, 16, 17 dan 19.
E. Etika Penelitian

Etika penelitian ini bertujuan untuk melindungi dan menjamin

kerahasian responden. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan

penelitian dengan menekankan pada etika penelitian menjadi :

1. Lembar persetujuan responden

Lembar persetujuan diberikan kepada responden (informed consen).

Tujuannya agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta

dampak yang diteliti setelah pengempulan data. Setelah subyek bersedia

menjadi responden, kemudian responden harus mentanda tangani lembar

persetujuan menjadi responden sehingga peneliti tidak memaksa dan

menghormati haknya.

2. Tanpa Nama (Anominity)

Untuk menjaga kerahasiaan informasi dari responden, maka peneliti tidak

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup

dengan memberikan nomor kode yaitu pemberian angka pada masing-

masing lembar.

3. Kerahasiaan (Confifentiality)
44

Kerahasiaan yang diberikan kepada responden dijamin oleh peneliti bahwa

informasi tersebut hanya boleh diketahui peneliti dan pembimbing serta

hanya kelompok tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai

hasil peneliti. Selanjutnya lembar pengumpul data di hanguskan oleh

peneliti dengan cara dibakar. (37)

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Uji Instrumen

Sebelum instrumen penelitian digunakan, terlebih dahulu dilakukan

uji validitas dan reliabilitas. Uji coba instrument dilakukan pada 30 orang

responden yang mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel dalam

penelitian ini yaitu wilayah kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya. Tujuan

uji coba instrument ini adalah untuk mengetahui apakah item pernyataan

yang diberikan dapat dimengerti atau tidak dan dapat melihat apakah ada

kesalahan dalam penulisan. Uji coba instrument berupa uji validitas dan

uji reliabilitas.

a. Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu alat ukur

mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan untuk

mengetahui apakah responden memahami pernyataan-pernyataan yang

akan ditanyakan, untuk pernyataan yang tidak valid akan direvisi atau

dibuang dan diganti dengan pernyataan lain. Untuk mengetahui

kuesioner yang telah disusun mampu mengukur apa yang hendak

diukur, dilakukan uji korelasi produk moment, nilai korelasi dari


45

pernyataan-pernyataan tersebut harus mempengaruhi taraf signifikasi

yaitu diatas nilai table 0,361 akan dinyatakan valid, sebaliknya bila

nilai korelasi dibawah nilai table 0,361 maka pernyataan dalam

kuesioner tersebut dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan uji instrument yang sudah dilakukan di wilayah

kerja puskesmas kecamatan krung barona jaya aceh besar 2018 dengan

responden 30 orang responden di dapatkan hasil bahwa untuk

pernyataan perkembangan motorik kasar terdapat 14 pernyatan yang

memiliki angka validitas 0,361 yaitu pernyataan nomor 1, 3, 4, 6, 9,

10, 11, 12, 14, 15, 17, 18, 19 dan 20. Sedangkan pernyataan yang tidak

termasuk dalam nilai validitas 0,361 terdapat pada nomor pernyataan

2, 5, 7, 8, 13 dan 16 sehingga pernyataan tersebut dihilangkan dari

kuesioner penelitian.

Pernyataan lingkungan terdapat 16 pernyataan yang memiliki

angka validitas 0,361 yang pernyataan nomor 1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11,

13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 dan 20. Sedangkan pernyataan yang tidak

termasuk dalam nilai validitas 0,361 terdapat pada nomor pernyataan

5, 6, 9 dan 12.

b. Uji realibilitas

Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu

alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan

sejauh mana hasil pengumpulan itu tetap konstinten bila dilakukan


46

pengukuran dua kali atau lebih terhadap masalah yang sama dengan

menggunakan alat ukur yang sama.

Setelah peneliti melakukan uji instrument (uji validitas dan

reabilitas) di puskesmas krung barona jaya aceh besar tagun 2018,

pernyataan pada kuesioner yang berjumlah 40 pernyataan, setelah

dilakukan pengolahan data hasilnya didapatkan bahwa ada 30

pernyataan yang valid sedangkan 10 pernyataan yang tidak valid dari

30 responden, nilai diatas angka kritis sehingga peneliti memasukkan

kedalam penelitian selanjutnya.

2. Tahap pengumpulan data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan metode wawancara terpimpin (structured interview) melalui

kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya.

a. Tahap persiapan pengumpulan data

Persiapan pengumpulan data dilakukan melalui prosedur

administrasi dengan cara mendapatkan izin dari Dekan Program Studi

Ilmu Keperawatan Abulyatama yang ditujukan kepada kepala

Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar

b. Tahap pengumpulan data

1. Peneliti memberitahu kepada bagian informasi puskesmas Kuta

Baro untuk pengambilan data dan Peneliti juga memberitahu

kepada penanggung jawab puskesmas Kuta Baro lainnya akan

melakukan penelitian yang direncanakan bulan Mei 2018


47

2. Setelah mendapatkan izin dan mendapatkan arahan untuk

melakukan penelitian, peneliti mendatangi calon responden.

3. Peneliti memperkenalkan diri serta menjelaskan tujuan penelitian

kepada calon rensponden

4. Setelah menjelaskan tujuan dari penelitian, peneliti meminta

ketersediaan calon responden untuk menjadi sampel dalam

penelitian dan telah menandatangani lembar persetujuan menjadi

responden

5. Peneliti membagikan dan menjelaskan kuesioner yang telah

disusun kepada responden dengan dibantu oleh 5 orang enumerator

yang setiap gampong ditujukan satu enumerator yang sebelumnya

telah dijelaskan maksud dan tujuan dari penelitian agar tidak

terjadi miss perception.

6. Setelah semua kuesioner diisi oleh responden dan semua informasi

yang dibutuhkan telah terkumpul,, selanjutnya peneliiti melapor

kembali kepada penanggung jawab Puskesmas Kuta Baro untuk

memberitahukan bahwa penelitian telah berakhir

7. Selanjutnya peneliti mendapatkan surat selesai melakukan

penelitian untuk disampaikan kepada Dekan Pogram Studi Ilmu

Keperawatan Abulyatama.

G. Pengolahan dan analisa data

1. Pengolahan data
48

Setelah data dikumpulkan maka langkah selanjutnya adalah

pengolahan data. Pengolahan data dijelaskan secara manual dengan

mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1) Editing

Setelah pengumpulan data, dilakukan pemeriksaan kembali

terhadap lembar kuesioner yang meliputi kelengkapan jawaban isian

yang diberikan responden, dan untuk memastikan semua pernyataan

telah dijawab diisi, dapat terbaca dan melihat kekeliruan yang

mempunyai kemungkinan mengganggu pengolahan data selanjutnya..

2) Coding

Peneliti memberikan kode berupa angka yang telah disiapkan

guna mempermudah pengenalan serta pengolahan data. Kode data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kode responden yang

diawali dengan 01 untuk responden pertama sampai kode 93 untuk

responden terakhir secara berurutan sehingga mempermudahkan

pengolahan data

3) Tranfering

Kemudian data yang telah diberi kode disusun secara berurutan

mulai dari responden pertama sampai responden pertama sampai

responden terakhir dimasukkan kedalam table sesuai dengan

subvariabel yang diteliti.

4) Tabulating
49

Peneliti mengelompokkan jawaban-jawaban responden

berdasarkan kategori yang telah dibuat untuk setiap subvariabel yang

diukur dengan menghitung nilai total setiap kolom dari variable yang

berisi data yang didapat dari hasil penelitian yang selanjutnya

dimasukkan kedalam table frekuensi.

2. Analisa data

Analisa data pada penelitian ini adalah analisa univariate dan bivariate.

a. Univariat

Analisa ini digunakan untuk mencari distribusi frekuensi dan

presentase dari tiap-tiap variable yang diteliti. Untuk menghitung nilai

rata-rata atau mean (x) dari variable independen dan dependen

menggunakan rumus sebagai berikut :

x
X=
n

Keterangan:

x : mean (nilai rata-rata)

x : jumlah nilai mentah yang dimiliki subjek

n : banyak subjek yang diteliti

untuk presentase tiap variable di gunakan rumus sebagai berikut:

fi
P= x100%
n

Keterangan:

p : presentase

fi : frekuensi teramati
50

n : jumlah sampel
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 13 juni

s/d 13 Juli 2018 di wilayah kerja puskesmas Kuta Baro Kecamatan Aceh

Besar, dengan jumlah responden sebanyak 93 orang, dengan cara

menyebarkan kuesioner ke 47 gampong di wilayah kerja puskesmas Kuta

Baro, adapun hasil penelitian yang diperoleh selengkapnya dapat dilihat pada

table berikut ini :

1. Data Demografi

Data demografi responden dalam penelitian ini meliputi: Data ibu

(pendidikan ibu, pekerjaan ibu , dan umur ibu), data anak (jenis kelamin

dan umur anak) dapat dilihat pada table 5.1

Table 5.1
Distribusi Frekuensi Data Demografi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2018 (n= 93)

No Katagori Frekuensi %
1 Pendidikan ibu
a. Tinggi
DIII 10 10.8
Sarjana 23 24,7
b. Menengah
SMA 16 17,2
c. Rendah
SD 15 16,1
SMP 29 31,2

Jumlah 93 100,0%
2 Pekerjaan

51
a. PNS/TNI/POLRI 28 30,1
b. Wiraswasta 12 12,9
c. Mengurus rumah tangga 53 57,0
Jumlah 93 100.0%
3 Umur Ibu
a. Masa Akhir Remaja 17-25 28 30.1
tahun
b. Masa Dewasa Awal 26-35 43 46.2
tahun
c. Masa Dewasa Akhir 36-45 22 23.7
tahun
Jumlah 93 100.0%
4 Jenis Kelamin
a. Laki-laki 42 45.2
b. Perempuan 51 54.8
Jumlah 93 100.0%
5 Umur Anak
a. 3 Tahun 34 36.6
b. 4 Tahun 33 35.5
c. 5 Tahun 26 28.0
Jumlah 93 100.0%
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2018)

Berdasarkan tabel 5.1. Dapat diketahuai mayoritas pendidikan ibu

yang paling banyak pendidikan rendah yaitu 46 responden (49,6%).

Mayoritas pekerjaan ibu yang paling banyak mengurus rumah tangga

yaitu 53 responden (57.0%). Mayoritas umur ibu yang paling banyak

pada masa dewasa awal yaitu 43 responden (46,2%). Mayoritas jenis

kelamin anak yang paling banyak perempuan 51 responden (54,8%).

Mayoritas umur anak yang paling banyak 3 tahun 34 responden

(36.6%).

52
2. Analisa Data Univariat

a. Pendidikan

Berdasarkan hasil pengolahan data untuk pengkatagorian pendidikan

ibu tentang motorik kasar pada anak usia prasekolah di wilayah kerja

puskesmas kuta baro Aceh Besar tahun 2018 dengan 93 responden di

dapatkan pendidikan tinggi sebanyak 33 responden, menengah 16

responden dan yang berpendidikan rendah sebanyak 44 responden.

Tabel 5.2
Distribusi responden berdasarkan pendidikan ibu tentang motorik
kasar pada anak usia prasekolah di wilayah kerja puskesmas Kuta
Baro Aceh Besar tahun 2018 (n=93)

No Pendidikan Frekuensi Persentase


1 Tinggi
a. DIII 10 10,8
b. Sarjana 23 24,7
2 Menengah
a. SMA 16 17,2
3 Rendah
a. SD 15 16,1
b. SMP 29 31,2
Jumlah 93 100%
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2018)

Berdasarkan tabel 5.2 diatas diperoleh distribusi pendidikan tinggi

pada pendidikan ibu di wilayah kerja puskesmas kuta baro Aceh Besar

Tahun 2018 berada pada kategori rendah sebanyak 44 responden

(49,5%), pendidikan dengan kategori tinggi sebanyak 33 responden

(35,5%) dan pendidikan dengan kategori menengah sebanyak 16

responden (17,2%).

53
b. Pekerjaan

Tabel 5.3
Distribusi responden berdasarkan pekerjaan ibu tentang motorik
kasar pada anak usia Prasekolah di wilayah kerja puskesmas
Kuta Baro Aceh Besar tahun 2018 (n=93)

No Pekerjaan Frekuensi Persentase


1 PNS/TNI/POLRI 28 30,1
2 Wiraswasta 12 12,9
3 Mengurus rumah tangga 53 57,0
Jumlah 93 100%
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2018)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas diperoleh distribusi pekerjaan tinggi pada

pekerjaan ibu di wilayah kerja puskesmas kuta baro Aceh Besar

Tahun 2018 berada pada kategori Mengurus rumah tangga sebanyak

53 responden (57.0%) dan pekerjaan dengan kategori PNS/TNI/POLRI

sebanyak 28 orang reponden (30,1) dan Wiraswasta 12 orang

responden (12,9%).

c. Umur Ibu

Tabel 5.4
Distribusi responden berdasarkan umur ibu tentang motorik
kasar pada anak Usia Prasekolah di wilayah kerja puskesmas
Kuta Baro Aceh Besar tahun 2018 (n=93)

No Umur Frekuensi Persentase


1 Masa Remaja Akhir 28 30.1%
2 Masa Dewasa Awal 43 46.2%
3 Masa Dewasa Akhir 22 23.7%
Jumlah 93 100%
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2018)

54
Berdasarkan tabel 5.4 diatas diperoleh distribusi umur ibu tinggi di

wilayah kerja puskesmas kuta baro Aceh Besar Tahun 2018 berada

pada kategori masa dewasa awal sebanyak 43 responden (46.2%) dan

umur ibu dengan kategori rendah pada masa dewasa akhir sebanyak 22

responden (23,7%).

d. Lingkungan

Berdasarkan hasil pengolahan data untuk pengkatagorian lingkungan

tentang motorik kasar pada anak usia prasekolah di wilayah kerja

puskesmas kuta baro Aceh Besar tahun 2018 dengan 93 responden di

dapatkan nilai total 2383, sehingga didapatkan rata-rata 25,6.

Selanjutnya di buat pengkatagorian berpengaruh dan tidak

berpengaruh. Kategori berpengaruh apabila x ≥ 25,6 dan tidak

berpengaruh x < 25,6. Hasil pengkategorian dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 5.5
Distribusi responden berdasarkan lingkungan tentang motorik
kasar pada anak Usia Prasekolah di wilayah kerja puskesmas
Kuta Baro Aceh Besar tahun 2018 (n=93)

No Lingkungan Frekuensi Persentase


1 Berpengaruh 52 55.9%
2 Tidak berpengaruh 41 44.1%
Jumlah 93 100%
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2018)

Berdasarkan tabel 5.5 diatas diperoleh distribusi responden

berdasarkan lingkungan di wilayah kerja puskesmas kuta baro Aceh

Besar Tahun 2018 berada pada kategori berpengaruh sebanyak 52

55
responden (55.9%) dan tidak berpengaruh sebanyak 41 responden

(44.1%).

e. Perkembangan Motorik Kasar

Berdasarkan hasil pengolahan data untuk pengkatagorian

perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah di wilayah

kerja puskesmas kuta baro Aceh Besar tahun 2018 dengan 93

responden di dapatkan nilai total 2074, sehingga didapatkan rata-rata

22,3. Selanjutnya di buat pengkatagorian baik dan kurang baik.

Kategori baik apabila x ≥ 22,3 dan tidak berpengaruh x < 22,3. Hasil

pengkategorian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.6
Distribusi perkembangan motorik kasar pada anak Usia
Prasekolah di wilayah kerja puskesmas Kuta Baro
Aceh Besar tahun 2018 (n=93)

No Perkembangan Motorik Kasar Frekuensi Persentase


1 Baik 51 54.8%
2 Kurang Baik 42 45.2%
Jumlah 93 100%
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2018)

Berdasarkan tabel 5.6 diatas diperoleh distribusi responden

berdasarkan perkembangan motorik kasar di wilayah kerja puskesmas

kuta baro Aceh Besar Tahun 2018 berada pada kategori baik sebanyak

51 responden (54.8%) dan tidak kurang baik sebanyak 42 responden

(45.2%).

B. Pembahasan

56
Pada pembahasan berikut akan di uraikan hasil penelitian yang telah

didapatkan serta dianalisa berdasarkan Data Demografi dan konsep-konsep

Teoritis Tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu tentang

Motorik Kasar Pada Anak Usia Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta

Baro Aceh Besar

1. Data Demografi

Hasil pengolahan data menggunakan Komputerisasi didapatkan hasil.

Distribusi terbesar untuk Pendidikan ibu yang paling banyak yaitu kategori

SMP yaitu 29 orang responden (31,2%). Distribusi terbesar untuk

Pekerjaan Ibu yang paling yaitu tidak bekerja dengan kategori IRT yaitu

53 orang responden (57,0%). Distribusi terbesar untuk Umur Ibu yang

paling banyak yaitu Masa Dewasa Awal 26-35 Tahun yaitu 43 orang

responden (46,2%). Distribusi terbesar jenis Kelamin Anak yang paling

banyak yaitu Perempuan 51 orang responden (54,8%). Distribusi terbesar

umur anak yang paling banyak yaitu 3 Tahun 34 orang anak (36,6%).

2. Faktor Pendidikan Ibu Tentang Pengetahuan Perkembangan Motorik

Kasar Pada Anak Usia Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta

Baro Aceh Besar

Hasil pengolahan data dari 93 orang responden mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu tentang perkembangan anak

usia prasekolah di wilayah kerja puskesmas kuta baro aceh besar,

diperoleh pendidikan pada kategori Tinggi yaitu sebanyak 33 orang

responden (35,5%), pada kategori Menengah yaitu sebanyak 16 orang

57
responden (15,1%) dan pada kategori Rendah yaitu sebanyak 44 orang

responden (49,5%).

Dapat dilihat Faktor Pendidikan Ibu Terhadap Pengetahuan

Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia Prasekolah Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar yang paling banyak berada pada

kategori Rendah yaitu sebanyak 44 orang responden (49,5%).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Herlina

(2011) Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Tentang

Perkembangan Motorik Kasar Anak Prasekolah (Usia 4-6 Tahun) di TK

Sebelas Maret Desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember “

berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa responden

berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 33 responden (55.9%), dan

responden berpendidikan SD yaitu sebanyak 33 responden (55.9%).

Hasil penelitian ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan M.

Kailani Yunus (2013), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Orang Tua

Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Balita Di Paud Kasih Ibu

Bengkalis” berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 orang

responden pengetahuan orang tua terhadap perkembangan motorik kasar

pada anak balita berpengetahuan rendah sebanyak 21 orang (65,62%),

pada tingkat pendidikan didapatkan data bahwa dari 32 orang responden

16 orang (50%) SMA, 10 orang (33,33%) SMP, 4 orang (12,5%) SD, 2

orang (6,25%) Perguruan Tinggi.

58
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal

yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku

seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap

berperan serta dalam pembangunan.13

Menurut asumsi peneliti dengan melihat hasil pengolahan data tersebut

menunjukkan bahwa responden berpendidikan rendah terhadap

perkembangan motorik kasar anak, dengan berpendidikan rendah sangat

mempengaruhi bagaimana seseorang untuk bertindak serta mencari solusi

dalam hidupnya. Dengan demikian seharusnya ibu menempuh pendidikan

tinggi agar tahu dan bisa melakukan stimulasi motorik kasar pada

anaknya. Hal yang dapat dilakukan orang tua agar perkembangan motorik

kasar dan motorik halus anaknya optimal adalah dengan memberikan

stimulasi pada anak. Stimulasi dapat dilakukan oleh orang tua terutama

adalah ibu, karena yang lebih banyak mengawasi perkembangan anak

sehari-hari

3. Faktor Pekerjaan Ibu Tentang Pengetahuan Perkembangan Motorik

Kasar Pada Anak Usia Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta

Baro Aceh Besar

Hasil pengolahan data dari 93 orang responden mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu tentang perkembangan anak

usia prasekolah di wilayah kerja puskesmas kuta baro aceh besar,

diperoleh Pekerjaan pada kategori Bekerja dengan pekerjaan

59
PNS/TNI/POLRI yaitu sebanyak 28 orang responden (30,1%), dan

wiraswasta yaitu sebanyak 12 orang responden (12,9%). pada kategori

Tidak Bekerja dengan kategori IRT yaitu sebanyak 53 orang responden

(57,0%).

Hasil penelitian ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan M.

Kailani Yunus (2013), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Orang Tua

Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Balita Di Paud Kasih Ibu

Bengkalis” berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 orang

Hasil penelitian ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan Elvy

Nurika Zulaicha (2013) dengan judul Penelitian “Hubungan Status

Pekerjaan Dengan Motorik Kasar Pada Balita Di Desa Kaligono”

berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 123 orang

responden didapatkan bahwa sebagian besar responden dengan status

tidak bekerja yaitu 66 orang responden (88%). Dari hasil kuesioner

(Identitas) diketahui bahwa pekerjaan yang dimiliki responden bervariasi

yaitu buruh tani 7 orang (4,8%), petani 16 orang (11%), PNS 4 orang

(2,7%), swasta 46 orang (31,5%) dan wiraswasta 7 orang (4,8%).

Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan manusia. Bekerja karena

ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktifitas

kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang

lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya. Masalah pengasuhan

anak, biasanya dialami oleh ibu yang bekerja yang mempunyai anak balita,

yang mempengaruhi motorik kasar pada anak.40

60
Menurut asumsi peneniti dengan melihat hasil pengolahan data

tersebut menunjukkan bahwa ibu yang tidak bekerja mempengaruhi

perkembangan motorik kasar anak, hal ini disebabkan karena ibu yang

tidak bekerja memiliki waktu berkumpul dan bisa memberikan perhatian

penuh untuk anaknya dibandingkan dengan ibu yang bekerja, ibu yang

tidak bekerja bisa sesering mungkin melakukan berbagai stimulasi yang

dapat mendukung perkembangan anak terutama anak usia dibawah 72

bulan, dan setiap perkembangan tumbuh anak dapat selalu dipantau oleh

ibu yang tidak bekerja.

4. Faktor Umur Ibu Tentang Pengetahuan ibu tentang Perkembangan

Motorik Kasar Pada Anak Usia Prasekolah Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar

Hasil pengolahan data dari 93 orang responden mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu tentang perkembangan anak

usia prasekolah di wilayah kerja puskesmas kuta baro aceh besar,

diperoleh Umur pada kategori Masa Remaja 17-25 yaitu sebanyak 28

orang responden (30,1%), Masa Dewasa Awal 26-35 yaitu sebanyak 43

orang responden (46,2%). Dan Masa Dewasa Akhir 36-45 yaitu sebanyak

22 orang responden (23,7%).

Hasil penelitian ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan oleh

Lisna Oktafianti (2016) dengan judul Penelitian “Gambaran Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Usia 3 – 6 Tahun Di

Tk Arooyan Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara”

61
berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50 orang responden

di dapat kan ibu usia 19 -26 Tahun sebanyak 17 responden (34%), usia 27

– 36 Tahun sebanyak 21 atau sebesar (42%), usia 37 – 46 Tahun

sebanyak 12 atau sebesar (24%). Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat

pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak usia 3 – 6 tahun adalah

baik 23 atau (46%)

Menurut asumsi peneniti dengan melihat hasil pengolahan data

tersebut menunjukkan bahwa umur ibu tidak mempengaruhi pengetahuan

terhadap perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah karena

umur tidak bisa dijadikan sebuah patokan seseorang dalam pengetahuan

dan juga dalam tindakan, umur yang lebih muda bisa lebih tinggi

pengetahuan dibandingkan umur yang lebih tua dan lebih aktif dalam

mencari ilmu terkait hal-hal yang bermakna untuk menstimulasi motorik

kasar anak

5. Faktor Lingkungan Tentang Pengetahuan Perkembangan Motorik

Kasar Pada Anak Usia Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta

Baro Aceh Besar

Hasil pengolahan data dari 93 orang responden mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu tentang perkembangan anak

usia prasekolah di wilayah kerja puskesmas kuta baro aceh besar,

diperoleh nilai total 2383 dari 93 orang responden, sehingga diperoleh

nilai rata-rata 25,6. Pengkategorian berpengaruh apabila x ≥ 25,6 dan tidak

berpengaruh x < 25,6.

62
Dapat dilihat Faktor Lingkungan Terhadap Pengetahuan

Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia Prasekolah Di Wilayah

Kerja Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar yang paling banyak berada pada

kategori Berpengaruh yaitu sebanyak 52 orang responden (55,9%), dan

pada kategori Tidak Berpengaruh yaitu sebanyak 41 orang responden

(44,1%).

Hasil penelitian ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan

Fitria Nur Laili (2016), Hubungan Faktor Lingkungan Keluarga Dengan

Perkembangan Anak usia Sekolah di TK Dharma Wanita Desa Grogol,

Tulangan, Dan juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Andrian Reza Saputra (2018), Hubungan Faktor Keluarga Terhadap

Perkembangan Anak Usia 4-6 Tahun Di Desa Padang Manis Kecamatan

Wonosobo Kabupaten Tanggamus.

Lingkungan merupakan suatu kondisi yang ada disekitar manusia dan

pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang

atau kelompok.13

Menurut asumsi peneniti dengan melihat hasil pengolahan data

tersebut menunjukkan bahwa lingkungan mempengaruhi perkembangan

motorik kasar anak, hal ini disebabkan jika lingkungan tempat tinggal

anak baik maka akan sangat bagus untuk perkerbangan anak apalagi jika

banyak hal yang dapat menstimulasi perkembangan motorik pada anak.

Lingkungan yang sangat berpengaruh untuk anak usia prasekolah adalah

keluarga dan teman-temn sebaya, Apabila orang tua atau keluarga terlalu

63
mengekang atau tidak membiarkan anak melakukan hal-hal yang dapat

menstimulasi perkembangan anak maka perkembangan motorik anak tidak

bagus. Anak yang tidak dibiarkan bermain dengan teman sebaya akan sulit

mendapatkan teman dan juga sulit untuk berinteraksi dengan orang lain.

6. Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia Prasekolah Di

Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar

Hasil pengolahan data dari 93 orang responden mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu tentang perkembangan anak

usia prasekolah di wilayah kerja puskesmas kuta baro aceh besar,

diperoleh nilai total 2074 dari 93 orang responden, sehingga diperoleh

nilai rata-rata 22,3. Pengkategorian berpengaruh apabila x ≥ 22,3 dan tidak

berpengaruh x < 22,3.

Dapat dilihat Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia

Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar yang

paling banyak berada pada kategori Baik yaitu sebanyak 51 orang

responden (54,8%), dan pada kategori Kurang Baik yaitu sebanyak 42

orang responden (45,2%).

Hasil penelitian ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan

Luhur Bondan Pangestu (2017) dengan judul “Perkembangan Motorik

Kasar Anak Usia Pra Sekolah di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah

Bustanul Athfal (ABA) 33 Semarang” berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa dari 48 responden Mayoritas responden (anak)

memiliki kemampuan motorik kasar normal sebanyak 48 (55,2%).

64
Perkembangan fisik anak atau motorik adalah salah satu kemampuan

dasar anak prasekolah. Gerakan dasar dilatih secara bertahap sehingga

anak mampu menirunya, gerakan harus kreatif dan divariasi sehingga

dalam satu permainan terdiri dari gerakan dasar yang berbeda.

Perkembangan motorik kasar anak dapat dilakukan dengan gerakan-

gerakan yaitu seperti berjalan berjinjit, meloncat, berjingkat dengan satu

kaki, berdiri dengan satu kaki dalam beberapa detik.41

Menurut asumsi peneliti anak yang memiliki kemampuan motorik

yang baik akan lebih mudah menyesuaikan diri dan mendorong anak

mudah berteman dengan teman sebayanya saat melakukan aktivitas seperti

bermain. Sedangkan anak yang memiliki perkembangan motoriktidak

normall mereka terlihat akan sulit dalam hal bergaul dengan teman sebaya

dan juga orang disekelilingnya.

65
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu terhadap perkembangan

motorik kasar pada anak usia prasekolah di wilayah kerja puskesmas Kuta

baro aceh besar 2018 maka peneliti dapat menyimpulkan dari hasil tersebut

sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu terhadap

pengetahuan perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah di

wilayah kerja puskesmas kuta baro aceh besar tahun 2018 dengan p-value

= 0,005 (p<0,05).

2. Ada Hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu terhadap pengetahuan

perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah di wilayah kerja

puskesmas kuta baro aceh besar tahun 2018 dengan p-value = 0,007

(p<0,05).

3. Tidak Ada Hubungan yang signifikan antara Umur ibu terhadap

pengetahuan perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah di

wilayah kerja puskesmas kuta baro aceh besar tahun 2018 dengan p-value

= 0,797 (p<0,05).

66
4. Ada hubungan yang signifikan antara lingkungan terhadap pengetahuan

perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah di wilayah kerja

puskesmas kuta baro aceh besar tahun 2018 p-value = 0,003 (p < 0,05).

B. Saran

1. Bagi peneliti

Agar pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan ilmu bidang anak

khususnya dalam perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah

2. Bagi institusi pendidikan

Agar dapat dingunakan sebagai masukan bagi yang berminat ingin

membaca

3. Bagi lahan penelitian

Agar menambah wawasan khususnya dalam perkembangan motorik kasar

anak usia prasekolah

4. Bagi peneliti selanjutnya

Agar lebih menyempurnakan dalam penelitian yang serupa dengan jumlah

sampel yang lebih besar, variabel yang legkap dan tempat penelitian yang

berbeda

67
68
DAFTAR PUSTAKA

1. Kemenkes RI. (2015). Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun


2015-2019 Tentang Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor Hk.02.02/Menkes/52/2015. Jakarta: Kemenkes
RI.
2. Kemendiknas Ri. (2010). Pedoman Teknis Penyelenggaraan Taman
Penitipan Anak. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Non
Formal Dan Informal.
3. John W, Santrock. (2009). Perkembangan Anak. Jilid 1 Edisi Kesebelas.
Jakarta : Pt. Erlangga.
4. Rohman, Ujang. (2011). Konsep Dasar Perkembangan Potensi Motorik
Anak Usia Pra-Sekolah. Tahun Vii, No 12.
Http://Digilib.Unipasby.Ac.Id (Diakses Tanggal 18 Februari
2018)
5. Sutarta. (2008). Pangan, Gizi, Dan Pertanian. Jakarta : Ui Pers.
6. Depkes RI. (2010). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia.
Jakarta : Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan
Depkes Ri
7. Muchid, A. (2012). Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Perkembangan
Motorik Kasar Anak Usia 3-4 Tahun Di Posyandu Budi Lestari
DesaTlogorejo Guntur Dema
(Http://Digilib.Unimus.Ac.Id/Files/Dis K1/134/Jtptunimus-Gdl-
Abdulmuchi6667-1-Abstrak.Pdf. Diakses 18 April 2018)
8. Hasanah, N., & Ansori, N, M. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 3-5
Tahun. Jurnal Midpro.
9. Kemenkes. (2016). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, Dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Kemenkes Ri
10. Dinkes Aceh. (2017). Profil Kesehatan Aceh.
11. Data Puskesmas Kuta Baro Tahun. (2017).
12. Wawan A Dan Dewi, M.(2010). Teori Dan Pengukuran Pengetahuan
Sikap Dan Prilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika
13. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta
14. Nursalam. (2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
15. Sapaniah dan Andi. Dimensi-Dimensi Psikologi. Surabaya : Usaha
Nasional
16. Purwa Atmaja. (2012). Psikologi Umum Dengan Perspektif Baru.
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
17. Khadijah. (2016). Pendidikan Prasekolah. Medan: Perdana Publishing.
18. Fikriyati, Mirror. (2013). Perkembangan Anak Usia Emas (Golden Age).
Yogyakarta : Laras Media Prima
19. Departement Pendidikan Nasional. (2008). Pengembangan Kemampuan
Motorik Kasar Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas
20. Sujiono, Bambang. (2015). Metode Pengembangan Fisik. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka
21. Hidayat, A. (2012). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta:
Salemba Medika
22. Gusril, Mutohir. (2004). Perkembangan Motorik Pada Masa Anak-Anak.
Jakarta : Depdiknas
23. Supartini, Yupi. (2008). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak.
Jakarta: Egc
24. Sulistyoningsih. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta:
Graha Ilmu
25. Eveline Pn. (2010). Panduan Pintar Merawat Bayi Dan Balita. Jakarta: Pt
Wahyu Medika
26. Kamtini. (2014). Motorik Kasar Anak Usia Dini. Medan: Media Persada.
27. Soetjiningsih. (2013). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Egc
28. Damayanti, Didit Muhilal. (2006). Gizi Seimbang Untuk Anak Usia
Sekolah Dasar. Jakarta: Egc.
29. Dra. Kartini Kartono. (1990). Psikologi Anak. Bandung: Alumni
30. Hurlock, E.B. (2005). Perkembangan Anak (Jilid 1). Jakarta: Erlangga
31. Perry & Potter. (Erik Erikson). (2009). Fundamental Keperawatan Edisi
7, Terjemahan (Federderika. A). Jakarta: Salemba Medika
32. Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L., &
Schwartz, P. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta:
Egc
33. Mansur., 2007. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
34. Wong, Dl., 2003, Wong Dan Whaley Clinical Manual Of Pediatric
Nursing, Fourht Edition, Mosby Year Book :Missouri.
35. Riyadi, Sujono & Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Anak,
Yogyakarta : Graha Ilmu.
36. Biechler Dan Snowman. 1993. Perkembangan Anak. Pt. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
37. Endang Susilowati. (2012). Pola Asuh Orang Tua Dan Perkembangan
Anak Usia Pra Sekolah. Majalah Sultan Agung Issn: 0852-1035
38. Patmonodewo, S. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka
Cipta
39. Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
40. Anonim.(2012).http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/
206312012/bab2.pdf. Diakses tanggal 21 Juli 2018
41. Soetjiningsih, & Ranuh, I. N. (2015). Tumbuh kembang anak, Ed. 2.
Jakarta: EGC.
LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya bersedia
untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi Program
Studi Ilmu Keperawatan Abulyatama Aceh, yang bernama Safni Khaira yang
berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Terhadap
Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Prasekolah Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar” Saya yang mengetahui bahwa informasi
yang saya berikan ini sangat bermanfaaat bagi peningkatan dan pengembangan
ilmu pengetahuan bidang keperawatan Indonesia.

Demikian pernyataan persetujuan menjadi responden dari saya semoga


dapat digunakan seperlunya.

Responden

(………………………..)
LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Aceh Besar, Juni 2018


Kepada yth:
Ibu yang Mempunyai Anak Umur 3-5 Tahun
Calon Responden Peneliti
Di_
Tempat

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Safni Khaira
Nim : 16172063P

Adalah Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Abulyatama Aceh, yang


akan melakukan penelitian untuk menyelesaikan Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan. Adapun judul penelitian yang di
maksud adalah : “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu
Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Prasekolah Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar”. Untuk ini saya memerlukan data
atau informasi yang nyata dari melalui kesediaanya untuk mengisi kuesioner
penelitian yang saya sertakan pada surat ini.
Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian pada saudara/i, kerahasiaan
informasi yang diberikan akan di jaga dan hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian.

Jika saudara/i bersedia menjadi responden, maka tidak ada ancaman atau
paksaan bagi saudara/i, dan jika terjadi hal-hal yang merugikan saudara/i untuk
tidak mengundurkan diri dan menyetujuinya, maka saya mohon kesediaannya
dengan sesungguhnya terhadap pernyataan yang saya sebarkan pada surat ini.

Kesediaan dan partisipasi saudara/i sangat saya harapkan, atas perhatian dan
bantuannya saya ucapkan terima kasih.

Peneliti

Safni Khaira
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

A. Data Umum
No Ressponden :
Kode desa Penelitian :

Petunjuk pengisian :

1. Bacalah dengan cermat dan teliti pada setiap pertanyaan


2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda yang paling sesuai dengan
kondisi yang dialami
3. Anda boleh bertanya kepada peneliti jika ada pertanyaan yang tidak
dimengerti.

B. Data Ibu
1. Pendidikan terakhir ibu :
( ) Tidak sekolah
( ) SD
( ) SMP
( ) SMA
( ) Perguruan tinggi

2. Pekerjaan ibu saat ini :


( ) Ibu rumah tangga
( ) Buruh
( ) Pegawai Swasta
( ) Swasta
( ) PNS

3. Usia ibu saat ini :


( ) 17 – 25 tahun
( ) 26 – 35 tahun
( ) 36 – 45 tahun
( ) 46 – 55 tahun

C. Data Anak
1. Jenis Kelamin
( ) Laki-laki
( ) Perempuan

2. Umur Anak
( ) 3 tahun
( ) 4 tahun
( ) 5 tahun

D. Pernyataan untuk perkembangan motorik kasar


Petunjuk pengisisan :
Isilah pernyataan dibawah ini dengan tanda checklist (√) di setiap jawaban
yang menurut anda benar

No Pernyataan Benar Salah


1 Anak usia 3 tahun belum mampu berjalan
mundur
2 Anak sudah mampu memakai baju sendiri
tanpa memerlukan bantuan orang lain pada
usia 3 tahun
3 Pada usia 3 tahun anak sudah mampu
mengendarai sepeda roda 3 tanpa perlu
bantuan orang lain
4 Pada usia 3 tahun anak belum mampu
berjalan dengan baik
5 Pada usia 4 tahun anak sudah mampu
berjalan berjinjit dengan sendirinya
6 Anak usia 4 tahun sudah mampu melompat
dengan satu kakinya
7 Anak sudah dapat berdiri dengan satu kaki
selama 4 detik tanpa memerlukan bantuan
8 Pada usia 4 tahun anak sudah mampu
menangkap bola dan melemparkannya
9 Pada usia 4 anak sudah mampu
bersalto/berguling kedepan
10 Pada usia 5 tahun anak belum mampu
berjalan mundur dan berjinjit
11 Anak belum dapat melompat dengan kaki
secara bergantian pada usia 5 tahun
merupakan hal yang normal
12 Anak usia 5 tahun belum dapat menangkap
dan melempar bola dengan baik
13 Anak sudah mampu mendayung sepeda roda
dua tanpa memerlukan bantuan
14 Pada usia 5 tahun anak sudah mampu
melangkah dari tumit kejari kaki

E. Pernyataan untuk lingkungan


Petunjuk pengisian :
Isilah pernyataan dibawah ini dengan tanda checklist (√) di setiap jawaban
yang menurut anda benar

No Pernyataan Benar Salah


1 Kegiatan diluar ruangan bisa menjadi pilihan
terbaik untuk anak agar anak bisa beradaptasi
dengan hal sekitarnya
2 Membiarkan anak bermain dengan teman
sebayanya dapat melatih anak untuk percaya
diri
3 Bermain dengan teman sebaya membuat anak
menjadi penakut
4 Kegiatan diluar ruangan menjadi pilihan
terbaik untuk anak, karna dapat menstimulasi
perkembangan otot anak
5 Kepribadian anak tergantung pada pemikiran
dan tingkah laku orang tua serta
lingkungannya
6 Perkembangan gerak tubuh anak akan
bermasalah jika dibiarkan bermain di
lingkungan luar
7 Anak yang tidak diperbolehkan main dengan
teman sebayaanya akan lebih baik
perkembangan gerak tubuhnya
8 Pertumbuhan gerak tubuh anak sangat
dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya
9 Dengan membiarkan anak bermain diluar
orang tua dapat melihat seberapa baik
perkembangan gerak tubuhnya berfungsi
10 Perkembangan gerak tubuh anak tidak hanya
dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya
11 Bila anak di biarkan bermain di tempat
terbuka maka perkembangan gerak tubuhnya
akan terhambat
12 perkembangan gerak tubuh anak usia 3 tahun
sama dengan perkembangan gerak tubuh anak
usia 4 tahun
13 Anak yang dibatasi gerak oleh orang tua
dapat mempercepat pertumbuhan gerak
tubuhnya
14 Setiap anak memiliki kemampuan gerak
tubuh yang sama
15 Anak tidak membutuhkan dukungan orang
tua untuk perkembangan gerak tubuhnya
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA
PRA SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTA BARO ACEH BESAR

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR LINGKUNGAN


N
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2
4 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
5 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1
6 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2
7 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1
8 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2
9 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
10 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2
11 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2
12 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1
13 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2
14 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
15 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2
16 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2
17 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2
18 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2
19 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
20 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2
21 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2
22 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1
23 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1
24 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2
25 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2
27 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2
28 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2
29 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2
30 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2
Reliability PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR
[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.610 20

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance Item-Total Alpha if
Item if Item Correlatio Item
Deleted Deleted n Deleted

VAR0000
30.4667 7.499 .546 .420
1

VAR0000
30.5000 8.672 .105 .506
2

VAR0000
30.4000 7.834 .437 .444
3

VAR0000
30.5667 7.702 .452 .438
4

VAR0000
30.5333 10.120 .353 .585
5
VAR0000
30.4333 7.978 .398 .457
6

VAR0000
30.3000 8.217 .338 .467
7

VAR0000
30.4000 8.317 .249 .480
8

VAR0000
30.4667 7.775 .437 .442
9

VAR0001
30.3667 8.447 .411 .487
0

VAR0001
30.4333 8.254 564 .477
1

VAR0001
30.4667 9.361 422 .546
2

VAR0001
30.5333 8.878 .033 .520
3

VAR0001
30.6667 9.885 .586 .573
4

VAR0001
30.4333 8.530 .463 .496
5

VAR0001
30.4000 8.110 .328 .465
6

VAR0001
30.6333 9.826 .467 .571
7

VAR0001
30.5667 9.564 386 .558
8

VAR0001
30.3333 8.092 .378 .460
9

VAR0002
30.3667 7.964 .401 .453
0

Scale Statistics

Varianc
Mean e Std. Deviation N of Items

32.0667 9.237 3.03921 20


Reliability LINGKUNGAN

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.701 20

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance Item-Total Alpha if
Item if Item Correlatio Item
Deleted Deleted n Deleted

VAR0000
31.3000 12.424 .486 .708
1

VAR0000
31.2000 10.924 .617 .656
2

VAR0000
31.4667 12.740 510 .718
3

VAR0000
31.4667 13.292 659 .732
4

VAR0000
31.1000 12.093 .275 .690
5
VAR0000
31.2333 11.702 .327 .684
6

VAR0000
31.1667 12.489 .695 .705
7

VAR0000
31.1333 12.395 .540 .700
8

VAR0000
31.3000 12.424 .086 .708
9

VAR0001
31.2333 12.323 429 .703
0

VAR0001
31.2667 11.926 543 .692
1

VAR0001
31.2000 11.890 .280 .689
2

VAR0001
31.5000 13.017 85 .725
3

VAR0001
31.3333 10.851 .567 .658
4

VAR0001
31.1000 11.541 .495 .672
5

VAR0001
31.2333 10.461 .757 .640
6

VAR0001
31.3000 11.321 .424 .674
7

VAR0001
31.6333 12.378 .111 .704
8

VAR0001
31.3667 10.585 .647 .649
9

VAR0002
31.2000 10.855 .642 .654
0
Scale Statistics

Varianc
Mean e Std. Deviation N of Items

32.9333 12.961 3.60013 20

KETERANGAN

VALID

TIDAK VALID

Dengan menggunakan komputerisasi maka nilai reabilitas dapat langsung


dihitung.( Notoatmodjo, 2010), Suatu item dinyatakan layak pakai dan
bertaraf signifikan dengan jumlah 30 responden yang di perlukan adalah
0,361. Bila hasilnya sama atau lebih dari jumlah yang kecil maka alat ukur
itu realibel, tetapi bila hasilnya di bawah jumlah yang kecil, maka angket
tersebut tidak realibel sebagai alat ukur sehingga harus direvisi, atau di
“drop”(dihilangkan).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TERDADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DENGAN PENGETAHUANIBU PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH
B
DATA IBU DATA ANAK
LINGKUNGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR
NO CODING. CODING.U T KET T KET
PENDIDIKAN PEKERJAAN UMUR JENIS KELAMIN UMUR
PEND MUR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 SARJANA TINGGI BERKERJA 36 3 LAKI -LAKI 3 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 26 PENGARUH 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 23 BAIK
2 DI I I TINGGI BERKERJA 22 1 PEREMPUAN 5 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 25 TDK BERPENGARUH 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 21 KRG BAIK
3 SD RENDAH TDK BERKERJA 36 3 LAKI -LAKI 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 26 PENGARUH 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 23 BAIK
4 SARJANA TINGGI BERKERJA 24 1 PEREMPUAN 4 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 24 TDK BERPENGARUH 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 26 BAIK
5 SD RENDAH TDK BERKERJA 39 3 LAKI -LAKI 5 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 27 PENGARUH 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 19 KRG BAIK
6 DI I I TINGGI BERKERJA 32 2 PEREMPUAN 5 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 22 TDK BERPENGARUH 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 23 BAIK
7 SMP RENDAH TDK BERKERJA 21 1 LAKI -LAKI 4 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 26 PENGARUH 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 23 BAIK
8 SARJANA TINGGI BERKERJA 25 1 PEREMPUAN 5 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 24 TDK BERPENGARUH 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 23 BAIK
9 SMP RENDAH TDK BERKERJA 40 3 LAKI -LAKI 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 25 TDK BERPENGARUH 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 22 KRG BAIK
10 SARJANA TINGGI BERKERJA 32 2 PEREMPUAN 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 27 PENGARUH 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 24 BAIK
11 SMA RENDAH BERKERJA 39 3 LAKI -LAKI 4 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 27 PENGARUH 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 24 BAIK
12 SD RENDAH TDK BERKERJA 24 1 PEREMPUAN 3 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 25 TDK BERPENGARUH 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 19 KRG BAIK
13 SMP RENDAH BERKERJA 32 2 LAKI -LAKI 4 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 26 PENGARUH 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 22 KRG BAIK
14 SD RENDAH TDK BERKERJA 23 1 PEREMPUAN 3 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 25 TDK BERPENGARUH 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 23 BAIK
15 SARJANA TINGGI BERKERJA 24 1 PEREMPUAN 4 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 26 PENGARUH 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 21 KRG BAIK
16 SARJANA TINGGI BERKERJA 34 2 LAKI -LAKI 4 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 25 TDK BERPENGARUH 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 23 BAIK
17 SMP RENDAH TDK BERKERJA 28 2 PEREMPUAN 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 26 PENGARUH 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 21 KRG BAIK
18 SD RENDAH TDK BERKERJA 28 2 PEREMPUAN 5 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 25 TDK BERPENGARUH 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 25 BAIK
19 SD RENDAH TDK BERKERJA 39 3 LAKI -LAKI 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 25 TDK BERPENGARUH 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 22 KRG BAIK
20 SARJANA TINGGI BERKERJA 30 2 LAKI -LAKI 5 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 27 PENGARUH 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 23 BAIK
21 SMP RENDAH TDK BERKERJA 31 2 PEREMPUAN 4 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 25 TDK BERPENGARUH 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 21 KRG BAIK
22 DI I I TINGGI BERKERJA 32 2 LAKI -LAKI 5 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 26 PENGARUH 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 19 KRG BAIK
23 SMA RENDAH BERKERJA 20 1 LAKI -LAKI 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 26 PENGARUH 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 27 BAIK
24 SMP RENDAH TDK BERKERJA 31 2 PEREMPUAN 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 26 PENGARUH 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 22 KRG BAIK
25 SMP RENDAH TDK BERKERJA 38 3 LAKI -LAKI 5 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 25 TDK BERPENGARUH 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 19 KRG BAIK
26 SARJANA TINGGI BERKERJA 28 2 PEREMPUAN 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 27 PENGARUH 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 23 BAIK
27 SMP RENDAH TDK BERKERJA 28 2 LAKI -LAKI 5 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 25 TDK BERPENGARUH 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 20 KRG BAIK
28 SMA RENDAH TDK BERKERJA 23 1 PEREMPUAN 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 PENGARUH 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 23 BAIK
29 SMP RENDAH TDK BERKERJA 32 2 LAKI -LAKI 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 28 PENGARUH 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 24 BAIK
30 SMP RENDAH TDK BERKERJA 37 3 PEREMPUAN 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 26 PENGARUH 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 21 KRG BAIK
31 SD RENDAH TDK BERKERJA 31 2 LAKI -LAKI 4 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 24 TDK BERPENGARUH 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 23 BAIK
32 SMP RENDAH TDK BERKERJA 25 1 PEREMPUAN 3 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 25 TDK BERPENGARUH 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 17 KRG BAIK
33 SMA RENDAH BERKERJA 29 2 PEREMPUAN 5 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 27 PENGARUH 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 23 BAIK
34 DI I I TINGGI BERKERJA 37 3 LAKI -LAKI 4 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 25 TDK BERPENGARUH 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 21 KRG BAIK
35 SMP RENDAH TDK BERKERJA 26 2 PEREMPUAN 5 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 25 TDK BERPENGARUH 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 23 BAIK
36 SMP RENDAH TDK BERKERJA 21 1 LAKI -LAKI 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 29 PENGARUH 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 20 KRG BAIK
37 SMP RENDAH TDK BERKERJA 38 3 PEREMPUAN 5 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 28 PENGARUH 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 23 BAIK
38 SARJANA TINGGI BERKERJA 25 1 LAKI -LAKI 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 27 PENGARUH 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 23 BAIK
39 SMP RENDAH TDK BERKERJA 29 2 PEREMPUAN 3 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 24 TDK BERPENGARUH 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 21 KRG BAIK
40 SMP RENDAH TDK BERKERJA 22 1 LAKI -LAKI 4 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 26 PENGARUH 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 24 BAIK
41 SARJANA TINGGI BERKERJA 31 2 PEREMPUAN 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 28 PENGARUH 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 25 BAIK
42 DI I I TINGGI BERKERJA 31 2 LAKI -LAKI 3 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 26 PENGARUH 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 18 KRG BAIK
43 SMP RENDAH TDK BERKERJA 23 1 PEREMPUAN 4 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 24 TDK BERPENGARUH 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 26 BAIK
44 SMP RENDAH TDK BERKERJA 37 3 LAKI -LAKI 5 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 29 PENGARUH 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 25 BAIK
45 SD RENDAH TDK BERKERJA 24 1 PEREMPUAN 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 27 PENGARUH 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 BAIK
46 SMP RENDAH TDK BERKERJA 37 3 LAKI -LAKI 4 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 24 TDK BERPENGARUH 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 20 KRG BAIK
47 SMA RENDAH TDK BERKERJA 24 1 PEREMPUAN 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 28 PENGARUH 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 21 KRG BAIK
48 SARJANA TINGGI BERKERJA 38 3 LAKI -LAKI 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 27 PENGARUH 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 24 BAIK
49 SMP RENDAH TDK BERKERJA 23 1 PEREMPUAN 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 27 PENGARUH 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 22 KRG BAIK
50 SMA RENDAH TDK BERKERJA 33 2 LAKI -LAKI 5 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 24 TDK BERPENGARUH 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 23 BAIK
51 SARJANA TINGGI BERKERJA 29 2 PEREMPUAN 4 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 27 PENGARUH 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 25 BAIK
52 SD RENDAH TDK BERKERJA 25 1 LAKI -LAKI 4 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 24 TDK BERPENGARUH 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 19 KRG BAIK
53 SMA RENDAH TDK BERKERJA 29 2 PEREMPUAN 5 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 27 PENGARUH 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 24 BAIK
54 SARJANA TINGGI BERKERJA 21 1 LAKI -LAKI 5 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 27 PENGARUH 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 19 KRG BAIK
55 SMP RENDAH TDK BERKERJA 32 2 PEREMPUAN 4 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 26 PENGARUH 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 17 KRG BAIK
56 SARJANA TINGGI BERKERJA 24 1 LAKI -LAKI 5 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 26 PENGARUH 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 23 BAIK
57 SMP RENDAH TDK BERKERJA 35 2 PEREMPUAN 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 28 PENGARUH 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 18 KRG BAIK
58 SMP RENDAH TDK BERKERJA 24 1 LAKI -LAKI 4 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 25 TDK BERPENGARUH 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 22 KRG BAIK
59 SD RENDAH TDK BERKERJA 37 3 PEREMPUAN 5 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 27 PENGARUH 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 23 BAIK
60 SMA RENDAH BERKERJA 32 2 LAKI -LAKI 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 24 TDK BERPENGARUH 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 26 BAIK
61 SMA RENDAH TDK BERKERJA 33 2 PEREMPUAN 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 28 PENGARUH 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 20 KRG BAIK
62 DI I I TINGGI BERKERJA 23 1 LAKI -LAKI 5 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 24 TDK BERPENGARUH 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 21 KRG BAIK
63 SARJANA TINGGI BERKERJA 24 1 PEREMPUAN 4 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 28 PENGARUH 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 23 BAIK
64 SMP RENDAH TDK BERKERJA 29 2 LAKI -LAKI 3 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 25 TDK BERPENGARUH 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 18 KRG BAIK
65 SARJANA TINGGI BERKERJA 31 2 PEREMPUAN 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 28 PENGARUH 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 24 BAIK
66 SARJANA TINGGI BERKERJA 28 2 LAKI -LAKI 3 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 21 TDK BERPENGARUH 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 23 BAIK
67 SD RENDAH TDK BERKERJA 37 3 PEREMPUAN 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 24 TDK BERPENGARUH 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 20 KRG BAIK
68 SMA RENDAH BERKERJA 25 1 PEREMPUAN 5 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 27 PENGARUH 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 24 BAIK
69 SD RENDAH TDK BERKERJA 29 2 LAKI -LAKI 4 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 22 TDK BERPENGARUH 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 20 KRG BAIK
70 SARJANA TINGGI BERKERJA 25 1 PEREMPUAN 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 27 PENGARUH 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 23 BAIK
71 DI I I TINGGI BERKERJA 28 2 PEREMPUAN 5 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 26 PENGARUH 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 23 BAIK
72 SARJANA TINGGI BERKERJA 29 3 LAKI -LAKI 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 26 PENGARUH 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 23 BAIK
73 DI I I TINGGI TDK BERKERJA 24 1 PEREMPUAN 3 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 23 TDK BERPENGARUH 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 20 KRG BAIK
74 SMA RENDAH BERKERJA 31 2 PEREMPUAN 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 25 TDK BERPENGARUH 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 21 KRG BAIK
75 SMP RENDAH TDK BERKERJA 31 2 LAKI -LAKI 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 27 PENGARUH 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 25 BAIK
76 SD RENDAH TDK BERKERJA 28 2 PEREMPUAN 3 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 24 TDK BERPENGARUH 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 22 KRG BAIK
77 SMP RENDAH TDK BERKERJA 31 2 PEREMPUAN 5 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 26 PENGARUH 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 24 BAIK
78 SMA RENDAH BERKERJA 33 2 LAKI -LAKI 4 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 24 TDK BERPENGARUH 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 21 KRG BAIK
79 SMP RENDAH TDK BERKERJA 37 3 PEREMPUAN 5 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 25 TDK BERPENGARUH 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 21 KRG BAIK
80 DI I I TINGGI BERKERJA 36 3 LAKI -LAKI 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 26 PENGARUH 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 27 BAIK
81 SARJANA TINGGI BERKERJA 31 2 PEREMPUAN 3 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 22 TDK BERPENGARUH 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 26 BAIK
82 SMP RENDAH TDK BERKERJA 20 1 PEREMPUAN 4 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 26 PENGARUH 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 20 KRG BAIK
83 SARJANA TINGGI BERKERJA 27 2 LAKI -LAKI 5 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 26 PENGARUH 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 23 BAIK
84 SARJANA TINGGI BERKERJA 31 2 PEREMPUAN 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 27 PENGARUH 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 23 BAIK
85 SMA RENDAH BERKERJA 39 3 PEREMPUAN 5 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 22 TDK BERPENGARUH 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 21 KRG BAIK
86 SD RENDAH TDK BERKERJA 26 2 PEREMPUAN 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 26 PENGARUH 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 BAIK
87 SD RENDAH TDK BERKERJA 32 2 LAKI -LAKI 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 25 TDK BERPENGARUH 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 21 KRG BAIK
88 SMA RENDAH TDK BERKERJA 37 3 PEREMPUAN 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 27 PENGARUH 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 23 BAIK
89 SMA RENDAH BERKERJA 24 1 PEREMPUAN 4 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 21 TDK BERPENGARUH 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 20 KRG BAIK
90 DI I I TINGGI BERKERJA 38 3 PEREMPUAN 4 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 25 TDK BERPENGARUH 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 23 BAIK
91 SARJANA TINGGI BERKERJA 32 2 LAKI -LAKI 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 28 PENGARUH 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 23 BAIK
92 SMP RENDAH TDK BERKERJA 37 3 PEREMPUAN 4 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 23 TDK BERPENGARUH 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 23 BAIK
93 SMP RENDAH TDK BERKERJA 29 2 LAKI -LAKI 3 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 23 TDK BERPENGARUH 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 22 KRG BAIK
T 2 2383 2074
M 25,6 22,3
FFrequencies

Frequency Table

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid RENDAH
60 64.5 64.5 64.5

TINGGI 33 35.5 35.5 100.0

Total 93 100.0 100.0

UMUR_IBU

Valid
Perc Cumulative
Frequency Percent ent Percent

Valid MASA REMAJA AKHIR 17-25


28 30.1 30.1 30.1
Thn

MASA DEWASA AWAL 26-35


43 46.2 46.2 76.3
Thn

MASA DEWASA AKHIR 36-45


22 23.7 23.7 100.0
Thn

Total 93 100.0 100.0


STATUS_PEKERJAAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid BERKERJA 42 45.2 45.2 45.2

TDK BERKERJA 51 54.8 54.8 100.0

Total 93 100.0 100.0

JENIS_KELAMIN_ANAK

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid LAKI-LAKI 42 45.2 45.2 45.2

PEREMPUAN 51 54.8 54.8 100.0

Total 93 100.0 100.0

UMUR_ANAK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3 Thn

34 36.6 36.6 36.6

4 Thn 33 35.5 35.5 72.0

5 Thn 26 28.0 28.0 100.0

Total 93 100.0 100.0


LINGKUNGAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid BERPENGARUH 52 55.9 55.9 55.9

TDK BERPENGARUH 41 44.1 44.1 100.0

Total 93 100.0 100.0

PERKEMBANGAN_M0TORIK_KASAR

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid BAIK 51 54.8 54.8 54.8

KURANG BAIK 42 45.2 45.2 100.0

Total 93 100.0 100.0

Crosstabs
PERKEMBANGAN_MOTORIK_KASAR * PENDIDIKAN

Crosstab

PENDIDIKAN

TING
REND G Tot
AH I

PERKEMBANGAN_MOTORIK_ BAIK Count 26 25 51


KASAR
Expected Count 51.
32.9 18.1

% within 51.0% 49.0 100


PERKEMBANGAN_MOTO %
RIK_KASAR
% within PENDIDIKAN 75.8 54.
43.3%
%

% of Total 26.9 54.


28.0%
%

KRG Count 34 8 42

Expected Count 42.


27.1 14.9

% within
19.0 100
PERKEMBANGAN_MOTO 81.0%
%
RIK_KASAR

% within PENDIDIKAN 24.2 45.


56.7%
%

% of Total 45.
36.6% 8.6%

Total Count 60 33 93

Expected Count 93.


60.0 33.0

% within
35.5 100
PERKEMBANGAN_MOTO 64.5%
%
RIK_KASAR

% within PENDIDIKAN 100.0 100


100.0%
%

% of Total 35.5 100


64.5%
%
Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df (2-sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 9.038a 1 .003

Continuity Correctionb 7.776 1 .005

Likelihood Ratio 9.391 1 .002

Fisher's Exact Test .004 .002


b
N of Valid Cases 93

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14,90.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Phi -.312 .003

Cramer's V .312 .003

Contingency Coefficient .298 .003

N of Valid Cases 93

PERKEMBANGAN_M0TORIK_KASAR * UMUR

UMUR_IBU * PERKEMBANGAN_MOTORIK_KASAR Crosstabulation

PERKEMBANGAN_MOTO
RIK_KASAR

KURANG Tot
BAIK BAIK

UMUR MAS Count 14 14 28


_I A Expected Count 28.
15.4 12.6
B
U R
% within UMUR_IBU 100
E 50.0% 50.0%

M
% within
A 30.
PERKEMBANGAN_M 27.5% 33.3%
J
OTORIK_KASAR
A
% of Total
A
K
H
I
R

30.
1 15.1% 15.1%
7
-
2
5
T
h
n

MAS Count 25 18 43
A
Expected Count 43.
23.6 19.4

D
% within UMUR_IBU 100
E 58.1% 41.9%
W
A % within 49.0% 42.9% 46.
S PERKEMBANGAN_M
OTORIK_KASAR
A % of Total

A
W
A
L
2 46.
26.9% 19.4%
6
-
3
5
T
h
n

MAS Count 12 10 22
A
Expected Count 22.
12.1 9.9

D
% within UMUR_IBU 100
E 54.5% 45.5%
W
A % within
23.
S PERKEMBANGAN_M 23.5% 23.8%
A OTORIK_KASAR

% of Total
A
K
H
I
R

23.
3 12.9% 10.8%
6
-
4
5
T
h
n

Total Count 51 42 93
Expected Count 93.
51.0 42.0

% within UMUR_IBU 100


54.8% 45.2%

% within
100
PERKEMBANGAN_M 100.0% 100.0%
OTORIK_KASAR

% of Total 100
54.8% 45.2%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
(2-
Value df sided)

Pearson Chi-Square .455a 2 .797

Likelihood Ratio .454 2 .797

Linear-by-Linear
.134 1 .714
Association

N of Valid Cases 93

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 9,94.

Symmetric Measures

Approx.
Value Sig.

Nominal by Phi .070 .797


Nominal
Cramer's V .070 .797

Contingency
.070 .797
Coefficient

N of Valid Cases 93
PERKEMBANGAN_MOTORIK_KASAR * STATUS_PEKERJAA
N

Crosstab

STATUS_PEKERJAAN

BERKERJ TDK
A BERK Total

PERKEMBANGAN_MOT BAI Count 30 21 51


ORIK_KASAR
Expected Count 23.0 28.0 51.0

% within
PERKEMBANGAN_M 58.8% 41.2% 100.0%
OTORIK_KASAR

% within
STATUS_PEKERJAA 71.4% 41.2% 54.8%
N

% of Total 32.3% 22.6% 54.8%

KR Count 12 30 42

Expected Count 19.0 23.0 42.0

% within
PERKEMBANGAN_M 28.6% 71.4% 100.0%
OTORIK_KASAR

% within
STATUS_PEKERJAA 28.6% 58.8% 45.2%
N

% of Total 12.9% 32.3% 45.2%

Total Count 42 51 93

Expected Count 42.0 51.0 93.0

% within
PERKEMBANGAN_M 45.2% 54.8% 100.0%
OTORIK_KASAR

% within 100.0% 100.0% 100.0%


STATUS_PEKERJAA
N
% of Total 45.2% 54.8% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df (2-sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 8.511a 1 .004

Continuity Correctionb 7.334 1 .007

Likelihood Ratio 8.694 1 .003

Fisher's Exact Test .006 .003

N of Valid Casesb 93

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18,97.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Approx.
Value Sig.

Nominal by Nominal Phi .303 .004

Cramer's V .303 .004

Contingency Coefficient .290 .004

N of Valid Cases 93
PERKEMBANGAN_M0TORIK_KASAR * LINGKUNGAN

Crosstab

LINGKUNGAN

TDK
BERPENGAR BERPENG Tot
UH ARUH

PERKEMBANGAN_M0TOR BA Count 36 15 51
IK_KASAR
Expected Count 51.
28.5 22.5

% within 70.6% 29.4% 10


PERKEMB
ANGAN_M
0TORIK_K
ASAR
% within
54.
LINGKUNG 69.2% 36.6%
AN

% of Total 54.
38.7% 16.1%

KU Count 16 26 42

Expected Count 42.


23.5 18.5

% within
PERKEMB
10
ANGAN_M 38.1% 61.9%
0TORIK_K
ASAR

% within
45.
LINGKUNG 30.8% 63.4%
AN

% of Total 45.
17.2% 28.0%

Total Count 52 41 93

Expected Count 93.


52.0 41.0

% within
PERKEMB
10
ANGAN_M 55.9% 44.1%
0TORIK_K
ASAR

% within
10
LINGKUNG 100.0% 100.0%
AN

% of Total 10
55.9% 44.1%
Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square 9.865a 1 .002

Continuity Correctionb 8.591 1 .003

Likelihood Ratio 10.010 1 .002

Fisher's Exact Test .003 .002

Linear-by-Linear
9.759 1 .002
Association

N of Valid Casesb 93

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18,52.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Approx.
Value Sig.

Nominal by Nominal Phi .326 .002

Cramer's V .326 .002

Contingency Coefficient .310 .002

N of Valid Cases 93
Lampiran D

ANGGARAN BIAYA PENETIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU


TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK
USIA PRASEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KUTA BARO ACEH BESAR

NO Uraian Biaya Jumlah


1 Biaya pendaftaran skripsi Rp 1.500.000,00
2 Biaya tinjauan kepustakaan
a. Foto copy dan Buku Rp. 500.000,00
b. Wifi Rp. 300.000,00
3 Biaya penyusunan proposal
a. print Rp. 300.000,00
b. Foto Copy Rp. 200.000,00
c. Pengambilan data awal Rp. 300.000,00
4 Biaya seminar proposal
a. Cetak ptoposal Rp. 100.000,00
b. snack dan konsumsi Rp. 200.000,00
5 Biaya revisi proposal
a. Print Rp. 200.000,00
b. Uji kuesioner Rp. 250.000,00
c. Uji instrumen Rp. 100.000,00
d. penelitian Rp. 300.000,00
e. Olah data Rp. 300.000,00
6 Biaya sidang skripsi
a. cetak skripsi Rp. 150.000,00
b. Snack dan konsumsi Rp. 300.000,00
7 Biaya revisi skripsi
a. print Rp. 100.000,00
b. Cetak Skripsi Rp. 300.000,00
Total Rp. 5.400.000,00

Aceh Besar,
Peneliti,

Safni Khaira
BIODATA PENELITI

Identitas Pribadi

Nama : Safni Khaira

NIM : 16172063P

Program : Reguler B

Tempat/Tanggal Lahir : Kuala Ligan / 08 April 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Banda Aceh

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

Anak ke : Satu dari tiga bersaudara

Status : Single

Nama Orang Tua

Ayah : H. Samsul Bahri

Ibu : Hj. Buniati, S.Pd

Alamat : Desa Kuala Ligan, Kec. Sampoiniet, Kab. Aceh Jaya

Riwayat Pendidikan

Tahun 2004 : SD NEGERI 4 Sampoiniet

Tahun 2007 : SMP SWASTA DARUL HIJRAH

Tahun 2010 : SMA SWASTA BABUL MAGHFIRAH

Tahun 2014 : D-III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh

Tahun 2018 : PTS Universitas Abulyatama Aceh Fakultas


Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan
Dan seandainya pohon-pohon dibumi menjadi pena dan laut
menjadi tinta ditambahkan kepadanya tujuh laut sesudah
keringnya niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan
kalimat Allah, sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha
bijaksana.
(Q.S. lukman, ayat : 27)

Puji dan syukur pada Mu Ya Rabbi…


dengan diiringi usaha dan do’a
Akhirnya sebuah perjalanan berhasil ku tempuh
Walau terkadang tersandung dan jatuh, namun semangatku
Takkan pernah patah untuk menggapai impian.

Ayahanda dan ibunda ku tersayang, Kasih sayangmu


selalu memberikan semangat bagiku,
cintamu bagaikan
mutiara yang bersinar dalam hidupku
yang takkan pudar walau ditelan massa
yang menguatkan aku dalam melangkah.

Skripsi ini kupersembahkan untuk ibunda Buniati


dan Ayahanda Samsul Bahri dan beserta adik-adikku y
ang selalu mendukung dan memberi semangat bagi ku
Dan Skripsi ini juga kupersembahkan kepada
Sahabat-sahabtku tercinta dan teman-teman seperjuangan
lainnya yang takmungkin disebutkan satu persatu.

Ya Allah….
Dengan kerendahan hati aku bermohon ciptakanlah kehidupan
yang
lebih baik di bandingkan hari kemarin.

Akhirnya dengan ketulusan serta cinta kasih ku ucapkan terima kasih.

Wassalam
Safni Khaira, S. Kep

Anda mungkin juga menyukai