Anda di halaman 1dari 49

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Fakultas Kedokteran Skripsi Sarjana

2017

Gambaran Angka Ketahanan Hidup


Satu Tahun Penderita Kanker Vulva di
RSUP Haji Adam Malik

Sagala, Dicky Heri Christian


Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/20298
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
GAMBARAN ANGKA KETAHANAN HIDUP SATU TAHUN
PENDERITA KANKER VULVA DI RSUP
HAJI ADAM MALIK

Oleh :

DICKY HERI CHRISTIAN SAGALA


130100145

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
GAMBARAN ANGKA KETAHANAN HIDUP SATU TAHUN
PENDERITA KANKER VULVA DI RSUP
HAJI ADAM MALIK

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

DICKY HERI CHRISTIAN SAGALA


130100145

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
i
ii

ABSTRAK

Latar belakang: Kanker vulva merupakan kanker ginekologis yang jarang terjadi
pada wanita, meskipun semua wanita memiliki resiko untuk terkena mengidap
kanker ini. Di seluruh dunia sekitar 60% kasus kanker vulva terjadi di negara –
negara berkembang. Kanker vulva memiliki memiliki efek yang besar terhadap
kehidupan wanita yang didiagnosa dengan penyakit ini, bukan hanya resiko
mortalitas tetapi juga resiko morbiditas yang signifikan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva di
RSUP Haji Adam Malik Medan.

Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan retrospektif dengan


menggunakan data rekam medik pasien kanker vulva yang memenuhi kriteria
inklusi, data disajikan dalam bentuk tabel.

Hasil: Dari total 55 penderita kanker vulva didapatkan stadium penderita kanker
vulva yang paling banyak adalah stadium II (38.2%), dengan jumlah
penatalaksanaan awal yang paling banyak adalah pembedahan (45.4%). Dan
ditemukan bahwa angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva
adalah sebanyak 28 orang (50,9%).

Kesimpulan: Didapatkan bahwa penderita kanker vulva dengan stadium II


merupakan penderita yang terbanyak. Penderita yang meninggal paling banyak
pada stadium IIIA. Dan ditemukan bahwa angka ketahanan hidup satu tahun
penderita kanker vulva adalah sebanyak 28 orang (50,9%).

Kata kunci: Kanker vulva, penatalaksanaan, angka ketahanan hidup satu tahun
iii

ABSTRACT

Background: Vulval cancer is a gynecologic cancer that rarely occurs in women,


although all women are at risk in developing this cancer. Worldwide,
approximately 60% cases of vulvar cancer happens in developing countries.
Vulvar cancer has a profound effect in the quality of life of women who are
diagnosed, not only mortality but also has a significant risk in morbidity. This
study aims to determine the one year survival rate of the patients with vulvar
cancer in RSUP Haji Adam Malik Medan.

Methodology: This is a descriptive study with retrospective approach using data


from vulvar cancer patient’s medical records that met the inclusion criteria. The
data is presented in tabular form.

Results: From the total of 55 vulvar cancer patients, most of the patients are in
stage II (38.2%), and most of the initial management is surgery (45,4%). It is
found that the number of first year survival rate of vulvar cancer is 28 patients
(50,9%)

Conclusion: It were found that most of the vulvar cancer patients are in stage II.
And most of patients who died are in stage IIIA.

Key words: Vulvar cancer, treatment, first year survival rate.


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan hasil penelitian ini. Sebagai salah satu area
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter umum, laporan hasil
penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan
pendidikan di program studi Sarjana Kedokteran, Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan hasil penelitian ini, diantaranya:
1. Kepada dr. Aldy S. Rambe, Sp.S (K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
2. Kepada dosen pembimbing dalam penulisan penelitian ini, dr. Feby Yanti
Harahap, M.Ked(PA), Sp. PA dan dr. Cut Adeya Adella, Sp.OG(K) yang
dengan sepenuh hati telah meluangkan segenap waktu untuk membimbing dan
mengarahkan penulis, mulai dari awal penyusunan penelitian, pelaksanaan di
lapangan, hingga selesainya laporan hasil penelitian ini. Juga kepada dr.
Restuti Hidayani Saragih, Sp.PD dan dr. Yunita Sari Pane, Msi selaku dosen
penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang membangun untuk
penelitian ini.
3. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dr. Soegiarto Gani, Sp.PD,
FINASIM yang telah menjadi dosen penasehat akademik penulis selama
menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
4. Kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda Hasan Sagala dan Ibunda tercinta
Dani Sartika Simarmata, serta adik-adik penulis, Desman Hansen Sagala,
Yesy Sihombing dan Dita Hilda Cristin Sagala yang senantiasa mendukung
dan memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
v

5. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Wina Kanya Wasystha
Bangun yang senantiasa selalu memberikan dukungan, semangat dan bantuan
dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
6. Kepada teman seperjuangan Avie Hanindya Dwiyanti Rambe yang telah
memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan hasil penelitian ini masih belum
sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan laporan hasil penelitian ini di kemudian hari.

Medan, Desember 2016

Penulis
vi

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................. ii
ABSTRACT ................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL...................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
1.3.1. Tujuan Umum ................................................................ 3
1.3.2. Tujuan Khusus................................................................ 3
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 3
1.4.1. Bagi Pendidikan ............................................................. 3
1.4.2. Bagi Masyarakat ............................................................. 3
1.4.3. Bagi Penelitian ............................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 4


2.1. Anatomi Vulva ......................................................................... 4
2.1.1. Mons Pubis (Veneris) ..................................................... 4
2.1.2. Bibir Besar (Labia Mayora) ........................................... 4
2.1.3. Bibir Kecil (Labia Minora) ............................................ 5
2.1.4. Klitoris ............................................................................ 5
2.1.5. Vestibulum ..................................................................... 5
vii

2.1.6. Kelenjar Bartholini ......................................................... 5


2.1.7. Hymen (Selaput Dara).................................................... 5
2.1.8. Perineum......................................................................... 6
2.1.9. Urethra............................................................................ 6
2.2. Kanker Vulva ........................................................................... 6
2.2.1. Etiologi Kanker Vulva ................................................... 7
2.2.2. Manifestasi Kanker Vulva .............................................. 7
2.2.3. Klasifikasi Kanker Vulva ............................................... 8
2.2.4. Stadium kanker Vulva .................................................... 9
2.2.5. Diagnosis Kanker Vulva ................................................ 9
2.2.6. Penatalaksanaan Kanker Vulva ...................................... 11
2.2.7. Prognosis Kanker Vulva................................................. 14

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP ............... 16


3.1. Kerangka Teori......................................................................... 16
3.2. Kerangka Konsep ..................................................................... 17

BAB 4 METODE PENELITIAN ............................................................. 18


4.1. Rancangan Penelitian ............................................................... 18
4.2. Lokasi dan waktu Penelitian .................................................... 18
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 18
4.3.1. Kriteria Inklusi ............................................................... 18
4.3.2. Kriteria Eksklusi ............................................................. 18
4.3.3. Jumlah Sampel ............................................................... 18
4.4. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 19
4.5. Pengolahan dan Analisis Data .................................................. 19
4.5.1. Pengolahan Data ............................................................. 19
4.5.2. Analisis Data .................................................................. 19
4.6. Definisi Operasional................................................................. 20
4.7. Jadual Penelitian....................................................................... 20
viii

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 21


5.1. Hasil Penelitian ........................................................................ 21
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................ 21
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel...................................... 21
5.1.3. Deskripsi Penderita Kanker Vulva Berdasarkan Stadium 21
5.1.4. Deskripsi Penderita kanker Vulva Berdasarkan
Penatalaksanaan Awal ................................................... 22
5.1.5. Deskripsi Penderita Kanker Vulva Berdasarkan Angka
Ketahanan Hidup Satu Tahun ....................................... 22
5.2. Pembahasan ............................................................................. 23

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 25


6.1. Kesimpulan ............................................................................. 25
6.2. Saran ........................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 27


LAMPIRAN
ix

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1. Klasifikasi Histologi Tumor pada Vulva ................................... 8


Tabel 2.2. Stadium Kanker Vulva menurut FIGO ...................................... 9
Tabel 2.3. Jadual Penelitian ........................................................................ 20
Tabel 5.1. Gambaran Berdasarkan Stadium Penyakit ................................ 21
Tabel 5.2. Gambaran Berdasarkan Penatalaksanaan Awal Penyakit ......... 22
Tabel 5.3. Gambaran Berdasarkan Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun . 22
Tabel 5.4. Gambaran Berdasarkan Jumlah Penderita yang Hidup dan yang
Meninggal Berdasarkan Stadium .............................................. 23
x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


Gambar 2.1.Anatomi Vulva .................................................................... 4
Gambar 3.1.Kerangka Teori ................................................................... 16
Gambar 3.2.Kerangka konsep ................................................................ 17
xi

DAFTAR SINGKATAN

RSUP Rumah Sakit Umum Pusat


HAM Haji Adam Malik
WHO World Health Organization
HPV Human Papillomavirus
VIN Vulvar Intraepithelial Neoplasia
FIGO International Federation of Gynecology and Obstetrics
CT Computerized Tomography
MRI Magnetic Resonance Imaging
IFL Inguino-Femoral Lymphadenectomy
RLE Radical Local Exicion
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker vulva adalah kanker ginekologis yang tergolong jarang terjadi pada
wanita di seluruh dunia, meskipun semua wanita memiliki resiko untuk mengidap
kanker ini. Dengan perkiraan sebanyak 27.000 kasus baru pada tahun 2008,
mewakili 4% dari seluruh kanker ginekologis. Di dunia, sekitar 60% kasus kanker
vulva terjadi di negara-negara berkembang. Kanker vulva memiliki dua tipe
histologi dengan dua faktor resiko: (1) Tipe basaloid/warty (2) Tipe keratinizing.
Tipe basaloid/warty (>55%) lebih banyak terjadi pada wanita muda, dan sangat
sering dihubungkan dengan deteksi DNA HPV (human papillomavirus) (75-
100%), dan memiliki gambaran faktor resiko yang mirip dengan kanker serviks.
Keratinizing vulvar carcinoma mewakili mayoritas dari lesi vulva (>60%), dan
lebih sering muncul pada wanita berusia tua serta lebih jarang dihubungkan
dengan HPV (<=10%). Kanker vulva bertanggungjawab sebesar 7% dari seluruh
kanker ginekologis di Amerika Serikat. 4.851 wanita di Amerika serikat di
diagnosa dengan kanker vulva, dan 1.034 meninggal karena kanker vulva.1,2
Prevalensi DNA HPV beragam dari 72-100% pada kasus high-grade vulvar
neoplasias (VIN3) dan 27.3-100% pada karsinoma vulva (3.9-6.3% pada tipe
ketatinizing). Sebuah studi meta-analisis memperkirakan prevalensi HPV dari
VIN adalah sebesar 76% dan untuk karsinoma vulva adalah sebesar 36%. Tipe
HPV yang paling sering terdeteksi adalah HPV 16 (65-93% pada VIN dan 71%
pada karsinoma vulva), diikuti oleh HPV 18.3
Diperkirakan hampir 3.100 kasus baru kanker vulva yang dihubungkan
dengan HPV di diagnosa tiap tahunnya. Sekitar 1,9 wanita berkulit putih, 1,4 kulit
hitam, 1.1 wanita Indian Amerka/Alaska, dan 0,4 wanita Asia/Pasifik per 100.000
wanita di Amerika Serikat di diagnosa mengidap kanker vulva.4
Kanker vulva memiliki efek yang besar terhadap kehidupan wanita yang
didiagnosa dengan penyakit ini. Tidak hanya memiliki resiko mortilitas, pasien
2

juga tidak jarang menderita morbiditas yang signifikan, sehingga memberikan


dampak negatif pada kualitas kehidupan mereka. Morbiditas yang berhubungan
dengan penyakit dan pengobatan termasuk lower limb lymphedema, disfungsi
seksual, ketidaknyamanan di area selangkangan, dan pruritus. Penelitian klinis
dan epidemiologis yang lebih jauh dibutuhkan untuk mengidentifikasi metode
untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas kanker vulva. Insidens kanker vulva
mengalami peningkatan di Inggris dan di seluruh dunia. Penelitian telah
mengindikasi bahwa perubahan dari insidensi dibedakan berdasarkan usia.
Literatur yang membahas kanker vulva di Inggris dan UK masih terbatas,
dikarenakan perhatian penelitian saat in imasih dipusatkan pada tiga kanker
ginekologis (ovarium, uterus dan serviks), dan masih belum memberikan
perhatian khusus terhadap kanker vulva.5
Di Asia sendiri, masih sedikit negara yang mencatat kasus kejadian kanker
vulva, mungkin karena masih rendahnya angka kejadian kanker vulva. Menurut
ICO pada tahun 2007 ditemukan peningkatan kasus kanker vulva di negara
Jepang, tetapi angka kejadiannya masih kurang dari 1 per 100.000 penduduk.
Tahun 2003 di Thailand angka kejadian kanker vulva mulai menurun, dimana
pada tahun tersebut angka penderita kanker vulva mencapai 1 per 100.000
penduduk. Di Singapura sendiri juga terjadi penurunan kasus kanker vulva,
dimana pada tahun 2006 angka kejadian kanker vulva lebih rendah dibandingkan
tahun 2002 dan kembali menurun kurang dari 1 per 100.000 penduduk. 18 Untuk
Indonesia, sejauh ini belum ada ditemukan pencatatan angka kejadian kanker
vulva. Tetapi di Kota Medan tepatnya di RSUP Haji Adam Malik Medan terdapat
26 kasus kanker vulva dari tahun 2008 sampai dengan 2012.8
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian untuk mengetahui tingkat ketahanan hidup dari pasien kanker vulva
yang dirawat di RSUP HAM.
3

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas
adalah bagaimana angka ketahanan hidup satu tahun pasien kanker vulva di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.3 Tujuan penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran angka
ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva di RSUP HAM.

1.3.2. Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui stadium penderita kanker vulva di RSUP HAM
2. Mengetahui jenis penatalaksanaan awal yang dilakukan pada penderita kanker
vulva di RSUP HAM
3. Mengetahui angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva di
RSUP HAM berdasarkan stadium

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Pendidikan
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai angka
ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva di RSUP HAM Medan.

1.4.2 Bagi Masyarakat


Untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi angka ketahanan hidup satu tahun pada penderita kanker
vulva.

1.4.3 Bagi Penelitian


Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai data dan masukan untuk penelitian-
penelitian selanjutnya mengenai kejadian kanker vulva.
4

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi Vulva


Vulva terdiri dari mons veneris, bibir besar (labia mayora), bibir kecil (labia
minora), klitoris, vestibulum, kelenjar bartholini, hymen (selaput dara) dan perineum.6

Gambar 2.1. Anatomi Vulva7

2.1.1. Mons Pubis (Veneris)


Disebut juga gunung venus, merupakan bagian yang menonjol di bagian
depan simfisis, terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Setelah
dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga.

2.1.2. Bibir Besar (Labia Mayora)


Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini
di bagian bawah bertemu membentuk perineum. Permukaan terdiri dari:
1. Bagian luar: tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada
mons veneris.
2. Bagian dalam: tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar
sebasea (lemak).
5

2.1.3. Bibir Kecil (Labia Minora)


Merupakan lipatan bagian dalam bibir besar, tanpa rambut. Di bagian atas
klitoris, bibir kecil bertemu membentuk prepusium klitoridis dan di bagian
bawahnya bertemu membentuk frenulum klitoridis. Bibir kecil ini mengililingi
orifisium vagina.

2.1.4. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Mengandung
banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif.

2.1.5. Vestibulum
1. Merupakan alat reproduksi luar yang dibatasi oleh:
a. Kedua bibir kecil
b. Bagian atas klitoris
c. Bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil
2. Pada vestibulum terdapat muara:
a. Urethra
b. 2 (dua) lubang saluran kelenjar Bartholini
c. 2 (dua) lubang saluran kelenjar Skene

2.1.6. Kelenjar Bartholini


Kelenjar yang sangat penting didaerah vulva dan vagina, karena dapat
mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks.

2.1.7. Hymen (Selaput Dara)


Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah
robek. Hymen ini berlubang sehingga menjadinsaluran dari lender yang
dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi. Bila hymen tertutup menimbulkan
gejala klinik setelah mendapat menstruasi. Setelah persalinan sisanya disebut
karunkule himenalis, atau karunkul mirtiformis.
6

2.1.8. Perineum
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan
anus. Perineum membentuk dasar badan perineum.

2.1.9. Urethra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang
berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Lapisan urethra pada wanita terdiri dari :
1. Tunika muskularis (sebelah luar)
2. Lapisan spongiosa merupakan pleksus dari vena-vena
3. Lapisan mukosa (sebelah dalam)

2.2. Kanker Vulva


Kanker vulva menyebabkan 3% hingga 4% dari semua kanker genitalia primer
pada perempuan. Sembilan puluh persen kanker vulva adalah kanker sel
skuamosa, dan 10% sisanya adalah melanoma maligna, karsinoma sel basal, dan
adenokarsinoma kelenjar Bartholin dan Skene. Klasifikasi kanker vulva berkisar
dari karsinoma in situ hingga karsinoma karsinoma vulva invasif. Usia rata-rata
perempuan dengan karsinoma in situ adalah 44 tahun, untuk karsinoma
mikroinvasif adalah 58 tahun dan untuk karsinoma infasif yang sebenarnya adalah
61 tahun. Penyakit menular seksual berhubungan dengan karsinoma vulva.
Penyakitnya yang termasuk adalah penyakit menular seksual granulomatosa,
sifilis, herpes hominis tipe II, kondiloma akuminata dan infeksidari HPV (human
papillomavirus). Bagian yang paling sering terkena karsinoma adalah labia, labia
mayora tiga kali lebih sering terkena daripada labia minora dan klitoris.
Metastasis menyebar dengan invasi langsung ke organ sekeliling menuju kelenjar
getah bening inguinal kemudian ke kelenjar pervis. Melanoma maligna adalah
satu-satunya karsinoma vulva yang menyebar melalui pembuluh darah. Gambaran
keseluruhan lesi kanker vulva adalah datar atau timbul dan berbentuk
makulopapular atau verukosa. Lesi dapat hiperpigmentasi (coklat), merah, atau
putih. Pola lesi yang bervariasi lebih mengarah kepada penyakit Bowen,
eritroplasia Queyrat, karsinoma simpleks, dan penyakit Paget. Gejala dan tanda
7

awal yang paling sering dilaporkan pasien adalah pertumbuhan massa pada vulva
dan pruritus. Namun, penting untuk dicatat bahwa pada kira-kira 20% perempuan
tidak timbul gejala, dan lesi kecil seringkali tidak terdeteksi atau diabaikan .7

2.2.1. Etiologi Kanker Vulva


Etiologi dari karsinoma vulva tidak diketahui. Faktor predisposisi karsinoma
vulva adalah penyakit sistemik, yairu hipertensi, kegemukan (obesitas), diabetes
mellitus dan perokok. Faktor khusus yang perlu diperhatikan adalah: 8,9
1. Pada usia relatif muda
a. Multipartner
b. Infeksi, misalnya sifilis, infeksi HPV (human papillomavirus) 16, 18, 31,
33, dan 35 sekitar 86% kasus pada usia relatif muda.
2. Pada usia lanjut dengan umur sekitar 60-70 tahun:
a. Lichen sclerosis 19%
b. Hiperplasia distropia 33%
c. Infeksi HPV hanya 4%.

2.2.2. Manisfestasi Klinis


Kanker vulva mudah dilihat dan teraba sebagai benjolan, penebalan ataupun
luka terbuka pada atau di sekitar lubang vagina. Kadang terbentuk bercak bersisik
atau perubahan warna. Jaringan di sekitarnya mengkerut disertai gatal-gatal. Pada
akhirnya akan terjadi pendarahan dan keluar cairan yang encer.
Gejala lain dari kanker vulva adalah :
1. Pruritus lama (gejala utama kanker vulva)
2. Pendarahan
3. Cairan yang berbau busuk
4. Nyeri juga terkadang dapat timbul
5. Terdapat lesi awal yang tampak sebagai dermatitis kronis kemudian dapat
ditemukan pertumbuhan benjolan yang terus tumbuh dan menjadi keras,
mengalami ulserasi seperti bunga kol.
8

Bagian yang paling sering terkena karsinoma adalah labia, dimana labia mayora
tiga kali lebih sering terkena daripada labia minora dan klitoris. Gambaran
keseluruhan lesi kanker vulva adalah datar atau timbul dan berbentuk makulopapular
atau verukosa. Lesi dapat hiperpigmentasi (coklat), merah atau putih. 10,11

2.2.3. Klasifikasi Kanker Vulva


Tabel 2.1. Klasifikasi Histologi Tumor pada Vulva.12
Klasifikasi Histologik Tumor Vulva Berdasarkan WHO
Tumor Epitel Tumor yang berasal dari lapisan kulit
Tumor skuamosa dan lainnya  Tumor kelenjar keringat malignan
 Karsinoma Sel Skuamosa (SCC)  Karsinoma sebasea
Keratinizing  Syringoma
Non-keratinizing  Hidradenoma nodular
Basaloid  Trichoepithelioma
Warty  Trichilemmoma
Verrucous  Lainnya
Keratoschantoma-like Tumor Jaringan Lunak
Jenis tumor dengan giant cells lainnya
 Sarcoma botryoides
 Karsinoma Sel Basal
 Leimyosarcoma
 Neoplasia Intraepitelial Skuamosa  Sarkoma epiteloid proksimal
Vulvar Intraepithelial Neoplasia
 Alveolar soft part sarcoma
(VIN)/ karsinoma vulva in situ
 Liposarkoma
 Lesi Jinak Skuamosa
 Dermatofibrosarkoma protuberansia
Condyloma acuminatum
Vestibular papilloma  Deep angiomyxoma
(micropapillomatosis)  Angiomyxoma superfisial
Polip fibroepitelial  Angiomiofibroblastoma
Keratosis folikular inverted dan  Angiofibroma seluler
seboroik  Leimioma
Keratoschantoma  Tumor sel granular
Tumor glandular  Lainnya
 Paget disease Tumor Melanositik
 Tumor kelenjar bartolin  Melanoma malignan
Adenokarsinoma  Nevus melanositik kongenital
Karsinoma sel skuamosa (SCC)  Nevus melanositik yang didapat
Karsinoma kistik adenoid  Blue naevus
Karsinoma adenoskuamosa  Atypical melanocytic naevus of the
Karsinoma sel transisional genital type
Small cell carcinoma  Nevus melanositik displastik
Adenoma
Adenomioma Tumor Lainnya
Lainnya  Yolk sac tumour
 Tumor yang timbul dari kelenjar  Tumor sel merkel
mammary-like di anogenital  Peripheral primitive neuroectodermal
Adenokarsinoma tipe kelenjar tumour/Ewing tumout
mammary Tumor Hematopoetik dan Limfoid
Papillary hidradenoma lainnya
 Limfoma malignan (tipe spesifik)
 Adenokarsinoma dari kelenjar skene  Leukemia (tipe spesifik)
 Adenokarsinoma tipe lainnya Tumor Sekunder
Tumor vulva campuran
9

2.2.4. Stadium Kanker Vulva


Menurut sistem FIGO, kanker vulva dapat dibedakan menurut stadium yaitu:
Tabel 2.2. Stadium Kanker Vulva menurut FIGO.13
0 Karsinoma in situ, karsinoma intraepithelial
IA Tumor terbatas pada vulva atau perineum, ukuran lesi ≤ 2cm dengan invasi
stroma ≤ 1mm, tidak metastase ke kelenjar getah bening
IB Tumor terbatas pada vulva atau perineum, ukuran lesi > 2cm atau dengan
invasi stroma > 1mm, tidak ada metastasis ke kelenjar getah bening
II Tumor telah menyebar ke jariangan perineum terdekat (1/3 bawah uretra, 1/3
bawah vagina, anus) tidak dijumpai metastasis kelenjar getah bening
IIIA Tumor dengan metastasis ke kelenjar getah bening inguino-femoral
(i) 1 metastasis ke kelenjar getah bening dengan besar dari atau sama
dengan 5 mm
(ii) 1-2 metastasis ke kelenjar getah bening dengan ukuran kurang dari 5 mm
IIIB (i) 2 metastasis ke nodus limfatik dengan ukuran besar dari atau sama dengan
5 mm
(ii) 3 metastasis ke nodus limfatik dengan ukuran kurang dari 5 mm
IIIC Metastasis ke kelenjar getah bening dengan penyebaran ekstrakapsular
IVA (i) Tumor menginvasi daerah regional lainnya (2/3 atas uretra, 2/3 atas
vagina), mukosa kandung kemih, mukosa rektum, atau meluas ke tulang
pelvis
(ii) Pembengkakan atau ulserasi kelenjar getah bening inguino-femoral
IVB Metastasis jauh termasuk kelenjar getah bening pelvis

2.2.5. Diagnosis Kanker Vulva


Kanker vulva dapat di diagnosis dengan beberapa cara.
1. Biopsi
Diagnosis adanya kelainan pada vulva dapat dideteksi dengan biopsi.
Untuk mendapatkan spesimen yang baik, didapat dari biospi dengan anestesi
infiltrasi. Spesimen biopsi harus terdiri dari kulit sekitar, dermis dan jaringan
ikat sehingga invasi stroma dapat diidentifikasi dengan jelas. Biopsi eksisi
digunakan pada lesi dengan diameter < 1 cm.11
Biopsi sentinel kelenjar limfe merupakan prosedur baru dan menjanjikan,
hal ini dapat memeriksa pengaliran cairan limfe dari area vulva ke tempat
kanker berkembang. Kelenjar limfe ini akan diperiksa untuk mencari penyebab
kanker, sebab jika ada penyebaran kanker, kelenjar limfe ini tempat
penyebaran pertama.
10

2. Cystoscopy
Dilakukan pada wanita dengan lesi lanjut atau tumor yang dekat dengan
uretra. Beberapa kasus kanker vulva lanjut dapat menyebar ke vesica urinaria,
jadi pada area yang mencurigakan dilakukan biopsi.
3. Proctoscopy
Dilakukan pada wanita dengan lesi lanjut atau tumor yang dekat dengan
anus. Dilakukan pada kasus karsinoma vulva lanjut yang menyebar ke rectum.
4. Pemeriksaan pencitraan
Foto thoraks : pemeriksaan X ray pada thoraks dilakukan untuk melihat
penyebaran kanker pada paru-paru. Jika hasilnya normal kemungkinan tidak
ada kanker di paru-paru.14
Pasien yang mengeluh nyeri pada tulang atau yang menderita tumor tulang
pelvis dengan gambaran rongent tulang positif, maka computerized
tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI) depan sangat
membantu dalam menguraikan tingkat tumor dan mengevaluasi inguinal
profunda, pelvis dan kelenjar limfe para aortic.11
11

2.2.6. Penatalaksanaan Kanker Vulva


Algoritma penatalaksanaan Kanker Vulva.17

Karsinoma Sel Skuamosa pada


Vulva

diameter ≤ 2 cm atau Diameter > 2 cm atau


stroma ≤ 1 mm stroma > 1 mm

Eksisi lokal komplit Kanker vulva stadium Kanker vulva stadium


(batas bebas ≥ 1 mm) awal. Klinis T1,T2 lanjut. Klinis T3, T4

Klinis N0, N1 berdasarkan Klinis N2, N3; dikonfirmasi


palpasi dan USG secara patologis

Tumor uni-focal
lateral
Garis tengah CT Scan pelvis

RLE + debulking benjolan


RLE + IFL ipsilateral RLE + IFL bilateral pada lipatan paha dan
pelvis yang berukuran
>2cm

Benjolan Benjolan Radiasi pelvis


negatif positif dan lipatan
paha

Follow-up Operasi ulang: Lihat klinis T3, T4


IFL kontralateral

± Pengobatan adjuvan
12

Benjolan dicuragi secara


klinis

CT scan pelvis

Reseksi benjolan
makroskopis pada lipatan
paha dan frozen section

Positif Negatif

Limfadenektomi
Reseksi retroperitoneal inguinofemoral
bejolan makroskopis pada
lipatan paha yang terlihat
di CT scan

Terapi radiasi pelvis dan


lipatan paha
Dua atau lebih Bejolan negatif
benjolan positif atau 1 benjolan
atau penyebaran mikroskopis
ekstrakapsular positif

Observasi
13

±±
Kanker vulva T3, T4 secara
klinis

Apabila stoma
diperlukan Stoma tidak diperlukan

Benjolan dapat digerakkan


(+)

Pertama kali
Kemoradiasi lakukan
debulking Vulvektomi radikal
pada + IFL bilateral atau
benjolan debulking benjolan
Penyakit residual

Eksisi lokal atau Lihat pengobatan


vulvektomi radikal: atau adjuvan
debulking benjolan

Secara klinis N2,N3, dikonfirmasi secara


patoloigs

Tidak bergerak atau Bergerak


ulserasi

Kemoradiasi RLE tumor +


primer debulking benjolan

± Eksisi kijak atau Lihat pengobatan


vulvektomi radikal: adjuvan
atau debulking
benjolan
14

Pengobatan Adjuvan

Reseksi batas Ada keterlibatan


trumor primer benjolan

Reseksi < Reseksi > 1 (+), Lainnya


1 mm 1 mm intrakapsular, < 5 (+)
mm
Reseksi atau
Tidak ada Tidak ada
radioterapi
pengobatan pengobatan Radioterapi
(kombinasi
lanjut untuk lanjut untuk unilateral atau
RT untuk
kelenjar tumor bilateral untuk
lipatan paha
getah primer. lipatan paha +
dan primer
bening. pelvis.
jika
diperlukan
RT pada
lipatan
paha.

2.2.7. Prognosis
Prognosis untuk pasien dengan stadium awal umumnya baik. Kelangsungan
hidup secara keseluruhan untuk karsinoma vulva adalah sekitar 70%. Ini
mencermikan kecenderungan diegnosis lebih awal. Kelangsungan hidup
berkorelasi dengan penentuan stadium klinis menurut Federasi Internasional
Obstetri dan Ginekologi (FIGO), angka kelangsungan hidup 5 tahun berkisar
antara 90% pada stadium I hingga 15% pada pasien dengan stadium IV.
Kelangsungan hidup ini juga banyak berkorelasi dengan status kelenjar getah
bening, karena pasien dengan metastasis kelenjar positif mempunyai angka
kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 50%, sementara pasien dengan metastasis
kelenjar getah bening negatif mempunyai angka kelangsungan hidup 5 tahun
sekitar 90%.15,16
15

Pada pasien dengan vulvar squamous cell carsinoma, metastasis kelenjar


limfe menjadi faktor penting untuk menentukan prognosis. Suatu penelitian dari
588 pasien yang dilakukan pada dua percobaan Gynecologie Oncology Group
(GOG), Momesley, dan Colleagues melaporkan angka kelangsungan hidup 5
tahun sekitar 91% dengan kelenjar limfe inguinal negatif. Angka kelangsungan
hidup berkurang ke 75%, 34%, 24%, dan 0% pada pasien dengan satu atau dua,
tiga atau empat, lima atau enam, tujuh atau lebih kelenjar getah bening yang
positif. Pasien dengan metastasis kelenjar getah bening bilateral mempunyai
angka kelangsungan hidup 25% dan 71% pada kelenjar unilateral.
Faktor prognosis meliputi ukuran tumor, invasi, stadium tumor, invasi
vascular limfe, metastasis nodus limfe. Untuk pasien dengan melanoma vulva,
ketebalan dan kedalaman invasi dapat berhubungan dengan penyebaran dan
prognosis. Seperti squamous cell carsinoma, status kelenjar limfe menentukan
prognosis untuk pasien dengan karsinoma bartholin.
Sistem klasifikasi FIGO yang digunakan untuk karsinoma vulva, tidak dapat
diterapkan pada melanoma vulva karena lesi biasanya lebih kecil dan
prognosisnya dihubungkan dengan kedalaman penetrasi lebih baik daripada
diameter lesi. Secara keseluruhan, angka kelangsungan hidup 5 tahun pada wanita
dengan melanoma vulva sekitar 50%. Pasien dengan invasi dalam atau metastasis
pada waktu didiagnosis mempunyai prognosis buruk.11
16

BAB 3
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Teori


FAKTOR RESIKO

• Multipartner • Usia
• Infeksi • Lichea Sclerosis
• Merokok

KANKER
VULVA
STADIUM
TERAPI : 1. 0 5. IIIA
• Pembedahan 2. IA 6. IIIB
• Penyinaran 3. IB 7. IIIC
• Kemoterapi 4. II 8. IVA
9. IVB

KETAHANAN HIDUP
SATU TAHUN

HIDUP MATI

Gambar 3.1. Kerangka Teori


17

3.2. Kerangka Konsep

Stadium kanker
vulva

Gambaran angka ketahanan


hidup satu tahun penderita Penatalaksanaan
kanker vulva awal kanker vulva

Angka ketahanan
hidup satu tahun
penderita kanker
vulva berdasarkan
stadium

Gambar 3.2. Kerangka Konsep


18

BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan
pendekatan retrospektif.

4.2. Lokasi dan waktu penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Haji Adam Malik Medan. Waktu
penelitian ini dimulai dari bulan Mei sampai Oktober 2016. Pemilihan lokasi
dalam penelitian ini didasarkan oleh pertimbangan bahwa di rumah sakit tersebut
tersedia data rekam medis yang baik dan guna terpenuhinya jumlah sampel
sehingga akan mempermudah proses pengumpulan data yang diperlukan.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita kanker vulva di RSUP H.
Adam Malik Medan, baik yang dirawat inap atau rawat jalan.

4.3.1. Kriteria inklusi


Pasien yang menderita kanker vulva dan mempunyai data rekam medis
lengkap di RSUP H. Adam Malik Medan.

4.3.2. Kriteria eksklusi


Data rekam medis tidak lengkap di RSUP H. Adam Malik Medan.

4.3.3 Jumlah sampel


Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan retroseptif. Pengambilan
sampel menggunakan metode Total Sampling, yaitu teknik penentuan sampel
dengan mengambil seluruh anggota populasi yang memenuhi kriteria inklusi.
19

4.4. Metode Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data
diambil dari data rekam medis penderita kanker vulva di RSUP H. Adam Malik
Medan periode 2014–2015. Untuk kelengkapan data dan follow up pasien, selain
dari rekam medis pasien juga dihubungi melalui nomer telepon. Data yang
diambil meliputi stadium, jenis pengobatan kanker vulva.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data


4.5.1. Pengolahan data
Pengolahan data yang telah terkumpul dilakukan dengan menggunakan
program komputer untuk melakukan analisis data. Data yang diperoleh akan
dianalisis dengan menggunakan beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah
editing, yaitu memeriksa kelengkapan identitas serta data responden. Selanjutnya
proses coding, yaitu pemberian kode atau angka tertentu dari hasil yang didapat
guna mempermudah tabulasi dan analisis. Tahap ketiga adalah entry data, yaitu
memasukkan data ke program SPSS. Tahap berikutnya merupakan cleaning, yaitu
memeriksa kembali data yang telah dientry untuk mencegah terjadinya kesalahan.
Tahap terakhir merupakan saving data yang telah diolah dan dianalisa.

4.5.2. Analisa data


Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis secara univariat, yaitu
menganalisa variabel penelitian satu demi satu untuk mendapatkan gambaran
proporsi dari seluruh variabel dependent yang diteliti. Semua data yang diperoleh
akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
20

4.6. Definisi Operasional


Variabel dependen : Kejadian kanker vulva.
Variabel independen : Jenis kanker vulva, stadium kanker vulva,
penatalaksanaan kanker vulva.
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Ukur
Pengklasifikasian kanker vulva
Stadium berdasarkan tingkatan
1. Rekam Medis Nominal
Kanker Vulva keparahan serta penyebaran
penyakit berdasarkan FIGO
Penatalaksanaa
Penatalaksanaa yang dilakukan
2. n Awal Kanker Rekam Medis Nominal
pada pasien kanker vulva
Vulva
Angka
Ketahanan Keadaan penderita setelah
3. Rekam Medis Nominal
Hidup Satu dilakukan penatalaksanaan
Tahun

4.7. Jadual Penelitian

Tabel 4.1 Jadual Penelitian


Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
Penentuan
judul
Survey awal
penelitian
Peminjaman
data rekam
Pencatatan
dan
pengolahan
data
Hasil
penelitian
Pembahasan
Kesimpulan
21

BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian


5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan yang merupakan
rumah sakit pendidikan utama bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara. RSUP H. Adam Malik juga merupakan rumah sakit rujukan untuk
wilayah Sumatera Utara, Aceh, Riau, dan Sumatera Barat sehingga dapat ditemui
pasien - pasien dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda. Pengambilan
data penelitian dilaksanakan di ruang instalasi rekam medik RSUP H. Adam Malik.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel


Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita kanker vulva sejak 1
Januari 2014 hingga 31 Desember 2015. Diperoleh 59 kasus kanker vulva, lalu
ditelaah dengan kriteria eksklusi maka didapatkan total 55 kasus.

5.1.3. Gambaran Stadium Penderita Kanker Vulva Di RSUP HAM Dari


Tahun 2014 Sampai 2015

Tabel 5.1. Gambaran Berdasarkan Stadium Penyakit


Stadium Frekuensi (n) Persentase (%)
I
IA 7 12.7
IB 4 7.3
II 21 38.2
III
IIIA 16 29.1
IIIB 7 12.7
IIIC 0 0
IV 0 0
IVA
IVB 0 0
Total 55 100
22

Berdasarkan Tabel 5.1. dapat dilihat bahwa penderita kanker vulva dengan
stadium IA adalah sebanyak 7 orang(12.7%), dan jumlah penderita dengan
stadium IB adalah sebanyak 4 (7.3%) dan untuk jumlah penderita dengan stadium
II adalah sebanyak 21 orang (38.2%), dan untuk penderita dengan stadium IIIA
adalah sebanyak 16 orang (29.1%), dan yang terakhir untuk penderita dengan
stadium IIIB adalah sebanyak 7 orang (12.7%).

5.1.4. Gambaran Penatalaksanaan Awal Penderita Kanker Vulva Di RSUP


HAM Dari Tahun 2014 Sampai 2015

Tabel 5.2. Gambaran Berdasarkan Penatalaksanaan Awal Penyakit


Penatalaksanaan Frekuensi (n) Perentase (%)
Pembedahan 25 45.4
Penyinaran 10 18.2
Kemoterapi 20 36.4
Total 55 100

Dari tabel 5.2. dapat dilihat bahwa penatalaksanaan pada penderita kanker
vulva dengan pembedahan sebanyak 25 orang (45.4%), dan penderita yang
diberikan penatalaksanaan penyinaran sebanyak 10 orang (18.2%), dan untuk
pasien yang di beri penatalaksanaan kemoterapi sebanyak 20 orang (36.4%).

5.1.5. Gambaran Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun Penderita Kanker Vulva
Di RSUP HAM Dari Tahun 2014 Sampai 2015

Tabel 5.3. Gambaran Berdasarkan Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun


Angka Ketahanan Hidup
Frekuensi (n) Persentase (%)
Satu Tahun
Hidup 28 50,9
Meninggal 27 49,1
Total 55 100
23

Tabel 5.4. Gambaran Berdasarkan Jumlah Penderita Yang Hidup Dan Yang
Meninggal Berdasarkan Stadium
Hidup Meninggal Total
Stadium
(n) (%) (n) (%) (%)
I
IA 5 71.4 2 28.6 100
IB 4 100 0 0 100
II 15 71.4 6 28.6 100
III
IIIA 3 18.7 13 81.3 100
IIIB 1 14.4 6 85.6 100
IIIC 0 0 0 0
IV
IVA 0 0 0 0 0
IVB 0 0 0 0 0
Total 28 27

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa terdapat 28 orang (50,9%)


penderita kanker vulva yang memiliki angka ketahanan hidup satu tahun setelah
dilakukan pengobatan. Sedangkan penderita kanker vulva yang meninggal adalah
27 orang (49,1%) setelah dilakukan pengobatan. Berdasarkan tabel 5.4 dapat
dilihat penderita kanker vulva yang memiliki angka ketahanan hidup satu tahun 5
orang (71.4%) yang menderita stadium IA, 4 orang (100%) yang menderita
stadium IB, 15 orang (71.4%) yang menderita stadium II, tiga orang (18.7%) yang
menderita stadium IIIA dan satu orang (14.4%) yang menderita stadium IIIB.
Sedangkan penderita kanker vulva yang meninggal sebanyak 2 orang (28.6%)
yang menderita stadium IA, 6 orang (28.6%) menderita stadium II, 13 orang
(81.3%) yang menderita stadium IIIA, dan 6 orang (85.6%) yang menderita
stadium IIIB.

5.2. Pembahasan
Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Angka Ketahanan Hidup
Satu Tahun Penderita Kanker Vulva di RSUP Haji Adam Malik Medan dari tahun
2014 sampai tahun 2015.
Berdasarkan data dari tabel hasil penelitian di atas, ditemukan bahwa
penderita kanker vulva yang terbanyak di RSUP Haji Adam Malik adalah
penderita dengan stadium II sebanyak 21 penderita (38.2%). Kemudian disusul
24

oleh stadium IIIA sebanyak 16 penderita (29.1%), dan stadium IIIB sebanyak 7
orang (12.7%). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sudewo Yudha (2015) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan, dilaporkan
bahwa stadium penderita kanker vulva yang paling banyak adalah stadium III
sebanyak 42.3%.
Ada beberapa pilihan terapi yang dapat dilakukan pada penderita kanker
vulva, diantaranya adalah pembedahan, penyinaran dan kemoterapi. Berdasarkan
data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa penatalaksanaan awal yang paling
banyak dilakukan pada penderita kanker vulva di RSUP Haji Adam Malik adalah
pembedahan (45.4%). Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sudewo Yudha (2015), dimana dilaporkan bahwa penatalaksanaan yang paling
banyak dilakukan untuk penderita kanker vulva adalah pembedahan 43.7%.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini ditemukan bahwa
penderita kanker vulva yang memiliki angka ketahanan hidup satu tahun di
Rumah Sakit Adam Malik Medan adalah sebesar 28 orang (50,9%), dan penderita
kanker vulva yang meninggal sebanyak 27 orang (49,1%). Hasil ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudewo Yudha (2015), dimana dilaporkan
bahwa luaran akhir penderita kanker vulva yang hidup lebih banyak 80.8%
dibandingkan dengan luaran akhir penderita kanker vulva yang meninggal 19.2%.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini, juga ditemukan bahwa
penderita kanker vulva yang meninggal paling banyak pada penderita dengan
stadium IIIA 48.2%, hasil ini sesuai dengan pernyataan Federasi Internasional
Obstetri dan Ginekologi (FIGO) yang menyatakan bahwa angka kelangsungan
hidup 5 tahun berkisar antara 90% pada stadium I, hingga 15% pada pasien
dengan stadium IV. Kelangsungan hidup ini juga banyak berkorelasi dengan
status kelenjar getah bening, karena pasien dengan metastasis kelenjar positif
mempunyai angka kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 50%, sementara pasien
dengan metastasis kelenjar getah bening negatif mempunyai angka kelangsungan
hidup 5 tahun sekitar 90%. Dimana pada stadium IIIA sendiri tumor sudah ber
metastasis ke kelenjar getah bening inguino – femoral.
25

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
1. Dari penelitian ini didapatkan bahwa penderita dengan stadium II merupakan
penderita terbanyak yang datang berobat ke RSUP Haji Adam Malik dalam
dua tahun terakhir (2014 – 2015).
2. Dari penelitian ini didapatkan bahwa penatalaksanaan awal yang paling
banyak dilakukan pada penderita kanker vulva di RSUP Haji Adam Malik
untuk periode 2014 – 2015 adalah terapi pembedahan.
3. Dari penelitian ini didapatkan bahwa lebih banyak penderita kanker vulva
yang memiliki angka ketahanan hidup satu tahun daripada yang meninggal.
4. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa penderita kanker vulva yang
meninggal paling banyak pada stadium IIIA.

6.2. Saran
1. Bagi Peneliti
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan data yang lebih
lengkap. Misalnya penelitian tentang angka ketahanan hidup 5 tahun penderita
kanker vulva.
2. Bagi Masyarakat
Disarankan untuk lebih meningkatkan pengetahuannya tentang faktor resiko,
penyebab dan gejala klinis terjadinya kanker vulva.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Disarankan untuk melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang penyakit
kanker vulva kepada masyarakat.
4. Bagi Penulis
Ditemukan beberapa kelemahan pada penelitian ini di antaranya penderita yang
tidak melakukan penatalaksanaan lanjut karena alasan ekonomi, daerah tempat
tinggal yang jauh dari rumah sakit dan alasan psikologis (takut). Dan
26

ditemukan kelemahan pada data rekam medis yang tidak lengkap karena tidak
mencatat apakah pasien melakukan penatalaksanaan lanjutan atau tidak.
27

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization,2015. Cancer. Available From:


http://www.who.int/cancer/en/. Accessed 15 April 2016
2. World Health Organization. IARC WHO Human Papilloma Virus and Related
Disease Report. Indonesia: World Health Organization. Available from:
http://www.hpvcentre.net/statistics/reports/IDN.pdf. Accessed 15 April 2016
3. World Health Organization. IARC WHO Human Papilloma Virus and Related
Disease Report[Internet]. cited 15 April 2016. Available from:
http://screening.iarc.fr/doc/Human%20Papillomavirus%20and%20Related%2
0Cancers.pdf
4. Centers for Disease Control and Prevention, 2012. Human Pappiloma virus-
Associated Cancer. United states: Centers for Disease Control and Prevention.
Available from: http://www.cdc.gov/cancer/hpv/statistics/vulvar.htm.
Accessed 15 April 2016
5. Lai J, Elleray R, Nordin A, et al; Vulval cancer incidence, mortality and
survival in England: age-related trends. BJOG. 2014 May;121(6):728-38;
discussion 739. doi: 10.1111/1471-0528.12459. Epub 2013 Oct 22.
6. Manuamba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC hal 78
7. Price, Sylvia. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit,
Edisi 6, Volume 2. Jakarta : EGC hal 974-975

8. Sudewo, Yudha.2013 “Karakteristik, Penatalaksanaan, Respon Terapi dan


Luaran Terakhir Pasien Kanker Vagina, Kanker Vulva, Kanker Endometrium
dan PTG RSUP H. Adam Malik Medan 2008-2012” Tesis. Program Magister
Kedokteran Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

9. Manuamba IBG. Operasi Karsinoma Vulva, in: Dasar-dasar Teknik Operasi


Ginekologi. Jakarta: EGC; 2004
28

10. Rich WM. Cancer of the vulva. Available at http: //A:OBGYN_net_cancer of


the vulva. Accessed 24 April 2016

11. Chi DS, Kettering MS. The diagnosis and management of vulvar cancer.
Medscape hematology-oncology e journal. 1998. Available from:
http://www.medscape hematology-oncology e journal. Accessed 25 April
2016

12. World Health Organization. IARC WHO Classification of Tumours of Female


Reproduction Organs [Internet]. Cited 25 April 2016. Available from:
https://www.iarc.fr/en/publications/pdfs-online/pat-gen/bb4-chap7.pdf.

13. Han JJ, Kohn EC. The New Figo Staging for Carcinoma of the Vulva, Cervix,
Endometrium, and Sarcomas. Medscape [Internet]. cited 26 April 2016.
Available from : http://www.medscape.com/viewarticle/7222721

14. How is invasive vulvar cancer staged. Available at http: www.cancer.org


/docroot/content/cri. Accessed 27 April 2016

15. Liu C, Trimble E. Vulvar and Vaginal Cancer. The Johns Hopkins manual of
gynecology and obstetric.1999 : 35 : 336-8

16. Hacher NF. Kanker Vulva dan Vagina. Esensial Obstetri dan Ginekologi.
Edisi 2. 1992 : 56 : 666- 74

17. Universitas Sumatera Utara Medical School, 2015. Protocol of Gynecologic


Cancer. Haji Adam Malik General Hospital, Pirngadi General Hospital, Dutch
School:hal 5-9

18. Institut Catala d’Oncologia. Human Papillomavirus and Related Disease


Report. Barcelona: ICO Information Centre on HPV and Cancer (HPV
Information Centre):2015
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dicky Heri Christian Sagala


Tempat/Tanggal Lahir : Rantauprapat, 31 Juli 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Kompleks Citra Garden Blok C12 No 19
Jl. Jamin Ginting Medan
Nomor HP : 082168291026
Riwayat Pendidikan
Tahun 2001-2007 : SDN 115515 Negeri Lama
Tahun 2007-2010 : SMP Swasta Perguruan Panglima Polem
Rantauprapat
Tahun 2010-2013 : SMA Negeri 2 Sipirok
Tahun 2013 s.d sekarang : Kuliah Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara di
semester 6
DATA INDUK
No Nama Stadium Penatalaksanaan Awal Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun
1 AAA IB Pembedahan Hidup
2 AAB II Pembedahan Hidup
3 AAC II Kemoterapi Mati
4 AAD IIIA Kemoterapi Hidup
5 AAE II Pembedahan Hidup
6 AAF IA Pembedahan Hidup
7 AAG IB Pembedahan Hidup
8 AAH IA Pembedahan Mati
9 AAI II Kemoterapi Mati
10 AAJ IIIA Kemoterapi Mati
11 AAK IIIA Pembedahan Mati
12 AAL IIIA Penyinaran Mati
13 AAM II Kemoterapi Hidup
14 AAN IIIA Pembedahan Mati
15 AAO IIIA Pembedahan Mati
16 AAP IIIB Pembedahan Hidup
17 AAQ IIIA Pembedahan Mati
18 AAR IIIA Penyinaran Mati
19 AAS II Kemoterapi Hidup
20 AAT II Kemoterapi Mati
21 AAU IB Pembedahan Hidup
22 AAV IIIA Kemoterapi Mati
23 AAW II Kemoterapi Hidup
24 AAX IIIA Pembedahan Hidup
25 AAY II Penyinaran Hidup
26 AAZ II Kemoterapi Hidup
27 ABB IIIB Pembedahan Mati
28 ABC II Kemoterapi Hidup
29 ABD IIIA Kemoterapi Hidup
30 ABE IIIA Pembedahan Mati
31 ABF II Kemoterapi Hidup
32 ABG IIIA Pembedahan Mati
33 ABH IIIA Penyinaran Mati
34 ABI II Penyinaran Mati
35 ABJ IIIA Pembedahan Mati
36 ABK II Kemoterapi Mati
37 ABL IIIB Penyinaran Mati
38 ABM II Penyinaran Hidup
39 ABN II Kemoterapi Hidup
40 ABO IIIB Pembedahan Mati
41 ABP IA Pembedahan Mati
42 ABQ II Kemoterapi Mati
43 ABR IIIA Pembedahan Mati
44 ABS II Pembedahan Hidup
45 ABT IA Kemoterapi Hidup
46 ABU II Penyinaran Hidup
47 ABV II Pembedahan Hidup
48 ABW IIIB Kemoterapi Mati
49 ABX IA Kemoterapi Hidup
50 ABY IB Pembedahan Hidup
51 ABZ IIIB Penyinaran Mati
52 ACA IA Pembedahan Hidup
53 ACB IA Pembedahan Hidup
54 ACC IIIB Penyinaran Mati
55 ACD II Kemoterapi Hidup
OUTCOME

Statistics
Angka
Ketahanan
Penatalaksanaa Hidup Satu
Stadium n Awal Tahun
N Valid 55 55 55
Missing 0 0 0

Stadium
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IA 7 12,7 12,7 12,7
IB 4 7,3 7,3 20,0
II 21 38,2 38,2 58,2
IIIA 16 29,1 29,1 87,3
IIIB 7 12,7 12,7 100,0
Total 55 100,0 100,0

Penatalaksanaan Awal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kemoterapi 20 36,4 36,4 36,4
Pembedahan 25 45,5 45,5 81,8
Penyinaran 10 18,2 18,2 100,0
Total 55 100,0 100,0

Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Hidup 28 50,9 50,9 50,9
Mati 27 49,1 49,1 100,0
Total 55 100,0 100,0

Anda mungkin juga menyukai