2017
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/20298
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
GAMBARAN ANGKA KETAHANAN HIDUP SATU TAHUN
PENDERITA KANKER VULVA DI RSUP
HAJI ADAM MALIK
Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
GAMBARAN ANGKA KETAHANAN HIDUP SATU TAHUN
PENDERITA KANKER VULVA DI RSUP
HAJI ADAM MALIK
SKRIPSI
Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
i
ii
ABSTRAK
Latar belakang: Kanker vulva merupakan kanker ginekologis yang jarang terjadi
pada wanita, meskipun semua wanita memiliki resiko untuk terkena mengidap
kanker ini. Di seluruh dunia sekitar 60% kasus kanker vulva terjadi di negara –
negara berkembang. Kanker vulva memiliki memiliki efek yang besar terhadap
kehidupan wanita yang didiagnosa dengan penyakit ini, bukan hanya resiko
mortalitas tetapi juga resiko morbiditas yang signifikan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva di
RSUP Haji Adam Malik Medan.
Hasil: Dari total 55 penderita kanker vulva didapatkan stadium penderita kanker
vulva yang paling banyak adalah stadium II (38.2%), dengan jumlah
penatalaksanaan awal yang paling banyak adalah pembedahan (45.4%). Dan
ditemukan bahwa angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva
adalah sebanyak 28 orang (50,9%).
Kata kunci: Kanker vulva, penatalaksanaan, angka ketahanan hidup satu tahun
iii
ABSTRACT
Results: From the total of 55 vulvar cancer patients, most of the patients are in
stage II (38.2%), and most of the initial management is surgery (45,4%). It is
found that the number of first year survival rate of vulvar cancer is 28 patients
(50,9%)
Conclusion: It were found that most of the vulvar cancer patients are in stage II.
And most of patients who died are in stage IIIA.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan hasil penelitian ini. Sebagai salah satu area
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter umum, laporan hasil
penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan
pendidikan di program studi Sarjana Kedokteran, Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan hasil penelitian ini, diantaranya:
1. Kepada dr. Aldy S. Rambe, Sp.S (K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
2. Kepada dosen pembimbing dalam penulisan penelitian ini, dr. Feby Yanti
Harahap, M.Ked(PA), Sp. PA dan dr. Cut Adeya Adella, Sp.OG(K) yang
dengan sepenuh hati telah meluangkan segenap waktu untuk membimbing dan
mengarahkan penulis, mulai dari awal penyusunan penelitian, pelaksanaan di
lapangan, hingga selesainya laporan hasil penelitian ini. Juga kepada dr.
Restuti Hidayani Saragih, Sp.PD dan dr. Yunita Sari Pane, Msi selaku dosen
penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang membangun untuk
penelitian ini.
3. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dr. Soegiarto Gani, Sp.PD,
FINASIM yang telah menjadi dosen penasehat akademik penulis selama
menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
4. Kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda Hasan Sagala dan Ibunda tercinta
Dani Sartika Simarmata, serta adik-adik penulis, Desman Hansen Sagala,
Yesy Sihombing dan Dita Hilda Cristin Sagala yang senantiasa mendukung
dan memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
v
5. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Wina Kanya Wasystha
Bangun yang senantiasa selalu memberikan dukungan, semangat dan bantuan
dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
6. Kepada teman seperjuangan Avie Hanindya Dwiyanti Rambe yang telah
memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan hasil penelitian ini masih belum
sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan laporan hasil penelitian ini di kemudian hari.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................. ii
ABSTRACT ................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL...................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.4. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Mengandung
banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif.
2.1.5. Vestibulum
1. Merupakan alat reproduksi luar yang dibatasi oleh:
a. Kedua bibir kecil
b. Bagian atas klitoris
c. Bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil
2. Pada vestibulum terdapat muara:
a. Urethra
b. 2 (dua) lubang saluran kelenjar Bartholini
c. 2 (dua) lubang saluran kelenjar Skene
2.1.8. Perineum
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan
anus. Perineum membentuk dasar badan perineum.
2.1.9. Urethra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang
berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Lapisan urethra pada wanita terdiri dari :
1. Tunika muskularis (sebelah luar)
2. Lapisan spongiosa merupakan pleksus dari vena-vena
3. Lapisan mukosa (sebelah dalam)
awal yang paling sering dilaporkan pasien adalah pertumbuhan massa pada vulva
dan pruritus. Namun, penting untuk dicatat bahwa pada kira-kira 20% perempuan
tidak timbul gejala, dan lesi kecil seringkali tidak terdeteksi atau diabaikan .7
Bagian yang paling sering terkena karsinoma adalah labia, dimana labia mayora
tiga kali lebih sering terkena daripada labia minora dan klitoris. Gambaran
keseluruhan lesi kanker vulva adalah datar atau timbul dan berbentuk makulopapular
atau verukosa. Lesi dapat hiperpigmentasi (coklat), merah atau putih. 10,11
2. Cystoscopy
Dilakukan pada wanita dengan lesi lanjut atau tumor yang dekat dengan
uretra. Beberapa kasus kanker vulva lanjut dapat menyebar ke vesica urinaria,
jadi pada area yang mencurigakan dilakukan biopsi.
3. Proctoscopy
Dilakukan pada wanita dengan lesi lanjut atau tumor yang dekat dengan
anus. Dilakukan pada kasus karsinoma vulva lanjut yang menyebar ke rectum.
4. Pemeriksaan pencitraan
Foto thoraks : pemeriksaan X ray pada thoraks dilakukan untuk melihat
penyebaran kanker pada paru-paru. Jika hasilnya normal kemungkinan tidak
ada kanker di paru-paru.14
Pasien yang mengeluh nyeri pada tulang atau yang menderita tumor tulang
pelvis dengan gambaran rongent tulang positif, maka computerized
tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI) depan sangat
membantu dalam menguraikan tingkat tumor dan mengevaluasi inguinal
profunda, pelvis dan kelenjar limfe para aortic.11
11
Tumor uni-focal
lateral
Garis tengah CT Scan pelvis
± Pengobatan adjuvan
12
CT scan pelvis
Reseksi benjolan
makroskopis pada lipatan
paha dan frozen section
Positif Negatif
Limfadenektomi
Reseksi retroperitoneal inguinofemoral
bejolan makroskopis pada
lipatan paha yang terlihat
di CT scan
Observasi
13
±±
Kanker vulva T3, T4 secara
klinis
Apabila stoma
diperlukan Stoma tidak diperlukan
Pertama kali
Kemoradiasi lakukan
debulking Vulvektomi radikal
pada + IFL bilateral atau
benjolan debulking benjolan
Penyakit residual
Pengobatan Adjuvan
2.2.7. Prognosis
Prognosis untuk pasien dengan stadium awal umumnya baik. Kelangsungan
hidup secara keseluruhan untuk karsinoma vulva adalah sekitar 70%. Ini
mencermikan kecenderungan diegnosis lebih awal. Kelangsungan hidup
berkorelasi dengan penentuan stadium klinis menurut Federasi Internasional
Obstetri dan Ginekologi (FIGO), angka kelangsungan hidup 5 tahun berkisar
antara 90% pada stadium I hingga 15% pada pasien dengan stadium IV.
Kelangsungan hidup ini juga banyak berkorelasi dengan status kelenjar getah
bening, karena pasien dengan metastasis kelenjar positif mempunyai angka
kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 50%, sementara pasien dengan metastasis
kelenjar getah bening negatif mempunyai angka kelangsungan hidup 5 tahun
sekitar 90%.15,16
15
BAB 3
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
• Multipartner • Usia
• Infeksi • Lichea Sclerosis
• Merokok
KANKER
VULVA
STADIUM
TERAPI : 1. 0 5. IIIA
• Pembedahan 2. IA 6. IIIB
• Penyinaran 3. IB 7. IIIC
• Kemoterapi 4. II 8. IVA
9. IVB
KETAHANAN HIDUP
SATU TAHUN
HIDUP MATI
Stadium kanker
vulva
Angka ketahanan
hidup satu tahun
penderita kanker
vulva berdasarkan
stadium
BAB 4
METODE PENELITIAN
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan Tabel 5.1. dapat dilihat bahwa penderita kanker vulva dengan
stadium IA adalah sebanyak 7 orang(12.7%), dan jumlah penderita dengan
stadium IB adalah sebanyak 4 (7.3%) dan untuk jumlah penderita dengan stadium
II adalah sebanyak 21 orang (38.2%), dan untuk penderita dengan stadium IIIA
adalah sebanyak 16 orang (29.1%), dan yang terakhir untuk penderita dengan
stadium IIIB adalah sebanyak 7 orang (12.7%).
Dari tabel 5.2. dapat dilihat bahwa penatalaksanaan pada penderita kanker
vulva dengan pembedahan sebanyak 25 orang (45.4%), dan penderita yang
diberikan penatalaksanaan penyinaran sebanyak 10 orang (18.2%), dan untuk
pasien yang di beri penatalaksanaan kemoterapi sebanyak 20 orang (36.4%).
5.1.5. Gambaran Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun Penderita Kanker Vulva
Di RSUP HAM Dari Tahun 2014 Sampai 2015
Tabel 5.4. Gambaran Berdasarkan Jumlah Penderita Yang Hidup Dan Yang
Meninggal Berdasarkan Stadium
Hidup Meninggal Total
Stadium
(n) (%) (n) (%) (%)
I
IA 5 71.4 2 28.6 100
IB 4 100 0 0 100
II 15 71.4 6 28.6 100
III
IIIA 3 18.7 13 81.3 100
IIIB 1 14.4 6 85.6 100
IIIC 0 0 0 0
IV
IVA 0 0 0 0 0
IVB 0 0 0 0 0
Total 28 27
5.2. Pembahasan
Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Angka Ketahanan Hidup
Satu Tahun Penderita Kanker Vulva di RSUP Haji Adam Malik Medan dari tahun
2014 sampai tahun 2015.
Berdasarkan data dari tabel hasil penelitian di atas, ditemukan bahwa
penderita kanker vulva yang terbanyak di RSUP Haji Adam Malik adalah
penderita dengan stadium II sebanyak 21 penderita (38.2%). Kemudian disusul
24
oleh stadium IIIA sebanyak 16 penderita (29.1%), dan stadium IIIB sebanyak 7
orang (12.7%). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sudewo Yudha (2015) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan, dilaporkan
bahwa stadium penderita kanker vulva yang paling banyak adalah stadium III
sebanyak 42.3%.
Ada beberapa pilihan terapi yang dapat dilakukan pada penderita kanker
vulva, diantaranya adalah pembedahan, penyinaran dan kemoterapi. Berdasarkan
data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa penatalaksanaan awal yang paling
banyak dilakukan pada penderita kanker vulva di RSUP Haji Adam Malik adalah
pembedahan (45.4%). Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sudewo Yudha (2015), dimana dilaporkan bahwa penatalaksanaan yang paling
banyak dilakukan untuk penderita kanker vulva adalah pembedahan 43.7%.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini ditemukan bahwa
penderita kanker vulva yang memiliki angka ketahanan hidup satu tahun di
Rumah Sakit Adam Malik Medan adalah sebesar 28 orang (50,9%), dan penderita
kanker vulva yang meninggal sebanyak 27 orang (49,1%). Hasil ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudewo Yudha (2015), dimana dilaporkan
bahwa luaran akhir penderita kanker vulva yang hidup lebih banyak 80.8%
dibandingkan dengan luaran akhir penderita kanker vulva yang meninggal 19.2%.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini, juga ditemukan bahwa
penderita kanker vulva yang meninggal paling banyak pada penderita dengan
stadium IIIA 48.2%, hasil ini sesuai dengan pernyataan Federasi Internasional
Obstetri dan Ginekologi (FIGO) yang menyatakan bahwa angka kelangsungan
hidup 5 tahun berkisar antara 90% pada stadium I, hingga 15% pada pasien
dengan stadium IV. Kelangsungan hidup ini juga banyak berkorelasi dengan
status kelenjar getah bening, karena pasien dengan metastasis kelenjar positif
mempunyai angka kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 50%, sementara pasien
dengan metastasis kelenjar getah bening negatif mempunyai angka kelangsungan
hidup 5 tahun sekitar 90%. Dimana pada stadium IIIA sendiri tumor sudah ber
metastasis ke kelenjar getah bening inguino – femoral.
25
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Dari penelitian ini didapatkan bahwa penderita dengan stadium II merupakan
penderita terbanyak yang datang berobat ke RSUP Haji Adam Malik dalam
dua tahun terakhir (2014 – 2015).
2. Dari penelitian ini didapatkan bahwa penatalaksanaan awal yang paling
banyak dilakukan pada penderita kanker vulva di RSUP Haji Adam Malik
untuk periode 2014 – 2015 adalah terapi pembedahan.
3. Dari penelitian ini didapatkan bahwa lebih banyak penderita kanker vulva
yang memiliki angka ketahanan hidup satu tahun daripada yang meninggal.
4. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa penderita kanker vulva yang
meninggal paling banyak pada stadium IIIA.
6.2. Saran
1. Bagi Peneliti
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan data yang lebih
lengkap. Misalnya penelitian tentang angka ketahanan hidup 5 tahun penderita
kanker vulva.
2. Bagi Masyarakat
Disarankan untuk lebih meningkatkan pengetahuannya tentang faktor resiko,
penyebab dan gejala klinis terjadinya kanker vulva.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Disarankan untuk melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang penyakit
kanker vulva kepada masyarakat.
4. Bagi Penulis
Ditemukan beberapa kelemahan pada penelitian ini di antaranya penderita yang
tidak melakukan penatalaksanaan lanjut karena alasan ekonomi, daerah tempat
tinggal yang jauh dari rumah sakit dan alasan psikologis (takut). Dan
26
ditemukan kelemahan pada data rekam medis yang tidak lengkap karena tidak
mencatat apakah pasien melakukan penatalaksanaan lanjutan atau tidak.
27
DAFTAR PUSTAKA
11. Chi DS, Kettering MS. The diagnosis and management of vulvar cancer.
Medscape hematology-oncology e journal. 1998. Available from:
http://www.medscape hematology-oncology e journal. Accessed 25 April
2016
13. Han JJ, Kohn EC. The New Figo Staging for Carcinoma of the Vulva, Cervix,
Endometrium, and Sarcomas. Medscape [Internet]. cited 26 April 2016.
Available from : http://www.medscape.com/viewarticle/7222721
15. Liu C, Trimble E. Vulvar and Vaginal Cancer. The Johns Hopkins manual of
gynecology and obstetric.1999 : 35 : 336-8
16. Hacher NF. Kanker Vulva dan Vagina. Esensial Obstetri dan Ginekologi.
Edisi 2. 1992 : 56 : 666- 74
Statistics
Angka
Ketahanan
Penatalaksanaa Hidup Satu
Stadium n Awal Tahun
N Valid 55 55 55
Missing 0 0 0
Stadium
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IA 7 12,7 12,7 12,7
IB 4 7,3 7,3 20,0
II 21 38,2 38,2 58,2
IIIA 16 29,1 29,1 87,3
IIIB 7 12,7 12,7 100,0
Total 55 100,0 100,0
Penatalaksanaan Awal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kemoterapi 20 36,4 36,4 36,4
Pembedahan 25 45,5 45,5 81,8
Penyinaran 10 18,2 18,2 100,0
Total 55 100,0 100,0