JAWA TENGAH
SKRIPSI
NIM : 20180303002
i
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
TAHUN 2022
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAWA TENGAH
SKRIPSI
NIM : 20180303002
iii
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
TAHUN 2022
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber
baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar.
NIM : 20180303002
TIM PENGUJI
Pembimbing : (…………………..)
Penguji : (…………………..)
Penguji : (…………………..)
Ditetapkan di : Jakarta
Tangga; :
v
HALAMAN PENGESAHAN
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan karya skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat mendapatkn gelar Sarjana
Keperawatan pada Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, cukup
sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma, Among Praja, MBA, IPU selaku Rektor
Unversitas Esa Unggul Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Aprilita Rina Yanti Eff. M. Biomed, Apt selaku Dekan
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Unversitas Esa Unggul Jakarta.
3. Ibu Ety Nurhayati, SKp, M.Kep, Ns.Sp.Kep.Mat selaku Ketua Program
Studi NERS dan Keperawatan Unversitas Esa Unggul Jakarta.
4. Ibu ………………….. selaku dosen pembimbing saya yang selalu
mensupport dan memberikan arahan kepada saya.
5. Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen yang berkenan memberikan ijin
penelitian di PKM Mirit Kabupaten Kebumen
6. Seluruh Staff dan keluarga besar PKM Kecamatan Mirit Kabupaten
Kebumen
7. 200 responden penelitian saya yang telah memberikan kerelaannya.
8. Ibu dan Bapak saya
9. Saudara-saudara saya
10. Teman-teman seangkatan
11.
vii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademika Universitas Esa Unggul, saya yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nama : Risky Neng Rahayu
NIM : 20180303002
Program Studi : NERS dan Keperawatan
Fakultas : Ilmu-Ilmu Kesehatan
Jenis Karya Ilmiah : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, menyetujui untuk
memberikan kepada Universitas Esa Unggul Hak Bebas Royalti Nonekslusif atas
karya ilmiah saya yang berjudul :
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SELF CARE
PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MIRIT KABUPATEN
KEBUMEN JAWA TENGAH.
Beserta perangkat yang ada (apabila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Nonekslusif ini, Universitas Esa Unggul berhak menyimpan, mengalihmediakan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas
akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebaga penulis/ pencipta dan
sebagai pemilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Tanggal :
Yang menyatakan
(………………………)
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN............................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH.............................................................iv
HALAMAN PERSETUJUN PUBLIKASI ILMIAH..............................................v
ABSTRAK..............................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................4
1.3. Penegasan Istilah.....................................................................................5
1.4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.............................................................7
1.5. Kerangka Teori........................................................................................8
1.6. Hasil Penelitian Terdahulu......................................................................18
1.7. Metode Penelitian....................................................................................21
1.8. Sistematika Penelitian.............................................................................25
BAB V : PEMBAHASAN..................................................................................71
5.1. Kesimpulan..............................................................................................72
5.2. Implikasi Hasil Penelitian.......................................................................72
5.3. Keterbatasan Hasil Penelitian..................................................................72
5.4. Saran........................................................................................................72
BAB VI : PENUTUP............................................................................................71
5.1. Kesimpulan..............................................................................................72
xi
5.2. Saran........................................................................................................72
DAFTAR REFERENSI...........................................................................73
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR RUMUS
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
diestimasi sebesar 22% dari total populasi dunia. Sekitar 2/3 dari penderita
hipertensi berasal dari negara ekonomi menengah ke bawah (Kemenkes, 2019).
Pada tahun 2015 diperkirakan bahwa 1 dari 4 laki-laki dan 1 dari 5 perempuan
menderita hipertensi (WHO, 2019). Di Indonesia, berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar tahun 2018 didapati bahwa prevalensi hipertensi mencapai
angka 34,11% pada penduduk >18 tahun.
Oleh karena hipertensi adalah salah satu penyakit dengan resiko kematian
yang potensial, maka dibutuhkan pengobatan terhadapnya. Secara garis besar
pengobatan hipertensi dibagi menjadi dua jenis, yaitu pengobatan non
farmakologis dan pengobatan farmakologis (Rahmat Darmawan et al, 2008).
Salah satu terapi non farmakologis yang dapat dilakukan yaitu melalui
penerapan Edukasi Hypertension Self Care Management dengan tujuan untuk
pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi (Han, H.R, et al. 2015).
Edukasi Hypertension Self Care Management diantaranya adalah berolahraga
secara ringan, mengonsumsi makan kurang dari 1 sendok the garam meja per hari
dan masih banyak lagi (Fransiskus, 2022).
Oleh karena hal-hal yang telah disebutkan di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan self
care pada pasien hipertensi di PKM Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen Tahun
2022.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang sebagaimana tercantum di atas, maka dapat
dirumuskan masalah yaitu apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan self
care pada pasien hipertensi di Puskesmas Mirit Kabupaten Kebumen Jawa
Tengah.
5
1.1.2. Klasifikasi Hipertensi
Tabel. 1.3 Klasifikasi Berdasarkan Derajat Hipertensi (JNC VIII) (Muhadi, 2016)
7
1.1.4. Faktor Resiko Hipertensi
9
Aktivitas fisik dikaitkan dengan pengelolaan pasien hipertensi.
Pada individu dengan hipertensi dengan melakukan olahraga
aerobik seperti jalan kaki dengan teratur, jogging, bersepeda akan
menurunkan tekanan darah (Depkes RI, 2006). Penelitin yang
dilakukan oleh Hastert et al (2014) menyatakan bahwa dengan
melakukan aktivitas fisik secara teratur dilakukan setiap hari dapat
menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol HDL sehingga tidak
terjadi sumbatan lemak pada pembuluh darah yang akan
menimbulkan tekanan darah meningkat.
4. Merokok dan Mengonsumsi Alkohol
Merokok merupakan faktor resiko penyebab kematian yang
diakibatkan oleh penyakit jantung, kanker, stroke dan penyakit
paru. Hal ini diakibatkan oleh meningkatnya kadar ketekolamin
dalam plasma, sehingga akan menstimulasi syaraf simpatik.
Penelitian yang dilakukan oleh Huerta et al (2010), menyatakan
bahwa perilaku merokok adalah faktor resiko utama bagi kejadian
penyakit kardiovaskular seperti angina fektoris, stroke dan infark
miokard akut.
Hubungan yang erat antara merokok dengan kejadian
hipertensi adalah karena merokok mengandung nikotin yang akan
menghambat oksigen ke jantung sehingga menimbulkan
pembekuan darah dan terjadi kerusakan sel. Selain rokok, pengaruh
alkohol dapat meningkatkan kadar kortisol dan meningkatnya
volume sel darah merah serta terjadi viskositas (kekentalan) pada
darah sehingga aliran darah tidak lancar dan menimbulkan
peningkatan tekanan darah. Penelitian yang dilakukan oleh
Whelton et al (2002) yang menyatakan bahwa dengan membatasi
konsumsi alkohol 2-3 gelas ukuran standar setiap hari dapat
menurunkan resiko hipertensi.
5. Stres
Hubungannya antara stres dengan hipertensi adalah karena
adanya aktivitas syaraf simpatik yang dapat meningkatkan tekanan
darah (Depkes RI, 2016). Individu yang sering mengalami stres,
akan cenderung lebih mudah terkena hipertensi sehingga stres
merupakan salah satu faktor resiko pencetus. Emosi yang ditahan
dapat meningktakan tekanan darah karena adanya pelepasan
adrenalin tambahan oleh kelenjar adrenal yang terus menerus
dirangsang. Penelitian yang dilakukan oleh Riley & Arslanian-
Engoren (2013) menyatakan bahwa adanya peningkatan tekanan
darah cenderung pada individu yang memiliki kebiasaan stres
emosional yang tinggi.
Penderita hipertensi dianjurkan hidup relaks dan menghindari
stres. Menciptakan suasana rumah yang damau dan penuh
kekeluargaan, mengikutsertakan penderita dalam kegiatan rekreasi,
serta menghindari faktor pencetus yang dapat menimbulkan emosi
(Martuti, 2009).
Merokok merupakan faktor resiko penyebab kematian yang
diakibatkan oleh penyakit jantung, kanker, stroke dan penyakit
paru. Hal ini diakibatkan oleh meningkatnya kadar ketekolamin
dalam plasma, sehingga akan menstimulasi syaraf simpatik.
Penelitian yang dilakukan oleh Huerta et al (2010), menyatakan
bahwa perilaku merokok adalah faktor resiko utama bagi kejadian
penyakit kardiovaskular seperti angina fektoris, stroke dan infark
miokard akut.
Rumah Sakit Anutapura Palu”. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yulianti
11
Table Perbandingan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Baru
Penelitian Terdahulu
No Penelitian Baru
Judul Penelitian Substansi Penelitian
1 Self Management Pasien Penelitian ini bertujuan untuk Sedangkan dalam penelitian baru lebih
Hipertensi Di Rsup H.Adam mengidentifikasi self management pasien menitikberatkan pada Self management
Malik Medan Tahun 2019 hipertensi di RSUP H. Adam Malik pasien hipertensi dalam kategori cukup
Medan tahun 2019. Lebih khusus lagi (berdasarkan integrasi diri dan regulasi diri),
bertujuan Mengidentifikasi self kategori baik (berdasarkan interaksi dengan
management pasien hipertensi berdasarkan tenaga kesehatan dan lainnya, pemantauan
integrasi diri, regulsi diri, pemantauan tekanan darah, dan kepatuhan terhadap
tekanan darah, kepatuhan terhadap aturan aturan yang dianjurkan).
yang dianjurkan, dan berdasarkan interaksi
dengan tenaga kesehatan dan lainnya
2 Faktor - Faktor Yang Penelitian ini bertujuan untuk Sedangkan dalam penelitian baru lebih
Berhubungan Dengan Self Care mengetahui hubungan faktor pengetahuan, menitikberatkan pada sebagian besar Self
Pasien Hipertensi Dalam keyakinan dan dukungan keluarga Care responden baik, sebagian besar
Mengontrol Hipertensinya Di dengan Self Care pasien hipertensi dalam berpengetahuan tinggi, sebagian kecil
Puskesmas Lubuk Buaya Kota mengontrol hipertensinya dan faktor yang keyakinan yang baik, lebih dari separuh
Padang paling dominan memiliki dukungan keluarga yang baik,
ada hubungan pengetahuan (0,002),
keyakinan (0,001), dukungan keluarga
(0,002), dengan Self Care pasien
hipertensi, dukungan keluarga menjadi faktor
yang paling dominan.
1
3 Faktor-Faktor Yang Penelitian ini bertujun untuk mengetahui Hal yang membedakan adalah penelitian
Berhubungan Dengan Self Care faktor-faktor yang berhubungan dengan penulis menitikberatkan pada sebagian besar
Pada Pasien Diabetes Melitus self care pada pasien Diabetes Melitus responden memiliki efikasi diri baik
Tipe Ii di Rumah Sakit tipe II di Rumah Sakit Anutapura Palu. (81,2%), lama menderita DM >5 tahun
Anutapura Palu (53,1%), dukungan keluarga baik (78,1%),
dan yang memiliki kepemilikan jaminan
kesehatan (87,5%)
4 Eksistensi Tanah Wakaf Penelitian ini membahas mengenai Sedangkan dalam penelitian baru lebih
Produktif Dan Hubungannya bagaimana pengelolaan tanah wakaf yang menitikberatkan pada proses perwakafan
Dengan Solidaritas Sosial dilakukan di Kec. Bajo, serta bagaimana masjid At-Taqwa dan tinjauan dari hukum
(Studi Kasus Di Kec. Bajo) hubungan wakaf dengan solidaritas sosial positif mengenai status kehilangan sebagiam
menurut syariat Islam. Dalam penelitiannya tanah wakaf milik masjid menjadi aset
disimpulkan bahwa pengelolaan tanah SMPN 1 Kutowinangun.
wakaf di Kec. Bajo masih bersifat
tradisional, Adapun hubungan wakaf
dengan solidaritas sosial menurut syariat
Islam yaitu, sangat bermanfaat bagi
masyarakat, karena para nadzir
mengupayakan agar masyarakat dapat
merasakan hasil dari beberapa tanah wakaf
yang dikelola.
3
BAB III
METODE PENELITIAN
1
faktor sebab dan akibat. Anda akan melakukan penelitian ini untuk
memahami apakah penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk kelompok
tertentu ini (LP2M, 2021). Sebuah studi cross-sectional didefinisikan
sebagai jenis penelitian observasional yang menganalisis data variabel yang
dikumpulkan pada satu titik waktu tertentu di seluruh populasi sampel atau
subset yang telah ditentukan (LP2M, 2021). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan self care pada pasien
hipertensi.
1.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Mirit Kabupaten
Kebumen Jawa Tengah dan dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan
dimulai dari tanggal 25 September 2022 sampai dengan 25 Oktober 2025,
sedangkan untuk penyajian data dan penarikan kesimpulan, dilakukan
kurang lebih dilakukan selama 3 bulan, yaitu tanggal 30 Oktober sampai
dengan 30 Januari 2022.
1.4 Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang diperoleh melalui
observasi dan wawancara. Subjek penelitian yang di maksud dalam
penelitian ini adalah subjek ( orang ) yang dijadikan sebagai sumber data
(informasi), subjek tersebut meliputi:
1.4.1 Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang diteliti oleh peneliti, baik itu
manusia, benda, sistem maupun yang lainnya. Dalam hal ini, sebagian
besar percaya bahwa penelitian selalu melibatkan statistik. Sedangkan
statistik selalu berhubungan dengan variasi nilai. Karena itu, variabel
sering kali diartikan sebagai “sesuatu yang mempunyai variasi nilai”.
Dengan catatan, bahwa jika sesuatu itu tidak mempunyai variasi nilai,
maka sesuatu itu tidak bisa dianalisis (terutama secara statistik). Berdasar
pengertian diatas variabel dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel
yang digunakan, yaitu:
a) Variabel Bebas (variabel X) Variabel bebas atau sering disebut variabel
independen. Pada prinsipnya variabel ini adalah suatu variabel yang
memberi pengaruh terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini yang
menjadi sub variabel bebas, yaitu faktor-faktor self care.
b) Variabel Terikat (variabel Y) Variabel terikat atau sering disebut
variabel dependen yaitu variabel variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi sub variabel terikat
adalah pasien hipertensi di Puskesmas Mirit.
Sehingga, model penelitian ini dapat digambarkan dengan bentuk :
X Y
X : faktor-faktor self care
Y : pasien hipertensi di Puskesmas Mirit
: Hubungan
1.4.2 Populasi, Sampel dan teknik Sampling
1.4.2.1 Populasi
Populasi dapat dimaknai sebagai keseluruhan
objek/subjek yang dijadikan sebagai sumber data dalam suatu
penelitian (Suharsimi, 2014). Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah seluruh pasien penderita hipertensi
yang telah terdata di Puskesmas Kecamatan Mirit sebanyak
3000 peserta.
1.4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan
objek/subjek penelitian. Jadi sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Suharsimi, 2014). Sampel dari penelitian ini adalah
sebanyak 200 peserta/ responden untuk dijadikan sampel
dalam penelitian yang akan peneliti lakukan dan dengan
harapan agar hasil penelitian dapat menggambarkan semua
populasi. Jumlah total sampel yang peneliti gunakan
berjumlah 200 pasien penderita hipertensi di Puskesmas Mirit
Kebumen Jawa Tengah.
1.4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan
sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan
dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan. Salah satu teknik pengambilan sampel yang ada
pada penelitian yaitu Purposive Sampling. Purposive
Sampling adalah teknik penarikan sampel yang digunakan
untuk tujuan tertentu atau teknik penentuan sampel
pertimbangan tertentu saja (Suharsimi, 2014). Berdasarkan
pada definisinya teknik sampling diatas, dalam penelitian
peneliti memberikan kesempatan kepada pasien hipertensi di
Puskesmas Mirit untuk dapat menjadi sampel dalam
penelitian ini dengan pertimbangan dan ketentuan yang
peneliti tentukan dalam melakukan penelitian ini.
1.5 Teknik Pengumpulan Data
Data yang akan dikumpulkan berupa data tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan self care pasien hipertensi dikumpulkan dalam metode
berikut ini :
1.5.1 Teknik Non Tes
1.5.1.1 Angket
Angket (kuisioner) merupakan teknik pengumpulan
3
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden. Selain itu, kuisioner juga cocok digunakan bila
jumlah kuisioner cukup besar dan tersebar di wilayah yang
luas. Kuisioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup
atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara
langsung atau dikirim melalui internet atau pos (Suharsimi,
2014).
Berdasarkan definisi diatas angket yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket yang bersifat tertutup.
Angket digunakan untuk mendapatkan data yang akan
diolah oleh peneliti guna mendapatkan hasil yang akan
dijadikan tolak ukur dan membuktikan hasil dari penelitian
yang peneliti lakukan mengenai faktor-faktor yang
berhubungan dengan self care pada pasien hipertensi.
Adapun skala pengukuran yang dilakukan adalah skala
likert. Skala Likert ini digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial
ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono,
2012). Untuk skala Likert dapat dilihat di bawah ini :
Tabel 1.1
Skala likert
Alternatif Bobot
Sangat Setuju SS
Setuju S
Tidak Setuju TS
Sangat Tidak Setuju STS
Alternatif Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
1.5.1.2 Observasi
Menurut Sutrisno Hadi, observasi adalah “pengamatan
dan pencatatan sistematis fenomena yang diteliti, baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam waktu
tertentu dimana fakta dan data ditentukan”. Dari pengertian
di atas, disimpulkan bahwa observasi adalah suatu teknik
pengumpulan data dimana peneliti mengadakan penelitian
terhadap fenomena atau gejala yang ada di lapangan.
Tujuan observasi ini adalah untuk memperoleh gambaran
yang jelas tentang Puskesmas Mirit, keadaan pasien
hipertensi di Puksemas Mirit serta upaya yang dilakukan
pasien terkait terapi non famakologis self care. Dalam
penelitian ini, observasi digunakan sebagai data pelengkap
dari angket yang diajukan.
1.5.1.3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan tekhnik pengumpulan data
yang tidak langsung ditunjukan kepada subyek penelitian.
Dokumen yang diteliti dapat berupa buku harian, surat
pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam
pekerjaan social dan dokumen lainnya (Suharsimi, 2014).
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang hal-
hal yang berhubungan dengan keadaan subyek penelitian,
seperti profil Desa Mirit dan Puskesmas Mirit, struktur
organisasi, jumlah sample dan data yang akan diteliti,
jumlah pasien serta dokumentasi foto kegiatan yang
berhubungan dengan kegiatan self care pasien hipertensi di
Puskesmas Mirit.
1.5.1.4 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan
5
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit atau kecil (Sugiyono, 2014).
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah
wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur
adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-
garis besar pemasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono,
2014).
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = jumlah siswa yang
menjawab benar
N = jumlah peserta tes
1.5.2.2 Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal
untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa
yang kurang pandai.
1.5.2.3 Validitas Instrumen
Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat
atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Keterangan:
N= jumlah peserta
X= variable bebas
Y= variable terikat
1.5.2.4 Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang benar
sesuai dengan kenyataan. Reliabel artinya dapat dipercaya
sehingga dapat diandalkan. Dalam penelitian ini rumus
yang dipergunakan untuk menentukan reliabilitas soal
bentuk uraian adalah rumus koefisien Alpha :
Keterangan:
ri = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
1.5.2.5 Uji Linearitas
Uji lineritas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai
keseluruhan variabel membentuk garis lurus (linear). Nilai
harapan pengamatan variabel-veriabel dependent dari suatu
variabel tertentu dengan variabel independent lainnya
membentuk garis lurus dalam hal ini fungsi linearnya
berada dalam parameter variabel independent. Bila sifat
linear tidak terpenuhi maka sesungguhnya terjadi kesalahan
pada model data.
Lineritas model data dapat dilihat melalui beberapa
cara, salah satunya adalah menggunakan P-P of Plot of
Regresion. Nilai titik data mendekati garis tengah, maka
model dianggap linear. Cara yang lain adalah dengan
menggunakan Curve Esrimation, dengan hipotesis sebagai
berikut ini :
Ho : model data linear jika signifikansi > 0,05
Ha : model data tidak linear jika signifikan < 0,05
1.6 Analisis Data
7
Sebelum data dianalisis untuk menjawab masalah, maka diadakan uji
prasyarat untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data empirik.
1.6.1 Uji Persyaratan Analisis Data
Dalam menggunakan uji persyaratan ini peneliti menggunakan
uji normalitas dan uji homogenitas, yaitu:
1.6.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan untuk menguji
apakah sampel yang diselidiki berdistribusi normal atau
tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji
Kolmogorov-Smirnov. Rumus Kolmogorov Smirnov yang
digambarkan oleh Sugiyono (2012) yaitu :
Keterangan:
KD = harga K-Smirnov yang dicari
n1 = jumlah sampel yang diperoleh
n2 = jumlah sampel yang diharapkan
Normal tidaknya sebaran data penelitian dapat dilihat
dari nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih besar dari
0,05 pada (P > 0,05), maka data berdistribusi normal. Jika
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 pada (P < 0,05), maka
data berdistribusi tidak normal. Perhitungan tersebut
diperoleh melalui bantuan program SPSS versi 26.
1.6.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data yang diperoleh dari kedua kelompok memiliki varian
yang sama atau tidak. Uji homogenitas ini menggunakan
rumus sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono,
yaitu:
Keterangan:
Vb: Varian yang lebih besar
Vk: Varian yang lebih kecil
Proses perhitungan uji homogenitas dengan bantuan
komputer, dalam penelitian ini digunakan taraf signifikan
5% yang berarti jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel pada
taraf signifikansi 5% maka kedua kelompok memiliki
varians yang homogen. Sebaliknya jika F hitung lebih besar
dari Ftabel pada taraf signifikansi 5% maka kedua kelompok
tidak memiliki varians yang homogen.
1.6.1.3 Uji Hipotesis
Pengujian koefisien korelasi dapat dilakukan untuk
mengetahui berarti tidaknya hubungan antara variabel yang
diteliti hubungannya. Dalam uji hipotesis ini digunakan
rumus Uji-t, yaitu (Sambas Ali, 2007)
Dimana:
t = Nilai t
r = Koefisien korelasi
N = Jumlah sampel
Kesimpulan diambil dengan membandingkan nilai
uji-t (thitung) terhadap ttabel pada taraf signifikansi 5% dan db
(derajat kebebasan) N-2. Jika thitung lebih besar dari ttabel,
maka variabel tersebut memiliki perbedaan yang signifikan.
1.6.1.4 Reduksi Data
Reduksi Data berarti merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,
dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data merupakan
proses berpikir sensitive yang memerlukan kecerdasan dan
keluasan kedalam wawasan yang tinggi (Sugiyono, 2014).
1.6.1.5 Penyajian Data
Penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam
bentuk uraian sikap, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart, dan lain-lain (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian
ini data disajikan dalam bentuk uraian. Peneliti menyajikan
data yang berkaitan dengan upaya pengendalian kepribadian
santri melalui pendidikan akhlak di Pondok Pesantren al
Hasani Alian, Kebumen yang disertakan hasil wawancara,
hasil dokumentasi dan juga pendukung lainnya.
1.6.1.6 Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan setelah data
dikumpulkan, direduksi, dan disajikan. Kesimpulan awal
atau sementara ini akan kredibel mana kala didukung bukti-
bukti falid. Kesimpulan harus menjawab rumusan masalah.
Kesimpulan yang ditentukan harus sesuatu yang baru, yang
belum pernah ada sebelumnya. Temuan tersebut dapat
berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang tadinya
9
belum jelas menjadi jelas, hubungan klausal atau interaktif,
hipotesis atau teori (Eliyanto, 2020).