NIC
Tujuan :
Shock Management : Volume (4258)
setelah dilakukan intervensi keperawatan
1. Monitoring status hemodinamik
selama 2 x 24 jam risiko syok hipovolemi
(ex : HR, TD, MAP, CVP).
berkurang.
2. Monitoring pola nafas untuk
mengidentifikasi gejala edema
Kriteria Hasil :
paru.
Shock Severity Hipovolemic (0419)
3. Monitoring suara nafas tambahan.
1. Tingkat kehilangan darah.
4. Monitoring suara jantung
2. Reaksi transfusi darah.
tambahan.
3. Status sirkulasi
5. Monitoring adanya edema
4. Status respirasi : pertukaran gas
periferal.
5. Tingkat keparahan trauma :
6. Monitoring hasil laboratorium
laserasi, fraktur pelvis.
(hemokonsentrasi : Hct, BUN,
6. TTV kembali dalam batas normal.
kreatinin serum).
7. Kulit tidak lagi dingin.
7. Monitoring intake output cairan.
8. Kolaborasi pemberian obat untuk
mengurangi pengeluaran cairan
(ex : Furosemid, spironolakton).
9. Monitoring efek samping
pemberian obat-obatan.
10. Manajemen infus IV (ex: cairan,
Pocket RBC) hindari penggunaan
cairan hipotonik.
11. Berikan posisi kepala ditinggikan
agar meningkatkan ventilasi.
12. Monitoring kembali perdarahan
peritoneal untuk mengidentifikasi
adanya komplikasi.
2. Nyeri Akut (00132)
Class : 1 Physical Comfort
Domain : 12 Comfort
NOC
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan 1 x 24 jam
klien melaporkan nyeri berkurang atau
hilang.
Kriteria Hasil :
Pain Control (1605)
NIC
Pain Management (1400)
1. Kaji nyeri secara komprehensif
meliputi lokasi, karakteristik,
onset, frekuensi, kualitas,
intensitas atau beratnya nyeri dan
faktor presipitasi.
2. Observasi ekspresi klien secara
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
3. Ansietas (00146)
Class : 2 Coping Response
Domain : 9 Coping / Stress Tolerance
NOC
NIC
Tujuan :
Anxiety Reduction (5820)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
1. Gunakan pendekatan yang
selama 1 x 24 jam kecemasan klien
menenangkan.
teratasi.
2. Nyatakan dengan jelas harapan
terhadap pelaku pasien.
Kriteria Hasil :
3. Jelaskan semua prosedur dan apa
Anxiety Control (1211)
yang dirasakan selama prosedur.
1. Klien mampu mengidentifikasi
4. Temani pasien untuk memberikan
dan mengungkapkan gejala cemas.
keamanan dan mengurangi takut.
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan
5. Berikan informasi faktual
dan menunjukkan teknik untuk
mengenai diagnosis dan tindakan
mngontrol cemas.
prognosis.
3. Vital sign dalam batas normal.
6. Libatkan keluarga untuk
4. Postur tubuh, ekspresi wajah,
mendampingi klien.
bahasa tubuh dan tingkat aktivitas
7. Instruksikan pada pasien untuk
menunjukkan berkurangnya
menggunakan teknik relaksasi.
kecemasan.
8. Dengarkan dengan penuh
perhatian.
9. Identifikasi tingkat kecemasan.
NIC
Teaching : Disease Process (5602)
1. Review pengetahuan klien tentang
penyakitnya.
2. Sediakan informasi kepada klien
tentang keadaannya.
3. Identifikasi dan jelaskan
perubahan fisik yang dialami
klien.
4. Deskripsikan proses penyakit
kepada klien.
5. Jelaskan tentang tanda dan gejala
penyakit pasien.
6. Identifikasi penyebab yang
mungkin melatarbelakangi
timbulnya penyakit.
7. Diskusikan tentang pilihan terapi
yang memungkinkan berikut
rasional dari terapi tersebut.
8. Deskripsikan komplikasikomplikasi yang dapat timbul.
NIC
Assertiveness Training (4340)
Self-Esteem Enhancement (5400)
1. Bantu klien mengenali dan
mengurangi pemikiran yang
menyimpang.
2. Motivasi klien untuk
mengekspresikan perasaan dan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
pikirannya.
Bantu mengidentifikasi pemikiran
yang menjatuhkan diri sendiri.
Pujilah usaha klien dalam
mengungkapkan perasaan dan
idenya.
Dorong pasien untuk
mengidentifikasi kekuatan.
Bantu pasien untuk menemukan
penerimaan dirinya.
Bantu pasien mengidentifikasi
respon positif orang lain.
Terus monitor adanya verbalisasi
negative klien.
NIC
Tujuan :
Sexual Counseling (5248)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan
1. Lakukan bina hubungan saling
selama 3 x pertemuan pola seksual pada
percaya dengan klien.
klien menjadi efektif.
2. Tawarkan kontrak waktu
pertemuan dengan klien.
Kriteria Hasil :
3. Sediakan lingkungan yang aman
Sexual Identity (1207)
dan jaga kerahasiaan klien.
Sexual Function (0119)
4. Kumpulkan data-data tentang
5. Potensi yang mungkin terjadi
masalah seksual klien, baik
selama kegiatan berhubungan seks.
riwayat, keadaan saat ini, dan apa
6. Strategi berhubungan seks yang
saja yang sangat mengganggu
aman.
klien.
7. Melaporkan masalah kesehatan
5. Sediakan informasi faktual
dalam berhubungan intim.
mengenai masalah seksual klien.
8. Mencegah kegiatan yang dapat
6. Dengarkan apa saja yang menjadi
beresiko mengganggu kegiatan
keluhan klien (usahakan lebih
seks.
sering mendengar).
7. Berikan suasana yang humoris
selama konseling.