Anda di halaman 1dari 7

2.

2 Analisis Data
No DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN
MASALAH
DATA OBYEKTIF PENYEBAB
1. DS : Klien mengatakan, Agen pencendera fisik Nyeri akut
“belakang saya nyeri”.
DO:
Trauma
1) Skala nyeri 9
2) Klien tampak terbaring Cervical
terlentang tidak bergerak
3) Klien tampak meringis dan
Terjadi kerusakan
terdiam
4) TTV: nervus
N : 73x/menit
TD : 110/70mmHg
Nyeri akut
RR: 19x/menit
SpO2: 97%
5) CRT > 2 detik

Terjadi kerusakan
2) DS : Klien mengatakan, Gangguan mobilitas fisik
“badan saya tidak dapat di nervus
gerakan”.
DO:
Hilangnya kemampuan
1) Klien tampak terbaring
otot
terlentang tidak bergerak
2) Klien tampak meringis dan
Terjadi kelumpuhan
terdiam
3) Uji kekuatan otot
ekstermitas atas 1|1 dan Gangguan
neuromuskular
bawah 1|1.
4) ADL klien dibantu penuh
keluarga dan tenaga
kesehatan
5) Mobilisasi menggunakan
scoop stretcher
6) TTV:
N : 73x/menit
TD : 110/70mmHg
RR: 19x/menit
SpO2: 97%
7) CRT > 2 detik
2.3 Prioritas Masalah
Berdasarkan pengkajian dan analisa data yang di dapat, diagnosa keperawatan yang
muncul adalah:
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik d.d Skala nyeri 9, Klien
tampak terbaring terlentang tidak bergerak, Klien tampak meringis dan terdiam,
TTV: N : 73x/menit, TD : 110/70mmHg, RR: 19x/menit, SpO2: 97%, CRT > 2
detik

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular d.d


Klien tampak terbaring terlentang tidak bergerak, Klien tampak meringis dan
terdiam, Uji kekuatan otot ekstermitas atas 1|1 dan bawah 1|1 , ADL klien
dibantu penuh keluarga dan tenaga kesehatan, Mobilisasi menggunakan scoop
stretcher, TTV: N : 73x/menit, TD : 110/70mmHg, RR: 19x/menit, SpO2: 97%,
CRT > 2 detik.
2.4 Intervensi Keperawatan

Nama Klien : Tn. T

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteriahasil) Intervensi Rasional


1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji skala nyeri dan kualitas 1. Untuk mengetahu tingkat nyeri dan
berhubungan dengan 1x7 jam diharapkan nyeri nyeri untuk melakukan tindakan
agen pencedera fisik berkurang atau hilang 2. Monitor tanda-tanda vital selanjutnya.
d.d Skala nyeri 9, dengan kriteria hasil: 3. Atur posisi pasien senyaman 2. Nyeri dapat menyebabkan gelisah
Klien tampak - Klien mengatakan nyeri mungkin serta tekanan darah dan nadi
terbaring terlentang berkurang atau hilang 4. Ajarkan teknik relaksasi meningkat.
tidak bergerak, Klien - Klien dapat beristirahat misalnya latihan nafas dalam 3. Untuk merileksasikan otot,
tampak meringis dan dengan tenang 5. Kolaborasi dalam pemberian mengurangi nyeri.
terdiam, TTV: N : - Skala nyeri 3(nyeri obat analgetik sesuai indikasi 4. Mengalihkan perhatian dan sensori
73x/menit, TD : ringan) nyeri.
110/70mmHg, RR: 5. Untuk mempercepat proses
19x/menit, SpO2: 97%, penyembuhan.
CRT > 2 detik
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi Rasional
2. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan 1) Monitor TTV klien. 1) Tekanan darah dapat menurun jika
berhubungan dengan keperawatan selama 1x7 2) Lakukan mobilisasi dengan terjadi syok dan pantau pernapasan
gangguan neuromuskular jam mobilisasi dan ADL teknik log roll. klien terhadap kelemahan otot
Klien tampak terbaring klien dapat terbantu, 3) Pasang penggunaan neck pernapasan.
terlentang tidak bergerak, dengan kriteria hasil : collar. 2) Agar tidak terjadi perubahan posisi
Klien tampak meringis dan 1) ADL klien dibantu 4) Atur posisi klien dengan dan memperparah keadaan penyakit
terdiam, Uji kekuatan otot keluarga dan petugas posisi supinasi pada cidera servikal.
ekstermitas atas dan bawah kesehatan. 5) Jelaskan pada keluarga 3) Menjaga posisi tulang tetap pada
1|1 , ADL klien dibantu 2) Mobilisasi klien dapat klien tentang penyakit klien tempatnya dan pada tempatnya.
penuh keluarga dan tenaga dilakukan dan sarankan ADL dibantu. 4) Posisi supinasi merupakan posisi
kesehatan, Mobilisasi 3) Klien tampak relaks. 6) Kolaborasi dengan dokter yang terbaik bagi klien agar tidak
menggunakan scoop 4) TTV dalam rentang dalam pemberian obat terjadi perpindahan posisi tulang.
stretcher, TTV: N : normal. antiperadangan. 5) Agar keluarga mengerti dan dapat
73x/menit, TD : TD: 120/80 mmHg membantu ADL dan rentang gerak..
110/70mmHg, RR: N: 60-100 x/menit. 6) Mengurangi dan mengantisipasi
19x/menit, SpO2: 97%, CRT RR: 16-24 x/menit terjadinya peradangan
> 2 detik SpO2: 99%
5) CRT < 2 detik

.
2.5 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan

Tanda tangan
Hari/Tanggal, Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Nama Perawat
Kamis, 09 Agustus 2018 1. Mengkaji skala nyeri dan kualitas nyeri S : Klien mengatakan nyeri belum berkurang,dan Maulida
17.05 WIB 2. Memonitor tanda-tanda vital nyeri terasa jika klien bergerak . Novianti
17.10 WIB 3. Mengatur posisi pasien senyaman O : - Klien terbaring diatas tempat tidur
17.25 WIB mungkin - Klien melakukan teknik relaksasi yaitu
4. Mengajarkan pasien teknik relaksasi dengan menarik nafas dalam.
17.35 WIB misalnya latihan nafas dalam - Skala nyeri 4
18.00 WIB 5. Berkolaborasi dalam pemberian obat - TTV :
analgetik sesuai indikasi TD : 120/80 mmHg N : 78x/m
RR : 19 x/m S : 36,2ºC
SpO2 : 99 %

A : Masalah teratasi sebagian.


P: lanjutkan Intervensi
1. Ajarkan pasien melakukan teknik
relaksasi nafas dalam jika nyeri timbul.
2. Kolaborasi dalam pemberian analgetik
Tanda tangan
Hari/Tanggal, Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Nama Perawat
Kamis, 09 Agustus 2018 1. Memonitor TTV klien (mengukur ulang Tanggal 09 Agustus 2018, Pukul 19.30 WIB. Maulida
17.15 WIB tekanan darah, menghitung nadi, S : klien mengatakan “masih tidak dapat Novianti
menghitung pernapasan, dan mengukur menggerakan badanya tetapi keluarga membantu
suhu). kebutuhannya”.
Hasil:
TD : 110/70 mmHg N: 73 x/menit O:
17.20 WIB RR : 19 x/menit S : 36,2ºC 1) TTV :
2. Melakukan mobilisasi dengan teknik log TD : 120/80 mmHg N : 78x/m
roll yaitu kedua tangan memegang bahu RR : 19 x/m S : 36,2ºC
pasien dan lengan mengunci kepala SpO2 : 99 %
pasien agar tidak bergerak dan menoleh 2) Klien tampak tenang
dengan tujuan tidak mengubah posisi 3) Uji kekuatan otot ekstermitas atas dan bawah
17.30 WIB pasien ketika memindahkan bed pasien 1|1
juga dengan bantuan tandu skop. 4) Klien dalam posisi supinasi
3. Memasang penggunaan neck collar agar 5) Diberikan obat injeksi MP 1x125 mg
17.40 WIB posisi tulang klien pada tempatnya 6) Terpasang infus ditangan sebelah kanan
dengan teknik log roll memasangkannya dengan cairan NaCL 0,9% 20 tpm.
4. Mengatur posisi klien dengan posisi 7) Terpasang neck collar
supinasi dengan posisi tempat tidur datar 8) mobilisasi dengan tandu skop
18.00 WIB dan tanpa sanggaan kepala seperti bantal
dan sebagainya A : Masalah belum teratasi
5. Mengajarkan dan menjelaskan pada P : Lanjutkan Intervensi (Pasien di rawat inap di
keluarga klien tentang penyakit klien ruang ICU dan mendapatkan terapi lajutan inj.
dan sarankan ADL dibantu karena klien Ranitidine 1 x 50mg dan MP 1 x 125mg jalur
tidak dapat bergerak maka keluarga IV dan NaCl 0,9% 2000ml/24 jam ).
berperan penting dalam pemenuhan
kebutuhan sehari hari klien selama sakit.
6. Berkolaborasi dalam:
1) Pemasangan infus Nacl 0,9% 20 tpm
pada tangan sebelah kiri.
2) Pemberian obat MP 1x125 mg,
Ranitidin 1x50 mg.

Anda mungkin juga menyukai