Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ASI

EKSLUSIF PADA BAYI/BALITA DI RT 02/RW XXVI


RINDANG BANUA WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PAHANDUT
RAYA

Disusun oleh :
Kelompok 3

Desrin Yunitra Maria Antika


Dwi Kristanto Maulida Novianti
Era Kristin Meri Andani
Firdaus Victor Ristimawarni
Gijainuri Sastrowijoyo
Hendra Trimitha Livenia
Junjung

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN V
TAHUN 2018
A. Latar Belakang
ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu, memberi
perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi. Bayi yang
minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan, lebih jarang
terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti
pertumbuhan bayi dengan otomatis merubah komposisinya, untuk menyesuaikan
kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi. ASI tidak mengandung jenis
protein dari benda lainnya, bisa mengurangi kemungkinan yang mengakibatkan
bayi terkena alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang sangat dibutuhkan
oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah membuktikan bahwa bayi yang
dibesarkan dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih tinggi. Melalui
proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih mudah
menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada pasien, keluarga dan
masyarakat, terutama ibu yang mempunyai balita tentang pengertian ASI,
manfaat ASI, prinsip pemberian ASI, dan komposisi ASI.

B. Tujuan
1. Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan peserta penyuluhan dapat
mengetahui dan memahami mengenai Pentingnya ASI Eksklusif bagi anak-
anak kita.

2. KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu-ibu yang memiliki
bayi/balita mampu:
a. Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
b. Menjelaskan apa komposisi dari ASI Eksklusif
c. Menjelaskan apa keunggulan ASI Eksklusif
d. Menjelaskan bagaimana manfaat pemberian ASI Eksklusif
e. Menjelaskan hal–hal apa saja yang dapat mempengaruhi produksi ASI
f. Menjelaskan bagaimana cara mengetahui kalau anak sudah cukup
memperoleh ASI
g. Menjelaskan apa yang dapat dilakukan ibu jika sedang bepergian atau
bekerja sedangkan ibu dalam proses menyusui anaknya.

C. Sasaran Dan Target


1. Sasaran
Semua orangtua yang memiliki bayi/balita di RT 01, 02 dan RT 08 RW
XXVI Rindang Banua
2. Target
Semua ibu-ibu yang memiliki bayi/balita usia 0-24 bulan di RT 01, 02 dan
RT 08 RW XXVI Rindang Banua

D. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
Pada penyuluhan kali ini dengan menggunakan metode :
a. Ceramah
b. Diskusi ( Tanya jawab )
c. Demonstrasi
2. Kriteria Evaluasi : persiapan (struktur), proses dan hasil
1. Evaluasi Persiapan
a. Persiapan tempat
Tempat penyuluhan dilakukan di posyandu Karya Sehati RT 02/RW
XXVI Rindang Banua
b. Persiapan media : media yang digunakan media leaflet dan media
flipchart
Persiapan peserta : jumlah target peserta penyuluhan adalah 50 orang
ibu-ibu yang memilki bayi dan balita RT 02/RW XXVI Rindang
Banua
2. Evaluasi Proses
Selama acara berlangsung peserta diharapkan aktif mengikuti
penyuluahan dan pemateri dalam menyampaikan materi mampu
menguasai materi serta interaktif dengan peseta. Minimal kehadiran 80%
dari jumlah peserta penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
Hasil yang diharapkan dari penyuluhan adalah peserta penyuluhan
mampu memahami materi yang telah disampaikan pemateri serta mampu
mengaplikasikannya:
a. Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
b. Menjelaskan apa komposisi dari ASI Eksklusif
c. Menjelaskan apa keunggulan ASI Eksklusif
d. Menjelaskan bagaimana manfaat pemberian ASI Eksklusif
e. Menjelaskan hal–hal apa saja yang dapat mempengaruhi produksi
ASI
f. Menjelaskan bagaimana cara mengetahui kalau anak sudah cukup
memperoleh ASI
g. Menjelaskan apa yang dapat dilakukan ibu jika sedang bepergian
atau bekerja sedangkan ibu dalam proses menyusui anaknya.

3. Susunan Acara (Waktu Dan Penanggung Jawab)


Penanggung
No Jam Acara
Jawab
1 08.00 WIB Persiapan Kelompok
2 09.10 WIB Pembukaan dan pembagian MP- Dewan DPRD
ASI oleh anggota dewan
3 10.15 WIB Pembukaaan Oleh Kelompok Dwi Kristanto
Firdaus Victor
4 10.25 WIB Penyajian materi penyuluhan Maulida Novianti
@ 20 menit Dan demonstrasi
5 11.25 WIB Diskusi (Tanya jawab) dan post Maulida Novianti
test
6 11.40 WIB Pembagian leaflet dan responsi Kelompok
7 11.50 WIB Penutupan Dwi Kristanto
Firdaus Victor
E. Pengorganisasian
1. Penanggungjawab : Firdaus Victor
Tugas:
a. Mempertanggungjawabakan keseluruhan acara
b. Mengawasi jalannya acara
2. Pembawa acara : Dwi Kristanto
Tugas :
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan setiap anggota penyuluh
c. Mendeskripsikan tujuan dari penyuluhan
d. Memandu jalannya acara dari awal sampai akhir
e. Menutup acara
3. Pemandu diskusi : Dwi Kristanto
Tugas :
a. Membuka sesi diskusi
b. Memandu jalannya diskusi
c. Menyimpulkan hasil diskusi dan menutup jalannya diskusi
4. Sekretaris : Maulida Novianti
Tugas :
a. Membuat SAP penyuluhan
b. Mencatat jalannya acara dari awal sampai akhir
c. Membuat laporan pertanggungjawaban penyuluhan
3. Penyaji : Maulida Novianti
Tugas :
a. Menyajikan materi penyuluhan
b. Menjawab pertanyaan diskusi
4. Perlengkapan : Kelompok
Tugas :
a. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan selama acara penyuluhan
b. Menyiapkan tempat acara penyuluhan
c. Bertanggungjawab terhadap peralatan yang digunakan selama
penyuluhan
5. Fasilitator : Kelompok
Tugas :
a. Memfasilitasi kebutuhan penyuluh.
b. Sebagai penghubung antara penyuluh dengan peserta / tokoh
masyarakat.
6. Observer / Evaluator : Vina Agustina, Ners.,M.Kep
Tugas :
a. Mengobservasi jalannya acara dari awal sampai akhir
b. Memberikan evaluasi kepada keseluruhan acara
7. Konsumsi : Kelompok
Tugas :
a. Menyediakan konsumsi bagi penyuluh.
b. Menyiapkan konsumsi bagi peserta penyuluhan.

F. Rencana Tindak Lanjut


1. Rencana tindak lanjut yang dilakukan adalah pemantauan yang dilakukan
oleh mahasiswa, terutama pemantauan terhadap orang tua bayi/balita berusia
0-6 bulan RT 01, 02 dan RT 08 warga RW XXVI Lingkungan Rindang
Banua dalam pemberian makanan pada bayi balita mereka setiap minggunya.
2. Melihat Cara Pemberian Asi Ekslusif oleh ibu yang memiliki bayi balita
disekitar rumah.
3. Pemberdayaan masyarakat dengan cara pelaporan dari masyarakat ke kader
kesehatan atau petugas kesehatan setempat apabila ada temuan dari
masayarakat yang tidak memberikan Asi Ekslusif.
G. Daftar Pustaka

WHO, 2009, Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, Pedoman
Bagi Rumah sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota
Pusat Promosi Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, 2009, Diare
http://medicastore.com/artikel/261/Diare_pada_Bayi_dan _Anak.htm (diakses
tanggal 20 April 2012)
Bobak, Lowdermilk,Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta :
EGC

Palangka Raya, Oktober 2018


Pemateri

Maulida Novianti
NIM: 2013.C.05a.0506
Lampiran: 1

MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP ASI) PADA


BAYI/BALITA

1. Pengertian Asi Eksklusif


ASI adalah emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garam-garam organis
yang disekresi oleh kedua buah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama ASI.
ASI eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi sebagai bahan
makanan pokok. ASI ekslusif diberikan pada bayi sejak umur 0 – 6 bulan hanya
diberikan ASI saja tanpa makanan tambahan lainnya termasuk susu formula, air gula,
madu, air putih atau makanan tambahan apapun.

2. Komposisi ASI
ASI memiliki kandungan yang dibutuhkan oleh bayi seperti :
1. Protein Mengandung asam amino esensial, taurin yang tinggi untuk pertumbuhan
mata.
2. Karbohidrat
3. Lemak ASI merupakan : Sumber kalori, Sumber vitamin yang larut, Sumber asam
lemak yang esensial
4. Mineral, ASI mengandung mineral yang lengkap sampai umur 6 bulan.
5. Air: 88% dari ASI terdiri dari air yang berfungsi untuk meredakan rasa haus untuk
melarutkan zat-zat yang ada didalamnya.
6. Vitamin, Vitamin dalam ASI lengkap diantaranya vitamin A, D, C.
7. Kalori 90% dari karbohidrat dan lemak. 10% dari protein.

3. Keunggulan ASI
1. Mengandung semua zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan
dan perkembangan kecerdasan bayi
2. ASI mengandung zat penolak (antibody) yang dapat melindung bayi dari
berbagai penyakit infeksi
3. Aman dan dapat diberikan langsung
4. Tidak menimbulkan alergi bagi bayi
5. Sebagai perantara hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
6. Membantu pertumbuhan gizi lebih baik
7. Kemungkinan tersedak kecil karena bentuk payudara yang sedemikian rupa
8. Ekonomis, praktis (dapat diberikan kapan saja dan dimana saja)
9. Tidak akan pernah basi (mempunyai suhu yang tepat).
10. Mudah dicerna oleh bayi (tidak memberatkan fungsi saluran cerna dan ginjal)

4. Manfaat ASI
1. Bagi bayi
- Membantu bayi memulai kehidupannya dengan baik.
- Kolostrum/susu jolong/susu pertama mengandung antibodi yang kuat untuk
mencegah infeksi
- ASI mudah dicerna oleh bayi
- Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan
- Komposisi sesuai kebutuhan bayi
- Perkembangan psikomotorik bayi lebih cepat
- Menunjang perkembangan penglihatan
- Memperkuat ikatan bathin antara ibu dan anak
2. Bagi Ibu
- Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim berkontraksi dan
cepat memperlambat perdarahan.
- Mempercepat penurunan berat badan
- Ibu menyusui yang haidnya belum muncul kecil kemungkinan untuk hamil
kembali (menunda kesuburan)
- Penting bagi ibu untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada bayi
- Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium
- Mencegah anemia defisiensi zat besi
2. Bagi keluarga
- Mudah dalam proses pemberiannya (tidak perlu persiapan khusus)
- Mengurangi biaya rumah tangga
- Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk
berobat
3. Bagi Negara
- Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan.
- Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan perlengkapan
menyusui
- ASI selalu bersih dan bebas hama yang menyebabkan infeksi.
- Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas

5. Hal Hal Yang Mempengaruhi Produksi ASI


1. Makanan Ibu
Apabila ibu makan secara teratur, cukup mengandung gizi yang dibutuhkan akan
membanu terbentuknya ASI. Makanan ibu harus memenuhi jamlah kalori, protein,
lemak, vitamin, serta mineral, selain itu minum lebih banyak dari biasanya 8-12 gelas
sehari. Bahan makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui adalah yang merangsang
seperti cabe, merica, kopi, alkohol. Bahan makanan yang membuat kembung seperti
ubi, kol, sawi, dan bawang serta bahan makanan yang banyak mengandung gula. Tidak
disarankan untuk minum jamu setelah melahirkan. Yang penting tidak ada makanan
pantangan untuk ibu menyusui.
2. Ketenangan jiwa dan pikiran
Faktor kejiwaan akan mempengaruhi produksi ASI misalnya perasaan yang
tertekan, sedih, kurang percaya diri, dan berbagai ketegangan jiwa. Volume ASI akan
menurun bahkan tidak ada sama sekali.
3. Penggunaan alat konrasepsi
Penurunan produksi ASI biasanya terjadi pada ibu yang menggunakan kontrasepsi
Pil
4. Perawatan payudara.
Perawatan payudara harus dimulai sejak masa kehamilan sehingga akan
memperbanyak dan memperlancar produksi ASI
5. Pola menyusui bayi
Menyusui bayinya setiap 2 jam, siang, dan malam hari, sementara hal ini akan
menambah ketersediaan ASI (menyusui selama 10-15 menit di setiap payudara).
Bangunkan bayi jika sudah waktunya untuk disusui. Berikan hanya ASI pada bayi
bukan makanan tambahan lainnya.

6. Cara Mengetahui Apabila Bayi Cukup Memperoleh ASI


Ibu yang memberikan ASI pada bayinya kadang-kadang tidak mengetahui apakah
ASI yang diberikannya cukup atau tidak. Cara untuk mengetahuinya adalah melakukan
penimbangan pada bayi setiap bulan. Cara yang lain adalah dengan mengamati tanda-
tanda sebagai berikut :
1. Bayi tampak puas dan tertidur lelap setelah menyusui
2. Ibu merasakan payudaranya ada perubahan, tegang dan merasakan aliran deras
saat menyusui
3. Setelah menyusui, payudara ibu akan kosong.

7. Yang Harus Dilakukan Bila Ibu Bayi Bekerja Atau Pergi


1. Berikan ASI sebelum berangkat dan sesudah pulang kerja.
2. Bila payudara terasa penuh, ASI dapat dikeluarkan dan disimpan
3. ASI dapat disimpan 6 jam pada suhu kamar 24 jam dalam lemari es
4. ASI dimasukkan dalam tempat / gelas / botol yang benar dan bersih.
5. ASI tersebut dapat diberikan kepada bayi segera setelah ibu sampai dirumah.
6. ASI tidak boleh dipanaskan secara langsung di atas api.
Lampiran: 2

BERITA ACARA KEGIATAN IMPLEMANTASI


PENDIDIKAN KESEHATAN

Pada hari ini, Sabtu 06 Oktober 2018, jam 08.00 WIB s/d 11.50 WIB bertempat di
posyandu Karya Sehati RT 02 RW XXVI lingkungan Rindang Banua Kecamatan
Pahandut Kota Palangka Raya, telah dilaksanakan kegiatan implementasi pendidikan
kesehatan tentang Asi Ekslusif oleh mahasiswa Program Studi Profesi Ners STIKes Eka
Haeap Palangka Raya. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta (daftar hadir terlampir).
Lampiran: 3

DAFTAR HADIR KEGIATAN


PENDIDIKAN KESEHATAN

Hari Sabtu, 06 Oktober 2018, Jam 08.00 – 11.50 WIB


Tempat: posyandu Karya Sehati Lingkungan Rindang Banua, Kecamatan Pahandut,
Kota Palangka Raya
Lampiran 4:

Anda mungkin juga menyukai